BAB V PEMBAHASAN. agama akan menjadi anak yang hidupnya tanpa norma-norma agama. akan menjadikan corak kepribadiannya di masa dewasa mendatang.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

BAB I PENDAHULUAN. secara dinamis, mulai dari kandungan sampai akhir hayatnya.

BAB I PENDAHULUAN. keinginan-keinginan untuk tetap survive dalam meniti masa depan dan cita-cita.

BAB I PENDAHULUAN. Shalat telah diwajibkan pada malam Isra sebanyak lima puluh kali dalam

31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Shalat Berjamaah Tidak di Rumah

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

BAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian ini dapatlah disimpulkan bahwa penalaran dan kontekstualisasi ibadah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. Ku anfusakum wa ahlikum naaro... Penggalan al-qur an surat at-

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

BAB V PEMBAHASAN. melakukan pembiasaan dalam pendidikan karakter. Pada masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ibadah merupakan upaya mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing, agar berlangsung tertib, efektif dan efisien. Norma-norma itu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. agama. Minat terhadap agama pada remaja tampak dari aktivitas mereka dalam

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

BAB V PEMBAHASAN. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan.

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

Menyambut Keagungan Ramadhan. Written by Friday, 06 August :30

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang dilihat dari letak geografis

Soal Instrumen Tes. Objektive

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. PGRI 1 Tulungagung, terlihat bahwa secara terus-menerus bahwa guru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 2001), hlm. 42. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaludin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berjamaah di SMP Assalaam Bandung secara umum adalah sebuah upaya untuk

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. maka penelitian yang berjudul Peranan Kegiatan Morning Spiritual Gathering

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan pendidik di sekolah yang menjalankan tugas

Lesson Sheet Kelas : Mars

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

BAB I PENDAHULUAN. ibadah kepada Allah SWT. Bekerja adalah fitrah dan sekaligus merupakan

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

BAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

BAB V PEMBAHASAN. 0,40 0,70 dengan kekuatan hubungan menunjukkan cukup berarti atau sedang.

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

Khutbah Pertama Maasyirol Muslimin yang dirahmati Allah

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. prestasi akademik yang dicapai seseorang, akan tetapi harus di imbangi dengan


Cara Mengajarkan Shalat Pada Anak*

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tulungagung, selanjutnya disebut sebagai data penelitian. Data yang

?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

BAB I PENDAHULUAN. Mempelajari pendidikan Islam sangat penting bagi kehidupan setiap. muslim karena pendidikan merupakan suatu usaha yang membentuk

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. dicontoh atau ditiru seseorang dari orang lain (Armai Arief, 2002: 117).

( ٢ W ) א Serial Bimbingan & Penyuluhan [No:2] Sambutlah bulan yang mulia ini dengan taubat nashuha kepada Allah ta'ala, bergegaslah menuju keta'atan,

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta

Jadilah Pembuka Pintu Kebaikan

Keutamaan Bersegera Menunaikan Shalat

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB V PEMBAHASAN. Uraian pembahasan dari hasil penelitian merupakan muatan pada bab ini.

MAKNA ISRO MI ROJ DAN HIKMAH SHOLAT

Selain itu hukum wajib atas Khutbah Jum'at, dikarenakan Nabi tidak pernah meninggalkannya. Hal ini termasuk dalam keumuman hadits:

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL

"SABAR ANUGERAH TERINDAH"

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pihak yang terkait agar pendidikan dapat berlangsung. sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Pendidikan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUHAN. untuk mengenal Allah swt dan melakukan ajaran-nya. Dengan kata lain,

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SD NEGERI TEGALSARI 01 KANDEMAN BATANG

BAB V PEMBAHASAN. A. Model pembiasaan shalat Dhuha dalam pembinaan akhlakul karimah

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PEMBAHASAN. hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN Pendidikan yang baik sesuai dengan nilai-nilai agama akan melahirkan anak yang baik dan agamis. Sebaliknya, anak tanpa pendidikan agama dan pembinaan agama akan menjadi anak yang hidupnya tanpa norma-norma agama. Sejak kecil anak perlu dibina dan dibiasakan untukberbuat yang sesuai dengan norma-norma agama, karena pengalaman yang diperoleh seseorang sejakkecil akan menjadikan corak kepribadiannya di masa dewasa mendatang. Masa anak-anak merupakan masa yang kondusif untuk membiasakan perilaku keagamaan, seperti pembiasaan mendirikan shalat lima waktu dan shalat berjamaah, pembiasaan do a, pembiasaan berbakti kepada orang tua, dan lain-lain. Melihat realitas yang ada semangat kaum muslimin dalam menegakkan jamaah sungguh amat menyedihkan, karena kegemaran mereka untuk menghadiri dan mendirikan shalat jamaah masih sangat tipis. Dengan demikian sudah mejadi tanggungjawab setiap umat muslim untuk mendidik anak-anaknya membiasakan shalat berjamaah disetiap waktu. Namun, untuk mewujudkan pendidikan shalat berjamaah pada anak tidaklah mudah. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pendidikan shalat berjamaah pada anak yaitu faktor lingkungan dan sarana prasana. Demikian pula dengan adanya lembaga pendidikan yang berbasis islam, didirikannya sekolah dasar islam ini salah satu tujuannya adalah membantu pendidikan dan pembinaan shalat berjamaah kepada para siswanya, sehingga 77

78 tertanam dalam dirinya kesadaran untuk melaksanakan shalat berjamaah secara rutin baik ketia mereka berada di sekolah maupun diluar sekolah. Kegiatan shalat berjamaah di sekolah berfungsi sebagai wadah para siswa untuk belajar menjadi seorang pemimpin yang baik, bertanggungjawab, dan memiliki solidaritas yang tinggi antar sesama muslim, tidak membeda-bedakan dari golongan mana mereka berasal. Melalui shalat berjamaah para siswa juga dapat belajar untuk selalu disiplin dalam mengerjakan ibadah apapun, terutama shalat lima waktu, karena disiplin disini berarti melakukan segala sesuatu dengan tepat waktu. Seperti halnya melaksanakan shalat, tidak perlu menunggu perintah dari siapapun ketika mendengar kumandang adzan maka siswa langsung bergegas menuju masjid atau surau terdekat untuk melaksanakan shalat berjamaah tepat waktu. Oleh sebab itu SDI Bayanul Azhar menggerakkan kegiatan shalat berjamah sebagai pembiasaan yang wajib dilaksanakan oleh seluruh siswanya. A. Pembinaan pembiasaan shalat berjamaah pada siswa Pembinaan shalat berjamaah yang dilakukan di SDI Bayanul Azhar adalah dengan langsung mengajak siswa melakukan (praktik) shalat secara berjamaah di masjid atau surau, mengajarkan siswa bahwa shalat merupakan kewajiban seluruh umat islam, baik laki-laki maupun perempuan, shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Tujuan adanya pembinaan shalat berjamaah di SDI Bayanul Azhar yaitu agar anak terbiasa dengan shalat tepat waktu, dan menyegerakan ketika mendengar adzan tanpa harus diperintah oleh siapun. Dengan pembinaan shalat

79 berjamaah siswa juga akan lebih mudah bersolidaritas dengan teman, guru, dan masyarakat sebab berjamaah merupakan salah satu cara mempererat persaudaraan sesama muslim. Seperti yang diungkapkan Zakiah Darajat, pendidikan islam memiliki dua makna. Pertama, pendidikan islam ditujukan pada perbaikan mental yang mengarah kepada amal perbuatan seseorang, baik dari kepentingan pribadi maupun sosial. Kedua, pendidikan islam tidak bersifat teoritis, melainkan pendidikan iman dan amal yang berkaitan dengan ajaran sikap dan perilaku seseorang serta masyarakat luas. 1 Oleh sebab itu sangatlah penting memberikan pendidikan islam terutama pendidikan shalat kepada anak diusia muda, dengan begitu anak akan memiliki mental yang kuat dalam masyarakat dimulai dengan saling bersosialisasi ketika bersama jemaah shalat, sekaligus melaksanakan amal ibadah yang nantinya dapat membentuk keimanan dalam diri anak. Perintah melaksanakan shalat banyak ditegaskan didalam Al- Qur an. Diantaranya tertera didalam surat Luqman ayat 17, dan Al-Qur an adalah merupakan pedoman hidup umat manusia, khususnya umat islam. Dalam setiap pengambilan keputusan dalam suatu permasalahan, Al- Qur an menjadi dasar umat sebagai pedomannya karena : Al-Qur an adalah sumber kebenaran dalam islam, kebenarannya tidak dapat digaggu gugat lagi. 2 Shalat merupakan ibadah yang wajib dilaksanakan, karena 1 Zaini, Landasan...,hal.14 2 Ahmad Patoni, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Bina Ilmu,2004),hal.43

80 pada dasarnya manusia diciptakan bertujuan hanya untuk beribadah menyembah Allah SWT. Dalam shalat tidak hanya jasad kita yang shalat, tapi diharapkan ketika takbir, rukuk, sampai sujud, tetapi hati juga mengikuti. Disini shalat adalah ketundukkan dan penyerahan diri kita terhadap Allah SWT. Oleh sebab itu pikiran dan perasaan kita sewaktu shalat hanya terpusat kepada Allah SWT saja, sehingga kita bisa termasuk orang-orang yang beruntung berada di sisi Allah SWT. Di SDI Bayanul Azhar Bendiljati pembiasaan shalat berjamaah dilakukan semaksimal munkin melalui praktik langsung shalat berjamaah di masjid atau surau. Hal ini dibuktikan dengan adanya penerapan shalat duha dan dhuhur berjamaah setiap hari dengan kesepakatan yang dibuat oleh para siswa sendiri berdiskusi dengan guru yang memberlakukan sanksi bagi siswa yang tidak melaksanakan shalata berjamaah di masjid sekolah. Hal ini dilakukan agar siswa lebih mengerti waktu dan disiplin dalam melaksanakan ibadah shalat wajib berjamaah. B. Metode pembinaan shalat berjamaah Metode mengajar adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa saat belajar. Tugas guru adalah memilih metode yang benar-benar tepat dan sesuai dengan mata pelajaran. Dalam pelaksanaannya, pendidikan islam memerlukan metodeyang tepat untuk mengantarkan proses pendidikan menuju tujuan yang telah diciptakan. Ketidaktepatan dalam penerapan metode secara praktis akan

81 menghambat proses belajar mengajar, yang pada akirnya berakibat pada terbuangnya waktu dan tenaga secara percuma. Metode merupakan komponen pendidikan islam yang dapat menciptakan aktivitas pendidikan menjadi lebih efektif dan menyenangkan. 3 Metode yang digunakan SDI Bayanul Azhar dalam pembinaan pembiasaan shalat berjamaah adalah ceramah, pembiasaan, metode tauladan, demonstrasi, dan metode hukuman. Uraian dari metode-metode tersebut sebagai berikut : a. Metode ceramah/kotbah Sebagian para ahli menyebut Metode ceramah/kotbah sebagai one man show method yang artinya suatu cara penyampaian bahan pelajaran secara lisan oleh Bapak Ibu guru di depan kelas atau kelompok. Maksudnya adalah cara menyampaikan materi yang digunakan oleh Guru yaitu dengan memberi penjelasan kepada para siswa terkait dengan materi yang sedang dibahas. Dengan didukung alat dan media yang mendukung maka metode ceramah akan efisien dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran. 4 Metode ini digunakan guru dalam menyampaikan materi ibadah shalat berjamaah misalnya pembahasan mengenai syarat-syarat dalam shalat 3 Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam.(Jogjakarta : Ar-Razz Media,2006),hal.137 4 Totok Yulianto, Metode Ceramah dalam https://totoyulianto.wordpress.com, diakses ada tanggal 3 Mei 2017 pukul 12.18

82 berjamaah dan keutamaan dari shalat berjamaah serta implikasinya bagi yang mengerjakannya. b. Metode pembiasaan Metode pembiasaan adalahupaya praktis dalam pembinaan dan pembentukan pribadiseseorang. Metode ini digunakan untuk melatih para siswa untuk menjalankan shalat lima waktu secara berjamaah dengan tepat waktu, sedang bagi mereka yang terlambat atau tidak ikut shalat berjamaah akan dikenai sanksi sesuai perjanjian. Tujuan penggunaan metode ini agar siswa memiliki tanggungjawab menjalankan shalat lima waktunya dengan berjamaah, dengan disiplin, dan menjadi bekal hidupnya ketika dewasa. Metode pembiasaan juga dapat diartikan sebagai proses penanaman kebiasaan agar segala kegiatan yang dilakukan terjadi secara otomatis terutama dalam hal melaksanakan ibadah shalat wajib. Seperti yang Hery Nur Aly ungkapkan dalam bukunya menyebutkan metode pembiasaan adalah sebagai proses penanaman kebiasaan, dan yang dimaksud kebiasaan ini adalah cara bertindak yang persistent uniform dan hampir-hampir otomatis (hampir tidak disadari pelaku) 5 c. Metode Tauladan Ketauladan dalampendidikan merupakan metode infuentif (berpengaruh) yang paling meyakinkan keberhasilannya dalam 5 Hery Noer Aly, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta : Logos Wacana Ilmu,1999),hal.186 dalam http://alaksamana.blogspot.co.id/2016/08-pengertian-metode-pembiasann.html?m=1

83 mempersiapkan dan membentuk moral spiritual dan sosial anak. Dengan metode ini, pendidikan agama di sampaikan melalui contoh tauladan yang baik dari guru, contoh yang diberikan kepada siswa yaitu mulai dari perkataan, dan perilaku, terlebih ketika berada di masjid atau surau saat melaksanakan shalat berjamaah. Menurut ahli psikologi, naluri mencontoh merupakan satu naluri yang kuat dan berakar dalam diri manusia. Hal ini senada dengan pendapat para ahli psikologi yang mengatakan bahwa 75% proses belajar didapatkan melalui penglihatan dan pengamatan, sedangakan yang melalui pendengaran hanya 13%. Dengan demikian, pendidikan itu by doing, bukan by lips. Pendidikan adalah dengan mencontoh bukan dengan verbal. Dan pendidikan yang sesungguhnya adalah keteladanan. 6 Maka dari itu Kegunaan dari metode ini adalah agar siswa memiliki seorang figur teladan setelah Nabi Muhammad dalam menjalani kegiatan sehari-hari untuk menjadi hamba Allah. d. Metode demonstrasi Metode demonstrasi merupakan interaksi edukatif yang efektif membantu siswa mengetahui proses pelaksaan sesuatu, apa unsur yang terkandung didalamnya, dan cara yang paling tepat dan sesuai melalui pengamatan induktif. Maksudnya adalah siswa diberi tugas langsung untuk 6 Anang, Keteladanan DalamPendidikan, dalam http://www.tazakka.or.id/index.php/artikel/tausiyah-ustad-anang/399-keteladanan-dalampendidikan pada tanggal 3 Mei 2017jam 14.54

84 memperlihatkan secara langsung tentang suatu proses melakukan sesuatu, misalnya proses cara mengambilair wudhu atau proses melaksanakan shalat berjamaah dengan menunjuk salah satu teman untuk menjadi imam sedangkan yang lainnya menjadi makmum. Hal ini senada dengan pendapat Syah yang mengartikan demonstrsi sebagai metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secaralangsung atau melalui media pengajaran dengan materi yang diajarkan. 7 Maka dari itu metode ini digunakan oleh SDI Bayanul Azhar untuk memaksimalkan pelatihan atau pembimbingan dan pembiasaan shalat ketika melaksanakan shalat dhuhur dan shalat dhuha. e. Hukuman Metode hukuman adalah pemberian sanksi kepada siswa yang terlambat, melanggar peraturan, atau tidak mengikuti shalat berjamaah. Hukuman tidak berupa hukuman fisik tapi bagi pelanggar akan diminta untuk hafalan surat-surat pendek didepan para siswa lain dan dihadapan para guru. Ini diberlakukan agar siswa SDI Bayanul Azhar disiplin dalam mengerjakan shalat berjamaah, dan tertib mentaati peraturan yang berlaku dimanapun mereka berada. 7 Maruli, dalam http://globallavebookx.blogspot.co.id/2015/03/pengertian-dantujuan-metode.html?m=1 diakses pada 3 Mei 2017 pukul 15.11

85 C. Implikasi pembinaan shalat berjamaah di SDI Bayanul Azhar Implikasi pembinaan shalat berjamaah yang dilakukan di SDI Bayanul Azhar adalah untuk membentuk ikatan solidaritas yang kuat antar siswa, mengamankan derajat dihadapan Allah SWT, melatih kesabaran, mencegah perbuatan keji dan mungkar, dan menghilangkan perbedaan yang ada diantara mereka. Shalat berjamaah juga merupakan pelatihan bagi anak-anak untuk menjadi seorang pemimpin yang baik dan bersikap demokratis dalam ruang lingkup yang sederhana yaitu memberikan komando kepada peserta jamaah dan memperhatikan situasi dan kondisi peserta jamaah. Shalat adalah salah satu rukun islam yang dapat menyambungkan seorang hamba dengan sang Pencipta, serta menunjukkan keimanan seseorang terhadap Tuhannya. Dalam pelaksanaan shalat sangat dianjurkan untuk berjamaah, karena pahala yang didapatkan dari berjamaah adalah 27derajad dan keutamaannya shalat berjamaah jauh lebih baik daripada shalat munfarid. Sebagaimana sabda Rosulullah SAW : Artinya : Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa Rosulullah saw. Bersabda : Shalat berjamaah melebihi shalat sendirian dua puluh tujuh derajad

86 Di SDI Bayanul Azhar Bendiljati pelaksanaan shalat berjamaah sudah berjalan dengan baik. Hampir tidak ada yang tidak ikut shalat berjamaah, meskipun masih ada juga yang terlambat. Selain itu para siswa telah mampu menciptakan kerukunan diantara mereka dan mereka saling memberikan nasihat terhadap teman yang lain apabila ada yang sering melakukan kesalahan dengan meninggalkan shalat berjamaah. Shalat berjamaah merupakan pelatihan bagi para siswa untuk belajar memposisikan diri mereka sebagai pemimpin yang baik dan bersikap demokratis dalam ruang lingkup sederhana yaitu dengan memberikan komando kepada peserta anggota jamaah dan memperhatikan situasi dan kondisi peserta jamaah. Karena shalat berjamaah ini pesertanya tidak hanya dari anggota atau warga sekolah saja, melainkan ada juga dari para penduduk sekitar masjid yang berusia lanjut juga ikut, maka seorang imam harus bisa menyesuaikan dengan kondisi yang ada sehingga tidak akan terjadi pergunjingan diantara para makmum dengan imam. Seorang imam adalah orang yang ditunjuk dan dipercaya untuk memimpin makmum dalam shalatnya. Oleh karena itu menunjuk seorang imam harus yang sesuai dengan beberapa syarat untuk menjadi imam. Diantaranya yaitu, Islam, Baligh, Laki laki, Berakal, Qarik (bacaannya memenuhi syarat membaca), Tidak berudzur (bagi perempuan), Tidak berhadas dan tidak berkotoran, Sanggup menunaikan shalat, Mengetahui

87 hukum hukum shalat, Mempunyai akal yang kuat, Tidak cidera pembacaan al-qur an 8 Selain itu hendaknya dalam memilih seorang imam diperhatikan yang lebih baik kefasihannya dalam membaca Al-Qur an, lebih tahu hadits, lebih dulu hijrahnya atau kalau tidak ada juga maka yang lebih dulu masuknya Islam. Dalam shalat berjamaah tugas seorang makmum yaitu mengikuti gerakan-gerakan imam dan tidak boleh mendahului atau sampai ketinggalan dari gerakan imam sampai dua rukun shalat. 8 As Shiddieqy, Pedoman shalat...,hal.329