Jakarta, 11 Oktober 2017 Departemen Perbankan Syariah OJK
2 Agenda Ekonomi dan Keuangan Syariah Global Perkembangan Keuangan dan Perbankan Syariah Indonesia Kondisi Hukum Perbankan Syariah di Indonesia
Ekonomi dan Keuangan Syariah Global
Ekonomi dan Keuangan Syariah Global 4 Global Islamic Economy Islamic Finance Islamic Finance Assets Islamic Banking Assets Sumber : State of The Global Islamic Economy Report 2016 2017 Secara global, perbankan syariah berkontribusi lebih dari 50% aset keuangan syariah
Perkembangan Keuangan Syariah Global 5 Region Islamic Sukuk Islamic Takaful Banking Outstanding Funds Contribution Total % Asia 218.6 182.7 19.8 4.4 425.5 22.5% GCC 650.8 115.2 23.4 11.7 801.1 42.3% MENA (ex-gcc) 540.5 16.6 0.2 8.4 565.7 29.9% Africa (ex-north Africa) 26.6 1.9 1.5 0.6 30.6 1.6% Others 56.9 2.1 11.2 0 70.2 3.7% Total 1493.4 318.5 56.1 25.1 1893.1 100.0% *) Data for sukuk outstanding and Islamic funds is for full-year 2016; data for Islamic banking is for the six months ended June 2016 (1H2016); data for takaful is as at end-2015 Sumber : Global Islamic Financial Report 2017 Sumber : (IFSB Financial Stability Report 2017) Total aset keuangan syariah global pada akhir tahun 2016 sekitar US$ 2,293 trillion yang diprediksi akan meningkat menjadi US$ 3 4 trillion, dengan komposisi sebagai berikut: Perbankan syariah ± 75% dan sukuk ±15%, sisanya a.l. takaful dan Islamic Fund under management Sebaran geografis di GCC ±42.3%, MENA (ex GCC) ±29.9%, Asia ±22.5%, sisanya di wilayah lainnya Indonesia dengan populasi Muslim terbesar ketiga diyakini memiliki potensi dan peranan yang signifikan dalam pasar keuangan syariah global. Bersama dengan Malaysia, Pakistan dan Bangladesh, Indonesia dikatakan mengalami ekspansi pada Shariah key market. Sebagai negara yang memiliki potensi untuk memiliki pengaruh global. (IFSB Financial Stability Report 2017)
Top 10 Countries in Islamic Finance Assets 6 Dari sisi besarnya aset keuangan syariah, Indonesia menempati posisi ke-9 sebagai negara yang memiliki keuangan syariah terbesar di dunia... USD 77,22 Mn Juni 2017 Source : Thomson Reuters Islamic Finance Development Report 2016
Perkembangan Keuangan dan Perbankan Syariah Indonesia
Landscape Keuangan Syariah Indonesia Growth 17.70% 20.69% 23.13% 15,11% (ytd) Total Aset Keuangan Syariah Indonesia (dalam triliun rupiah) Jenis Industri 2013 2014 2015 2016 Juli 2017 Perbankan Syariah 248,11 278,92 304,00 365,03 388,50 Asuransi Syariah 16,66 22,36 26,52 33,24 37,29 Pembiayaan Syariah 24,64 31,67 22,35 35,74 37,81 Lembaga Non-Bank Syariah Lainnya 8,25 12,25 16,03 19,69 22,71 Sukuk Korporasi 7,55 7,12 9,90 11,88 15,31 Reksa Dana Syariah 9,43 11,16 11,02 14,91 18,69 Sukuk Negara 169,29 208,40 296,07 411,37 508,47 Kapitalisasi Saham Syariah Saham Syariah 2.557,8 2.946,9 2.600,8 3.119,4 3.477,4 Per Juli 2017, total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk Saham Syariah) mencapai Rp1.028,78 triliun atau USD 77,22 miliar. Market Share Keuangan Syariah Indonesia* Keuangan Konvensional 92,05% Keuangan Syariah 7,95% *) tidak termasuk Saham Syariah Industri Total Aset (dalam triliun rupiah) Total (Konvensional + Syariah) Syariah Juli 2017 Market Share (%) Perbankan 7.112,95 388,50 5,46% IKNB 2.037,68 97,81 4,80% Pasar Modal 3.792,92 542,47 14,30% Total 12.943,54 1.028,78 7,95% 8
Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia Sektor Perbankan Syariah Bank Umum Syariah 13 Unit Usaha Syariah 21 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 167 Perbankan Konvensional 94,54% Perbankan Syariah 5,46% Total Aset Rp388,5 triliun Instrumen Jumlah Nilai Saham Syariah Sukuk Korporasi Reksa Dana Syariah Sektor Pasar Modal Syariah Market Share (%) 359 Rp3.477,37 T 59,83% 65 Rp15,3 T 4,3% Juli 2017 153 Rp18,7 T 25,4% 9 Total Asset IKNB Syariah Rp97,81 triliun 58 Asuransi Syariah 37 Pembiayaan Syariah 6 Penjaminan Syariah
Perkembangan Perbankan Syariah Indonesia Juli 2017 10 Hingga Juli 2017, total Aset, PYD dan DPK industri perbankan syariah (BUS, UUS, & BPRS) terus menunjukkan peningkatan dengan nominal masingmasing sebesar Rp 388,65 T, Rp271,83 T, dan Rp312,91 T, atau mengalami pertumbuhan sebesar 23,79%, 19,99%, dan 26,34% (yoy). Pertumbuhan (yoy) 2012 2013 2014 2015 2016 Jul 17 Aset 35.39% 24.32% 12.42% 8.99% 20.28% 23.79% PYD 43.41% 24.82% 8.37% 7.06% 16.41% 19.99% DPK 28.03% 24.43% 18.53% 6.35% 20.84% 26.34% Pertumbuhan aset yang signifikan terjadi pada BUS dengan peningkatan aset sebesar 24,38%, sementara UUS meningkat sebesar 22,90%, dan BPRS 17,62%. Sementara, PYD BUS, UUS, dan BPRS masing-masing meningkat sebesar 17,28%, 26,96%, dan 16,99%. Sedangkan DPK BUS, UUS, dan BPRS mengalami pertumbuhan masingmasing sebesar 27,58%, 23,51%, dan 18,69%.
Perkembangan Layanan Konsumen OJK Terkait Industri Syariah 11 Hingga saat ini, telah terdapat 269 permintaan layanan terkait industri keuangan syariah. Sektor yang paling banyak diadukan adalah Perbankan Syariah yaitu sebesar 84,88% dari seluruh layanan. Sektor 2014 2015 2016 2017 Grand Total % Perbankan 391 292 447 206 1.336 84,88% Pasar Modal 2 0 1 0 3 0,19% IKNB - Asuransi 49 7 20 11 87 5,53% IKNB - Lembaga Pembiayaan 1 17 16 47 81 5,15% IKNB - Dana Pensiun 3 0 1 0 4 0,25% IKNB - Lainnya 0 0 0 3 3 0,19% N/A (Lain-Lain) 43 10 5 2 60 3,81% Grand Total 489 326 490 269 1.574 100,00%
Kondisi Hukum Perbankan Syariah di Indonesia
Undang Undang Peradilan Agama No. 3 Tahun 2006 Pasal 49 (i) Pengadilan agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orangorang beragama Islam di bidang:... (i) ekonomi syariah Undang Undang Perbankan Syariah No. 21 Tahun 2008 Pasal 55 Ayat (1) Penyelesaian sengketa Perbankan Syariah dilakukan oleh pengadilan dalam lingkungan Peradilan Agama. Ayat (2) Dalam hal para pihak telah memperjanjikan penyelesaian sengketa selain sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), penyelesaian sengketa dilakukan sesuai dengan isi Akad. 13 Penjelasan Yang dimaksud dengan antara orang-orang beragama Islam adalah termasuk orang atau badan hukum yang dengan sendirinya menundukkan din dengan sukarela kepada hukum Islam mengenai hal-hal yang menjadi kewengana Peradilan Agama sesuai dengan ketentuan Pasal ini Penjelasan Yang dimaksud dengan penyelesaian sengketa dilakukan sesuai dengan isi Akad adalah upaya sebagai berikut: a. musyawarah; b. mediasi perbankan; c. melalui Badan Arbitrase Syariah Nasional (Basyarnas) atau lembaga arbitrase lain; dan/atau d. melalui pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum. Putusan MK 93/PUU-X/2012: Penjelasan 55 (2) bertentangan dengan konstitusi
14 Tantangan? Created by Freepik Tantangan bagi Hakim Pengadilan Tinggi Agama (PTA) adalah untuk meningkatkan kompetensi dalam bidang perbankan syariah
15 Masalah SDM dalam Roadmap Perbankan Syariah Indonesia bukan hanya bagi pelaku industri, namun juga termasuk profesi penunjang terkait, antara lain : : Notaris : Akuntan : Hakim PTA Roadmap Perbankan Syariah Indonesia 2015 2019 Koordinasi peningkatan kompetensi profesi penunjang, antara lain adalah Hakim PTA Implementasi MoU antara Mahkamah Agung RI, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan tanggal 22 Februari 2016 Kerja Sama Pelatihan Hakim di Bidang Kebanksentralan Dan Sektor Jasa Keuangan
MoU antara Mahkamah Agung RI, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan tanggal 22 Februari 2016 Kerja Sama Pelatihan Hakim di Bidang Kebanksentralan Dan Sektor Jasa Keuangan Tindak lanjut Bimbingan Teknis Peradilan Agama sejak Tahun 2016 Kerja sama OJK dengan Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung (Badilag MA) Program lainnya adalah: Working Group Perbankan Syariah (WGPS) OJK bersama dengan Badilag MA, DSN-MUI dan DSAS IAI merumuskan bersama terkait rancangan fatwa Persepsi yang sama mengenai fatwa sebagai dasar hukum
TERIMA KASIH