PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XV, No. 2, Tahun 2017 Bagas Dwi Pratomo & Sukanti 92-99

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SD NEGERI 02 PULOSARI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LSQ UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMA

Kata kunci: Metode Simulasi, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS

BAB I PENDAHULUAN. kejuruan yang berada di Salatiga. Sekolah ini memiliki 33 orang guru dan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN DKKTGB SISWA X TGB SMK NEGERI 4 SUKOHARJO

PENERAPAN TEKNIK BERMAIN KARTU PINTAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Lorentya Yulianti Kurnianingtyas & Mahendra Adhi Nugroho Halaman 66-77

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Gandes Aknissholikah & Sukanti 21-34

PADA SISWA KELAS XI IPS 4 DI SMAN 1 BARABAI TAHUN PELAJARAN

Gina Agniya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel :

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI ASAS MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN KALIMAT PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PANJER

Oleh : A A Gde Wahyu Wicaksana, Universitas Negeri Yogyakarta,

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE DI KELAS III SD NEGERI KEPEK

PREZI INNOVATION USAGE TO INCREASE 10 TH BOGA CLASS STUDENT LEARNING MOTIVATION IN SANITATION, HYGIENE & SAFETY LEARNING SUBJECT IN SMKN 4 SURAKARTA

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING

PENERAPAN MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA PHOTO STORY UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA PADA SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

Zaenab SMK Negeri 1 Pallangga Gowa

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No.1, Tahun 2014 Elisa Rahma Saputri 25-35

UTILIZING TIMES TOKEN LEARNING METHOD TO IMPROVE STUDENTS MOTIVATION AND ACHIEVEMENT IN PPKN SUBJECT GRADE X OF SMK NEGERI 11 MALANG

Pendahuluan. Abstrak. Abstract. Azizah et al., Peningkatan Motivasi dan Hasil...

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

Lilik Anton Susilo (1) & Tarto Sentono (2) Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Waras Budi Purwanto SMK Negeri 1 Barabai Abstract:

ISSN : Abstrak


PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSSING BERBANTUAN SMARTPHONE

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Program Pendidikan Akuntansi

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI.

3) Hasil pembelajaran yang menyangkut efektivitas, efisiensi, dan daya tarik pembelajaran

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

Keywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome

PENERAPAN TEKNIK MNEMONIC DENGAN BAHAN AJAR BROSUR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SDN 1 POHKUMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

Keywords: Interactive Learning Module, Las oxy Asetelin PENDAHULUAN

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

Rohmah Mujibatur., Penerapan Metode Role Playing dengan Media Gambar...

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PRODUKTIF BUSANA

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No. 2, Tahun 2013 Evita Rahayu & Sukanti 76-90

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN FOOD AND BEVERAGE SERVICE

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI

Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 3 September 2011 Halaman 72-78

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

Ratna Situmeang SDN 004 Bagan Besar Kecamatan Bukit Kapur

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MIKRO INOVATIF BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK PGRI 2 SIDOARJO MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED

Oleh: Sholhan Efendy, Prodi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Susilo. Guru Sekolah Menengah Kejuruan Wiworotomo Purwokerto ABSTRACT

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

RICKY CAHYO PAMUNGKAS A

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN SECARA TERTULIS

Penggunan Model Pembelajaran Team Games Tournament Dan Picture And Picture

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

IMPLEMENTASI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

PENGGUNAAN MEDIA NYATA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Dicky Pradana 14-24

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

Kata Kunci: active learning, alat peraga, motivasi, dan hasil belajar.

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 PONTIANAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

PENGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Arnentis, Darmawati dan Idel Fitri Mulyani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

Kata kunci : model mind mapping, media mindjet mindmanager, analisis vektor

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

Sakti Windandari, Sutaryadi, Tri Murwaningsih Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK PAP FKIP UNS

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBERIAN TUGAS DI SMK

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

MENGGUNAKAN PENDEKATAN GROUP INVESTIGATION DI KELAS V SDN 18 TIMBULUN PESISIR SELATAN ARTIKEL PENELITIAN

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIMULASI PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA Fieka Praditaliana, Ova Tri Nugroho, dan M. Afif Syaifulloh Mahasiswa FISE Universitas Negeri Yogyakarta Abstract The purpose of our study group was to determine whether the application of simulation models of learning on the subjects of entrepreneurship to improve students motivation in SMK Negeri 7 Yogyakarta Class X. This research was a Classroom Action Research (CAR) conducted in several stages. Data collection was conducted by observing, interviewing and distributing questionnaires. With quantitative data which were then processed, it can be concluded that simulation model of learning on the entrepreneurship subject could improve the learning motivation of the class X students in SMK Negeri 7 Yogyakarta. Keywords: simulation models, entrepreneurship, students motivation PENDAHULUAN Sekolah adalah suatu lembaga pendidikan yang diharapkan mampu mencetak sumber daya manusia berkualitas yang terdidik, mandiri, produktif, dan terampil. Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ) dapat menjadi salah satu alternatif sebagai pencetak lulusan berkualitas. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 26 ayat (3), tujuan dari SMK adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri, serta mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruan. Salah satu mata pelajaran yang menjembatani hal tersebut adalah kewirausahaan karena mata pelajaran ini memupuk jiwa entrepreneur para siswa. Setelah lulus sekolah, para siswa diharapkan mampu memperluas lapangan kerja, sehingga tanpa bergantung pada orang lain. Namun perlu diingat, kesuksesan para siswa pasti dipengaruhi beberapa faktor, seperti guru dan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Dewasa ini, sebagian besar model pembelajaran masih bersifat konvensio nal yang berpusat pada guru. Model pembelajaran ini juga diterapkan di SMK Negeri 7 Yogyakarta. Padahal pembela jaran adalah setiap upaya yang sengaja dilakukan oleh pendidik yang dapat menyebabkan siswa melakukan kegiatan belajar (Sudjana, 2000 : 80). Jika pembelajaran berpusat pada guru, maka para siswa cenderung 1

pasif, sehingga motivasi belajar siswa akan menurun. Hal ini dapat menyebabkan kurang maksimalnya pencapaian hasil belajar. Kondisi di atas membuat kelompok kami memutar otak untuk menawarkan salah satu solusi, yaitu model pembela jaran simulasi. Model pembelajaran simulasi merupakan suatu model pembelajaran yang mengasah keterampil an siswa, baik keterampilan mental maupun fisik. Model pembelajaran ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk aktif dan berpikir kreatif, sehingga motivasi belajar akan meningkat. Model pembelajaran simulasi harus diteliti, apakah penerapan model pembelajaran simulasi ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK Negeri 7 Yogyakarta Kelas X pada mata pelajaran Kewirausahaan? Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian yang dilakukan kelompok kami adalah mengetahui apakah penerapan model pembelajaran simulasi pada mata pelajaran kewirausahaan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK Negeri 7 Yogyakarta Kelas X. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para pendidik tentang model pembelajaran simulasi yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. KAJIAN PUSTAKA Berbicara mengenai definisi model pembelajaran, Uno (2007:65) menyatakan bahwa model pembelajaran merupakan cara cara yang digunakan pengajar atau instruktur untuk menyajikan informasi atau pengalaman baru, menggali pengalaman peserta belajar, menampilkan kerja peserta untuk belajar, dan lain lain. Definisi lain diungkapkan oleh Joyce dan Weil (1980) bahwa model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran. Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs). Aksi melakukan simulasi ini secara umum menggambarkan sifat sifat karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem yang abstrak tertentu (www.wikipedia.com). Motivasi menurut Wlodkosky (dalam Prasetya, dkk, 1985 ) merupakan suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Motivasi belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai sukses, meskipun dihadang oleh berbagai masalah. Keller (dalam Prasetya, 1997) menyusun 4 kategori kondisi motivasional, yaitu perhatian, relevansi, kepercayaan diri, dan kepuasan. 2

METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pelaksanaan penelitian ini mengikuti suatu rangkaian langkah (a spiral of step) yang di dalamnya terdapat kegiatan merencanakan tindakan, melaksanakan tindakan, melakukan pengamatan, dan melaksanakan refleksi pada seluruh tindakan sebelumnya (Kurt Lewin). Berikut adalah siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Keterangan : 1. Perencanaan I 2. Tindakan I 3. Observasi I 4. Refleksi I 5. Perencanaan II 6. Tindakan II 7. Observasi II 8. Refleksi II Dalam setiap pergantian siklus dalam PTK, perlu adanya revisi revisi pembelajaran, sehingga siklus selanjut nya merupakan siklus yang lebih baik dari siklus sebelumnya. Jadi, kecil kemungkinan dalam PTK hanya melalui satu siklus saja. Pendekatan yang ditempuh dalam penelitian ini adalah pendekatan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif dalam pendidikan bertujuan mendeskripsikan suatu proses kegiatan pendidikan berdasarkan apa yang terjadi di lapangan sebagai kajian lebih lanjut. Penelitian ini, juga untuk menganalisa suatu fakta, gejala dan peristiwa pendidikan yang terjadi di lapangan sebagaimana adanya konteks ruang dan waktu serta situasi lingkungan pendidikan secara alami. Dalam pelaksanaannya, peneliti bertugas mengobservasi, mencatat, dan merekam segala aktivitas dan siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan angket dan lembar observasi. 3

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang terletak di Jalan Gowongan Kidul JT. III/416 Yogyakarta. SMK Negeri 7 Yogyakarta mempunyai 5 program keahlian, antara lain Akuntansi, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, Usaha Jasa Pariwisata dan Multimedia. Untuk objek penelitian, kami mengguna kan Kelas X Jurusan Pemasaran yang siswanya berjumlah 35 orang. Gambaran Hasil Penelitian Pada tahap awal, kami melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran Kewirausahan. Dari hasil wawancara, diketahui bahwa motivasi belajar siswa cenderung rendah karena model pembelajaran yang diterapkan oleh guru adalah model konvensional. Guru materi, sedangkan para siswa hanya duduk dan mencatat. Hal tersebut membuat siswa menjadi pasif dan kurang termotivasi untuk belajar. Dari pengamatan tersebut kami akan menerapkan model pembelajaran dengan simulasi yang akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Siklus Pertama Pada siklus ini, guru menyampaikan materi dengan standar kompetensi mengaktualisasi sikap dan perilaku wirausaha. Guru menerapkan model pembelajaran simulasi untuk mengajar. Kegiatan simulasi pada siklus pertama yang akan diterapkan oleh guru melalui beberapa tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Pada tahap perencanaan, guru menyiapkan bahan ajar, media ( koran bekas yang digunting kecil kecil ) dan RPP agar tujuan simulasi dapat tercapai. Selanjutnya adalah tahap pelaksanaan. Pada tahap ini, guru melakukan simulasi, yaitu membuang guntingan koran bekas di depan kelas. Setelah itu, guru menanyakan bagaimana respon para siswa yang melatih siswa berpikir dan berperilaku prestatif, mandiri, kreatif, dan inovatif. Kemudian, dilanjutkan materi sesuai Kompetensi Dasar Mengembangkan Semangat Wirausaha. Tahap selanjutnya adalah observasi. Observasi dilakukan oleh observer dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Hasil observasi dapat dilihat dalam tabel 1. 4

NO ASPEK YANG DIAMATI Tabel 1 : Hasil Observasi Siklus Pertama INDIKATOR 1. Perhatian a) Siswa memperhatikan saat guru b) Siswa berperilaku sopan saat guru JUMLAH SISWA YANG TERMASUK KATEGORI RENDAH SEDANG TINGGI 18 10 6 9 18 TOTAL SISWA 2. Relevansi Siswa tidak mengeluh 13 15 6 3. Kepercayaan Diri a) Siswa berani bertanya b) Siswa berani berpendapat c) Siswa mau berpartisipasi 4. Kepuasan Siswa merasa senang 12 14 8 Jumlah 92 84 62 238 Prosentase 39% 35% 26% 100% 13 12 15 10 9 8 7 11 13 11 Pada siklus pertama diketahui bahwa sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar yang rendah atau sekitar 39%. Tahap akhir dalam siklus pertama adalah refleksi yang menilai berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan sementara simulasi untuk menentukan tindak lanjut kegiatan pmbelajaran selanjutnya. Tim observer menemukan beberapa poin yang perlu diperbaiki melalui tahap selanjutnya, antara lain : kurangnya persiapan yang dilakukan oleh guru, kurangnya respon dan partisipasi siswa, dan kurangnya manajemen waktu. 2. Siklus Kedua Untuk memperbaiki kekurangan kekurangan pada siklus pertama, peneliti melakukan siklus kedua yang memiliki tahap tahap yang sama dengan siklus pertama. Tahap awal adalah perencanaan, kemudian tahap pelaksanaan. Pada tahap pelaksanaan, guru memperlihatkan video yang berhubungan dengan materi, yaitu Sikap dan Perilaku Prestatif. Kemudian, guru membagi kelas menjadi 6 kelompok dan meminta siswa untuk membuat jembatan dengan bahan dasar koran bekas. Setelah itu, setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil karya mereka dan menilai hasil karya kelompok lain. Kelompok yang membuat jembatan dengan desain terbaik, jembatan yang paling kuat dan kelompok terkompak diberi hadiah oleh guru. Selesai simulasi, guru menyampaikan materi dan menarik 5

kesimpulan dari kegiatan belajar tersebut. Pada tahap observasi, telah diketahui hasil seperti pada tabel 2. NO ASPEK YANG DIAMATI Tabel 2 : Hasil Observasi Siklus Kedua INDIKATOR 1. Perhatian a) Siswa memperhatikan saat guru b) Siswa berperilaku sopan saat guru JUMLAH SISWA YANG TERMASUK KATEGORI RENDAH SEDANG TINGGI 8 9 17 6 14 14 TOTAL SISWA 2. Relevansi Siswa tidak mengeluh 7 13 14 3. Kepercayaan 8 13 13 Diri a) Siswa berani bertanya b) Siswa berani berpendapat c) Siswa mau berpartisipasi 4. Kepuasan Siswa merasa senang 11 12 11 Jumlah 53 81 104 238 Prosentase 22% % 44% 100% 8 5 12 8 14 21 Pada tahapan refleksi, peneliti tidak menemukan kekurangan kekurangan yang terjadi pada siklus pertama. Guru melaksanakan pembelajaran dengan perencanaan yang lebih baik dan tepat waktu. Dari sisi pengamatan terhadap siswa, sebagian besar siswa lebih memiliki respon yang lebih baik dan mau berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah model pembelajaran simulasi yang diterapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa Kelas X SMK Negeri 7 Yogyakarta pada mata pelajaran Kewirausahaan Saran Dari hasil penelitian, peneliti menyarankan agar : 1) Guru yang akan menerapkan model pembelajaran simulasi harus memper siapkan sebaik baiknya agar tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan tepat waktu. 6

2) Guru perlu mengetahui bahwa model pembelajaran simulasi tidak dapat diterapkan pada semua Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Kewirausahaan. 3) Guru diharapkan lebih berinovasi dalam mengajar dengan menerapkan model pembelajaran yang mengajak siswa untuk aktif, kreatif, dan inovatif, tetapi tetap menyenangkan, seperti model simulasi yang peneliti terapkan. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. Simulasi. Diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/simulasi tanggal 10 Oktober 2010 Briggs. Leslie J. 1977. Instructional Desaign : Principle and Application. Englewood Cliffs : Education Publication. Joyce, B., & Weil, M. 1980. Model of teaching. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 26 ayat (3). Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press. Uno, Hamzah B. (2007) Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara. 7