PERBANDINGAN DISOLUSI ASAM MEFENAMAT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT DENGAN PEG 6000 DAN PVP

dokumen-dokumen yang mirip
DISOLUSI ASAM MEFENAMAT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT DENGAN PEG 4000

Karakterisasi dan studi disolusi dispersi padat furosemida menggunakan polietilen glikol (PEG), talk dan PEG talk sebagai pembawa dispersi

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Timbangan analitik EB-330 (Shimadzu, Jepang), spektrofotometer UV

STUDI SISTEM DISPERSI PADAT GLIKLAZID MENGGUNAKAN UREA DAN TWEEN-80 WILLI PRATAMA

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL...

PREFORMULASI SEDIAAN FUROSEMIDA MUDAH LARUT

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Pemeriksaan Bahan Baku Pemeriksaan bahan baku ibuprofen, HPMC, dilakukan menurut Farmakope Indonesia IV dan USP XXIV.

BAB III METODE PENELITIAN. ketoprofen (Kalbe Farma), gelatin (Brataco chemical), laktosa (Brataco

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Ibuprofen

FAHMI AZMI FORMULASI DISPERSI PADAT IBUPROFEN MENGGUNAKAN HPMC 6 cps PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan-bahan yang digunakan adalah verapamil HCl (Recordati, Italia),

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

DISOLUSI ASAM FENOFIBRAT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT PERMUKAAN DENGAN SODIUM STARCH GLYCOLATE SKRIPSI

BAB IV PROSEDUR KERJA

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR.. vii. DAFTAR ISI.. viii. DAFTAR GAMBAR. xi. DAFTAR TABEL. xiii. DAFTAR LAMPIRAN. xiv. INTISARI.. xv. ABSTRAC.

Pengaruh konsentrasi PEG 4000 terhadap laju disolusi ketoprofen dalam sistem dispersi padat ketoprofen-peg 4000

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan kualitas obat yang ditentukan oleh keamanan, keefektifan dan kestabilan

Formulasi dan Evaluasi Tablet Dispersi Padat Kalsium Atorvastatin

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

Peningkatan Disolusi Ibuprofen dengan Sistem Dispersi Padat Ibuprofen - PVP K90

Zubaidi, J. (1981). Farmakologi dan Terapi. Editor Sulistiawati. Jakarta: UI Press. Halaman 172 Lampiran 1. Gambar Alat Pencetak Kaplet

PENGEMBANGAN SEDIAAN LEPAS LAMBAT SISTEM MATRIKS BERBASIS ETILSELULOSA HIDROKSIPROPIL METILSELULOSA DENGAN TEKNIK DISPERSI SOLIDA

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Gambar. Daftar Lampiran. Intisari... BAB I. PENDAHULUAN..1. A. Latar Belakang.1. B. Perumusan Masalah.

DAFTAR ISI. BAB I. PENDAHULUAN A...Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 2 C. Tujuan Penelitian... 2 D. Manfaat Penelitian...

STUDI SISTEM DISPERSI PADAT ASAM MEFENAMAT MENGGUNAKAN POLIVINILPIROLIDON K-30 ABSTACT ABSTRAK

PERBANDINGAN MUTU TABLET IBUPROFEN GENERIK DAN MEREK DAGANG

1. Penetapan panjang gelombang serapan maksimum Pembuatan kurva baku... 35

Bab III Metodologi III.1 Waktu dan Tempat Penelitian III.2. Alat dan Bahan III.2.1. Alat III.2.2 Bahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil uji formula pendahuluan (Lampiran 9), maka dipilih

terbatas, modifikasi yang sesuai hendaknya dilakukan pada desain formula untuk meningkatkan kelarutannya (Karmarkar et al., 2009).

STUDI SISTEM DISPERSI PADAT KARBAMAZEPIN MENGGUNAKAN CAMPURAN POLIMER PEG 6000 DAN HPMC DENGAN METODA PELARUTAN

PENUNTUN PRAKTIKUM BIOFARMASETIKA

UJI PELEPASAN FLUKONAZOL DARI SEDIAAN SUPOSITORIA DENGAN BASIS HIDROFILIK, BASIS LIPOFILIK, DAN BASIS AMFIFILIK SECARA INVITRO

PENGARUH KOMBINASI PEG 400 DAN PEG 4000 SEBAGAI BASIS SALEP TERHADAP SIFAT FISIK DAN KECEPATAN PELEPASAN BENZOKAIN MAKALAH

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam

FORMULASI TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN MENGGUNAKAN PROPILEN GLIKOL SEBAGAI PELARUT NON VOLATILE DAN PVP K-30 SEBAGAI POLIMER

BAB II. STUDI PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

PREPARASI DAN KARAKTERISASI NANOSUSPENSI DENGAN POLIVINILPIROLIDON (PVP) SEBAGAI PEMBAWA NANOPARTIKEL SENYAWA ASAM MEFENAMAT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pusat Teknologi Farmasi dan

TEKNIK DISPERSI SOLIDA UNTUK MENINGKATKAN KELARUTAN IBUPROFEN DALAM BENTUK TABLET DENGAN MENGGUNAKAN AVICEL PH102 SEBAGAI PENGISI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Riset (Research Laboratory),

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Bahan dan Alat

PENINGKATAN LAJU DISOLUSI SISTEM DISPERSI PADAT IBUPROFEN PEG 6000 ABSTRACT ABSTRAK

FORMULASI GLIBENKLAMID DENGAN METODE SELF EMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEM (SEDDS) DAN UJI IN- VITRO DISOLUSI

Lampiran 1. Hasil identifikasi sampel

BAB III METODOLOGI. Universitas Sumatera Utara

STUDI SISTEM DISPERSI PADAT IBUPROFEN MANITOL DENGAN METODE PELARUTAN

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Tablet Asam Folat. Sebagai contoh F1 (Formula dengan penambahan Pharmacoat 615 1%).

MIKROENKAPSULASI METFORMIN HIDROKLORIDA DENGAN PENYALUT ETILSELLULOSA MENGGUNAKAN METODA PENGUAPAN PELARUT ABSTRACT

PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI KONSENTRASI PEG 6000 TERHADAP LAJU PELARUTAN DISPERSI SOLIDA KETOPROFEN-PEG 6000 YANG DIPREPARASI DENGAN METODE PELARUTAN

Pengaruh Polivinilpirolidon K-30 terhadap Disolusi Ketoprofen dalam Sistem Dispersi Padat

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak. kering akar kucing dengan kadar 20% (Phytochemindo), laktosa

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

FORMULASI TABLET LIKUISOLID IBUPROFEN MENGGUNAKAN POLIMER HIDROFILIK HPMC K4M DAN TWEEN 80 SEBAGAI PELARUT NON VOLATILE MESSI

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat

STUDI KESTABILAN FISIKA DAN KIMIA DISPERSI PADAT KETOPROFEN -UREA ABSTRACT

Tahapan-tahapan disintegrasi, disolusi, dan difusi obat.

PENGARUH POLIVINIL PIROLIDON TERHADAP LAJU DISOLUSI FUROSEMID DALAM SISTEM DISPERSI PADAT

I. PENDAHULUAN. Ketoprofen secara luas telah digunakan sebagai obat analgetika antiinflamasi

BAB III BAHAN, ALAT DAN METODE

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Karakterisasi Fisik Vitamin C

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil percobaan pendahuluan, ditentukan lima formula

KETERSEDIAAN HAYATI RELATIF FUROSEMIDA DALAM BENTUK DISPERSI PADAT

FORMULASI SEDIAAN TABLET PARASETAMOL DENGAN PATI BUAH SUKUN (Artocarpus communis) SEBAGAI PENGISI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian bersifat eksperimental yaitu dilakukan pengujian pengaruh

STUDI SISTEM DISPERSI PADAT GLIKLAZID MENGGUNAKAN POLIVINIL PIROLIDON K-30 (PVP K-30) DAN TWEEN 80

Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet

mudah ditelan serta praktis dalam hal transportasi dan penyimpanan (Voigt, 1995). Ibuprofen merupakan obat analgetik antipiretik dan anti inflamasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lunak yang dapat larut dalam saluran cerna. Tergantung formulasinya kapsul terbagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TESIS FORMULASI TABLET IBUPROFEN DENGAN SISTEM DISPERSI PADAT DIUJI SECARA IN VITRO DAN IN SITU OLEH: ANTETTI TAMPUBOLON NIM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

Tablet likuisolid ibuprofen

Pengaruh Bahan Pelincir terhadap Sifat-Sifat Tablet Parasetamol Sistem Dispersi Padat dengan PEG 6000

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

BAB III METODE PENELITIAN

Pot III : Pot plastik tertutup tanpa diberi silika gel. Pot IV : Pot plastik tertutup dengan diberi silika gel

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

VALIDITAS PENETAPAN KADAR TEMBAGA DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET VISIBEL

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian ini yang diperlukan adalah peralatan laboratorium,

Revika Rachmaniar, Dradjad Priambodo, Maulana Hakim. Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lampiran 1. Data Bilangan Gelombang Spektrum IR Pseudoefedrin HCl BPFI

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

PENGARUH SODIUM STARCH GLYCOLATE (SSG) SEBAGAI PEMBAWA TERHADAP PENINGKATAN DISOLUSI IBUPROFEN MENGGUNAKAN METODE FREEZE DRYING

PENGARUH UKURAN GRANUL DAN KADAR SOLUTIO GELATIN SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP MIGRASI VITAMIN B6

Disolusi merupakan salah satu parameter penting dalam formulasi obat. Uji disolusi in vitro adalah salah satu persyaratan untuk menjamin kontrol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Pengukuran. Konsentrasi untuk pengukuran panjang gelombang digunakan 12 µg/ml

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenofibrat adalah obat dari kelompok fibrat dan digunakan dalam terapi

Transkripsi:

PERBANDINGAN DISOLUSI ASAM MEFENAMAT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT DENGAN PEG 6000 DAN PVP Yulias Ninik Windriyati (1), Sugiyono (1), Widhi Astuti (1), Maria Faizatul Habibah (1) 1) Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim INTISARI Asam mefenamat merupakan analgetik yang praktis tidak larut dalam air. Sifat ini akan mempengaruhi disolusi obat di dalam tubuh, sehingga juga mempengaruhi kecepatan absorbsi obat. Upaya untuk meningkatkan disolusi adalah dengan pembentukan dispersi padat dengan polimer seperti PEG 6000 dan PVP. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui disolusi asam mefenamat dalam sistem dispersi padat dengan PEG 6000 dan PVP. Dispersi padat asam mefenamat-peg 6000 dibuat secara peleburan dan asam mefenamat- PVP dibuat dengan metode pelarutan, dengan formula kandungan PEG 6000 dan PVP masingmasing FI (20%); FII (40%); FIII (60%); FIV (80%); FV (100%) dari bobot asam mefenamat. Setelah terbentuk sistem dispersi yang homogen, masing-masing formula diuji disolusinya hingga 60 menit. Sebagai pembanding juga dilakukan uji disolusi asam mefenamat murni dan campuran fisik asam mefenamat dengan masing-masing polimer. Hasil uji disolusi diungkapkan dengan menggunakan metode DE 60 (Dissolution Efficiency). Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik PEG 6000 maupun PVP dapat meningkatkan disolusi asam mefenamat dalam sistem dispersi padat. DE 60 untuk dispersi padat asam mefenamat- PEG 6000 berturut-turut FI 38,81%; FII 51,05%; FIII 62,87%; FIV 75,63%; FV 87,03%; dan campuran fisik FV 58,84%. Sedangkan DE 60 dispersi padat asam mefenamat-pvp berturut-turut FI 26,76%; FII 37,78%; FIII 45,23%; FIV 62,41%; FV 82,71%; dan campuran fisik FV 26,44%. Kata kunci: Asam mefenamat, PEG 6000, PVP, Dispersi padat, disolusi ABSTRACT Mefenamic acid is an analgetic that insoluble in water, therefore several approaches are required to improve the dissolution and bioavailability. The aim of this research is to know the dissolution of mefenamic acid in solid dispersion system with PEG 6000 and PVP. Solid dispersion of mefenamic acid-peg 6000 were prepared by fusion method and mefenamic acid-pvp by solvent evaporation method with contain PEG 6000 or PVP for FI (20%), FII (40%), FIII(60%), FIV (80%) and FV (100%) respectively were compared with the weight of mefenamic acid. The powder of solid dispersion systems were investigated for its recovery and dissolution in medium fosfat buffer ph 7.4 until 60 minutes. Pure mefenamic acid and the physical mixture with polimer were used as compared powders. The result of dissolution testing were revealed by Dissolution Efficiency (DE 60 ). The result showed that both PEG 6000 and PVP can increased the dissolution of mefenamic acid from solid dispersion systems. The DE 60 of mefenamic acid-peg 6000 from FI 38,81%; FII 51,05%; FIII 62,87%; FIV 75,63%; FV 87,03%; and the physical mixture of FV 58,84% respectively. Meanwhile the DE 60 mefenamic acid-pvp from FI 26,76%; FII 37,78%; FIII 45,23%; FIV 62,41%; FV 82,71%; and the physical mixture of FV 26,44% respectively. Keywords : mefenamic acid, PEG 6000, PVP, solid dispersion, dissolution 1

PENDAHULUAN Asam mefenamat merupakan analgetik yang praktis tidak larut dalam air sehingga mempengaruhi kecepatan obat melarut di dalam tubuh, dan dapat mempengaruhi kecepatan absorbsi obat. Kelarutan asam mefenamat yang sangat kecil memerlukan bahan tambahan untuk dapat membantu meningkatkan kelarutannya. Sedangkan untuk meningkatkan laju disolusi asam mefenamat dapat digunakan metode dispersi padat (Rao & Nagabhushanam, 2003). Dispersi padat merupakan dispersi dari satu atau lebih bahan aktif dalam pembawa inert atau matriks pada keadaan padat. Dispersi padat ini digunakan untuk mempercepat proses pelarutan obat. Keuntungan dari dispersi padat adalah kerusakan obat dapat dihindari karena pada proses pembuatan dispersi padat ini dilakukan pada suhu rendah untuk menguapkan pelarut organik. Tetapi, sistem dispersi padat ini juga mempunyai beberapa kerugian diantaranya adalah karena membutuhkan persiapan yang lama, biaya yang mahal (Chiou dan Riegelman, 1971). Penelitian yang telah dilakukan oleh Rao dan Nagabhushanam (2003), menunjukkan bahwa bahan-bahan tambahan seperti PEG, polivinil pirolidon (PVP), hidroksil propil meti solulosa (HPMC) dan dimetil propil solulosa (DPC) dapat meningkatkan kelarutan asam mefenamat sebesar 30-70% (Rao dan Nagabhushanam, 2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa disolusi dispersi padat asam mefenamat-crospovidone yaitu 68,50% lebih tinggi daripada disolusi asam mefenamat murni yaitu 36,05% (Nagabhushanam dan Rani, 2011). Dispersi padat asam mefenamat-peg 4000 dengan menggunakan metode spray drying menunjukkan hasil DE60 sebesar 64,32% (Keshavarao, 2011). Penelitian yang telah dilakukan oleh Yuliana (2008), menunjukkan bahwa PEG 4000 dapat meningkatkan laju disolusi sebesar 42,25%, sedangkan dengan penambahan tween memberikan hasil sebesar 35,82%. Pada penelitian ini bahan tambahan yang digunakan untuk meningkatkan disolusi asam mefenamat adalah PEG 6000 dan PVP. METODE PENELITIAN Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini (kecuali dinyatakan lain) mempunyai kualitas farmasi. Bahan-bahan tersebut adalah: serbuk asam mefenamat (Brataco), PEG 6000, PVP K30 (Phapros), etanol 96%. laktosa, NaOH, Kalium fosfat monobasa P, aquadest, cangkang kapsul transparan ukuran 00. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: disolution tester (USP) Electrolab Model TDT-08L SR no 0703102 tipe 1 yaitu rotating basket. Selain itu diperlukan juga peralatan pendukung, yaitu : spetrofotometer UV (Shimadzu uv-vis), alat gelas, neraca analitik (OHAUS AR 3130), pipet mikro 1-1000 μl (Socorex), pengayak ukuran mesh 40, ph meter. 2

Jalannya Penelitian 1. Pembuatan dispersi padat asam mefenamat Dispersi padat asam mefenamat-peg 6000 dibuat dengan menggunakan metode peleburan, sedangkan dispersi padat asam mefenamat-pvp dibuat secara pelarutan. Komposisi masing-masing dispersi padat dapat dilihat pada Tabel I dibawah ini. Tabel I. Formulasi Dispersi Padat Asam Mefenamat-PEG 6000 dan Asam Mefenamat-PVP dalam Berbagai Perbandingan Formula Asam Mefenamat Jumlah Bahan PEG 6000/PVP I 250 mg 50 mg II 250 mg 100 mg III 250 mg 150 mg IV 250 mg 200 mg V 250 mg 250 mg Campuran Fisik 250 mg 250 mg Asam Mefenamat 250 mg - Dispersi padat asam mefenamat-peg 6000 dibuat dengan cara PEG 6000 dilebur di atas penangas air sambil diaduk hingga melebur semuanya, kemudian asam mefenamat dicampur sampai homogen. Setelah tercampur semua, dibekukan pada suhu kamar. Setelah membeku, selanjutnya diserbukkan dan diayak dengan ayakan mesh 40. Sedangkan untuk dispersi padat asam mefenamat-pvp dibuat dengan cara PVP dilarutkan dalam etanol 96% sebanyak 5 kali masa PVP, kemudian asam mefenamat dicampur hingga homogen, selanjutnya etanol diuapkan. Dispersi yang terbentuk diserbuk dan diayak dengan ayakan mesh 40. 2. Uji perolehan kembali Uji perolehan kembali dilakukan dengan menetapkan kadar cuplikan pada masingmasing formula dispersi padat secara spektrofotometri UV. Masing-masing formula ditimbang setara dengan 250,0 mg asam mefenamat, dilarutkan dengan dapar pospat ph 7,4 sampai 50 ml. Kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang maksimal. Larutan dapar pospat ph 7,4 digunakan sebagai blanko dan pengujian dilakukan sebanyak 5 kali. Kadar asam mefenamat diperoleh berdasarkan kurva baku asam mefenamat. 3. Uji disolusi Uji disolusi dilakukan terhadap serbuk asam mefenamat, dispersi padat asam mefenamat- PEG 6000, dispersi padat asam mefenamat-pvp dan campuran fisiknya yang dimasukkan ke dalam cangkang kapsul transparan berukuran 00. Alat disolusi yang digunakan adalah tipe 1, yaitu 3

Jumlah Asam Mefenamat terdisolusi (mg) keranjang. Medium disolusi (dapar pospat ph 7,4) dimasukkan ke dalam bejana disolusi sebanyak 900 ml, pada suhu 37+0,5 0 C, dimasukkan satu kapsul pada masing-masing bejana disolusi, kemudian alat dijalankan dengan kecepatan 100 rpm. Penetapan kadar asam mefenamat yang terlarut dengan cara mengukur serapan filtrat larutan kapsul asam mefenamat 250 mg dan waktu pengambilan sampel dilakukan pada menit ke 5, 10, 15, 20, 25, 30, 40, 50, dan 60. Sampling diambil masing-masing sebanyak 5 ml. Setiap pengambilan sampel diganti dengan media disolusi dengan volume dan suhu yang sama. Pengukuran absorbansi menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 285 nm. Hasil disolusi dinyatakan dalam DE 60 (Khan, 1975). HASIL DAN PEMBAHASAN Dispersi padat asam mefenamat-peg 6000 dan asam mefenamat-pvp yang diperoleh berupa serbuk putih yang homogen dengan hasil uji perolehan kembali dapat dilihat pada Tabel II dibawah ini. Tabel II. Hasil Uji Perolehan Kembali Dispersi Padat Asam Mefenamat-PEG 6000 dan Asam Mefenamat-PVP dalam Berbagai Perbandingan Formula Uji Perolehan kembali (%) AM-PEG 6000 AM-PVP I 101,06 ± 3,07 99,93 ± 2,49 II 101,40 ± 2,94 99,97 ± 2,94 III 100,55 ± 2,77 100,29 ± 2,50 IV 100,56 ± 2,36 99,96 ± 2,76 V 98,42 ± 2,09 100,07 ± 2,49 Campuran Fisik FV 98,57 ± 2, 49 99,82 ± 2,69 Asam Mefenamat 100,08 ± 2,50 100,08 ± 2,50 Berdasarkan hasil uji perolehan kembali yang memenuhi syarat sebagai campuran homogen, maka selanjutnya serbuk dispersi padat asam mefenamat diuji disolusi selama 60 menit dengan hasil uji disolusi yang dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini. 300 250 200 150 100 50 0 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 Waktu (menit) FI-PEG FI-PVP FII-PEG FII-PVP FIII-PEG FIII-PVP FIV-PEG FIV-PVP FV-PEG FV-PVP 4

Gambar 1. Profil disolusi dispersi padat asam mefenamat dengan PEG 6000 ( ), PVP ( ), campuran fisiknya (CF) dan asam mefenamat murni (AM). Berdasarkan profil disolusi di atas, selanjutnya dihitung Dissolution Efficiency (DE 60 ) untuk menggambarkan persentase asam mefenamat yang terlarut hingga menit ke 60. Hasil perhitungan DE 60 dispersi padat asam mefenamat dapat dilihat pada Tabel III dibawah ini. Tabel III. Hasil Disolusi (DE 60 ) Dispersi Padat Asam Mefenamat-PEG 6000 dan Asam Mefenamat-PVP dalam Berbagai Perbandingan Formula DE 60 (%) AM-PEG 6000 AM-PVP I 38,81 ± 1,92 26,76 ± 1,21 II 51,05 ± 2,59 37,77 ± 0,86 III 62,87 ± 2,22 45,23 ± 3,03 IV 75,63 ± 1,86 62,41 ± 2,15 V 87,03 ± 0,58 82, 71 ± 0,62 Campuran Fisik FV 58,84 ± 2,12 23,44 ± 1,25 Asam Mefenamat 15,32 ± 2,85 15,32 ± 2,85 Hasil uji disolusi yang dinyatakan dalam DE 60 menunjukkan bahwa penggunaan PEG 6000 maupun PVP dalam sistem dispersi padat dapat meningkatkan disolusi asam mefenamat. Sedangkan campuran fisik baik PEG 6000 maupun PVP dengan asam mefenamat juga dapat meningkatkan disolusi asam mefenamat. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan bahan-bahan yang mempunyai sifat mudah larut dalam air dapat meningkatkan disolusi obat yang sukar larut. Mekanisme peningkatan disolusi dapat berupa pengecilan ukuran partikel, peningkatan keterbasahan partikel hingga lebih mudah larut, dan terbentuknya partikel amorf atau penurunan kristalinitas partikel. Di sisi lain teknik pencampuran bahan-bahan tersebut juga mempunyai peran dalam meningkatkan disolusi. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji disolusi campuran fisik asam mefenamat-peg dan asam mefenamat-pvp yang jauh lebih rendah dibanding bentuk dispersi padatnya. Hal ini berarti interaksi antara asam mefenamat dengan PEG 6000 maupun asam mefenamat dengan PVP tidak hanya interaksi secara fisik saja. Di antara PEG 6000 dan PVP ternyata PEG 6000 lebih efektif meningkatkan disolusi asam mefenamat. Hal ini terlihat dari DE 60 dispersi padat keduanya untuk setiap formula. Selain itu pada campuran fisik juga tampak PEG 6000 lebih mampu meningkatkan disolusi asam mefenamat dibandingkan dengan PVP. Hal ini dimungkinkan karena perbedaan molekul PEG 6000 dan PVP secara kimia sehingga berpengaruh terhadap pembentukan ikatan hidrogen antara keduanya dengan asam mefenamat. 5

KESIMPULAN 1. Penggunaan PEG 6000 dan PVP dapat meningkatkan laju disolusi asam mefenamat dalam sitem dispersi padat. 2. PEG 6000 lebih efektif meningkatkan disolusi asam mefenamat dalam sistem dispersi padat dibandingkan dengan PVP. SARAN 1. Perlu dilakukan karakterisasi dispersi padat asam mefenamat secara fisikokimia dengan DSC, FTIR, difraksi sinar X. 2. Perlu dilakukan uji disolusi dispersi padat asam mefenamat jika dibuat sediaan tablet. DAFTAR PUSTAKA Chiou, W. L., Riegelman, S., 1971, Pharmaceutical Application of Solid Dispersion System, Journal of Pharmaceutical Sciences, Volume 60 (9), 1281-1302. Keshavarao, P. K., Mudit, D., and Selvam, P., 2011, Improvement of Solubility and Dissolution Rate of Mefenamic Acid by Solid Dispersions in PEG 4000, International Research Journal of Pharmacy, Volume 2 (4), 207-210. Khan, K. A,. 1975, The concept of dissolution efficiency, Journal of Pharmacy and Pharmacology, Volume 27 (1), 48-49. Nagabhushanam, M. V., and Rani, A. S., 2011, Dissolution Enhancement of Mefenamic Acid Using Solid Dispersions In Crospovidone, International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, Volume 3 (1), 16-19. Rao, P. V., and Nagabhushanam, V. M., 2011, Enhancement of Dissolution Profile of Mefenamic Acid by Solid Dispersion Technique, International Journal of Research In Pharmacy And Chemistry, Volume 1 (4), 1127-1134. Yuliana, S., 2008, Peningkatan Disolusi Asam Mefenamat Dengan Metode Dispersi Padat Menggunakan PEG 4000 dan Pengaruh Penambahan Tween 80, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. 6