BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang terletak LS dan BT, dengan. sebelah selatan : Kabupaten Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I Pendahuluan I-1

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Maksud disusunnya Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Semarang Tahun adalah:

Walikota Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA SEMARANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang - undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional serta Undang- Undang Nomor

Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika. Kota Semarang. Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

Rencana Strategis Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Renstra BAPPEDA I - 1

WALIKOTA SEMARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SEMARANG,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN

BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.1. Latar Belakang. Proses penyusunan dan penetapan Renstra SKPD tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada mekanisme perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan pendanaan Indikatif...

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2013 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BPPTPM PROV. KEP.BABEL BAB I PENDAHULUAN

Kabupaten Lamongan Tahun

RENCANA STRATEGIS BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai amanat Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem. Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Hal. 1. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I LATAR BELAKANG

KEPUTUSAN CAMAT NGALIYAN NOMOR : / / /2010 TENTANG RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) KECAMATAN NGALIYAN TAHUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN,

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 8 TAHUN 2011

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI RIAU TAHUN

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA 2017 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

RENCANA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2015

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN SUKABUMI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN RENSTRA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KAB. KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

1.1 Latar Belakang Pada saat ini Pemrintah Daerah diberikan kewenangan untuk menyusun sendiri

Rencana Stratejik (RENSTRA) Kecamatan Batununggal Kota Bandung Tahun BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. DPU Bina Marga Provinsi Jawa Timur Renstra BAB I - 1 -

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kerja SKPD Tahun 2016 Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA MAKASSAR,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

I - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SINJAI TAHUN

BUPATI BATANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG KOTA JAMBI TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 1-A TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Semarang terletak 6 55-7 6 LS dan 110 15-110 31 BT, dengan batas-batas wilayah administrasi sebagai berikut : sebelah utara : Laut Jawa sebelah selatan : Kabupaten Semarang sebelah barat : Kabupaten Kendal sebelah timur : Kabupaten Demak Gambar 1.1 Wilayah Administrasi Kota Semarang Ditinjau dari geografis tersebut, Kota Semarang merupakan daerah perlintasan arus lalu lintas antara bagian timur dan barat dari Pulau Jawa, (lihat gambar Batas Administrasi Kota Semarang). Secara administratif Kota Semarang terbagi menjadi 16 Kecamatan dan 177 Kelurahan, meliputi wilayah seluas 373,70 km2. Kota Semarang merupakan Ibukota Propinsi Jawa Tengah, dilihat dari sisi transportasi, Kota Semarang merupakan titik tengah jalur pantura dari Jakarta menuju Surabaya. Kota Semarang juga terletak pada simpul jalur penghubung utama antara jalur jalan sepanjang pantai utara dan jalur jalan sepanjang pantai selatan yaitu jalur Semarang I.1

Yogyakarta. Keuntungan lokasi ini menjadikan Kota Semarang akan terus berkembang sebagai simpul jasa dan distribusi serta pintu gerbang menuju wilayah-wilayah lainnya. Hal ini juga didukung oleh angkutan kereta apai (Stasiun Kereta Api Tawang dan Stasiun Kereta Api Poncol), transportasi laut (Pelabuhan Tanjung Emas) dan transportasi udara (Bandara Ahmad Yani). Selama satu dasawarsa terakhir ini terjadi pergesaran basis ekonomi daerah di Kota Semarang. Sektor pertanian yang sebelumnya memberi kontribusi terbesar dalam pembentukan PDRB daerah Kota Semarang, saat ini digeser oleh sektor industri dan sektor perdagangan. Sektor pertanian berada pada peringkat ketiga. Kecenderungan ini menunjukkan ada pergeseran dominasi kegiatan ekonomi dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap pola konsumsi maupun distribusi arus barang. Struktur perekonomian Kota Semarang secara sepintas dapat dilihat dari kontribusi masing-masing sektor dalam pembentukan PDRB. Secara umum sektor-sektor strategis, yang memberi sumbangan terbesar terhadap PDRB adalah sektor perdagangan, industri, dan bangunan. Sedang sektor-sektor yang laju pertumbuhannya tinggi selama sepuluh tahun terakhir ini adalah sektor perhubungan, pariwisata, bangunan dan pertambangan. Perkembangan sektor industri di Kota Semarang dalam kurun waktu tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 mengalami peningkatan. Jumlah industri perdagangan kecil pada tahun 2009 sebanyak 1.323 unit menjadi 1.355 unit pada tahun 2012, dengan penyerapan tenaga kerja berjumlah 36.065 jiwa pada tahun 2012. Lokasi kawasan industri di wilayah Kota Semarang sebanyak 10 lokasi kawasan industri, seperti Kawasan Industri Wijayakusuma (Tugu), Kawasan Industri Guna Mekar, Kawasan industri Candi, Kawasan Industri Simongan, Kawasan Industri Entra Cipta, Kawasan industri Lamicitra, Kawasan Industri Terboyo, Kawasan Industri Terboyo, LIK Bugangan Baru, Kawasan Industri Bukit Semarang Baru. Kota Semarang mempunyai julukan, antara lain Venetië van Java yang artinya Semarang dilalui banyak sungai di tengah kota seperti di Venesia (Italia), sehingga Belanda menyebut Semarang sebagai Venetië van Java. Obyek wisata di Kota Semarang I.2

pada tahun 2012 terdapat 25 obyek wisata buatan dan satu buah obyek wisata alam. Untuk mendukung keberadaan obyek-obyek wisata yang ada di Kota Semarang, maka fasilitas infrastruktur pendukung terus dikembangkan. Dalam setiap pembangunan perlu adanya perencanaan. Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor : 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Dalam hal ini Kota Semarang telah mempunyai RPJPD Kota Semarang dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Semarang Tahun 2005-2025. Rencana Strategis 2016-2021 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Semarang merupakan langkah awal dalam sistem perencanaan di bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Semarang. Rencana Strategis ini merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu lima tahun dengan tetap memperhatikan potensi yang ada. Renstra SKPD (Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Semarang) disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Semarang, disamping itu juga mengacu pada Renstra Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 dan Renstra Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Tahun 2014-2019. Renstra Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Semarang sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja / RENJA SKPD (Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika). Renja tersebut selanjutnya diacu didalam penyusunan RKPD. Disamping itu Renja tersebut dipakai sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Anggaran / RKA SKPD ( Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika). I.3

1.2 LANDASAN HUKUM Rencana Setrategis Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Semarang tahun 2016-2021 disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai berikut : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 1246, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 4438); 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700) ; 4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 5025; 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas UndangUndang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinera Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); I.4

8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 9. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3); 10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Seri E Nomor 3); 11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 65); 12. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2007 Nomor 1 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 1); 13. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2007 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 13); 14. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kota Semarang Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 18); 15. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Semarang Tahun 2005-2025; 16. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Semarang Tahun 2011 2031 (Lembaran Daerah Kota I.5

Semarang Tahun 2011 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 61); 17. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Semarang Tahun 2016-2021. 1.3 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Penyusunan Rencana Strategis Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika adalah : 1. Menjadikan pedoman dalam merencanakan dan merumuskan rencana kerja dan program kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Semarang untuk Tahun Anggaran 2016-2020. 2. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait, monitoring, analisis dan evaluasi kegiatan. 3. Menjadi kerangka dasar dalam upaya meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan. Tujuan Penyusunan Rencana Strategis Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika adalah : 1. Mewujudkan keterpaduan perencanaan pembangunan lima tahunan secara efektif dan efisien. 2. Mempertajam prioritas pembangunan seiring dengan kebutuhan sehingga dapat mencapai hasil secara optimal. 3. Memberikan landasan sekaligus menjadi acuan bagi pelaku pembangunan dalam pelaksanaan pembangunan yang berkesinambungan. I.6

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan tujuan 1.4 Sistematika Penulisan BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 2.2 Sumber Daya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis BAB IV : TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika I.7

4.2 Strategi dan Kebijakan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPIK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF BAB VI : INDIKATOR KINERJA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD I.8