BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BULU TANGKIS Guru Pendamping : Bapak Hendra

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang mempunyai tujuan yang

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Servis Panjang Servis merupakan pukulan dengan raket yang menerbangkan shuttlecock

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang menggeluti olahraga tenis lapangan atau menjadi sumber mata

PERBEDAAN PUKULAN TOP SPIN DAN FLAT TERHADAP AKURASI BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN JAWA TENGAH

Permainan tenis meja masuk di Tanah Air kurang lebih pada tahun Olahraga ini dibawah oleh

PERBEDAAN HASIL LATIHAN FOREHAND DRIVE

BAB I PENDAHULUAN. tenis lapangan jarang digemari oleh masyarakat di pelosok-pelosok daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya maksud permainan tenis adalah untuk berolahraga. Tapi

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

PENGARUH LATIHAN SERVICE BERTAHAP DENGAN METODE LANGSUNG DAN METODE TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN HASIL SERVICE SKRIPSI

TENIS MODUL 3. Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan kebutuhan jasmani setiap manusia. Setiap orang melakukan olahraga disamping menjaga

TINGKAT PENGUASAAN KETERAMPILAN BERMAIN TENIS PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER 6 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN AKADEMIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak. perkembangan jiwa anak (Agus Margono, dkk., 2011).

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan banyak digemari di semua lapisan masyarakat. Permainan tenis

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

BAB I PENDAHULUAN. Tenis Lapangan merupakan salah satu jenis olahraga yang populer dan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Oleh Andi Suntoda S.

Alat permainan. 1. Lapangan permainan

Kata Pengantar. Semoga makalah ini bermamfaat untuk para pembaca.

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh : Sadhikul Aziz Eka Matif

SKRIPSI diajukan untuk. Oleh Akhmad Amir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. hobby dan kesenangan sehingga bisa menghilangkan stress.

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. permainan tenis meja dikenal bangsa Indonesia kira-kira pada tahun 1930.

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kesehatan yang bersifat aktif. Olahraga merupakan bentuk-bentuk

Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND VOLLEY

PENGARUH LATIHAN FOREHAND DRIVE DENGAN METODE BALL SENSE APLLICATION

TEKNIK DASAR BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Hampir semua negara menaruh perhatiannya terhadap olahraga. Hal ini

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PUKULAN BACKHAND DALAM PERMAINAN TENIS MEJA MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 LIMBOTO JUNAIDI

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. depan, dengan posisi tangan seperti berjabat tangan bila menggunakan pegangan shakehand

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 PERBANDINGAN FOREHAND DRIVE ANTARA SKILLED DAN UNSKILLED DALAM CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN

TEKNIK PASING BAWAH. Oleh : Sb Pranatahadi

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME)

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pada zaman sekarang umumnya disibukkan dengan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. 2.1 Kajian Teori Hakikat Tenis Meja Tenis meja adalah olahraga permainan yang menggunakan meja sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Indonesia menurut Depdikbud (1978/1979: 129) menyatakan bulutangkis

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

PENGARUH LATIHAN VOLLEY

Rangkuman Materi Penjasorkes UTS Semester

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rahmat Hidayatuloh, 2013

Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

2.4.1 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan perilaku disiplin selama pembelajaran.

2015 PENGARUH PENGGUNAAN RAKET HEAD-HEAVY DAN HEAD-LIGHT TERHADAP HASIL FOREHAND GROUNDSTROKE PADA CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang

SOFTBALL. Softball Kelas X Semster 1 Tahun 2015 design By Bramasto

KONTRIBUSI KEKUATAN GENGGAMAN DAN KELENTURAN PINGGANG TERHADAP KETEPATAN SERVICE SLICE ATLET TENIS PTL UNP Lolia Manurizal 1)

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini yaitu olahraga Tenis lapangan. Tenis lapangan merupakan salah satu

PETUNJUK TEKNIS Tennis Meja PEKAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PERBEDAAN LATIHAN FOREHAND DRIVE

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. permainan yang cukup digemari di dunia, disamping olahraga lainnya seperti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

TINJAUAN PUSTAKA. ini, belajar adalah merupakan salah satu proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. karet) dan bola sebesar jeruk nipis. Ditengah-tengah meja terbentang tegak lurus

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL

LOMPAT JANGKIT. Dalam lompat jangkit ada 3 tahapan yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Tahapan Hop ( Jingkat ) Design by R2 Bramistra

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, manusia kurang menyadari bahwa pentingya aktivitas

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

PETUNJUK TEKNIS Bulutangkis PEKAN UMUM MAHASISWA UNIVERSITAS SEBELAS MARET TIMELINE OLIMPIADE BADMINTON

TINGKAT KEBERHASILAN SERVIS TENIS LAPANGAN DALAM KEJUARAAN NASIONAL TENIS JUNIOR NEW ARMADA CUP XIX TAHUN 2015 SKRIPSI

LITERATUR : USPTA, 1984, Tennis a Professional Guide, Kadansha International, Harper & Row Publisher Inc., Japan, 326 hlm.

SPORTIFITAS TINGKATKAN INTEGRITAS!

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

PERBEDAAN KEMAMPUAN MELAKUKAN DRIVE

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. adalah adanya Klub Jusma Table Tennis School. Klub ini melahirkan pemain. terus-menerus dan bertahap di Yogyakarta.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Pada mulanya permainan bola voli diberi nama Minonette oleh penemu

Pada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter)

TOLAK PELURU A. SEJARAH TOLAK PELURUH

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

PERATURAN SEPAK TAKRAW

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. populer juga permainan yang menyenangkan dan menggairahkan, Tidak adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lapangan mulai dari anak - anak, remaja, dan orang dewasa. Tiap orang

II. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah

Pilihlah salah satu huruf didepan jawaban yang anda anggap benar! 1. Organisasi induk bulu tangkis Indonesia adalah. a. PSSI b. PBSI c. PASI d.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menyenangkan dan sangat menggairahkan, tidak ada batasan. menunjang permainan tenis menjadi lebih baik.

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Menurut Hogdes (2000: XII) bahwa pukulan backhand merupakan setiap

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenis lapangan adalah permainan yang menggunakan raket dan bola dan dimainkan dalam sebuah lapangan yang dibagi menjadi dual eh sebuah jaring. Permainan tenis lapangan adalah olehraga yang banyak diketahui orang tetapi tidak banyak orang yang bias bermain tenis. Olahraga tenis dapat digolongkan sebagai olahraga elit dikarenakan peralatannya yang culup mahal dan lapangannya yang hanya terdapat di daerah-daerah tertentu. Hal tersebut membuat olahraga tenis lapangan jarang digemari oleh masyarakat di pelosok-pelosok daerah. Untuk memperkenalakan olahraga tenis di masyarakat diperlukan pembangunan infrastruktur yang baik. Memperkenalkan olahraga tenis diharapkan dapat membentuk caloncalon atlet tenis lapangan yang berkompeten. Pelatih yang berkompeten harus mengetahui berbagai macam karakteristik mengenai tenis lapangan. Melatih seseorang untuk menjadi bias dan mahir bermain tenis bukanlah hal yang mudah. Pelatih harus mampu mengajarkan berbagai teknik mengenai tenis lapangan. Tahap melatih tenis lapangan meliputi cara mengendalikan bola, latihan teknik dasar dan latihan teknik lanjutan. Latihan teknik dasar adalah latihan yang sangat penting karena teknik dasar tersebut menentukan gerakan atau latihan pada teknik lanjutan. Maka dari itu penulis membuat makalah ini dengan judul Cara Melatih Teknik Dasar Tenis Lapangan (Forehand, Backhand dan Servis). Forehand, backhand dan servis adalah gerakan yang harus dikuasai oleh seseorang sebelum dia berlatih teknik lanjutan. Forehand adalah gerakan yang memukul bola dengan posisi telapak tangan pada grip menghadap ke depan. Backhand adalah gerakan memukul bola dengan posisi telapak tangan pada grip menghadap belakang. Servis adalah sebuah cara untuk memulai permainan. Ketiga konponen dasar itu harus dikuasai agar seseorang lebih mudah untuk berlatih pada teknik lanjutan, Namun, diperlukan adanya cara latihan yang tepat untuk dapat melatih seseorang bias menguasai ketiga teknik tersebut. Makalah ini memberikan beberapa solusi untuk memudahkan seorang pelatih melatih teknik dasar berbain tenis.

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Tenis Lapangan Tenis lapangan adala permainan dengan menggunakan raket dan bola. Dalam olahraga yang juga disebut lawn tennis ini, raket dipukulkan bola sambut menyambut oleh seorang atau sepasang pemain yang saling berhadapan ke seberang jaring yang sengaja dipasang ditengah lapangan empat persegi panjang.. FASILITAS DAN PERALATAN TENIS LAPANGAN Tenis lapangan merupakan olahraga permainan yang tergolong dalam kelompok permainana bola kecil. Dalam permainan tenis lapangan masalah lapangan dan perlengkapan lain merupakan kebutuhan primer. Lapangan. Dalam pertandingan resmi dibagi dalam 3 (tiga) permukaan : 1. Jenis permukaan rumput (Grass Court) 2. Jenis permukaan keras (Hard Court) 3. Jenis permukaan tanah liat (Gravel) Dalam segi bangunan dibagi 2 (dua) situasi : 1. Lapangan dengan situasi terbuka 2. Lapangan dalam situasi tertutup Penggunaan lapangan tenis lapangan : 1. Untuk rekreasi / olahraga rekreasi kesehatan, pembinaan prestasi 2. Tournament Amatir dan Profesional.

Syarat-syarat Pembuatan Lapangan Tournament Untuk kelancaran dari suatu tournament baik nacional maupun internacional perencanaan tempat yang digubnakan harus memenuhi syarat yang sesuai dengan peraturan, menyangkut masalah : Masalah tanah (bangunan) Bebas dari polusi udara dari lingkungan kotor Mudah dicapai transportasi Dekat dengan penginapan Mudah airnya dan ada listrik dan telepon Tidak dekat dengan perumahan penduduk dan ada tempat parkir Lapangan dibuat minimal 6 dan salah satu lapangan digunakan untuk centre court Ruang ganti/kamar mandi/wc/ruang istirahat pemain Ukuran lapangan Untuk permainan tunggal (single) : a. Penjang = 23,77 m b. Lebar = 8,23 m - Untuk permainan ganda (double) : Peralatan 1. Net a. Panjang = 23,77 m b. Lebar = 10,97 Tinggi jala ditengah-tengah 910 mm. Tinggi jala akan selalu tetap karena ditengah jala terdapat sehelai pita sebagai penarik yang terikat dengan alat petak/lapangan. Pita jala terbuat dari kabel logam, dan jala bagian atas tertutup dengan sehelai pita yang memanjang. Pita berwarna putih dengan ukuran lebar 51-63,5 mm Tiang jala terbuat dari kayu atau besi yang terpancang kuat pada dasar lapangan, dengan jarak 914 mm dari garis samping. Tinggi tiang jala 1,070 mm. Pita penarik jala/net dipergunakan untuk menarik /menahan jala, supaya tinggi jala selalu tetap. Lebar pita penarik jala maksimal 51 mm.

2. Bola Permukaan bola harus licin dan tidak terdapat jahitan Garis tengah penampang : 63,50 mm - 66,77 mm Berat bola : 56,70 gram - 58,48 gram Mempunyai kekuatan membalik 1.346 1.473 mm jika dijatuhkan diatas lantai dari ketinggian 2.450 mm. 3. Raket Besar gagang raket yang berbentuk segi delapan biasanya tergantung pada ukuran tangan dan jari kita. Ukuran stándar gagang bermacam-macam, dalam perbedaan 1 8 inci dari 4 sampai 4 7/8 yaitu: 4,4 1 8,4 1 4,4 3 8,4 1 2, dan sebagainya. Sedangkan raket yang pantas beratnya menurut selera dan rasa pribadi, namun ukuran dibawah ini dapat dijadikan sebagai petunjuk dalam memilih raket : Untuk anak-anak 12 13 oz = ± 350 gram Untuk remaja putrid 12 1 2 13 1 4 oz = ± 360 gram Untuk remaja pria 13 13 1 4 oz = ± 397 gram Untuk wanita 13 1 4 13 3 4 oz = ± 398 gram Untuk pria 13 3 4 14 3 4 oz = ± 420 gram Ada bermacam-macam pembungkus gagang raket yang lazim disebut grip, ini tergantung pada selera pribadi, namun dianjurkan grip yang terbuat dari kulit yang berlubang-lubang sehingga dapat menyerap keringat. 4. Pekaian Pemain harus berpakaian pantas, bersih dan rapi. Untuk pemain putra : - Kemeja kaos oblong (T-shirt) putih atau kaos pakai krah - Celana pendek/celana olahraga - Sepatu olahraga atau sepatu kanvas dengan telapak rata tanpa tumit berwarna putih Untuk pemain putri : - Rok yang berlipat-lipat kecil (pleated/plisket) warna putih.

- Kaos (T-shirt) warna putih - Celana pendek kombinasi blus juga baik - Sepatu olahraga putih dan kaos kaki putih PERATURAN PERMAINAN TENIS 1. Sistem Permainan 1.1 Untuk Persahabatan dan Kejuaraan Lokal a. Best of fifteen games Siapa yang menang 8 games lebih dulu dinyatakan menang, system ini disebut juga Eight Winning games. b. Est of three dengan short-sets Sebanyak-banyaknya 3 set, dimana setiap setnya hanya mencapai 6 game c. Best of three dengan short-sets-long Sebanyak-banyaknya set ke-1 dan ke-2 mencapai 6 games, sedang set ke-3 mencapai 8 atau 10 games (selisih 2 nilai) 1.2 Kejuaraan Internasional a. Best of three dengan long set (berlaku untuk partai wanita dan ganda campuran) b. Best of five dengan long set (berlaku untuk partai pria), artinya a dan b adalah sebanyak-banyaknya 3 atau 5 set dan tiap-tiap set bila terjadi games 5 5 harus diteruskan mencapai 7, sedang bila 6 6 dalam tiap set diadakan tie breaker. c. Kejuaraan Devis Cup Best of three dengan long set, khusus untuk partai pria. 2. Peraturan Permainan 2.1 Toss a. Pemain yang menang toss pada permulaan permainan, boleh memilih bola atau tempat lebih dulu. b. Selanjutnya pemain yang melakukan serve disebut server, sedang yang menerima disebut receiver. 2.2 Sevice yang betul a. Sebelum melakukan serve, kedua kaki harus berdiri dibelakang base line antara center mark dan side line.

b. Bola boleh dilambungkan kemana saja oleh server dan sebelum jatuh di lapangan, bola sudah dipukul. c. Service dianggap selesai bila bola sudah disentuh dengan raket. d. Selama melakukan service harus berdiri dibelakang bagian kanan/kiri dari lapangan. Dan tiap-tiap game dimulai dari sebelah kanan. e. Bola service harus melalui net dan jatuh dalam service/recoving court pihak lawan secara diagonal. f. Service dapat dilaksanakan, bila receiver sudah dalam keadaan siap. Dan jika service dilakukan tetapi receiver belum siap maka diulang. 2.3 Service Dinyatakan Salah (Foult) a. Posisi kaki dari serve tidak memenuhi ketentuan tersebut, sehingga kaki menyentuh base line. Pelanggaran semacam itu disebut foot foult. b. Tidak boleh mengubah tempatnya dengan berjalan atau lari. c. Bola service sebelum jatuh di lapangan, menyentuh permanent fixture (kecuali net dan strap) d. Dalam usahanya service raket tidak mengenai bola. 2.4 Service Harus Diulang (Let) a. Bila bola service menyentuh net dan seterusnya masuk ke dalam service court pihak lawan yang benar. b. Bila bola service menyentuh net, kemudian langsung mengenai receiver atau benda yang dipakainya sebelum bola jatuh di lapangan. c. Bila receiver belum siap menerima service, tetapi bola service sudah dating. 2.5 Bola Dalam Keadaan In Play Bola dalam keadaan in play bila sudah dilakukan service sampai tercapai nilai, kecuali ada pernyataan foult atau let dari umpire. 2.6 Bola Dimainkan Dengan Baik a. Bola jatuh diatas garis, sesuai dengan batas lapangan permainannya dan hal ini dianggap in side. b. Bola menyentuh net, tiang net, kabel, asal dapat melewatinya kemudian jatuh didalam lapangan yang benar. c. Bola dipukul dari luar tiang net, kemudian bolanya menyentuh tiang dan masuk ke dalam lapangan.

d. Setelah memukul bola, raket pemain melewati net, dengan ketentuan bahwa waktu memukul bola sedah berada diatas lapangan sendiri. e. Pemain berhasil mengembalikan bola, meskipun bola itu menyentuh benda lain di lapangan. f. Bola jatuh dalam lapangan yang benar, tetapi memantul kembali. 3. Peraturan Tempat, Istirahat, dan Jumlah Set. 3.1 Pada akhir tiap game selalu ganti service (pindah bola) dan pada tiap akhir games yang ganjil diadakan pertukaran tempat. 3.2 Jumlah set dalam satu pertandingan maksimal 5 atau untuk partai wanita maksimal 3. 3.3 {armainan harus berlangsung terus sejak service pertama sampai pertandingan berakhir, dengan ketentuan sesudah set ke-3 boleh istirahat maksimal 10 menit. 3.4 Service pertama pada permulaan set ke-2 atau ke-3 dilakukan sesuai dengan giliran sejak games ke-1 dan seterusnya sampai selesai, setiap kali terjadi game harus diadakan ganri service/pindah bola. 4. Nilai 4.1 Nilai permulaan dinyatakan dengan angka 0 Nilai ke-1 dinyatakan dengan angka 15 Nilai ke-2 dinyatakan dengan angka 30 Nilai ke-2 dinyatakan dengan angka 40 Nilai ke-4 berarti games 4.2 Pada kedudukan 40 40 atau forty all dianggap deuce, kemudian permainan diteruskan sampai selisih dua nilai. Dinyatakan advantage bila salah satu pemain mendapat satu nilai lagi setelah deuce. 4.3 Bila setelah deuce, server mendapat nilai disebut adserver/strike atau one in. Sedangkan bila receiver yang mendapat nilai disebut adreceiver atau one out. 4.4 Pemain kehilangan nilai : a. Bila ia tidak dapat memukul kembali bola sebelum bola itu jatuh untuk yang kedua kalinya di lapangan. b. Memukul bola, tetapi bola jatuh di lapangan sendiri atau mengenai permanent fixture. c. Bola dipukul menyentuh raket lebih dari satu kali. d. Tangan, badan, atau raket menyentuh net, tiang net, kabel, strap selama bola masih in play. e. Men-volly bola yang belum melewati net.

f. Bola menyentuh badan sendiri. g. Melemparkan raket ke bola. 5. Service Memperoleh Nilai 5.1 Bila bola yang tidak dinyatakan let menyentuh receiver termasuk benda yang dipakainya, sebelum bola jatuh di lapangan. 5.2 Jika receiver kehilangan nilai. 6. Receiver Memperoleh Nilai 6.1 Bila server dua kali berturut-turut membuat kesalahan. 6.2 Jika server kehilangan nilai. 7. Permainan Double 7.1 Ketentuan-ketentuan tersebut diatas berlaku pula untuk permainan double/ganda, hanya lapangan permainan double/ganda lebih besar 4 1 2 feet pada sisi dibandingkan dengan permainan single. 7.2 Urutan pemain yang melakukan service maupun yang menerima service pada permulaan tiap set pada permainan double/ganda harus telah ditetapkan. 7.3 Service dinyatakan salah, bila bola menyentuh partner dari server. Tetapi bila bola menyentuh partner dari receiver sebelum jatuh di tanah/lapangan, maka server mendapat tambahan nilai. 7.4 Bola hanya boleh dipukul oleh salah seorang dari tiap pasangan. Dan jika kawannya menyentuh bola yang masih in play baik dengan raket maupun dengan anggota badannya, maka pihak lawan mendapat nilai. PUKULAN-PUKULAN DALAM PERMAINAN TENIS Dalam permainan tenis, agar dapat menyuguhkan satu bentuk permainan yang bermutu, kita harus menguasai tentang berbagai macam pukulan. Khusus bagi para pemula, beberapa macam pukulan harus dikuasainya, di antaranya adalah : 1. Serve 2. Drive 3. Volley 4. Lob 5. Smash 6. Drop 7. Slice Shot

8. Chop Shot 1. Serve Service adalah pelayanan, sajian pukulan pertama untuk memulai pertandingan. Pukulan ini merupakan satu-satunya pukulan yang menentukan, dimana pemain seluruhnya akan menerima bola, atau pemain akan kehilangan haknya dalam mengolah bola, jika service gagal. Oleh karena itu, service dikatakan pula sebagai modal bagi pemain, jika service berhasil, server tetap akan menguasai bola dan akan dapat nilai, tetapi bila servicenya gagal, server akan kehilangan haknya untuk menguasai bola, berarti server akan berpindah ke pihak lawan. Ada tiga jenis utama dalam melakukan service : 1.1 Slice 1.2 American Twist 1.3 Flat Serve atau Cannon Ball Ketiganya mempunyai dasar yang sama mengenai cara memegang raket, sikap dan penyampaian bola, namun mempunyai perbedaan dalam cara kepala raket menyentuh bola dan proses lanjutannya. Dasar pukulan service a. Sikap berdiri Sikap berdiri yang baik untuk melakukan service, adalah kaki kiri dengan sudut 45º dengan base line, kaki kanan sejajar dengan garis tersebut. Kaki kiri berada 5 atau 7 1 2 cm di belakang base line untuk mencegah terjadinya foot foult dan kaki kanan 25 45 cm di belakang kaki kiri. Berat badan diantara kedua kaki. Posisi raket harus dipegang di depan kearah net, pergelangan setinggi dada dan muka raket setinggi wajah/kepala. Tangan kiri memegang bola rileks. b. Lambungan bola Untuk melakukan service bola dilambungkan ke atas. Lambungan harus pada tempat yang sama dan ketinggian yang sama serta diiringi ayunan raket. Kebiasaan memegang tiga bola sekaligus dengan cara bola kedua dipegang dengan jari manis dan kelingking dengan telapak tangan, bola ketiga dengan telunjuk, jari tengah dan ibu jari. c. Ayunan

Dari sikap siap, ayunan lengan kiri ke bawah paha kiri sekaligus, hingga kepala raket dekat badan. Pada waktu raket melewati kaki kanan, pindahkan berat badan ke kaki kanan dan angkat tumit kaki kiri dan lutut sedikit ditekuk. Raket bergerak kebelakang atas membentuk lingkaran sampai sampai kepala raket setinggi bahu dan siku membentuk 45º. Pada waktu bola melambung keatas, pergelangan dan siku diayunkan ke atas sehingga lurus di atas kepala membentuk garis lurus dengan raket. Bola di pukul dengan sedikit berjingkat. Alihkan kerat badan kedepan dan pakailah otot-otot bahu dan pungung untuk melakukan pukulan. 1.1 Slice Cara melakukan : - Raket menyentuh bola pada sebelah kanan atas bola, dan bola dipukul dengan raket dari kanan ke kiri. - Raket dilecutkan dengan keras dari pergelangan. - Hasil pukulan bola melengkung ke kiri pada waktu bola melayang. - Dalam melakukan pukulan slice, raket sedikit diputar saat mengayun, sehingga bingkai raket turun secara diagonal dengan garis pinggir. 1.2 American Twist Service Cara melakukan : - Pegangan raket sama dengan pukulan backhand - Lambungan bola sedikit ke belakang sisi kiri. Sehingga pukulan tepat di atas kepala. - Pada saat pukulan, bola harus mengena bagian belakang dengan sedikit slice dari kiri ke kanan. 1.3 Flat atau Cannon Ball Service Yang dimaksud flat atau cannon ball service adalah pukulan permulaan yang sangat keras. Perbedaan antara slice dan flat hanyalah pada saat pukulan, pergelangan pada gerak akhir diputar sedikit. Bola dipukul dengan bagian muka raket pada bagian atas bola, dan bila dilakukan dengan tepat akan menghasilkan sedikit spin (putaran) bola. 2. Drive 2.1 Forehand drive Forehand drive adalah pukulan keras yang dilakukan dari sebelah kanan badan pemain. Ada tiga cara genggaman forehand drive :

1) Eastern forehand. Telapak tangan berada pada bagian belakang gagang. 2) Continental Forehand Telapak tangan berada sedikit diatas bawah gagang dan gagang diputar sekitar seperdelapan putaran. 3) Western Forehand Telapak tangan berada di bawah gagang. Letakkan raket tertelungkup, kemudian pungut dengan cara continental. Ada lima macam gerak dasar forehand : a. Cara berdiri. Badan menghadap ke net sepenuhnya dengan kaki kangkang santai, berat badan ditengah kedua kaki. b. Ayunan belakang Sambil berdiri dengan berputar, mulai ayunan belakang dengan gerakan rata, lurus ke belakang dan horizontal dari tangan kanan kemudian pindahkan berat badab ke kaki belakang. c. Ayunan depan Kepala raket harus sedikit diatas pergelangan dan sedikit di bawah tinggi bola sesudah melambung, hingga ayunan depan akan sedikit bergerak baik ke atas ataupun ke bawah. Gerakan ini akan mengakibatkan terjadi top spin. d. Saat pukulan Pada saat raket mengayun ke depan memjemput bola, kepala raket harus berada pada ketinggian bola dan rata serta datar pada saat bola membentur senar raket. Pegangan harus kuat. Pada saat perkenaan putaran sedikit dari tangan ke atas, bukan dari pergelangan, hal ini akan memberikan top spin pada bola. e. Gerak lanjut Saat selesai melakukan pukulan, gerakan dilanjutkan dengan memindah berat badab ke depan atau ke arah bola. Keseimbangan di jaga dengan kaki kanan, lengan kiri dan dengan mengangkat tumit sedikit dari tanah.

2.2 Backhand drive Backhand drive adalah pukulan dari sebelah kiri badan pemain (dari sebelah kanan bila kidal). Hampir semua pukulan backhand memakai pengangan eastern. Ada lima macam gerak dasar backhand : a. Sikap Badan menghadap ke net sepenuhnya dengan kaki kangkang santai, berat badan ditengah kedua kaki. b. Ayunan kebelakang Raket diayun kebelakang kiri setinggi pinggul. Badan berputar jauh kekiri, seakan-akan punggung hampir setengah putaran dari net. c. Ayunan ke muka Lepaskan tangan kiri dari kepala raket, kemudian ayunkan lengan dan raket ke arah net dengan gerak mendatar sejajar dengan bola yang datang atau sedikit di bawahnya. d. Saat benturan Bola yang datang harus kena tepat pada titik jarak 10 15 inci di muka pinggul kanan, dan pinggul tidak ditarik ke belakang.saat perkenaan dengan bola ayunan harus cepat dan tepat dengan badan berputar ke bola, dengan cara memutarkan bahu seluruhnya ke kiri. Berat badan di kaki kanan, lutut kanan ditekuk dan kaki kiri sedikit diturunkan dan berputar ke dalam. e. Gerak lanjut Sesudah bola terpukul, raket dan badan harus terus mengikuti jalannya bola. 3. Volley Volley adalah pukulan sebelum bola menyentuh lantai. 3.1 Forehand volley Bola hanya didorong dan kepala raket sedikit ditarik ke belakang dengan siku sedikit ditekuk, kepala raket tidak boleh dibawah pergelangan, ayunan kebelakang tidak boleh melebihi bahu kanan dan pegangan raket kuat. 3.2 Backhand volley Posisi bahu kanan mengarah ke net, kepala raket jangan lebih ke belakang dari bahu kiri. Siku kanan setinggi bahu, kepala raket harus tinggi pukulan kedepan agak sedikit ke bawah. Pergelangan harus kuat dan berat badan pindah ke kaki kanan.

4. Lob Lob adalah pukulan melengkung ke atas dan bola jatuh di bagian belakang bidang permainan, dan bola melewati kepala lawan, jika dia bermain dekat net. Ada dua macam lob : a. Lob rendah (low lob) Dilakukan bila lawan berada di dekat net dan bola dilambungkan tinggi, sehingga lawan tidak dapat menjangkau. b. Lob tinggi (high lob) Lob ini dilakukan untuk memperpanjang waktu agar bisa memperbaiki posisi. 4.1 Forehand lob Gerakan sama dengan forehand hanya perkenaan bola ke atas depan. Pukulan dengan lunak dan gerakan lanjutan ke atas. 4.2 Backhand lob Gerakan sama dengan backhand. Pada saat perkenaan anggkat sedikit bola, ayunan raket harus terus menuju arah bola dan mata harus selalu mengikuti bola selama melakukan pukulan. 4.3 Lob volley Lob volley dilakukan jika anda tergeser dari posisi dalam volley, dan lawan berada dekat net. Lob volley bisa dilakukan dengan forehand maupun backhand. Perbedaan hanya saat memukul bola tanpa menyentuh tanah terlebih dahulu. 5. Smash Cara melakukan smash sama dengan service. Raihlah bola dalam titik tertinggi, bisa juga dengan sedikit lompatan. 6. Drop Shot dan Stop Volley 6.1 Drop shot Drop shot adalah pukulan ground stroke yang dipukul secara forehand atau backhand di mana bola jatuh hanya sedikit saja melewati net. Cara melakukan dengan pegangan raket sedikit longgar dan gerak kedepannya adalah akibat dari gerak pergelangan tangan. Muka raket harus dibuka dengan sudut 45º atau lebih dari

vertical. Raket digerakkan ke bawah dank e depan yang sama, dan gerak lanjut dalam pukulan ini tidak diperlukan. Persiapan untuk drop shot harus diawali seperti halnya forehand dtau backhand. BAB III PENUTUP Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut: Ada empat metode grip yaitu Forehand Continental grip, Forehand Eastern grip, Forehand Semi-Western grip, Forehand Western grip Cara melatih teknik dasar pukulan forehand adalah dengan saling berdekatan di dalam lapangan tenis, kemudian dengan cara drill depan net. Lalu atlet dan trainer berada di belakang garis lapangan (baseline) melakukan groundstroke dengan pukulan forehand.

Cara melatih teknik dasar backhand adalah melakukan pukulan backhand dengan saling berdekatan di dalam lapangan tenis. Kemudian cara drill depan net. Setelah itu atlet dan trainer berada di belakang garis lapangan (baseline) melakukan groundstroke dengan pukulan backhand. Cara melatih servis yang pertama aalah melatih konsistensi lemparan bola. Kedua adalah melatih akurasi bola dan dilanjutkan dengan melatih pukulan keras yang akurat. Drop shot adalah pukulan ground stroke yang dipukul secara forehand atau backhand di mana bola jatuh hanya sedikit saja melewati net.