Jakarta, 11 Oktober Departemen Perbankan Syariah OJK

dokumen-dokumen yang mirip
Arah dan Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah

SNAPSHOT PERBANKAN SYARIAH INDONESIA

Roadmap Perbankan Syariah Indonesia Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan

Roadmap Keuangan Syariah Indonesia

ROADMAP PENGEMBANGAN KEUANGAN SYARIAH INDONESIA

Penguatan Kerangka Hukum Efek Syariah Melalui Revisi Undang-Undang Pasar Modal Oleh: Muhammad Faiz Aziz *

Pasar Modal Syariah Indonesia. Otoritas Jasa Keuangan 22 May 2015

Roadmap Perbankan Syariah Indonesia

Industri Keuangan Non-Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa keuangan: Dukungan atas Kewenangan Peradilan Agama dalam Menangani Sengketa Ekonomi Syariah

JENIS DAN BESARAN PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN JENIS PUNGUTAN SATUAN BESARAN

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi dan keuangan syariah yang tumbuh dan berkembang pesat dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.

1. BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal syariah. Masalah asymmetric information yang dihadapi oleh industri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mana didasarkan pada Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 sebagai landasan

ROADMAP SYARIAH PASAR MODAL. Membangun Sinergi untuk Pasar Modal Syariah yang Tumbuh, Stabil, dan Berkelanjutan

SHARIA INSURANCE ECONOMIC OUTLOOK 2016 PELUANG, TANTANGAN DAN HARAPAN INDUSTRI ASURANSI SYARIAH DALAM PEREKONOMIAN NASIONAL DAN GLOBAL TAHUN 2016

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Sedangkan total aset perbankan Syariah di dunia mencapai 1,72

WORKSHOP NASIONAL KURIKULUM AKUNTANSI SYARIAH UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 6 Mei 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penilaian Global Islamic Finance Report (GIFR) ( Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH PADA MANAJER INVESTASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Islamic Wealth Management

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berdirinya lembaga-lembaga perekonomian yang menerapkan

BAB VI ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API)

I. PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh setiap manusia, ada

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.02/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

ROADMAP SYARIAH PASAR MODAL. Membangun Sinergi untuk Pasar Modal Syariah yang Tumbuh, Stabil, dan Berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

No Pembiayaan OJK selain bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara juga berasal dari Pungutan dari Pihak. Sebagai pelaksanaan dari

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya bukanlah hal yang baru dan telah lama dikenal. Salah satu ketentuan yang

Dukungan OJK dalam Membangun Perekonomian Indonesia. Deputi Komisioner Pengawasan IKNB 2 Otoritas Jasa Keuangan Jakarta 3 Mei 2016

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh masing-masing pemain dalam industri perbankan syariah untuk

I. PENDAHULUAN. Unit Usaha Syariah (UUS)

REGULASI ENTITAS SYARIAH

I. PENDAHULUAN. Perbankan dari sekian jenis lembaga keuangan, merupakan sektor yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan dengan surat utang (debt instrument), misalnya obligasi. Keuntungan dari

Menegakkan Ketentuan Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis syariah (perbankan dan non perbankan) memiliki prospek yang tinggi.

Jadual 7. 5 Permasalahan perundangan dan cadangan

PROSPEK INDUSTRI PENJAMINAN SYARIAH DI INDONESIA Biro Riset LM FEUI

No Penyempurnaan Peraturan Nomor IX.C.1 tersebut dilakukan untuk tujuan mengurangi duplikasi proses Penawaran Umum dan menghilangkan duplikasi

BAB I PENDAHULUAN. Konsep keuangan berbasis syariah Islam (Islamic finance) dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Januari Diakses melalui http// Tanggal 12 Oktober Undang-Undang Perbankan Syariah.

PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

-2- a. memperluas cakupan pihak yang wajib menggunakan Daftar Efek Syariah yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan; b. memperluas cakupan jenis Ef

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. dan stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup rakyat. (UUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. berupa penghimpunan dana dengan berbagai jenis skema maupun

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan prinsip-prinsip yang dianut dalam syariah Islam, menghadirkan

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi syariah tengah berkembang secara pesat. Perkembangan

Perkembangan dan Prospek Perbankan Syariah Indonesia: Tantangan Dalam Menyongsong MEA

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar Masyarakat Muslimmaupun non Muslim lebih tertarik. Syariah yang murni seperti Bank Muamalat. Namun Masyarakat kurang

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2015 TENTANG PROFESI PENUNJANG INDUSTRI KEUANGAN NON-BANK

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Bank berperan sebagai perantara keuangan (financial

INDEX. Indexes atau. INDOBeX pada. Indonesia yang. Risiko (DJPPR) (ISIX)

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ketiga adalah ijarah dan jasa. Bagi hasil terdiri dari mudharabah dan

BAB I PENDAHULUAN. Tidak mengherankan jika masih banyak pendapat yang beranggapan bahwa status

Mengenal Otoritas Jasa Keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. dana, untuk memperjual belikan surat-surat berharga yang kegiatannya dilakukan

Ruang Lingkup PSAK SYARIAH

Statistik Pasar Modal Januari, Minggu ke Januari Statistik Mingguan. Pasar Modal

2014, No Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor

Statistik Pasar Modal Januari, Minggu ke Januari Statistik Mingguan. Pasar Modal

Statistik Pasar Modal Januari, Minggu ke Januari Statistik Mingguan. Pasar Modal

Pasar Modal Statistik Mingguan

Pasar Modal Statistik Mingguan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang terjadi di Amerika Serikat. Pada waktu itu bank- bank sentral

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah merupakan Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip

MATA ACARA AGENDA 6. Pemimpin Rapat/ Komut Agenda 6 Persetujuan Pelaksanaan Spin-of Unit Usaha Syariah Menjadi Bank Umum Syariah

3 Lihat UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa. Keuangan (Bab VI). 4 Lihat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Bab 6 MATERI SIP-6 1 LATAR BELAKANG ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API) VISI API TUJUAN SASARAN API SISTEMATIKA API

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (LKMS), saat itu bank syariah belum muncul karena Undang-Undang

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 61 /POJK.04/2016 TENTANG PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI PASAR MODAL PADA MANAJER INVESTASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Komposisi Investasi Komposisi Investasi

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN /POJK.03/2017 TENTANG

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang signifikan dual system antara sistem konvensional dan sistem

Yth. Pengurus Dana Pensiun di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis syariah. Keadaan ini ditandai dengan semangat tinggi berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. penting sebagai media investasi dan wadah penyediaan modal bagi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sarana untuk mengelola dananya. Adapun pihak yang

Transkripsi:

Jakarta, 11 Oktober 2017 Departemen Perbankan Syariah OJK

2 Agenda Ekonomi dan Keuangan Syariah Global Perkembangan Keuangan dan Perbankan Syariah Indonesia Kondisi Hukum Perbankan Syariah di Indonesia

Ekonomi dan Keuangan Syariah Global

Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 4 Global Islamic Economy Islamic Finance Islamic Finance Assets Islamic Banking Assets Sumber : State of The Global Islamic Economy Report 2016 2017 Secara global, perbankan syariah berkontribusi lebih dari 50% aset keuangan syariah

Perkembangan Keuangan Syariah Global 5 Region Islamic Sukuk Islamic Takaful Banking Outstanding Funds Contribution Total % Asia 218.6 182.7 19.8 4.4 425.5 22.5% GCC 650.8 115.2 23.4 11.7 801.1 42.3% MENA (ex-gcc) 540.5 16.6 0.2 8.4 565.7 29.9% Africa (ex-north Africa) 26.6 1.9 1.5 0.6 30.6 1.6% Others 56.9 2.1 11.2 0 70.2 3.7% Total 1493.4 318.5 56.1 25.1 1893.1 100.0% *) Data for sukuk outstanding and Islamic funds is for full-year 2016; data for Islamic banking is for the six months ended June 2016 (1H2016); data for takaful is as at end-2015 Sumber : Global Islamic Financial Report 2017 Sumber : (IFSB Financial Stability Report 2017) Total aset keuangan syariah global pada akhir tahun 2016 sekitar US$ 2,293 trillion yang diprediksi akan meningkat menjadi US$ 3 4 trillion, dengan komposisi sebagai berikut: Perbankan syariah ± 75% dan sukuk ±15%, sisanya a.l. takaful dan Islamic Fund under management Sebaran geografis di GCC ±42.3%, MENA (ex GCC) ±29.9%, Asia ±22.5%, sisanya di wilayah lainnya Indonesia dengan populasi Muslim terbesar ketiga diyakini memiliki potensi dan peranan yang signifikan dalam pasar keuangan syariah global. Bersama dengan Malaysia, Pakistan dan Bangladesh, Indonesia dikatakan mengalami ekspansi pada Shariah key market. Sebagai negara yang memiliki potensi untuk memiliki pengaruh global. (IFSB Financial Stability Report 2017)

Top 10 Countries in Islamic Finance Assets 6 Dari sisi besarnya aset keuangan syariah, Indonesia menempati posisi ke-9 sebagai negara yang memiliki keuangan syariah terbesar di dunia... USD 77,22 Mn Juni 2017 Source : Thomson Reuters Islamic Finance Development Report 2016

Perkembangan Keuangan dan Perbankan Syariah Indonesia

Landscape Keuangan Syariah Indonesia Growth 17.70% 20.69% 23.13% 15,11% (ytd) Total Aset Keuangan Syariah Indonesia (dalam triliun rupiah) Jenis Industri 2013 2014 2015 2016 Juli 2017 Perbankan Syariah 248,11 278,92 304,00 365,03 388,50 Asuransi Syariah 16,66 22,36 26,52 33,24 37,29 Pembiayaan Syariah 24,64 31,67 22,35 35,74 37,81 Lembaga Non-Bank Syariah Lainnya 8,25 12,25 16,03 19,69 22,71 Sukuk Korporasi 7,55 7,12 9,90 11,88 15,31 Reksa Dana Syariah 9,43 11,16 11,02 14,91 18,69 Sukuk Negara 169,29 208,40 296,07 411,37 508,47 Kapitalisasi Saham Syariah Saham Syariah 2.557,8 2.946,9 2.600,8 3.119,4 3.477,4 Per Juli 2017, total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk Saham Syariah) mencapai Rp1.028,78 triliun atau USD 77,22 miliar. Market Share Keuangan Syariah Indonesia* Keuangan Konvensional 92,05% Keuangan Syariah 7,95% *) tidak termasuk Saham Syariah Industri Total Aset (dalam triliun rupiah) Total (Konvensional + Syariah) Syariah Juli 2017 Market Share (%) Perbankan 7.112,95 388,50 5,46% IKNB 2.037,68 97,81 4,80% Pasar Modal 3.792,92 542,47 14,30% Total 12.943,54 1.028,78 7,95% 8

Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia Sektor Perbankan Syariah Bank Umum Syariah 13 Unit Usaha Syariah 21 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 167 Perbankan Konvensional 94,54% Perbankan Syariah 5,46% Total Aset Rp388,5 triliun Instrumen Jumlah Nilai Saham Syariah Sukuk Korporasi Reksa Dana Syariah Sektor Pasar Modal Syariah Market Share (%) 359 Rp3.477,37 T 59,83% 65 Rp15,3 T 4,3% Juli 2017 153 Rp18,7 T 25,4% 9 Total Asset IKNB Syariah Rp97,81 triliun 58 Asuransi Syariah 37 Pembiayaan Syariah 6 Penjaminan Syariah

Perkembangan Perbankan Syariah Indonesia Juli 2017 10 Hingga Juli 2017, total Aset, PYD dan DPK industri perbankan syariah (BUS, UUS, & BPRS) terus menunjukkan peningkatan dengan nominal masingmasing sebesar Rp 388,65 T, Rp271,83 T, dan Rp312,91 T, atau mengalami pertumbuhan sebesar 23,79%, 19,99%, dan 26,34% (yoy). Pertumbuhan (yoy) 2012 2013 2014 2015 2016 Jul 17 Aset 35.39% 24.32% 12.42% 8.99% 20.28% 23.79% PYD 43.41% 24.82% 8.37% 7.06% 16.41% 19.99% DPK 28.03% 24.43% 18.53% 6.35% 20.84% 26.34% Pertumbuhan aset yang signifikan terjadi pada BUS dengan peningkatan aset sebesar 24,38%, sementara UUS meningkat sebesar 22,90%, dan BPRS 17,62%. Sementara, PYD BUS, UUS, dan BPRS masing-masing meningkat sebesar 17,28%, 26,96%, dan 16,99%. Sedangkan DPK BUS, UUS, dan BPRS mengalami pertumbuhan masingmasing sebesar 27,58%, 23,51%, dan 18,69%.

Perkembangan Layanan Konsumen OJK Terkait Industri Syariah 11 Hingga saat ini, telah terdapat 269 permintaan layanan terkait industri keuangan syariah. Sektor yang paling banyak diadukan adalah Perbankan Syariah yaitu sebesar 84,88% dari seluruh layanan. Sektor 2014 2015 2016 2017 Grand Total % Perbankan 391 292 447 206 1.336 84,88% Pasar Modal 2 0 1 0 3 0,19% IKNB - Asuransi 49 7 20 11 87 5,53% IKNB - Lembaga Pembiayaan 1 17 16 47 81 5,15% IKNB - Dana Pensiun 3 0 1 0 4 0,25% IKNB - Lainnya 0 0 0 3 3 0,19% N/A (Lain-Lain) 43 10 5 2 60 3,81% Grand Total 489 326 490 269 1.574 100,00%

Kondisi Hukum Perbankan Syariah di Indonesia

Undang Undang Peradilan Agama No. 3 Tahun 2006 Pasal 49 (i) Pengadilan agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orangorang beragama Islam di bidang:... (i) ekonomi syariah Undang Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008 Pasal 55 Ayat (1) Penyelesaian sengketa Perbankan Syariah dilakukan oleh pengadilan dalam lingkungan Peradilan Agama. Ayat (2) Dalam hal para pihak telah memperjanjikan penyelesaian sengketa selain sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), penyelesaian sengketa dilakukan sesuai dengan isi Akad. 13 Penjelasan Yang dimaksud dengan antara orang-orang beragama Islam adalah termasuk orang atau badan hukum yang dengan sendirinya menundukkan din dengan sukarela kepada hukum Islam mengenai hal-hal yang menjadi kewengana Peradilan Agama sesuai dengan ketentuan Pasal ini Penjelasan Yang dimaksud dengan penyelesaian sengketa dilakukan sesuai dengan isi Akad adalah upaya sebagai berikut: a. musyawarah; b. mediasi perbankan; c. melalui Badan Arbitrase Syariah Nasional (Basyarnas) atau lembaga arbitrase lain; dan/atau d. melalui pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum. Putusan MK 93/PUU-X/2012: Penjelasan 55 (2) bertentangan dengan konstitusi

14 Tantangan? Created by Freepik Tantangan bagi Hakim Pengadilan Tinggi Agama (PTA) adalah untuk meningkatkan kompetensi dalam bidang perbankan syariah

15 Masalah SDM dalam Roadmap Perbankan Syariah Indonesia bukan hanya bagi pelaku industri, namun juga termasuk profesi penunjang terkait, antara lain : : Notaris : Akuntan : Hakim PTA Roadmap Perbankan Syariah Indonesia 2015 2019 Koordinasi peningkatan kompetensi profesi penunjang, antara lain adalah Hakim PTA Implementasi MoU antara Mahkamah Agung RI, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan tanggal 22 Februari 2016 Kerja Sama Pelatihan Hakim di Bidang Kebanksentralan Dan Sektor Jasa Keuangan

MoU antara Mahkamah Agung RI, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan tanggal 22 Februari 2016 Kerja Sama Pelatihan Hakim di Bidang Kebanksentralan Dan Sektor Jasa Keuangan Tindak lanjut Bimbingan Teknis Peradilan Agama sejak Tahun 2016 Kerja sama OJK dengan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung (Badilag MA) Program lainnya adalah: Working Group Perbankan Syariah (WGPS) OJK bersama dengan Badilag MA, DSN-MUI dan DSAS IAI merumuskan bersama terkait rancangan fatwa Persepsi yang sama mengenai fatwa sebagai dasar hukum

TERIMA KASIH