PANDUAN UJI KOMPETENSI

dokumen-dokumen yang mirip
PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

KURSUS DAN PELATIHAN FOTOGRAFI JENJANG V KURIKULUM KURSUS VIDEO EDITING

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN FOTOGRAFI JENJANG V. berbasis

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KURSUS DAN PELATIHAN FOTOGRAFI JENJANG V I. PENDAHULUAN

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI JUNIOR NETWORK ADMINISTRATOR. LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur No 23 Surabaya Telp Fax.

Pertama : Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi ini merupakan acuan bagi Lembaga Sertifikasi Profesi untuk pembentukan tempat uji kompetensi.

SUPERVISOR PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

MANAJER PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Badan Nasional Sertifikasi Profesi. ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang)

PANDUAN UJI KOMPETENSI

LSP Teknologi Informasi Indonesia

S O P PEMBERIAN SERTIFIKAT KOMPETENSI

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI KLASTER PELAKSANA PEMBERDAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT DOMPET DHUAFA Madya 2

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi Manajer Energi

PEDOMAN VERIFIKASI TUK OLEH TUK

SKEMA SERTIFIKASI AHLI KESELAMATAN JALAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/Permentan/SM.200/6/2015 TENTANG

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK JALAN

PANDUAN UJI KOMPETENSI

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK LANSEKAP

SKEMA SERTIFIKASI DIREKTUR TINGKAT 1 BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR)

PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI LSP PPT MIGAS

Pedoman 206 PERSYARATAN UMUM TEMPAT UJI KOMPETENSI

LSP Teknologi Informasi Indonesia

SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI SERTIFIKAT LEVEL BIDANG BISNIS KONVENSI

SKEMA SERTIFIKASI AHLI TEKNIK TEROWONGAN

Lembaga Sertifikasi Profesi Himpunan Ahli Konservasi Energi. SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI OKUpasi AUDITOR Energi

PANDUAN UJI KOMPETENSI

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 4/ BNSP / VII / 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SKEMA SERTIFIKASI PROFESI

SKEMA SERTIFIKASI Analisa Laboratorium Kimia

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG SERTIFIKASI AMIL ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

JUDUL SKEMA: PENGEMBANG APLIKASI WEB

PEDOMAN PERSYARATAN UMUM ASESOR LISENSI, LEAD ASESOR DAN FASILITATOR SISTEM MANAJEMEN MUTU LSP

FORMULIR PENDAFTARAN

{B,NSP. [rs 028) SKEMA SERTIFIKASI PETAKSANA LAPANGAN PEKERIAAN JATAN RIST KDIKTI 20L6 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAIUAT

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI TRANSMISI/JARINGAN

20L6 SKEMA SERTIFIKASI KOM PETENSI KUALIFIKASI NASIONAL SERTIFIKAT II BIDANG GEOMATIKA

Visi Menjadi LSP terbaik di Indonesia yang melahirkan profesional handal dan berdaya saing global dalam upaya pemberantasan korupsi

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 45/Permentan/OT.140/4/2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI PROFESI PENYULUH PERTANIAN

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

Badan Nasional Sertifikasi Profesi =================================== KRITERIA ASESOR LISENSI PEDOMAN BNSP

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI SUB BIDANG PENERTIBAN PEMAKAIAN TENAGA LISTRIK (P2TL)

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

A. Tujuan dan Manfaat

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG PEMELIHARAAN DALAM KEADAAN BERTEGANGAN SUB BIDANG PDKB GI / GITET

SKEMA SERTIFIKASI UNIT KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGKIT

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA KEJAHATAN ANTAR WILAYAH (12)

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

FORMULIR PENDAFTARAN

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA PERBANKAN (14)

SKEMA SERTIFIKASI PENYIDIK DAN PENYIDIK PEMBANTU TINDAK PIDANA NARKOTIKA (20)

MANUAL OPERASIONAL WEBSITE DAN APLIKASI SERTIFIKASI BNSP-LSP

KARYA ILMIAH: KARYA SENI MONUMENTAL JUDUL KARYA: VILLA LALU PENCIPTA: A.A Gde Bagus Udayana, S.Sn.,M.Si PAMERAN. International exhibition ISACFA

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

SUB BIDANG BATUBARA. 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi

SUB BIDANG BATUBARA. 1. Latar Belakang 1.1 Personel pengujian kualitas batubara harus memiliki sertifikat kompetensi

SKEMA SERTIFIKASI KLASTER KOMPETENSI BIDANG DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PELAYANAN TEKNIK

Transkripsi:

PANDUAN UJI KOMPETENSI KLASTER FOTOGRAFER MADYA LSP TIK INDONESIA Jl. Pucang Anom Timur 23 Surabaya 60282, Jawa Timur Telp: +62 31 5019775 Fax: +62 31 5019776

Daftar Isi 1. Latar Belakang... 2 2. Persyaratan Dasar Pemohon Sertifikasi... 2 3. Hak Pemohon Sertifikasi dan Kewajiban Pemegang Sertifikat... 2 4. Persyaratan Sertifikasi... 3 5. Proses Sertifikasi... 3 6. Rincian Unit Kompetensi... 3 LSP TIK Indonesia Fotografer Madya 1

1. Latar Belakang Sertifikasi profesi merupakan upaya untuk memberikan pengakuan atas kompetensi yang dikuasai seseorang sesuai dengan Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), standar internasional atau standar khusus. Standar Kompetensi adalah pernyataan yang menguraikan keterampilan, pengetahuan dan sikap yang harus dilakukan saat bekerja serta penerapannya, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh tempat kerja (industri). Kompeten diartikan kemampuan dan kewenangan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan yang didasari oleh pengetahuan,ketrampilan dan sikap sesuai dengan unjuk kerja yang ditetapkan. Sertifikasi dilaksanakan dengan uji kompetensi melalui beberapa metode uji oleh asesor yang dimiliki lisensi dari BNSP. Uji kompetensi dilaksanakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK). TUK LSP TIK Indonesia merupakan tempat kerja atau lembaga yang dapat memberikan fasilitas pelaksanaan uji kompetensi yang telah diverifikasikan oleh LSP TIK Indonesia. 2. Persyaratan Dasar Pemohon Sertifikasi 2.1. Telah memiliki Sertifikat Kompetensi Fotografi Muda; dan 2.2. Minimal telah menyelesaikan pendidikan Diploma 3 (D3); Atau 2.3. Memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi pada bidang Fotografer Madya; Atau 2.4. Telah berpengalaman kerja pada lingkup yang sesuai dengan bidang Fotografer Madya minimal 1 tahun secara berkelanjutan; 3. Hak Pemohon Sertifikasi dan Kewajiban Pemegang Sertifikat 3.1. Hak Pemohon 3.1.1. Memperoleh penjelasan tentang gambaran proses sertifikasi sesuai dengan skema sertifikasi. 3.1.2. Mendapatkan hak bertanya berkaitan dengan kompetensi. 3.1.3. Memperoleh pemberitahuan tentang kesempatan untuk menyatakan, dengan alasan, permintaan untuk disediakan kebutuhan khusus sepanjang integritas asesmen tidak dilanggar, serta mempertimbangkan aturan yang bersifat Nasional. 3.1.4. Memperoleh hak banding terhadap keputusan Sertifikasi. 3.1.5. Memperoleh sertifikat kompetensi jika dinyatakan kompeten. 3.1.6. Menggunakan sertifikat untuk promosi diri sebagai ahli dalam bidang Fotografer Madya. 3.2. Kewajiban Pemegang Sertifikat 3.2.1. Melaksanakan keprofesian di bidang Fotografer Madya. 3.2.2. Menjaga dan mentaati kode etik profesi secara sungguh-sungguh dan konsekuen. 3.2.3. Menjamin bahwa sertifikat kompetensi tidak disalahgunakan. 3.2.4. Menjamin terpelihara kompetensi yang sesuai pada sertifikat kompetensi. 3.2.5. Menjamin bahwa seluruh pernyataan dan informasi yang diberikan adalah terbaru, benar dan dapat dipertanggung jawabkan. LSP TIK Indonesia Fotografer Madya 2

3.2.6. Melaporkan rekaman kegiatan sesuai bidang Fotografer Madya setiap 6 bulan sekali. 3.2.7. Membayar biaya sertifikasi. 4. Persyaratan Sertifikasi Peserta uji kompetensi harus melengkapi persyaratan yang sesuai dengan skema sertifikasi Fotografer Madya yang meliputi: 4.1. Melengkapi isian formulir permohonan (FR-APL01) dan formulir asesmen (FR-APL02) 4.2. Menyerahkan persyaratan uji kompetensi a. Pas foto 3x4 sebanyak 3 lembar b. Copy identitas diri (KTP/SIM/KK) c. Copy ijazah terakhir / transkip nilai d. Copy Sertifikat Kompetensi Fotografer Muda e. Copy sertifikat yang relevan dengan bidang Fotografer Madya, bila ada. f. CV pengalaman kerja yang relevan dengan bidang Fotografer Madya, bila ada. g. Portofolio yang relevan dengan bidang Fotografer Madya, bila ada. 5. Proses Sertifikasi 5.1. Calon peserta uji kompetensi mengajukan permohonan sertifikasi melalui TUK (Tempat Uji Kompetensi) yang telah diverifikasi oleh LSP TIK Indonesia atau langsung melalui LSP TIK Indonesia. 5.2. Calon peserta uji kompetensi melengkapi isian formulir permohonan (FR-APL01) dan formulir asesmen mandiri (FR-APL02) serta menyerahkan persyaratan uji kompetensi. 5.3. Calon peserta uji kompetensi akan disetujui sebagai peserta uji kompetensi apabila persyaratan dan bukti-bukti yang disertakan telah memadai sesuai dengan Skema Sertifikasi. 5.4. Asesor dan peserta uji kompetensi menentukan tempat dan waktu pelaksanaan uji kompetensi yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. 5.5. Setelah proses uji kompetensi, Asesor merekomendasikan keputusan kompeten (K) atau belum kompeten(bk) berdasarkan bukti-bukti yang telah dikumpulkan selama proses uji kompetensi. 5.6. LSP TIK Indonesia menerbitkan sertifikat kompetensi Fotografer Madya bagi peserta uji kompetensi yang dinyatakan kompeten di semua unit kompetensi yang diujikan. 6. Rincian Unit Kompetensi No 1 M.742010.019.01 Menerapkan Teori Dasar Komunikasi 2 M.742010.020.01 Menentukan Penggunaan Perangkat Penyinaran di dalam Studio 3 M.742010.021.01 Mengerjakan Pemotretan Alam 4 M.742010.022.01 Mengerjakan Pemotretan Manusia 5 M.742010.023.01 Mengerjakan Pemotretan Benda 6 M.742010.024.01 Mengerjakan Pemotretan Arsitektur 7 M.742010.025.01 Mengerjakan Pemotretan Peristiwa 8 M.742010.026.01 Merancang Suatu Karya Fotografi Ilustrasi 9 M.742010.027.01 Melakukan Olah Digital Lanjutan (Digital Imaging) LSP TIK Indonesia Fotografer Madya 3

10 M.742010.028.01 Mendokumentasikan Karya 11 M.742010.029.01 Mengoordinir Tim Kerja 12 M.742010.030.01 Mempresentasikan Hasil Karya Fotografi : M.742010.019.01 : Menerapkan Teori Dasar Komunikasi : Unit ini mendeskripsikan kemampuan intelektual dalam penguasaan pengetahuan mengenai teori dasar komunikasi khususnya komunikasi fotografi dan media. 1. Mengidentifikasi dasar-dasar komunikasi. 2. Mengidentifikasi pengetahuan dasar komunikasi fotografi. 3. Menerapkan pengetahuan dasar komunikasi dalam pencarian solusi kreatif. 1.1. Informasi yang berkaitan dengan prinsip dasar komunikasi diakses dan dikumpulkan. 1.2. Fungsi komunikasi diidentifikasi. 2.1. Prinsip-prinsip dasar dalam komunikasi fotografi diidentifikasi. 2.2. Proses dan cara berpikir dalam komunikasi fotografi diidentifikasi. 3.1. Bahasa fotografi digunakan agar pesan dalam gambar dapat dimengerti oleh khalayak. 3.2. Solusi kreatif yang berkaitan dengan kebutuhan pengguna jasa fotografi dicari dan dikembangkan berdasarkan pengetahuan dasar komunikasi. : M.742010.020.01 : Menentukan Penggunaan Lampu Studio (Flash Head) : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan dan penguasaan keterampilan mengenai penggunaan dan perancangan lampu studio beserta penerapannya dalam menjalankan pekerjaannya di bidang pemotretan studio. 1. Mengidentifikasi prinsip dan prosedur penggunaan peralatan di dalam studio. 2. Mengidentifikasi alat yang digunakan dalam pemotretan 1.1. Prosedur penggunaan peralatan di studio diidentifikasi. 1.2. Jenis dan fungsi lampu diidentifikasi sesuai dengan tema pemotretan. 1.3. Perbedaan teknik dan kualitas hasil dari lampu dan asesoris diidentifikasi. 2.1. Intensitas cahaya terhadap pemotretan diidentifikasi perbedaan dan prosesnya. 2.2. Intensitas dan karakter setiap asesoris diidentifikasi perbedaan dan prosesnya. 2.3. Teknik pemotretan, penggunaan, dan penataan lampu diidentifikasi. LSP TIK Indonesia Fotografer Madya 4

3. Menerapkan pengetahuan tentang penggunaan peralatan di dalam studio. 3.1. Jenis peralatan studio dipilih sesuai tema pemotretan. 3.2. Intensitas cahaya dan asesoris lampu dikontrol dalam menghasilkan kualitas gambar. 3.3. Penempatan lampu ditentukan untuk menghasilkan kualitas gambar yang diinginkan. : M.742010.021.01 : Mengerjakan Pemotretan Alam : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam merancang dan mengelola pemotretan alam (landscape) 1. Mengidentifikasi kondisi alam. 1.1. Informasi mengenai kondisi cuaca dan medan diakses dan dikumpulkan. 1.2. Arah dan karakter cahaya di lokasi diidentifikasi. 2. Melaksanakan pemotretan alam 2.1. Lokasi ditentukan dengan tepat dan sesuai rencana pemotretan. 2.2. Waktu pemotretan ditentukan agar didapat arah cahaya yang tepat. 2.3. Peralatan ditentukan sesuai dengan rencana pemotretan. 2.4. Pemotretan dilakukan berdasarkan pemilihan titik (spot) dan lokasi yang telah ditentukan. : M.742010.022.01 : Mengerjakan Pemotretan Manusia : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam mengelola dan merancang pemotretan manusia untuk keperluan komersil. 1. Mengelola pemotretan manusia di studio. 1.1. Kerjasama dilakukan dengan model dan tim pemotretan. 1.2. Peralatan studio dipilih dan digunakan sesuai tema. 1.3. Properti dipilih sesuai tema. 1.4. Posisi lampu dan intensitas cahaya terhadap objek manusia diatur sesuai tema. LSP TIK Indonesia Fotografer Madya 5

2. Mengelola pemotretan manusia di luar studio 2.1. Lokasi pemotretan dipilih sesuai dengan tema. 2.2. Peralatan yang digunakan dipilih sesuai tema. 2.3. Kerjasama dilakukan dengan model dan tim pemotretan. 2.4. Perlengkapan pendukung dipilih sesuai tema. : M.742010.023.01 : Mengerjakan Pemotretan Benda : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam mengelola dan merancang pemotretan benda. 1. Mengidentifikasi karakter benda yang akan dipotret. 2. Mengelola pemotretan benda tunggal. 3. Mengelola pemotretan dua atau lebih benda yang berbeda jenis dan karakter. 1.1. Karakter permukaan dan jenis benda diidentifikasi. 1.2. Karakter benda diidentifikasi berdasarkan fungsi, manfaat atau tujuan benda tersebut dibuat. 2.1. Peralatan pemotretan ditentukan sesuai karakter benda. 2.2. Jenis dan arah sumber cahaya diatur sesuai karakter benda. 3.1. Benda yang berbeda jenis dan karakter dipilih dan diatur sesuai tema. 3.2. Posisi sumber cahaya diatur sesuai dengan jenis dan karakter benda yang berbeda. 3.3. Properti dipilih sesuai tema. : M.742010.024.01 : Mengerjakan Pemotretan Arsitektur : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan pemotretan eksterior dan interior bangunan. 1. Memotret eksterior bangunan. 1.1. Karakter bangunan diidentifikasi untuk menentukan sudut pandang pemotretan. 1.2. Waktu pemotretan ditentukan untuk menyesuaikan arah cahaya alam yang tepat. 1.3. Cahaya alam dan cahaya buatan pada bangunan dipadukan sehingga menghasilkan gambar. 1.4. Peralatan pemotretan ditentukan untuk menghasilkan gambar. LSP TIK Indonesia Fotografer Madya 6

2. Memotret interior. 2.1. Karakter bagian-bagian bangunan dan penataan barang interior diidentifikasi untuk menentukan sudut pandang pemotretan. 2.2. Waktu pemotretan ditentukan untuk menyesuaikan arah cahaya alam yang tepat. 2.3. Cahaya alam dan cahaya buatan pada interior bangunan dipadukan sehingga menghasilkan gambar. 2.4. Peralatan pemotretan ditentukan untuk menghasilkan gambar. : M.742010.025.01 : Mengerjakan Pemotretan Peristiwa : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dansikap kerja yang dibutuhkan pada saat melakukan pemotretan suatu peristiwa untuk bahan pemberitaan. 1. Mengidentifikasi dasar dasar pemotretan peristiwa. 2. Menghasilkan gambar tunggal dari suatu peristiwa. 3. Menghasilkan rangkaian gambar dari suatu peristiwa. 1.1. Informasi yang berkaitan dengan prinsip dasar fotografi berita diakses dan dikumpulkan. 1.2. Fungsi fotografi berita di samping berita tulis diidentifikasi. 1.3. Istilah-istilah yang lazim digunakan dalam fotografi berita diidentifikasi pengertiannya 1.4. Prinsip-prinsip dasar dan bidang dalam fotografi berita diidentifikasi. 1.5. Hakekat dan nilai berita diidentifikasi dalam menyajikan peristiwa yang terjadi. 2.1. Peristiwa ditampilkan dengan menggunakan kaidah jurnalistik meliputi 5W 1H (who, what, when, where, why, dan how). 2.2. Kebenaran suatu peristiwa direkam secara objektif. 2.3. Keterangan gambar (caption) dibuat untuk melengkapi informasi yang belum ada. 3.1. Subjek pemotretan ditentukan disesuaikan dengan tema yang telah dirancang. 3.2. Peristiwa ditampilkan dengan menggunakan kaidah jurnalistik meliputi 5W 1H (who, what, when, where, why, dan how). 3.3. Rangkaian gambar ditentukan agar sesuai dengan tema. 3.4. Peralatan ditentukan dengan tepat. 3.5. Narasi dan keterangan gambar (caption) dibuat untuk melengkapi informasi yang belum ada. LSP TIK Indonesia Fotografer Madya 7

4. Menghasilkan fotografi esai. 4.1. Subjek pemotretan dipilih sesuai dengan tema yang telah dirancang. 4.2. Peristiwa ditampilkan dengan menggunakan kaidah jurnalistik meliputi 5W 1H (who, what, when, where, why, dan how). 4.3. Peristiwa ditampilkan dengan menggunakan kaidah EDFAT (Entire, Detail, Frame, Angle, and Time). 4.4. Rangkaian gambar ditentukan agar sesuai dengan tema. 4.5. Peralatan ditentukan dengan tepat. 4.6. Narasi dibuat untuk melengkapi informasi yang belum ada : M.742010.026.01 : Merancang Karya Fotografi Ilustrasi : Unit ini mendeskripsikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam membuat karya fotografi ilutrasi yang dimanfaatkan untuk kebutuhan desain grafis. 1. Mengidentifikasi informasi dan karakteristik desain yang dibutuhkan untuk pengembangan konsep fotografi ilustrasi. 2. Membuat karya tematik dengan tujuan tertentu. 1.1. Materi dan karakteristik desain diidentifikasi yang memiliki segmentasi dan gaya yang menentukan tipikal suatu konsep fotografi ilustrasi. 1.2. Informasi kunci yang akan digunakan dalam pengembangan konsep dicari dan dikumpulkan. 1.3. Materi dan informasi yang telah dikumpulkan diseleksi dan dipilih sesuai kebutuhan. 2.1. Tema tertentu dijadikan gagasan ilustrasi. 2.2. Pemotretan dan pengolahan gambar dilakukan sesuai tema. 2.3. Teknis dan pengolahan fotografi ilustrasi ditentukan dengan tepat. LSP TIK Indonesia Fotografer Madya 8

: M.742010.027.01 : Olah Digital Lanjut : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam melakukan olah digital, meliputi pemanfaatan efek khusus, teknis penggabungan imaji, dan manipulasi gambar. 1. Mengidentifikasi pengetahuan olah imaji digital. 2. Membuat suatu karya tematik olah imaji digital. 1.1. Perangkat lunak olah imaji digital dipilih dan digunakan sesuai kebutuhan. 1.2. Pengertian, istilah dan fungsi yang digunakan dalam olah imaji digital diidentifikasi. 2.1. Kualitas data dipilih sesuai kebutuhan. 2.2. Penggunaan olah imaji digital dilakukan dalam pembuatan karya yang disesuaikan dengan tema. : M.742010.028.01 : Mengarsipkan Karya : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam menyusun portofolio dalam bentuk hasil cetak maupun multimedia untuk kepentingan promosi dan penjualan atau mendokumentasikan kemajuan kerja. 3. Menyusun data dan informasi untuk dokumentasi karya yang dibuat dan evaluasi pekerjaan. 4. Menyusun portofolio dalam bentuk hasil cetak atau multimedia untuk kepentingan promosi dan penjualan. 5. Mencatat perkembangan pekerjaan. 3.1. Informasi yang relevan yang dapat dimasukkan dalam dokumentasi pekerjaan diidentifikasi. 3.2. Informasi untuk menentukan apa yang harus disertakan berdasarkan pada konteks pekerjaan tertentu dievaluasi kembali. 3.3. Struktur dan format yang sesuai untuk pencatatan kemajuan pekerjaan dipilih. 4.1. Cara promosi dan penjualan ditentukan dengan tepat sasaran. 4.2. Teknologi cetak gambar atau mulitimedia yang dibutuhkan ditentukan dengan tepat. 5.1. Semua informasi yang relevan meliputi konsep, ide, pengalaman dan proses pekerjaan yang berkelanjutan dicantumkan. 5.2. Dokumentasi disusun dan dikemas secara rinci dan terstruktur untuk mempermudah pemahaman pihak penerima informasi. LSP TIK Indonesia Fotografer Madya 9

: M.742010.029.01 : Mengkoordinasikan Tim Kerja : Unit ini mendeskripsikan kemampuan kepemimpinan dalam melakukan koordinasi pembagian tugas dengan para personil yang akan dilibatkan dalam melakukan pekerjaan. 1. Menentukan jenis dan durasi waktu terkait pekerjaan dengan masing-masing anggota tim. 2. Melakukan koordinasi dengan kru yang terlibat. 3. Mengevaluasi berbagai aspek dalam pekerjaan 1.1. Jenis-jenis pekerjaan yang akan dilakukan diidentifikasi dan dianalisa. 1.2. Durasi tiap pekerjaan ditentukan dan disesuaikan dengan tenggat waktu. 1.3. Kemampuan setiap anggota tim yang akan dilibatkan dalam pekerjaan diidentifikasi dan dianalisa. 2.1. Pembagian tugas dilakukan berdasarkan kemampuan setiap orang. 2.2. Masalah-masalah yang timbul dalam koordinasi diminimalisir dan diselesaikan dengan tuntas. 2.3. Pengadaan barang dan fasilitas dikoordinasikan dengan pihak yang terlibat dalam melakukan pekerjaan. 3.1. Kemajuan dan kinerja setiap orang dianalisa dan dilakukan penilaian. 3.2. Mekanisme rekrutmen tim dianalisa dan dikontrol secara berkala. 3.3. Respon dan tingkat kepuasan klien dianalisa secara berkala. 3.4. Pengendalian terhadap kualitas kerja secara terus menerus dilakukan. 3.5. Kerja tim dievaluasi sesuai dengan pembagian tugas yang telah ditentukan. LSP TIK Indonesia Fotografer Madya 10

: M.742010.030.01 : Mempresentasikan Hasil Karya Fotografi : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan dan kemampuan dalam mempresentasikan karya fotografi yang telah dihasilkan kepada pihak klien atau pemberi kerja. 1. Menyiapkan hasil pemotretan untuk presentasi. 2. Menampilkan presentasi visual. 1.1. Hasil pemotretan dipilih sesuai kebutuhan. 1.2. Hasil pemotretan disusun sesuai kebutuhan. 2.1. Hasil pemotretan ditunjukkan kepada konsumen disertai penjelasan lengkap. 2.2. Hasil pemotretan disepakati bersama. 2.3. Hasil akhir pemotretan diserahkan kepada konsumen. LSP TIK Indonesia Fotografer Madya 11