LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN SUSU KEDELAI

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN SOSIS AYAM

OLEH: YULFINA HAYATI

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

PEMBUATAN SUSU DARI KULIT PISANG DAN KACANG HIJAU

Metode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan

BAB III METODE PENELITIAN. biji cempedak ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, dimana. kriteria tertentu yang diharapkan dalam penelitian.

Peluang Bisnis Susu Kedelai, Bisnis Sari Kedelai yang Menggiurkan

KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN MINUMAN JAHE INSTAN

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

PEMANFAATAN KACANG HIJAU (PHASEOLUS RADIATUS L ) MENJADI SUSU KENTAL MANIS KACANG HIJAU

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA PEMBUATAN TEMPE

Farikha Maharani, Indah Riwayati Universitas Wahid Hasyim, Semarang *

TEKNOLOGI PEMBUATAN SUSU DARI TEMPE BENGUK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBUATAN SUSU DARI BIJI BUAH SAGA ( Adenanthera pavonina ) SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI NUTRISI PROTEIN SUSU SAPI DAN SUSU KEDELAI

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen di Bidang Teknologi Pangan

PENGOLAHAN KEDELAI MENJADI TEMPE KEJO SECARA SEDERHANA

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. daerah Palangka Raya, yaitu laboratorium Balai POM (Balai Pengawas

III. BAHAN DAN METODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyangraian bahan bakunya (tepung beras) terlebih dahulu, dituangkan

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

PENGOLAHAN SUSU SAPI MENJADI TAHU

PENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi

SIFAT ORGANOLEPTIK, OVERRUN, DAN DAYA TERIMA ES KRIM YANG DIBUAT DARI CAMPURAN SUSU KEDELAI DAN SUSU SAPI DENGAN PERBANDINGAN YANG BERBEDA

TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU SKALA RUMAH TANGGA Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. Widyaiswara BPP Jambi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. difermentasikan menggunakan kapang rhizopus ( ragi tempe ). Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

KUALITAS TEPUNG BERAS SEBAGAI BAHAN BAKU CAMPURAN RAGI TEMPE (Rhizopus oligosporus) DILIHAT DARI HASIL PRODUKSI TEMPE KEDELAI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

BAB III METODE PELAKSANAAN

%, laktosa 4,80 % dan mineral 0,65 % (Muchtadi dkk., 2010).

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka.

I. PENDAHULUAN. pangan yang disukai anak-anak (Sardjunani, 2013).

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SUJU DRINK SUSU JAGUNG SEBAGAI SUSU ALTERNATIF BAGI PENDERITA DIABETES MELITUS BIDANG KEGIATAN :

BAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian jenis eksperimen dibidang Ilmu Teknologi Pangan.

Pengolahan Sagu (Metroxylon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kecap Asin/Manis CARA MEMBUAT:

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2017 Februari 2017 di

BAB I PENDAHULUAN. tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUATAN TEMPE. Disusunoleh: Nama: Yulia Nur Isnaini Kelas : S1 TI 2I NIM :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

TINJAUAN PUSTAKA. Kacang merah atau kacang jogo tergolong pangan nabati. Kacang merah

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

I PENDAHULUAN. Pemikiran,(6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGOLAHAN HASIL JAGUNG (MEMBUAT SUSU JAGUNG DAN MIE JAGUNG) Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA TEMPE DENGAN BAHAN DASAR JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMANFAATAN BIJI TURI SEBAGAI PENGGANTI KEDELAI DALAM BAHAN BAKU PEMBUATAN KECAP SECARA HIDROLISIS DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK PEPAYA DAN NANAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai

TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN

JAGUNG. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. mutu dan keamanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

1 PENDAHULUAN. Pemikiran, dan (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden (Anak Sekolah Dasar)

Tips kesehatan, berikut ini 7 makanan yang menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh anda :

SIDANG TA Disusun oleh : Elly Rosyidah Rakhmy Ramadhani S Dosen Pembimbing :

BAB I PENDAHULUAN. Turi (Sesbania grandiflora) merupakan tanaman asli Indonesia,yang

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

I. PENDAHULUAN. dan dikenal dengan nama latin Cucurbita moschata (Prasbini et al., 2013). Labu

BAB I PENDAHULUAN. Kacang tolo adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang sudah

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN SUSU KEDELAI Penyusun: Haikal Atharika Zumar 5404416017 Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Triatma, M.Si Meddiati Fajri Putri S.Pd, M.Sc JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu kedelai merupakan susu olahan dari bahan nabati yaitu kacang kedelai, ada yang mengatakan bahwa kandungan zat gizi susu kedelai dapat digunakan sebagai alternatif untuk susu formula bagi anak. Kandungan zat gizi yang penting bagi tubuh adalah lemak nabati, karbohidrat, serat, vitamin A, bitamin b1, vitamin B2, vitamin E, mineral, polisakarida, isovlafon dan HDL. Lemak nabati sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, sedangkan karbohidrat merupakan sumber energi atau tenaga bagi tubuh manusia, serat sangat penting untuk membantu pencernaan manusiaagar dapat lancar. Pada kedelai terdapat karoten yang merupakan bahan dasar untuk pembentukan vitamin ini sangat penting untuk membantu kelancaran fungsi organ penglihatan dan pertumbuhan tulang. High Density Lipoprotein pada kedelai mampu menahan terjadinya pengapuran.kalau diperhatikan saat ini banyak susu kedelai yang beredar dengan berbagai macam rasa dan aroma, serta tidak berbau langu, sehingga masyarakat banyak yang menyukai. Fenomena itulah yang membuat mahasiswa tertarik untuk mendalami dan mempraktekkan pembuatan susu kedelai. B. Tujuan Praktek Pembuatan Susu Kedelai 1. Menerapkan teori yang telah diberikan dalam mata kuliah teknologi makanan. 2. Menbuat susu kedelai sendiri untuk mendapatkan ketrampilan khusus. 3. Menguasai faktor faktor yang mempengaruhi kualitas susu kedelai. C. Manfaat Praktek Pembuatan Susu Kedelai 1. Mahasiswa mampu menerapkan teori yang diperoleh dalam pembuatan susu kedelai. 2. Mahasiswa mampu membuat susu kedelai sendiri dengan memperhatikan faktor faktor yang mempengaruhi kualitas susu kedelai.

BAB II LANDASAN TEORI Susu kedelai merupakan bahan makanan olahan dari kedelai yang diambil sarinya dengan cara ekstraksi. Proses ekstraksi ini dilakukan untuk memisahkan suatu senyawa dari bahan atau bahan dasarnya. Senyawa yang dimaksud disini adalah semua senyawa yang terkandung dalam kedelai, khususnya pemisahan lemak dan zat gizi lainnya yang dibutuhkan untuk pembuatan susu dari kedelai. Kedelai merupakan komoditas pangan penghasil protein nabati yang sangat penting karena gizinya, aman dikonsumsi, dan harganya yang relative murah disbandingkan dengan sumber protein hewani. Di Indonesia, kedelai umunnya dikonsumsi dalam bentuk pangan olahan seperti tahu, tempe, susu kedelai dan berbagai bentuk makanan ringan (Damardjatidkk, 2005). Menurut Acquaah (2008), sistematika tumbuhan tanaman kedelai adalah sebagai berikut: Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Subkelas : Rosidae Ordo : Fabales Famili : Fabaceae Genus : Glycine Spesies : Glycine max (L.) Merrill Biji kedelai berbentuk polong, setiap polong berisi 1 4 biji. Biji umumnya berbentuk bulat atau bulat pipih sampai bulat lonjong. Ukuran biji berkisar antara 6 30g/100 biji, ukuran biji diklasifikasikan menjadi 3 kelas yaitu biji kecil (6 10 g/100 biji), biji sedang (11 12 g/100 biji) dan biji besar (13 g atau lebih/100 biji). Warna biji bervariasi antara kuning, hijau, coklat dan hitam (Fachruddin, 2000). Biji biji kedelai berkeping dua terbungkus kulit biji (lesta) dan tidak mengandung jaringan endosperm. Embrio terbentuk di antara keeping biji. Bentuk biji pada umumnya bulat lonjong, tetapi ada yang bundar dan bulat agak pipih, dengan besar dan bobot biji kedelai antara 5 30g/100 biji (Lamina, 1989). 1. Prinsip Dasar Pembuatan Susu Kedelai Pada dasarnya pembuatan susu kedelai dilakukan dengan cara mengekstrak (mengambil sari kedelai) yang berisi lemak khususnya dan senyawa lain yang penting bagi tubuh, kemudian dibuat emulsi dengan pemanasan dan penambahan emulsifier serta bahan lain untuk menghilangka efek langu pada susu kedelai.serta kedelai didasarkan pada pemanasan atau

pasteurisasi. Pasteurisasi adalah sebuah proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organism merugikan seperti bakteri, protozoa, kapang, dan khamir dan suatu proses untuk memperlambatkan pertumbuhan mikroba pada makanan. Proses ini diberi nama atas penemunya Louis Pasteur seorangi lmuwan Perancis. Tes pasteurisasi pertama diselesaikan oleh Pasteur dan Claude Bernard pada 20 April 1862. Tidak seperti sterilisasi, pasteurisasi tidak dimaksudkan untuk membunuh seluruh mikroorganisme di makanan. Bandingkan dengan appertisasi yang diciptakanoleh Nicolas Appert. Pasteurisasi bertjujuan untuk mencapai "pengurangan log" dalam jumlah organisme, mengurangi jumlah mereka sehingga tidak lagi bisa menyebabkan penyakit (dengan syarat produk yang telah dipasteurisasi didinginkan dan digunakan sebelum tanggal kedaluwarsa). Sterilisasi skala komersial makanan masih belum umum, karena dapat mempengaruhi rasa dan kualitas dari produk. 2. Proses Pembuatan Proses pembuatan susu kedelai ini secara ringkas dapat digambarkan dengan diagram proses sebagai berikut : Kacang kedelai Kedelai hancur Sari kedelai cair Susu siap Rendam semalam, kupas kulit ari, lalu Blender sampai halus Saring kedelai yang sudah hancur sampai terpisah antara ampas dan sari Rebus susu dengan api kecil jangan sampai mendidih, jangan lupa tambahkan gula Dinginkan pengemasan Gambar : Diagram Proses Pembuatan susu kedelai

Dari diagram proses pembuatan susu kedelai dapat dijelaskan bahwa pembuatan susu kedelai dapat dilakukan melalui 3 tahap yaitu tahap persiapan, tahap pengolahan dan tahap finishing. 3. Kriteria kualitas susu kedelai Kualitas susu kedelai yang penting menurut SNI adalah sebagai berikut: 1. Kadar proteinnya minimal 3% 2. Kadar lemak minimal 3% 3. Kandungan total padatan 10% 4. Kandungan bakteri maksimum 300 koloni per gram 5. Tidak boleh ada baktericoli didalamnya 6. Warna normal, tergantung pada bahan tambahan lainnya 7. Tekstur normal ( cairan encer pada kekentalan tertentu 8. Aroma normalkhas susu kedelai 9. Rasa manis tergantung bahan tambahan yang diberikan 4. Faktor faktor yang mempengaruhi kualitas susu kedelai Pada dasarnya kualitas susu kedelai sangat bergantung pada beberapa hal dalam proses pembuatannya misalnya kualitas bahan dasar, proses pemanasan, proses ekstraksi, pemberian bahan tambahan.

BAB III METODE PEMBUATAN SUSU KEDELAI A. Metode Penyediaan Bahan Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan susu kedelai ini hendaknya dipilih yang kualitasnya baik. Tidak menunjukkan tanda-tanda penyimpangan dan kerusakan. Jadi metode yang harus dilakukan adalah melalui proses sortasi, grading, dan trimming. Adapun komposisi bahan yang digunakan untuk pembuatan susu kedelai sebagai berikut: 1. Kacang Kedelai 500 gr 2. Gula Pasir 250 gr 3. Air secukupnya 5000 ml 4. Vanili 1 sachet B. Metode Penyediaan Alat : Pastikan semua peralatan yang digunakan dalam keadaan baik, bersih dan higienis. Apabila peralatan terbuat dari logam jangan sampai berkarat, karena itu sebaiknya peralatan dari logam dibuat dari stainless steel. Alat-alat pengaduk sebaiknya dibuat dari kayu. Alat-alat yang diperlukan adalah timbangan, pengaduk, kompor, gelas ukur, panci, baskom, plastik dan kain penyaring. C. Metode Pembuatan 1. Cuci bersih kedelai, rendam lamanya 1 malam. 2. Kedelai ditiriskan, kemudian diblender dengan air secukupnya. Usahakan air berlebihan sedikit dari pada kedelai agar encer. 3. Tuangkan campuran yang sudah diblender kedalam kain kemudian peras hingga sari kedelai keluar. 4. Sisa/ ampas kedelai diblender 3 kali, jangan lupa ditambah air. 5. Air sari kedelai direbus, tambah gula. Aduk terus pada saat direbus. 6. Setelah matang, angkat lalu tambahkan vanilli untuk mengurangi aroma langu pada kedelai 7. Susu kedelai siap diminum

BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada bab ini diuraikan tentang hasil praktik, analisis dan pembahasannya seperti pada table hasil praktik dan penjelasannya. A. Data Hasil Praktik Melalui observasi dan dokumentasi data yang terkumpul dapat dilihat pada tabulasi berikut ini: No Aspek yang diamati Hasil pengamatan 1 Berat bahan dasar 5508 2 Berat susu kedelai 3100 3 Rasa susu kedelai Normal, manis, gurih 4 Warna susu kedelai Putih susu 5 Kestabilan emulsi Kurang stabil 6 Bau/ aroma Khas susu 7 tekstur Cairan encer B. Pembahasan Bahan dasar untuk pembuatan susu kacang kedelai adalah kacang kedelai, air, gula dan vanili. Oleh karena itu, rasa yang terbentuk pada susu kedelai hasil praktek merupakan perpaduan antara rasa susu yang gurih dan manis dan harumnya vanili. Warna susu kedelai adalah putih sebagaimana susu yang lain., hal ini dapat dikatakan normal karena susu sebenarnya merupakan emulsi homogen antara air dan lemak yang diperkaya dengan zat gizi lainnya. Emulsi antara air dengan lemak seperti biasanya adalah putih. Karena bahan dasarnya kedelai, air, gula dan vanili, maka tekstur susu yang terjadi adalah cairan dengan bau dan aroma perpaduan antara bahan-bahan penyusunnya, yaitu perpaduan antara kacang kedelai dan vanili yang harum.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melakukan praktik susu kedelai dan memperhatikan hasilnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Mahasiswa dapat menerapkan teori yang diperoleh dari mata kuliah kimia makanan dan teknologi makanan. 2. Mahasiswa dapat membuat sendiri susu kedelai meskipun hasilnya belum maksimal 3. Mahasiswa belum mampu mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas susu kedelai hasil praktek. B. Saran Sebaiknya di dalam praktikum diadakan pengamatan dengan parameter yang lebih kompleks mulai dari sifat organoleptik, sifat kimia bahan dan nilai higienitas produk serta analisis pemasaran dan penjualan Tahu.

DAFTAR PUSTAKA stawan, M. dan M.W. Astawan. 1991. Teknologi Pengolahan Pangan Nabati Tepat Guna. Akademi Presindo, Jakarta. Hermana. 1993. Pengolahan kedelai menjadi berbagai bahan makanan. hlm. 441-469. Dalam Kedelai. Cetakan II. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor. Pusat Pengembangan Teknologi Pangan. 1982. Pengolahan Pangan Dalam Kedelai. Cetakan II. Pusat Penelitian dan PengembanganTanaman Pangan, Bogor.

LAMPIRAN