Laba bersih. perubahan tertentu pada prinsip akuntansi.

dokumen-dokumen yang mirip
EKUITAS PEMEGANG SAHAM Mata Kuliah Akuntansi Keuangan 2

Perseroan : Organisasi dan Operasi

EKUITAS. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 3. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Irsyad & Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Dividen adalah proporsi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perseroan (corporation) adalah badan usaha yang dibentuk berdasarkan

MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham dalam bentuk aktiva atau saham perusahaan. lembar saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik.

PSAK 21 Akuntansi Ekuitas (Accounting for Equity)

Bagian I: Organisasi dan Transaksi Modal

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu pasar modal

Bab 9 Kebijakan Dividen

BAB VI KEBIJAKAN DIVIDEN

BAB I PENDAHULUAN. Saham merupakan bukti kepemilikan sebagian perusahaan. Obligasi (bond)

Modal pemilik = Aset Kewajiban

proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Stice, at al, (Pasadena, 2013) Dividen adalah pembagian kepada

BAB II LANDASAN TEORI

JAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 16 : EKUITAS PEMEGANG SAHAM_LABA DITAHAN

menyebabkan harga saham tinggi (Dharmastuti, 2004:17-18). sebagaimana yang diharapkan oleh pemegang saham.

BAB II LANDASAN TEORI. Kebijakan dividen (dividend policy) adalah keputusan apakah laba yang diperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling

Bab II Pembahasan. 2) Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagi oleh perusahaan

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET)

BAB II LANDASAN TEORI

S A H A M. Pertemuan 3

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

BAB 11 EKUITAS. Terdapat 3 bentuk utama badan organisasi bisnis, yaitu : 1. Perusahaan perorangan 2. Persekutuan. 3. Perseroan terbatas

BAB II JENIS-JENIS MODAL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai harapan akan mendapatkan keuntungan dari modal yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi

BAB II LANDASAN TEORI

PERTEMUAN 14 MODAL SAHAM (2) DAN LABA DITAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Baridwan (2004) earning per share adalah jumlah pendapatan yang

Analisis Aktivitas Pendanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam menjalankan bisnis atau usahanya agar dapat terus bertumbuh dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat

BAGIAN X EKUITAS X.1. PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SAHAM. Oleh: Ani Hidayati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Hubungan agensi terjadi karena adanya suatu perjanjian atau kontrak yang

BAB II PEMBAHASAN. keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank. jasa para perantara pedagang efek (Febriana dan Mudjiati, 2007).

Perseroan membeli kembali saham yang beredar tetapi tidak bermaksud menghentikan saham tersebut. Pembelian kembali dilakukan karena berbagai tujuan,

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan, laba dalam jangka panjang, dan

KUIS & SOAL EKUITAS. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 3. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan (going concern),

II. TIN JAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran kondisi

Corporation: Organization and Capital Stock Transactions

STOCKHOLDER S EQUITY: RETAINED EARNING

Pertemuan: MODAL SAHAM-DEVIDEN

AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian PBV, DER, EPS, dan ROA Pengertian PBV (Price Book Value)

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

Pendahuluan. Universitas Esa Unggul

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat walaupun keadaan ekonomi memburuk. Pekembangan industri

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

pengauditan siklus investasi dan pendanaan siklus investasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ekuitas 1. Definisi dan klasifikasi ekuitas 2. Pengakuan dan pengukuran ekuitas 3. Penyajian (pelaporan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang pengaruh dividen per share (DPS), earning per share

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

INVESTASI JANGKA PANJANG. Rini Handayani, SE.,M.Si STIE Atma Bhakti Surakarta

SUMBER PENDANAAN JANGKA PANJANG. ARI DARMAWAN, Dr. S.AB, M.AB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital gain. Capital gain

Deviden Perusahaan Kontroversi Devidend Dana yang bisa dibagikan sebagai devidend Stabilitas Devidend Pembayaran Devidend

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.

Sekuritas Dilutif dan Laba Per Lembar Saham. Chapter. Intermediate Accounting 12th Edition Kieso, Weygandt, and Warfield. AA YKPN 16-1

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan

Tipe dan Cara Pembayaran Dividen

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekuitas (Marcus, 2008:6). Sedangkan menurut (Fahmi, 2013:179), struktur modal

BAB 1 PENDAHULUAN. kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum BUMN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. MODAL INTI ( FIRST TIER CAPITAL

Dividen dan Pembelian Kembali Saham. Rita Tri Yusnita, SE., MM.

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian mengenai dividend payout ratio atau kebijakan dividen telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

A. Pengertian Laba ditahan Laba ditahan (retained earnings) adalah laba bersih yang tidak dibayarkan sebagai dividen tetapi diakumulasikan selama masa usaha perusahaan dan dilaporkan pada bagian kekayaan bersih atau ekuitas dalam neraca. Laba ditahan digunakan untuk investasi kembali dalam bisnis atau untuk melunasi kewajiban keuangan dan bisa bersaldo negatif jika terjadi kerugian. Rumus laba ditahan adalah: Laba ditahan awal periode +/ laba/rugi periode berjalan dividen yang dibayarkan = laba ditahan akhir periode Sumber dasar laba ditahan (laba yang ditahan untuk digunakan dalam aktivitas bisnis) adalah laba dari operasi. Pemegang saham menanggung resiko terbesar dalam operasi perusahaan dan memikul setiap kerugian atau mendapat keuntungan dari aktivitas perusahaan. Seiap laba yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham akan menjadi tambahan ekuitas pemegang saham. Laba bersih = sumber laba + setiap kegiatan yang bersifat meniadakan + hasil dari pos-pos luar biasa dan tidak biasa. Semua hal itu dapat menambah laba bersih yang kemudian meningkatkan laba ditahan. Transaksi Yang Memenuhi Laba Ditahan: Laba Ditahan Rugi bersih Laba bersih Penyesuaian periode Penyesuaian periode sebelumnya sebelumnya (koreksikesalahan) (koreksi kesalahan) dan perubahan tertentu pada prinsip akuntansi. perubahan tertentu pada prinsip akuntansi. Dividen tunai atau dividen skrip Penyesuaian akibat kuasi reorganisasi Dividen property Dividen saham Beberapa transaksi saham treasuri 1

B. Kebijakan dan Legalitas Dividen Kebijakan Deviden Penentuan jumlah deviden yang tepat yang harus dibayarkan merupakan keputusan manajemen yang sulit. Perusahaan yang membayar deviden secara ekstrim enggan untuk mengurangi devidennya karena tindakan ini akan dipandang negatif oleh pasar sekuritas. Adapula alasan utama yang menyebabkan sangat sedikit perusahaan yang membayar deviden dalam jumlah yang sama dengan laba ditahan yang tersedia secara legal antara lain: Persetujuan atau kontrak obligasi dengan kreditor tertentu untuk menahan semua atas bagian laba, dalam bentuk aktiva guna membentuk proteksi tambahan terhadap kemungkinan kerugian. Beberapa hukum perseroan negara bagian masyarakat bahwa laba yang ekivalen dengan biaya saham treasuri yang dibeli dilarang untuk diumumkan sebagai deviden. Keinginan untuk menahan aktiva yang tidak dibayarkan sebagai deviden guna membiayai pertumbuhan atau ekspansi. Keinginan untuk memperlancar pembayaran deviden dari tahun ke tahun dengan mengakumulasi laba dalam tahun-tahun yang menghasilkan laba dan menggunakan akumulasi itu untuk membayar deviden dalam tahun-tahun yang buruk. Keinginan untuk membentuk pelindung terhadap kemungkinan kerugian/kesalahan dalam kalkulasi laba. Legalitas Deviden Legalitas dividen hanya dapat ditentukan dengan melihat hukum negara bagian yang berlaku. Terdapat tiga klasifikasi untuk tujuan perbandingan pembagian deviden kepada pemiliknya: 1. Kelompok terbesar mengijinkan pembagian deviden kepada pemegang saham selama perusahaan berada dalam keadaan tidak insolven. 2. Kelompok kedua mengikuti baik Revised Model Business Corporation tahun 1984 maupun pelarangan pembagian yang mirip dengannya yaitu perusahaan harus solven dan pembagian tidak boleh melebihi nilai wajar aktiva besih. 3. Negara bagian lainnya menggunakan berbagai larangan campuran yang terdiri dari pengujian solvensi dan neraca atas likuiditas dan risiko. 2

Untuk menghindari pembagian yang ilegal atas aktiva perusahan kepada pemegang sahm hukum perseroan negara bagian yang relevan harus dipelajari dan meminta nasehat hukum. Kondisi keuangan dan Pembagian Deviden NERACA AKTIVA $ 500.000 MODAL SAHAM $ 400.000 PABRIK $ 500.000 LABA DITAHAN $ 100.000 $ 500.000 KETERANGAN : neraca yang menunjukan likuiditas NERACA KAS $ 100.000 KEWAJIBAN LANCAR $ 60.000 AKTIVA PABRIK $ 460.000 MODAL SAHAM $ 400.000 $ 560.000 LABA DITAHAN $ 100.000 $ 500.000 $ 560.000 KETERANGAN : neraca yang menunjukan kas tetapi modal kerja minimal C. Bentuk-bentuk Dividen Dividen Tunai Dewan direksi menetapkan untuk penyusunan pengumuman dividen kas. Setelah persetujuan resolusi, dewan megumumkan dividen. Sebelum membayar itu, bagaimanapun, perusahaan harus menyiapkan daftar pemegang saham saat ini. Untuk alasan ini, biasanya ada jeda waktu antara pengumuman dan pembyaran. Dividen kas,menurut para ahli: Cash Dividen ialah dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya dalam bentuk uang tunai (cash). Pada waktu rapat pemegang saham, perusahaan memutuskan bahwa sejumlah tertentu dari laba perusahaan akan dibagi dalam bentuk cash dividen (M. Munandar, 1983: 312). Perusahaan hanya berkewajiban membayar dividen setelah perusahaan tersebut mengumumkan akan membayar dividen. Dividen dibayarkan kepada pemegang saham yang 3

namanya tercatat dalam daftar pemegang saham. Pembayaran dividen dapat dilakukan oleh perusahaan sendiri atau melalui pihak lain, umpamanya bank. Cara yang kedua biasanya yang dipilih perusahaan karena bank mempunyai banyak cabang, sehingga memudahkan pemegang saham yang mungkin sekali tersebar luas di seluruh Indonesia (Arief Suaidi, 1994: 230). Yang perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya dividen kas adalah apakah jumlah kas yang ada mencukupi untuk pembagian dividen tersebut. Pada intinya sendiri, pengumuman dividen tunai merupakan kewajiban dan, karena pembayaran biasanya dilakukan dengan segera, maka biasanya disebut sebagai kewajiban lancar. Ayat jurnal berikut ini diperlukan untuk mencatat pengumuman dan pembayaran hutang dividen tunai. Contoh: Roadway Freigh Corp, pada tanggal 10 Juni mengumumkan dividen tunai sebesar 50 sen per saham atas 1,8 juta lembar saham yang dibayarkan tanggal 16 Juli kepada semua pemegang saham yang tercatat per 24 Juni. - Ayat Jurnal: Pada tanggal pengumuman (10 Juni) Laba Ditahan (Dividen Tunai yang Diumumkan) $ 900.000 a Hutang Dividen $ 900.000 Pada tanggal pencatatan (24 Juni) Tidak ada ayat jurnal Pada tanggal pembayaran (16 Juli) Hutang Dividen $ 900.000 Kas $ 900.000 ( a $0,5 x 1,8 juta lembar saham) Dividen Properti Dividen dibayarkan dalam aset perusahaan selain kas disebut dividen properti atau dividen dalam bentuk barang. Dividen properti mungkin dapat berupa barang dagangan, real estate, investasi, atau bentuk apapun yang dewan direksi tetapkan. Pembagian dividen berupa barang tentu lebih sulit dibanding pembagian dividen uang. Perusahaan melakukannya karena uang tunai perusahaan tertanam dalam investasi 4

saham perusahaan lain atau persediaan dan penjualan investasi atau persediaan terutama bila jumlahnya cukup banyak akan menyebabkan harga jual investasi ataupun persediaan turun, sehingga merugikan perusahaan dan pemegang saham sendiri (Arief Suaidi, 1994 : 233). Ketika dividen properti diumumkan, perusahaan harus menetapkan kembali nilai wajar properti yang akan dibagikan, dengan mengakui setiap keuntungan atau kerugian sebagai perbedaan antara nilai wajar dan nilai buku property pada tanggal pengumuman. Dividen yang diumumkan kemudian dapat dicatat sebagai debet ke Laba Ditahan (atau Dividen Properti yang diumumkan) dan kredit ke hutang Dividen Properti pada jumlah yang sama dengan jumlah wajar property yang akan dibagikan. Pembagian dividen ini dilakukan dengan mendebet Hutang Dividen Properti, dan akun yang berisi aktiva yang dibagikan (ditetapkan kembali pada nilai wajar) dikredit. Contoh: PT QRS melakukan transfer kepada pemegang saham beberapa investasinya dalam bentuk sekuritas senilai Rp 300.000.000 dengan mengumumkan dividen properti tanggal 12 Desember 2012, untuk didistribusikan tanggal 22 Januari 2013 kepada pemegang saham yang tercatat pada 2 Januari 2013. Pada tanggal pengumuman, sekuritas tersebut memiliki nilai wajar Rp 200.000,000. - Ayat Jurnal: Tanggal pengumuman (12 Desember 2012) Unrealized Holding Gain or Loss Kerugian Rp. 100.000.000 a Investasi ekuitas Rp. 100.000.000 Laba ditahan Rp. 200.000.000 Utang dividen properti Rp. 200.000.000 Tanggal distribusi (22 Januari 2013) Utang dividen properti Rp. 200.000.000 Investasi ekuitas Rp. 200.000.000 ( a Rp. 300.000.000 Rp 200.000.000) Dividen Likuiditas Dividen selain didasarkan pada saldo laba kadang-kadang digambarkan sebagai dividen likuidasi. Istilah ini menyiratkan bahwa dividen tersebut daerah pengembalian pemegang saham, investasi daripada keuntungan. Dengan kata lain, dividen tidak didasarkan 5

pada pendapatan mengurangi jumlah disetor oleh pemegang saham dan oleh karenanya itu disebut liquidating dividend. Menurut M. Munandar, (1983: 314) Liquidating Dividen adalah dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham, dimana sebagian dari jumlah tersebut dimaksudkan sebagai pembayaran bagian laba (Cash Dividen), sedangkan sebagian lagi dimaksudkan sebagai pengembalian modal yang ditanamkan (diinvestasikan) oleh para pemegang saham ke dalam perusahaan tersebut. Contoh: McChesney Mines Inc., menerbitkan dividen kepada para pemegang saham biasanya sebesar $1.200.000. Pengumuman dividen tunai itu menyatakan bahwa $ 900.000 harus dipertimbangkan sebagai laba dan sisanya merupakan pengembalian modal. McChesney Mines mencatat dividen sebagai berikut: Ayat Jurnal: Pada tanggal pengumuman Laba Ditahan $ 900.000 Tambahan Modal Disetor $ 300.000 Hutang Dividen $ 1.200.000 Pada tanggal pembayaran Hutang Dividen $ 1.200.000 Kas $ 1.200.000 Dividen Saham Dividen saham adalah pembagian tambahan saham tanpa dipungut pembayaran kepada para pemegang saham sebanding dengan saham yang dimilikinya. Perusahaan kadang-kadang mengeluarkan dividen saham. Dalam hal ini, perusahaan mendistribusikan aset. Setiap pemegang saham mempertahankan persis bagian proporsional yang sama dalam perusahaan dan total nilai buku yang sama setelah masalah perusahaan dividen saham atau deviden saham diterbitkan. Contoh: PT UVW memiliki 2 juta lembar saham biasa beredar dengan nilai pari Rp 200 dan laba ditahan sebesar Rp 700 juta. Jika PT UVW mengumumkan 10 persen dividen saham, 6

maka perusahaan menerbitkan 200 ribu lembar saham tambahan kepada pemegang saham. Jika nilai wajar saham saat itu adalah Rp 300 per lembar, maka pencatatannya adalah: Ayat Jurnal Tanggal Pengumuman Laba Ditahan Rp 60 juta Saham biasa yang dapat didistribusikan Rp 40 juta Agio saham biasa Rp 20 juta Tanggal Distribusi Saham biasa yang dapat didistribusikan Rp 40 juta Saham Biasa Rp 40 juta Berikut ini adalah pengaruh dividen saham kecil sebesar 10%. Disini menggambarkan bahwa total ekuitas pemegang saham tidak berubah sebagai hasil dari dividen saham, dan proporsi total saham beredar yang dipegang setiap pemegang saham juga tidak berubah. Sebelum dividen diumumkan: Modal saham, 1.000 lembar, nilai pari $100 $ 100.000 Laba ditahan 50.000 Total ekuitas pemegang saham $ 150.000 Hak Pemegang saham: A. 400 saham, hak 40%, nilai buku $ 60.000 B. 500 saham, hak 50%, nilai buku 75.000 C. 100 saham, hak 10%, nilai buku 15.000 $ 150.000 Setelah pengumuman tetapi sebelum pembagian dividen saham 10%: Jika nilai wajar ($130) digunakan sebagai dasar untuk ayat jurnal: Modal saham, 1.000 lembar pada nilai pari $100 $ 100.000 Saham biasa yang dapat dibagikan, 100 lembar pada nilai pari $100 10.000 Agio saham 3.000 Laba ditahan ($50.000 - $13.000) 37.000 Total ekuitas pemegang saham $ 150.000 7

Setelah pengumuman dan pembagian dividen saham 10%: Jika nilai wajar ($130) digunakan sebagai dasar untuk ayat jurnal: Modal saham, 1.000 lembar pada nilai pari $100 $ 100.000 Saham biasa yang dapat dibagikan, 100 lembar pada nilai pari $100 10.000 Agio saham 3.000 Laba ditahan ($50.000 - $13.000) 37.000 Total ekuitas pemegang saham $ 150.000 Hak Pemegang saham: A. 400 saham, hak 40%, nilai buku $ 60.000 B. 500 saham, hak 50%, nilai buku 75.000 C. 100 saham, hak 10%, nilai buku 15.000 $ 150.000 D. Pemecahan Saham Definisi Pemecahan Saham Pemecahan saham atau stock splits adalah pemecahan jumlah lembar saham menjadi lembar lembar yang lebih banyak dengan menggunakan nilai nominal yang lebih rendah perlembarnya secara proporsional. Tujuan di lakukan pemecahan saham adalanh untuk menjaga harga pasar saham agar tidak terlalu tinggi sehingga saham nya lebih memasyarakat dan lebih banyak di perdagangkan. Dengan pemecahan saham pemegang saham harus menukarkan saham dengan saham baru yang memiliki nilai nominal lebih rendah. Sebab jika batas waktu penukaran yang di tetapkan terlampaui, maka saham dengan nilai nomnal lama tidak bisa di perdagangkan di bursa. Hal-hal berikut perlu di ketahui oleh pemegang saham/investor sehubungan dengan pemecahan saham: 1. Rasio Pemecahan Saham,Perbandingan jumlah saham baru terhadap saham lama misalnya rasio 2:1 artinya dua saham baru di tukar dengan satu saham lama. 2. Tanggal Terakhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di bursa. 3. Tanggal di mulainya perdagangan saham dengan nilai nominal baru di bursa 4. Tanggal terakhir di lakukan penyelesaian transaksi dengan nilai nominal lama. 8

5. Tanggal di mulainya penyelesaian transaksi dengan nilai nominal baru, dan distribusi saham dengan nilai nominal baru ke dalam.rekening efej perusahaab efek (Bank Kustodian) Pengaruh pemecahan saham terhadap kerja saham di bursa akan di koreksi sesuai dengan rasio dari pemecahan saham atas dasar harga terakhir perdagangan dengan nilai nominal yang lama. Rumus: FAKTOR KORELASI = SAHAM LAMA : SAHAM BARU HARGA TEORITIS = FAKTOR KORELASI x HARGA SAHAM LAMA PADA NILAI AKHIR Secara matematis apabila rasio pemecahan saham di ketahui, maka akan dapat di hitung berapa faktor koreksinya dan akhirnya harga yang akan terjadi secara teoritis dapat di ketahui, jika harga teoritis tersebut di ketahui, maka investor dapat memprediksi berapa kisara harga awwal hari pertama perdagangan dengan nominal baru. Jenis Pemecahan Saham Jenis pada pemecahan saham dibagi menjadi dua, yaitu: Split Up Split Down Split Up Pemecahan saham yang mengakibatkan peningkatan jumlah saham yang beredar dengan cara mengurangi nilai saham tersebut. Rumus yang digunakan: a/b x harga nominal b/a x jumlah lembar saham Ket: a= perbandingan terkecil b= perbandingan terbesar 9

Contoh: Seandainya satu lembar saham dengan nilai pari Rp. 5 dipecah menjadi 2 lembar saham dengan nilai pari Rp. 2,50. Diketahui jumlah lembar saham sebesar 800.000 lembar. Adapun perhitungannya sebagai berikut: 2/1 x 800.000 = 1.600.000 lbr ½ x Rp. 5 = Rp. 2,5,- Tabel 4-3 Pemecahan Saham 1 Menjadi 2 Sebelum Sesudah Saham Biasa Saham Biasa (Rp. 5 x 800.000 lbr) Rp. 4.000.000 (Rp. 2,5 x 1.600.000 lbr) Rp. 4.000.000 Tambahan: Tambahan: Modal Rp. 2.000.000 Modal Rp. 2.000.000 Laba Ditahan Rp. 14.000.000 Laba Ditahan Rp. 14.000.000 Total Modal Sendiri Rp. 20.000.000 Total Modal Sendiri Rp. 20.000.000 Terlihat bahwa yang berubah adalah nilai pari dan jumlah saham yang beredar, sedang nilai semua rekening tidak berubah. Pemecahan saham atau alternatif deviden saham persentase besar biasanya dimaksudkan untuk mengurangi nilai pasar per lembar saham biasa. Tujuan yang prinsip adalah menempatkan saham tersebut dalam perdagangan yang lebih populer sehingga menarik lebih banyak pembeli. Perusahaan jarang dapat memelihara kas deviden per lembar saham yang sama, antara sebelum dan sesudah pemecahan saham. Kemungkinan, pemecahan saham dapat meningkatkan deviden efektif kepada para pemegang saham. Sebagai contoh, perusahaan memberi deviden Rp. 2,- per lembar saham sebelum pemecahan saham. Setelah pemecahan saham, perusahaan memberi deviden Rp. 1,2 per lembar saham. Seorang pemegang memiliki 100 lembar saham sebelum pemecahan saham, menerima deviden Rp. 200,-. Setelah pemecahan saham, dia akan menerima deviden sebesar Rp. 1,2 x 200 = Rp. 240,- setiap tahun. Split Down Split down atau reverse split adalah kebijakan menurunkan jumlah lembar saham dengan cara pengurangan jumlah lembar saham menjadi lembar yang lebih sedikit dengan penambahan harga nominal per lembar secara proposional. Rumus yang digunakan: 10

b/a x harga nominal a/b x jumlah lembar saham Ket: a= perbandingan terkecil b= perbandingan terbesar Contoh: Seandainya 2 lembar saham dengan nilai pari Rp. 2,5 dipecah menjadi 1 lembar saham dengan nilai pari Rp. 5. Diketahui jumlah lembar saham sebesar 800.000 lembar. Adapun perhitungannya sebagai berikut: 1/2 x 800.000 = 400.000 lbr 2/1 x Rp. 5 = Rp. 10 Tabel 4-3 Pemecahan Saham 2 Menjadi 1 Sebelum Sesudah Saham Biasa Saham Biasa (Rp. 2,5 x 800.000 lbr) Rp. 2.000.000 (Rp. 5 x 400.000 lbr) Rp. 2.000.000 Tambahan: Tambahan: Modal Rp. 2.000.000 Modal Rp. 2.000.000 Laba Ditahan Rp. 14.000.000 Laba Ditahan Rp. 14.000.000 Total Modal Sendiri Rp. 18.000.000 Total Modal Sendiri Rp. 18.000.000 Perbedaan Pengaruh Pemecah Saham dan Dividen Saham Tabel ini merupakan membandingkan pengaruh dari berbagai jenis dividen dan pemecah saham terhadap berbagai unsur laporan keuangan: Dampak pada Pengumuman dividen kas Pembayaran dividen kas Dividen saham kecil Pengumuman dan distribusi Dividen saham besar Share split Laba ditahan Berkurang Tetap Berkurang a Berkurang b Tetap Modal saham Tetap Tetap Bertambah b Bertambah b Tetap Agio saham Tetap Tetap Bertambah c Tetap Tetap 11

Jumlah ekuitas Working capital Berkurang Tetap Tetap Tetap Tetap Berkurang Tetap Tetap Tetap Tetap Jumlah aset Tetap Berkurang Tetap Tetap Tetap Jumlah saham beredar Tetap Tetap Bertambah Bertambah Bertambah Ket: a Harga pasar b Nilai par/dinyatakan c Nilai lebih harga pasar dengan nilai par E. Penyajian Laba ditahan Pencatatan laba ditahan hendaknya dipisahkan dari modal disetor agar dapat diketahui sumber masing-masing modal. Dalam Neraca jumlah laba ditahan terdiri dari dua golongan rekening yaitu: 1. Laba ditahan yang masih bebas 2. Laba ditahan yang sudah mempunyai tujuan penggunaan Perhitungan laba ditahan adalah laba bersih dikurangi deviden yang dibagikan. Laba ditahan diinvestasikan kembali dengan harapan peningkatan laba perusahaan pada tahun mendatang. Laporan ini digunakan investor untuk menilai usulan kebijakan manajemen perusahaan mengenai deviden. Pembagian deviden yang merupakan hak pemegang saham yang diatur dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) biasanya tidak dibagikan seluruhnya, tetapi sebagian digunakan kembali untuk berinvestasi. Sebagian yang digunakan untuk berinvestasi inilah menjadi laba ditahan perusahaan. Semakin besar laba ditahan perusahaan akan semakin besar aset perusahaan, dan dapat dikatakan perusahaan tersebut sehat. Contoh Kasus: Buatlah laporan laba rugi langkah ganda untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2010, dengan menyimpulkan laba per saham. Dalam menghitung laba per saham, diasumsikan rata-rata jumlah saham biasa yang beredar adalah 45.000 dan dividen untuk saham preferen adalah Rp9.000.000. Diasumsikan bahwa laba atas penyerahan tanah 12

merupakan pos luar biasa. Buatlah laporan laba ditahan untuk dua bulan yang berakhir pada tanggal 31 Agustus 2010 serta neraca per 31 Agustus 2010. Data Jawaban: 13

Jawaban: 14

15

DAFTAR PUSTAKA Kieso,Donald E,dkk.2007. Akuntansi Intermediate, Jilid 2 Edisi Keduabelas. Erlangga http://stiebanten.blogspot.com/2011/06/jenis-jenis-macam-macam-dividen.html, diakses pada tanggal 6 November 2014. http://wahyutatag89.blogspot.com/2013/06/ekuitas-pemegang-saham-laba-ditahan.html, diakses pada tanggal 9 November 2014. http://kamusbisnis.com/arti/laba-ditahan/, diakses pada tanggal 9 November 2014. http://ayumegadarmaberlianlestari.blogspot.com/2013/07/pemecahan-saham-split-stock.html, diakses pada tanggal 7 November 2014. http://prodimanajemen.wordpress.com/2013/04/02/07-pajak-penghasilan-laporan-laba-rugi/, diakses pada tanggal 8 November 2014. https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/.../ak2-pertemuan-3-ekuitas.pptx, diakses pada tanggal 10 November 2014. 16