KONSULTASI PUBLIK RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL (RZWP3K) PROV. NTT DI KALABAHI- KAB. ALOR
LANDASAN HUKUM
UU 27/2007 ttg Pengelolaan WP3K Pasal 7
TUJUAN PENATAAN RUANG WP3K PROVINSI Memberikan arahan perencanaan zonasi, pemanfaatan zona dan pengendalian pemanfaatan zona wilayah pesisir dan pulaupulau kecil di Provinsi sehingga tercipta kesinambungan dan keberlanjutan pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dimasa yang akan datang.
PEMBANGUNAN WILAYAH PESISIR DAN LAUT BERKELANJUTAN
Tujuan Konsultasi Publik RZWP3K 1. Suatu proses penggalian dan dialog masukan, tanggapan dan sanggahan antara pemerintah daerah dengan pemerintah, dan pemangku kepentingan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang dilaksanakan antara lain melalui rapat, musyawarah/rembug desa, dan lokakarya (permen 16/MEN/2008 pasal 1 ayat 17) dan Permen KP No 30 Tahun 2010/Pedum Penyusunan RZWP3K_Prov. Kab/Kota 2. Tahap ini merupakan pelaksanaan konsultasi publik pertama bertujuan untuk mensosialisasikan hasil-hasil penyusunan rencana zonasi yaitu hasil pengumpulan data, survey lapangan (identifikasi data dan informasi dan penyusunan paket sumberdaya) sampai mengidentifikasi potensi wilayah (nilai sumberdaya dan isu permasalahan) dan dimaksudkan untuk menjaring masukan dan perbaikan data maupun informasi mengenai draft rencana zonasi yang telah disusun untuk mendapatkan kesepakatan awal.
Klasifikasi Kawasan RZWP-3-K UU No. 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Klasifikasi Kawasan (Berdasarkan UU Nomor 27 tahun 2007) Kawasan Konservasi merupakan kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil dengan ciri khas tertentu yang dilindungi untuk mewujudkan pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil yang berkelanjutan Kawasan Pemanfaatan Umum merupakan kawasan yang dipergunakanuntuk kepentingan ekonomi, sosial budaya seperti kegiatan perikanan, prasarana perhubungan laut, industri maritim, pariwisata, permukiman, dan pertambangan Alur merupakan perairan yang dimanfaatkan antara lain untuk alur pelayaran, pipa/kabel bawah laut, dan migrasi biota laut yang perlu dilindungi Kawasan Strategis Nasional Tertentu adalah Kawasan yang terkait dengan kedaulatan negara, pengendalian lingkungan hidup, dan/atau situs warisan dunia, yang pengembangannya diprioritaskan bagi kepentingan nasional Keterangan Kawasan Konservasi pada UU No 27 tahun 2007 setara dengan Kawasan Lindung pada UU No 26 tahun 2007 Kawasan Pemanfaatan Umum pada UU No 27 tahun 2007 setara dengan Kawasan Budidaya pada UU No 26 tahun 2007 Kawasan Strategis Nasional Tertentu memperhatikan kriteria; batas-batas maritim kedaulatan negara; kawasan yang secara geopolitik, pertahanan dan keamanan negara; situs warisan dunia; pulau-pulau kecil terluar yang menjadi titik pangkal dan/atau habitat biota endemik dan langka
Contoh Ilustrasi Klasifikasi Kawasan di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Pembagian Kawasan Menjadi Zona KAWASAN 1. PEMANFAATAN UMUM Perikanan Budidaya Permukiman Industri Pariwisata Pelabuhan Pertanian Hutan Pertambangan ARAHAN PEMANFAATAN ZONA 1. KONSERVASI Konservasi Perairan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Konservasi Maritim Sempadan Pantai Mitigasi Bencana Alam 1. ALUR Alur Pipa dan Kabel Alur Pelayaran Alur Migrasi Biota 1. KSNT Instalasi Militer Perbatasan dan terluar Situs Warisan Dunia Habitat Biota Endemik
Ilustrasi Contoh Pembagian Kawasan menjadi Zona
Ilustrasi Contoh Peta Pola Ruang Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
ISU ISU DAN PERMASALAHAN POKJA PROV DEGRADASI SUMBERDAYA PESISIR DAN PULAU PULAU KECIL A. Anthropogenik Pencemaran (dari hulu, industri, pertanian, pelayaran, limbah rumah tangga) Penangkapan Tidak Ramah cetacean (alat tangkap yang tidak sesuai walaupun diijinkan) Penangkapan yang merusak seperti Bom, potassium dan Tuba, IUU Fishing) Penangkapan yang tidak sesuai dengan perijinan (alat, armada dan lokasi) Pemakaian Bahan Kimia Untuk Kegiatan Industri dan Budidaya Pemakain Sumberdaya Pesisir (Mangrove dan karang) Untuk Kebutuhan Manusia Budaya Yang Tidak Ramah Lingkungan Pembangunan yang tidak ramah/berbasis lingkungan B. Alam Tsunami Perubahan Iklim Banjir Abrasi Sedimentasi
Lanjutan Isu Isu... MARGINALISASI DAN KEMISKINAN MASYARAKAT PESISIR Minimnya Sarana Dan Prasarana Pendidikan Lemahnya Akses Modal Masyarakat Pesisir Dan Teknologi Minimnya Infrastruktur (Sarana Dan Prasarana Perhubungan, Sanitasi, Penerangan, Tpi) Lemahnya Pengelolaan Keuangan Masyarakat Pesisir KONFLIK PEMANFAATAN DAN ATAU KONFLIK KEWENANGAN Kurangnya Koordinasi Antara Instasi Pemerintah Kabupaten/Kota, Provinsi Dan Pusat Untuk Pemanfaatan Ruang Kawasan Pesisir dan PPK Ego Sektoral BENCANA ALAM DAN ATAU BENCANA AKIBAT TINDAKAN MANUSIA Tsunami Letusan gunung berapi Gempa Bumi Longsor Banjir Angin Topan Erosi pantai Kenaikan paras muka air laut Gelombang Ekstrim Gelombang Laut berbahaya
Lanjutan Isu Isu... KEKOSONGAN DAN KETIDAK PASTIAN HUKUM Ketidak Pastian Batas Negara Dan Wilayah Administrasi Antara Kabupaten/Kota Dan Provinsi Acuan Dasar Hukum Yang Tidak Sama Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan PPK Lemahnya penerapan dan penegakan hukum dan aturan POTENSI SUMBERDAYA PESISIR Mangrove Terumbu Karang Padang Lamun Estuari Pantai Berpasir, Berbatu Mamalia Laut Yang Bermigrasi Dan Menetap Kearifan Lokal Gelombang Laut untuk selancar Burung Laut, Kelelawar dan Reptilia Ikan (Demersal dan pelagis) Rumput Laut Mutiara Tambang (galian A,B dan C) Garam Rakyat KEBIJAKAN Kurangnya Koordinasi Dan Sinkronisasi Program antar SKPD terkait Kurangnya Keberpihakan terhadap pelestarian lingkungan
Tahapan dan Proses/Output Penyusunan RZWP-3-K Provinsi TAHAPAN PROSES/OUTPUT 1 Pembentukan Pokja Sosialisasi, Pembentukan Pokja, Penyusunan Rencana Kerja dan TOR/RAB 2 Pengumpulan Data Pengumpulan Data Sekunder 3 4 5 Survey Lapangan Identifikasi Potensi Wilayah Penyusunan Dokumen Awal Pengumpulan Data Primer dan Sekunder Identifikasi Data dan Informasi Pemanfaatan Sumberdaya Penyusunan Paket Sumberdaya Identifikasi Nilai-nilai Sumberdaya Identifikasi Isu Perencanaan Paket Sumberdaya 6 7 Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Penyampaian Draft Awal Rencana Zonasi., Menjaring masukan Analisis Kemampuan Paket Sumberdaya,, Penetapan Tujuan & Strategi Pengembangan Paket Sumberdaya, Penentuan Struktur Ruang, Penentuan Pola Ruang dan Arahan Pemanfaatan 8 9 10 Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Final Penetapan Revisi Draft Awal Rencana Zonasi. Penyelarasan & Harmonisasi dengan RTRW, Identifikasi Konflik & Rencana Pemanfaatan Zona, Penyusunan Arahan Pemanfaatan Zona dan Pernyataan Zona Pengajuan Rencana Zonasi untuk Pengesahan
Penyusunan Paket Sumberdaya 1. Merupakan informasi mengenai kondisi sumberdaya yang ada di area tertentu di dalam satu unit perencanaan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. 2. Unit perencanaan merupakan kawasan tertentu yang ada di suatu wilayah perencanaan (Provinsi atau Kab/Kota). 3. Batas spasial unit perencanaan merupakan kombinasi dari kondisi topografi, oseanografi, ekologi, pemanfaatan/penggunaan lahan/perairan saat ini (eksisting). 4. Di dalam setiap unit perencanaan terdapat paket-paket sumberdaya yang memiliki potensi untuk dikembangkan sesuai dengan karakteristik biofisik dan lingkungannya. 5. Berbagai kegiatan pemanfaatan umum yang dapat dikembangkan diantaranya perikanan tangkap, budidaya perairan, wisata bahari, permukiman, rekreasi, industri, pertambangan, hutan dan sebagainya.
Lanjutan... Secara umum, peta paket sumberdaya secara spasial merupakan kombinasi dari 2 (dua) dataset dasar (baseline dataset) dan 10 (sepuluh) dataset tematik (thematic dataset) yang diperoleh melalui tumpangsusun (overlay) peta. Dataset dasar dan tematik yang digunakan meliputi : A. Baseline Dataset, terdiri dari: Terestrial Batimetri B. Thematic Dataset terdiri dari: Geologi & geomorfologi Oseanografi Penggunaan Lahan, Status Kepemilikan Lahan dan Rencana Tata Ruang Wilayah Pemanfaatan Wilayah Laut Kesesuaian Lahan/Perairan dan Sumberdaya Air Ekosistem Pesisir dan Sumberdaya Ikan Infrastruktur Demografi dan Sosial Ekonomi Wilayah Risiko Bencana
PETA TEMATIK KONSULTASI PUBLIK DOKUMEN AWAL RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR KABUPATEN ALOR
PETA TEMATIK WILAYAH PERENCANAAN
PETA WILAYAH PERENCANAAN - LEMBAR 1
PETA WILAYAH PERENCANAAN - LEMBAR 2
PETA WILAYAH PERENCANAAN - LEMBAR 3
PETA WILAYAH PERENCANAAN - LEMBAR 4
PETA TEMATIK SEBARAN EKOSISTEM PESISIR
TABEL SEBARAN EKOSISTEM PESISIR No Kabupaten/Kota Terumbu Karang Lamun Bakau 1 Alor 10550.38 861.491 548.548 2 Belu 1063.26 176.374 4643.65 3 Ende 3415.43 384.361 63.4037 4 Flores Timur 9369.16 620.388 615.581 5 Kota Kupang 479.32 10.2747 0 6 Kupang 12587.58 523.902 2111.8 7 Lembata 9115.31 1113.47 1159.83 8 Manggarai 2224.34 306.965 48.1357 9 Manggarai Barat 22953.38 3091.39 0 10 Manggarai Timur 2444.28 322.963 28.2617 11 Nagekeo 2007.26 368.339 522.325 12 Ngada 2309.32 328.752 250.945 13 Rote Ndao 29188.77 2784.77 1928.26 14 Sabu Raijua 8049.23 733.343 0 15 Sikka 9795.07 400.72 265.634 16 SBD 4186.01 0 19.1578 17 Sumba Barat 1349.54 38.1581 0 18 Sumba Tengah 1983.75 0 234.476 19 Sumba Timur 20629.69 1801.17 1838.84 20 TTS 293.29 0 101.179 21 TTU 348.39 86.719 79.9311 Luas Total 154342.75 13953.55 14459.96
PETA SEBARAN EKOSISTEM PESISIR LEMBAR 1
PETA SEBARAN EKOSISTEM PESISIR LEMBAR 2
PETA SEBARAN EKOSISTEM PESISIR LEMBAR 3
PETA SEBARAN EKOSISTEM PESISIR LEMBAR 4
PETA TEMATIK BATHIMETRI
PETA BATHIMETRI LEMBAR 2
PETA BATHIMETRI LEMBAR 2
PETA BATHIMETRI LEMBAR 3
PETA BATHIMETRI LEMBAR 4
PETA TEMATIK TOPOGRAFI
PETA TOPOGRAFI LEMBAR 1
PETA TOPOGRAFI LEMBAR 2
PETA TOPOGRAFI LEMBAR 3
PETA TOPOGRAFI LEMBAR 4
PETA TEMATIK KEMIRINGAN TANAH
PETA KEMIRINGAN TANAH LEMBAR 1
PETA KEMIRINGAN TANAH LEMBAR 2
PETA KEMIRINGAN TANAH LEMBAR 3
PETA KEMIRINGAN TANAH LEMBAR 4
PETA TEMATIK PENGGUNAAN LAHAN
PETA PENGGUNAAN LAHAN LEMBAR 1
PETA PENGGUNAAN LAHAN LEMBAR 2
PETA PENGGUNAAN LAHAN LEMBAR 3
PETA PENGGUNAAN LAHAN LEMBAR 4
PETA TEMATIK KAWASAN KONSERVASI
TABEL KAWASAN KONSERVASI No Nama Status Jenis Kabupaten Hectares Pengelola 1 Cagar Alam Wolo Tadho Sudah ditetapkan CA Ngada 5249BBKSDA NTT 2 Taman Wisata Alam Laut 17 Pulau Riung Sudah ditetapkan TWAL Ngada 6844BBKSDA NTT 3 Taman Wisata Alam Pulau Batang Sudah ditetapkan TWA Alor 360BBKSDA NTT 4 Taman Wisata Alam Pulau Lapang Sudah ditetapkan TWA Alor 249BBKSDA NTT 5 Taman Buru Pulau Rusa Sudah ditetapkan TB Alor 1391BBKSDA NTT 6 Taman Wisata Alam Tuti Adagae Sudah ditetapkan TWA Alor 5576BBKSDA NTT 7 Kawasan Konservasi Perairan Daerah Alor Sudah ditetapkan KKPD Alor 400083Pemkab Alor 8 Suaka Margasatwa Danau Tuadale Sudah ditetapkan SM Kupang 852BBKSDA NTT 9 Suaka Margasatwa Perhatu Sudah ditetapkan SM Kupang 461BBKSDA NTT 10 Taman Wisata Alam Pulau Menipo Sudah ditetapkan TWA Kupang 3913BBKSDA NTT 11 Taman Wisata Alam Laut Teluk Kupang Sudah ditetapkan TWAL Kupang dan Kota Kupang 64830BBKSDA NTT 12 Suaka Margasatwa Harlu Sudah ditetapkan SM Rote Ndao 601BBKSDA NTT 13 Taman Buru Pulau Ndana Sudah ditetapkan TB Rote Ndao 1422BBKSDA NTT 14 Taman Buru Dataran Bena Sudah ditetapkan TB Timor Tengah Selatan 2129BBKSDA NTT 15 Cagar Alam Maubesi Sudah ditetapkan CA Belu 7392BBKSDA NTT 16 Taman Nasional Komodo Sudah ditetapkan TN Manggarai Barat 176962BTN Komodo 17 Taman Nasional Manupeu Tanadaru Sudah ditetapkan TN 3 Kabupaten (Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Timur) 75943BBKSDA NTT 18 Taman Wisata Alam Laut Teluk Maumere Sudah ditetapkan TWAL Sikka 51366BBKSDA NTT 19 Taman Wisata Alam Pulau Besar Sudah ditetapkan TWA Sikka 6321BBKSDA NTT 20 Taman Nasional Perairan Laut Sawu Pencadangan tahun 2009 TNP 10 Kabupaten (TTS, Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Manggarai, dan Manggarai Barat) 3521000BKKPN Kupang 21 Kawasan Konservasi Perairan Daerah Flores Timur Pencadangan tahun 2013 KKPD Flores Timur 150000Pemkab Flores Timur
PETA KAWASAN KONSERVASI LEMBAR 1
PETA KAWASAN KONSERVASI LEMBAR 2
PETA KAWASAN KONSERVASI LEMBAR 3
PETA KAWASAN KONSERVASI LEMBAR 4
PETA TEMATIK SEJARAH KEJADIAN GEMPA
PETA SEJARAH GEMPA LEMBAR 1
PETA SEJARAH GEMPA LEMBAR 2
PETA SEJARAH GEMPA LEMBAR 3
PETA SEJARAH GEMPA LEMBAR 4
If you are planning for a year, plant rice If you are planning for a decade, plant trees If you are planning for a lifetime, educate people TERIMA KASIH
DISKUSI KELOMPOK
LINGKUP ISU STRATEGIS Masalah pengelolaan terjadi akibat hubungan antara manusia yang memanfaatkan sumber daya P3K baik langsung maupun tidak langsung, tanpa menerapkan kaidah-kaidah kelestarian lingkungan. Secara umum, ISU pengelolaan ini terdiri atas TUJUH kelompok, yaitu: 1. Degradasi sumber daya P3K; 2. Marjinalisasi dan kemiskinan masyarakat pesisir; 3. Konflik pemanfaatan dan/atau konflik kewenangan; 4. Bencana alam dan/atau bencana akibat tindakan manusia; 5. Kekosongan dan ketidakpastian hukum; 6. Potensi sumber daya pesisir 7. Isu lain yang terkait
METODE PENENTUAN ISU STRATEGIS Langkah-langkah dalam penjaringan isu dilakukan dengan teknik meta plan sebagai berikut : 1. Jaring seluruh isu, tuliskan pernyataan isu dengan kata yang singkat. 2. Setiap peserta tidak diperkenankan mempengaruhi peserta lainnya. 3. Isu yang terkumpul diklasifikasikan dalam isu ekologi, isu sosial ekonomi, isu kebijakan dan isu lainnya. 4. Dalam suatu wilayah pesisir, kemungkinan akan ditemui sejumlah isu, namun tidak semua isu ini dapat ditangani Bappeda, Dinas Kelautan dan Perikanan. dll dalam kurun waktu tertentu. Oleh sebab itu ditentukan isu prioritas yang dapat ditangani secara partisipatif dari instansi daerah dan lembaga non-pemerintah dengan keterbatasan sumber dana dan tenaga. 5. Dari keseluruhan pernyataan isu yang disampaikan, perlu disepakati berapa isu yang prioritas untuk ditangani dengan pertimbangan yang valid. 6. Masing-masing pemangku kepentingan utama menentukan rating dengan memberi nilai skala 1 s/d 3 guna memvalidasi isu prioritas yang dipilih 7. Identifikasi Permasalahan. Potensi, dan Kegiatan untuk mengatasi setiap isu
IDENTIFIKASI ISU, PERMASALAHAN, POTENSI DAN KEGIATAN No Masalah Akar Masalah Potensi 1 Kegiatan yang direncanakan Lokasi 2 3 4 5 6 Dst * Tandai lokasi pada peta wilayah perencanaan yang tersedia
UJI PRIORITAS No Jenis Masalah Skor Gawat Mendesak Penyebaran Jumlah Skor Keterangan: Gawat 3 Mendesak 3 Penyebaran tinggi 3 Agak gawat 2 Agak mendesak 2 Penyebaran cukup 2 Tidak gawat 1 Tidak mendesak 1 Penyebaran rendah 1 *) Skor ditentukan berdasarkan kesepakatan dengan masyarakat **) Jumlah skor tertinggi menjadi prioritas