PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. Oleh

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR

PEMBELAJARAN MEMBANDINGKAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMAN 1 GADINGREJO. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN MEMAHAMI STRUKTUR DAN KAIDAH TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X IPA. Oleh

Dewan Syafutra Siti Samhati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Abstrak

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMAN 1 BANDARLAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMAN 1 BANDARLAMPUNG. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Mei 2015 PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DISKUSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG.

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP GLOBAL MADANI BANDAR LAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS MEMBACA PUISI SISWA KELAS X SMKN 1 BANDARLAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMA GLOBAL MADANI BANDARLAMPUNG. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh Devita Sari Eka Sofia Agustina Ni Noman Wetty Suliani Siti Samhati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 METRO. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMKN 4 BANDAR LAMPUNG. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG. Oleh

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) November, 2013 PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK MELAKUKAN SESUATU DI KELAS VIII SMP NEGERI 02 KOTAGAJAH

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP GLOBAL MADANI. Oleh

PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 1 PRINGSEWU. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105).

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan pada pembentukan teori subtansi berdasarkan konsep-konsep yang

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA KELAS VII SMPN 13 BANDAR LAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GEDONG TATAAN. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI LAMA DAN PUISI BARU DI KELAS VII. Oleh

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PEMBELAJARAN STRUKTUR TEKS EKSPOSISI PADA SISWA KELAS VII SMPN 1 BANDARLAMPUNG.

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS PADA SISWA KELAS X. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. 2013: 14). Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek alamiah

PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMAN 1 BANDAR LAMPUNG. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

Supervisi KBM Kurikulum 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI MODEL PROJECT BASED LEARNING MTs NEGERI 2 BANDARLAMPUNG. Oleh

Keterangan untuk Pemberian Bobot Kehadiran: ...

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMPN 2 BANDARLAMPUNG. Oleh

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMK Negeri 2 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal

INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK SMP

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMAN 3 BANDARLAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPTIF (PANTUN) SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 METRO. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA SISWA KELAS VII A4 SMP NEGERI 1 SINGARAJA

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS DRAMA PADA KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDAR LAMPUNG

PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS PIDATO SISWA KELAS XII SMA AL-AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang

tetapi mereka dituntut untuk mampu berbicara di depan umum. Seperti halnya seni bernegosiasi yang terdapat di dalam pembelajaran kelas X.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action

PEMBELAJARAN MENDONGENG SISWA KELAS VIII SMP TRI SUKSES NATAR LAMPUNG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. segenap aspek organisme atau pribadi (Djamarah, 1996:11). Pembelajaran adalah

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

LAPORAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI SD...

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan, kondisi, atau hal lain-lain yang telah disebutkan, yang hasilnya

KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN/RESENSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

a. Judul Modul Bagian ini berisi nama modul dari suatu mata pelajaran tertentu. b. Petunjuk Umum

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SUNGAI RAYA

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Februari 2017 PEMBELAJARAN MENULIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LEMONG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

DAMPAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 31 PADANG

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU KELAS VII SEKOLAH LUAR BIASA (SLB) NEGERI KABUPATEN GORONTALO

KEMAMPUAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMPN I WAY JEPARA

KESESUAIAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN KEMDIKBUD. Oleh

INSTRUMEN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 UNTUK SMP TAHUN 2014

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Mei 2015

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

TELAAH BUKU MAHIR BERBAHASA INDONESIA 2 KELAS VIII SMP TERBITAN YUDHISTIRA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Penelitian

PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS BERITA SISWA KELAS XI SMA YAYASAN PEMBINA UNILA BANDARLAMPUNG

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

Oleh. Ayu Purnamasari Ni Nyoman Wetty S Mulyanto Widodo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. dalam Sukardi (2008: 167) adalah penelitian yang

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dimiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

INSTRUMEN PENELITIAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

Transkripsi:

PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH Oleh Siti Sumarlin Nurlaksana Eko Rusminto Eka Sofia Agustina Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: 3marlonz@gmail.com Abstract The purpose of this research was to describe the learning of arranging observation result text at the seventh class of SMP Negeri 2 Kotagajah Central Lampung. The research used quantitative descriptive design. The result of the research showed that the teacher had done three steps in learning. Those three steps were: learning plan, implementation of learning and assessment of learning. In learning plan, the teacher made complete lesson plan based on the lesson plan s components in 2013 curriculum. In the implementation of learning, there were two activities: teacher s activities and students activities. The activities that were done by teacher including three activities: pre activities, while activity and post activity. The assessment that was done by teacher including attitude competence assessment by using observation technique, knowledge competence assessment by using oral and written test, and skill competence assessment by using practice test. Keywords: arranging, learning, observation result text. Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pembelajaran menyusun teks hasil observasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kotagajah Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru telah melakukan tiga tahapan dalam pembelajaran. Ketiga tahapan tersebut meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran. Pada perencanaan pembelajaran, guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) lengkap berdasarkan komponen komponen RPP pada kurikulum 2013. Pada pelaksanaan pembelajaran terdapat dua aktivitas, yaitu aktivitas guru dan aktivitas siswa. Aktivitas yang dilakukan oleh guru meliputi tiga kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Penilaian yang dilakukan oleh guru mencakup penilaian kompetensi sikap dengan teknik observasi, penilaian kompetensi pengetahuan dengan teknik tes tulis dan tes lisan, dan penilaian kompetensi keterampilan dengan teknik tes praktik. Kata kunci: menyusun, pembelajaran, teks hasil observasi. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 1

PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan proses interaksi antara guru dan siswa dengan melakukan berbagai aktivitas belajar. Pembelajaran yang dilakukan di lingkungan formal seperti di sekolah merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan kualitas siswa. Pembelajaran yang direncanakan dengan baik tentu akan melahirkan kualitas siswa yang baik pula, begitu pun sebaliknya. Melihat pentingnya pembelajaran, tahapan dalam pembelajaran seperti perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian pembelajaran juga harus diperhatikan dengan baik. Setiap pembelajaran yang dilaksanakan tentunya memiliki tujuan. Pembelajaran bahasa Indonesia juga memiliki tujuan, salah satunya yaitu mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik lisan maupun tulis (Abidin, 2012: 14). Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting untuk menunjang bagaimana berkomunikasi dengan baik dan benar kepada seseorang, khususnya dalam komunikasi tulisan. Menurut Akhadiah (1996: 158) menulis adalah menyajikan gagasan, pendapat, perasaan atau sikap ke dalam bentuk tulisan untuk disampaikan kepada khalayak tertentu. Menulis sering juga disebut sebagai perekaman dari bahasa lisan. Di dalam pembelajaran bahasa Indonesia, menulis tergolong suatu keterampilan yang kompleks dan juga merupakan keterampilan berbahasa yang rumit dikuasai. Banyak sekali aturan-aturan yang harus diikuti ketika seseorang akan melakukan kegiatan menulis. Jadi, dalam melakukan kegiatan menulis, aturan-aturan yang berkenaan dengan menulis harus diperhatikan agar pesan yang akan disampaikan penulis bisa diterima dengan baik oleh pembaca atau penerima pesan. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, kemampuan menulis siswa dapat dilatih dengan berbagai materi pelajaran yang berhubungan dengan menulis seperti membuat cerpen, menyusun berbagai macam teks, membuat rangkuman, dan sebagainya. Dalam kurikulum 2013 yang sudah mulai diterapkan di beberapa sekolah di Indonesia, pembelajaran bahasa Indonesia disajikan dengan berbasis teks. Kurikulum 2013 ini juga menekankan pentingnya keseimbangan antara kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Kemampuan berbahasanya pun dilakukan secara berkelanjutan, dimulai dari kompetensi pengetahuan tentang teks, kaidah dan konteks teks, dilanjutkan dengan kompetensi keterampilan menyajikan suatu teks tulis dan lisan baik terencana maupun spontan, dan bermuara pada pembentukan sikap kesantunan berbahasa (Mendikbud, 2013). Teks hasil observasi merupakan salah satu materi ajar yang dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Teks hasil observasi merupakan suatu bentuk laporan dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan di kelas. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, pembelajaran menyusun teks hasil observasi ini menjadi sangat penting karena dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa dilatih untuk menyusun hasil pengamatan yang Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 2

telah dilakukan dalam bentuk tulisan dengan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Pembelajaran itu tentunya akan sangat bermanfaat bagi siswa dalam implementasinya di kehidupan sehari-hari khususnya dalam kegiatan menulis. Teks hasil observasi tertera pada silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu pada Kompetensi Inti 4 (KI 4) mencoba, mengolah, dan menyajikan dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan mambuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan apa yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori dan kompetensi dasar (KD) 4.2 yaitu menyusun teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulis. Tujuan pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar yang tertera adalah siswa harus mampu menyusun teks hasil observsi dengan memperhatikan penggunaan bahasa yang baik dan benar. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut diperlukan kesiapan yang apik dan matang dari guru dalam membelajarkan teks hasil observasi di kelas. Dalam mendukung tercapainya tujuan pembelajaran, seorang guru tentunya memiliki strategi dan media pembelajaran yang tepat yang akan digunakan dalam membelajarkan teks hasil observasi. Jika strategi dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat, maka pembelajaran tidak akan berlangsung dengan baik dan tentunya tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Oleh karena itu, pemilihan strategi dan media pembelajaran harus diperhatikan dengan baik. Peneliti memilih SMP Negeri 2 Kotagajah Lampung Tengah karena sekolah yang pernah menyandang gelar RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional) tersebut merupakan salah satu sekolah yang terbaik di Lampung Tengah. Kualitas yang baik dari siswa maupun guru dan dengan segala fasilitas belajar yang tergolong memadai membuat sekolah tersebut sering menjuarai cabang perlombaan baik yang sifatnya akademik maupun nonakademik di tingkat nasional. Salah satu prestasinya khusunya di bidang bahasa yaitu sekolah ini pernah menjuarai penulisan mading. Melihat kondisi sekolah tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana pembelajaran bahasa Indonesia khususnya menyusun teks hasil observasi yang dilaksanakan oleh guru di kelas, baik dari perencanaan, pelaksanaan maupun penilaian. Penelitian mengenai pembelajaran sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Ria Luxfiani Harjanto dengan judul Pembelajaran mendongeng siswa kelas VII SMP Tri Sukses Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2012/2013. Kajian dalam penelitian tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana pembelajaran mendongeng diajarkan di dalam kelas. Penelitian tersebut terlihat menggunakan keterampilan berbahasa, yaitu berbicara. Kaitannya penelitian tersebut dengan penelitian yang akan diteliti adalah bahwa dalam mencapai tujuan pembelajaran bahasa siswa harus memiliki empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Oleh karena itu, untuk menambah referensi mengenai penelitian pembelajaran yang Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 3

menerapkan keterampilan berbahasa lainnya yaitu keterampilan menulis, maka peneliti ingin mengkaji lebih mendalam mengenai pembelajaran menyusun teks hasil observasi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kotagajah Lampung Tengah tahun pelajaran 2013/2014 mulai tahap perencanaan sampai tahap penilaian untuk melengkapi penelitian-penelitian yang telah ada. METODE PENELITIAN Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi, atau hal-hal lain yang sudah disebutkan yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Metode ini digunakan sesuai dengan tujuan yaitu untuk mendeskripsikan pembelajaran menyusun teks hasil observasi pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kotagajah Lampung Tengah tahun pelajaran 2013/2014. Sumber data pada penelitian ini adalah pembelajaran menyusun teks hasil observasi siswa kelas VII SMP N 2 Kotagajah Lampung Tengah tahun pelajaran 2013/2014. Pembelajaran yang dimaksudkan pada penelitian ini difokuskan pada 1. perencanaan pembelajararan dalam hal ini Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); 2. pelaksanaan pembelajaran (aktivitas guru dalam mengajar dan aktivitas siswa dalam belajar; dan 3. penilaian pembelajaran Teknik pengumpulan data pada penelitian ini sebagai berikut. 1. Dokumentasi Dokumentasi yang dilakukan adalah berkaitan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang akan dianalisis. 2. Rekaman Pada pelaksanaan pembelajaran data dikumpulkan dengan melakukan perekaman menggunakan audio visual. Data tersebut berupa pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung di kelas mulai dari kegiatan pendahuluan sampai pada kegiatan penutup. 3. Observasi Observasi atau pengamatan yang dilakukan adalah observasi terhadap rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yaitu melihat RPP dengan saksama kemudian akan dilakukan analisis terhadap RPP tersebut. Observasi juga dilakukan terhadap aktivitas belajar pada pelaksanaan pembelajaran, yaitu aktivitas guru mengajar dan aktivitas siswa belajar. 4. Wawancara Wawancara yang dilakukan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada guru mata pelajaran. Pertanyaan yang terdapat dalam kegiatan wawancara berkaitan dengan RPP yang dibuat guru seperti alasan guru menggunakan media pembelajaran atau alasan guru tidak mencantumkan model pembelajaran dalam RPP, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas dan penilaian pembelajaran. Pengumpulan data mengenai perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran diperoleh dari instrumen yang digunakan dalam lembar pengamatan perencanaan pembelajaran, instrumen pelaksanaan oleh guru, dan instrumen observasi siswa yang terdapat di modul pelatihan kurikulum 2013. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 4

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil penelitian mengenai pembelajaran menyusun teks hasil observasi menunjukkan bahwa terdapat tiga tahapan yang harus dilalui dalam pembelajaran yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Perencanaan pembelajaran menyusun teks hasil observasi yang dirancang oleh guru sudah bisa dikatakan memenuhi komponen dalam rencana pelaksanaan pembelajaran, diantaranya identitas mata pelajaran, perumusan indikator, perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan materi ajar, pemilihan sumber belajar, pemilihan media belajar, skenario pembelajaran, dan penilaian. Sedangkan, dalam RPP guru tidak mencantumkan model pembelajaran. Kedelapan komponen RPP tersebut sebagian besar sudah memiliki kesesuaian dengan aspek terdapat dalam setiap komponen. Pelaksanaan pembelajaran menyusun teks hasil oleh guru dilaksanakan dalam tiga kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan apersepsi dan motivasi. Apersepsi dilakukan dengan mengaitkan pada pengalaman siswa dan pada pembelajara sebelumnya. Selain itu, guru juga menyampaikan kompetensi dan rencana kegiatan. Pada kegiatan inti guru malaksanakan pembelajaran dengan menunjukkan penguasaannya terhadap materi menyusun teks hasil observasi. Guru juga menerapkan strategi pembelajaran yang mendidik, menerapkan pendekatan scientific, dan menerapkan pembelajaran tematik terpadu dalam pembelajaran. pendekatan scientific menjadi warna tersendiri terhadap pembelajaran di kurikulum 2013 khusunya pembelajaran menyusun teks hasil observasi. Ciri khas dari pendekatan scientific adalah adanya kegiatan mengamati, menganalisis, menalar, mengomunikasikan, dan sebagainya. Untuk mendukung pembelajaran, guru juga menggunakan sumber belajar dan media dalam pembelajaran. media yang digunakan guru berupa video biota laut. Dalam pembelajaran guru juga tidak lupa untuk melibatkan siswa dalam aktivitas belajar. Bahasa yang benar dan tepat juga digunakan oleh guru dalam pembelajaran sehingga siswa dapat memahami materi pelajaran dengan baik. Penilaian yang dilakukan guru dalam pembelajaran menyusun teks hasil observasi terdiri atas penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan. Penilaian sikap dilakukan oleh guru dengan melakukan observasi langsung terhadap siswa. Penilaian pengetahuan dilakukan oleh guru dilakukan baik secara lisan maupun tulis. Penilaian tersebut dilakukan di sela-sela guru menjelaskan materi ajar. Penilaian keterampilan dilakukan oleh guru saat melakukan diskusi kelompok. Keterampilan yang dilakukan oleh siswa yaitu menyusun teks hasil observasi. Pembahasan Pada pembelajaran menyusun teks hasil observasi, terdapat tiga tahapan pembelajaran yang sudah dilakukan oleh guru. Pada bagian ini akan disajikan pembahasan mengenai hasil penelitian terhadap tiga tahapan pembelajaran tersebut meliputi perencanaan pembelajaran (RPP), pelaksanaan pembelajaran (aktivitas guru dan aktivitas siswa), dan penilaian pembelajaran. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 5

A. Pembahasan Instrumen Perencanaan Pembelajaran (IPPP) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) memiliki beberapa komponen yang perlu diperhatikan. Di dalam instrumen pengamatan perencanaan pembelajaran (IPPP) juga menjabarkan secara lebih rinci mengenai komponen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berikut akan disajikan pembahasan mengenai RPP yang telah dibuat oleh Bapak Ponidi berdasarkan instrumen pengamatan perencanaan pembelajaran. 1. Identitas Mata Pelajaran Dari hasil penelitian, RPP yang dimiliki guru identitas mata pelajaran sudah terlihat dengan jelas. Identitas mata pelajaran yang terdapat dalam RPP guru meliputi sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, tema, subtema, dan alokasi waktu. 2. Perumusan Indikator Indikator yang dirumuskan oleh guru sudah memiliki kesesuaian dengan aspek yang terdapat dalam komponen perumusan indikator. Aspek tersebut seperti kesesuaian dengan KD, kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi, dan kesesuaian dengan aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 3. Perumusan Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran juga menunjukkan kesesuaian baik kesesuaian terhadap proses dan hasil belajar maupun kesesuaian terhadap kompetensi dasar. 4. Pemilihan Materi Ajar pemilihan materi ajar sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kemudian, untuk kesesuaian dengan karakter siswa dan alokasi waktu guru harus melaksanakan pembelajaran terlebih dahulu. 5. Pemilihan Sumber Belajar Sumber belajar yang digunakan oleh guru adalah buku siswa dan buku guru. Buku tersebut merupakan sumber belajar yang sesuai dengan KI, pendekatan scientific, dan karakteristik siswa. 6. Pemilihan Media Pembelajaran Media pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah teks hasil observasi, LCD, video biota laut, dan speaker. Media pembelajaran sudah menunjukkan kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, pendektan scientific, dan karakteristik siswa. Media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran adalah teks hasil observasi. Kemudian, media pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan scientific dan karakteristik siswa adalah video biota laut. 7. Model Pembelajaran Berdasarkan hasil pengamatan RPP guru, ternyata guru tidak mencantumkan model pembelajaran dalam RPP. 8. Skenario Pembelajaran Skenario pembelajaran yang terdapat dalam RPP sudah menampilkan kegiatan pendahuluan, kegiataan inti, dan kegiatan penutup. Dalam skenario pembelajaran kegiatan yang dilaksanakan juga sudah sesuai dengan pendekatan scientific. Begitu pula dengan penyajian dan sistematika materi yang sudah menunjukkan kesesuaian. Sementara, untuk mengetahui kesesuaian antara alokasi waktu dengan cakupan materi, guru harus melaksanakan pembelajaran terlebih dahulu. 9. Penilaian Penilaian yang tertera dalam RPP sudah menujukkan kesesuaian dengan aspek dalam komponan penilaian di RPP, yaitu kesesuaian dengan teknik dan bentuk penilaian Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 6

otentik, kesesuaian dengan indikator pencapaian kompetensi, kesesuaian dengan kunci jawaban dengan soal, dan kesesuaian pedoman penskoran dengan soal. B. Pembahasan Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran oleh Guru Tahap kedua dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu pelaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. I. Kegiatan Pendahuluan Berdasarkan instrumen pelaksanaan pembelajaran, kegiatan pendahuluan yang harus dilakukan oleh guru adalah (1) apersepsi dan motivasi dan (2) penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan. 1. Apersepsi dan Motivasi Kegiatan apersepsi yang dilakukan, guru sudah mengaitkannya dengan pengalaman siswa atau pembelajaran sebelumnya. Pada pertemuan pertama guru mengaitkannya dengan pengalaman siswa dan pada pertemuan kedua guru mengaitkannya dengan pembelajaran sebelumnya. Pada kegiatan apersepsi guru juga menyampaikan manfaat materi pembelajaran dan mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema. Video biota laut dijadikan sebagai media untuk menyampaikan manfaat materi. Manfaat yang disampaikan guru adalah dengan mempelajari materi menyusun teks hasil observasi dengan subtema pelestarian biota laut, siswa akan mengetahui betapa kaya laut Indonesia. Video biota laut juga merupakan media yang digunakan untuk mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema. Tema pembelajaran adalah cinta lingkungan hidup dengan subtema pelestarian biota laut. namun, pada kegiatan apersepsi, guru tidak mengajukan pertanyaan menantang kepada siswa. Guru beranggapan bahwa pertanyaan menantang tidak cocok diberikan pada awal kegiatan karena siswa masih belum paham mengenai materi pembelajaran. 2. Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan Guru sudah melakukan penyampaian rencana kegiatan baik pada pertemuan pertama maupun kedua. Penyampaian rencana kegiatan pada pertemuan pertama adalah siswa akan melakukan tugas individu untuk menuliskan hal-hal yang terdapat di laut berdasrkan pengamatan terhadap video biota laut. Sementara pada pertemuan kedua, guru menyampaikan rencana kegiatan bahwa akan diadakan diskusi kelompok untuk menyusun teks hasil observasi. Namun, pada kegiatan ini, guru tidak terlihat menyampaikan kemampuan yang akan dicapai siswa. II. Kegiatan Inti Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam kegiatan inti diantaranya penguasaan materi pelajaran, penerapan strategi pembelajaran yang mendidik, penerapan pendekatan scientific, penerapan pembelajaran tematik terpadu, pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran, pelibatan siswa dalam pembelajaran, penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran, dan penutup pembelajaran. 1. Penguasaan Materi Pembelajaran Guru sudah terlihat menguasai materi pelajaran. Guru sudah mampu menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah mampu menyusun teks hasil Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 7

observasi dan materi yang diajarkan tentang struktur teks hasil observasi dan siswa diberikan contoh teks hasil oservasi. Guru juga mengaitkan materi pelajaran dengan perkembangan Iptek. Materi yang disampaikan pun dobahas dengan tepat dan sistematis. 2. Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik Guru sudah menerapkan strategi pembelajaran yang mendidik. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru sudah sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. Pembelajaran yang dilaksanakan juga sudah disampaikan secara runtut, kontekstual, dan sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan. Guru sudah berhasil melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif dengan pernyataan bahwa laut harus selalu dijaga dan dilestarikan. Dengan begitu, kebiasaan untuk cinta lingkungan bisa ditanamkan kepada siswa. Guru juga terlihat sudah menguasai kelas dengan berkeliling memantau siswa. 3. Penerapan Pendekatan Scientific Guru sudah menerapkan pendekatan scientific dalam pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan guru dalam menerapkan pendekatan scientific adalah memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana, memancing siswa untuk bertanya, memfasilitasi siswa untuk mencoba, memfasilitasi siswa untuk mengamati, memfasilitasi siswa untuk menganalisis, dan menyajikan kegiatan siswa untuk berkomunikasi. Namun, dalam menerapkan pendekatan scientific guru tidak memberikan pertanyaan kepada siswa untuk menalar. 4. Penerapan Pembelajaran Tematik Terpadu Pembelajaran yang dilakukan guru sudah menerapkan pembelajaran tematik terpadu. Pembelajaran tematik terpadu yang diterapkan guru di kelas meliputi penyajian pembelajaran yang sesuai dengan tema, penyajian pembelajaran dengan memadukan dengan berbagai mata pelajaran, penyajian pembelajaran yang memuat komponen karakteristik dan penyajian pembelajaran yang bernuansa aktif dan menyenangkan. 5. Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran Pembelajaran menyusun teks hasil observasi, guru sudah memanfaatkan sumber belajar/media. Guru terlihat menunjukkan keterampilannya dalam menggunakan sumber belajar atau media. Sumber atau media pembelajaran yang digunakan sudah menghasilkan pesan yang menarik. Pemanfaatan sumber belajar sudah menunjukkan keterlibatannya dengan siswa. Namun, dalam pemanfaatan media pembelajaran siswa tidak terlihat dilibatkan. 6. Pelibatan Siswa dalam Pembelajaran Guru sudah melibatkan siswa dalam pembelajaran. Pelibatan siswa dalam pembelajaran dapat dilihat saat guru mampu menumbuhkan partisipasi aktif siswa, merespon positif partisipasi siswa dengan memberikan penghargaan, menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa, menumbuhkan hubungan antarpribadi yang kondusif dengan melakukan diskusi kelompok, dan menumbuhkan keceriaan atau antusiasme siswa dengan memberikan humor-humor di selasela pembelajaran. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 8

7. Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran Guru sudah menggunakan bahasa dengan benar dan tepat dalam pembelajaran baik lisan maupun tulisan. Hal ini dapat dilihat saat siswa mampu merespon penjelasan guru. Hal itu disebabkan guru menggunakan bahasa lisan dengan jelas dan lancar. Begitu juga dengan bahasa tulis. Guru sudah menggunakan bahasa tulis dengan baik dan benar ketika menjelaskan materi pembelajaran. III. Kegiatan Penutup Guru menutup pembelajaran dengan melakukan refleksi, memberikan tes lisan, mengumpulkan hasil kerja dan melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan pda kegiatan selanjutnya. C. Pembahasan Observasi Siswa Pada pembelajaran menyusun teks hasil observasi terdapat enam aktivitas yang dilakukan siswa, diantaranya aktivitas melihat, aktivitas lisan, aktivitas mendengarkan, aktivitas menulis, aktivitas mental dan aktivitas emosi. 1. Aktivitas Melihat Aktivitas melihat yang dilakukan siswa seperti melihat guru menjelaskan materi, melihat video biota laut yang ditayangkan, melihat siswa lain menulis jawaban di papan tulis, dan melihat siswa lain presentasi di depan kelas. 2. Aktivitas Lisan Aktivitas lisan yang dilakukan siswa adalah saat siswa bertanya kepada guru, siswa menjawab pertanyaan, dan siswa presentasi di depan kelas. 3. Aktivitas Mendengarkan Aktivitas mendengarkan yang dilakukan siswa seperti mendengar penjelasan guru, mendengar suara dari video biota laut, mendengar siswa lain bertanya maupun menjawab pertanyaan, dan mendengar siswa presentasi. 4. Aktivitas Menulis Aktivitas menulis yang dilakukan siswa seperti mencatat penjelasan dari guru, mencatat aneka biota laut, menjawab pertanyaan dari buku siswa, dan membuat teks hasil observasi. 5. Aktivitas Mental Aktivitas mental yang dilakukan siswa seperti memecahkan soal yang terdapat di buku siswa dan saat siswa menanggapi siswa lain presentasi. 6. Aktivitas Emosi Aktivitas emosi yang dilakukan siswa seperti rasa antusias siswa mengikuti pelajaran, siswa berbinarbinar saat menyaksikan video, dan saat siswa berebut menjawab pertanyaan dari guru. D. Pembahasan Penilaian Pembelajaran Guru sudah melaksanakan penilaian berdasarkan tiga ranah. Penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan. Pada penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan yang dilaksanakan oleh guru tidak sesuai dengan penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan yang terdapat dalam RPP. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa guru telah melaksanakan tiga tahap dalam pembelajaran menyusun teks hasil observasi siswa kelas VII SMP Negeri 2 Kotagajah Lampung Tengah yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Pada tahap perencanaan, guru sudah melakukan perencanaan dengan membuat RPP sesuai dengan komponen RPP yang terdapat dalam instrumen pengamatan perencanaan pembelajaran. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 9

Meskipun tidak semua komponen ada dalam perencanaan pembelajaran namun sebagian besar komponen RPP sudah terdapat dalam perencanaan guru, yaitu identitas mata pelajaran, perumusan indikator, perumusan tujuan pembelajaran, pemilihan materi ajar, pemilihan sumber belajar, pemilihan media belajar, skenario pembelajaran, dan penilaian. Pada pelaksanaan pembelajaran, terdapat dua aktivitas, yaitu aktivitas guru dan aktivitas siswa. Guru sudah melakukan tiga tahap dalam pelaksanaan pembelajaran, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan apersepsi dan penyampaian rencana kegiatan. Pada kegiatan inti terjadi dua aktivitas yaitu aktivitas guru dan aktivitas siswa. Aktivitas guru atau pelaksanaan pembelajaran oleh guru sebagian besar sudah dilakukan sesuai dengan instrumen pelaksanaan pembelajaran seperti penguasaan materi pelajaran, penerapan strategi pembelajaran yang mendidik, peerapan pendekatan scientific, penerapan pembelajaran tematik terpadu, pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran, pelibatan siswa dalam pembelajaran, dan penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran. Kegiatan penutup yang dilakukan guru adalah menutup pembelajaran dengan melakukan refleksi. Aktivitas yang dilakukan siswa pada pelaksanaan pembelajaran seperti aktivitas melihat, aktivitas mendengarkan, aktivitas lisan, aktivitas menulis, aktivitas mental, dan aktivitas emosi. Pada penilaian pembelajaran menyusun teks hasil observasi, guru sudah melakukan penilaian yang mencakup tiga ranah, yaitu penilaian kompetensi sikap yang dilakukan dengan teknik observasi, penilaian kompetensi pengetahuan yang dilakukan dengan teknik tes tulis dan tes lisan, dan penilaian kompetensi keterampilan yang dilakukan dengan teknik tes praktik. Hasil belajar yang didapat siswa pada pembelajaran menyusun teks hasil observasi adalah sebanyak 8 siswa mendapat nilai 75, 13 siswa mendapat nilai 80 dan 11 siswa mendapat nilai 85, dengan perolehan nilai rata-rata 80. KKM yang dipakai pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII di SMP Negeri 2 Kotagajah adalah 75. Jadi, bila dikaitkan dengan KKM yang berlaku, perolehan nilai rata-rata yang dimiliki siswa SMP Negeri 2 Kotagajah pada materi pembelajaran menyusun teks hasil observasi semuannya sudah di atas KKM dan tergolong baik. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, saran yang disimpulkan oleh peneliti sebagai berikut. 1. Bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia, sebagai perencana dan pelaksana suatu pembelajaran hendaknya dapat menyesuaikan antara rancana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat dengan pelaksanaan pembelajaran sehingga pembelajaran berlangsung secara terstruktur. 2. Bagi peneliti yang tertarik dengan kajian yang sama sebaiknya dapat memilih materi-materi lain agar dapat dijadikan referensi yang lebih variatif dan tentunya harus disesuaikan dengan perkembangan kurikulum yang berlaku di sekolah. DAFTAR PUSTAKA Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: PT Refika Aditama. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 10

Akhaidah,dkk. 1996. Menulis. Bandung: Dikbud. Mendikbud. 2013. Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Depdikbud. Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 11