ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) DI INDONESIA PASCA KRISIS KEUANGAN GLOBAL TAHUN 2008

dokumen-dokumen yang mirip
DETERMINAN TOTAL ASET BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) DI JAWA TIMUR TAHUN Anton Sudrajat

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

DETERMINAN PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PASCA KRISIS KEUANGAN GLOBAL

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

DETERMINAN TOTAL ASET BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) DI JAWA TENGAH

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

DAFTAR PUSTAKA. D. Nachrowi.(2006). Ekonometrika Analisis Ekonomi dan Keuangan. Cetakan Pertama. Jakakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

ANALISIS NON PERFORMING FINANCING (NPF) BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN

RASIO KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

panjang antara ukuran perusahaan (SIZE) dengan capital adequacy ratio dan loan to

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. FDR, Inflasi dan kurs terhadap ROA di Indonesia pada tahun 2013: I 2016: VII.

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena berikut hubunganhubungannya

BAB IV HASIL PENELITIAN. telah di publikasikan melalui website Bank Panin Syariah

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang,

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

No: D237-T05P116. Yoga Tantular Rachman ( ) Ahmad Apandi Prodi Akuntansi Universitas Widyatama ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode Hal-hal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek dari penelitian ini merupakan seluruh bank yang mewakili 75% asset

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

BAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

DAFTAR PUSTAKA. Manurung,Mandala dan Pratama Rahardja (2004). Uang,Perbankan, dan Ekonomi Moneter. Jakarta. Lembaga Penerbit FEUI

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Milik

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Suku Bunga terhadap Return bagi hasil deposito mudharabah pada Bank

PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS, DAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perbankan Indonesia. kategori bank, diantaranya adalah Bank Persero, Bank Umum Swasta Nasional

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan populasi tersebut dapat ditentukan sampel penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Return on Assets Dan Return on Equity terhadap Earning Per Share pada PT. Bank Muamalat Indonesia

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN. sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank Mega Syariah. Penelitian ini

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2575

Pusat Statistik. Adapun data yang telah di olah terdapat terdapat pada tabel 6.1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB IV STUDI KASUS. Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Muamalat Indonesia selama periode Dalam penelitian ini. yang menggunakan rasio return on asset (ROA).

PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA, TBK YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Sampel penelitian diambil secara sensus, yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. perbankan terdiri dari Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

Transkripsi:

69 Fasiha: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas BPRS 69 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROFITABILITAS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) DI INDONESIA PASCA KRISIS KEUANGAN GLOBAL TAHUN 2008 Fasiha Kamal 1 Abstract: BPR sharia as a financial institution must be able to carry out the functions and duties well, especially in terms of capability and effectiveness of the company's performance relating to financial and bank soundness as measured by financial ratios. Based on the above, this study used financial ratios to measure the performance of BPRS related to the profitability of the ROA. Therefore, the formulation of the problem in this recent research are: what factors financial ratios (NPF, FDR, CAR, and ROA) the effect on profitability as measured by ROA BPRS?. The results of the study are: Simultaneously four variables (FDR, NPF, CAR, and ROA) ROA effect on rural banks Sharia. While partially shows that the Capital Adequacy Ratio (CAR), an effect on ROA. Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), and Operating Costs Operating Income (ROA) partially no effect on ROA of Islamic rural banks. Predictive ability of the four variables on ROA of Islamic rural banks by 55% while the remaining 45% is influenced by other factors not included in our model. Pendahuluan Sepanjang tahun 2008, sistem keuangan Indonesia menunjukkan daya tahan yang cukup kuat, meskipun pada akhir tahu 2008 dihadapkan pada krisis keuangan global, yang telah menghancurkan stabilitas sistem keuangan diberbagai negara maju (Depkominfo, 2008). Krisis ini akibat dari penerapan sistem ekonomi yang selama ini hanya terbukti menghasilkan ekonomi gelembung atau bubble economy, yang mengandung pengertian mudah menjadi besar tapi juga mudah pecah. Tetapi tidak semua semua lembaga perbankan yang terkena dampak krisis ini. Bankbank yang menggunakan sistem bagi hasil ternyata dapat lebih bertahan daripada bank-bank yang menggunakan sistem bunga dalam operasionalnya. Lembaga perbankan yang menggunakan sistem bagi hasil adalah Bank Umum Syariah, Usaha Unit Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Kebutuhan masyarakat akan adanya lembaga perbankan syariah dirasa cukup tinggi. Untuk memenuhi tuntutan masyarakat tersebut, maka dalam sistem perbankan nasional dimungkinkan adanya pendirian bank syariah yang salah satu jenisnya adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Menurut PBI No. 11/23/PBI/2009, keberadaan BPRS dimaksudkan untuk dapat memberikan layanan perbankan secara cepat, mudah dan sederhana kepada masyarakat khususnya pengusaha menengah, kecil dan mikro baik di perdesaan maupun perkotaan yang selama ini belum terjangkau oleh layanan bank umum. Selain itu, menurut Sumitro (2004) tujuan didirikan BPR Syariah adalah: 1) Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Islam terutama kelompok masyarakat lemah yang pada umumnya berada di daerah pedesaan, 2) Menambah lapangan kerja terutama di tingkat kecamatan, sehingga dapat mengurangi arus urbanisasi, dan 3) Membina ukhuwah Islamiyah melalui kegiatan ekonomi dalam rangka peningkatan pendapatan per kapita menuju kualitas hidup yang memadai. Namun saat ini, pemimpin pasar di bidang keuangan Islam di Indonesia adalah bank komersial yang fokus pada pembiayaan menengah dan skala besar. Sedangkan perkembangan BPRS mengalamai stagnasi bahkan penurunan. Tingkat pertumbuhan rata-rata BPR konvensional selama periode 15 tahun adalah 137 lembaga per tahun-dibandingkan dengan BPRS hanya 6,5 per tahun selama periode 13 tahun. Sehingga BPR konvensional tumbuh dua puluh kali lebih cepat dari BPR syariah per tahun. Selain itu, aset rata-rata jumlah BPRS hanya 38 persen dari aset BPR konvensional, selama 2001-2003, total aset BPRS tumbuh sebesar 70 persen, dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan BPR konvensional, yaitu 173 persen. Buruknya kinerja BPR Syariah 1 Dosen Jurusan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palopo

70 70 Fasiha: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas BPRS disebabkan karena beberapa faktor antara lain: masalah tata kelola manajemen, sistem pengendalian internal yang tidak memadai, kurangnya penguasaan kompleksitas praktek pebankan syariah, dan penekanan pada sektor informal dengan mengabaikan segmen pasar yang menguntungkan (Seibel, 2008). Oleh karena itu, dalam perkembangannya banyak sekali BPRS yang tidak dapat bertahan, apalagi dapat mengembangkan BPRS tersebut. Padahal berdasarkan PBI No. 11/23/PBI/2009, untuk meningkatkan pelayanan jasa perbankan syariah kepada usaha menengah, kecil dan mikro secara optimal, BPRS harus sehat dan tangguh (suistanable). Maka, BPRS sebagai lembaga keuangan haruslah mampu melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan baik, terutama dalam hal kemampuan dan efektivitas kinerja perusahaan yang berhubungan dengan keuangan dan tingkat kesehatan bank yang diukur dengan rasio-rasio keuangan. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini menggunakan rasio-rasio keuangan untuk mengukur kinerja BPRS yang berkaitan dengan profitabilitas yaitu ROA. Oleh karena itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apa faktor-faktor rasio keuangan (NPF, FDR, CAR, dan BOPO) yang berpengaruh terhadap profitabilitas BPRS yang diukur dengan ROA? Kajian Pustaka Masruri (2006) menganalisis secara deskriptif Non Performing Loan dan Loan to Deposit Ratio terhadap kesehatan PD. BPR BKK Kecamatan Sedang Kabupaten Rembang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PD. BPR BKK Kecamatan Sedang Kabupaten Rembang berdasarkan NPL tahun 2000-2002 tingkat kesehatan kreditnya adalah sehat, namun pada tahun 2003-2005, tingkat kesehatan kreditnya dinyatakan tidak sehat. Sedangkan berdasarkan LDR tahun 2000, 2001, 2002, 2004 berada di antara dan di atas 70-90% sesuai dengan minimal LDR yang disyaratkan oleh Bank Indonesia sebagai bank yang sehat. Namun, pada tahun 2003 dan tahun 2005 berada di bawah70-90% sesuai dengan minimal LDR yang disyaratkan oleh Bank Indonesia sebagai bank yang sehat. Simatupang (2010) meneliti tentang pengaruh penilaian kesehatan bank terhadap pertumbuhan laba pada BPR di Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR),Non Performing Loan (NPL), Return on Asset (ROA), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap pertumbuhan laba pada BPR di Sumatera Utara. Berdasarkan pengujian secara parsial menunjukkan bahwa hanya Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Return on Asset (ROA) yang memiliki pengaruh secara signifikan secara terhadap pertumbuhan laba, sedangkan variabelvariabel yang lain yaitu Non Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap pertumbuhan laba. Sebayang (2011) meneliti tentang analisis pengaruh kecukupan modal, efesiensi, likuiditas, non performing loan, pembentukan penyisihan aktiva produktif, dan kualitas aktiva produktif terhadap return on asset pada BPR di wilayah kabupaten Deli Serdang Tahun 2007-2010. Hasil penelitian secara simultan keenam variabel berpengaruh signifikansi terhadap ROA. Sedangkan secara parsial menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL) berpengaruh positif dan signifikansi terhadap ROA. Biaya Operasi Pendapatan Operasi (BOPO), Penghapusan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP) secara parsial berpengaruh negatif dan signifikansi terhadap ROA. Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Kualitas Aktiva Produktif (KAP) secara parsial tidak berpengaruh signifikansi terhadap ROA. Teori Ekonomi dan Model Empiris Menurut Harahap (2008), rasio-rasio keuangan bisa berbeda di antara beberapa jenis industri. Rasio-rasio keuangan dalam industri perbankan sangat penting, berikut rasio-rasio yang dikenal dalam dunia perbankan: 1. Financing to Deposit (FDR) Rasio FDR digunakan untuk mengukur kemampuan bank syariah dalam membayar hutanghutangnya dan membayar kembali kepada deposannya, serta dapat memenuhi permintaan pembiayaan yang diajukan. Atau dengan kata lain, seberapa jauh pemberian pembiayaan kepada

71 Fasiha: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas BPRS 71 nasabah dapat mengimbangi kewajiban bank syariah untuk segera memenuhi pemintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank syariah untuk memberikan pembiayaan (Dendawijaya, 2005). 2. Non Performing Financing (NPF) Menurut Kasmir (2004), NPF diukur dari rasio perbandingan antara pembiayaan bermasalah terhadap total kredit yang diberikan. NPF yang tinggi akan memperbesar biaya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank syariah. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas pembiayaan bank syariah yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar, dan oleh karena itu bank syariah harus menanggung kerugian dalam kegiatan operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap penurunan laba (ROA) yang diperoleh bank syariah. 3. Capital Adequacy Ratio (CAR) Menurut Muhammad (2005) bank yang memiliki tingkat kecukupan modal baik menunjukkan indikator sebagai bank yang sehat. Sebab kecukupan modal bank menunjukkan keadaannya yang dinyatakan dengan suatu rasio yang disebut rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR). Tingkat kecukupan modal ini dapat diukur dengan cara membandingkan modal dengan dana-dana pihak ketiga dan membandingkan modal dengan aktiva berisiko. 4. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efesiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Semakin besar rasio BOPO, maka semakin tidak efesien suatu bank. Setiap peningkatan biaya operasional akan berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya akan menurunkan laba atau profitabilitas (ROA) bank yang bersangkutan (Dendawijaya, 2005). 5. Profitabilitas (ROA) Menurut Prastowo D dan Juliaty (2002), Return on Aset mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Ratio ini mengukur tingkat kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimilikinya. Berdasarkan landasan teori di atas, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: H a1 : Variabel-variabel Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) secara simultan berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah H a2 : Variabel-variabel Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF),, Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) secara parsial berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis maka, diperlukan analisis data. Untuk mengetahui pengaruh dari satu variabel independen terhadap variabel dependen peneliti menggunakan analisis regesi linier ganda dengan metode kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square (OLS) dengan bantuan software Eviews 7. Adapun formulasi analisis regresi linear ganda sebagai berikut: Y i = α + b 1 X 1i + b 2 X 2i + b 3 X 3i + b 4 X 4i + ei Keterangan: Y = Profitabilitas (ROA) α = Konstanta b = Koefisien regresi X 1 = Financing to Deposit Ratio (FDR) X 2 = Non Performing Financing (NPF) X 3 = Capital Adequacy Ratio (CAR) X 4 = Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

72 Fasiha: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas BPRS 72 ei = Kesalahan pengganggu, berupa variabel atau faktor lain yang tidak diamati oleh model. Penyajian Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sukender dari data bulanan kinerja keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Indonesia yang diperoleh dari Statistik Perbankan Syariah dari mulai bulan Januari 2010 sampai dengan Oktober 2012 dengan ringkasan sebagai berikut: Tabel 1 Statistik Deskriptif ROA, FDR, NPF, CAR, BOPO Bank Pembiayaan Rakyat Syariah periode Januari 2010-Oktober 2012 ROA FDR NPF CAR BOPO Mean 3.010294 130.5294 6.977941 26.94235 77.43441 Median 2.740000 129.7450 7.045000 26.07500 77.09000 Maximum 3.970000 139.9600 7.530000 33.25000 80.91000 Minimum 2.390000 123.6100 6.390000 23.28000 75.20000 Std. Dev. 0.463900 4.559567 0.316982 2.629472 1.529730 Sum 102.3500 4438.000 237.2500 916.0400 2632.770 Sum Sq. Dev. 7.101697 686.0586 3.315756 228.1660 77.22244 Observations 34 34 34 34 34 Hasil Empiris Untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen: FDR, NPF, CAR, BOPO terhadap variabel dependen ROA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dalam penelitian ini menggunakan metode Ordinary Least Square dengan bantuan software Eviews 7 diperoleh hasil estimasi sebagai berikut: Uji Hipotesis Tabel 2 Hasil Estimasi Ordinary Least Square Dependent Variable: ROA Method: Least Squares Date: 12/16/12 Time: 20:17 Sample: 2010M01 2012M10 Included observations: 34 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 3.349593 5.726830 0.584895 0.5631 FDR 0.013054 0.015433 0.845849 0.4046 NPF 0.051633 0.246479 0.209482 0.8355 CAR 0.101394 0.033022 3.070553 0.0046 BOPO -0.066318 0.052301-1.268003 0.2149 R-squared 0.613022 Mean dependent var 3.010294 Adjusted R-squared 0.559645 S.D. dependent var 0.463900 S.E. of regression 0.307840 Akaike info criterion 0.616581 Sum squared resid 2.748203 Schwarz criterion 0.841046 Log likelihood -5.481882 Hannan-Quinn criter. 0.693130 F-statistic 11.48490 Durbin-Watson stat 0.849047 Prob(F-statistic) 0.000010 Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan probabilitas statistik t, yaitu dengan membandingkan nilai probabilitas p dengan nilai signifikasi α. Jika nilai probailitas p lebih kecil dari nilai yang dipilih maka hipotesis (Ho) ditolak atau hipotesis alternatif (Ha) diterima dan sebaliknya jika nilai probailitas p lebih besar dari nilai yang dipilih maka hipotesis (Ho) diterima atau hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Dalam penelitian ini uji hipotesis satu sisi dengan

73 Fasiha: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas BPRS 73 taraf signifikasi sebesar 5%, oleh karena itu nilai probabilitas p dalam tabel 1 dibagi dua. Karena nilai probabilitas p pada tabel di atas untuk uji dua sisi (Widarjono, 2007). 1. Uji hipotesis Financing to Deposit Rasio (FDR) Dari tabel 2 dapat dilihat nilai t-statistik sebesar 0,584 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,563. Hal ini berarti nilai p lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan hasil uji ini menerima Ho dan menolak Ha. Dari hasil uji hipotesis ini disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh variabel FDR secara parsial terhadap ROA. Sedangkan berdasarkan persamaan regesi terlihat bahwa koefesien untuk variabel ini bernilai positif, sehingga dapat diartikan bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel FDR terhadap ROA adalah positif. Kondisi ini mengandung arti bahwa semakin tinggi nilai FDR Bank Pembiayaan Rakyat Syariah maka mengakibatkan semakin tinggi ROA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. 2. Uji hipotesis Non Performing Financing (NPF) Dari tabel 2 dapat dilihat nilai t-statistik sebesar 0,209 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,835. Hal ini berarti nilai p lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan hasil uji ini menerima Ho dan menolak Ha. Dari hasil uji hipotesis ini disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh variabel NPF secara parsial terhadap ROA. Sedangkan berdasarkan persamaan regesi terlihat bahwa koefesien untuk variabel ini bernilai positif, sehingga dapat diartikan bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel NPF terhadap ROA adalah positif. Kondisi ini mengandung arti bahwa semakin tinggi nilai NPF Bank Pembiayaan Rakyat Syariah maka mengakibatkan semakin tinggi ROA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. 3. Uji hipotesis Capital Adequacy Ratio (CAR) Dari tabel 2 dapat dilihat nilai t-statistik sebesar 3,07 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,004. Hal ini berarti nilai p lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan hasil uji ini menolak Ho dan menerima Ha. Dari hasil uji hipotesis ini disimpulkan bahwa variabel CAR berpengaruh secara parsial terhadap ROA. Sedangkan berdasarkan persamaan regesi terlihat bahwa koefesien untuk variabel ini bernilai positif, sehingga dapat diartikan bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel CAR terhadap ROA adalah positif. Kondisi ini mengandung arti bahwa semakin tinggi nilai CAR Bank Pembiayaan Rakyat Syariah maka mengakibatkan semakin tinggi ROA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. 4. Uji hipotesis Biaya Operasional terhadap pendatan Operasional (BOPO) Dari tabel 2 dapat dilihat nilai t-statistik sebesar -1,268 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,214. Hal ini berarti nilai p lebih besar dari 0,05 yang menunjukkan hasil uji ini menerima Ho dan menolak Ha. Dari hasil uji hipotesis ini disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh variabel BOPO secara parsial terhadap ROA. Sedangkan berdasarkan persamaan regesi terlihat bahwa koefesien untuk variabel ini bernilai negatif, sehingga dapat diartikan bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel BOPO terhadap ROA adalah negatif. Kondisi ini mengandung arti bahwa semakin tinggi nilai BOPO Pembiayaan Rakyat Syariah maka mengakibatkan semakin rendah ROA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Uji F (Simultan) Dari tabel 2 dapat terlihat nilai F-statistik sebesar 11,48 dengan nilai p (F-statistik) sebesar 0,00. Hal ini berarti nilai p lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan hasil uji ini menolak Ho dan menerima Ha. Dari hasil uji F ini disimpulkan bahwa variabel FDR, NPF, CAR, dan BOPO secara simultan berpengaruh terhadap ROA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 1. Koefisien Determinasi (R 2 ) Dari tabel 2 dapat dilihat nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,559 yang menujukkan bahwa semua variabel independen (FDR, NPF, CAR, dan BOPO) mampu menjelaskan variasi ROA perbankan syariah sebesar 55 %. Sedangkan sisanya sebesar 45 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini.

74 74 Fasiha: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas BPRS 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji JB-test. Uji ini menggunakan hasil estimasi residual dan Chi-Square Probability Distribution. Hasil estimasi yang dilakukan dengan uji JB-test dapat dilihat dalam tabel 3 berikut: 8 7 6 5 4 3 2 1 Tabel 3 Uji Normalitas 0-0.6-0.4-0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 Series: Residuals Sample 2010M01 2012M10 Observations 34 Mean 6.86e-16 Median 0.038020 Maximum 0.590162 Minimum -0.523131 Std. Dev. 0.288581 Skewness -0.001032 Kurtosis 2.508862 Jarque-Bera 0.341729 Probability 0.842936 Berdasarkan hasil estimasi uji JB-test pada tabel, diperoleh nilai probabilitas 0,842 lebih besar dari 5%, maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas dalam penelitian ini menggunakan menggunakan korelasi parsial antara variabel independen. Jika koefesien korelasi cukup tinggi maka diduga ada multikolinearitas dalam model. Sebaliknya jika koefesien korelasi relatif rendah maka diduga model tidak mengandung unsur multikolinearitas. Dalam model penelitian ini tidak terdapat masalah multikolinearitas, melihat rendahnya nilai koefesien korelasi antar variabel independen dalam tabel berikut: Tabel 4 Koefesien Korelasi Regresi Antar Variabel FDR NPF CAR BOPO FDR 1.000000 0.414442 0.008001-0.408886 NPF 0.414442 1.000000 0.601446-0.537815 CAR 0.008001 0.601446 1.000000-0.623067 BOPO -0.408886-0.537815-0.623067 1.000000 c. Uji Heteroskedastisitas Pendekatan yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan metode White dengan alat bantu software Eviews 7 diperoleh hasil estimasi sebagai berikut: Tabel 5 Uji White Heteroskedasticity Test: White F-statistic 2.814577 Prob. F(14,19) 0.0188 Obs*R-squared 22.93913 Prob. Chi-Square(14) 0.0613 Scaled explained SS 12.59026 Prob. Chi-Square(14) 0.5590 Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa model dalam penelitian ini tidak mengandung masalah heteroskidastisitas dilihat dari nilai probabilitas Chi Squares sebesar 0,061 lebih kecil dari α = 5%.

75 Fasiha: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas BPRS 75 d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan metode Durbin-Watson. Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat nilai durbin watson sebesar 0.849, sedangkan nilai kritis d pada α = 5% dengan n=34 dan k=4 untuk dl = 1.208 dan nilai du =1.728. Karena nilai d hitung terletak antara 0 dan dl, maka dapat disimpulkan bahwa model dalam penelitian ini mengandung autokorelasi positif. Pembahasan Berdasarkan analisis data diketahui bahwa secara simultan FDR, NPF, CAR, dan BOPO berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang diukur dengan ROA setelah pasca krisis, lebih tepatnya periode bulan Januari 2010-Oktober 2012. Namun, secara parsial hanya variabel CAR yang berpengaruh terhadap ROA. Sedangkan variabel-variabel FDR, NPF, dan BOPO tidak berpengaruh terhadap ROA. Variabel CAR berpengaruh terhadap ROA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, hal ini menunjukkan bahwa besarnya modal suatu bank akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat kepada kinerja bank. CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva yang berisiko dengan kecukupan modal yang dimilikinya. Semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang berisiko. Atau dengan kata lain, semakin tinggi kecukupan modalnya untuk menanggung risiko kredit macetnya, sehingga kinerja bank semakin baik, dan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank yang bersangkutan yang berujung pada meningkatnya laba (ROA). Oleh karena itu, CAR berpengaruh terhadap ROA, dan ini sesuai dengan penelitian Sugiyanto (2002), Usman (2003), Simatupang (2010), dan Sebayang (2011). Variabel FDR tidak berpengaruh terhadap ROA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, hal ini karena ROA merupakan ukuran likuiditas yang mengukur besarnya dana yang ditempatkan dalam bentuk kredit yang berasal dari dana yang dikumpulkan oleh bank (terutama masyarakat). Apabila hasil pengukuran jauh berada di atas target dan limitnya, berarti tidak tertutup kemungkinan bank akan mengalami kesulitan likuiditas yang pada gilirannya akan menimbulkan tekanan pada pendapatan bank (Kuncoro dan Suhardjono, 2002). Dan ini sesuai dengan hasil penelitian Simatupang (2010), dan Sebayang (2011) bahwa FDR tidak berpengaruh terhadap ROA. Variabel NPF tidak berpengaruh terhadap ROA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, hal ini disebabkan karena NPF yang tinggi akan memperbesar biaya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang akan menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar, dan oleh karena itu bank harus menanggung kerugian dalam kegiatan operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap penurunan laba (ROA) yang diperoleh bank (Kasmir, 2004). Dan ini sesuai dengan hasil penelitian Usman (2003) dan Simatupang (2010) bahwa NPF tidak berpengaruh terhadap ROA. Variabel BOPO tidak berpengaruh terhadap ROA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dan mempunyai hubungan negatif. Hal ini karena BOPO merupakan ukuran tingkat efesiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Setiap peningkatan biaya operasional akan berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya akan menurunkan ROA. Pengaruh BOPO terhadap ROA menunjukkan pengaruh yang negatif artinya semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efesien bank dalam menjalankan aktiviatas usahanya. Penelitian Usman (2003) dan Sugiyanto (2002) menunjukkan BOPO mempunyai hubungan negatif dengan ROA. Kesimpulan Secara simultan keempat variabel (FDR, NPF, CAR, dan BOPO) berpengaruh terhadap ROA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Sedangkan secara parsial menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR), berpengaruh terhadap ROA. Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Financing (NPF), dan Biaya Operasi Pendapatan Operasi (BOPO) secara parsial tidak berpengaruh terhadap ROA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Kemampuan prediksi dari keempat

76 76 Fasiha: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas BPRS variabel tersebut terhadap ROA Bank Pembiayaan Rakyat Syariah sebesar 55 % sedangkan sisanya sebesar 45 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia, Statistik Perbankan Syariah Oktober 2010 s/d 2012, www.bi.go.id Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005 Harahap, Sofyan Syafri. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008 Husnan, Suad. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, Keputusan Jangka Pendek, Yogyakarta: BPFE, 1994 Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004 Kepala Badan Informasi Publik, Memahami Krisis Keuangan Global: Bagaimana Harus Bersikap?, Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika, 2008 Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono, Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE, 2002. Masruri, Muhammad. Analisis Non Performing Loan dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Kesehatan PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang, Fokus Ekonomi, Vol. 1, No. 2, Desember 2006, hal. 109-119 Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005 Prastowo D, Dwi dan Rifka Juliaty, Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi, Yogyakarta: AMP YKPN, 2002 Riyadi, Slamet. Manajemen Aset dan Liabilitas Perbankan, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004 Sebayang, Erna Susilawati. Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efesiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif, Dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Return On Asset, Studi Empiris Pada BPR Di Wilayah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007-2010. Tesis Magister, Medan: Universitas Sumatera Utara, 2011. Seibel, Hans Dieter. Islamic Microfinance In Indonesia: The Challenge of Institutional Diversity, Regulation, and Supervision, Journal of Social Issues In Southeast Asia, Vol. 23, No. 1, April 2008, pp. 86-103. Simatupang, Syahbrini Ulan Dewi. Pengaruh Penilaian Kesehatan Bank Terhadap Pertumbuhan Laba pada BPR di Sumatera Utara, Skripsi Sarjana. Medan: Universitas Sumatera Utara, 2010. Sugiyanto, FX, Manfaat-manfaat Indikator Keuangan Dalam Pembentukan Model Prediksi Kondisi Kesehatan Perbankan, Jurnal Bisnis Strategi, Vol. 10, Desember 2002, hal.10-26 Sumitro, Warkum. Asas-Asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait, Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2004. Usman, Bahtiar, Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Bank-Bank di Indonesia, Media Riset Bisnis dan Manajemen, Vol. 3, No. 1, hal. 59-74 Widarjono, Agus. Ekonometrika: Teori dan Apikasi Untuk Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta: Ekonisia, 2007.