PERANCANGAN KONDENSOR KOMPAK PADA UNTAI UJI BETA ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
INTEGRASI UNTAI UJI BETA (UUB) DENGAN BAGIAN UJI HeaTING-01 PADA BAGIAN MEKANIK

MODEL AUTOMATA PENGOPERASIAN DAN PERSIAPAN UNTAI UJI TERMOHIDRAULIKA BETA

ANALISA KEKUATAN FLANGE PADA SISTEM PEMIPAAN PRIMER REAKTOR TRIGA 2000 BANDUNG

Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor Jl. KH. Soleh Iskandar KM.2 Bogor 16162

SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir studi perencanaan jalur perpipaan dari free water knock out. Mulai

BAB IV PERHITUNGAN ANALISA DAN PEMBAHASAN

PEMELIHARAAN SISTEM PENDINGIN PRIMER JE 01 DI REAKTOR GA. SIWABESSY

DISAIN MODIFIKASI MESIN TEKUK MODEL MPV.1620 MENJADI MESIN PEMOTONG PLAT

ANALISIS VISUAL PENDINGINAN ALIRAN DUA FASA MENGGUNAKAN KAMERA KECEPATAN TINGGI ABSTRAK ABSTRACT

TEKNIK PERBAIKAN SAMBUNGAN TERMOKOPEL TEMPERATUR TINGGI PADA HEATING-01

KARAKTERISASI DEBIT POMPA PRIMER DAN SEKUNDER BERDASARKAN FREKUENSI PUTARAN DI UNTAI UJI BETA

BAB III PERBAIKAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN di Bandung dan Reaktor Kartini yang berada di Yogyakarta. Ketiga reaktor

PERANCANGAN DAN ANALISA SISTEM PERPIPAAN PROCESS PLANT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

Abstrak. Kata kunci: Hydrotest, Faktor Keamanan, Pipa, FEM ( Finite Element Method )

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Data Perancangan. Tekanan kerja / Po Temperatur kerja / To. : 0,9 MPa (130,53 psi) : 43ºC (109,4ºF)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 ANALISA KONDISI MESIN

MODIFIKASI KOPLING FLEKSIBEL ARAH VERTIKALUNTUK MEMULIHKAN KINERJA MESIN MILLING. Sagino

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

NAJA HIMAWAN

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Ketebalan pipa dapat berbeda-beda sesuai keadaan suatu sistem perpipaan.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilakukan setelah di setujui sejak tanggal pengesahan

PENGUJIAN IRADIASI KELONGSONG PIN PRTF DENGAN LAJU ALIR SEKUNDER 750 l/jam. Sutrisno, Saleh Hartaman, Asnul Sufmawan, Pardi dan Sapto Prayogo

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

PEMBUATAN HEATING CHAMBER PADA TUNGKU KILN / HEAT TREAMENT FURNACE TYPE N 41/H

BAB III PERANCANGAN EVAPORATOR Perencanaan Modifikasi Evaporator

ANALISIS KESELAMATAN KAPSUL FASILITAS IRADIASI PRTF

BAB III METODE PENELITIAN

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT. Kode T-01 T-02 T-03

Proses Desain dan Perancangan Bejana Tekan Jenis Torispherical Head Cylindrical Vessel di PT. Asia Karsa Indah.

BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB III METOLOGI PENELITIAN

ANALISA RANCANGAN PIPE SUPPORT PADA SISTEM PERPIPAAN DARI POMPA MENUJU PRESSURE VESSE DAN HEAT EXCHANGER DENGAN PENDEKATAN CAESARR II

PENGUJIAN KEANDALAN PEMBANGKIT UAP

Sigma Epsilon, ISSN

BAB I PENDAHULUAN. kini, misalnya industri gas dan pengilangan minyak. Salah satu cara untuk

PENELITIAN KECELAKAAN KEHILANGAN PENDINGIN DI KAKI DINGIN REAKTOR PADA UNTAI UJI TERMOHIDROLIKA REAKTOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN SISTEM HYDRANT

MESIN BUBUT Dedy Haryanto, Sagino, Riswan Djambiar Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN ABSTRAK

Bab 1. PENDAHULUAN Latar Belakang

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN

RISET KECELAKAAN KEHILANGAN AIR PENDINGIN: KARAKTERISTIK TERMOHIDRAULIK

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA COOLER TANK FASSIP - 01

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada

3.2 Pembuatan Pipa Pipa aliran air dan coolant dari heater menuju pipa yang sebelumnya menggunakan pipa bahan polimer akan digantikan dengan menggunak

PENGOPERASIAN COOLING WATER SYSTEM UNTUK PENURUNAN TEMPERATUR MEDIA PENDINGIN EVAPORATOR. Ahmad Nurjana Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN

STUDI PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PADA SUSUNAN SILINDER VERTIKAL DALAM REAKTOR NUKLIR ATAU PENUKAR PANAS MENGGUNAKAN PROGAM CFD

MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK LABVIEW. Kussigit Santosa, Sudarno, Dedy Haryanto

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON PER TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS STATIK TEGANGAN PIPA PADA SISTEM PENDINGIN SEKUNDER REAKTOR KARTINI YOGYAKARTA

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB VII PENUTUP Perancangan sistem perpipaan

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Existing : 790 psig Future : 1720 psig. Gambar 1 : Layout sistem perpipaan yang akan dinaikkan tekanannya

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

VERIFIKASI ULANG ALAT PENUKAR KALOR KAPASITAS 1 kw DENGAN PROGRAM SHELL AND TUBE HEAT EXCHANGER DESIGN

KARAKTERISTIKA PERPINDAHAN PANAS TABUNG COOLER PADA FASILITAS SIMULASI SISTEM PASIF MENGGUNAKAN ANSYS

BAB III METODE PENELITIAN

2.10 Caesar II. 5.10Pipe Strees Analysis

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. melakukan perancangan sistem perpipaan dengan menggunakan program Caesar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Review Desain Condensate Piping System pada North Geragai Processing Plant Facilities 2 di Jambi Merang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODEL REAKTOR PEMBIAK CEPAT

SISTEM TRANSPORTASI FLUIDA (Sistem Pemipaan)

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB V METODOLOGI. Mulai

RANCANG BANGUN AUTOCLAVE MINI UNTUK UJI KOROSI

TUGAS AKHIR. Analisa Kekuatan Sambungan Pipa Yang Menggunakan Expansion Joint Pada Sambungan Tegak Lurus

Bab 3 Data Operasi Sistem Perpipaan pada Topside Platform

BAB III TEORI DASAR KONDENSOR

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH DAYA TERHADAP UNJUK KERJA PIN BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE PWR PADA KONDISI STEADY STATE

PENGOPERASIAN CHILLER UNTUK MENUNJANG MANAGEMENT TATA UDARA INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF. Budi Arisanto Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

PEMBUATAN TABUNG DETEKTOR GEIGER MULLER TIPE JENDELA SAMPING

BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR

STUDI TEKNIK DISMANTLING INSTALASI PEMIPAAN REAKTOR TRIGA MARK II BANDUNG

BAB III PERALATAN DAN PROSEDUR PENGUJIAN

PENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH. Bagaimana pengaruh interaksi antar korosi terhadap tegangan pada pipa?

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pasteurisasi 2.2 Sistem Pasteurisasi HTST dan Pemanfaatan Panas Kondensor

PERANCANGAN TANGKI PEMANAS AIR TENAGA SURYA KAPASITAS 60 LITER DAN INSULASI TERMALNYA

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100.

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

PERHITUNGAN KEBUTUHAN COOLING TOWER PADA RANCANG BANGUN UNTAI UJI SISTEM KENDALI REAKTOR RISET

RANCANGAN EVAPORATOR DAN KONDENSOR PADA PROTIPE PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS AIR LAUT (OCEAN THERMAL ENERGY CONVERSION/ OTEC)

PANDUAN PERHITUNGAN TEBAL PIPA

BAB IV PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN AIR UNTUK PENYIRAMAN TANAMAN KEBUN VERTIKAL

STUDI KARAKTERISTIK ALIRAN PADA TUJUH SILINDER VERTIKAL DENGAN SUSUNAN HEKSAGONAL DALAM REAKTOR NUKLIR MENGGUNAKAN PAKET PROGRAM FLUENT

DESAIN DAN PERAKITAN ALAT KONTROL TEMPERATUR UNTUK PERALATAN NITRIDASI PLASMA ABSTRAK ABSTRACT

PENGAMATAN PERPINDAHAN PANAS PENDIDIHAN SELAMA PROSES PENDINGINAN PADA BATANG PEMANAS BERTEMPERATUR TINGGI

RANCANG BANGUN MODEL KONDENSOR TIPE CONCENTRIC TUBE COUNTER CURRENT TUNGGAL DIPASANG SECARA HORISONTAL

ANALISIS DIMENSI LENGAN PADA MODEL RANCANGAN RENOGRAF THYROID UPTAKE TERPADU

Transkripsi:

PERANCANGAN KONDENSOR KOMPAK PADA UNTAI UJI BETA Dedy Haryanto, Sagino, Riswan Djambiar Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir ABSTRAK PERANCANGAN KONDENSOR KOMPAK PADA UNTAI UJI BETA. Telah dilakukan perancangan kondensor kompak yang sesuai dengan persyaratan untuk dioperasikan pada tekanan 0 bar dan temperatur 90 ºC. Pengoperasian kondensor kompak ini dengan cara diintegrasikan pada Untai Uji BETA (UUB). Perancangan kondensor kompak bertujuan untuk mendapatkan sebuah kondensor yang mudah dibongkar pasang sehingga dapat mempermudah perawatannya. Kondensor kompak ini akan menggantikan kondensor yang telah ada dan berfungsi untuk mengambil kalor dari instalasi Untai Uji BETA, dimana sisi sekunder kondensor dapat dimanfaatkan oleh fasilitas penelitian yang lain. Bagian-bagian kondensor kompak terdiri atas tube dan flange ¾ inchi, cap atas flange slip on 2 inchi serta tabung kondensor, spiral tube, cap bawah dan support. Pada bagian dalam kondensor terdapat spiral tube sebagai sisi primer dan hanger sebagai tempat dudukan spiral tube. Perancangannya diawali dengan menentukan ketebalan minimal pipa yang akan digunakan melalui suatu perhitungan. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa pipa yang digunakan adalah pipa seamless berdiameter nominal 2 0 dan tube stainless steel seamless berdiameter, mm tebal, mm untuk menghubungkan dengan Untai Uji BETA. Komponen-komponen yang diperoleh masih harus dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui kekuatan mekanik sebelum dipabrikasi. Kata Kunci : perancangan, kondensor kompak, Untai Uji BETA ABSTRACT DESIGN CONDENSER COMPACT ON BETA TEST LOOP. Design of compact condenser to satisfy operating condition of 0 bar and 90 º C has been performed. The condenser will be operated in conjuction with the BETA Test Loop. The purpose of design is to obtain a condenser, which is easily disassemblied from the test loop for maintenance. The compact condenser will replace the existing condenser to remove heat from the test loop, and in the same time its secondary side can be utilized for other research purpose. The parts of compact condenser consist of upper and bottom tube and flange for secondary coolant flow and outlet, upper and bottom cap, upper and bottom flangeslip, condenser cylinder, spiral tube for primary coolant flow, hanger, and support. The design activity was initiated by calculation to find the minimum thickness of the cylinder condenser. Based on the calculation, the size of seamless pipe to be found was 2 inch in diameter with 0 and seamless stainless steel tube with diameter of. mm thick with. mm to be connected with the BETA test loop. The final components needs to be analyzed further to evaluate its mechanical strength before starting the fabrication Keywords : design, compact condenser, BETA Test Loop PENDAHULUAN Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir mempunyai beberapa fasilitas untuk melakukan penelitian bidang termohidrolika, fasilitas-fasilitas tersebut adalah Untai Uji Termohidrolika Reaktor (General Loop), Untai Uji Korosi (Primary Loop) Untai Uji Komponen (Test Component Rig) dan Untai Uji BETA (UUB). Untai Uji BETA (UUB) adalah sarana eksperimen yang digunakan untuk penelitian dan pemahaman fenomena reflooding yang terjadi pada bundel bahan bakar PWR selama

post-loca. Kondensor tipe kompak merupakan salah satu komponen fasilitas yang direncanakan untuk menggantikan kondensor yang telah ada. Kondensor tipe kompak ini berfungsi sebagai penukar kalor pada Untai Uji BETA dimana sisi sekunder dari kondensor dapat dimanfaatkan untuk fasilitas penelitian lainnya (). Perancangan kondensor tipe kompak yang terintegrasi pada fasilitas Untai Uji BETA diperlukan untuk mendapatkan sebuah kondensor yang mudah dibongkar pasang, sehingga mempermudah dalam segi perawatan nya. Maka dilakukan kegiatan perancangan kondensor kompak untuk menggantikan kondensor yang telah ada. Perancangan kondensor kompak berdasarkan tekanan operasi sebesar 0 bar dan temperatur operasi sebesar 90 ºC (9 ºF). Pada pengoperasiannya, kondensor kompak diintegrasikan pada Untai Uji BETA seperti terlihat pada Gambar. Pada Untai Uji BETA kanal uji dibuat transparan dari tabung kwarsa untuk memudahkan visualisasi menggunakan kamera video. Bundel uji terdiri dari satu sampai empat batang pemanas dengan daya panas total sekitar 8 kw. Pompa sirkulasi merupakan pompa sentrifugal yang laju alirnya dapat divariasikan hingga 0 lt/menit. Pemanas mula mempunyai daya maksimum sekitar 7 kw. Sistem pemipaan digunakan pipa Stainless Steel dengan ukuran diameter ¾ inchi. Kondensor yang digunakan merupakan kondensor dengan jenis aliran lawan arah berkapasitas kurang lebih 70 kw. Keterangan Gambar:. Kanal uji yang memuat bundel uji, 2. Pemanas mula (preheater). Pompa sirkulasi. Kondensor atau Penukar kalor. Katup untuk mengatur aliran fluida Gambar. Diagram alir Untai Uji BETA

Beberapa penelitian telah dilakukan menggunakan untai uji ini beserta kanal ujinya dan kendala yang ditemukan adalah kesulitan dalam perawatan dan perbaikan pada kondensor. Untuk mengatasi permasalah tersebut maka dilakukan perancangan kondensor kompak, dimana kondensor ini dirancang dapat dibongkar pasang dengan mudah. Sehingga perawatan dan perbaikan kondensor dapat dilakukan dengan mudah. Bagian-bagian kondensor kompak terdiri dari tube dan flange bagian atas dan bawah untuk aliran pendingin sekunder, cap atas dan bawah, flange slip atas dan bawah, silinder kondensor, spiral tube untuk aliran pendingin primer, hanger dan support. Makalah ini membahas tentang rancangan kondensor kompak yang diawali dengan perhitungan untuk menentukan ketebalan minimum pada dinding pipa yang akan digunakan sehingga sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Mengacu hasil perhitungan, selanjutnya di lakukan pembuatan gambar desain teknik. Pemilihan komponen-komponen sesuai dengan hasil perhitungan yang telah dilakukan dan pembuatan gambar teknik rancangan menggunakan software CATIA V R 9 (2), dengan mengacu pada buku panduan teknik Menggambar Mesin Menurut Standar ISO (). TEORI Bagian-bagian kondensor tipe kompak yang akan dirancang pada intinya terdiri dari sisi primer dan sisi sekunder. Pada sisi primer, aliran pendingin dari untai uji BETA masuk melalui spiral tube untuk memindahkan kalor ke sisi sekunder. Pada sisi sekunder, aliran pendingin Equipment Cooling Water System (ECWS) masuk melalui tube sisi bawah. Kegiatan perancangan diawali melalui perhitungan untuk menentukan ketebalan dinding bahan dan jenis pipa yang akan digunakan pada kondensor kompak. Ketebalan dinding pipa harus dapat memenuhi tekanan terbesar yang terjadi didalam pipa tersebut, dimana besar tekanan yang terjadi didalamnya harus dibatasi sesuai dengan besar tekanan yang diijinkan. Besar tekanan yang diijinkan dapat dihitung dengan persamaan ketebalan dinding minimum sebagai berikut () : dengan: P = tekanan didalam pipa (psi) D = diameter luar pipa (inchi) t = ketebalan dinding pipa (inchi) S = tekanan yang diijinkan (psi) () Pada saluran fluida yang mempunyai resiko karena bertemperatur dan bertekanan yang tinggi, tekanan yang diijinkan ditetapkan pada persamaan dibawah ini : dengan: 0.72 = faktor disain Sy E PD 2t S S 0, 72 Sy E (2) = tekanan minimum yang ditetapkan, psi (lihat Tabel ). = faktor sambungan las melingkar (lihat Tabel 2). Pada suhu lingkungan, tekanan dari hasil 7

persamaan ketebalan dinding minimum adalah nilai ketebalan minimum dari material pipa yang digunakan. Disain faktor sebesar 0.72 Sy didapatkan dari hasil pabrikasi, dimana pada pabrikasi pipa diuji untuk suatu tekanan hidrostatik yang mencapai suatu tekanan PD/2t sebesar 90% Sy. Tetapi dalam kenyataannya pengujian tekanan hidrostatik dibatasi sebesar 80 %, atau 80% x 90% Sy = 72% Sy = 0,72 Sy. Nilai tekanan minimum yang ditetapkan berdasarkan temperatur operasional dan bahan dari pipa dapat dilihat pada Tabel. Kualitas pengelasan atau faktor efisiensi pengelasan (E) adalah suatu faktor yang berhubungan dengan kualitas suatu pipa dari hasil pabrikasi dimana nilai maksimumnya sebesar,0. Untuk pipa jenis seamless nilai E sebesar,0. Tabel. Yield Stress (Sy) dan Ultimate Stress (Su) () Temperatur A 0 Gr. B A 0 Gr. B A 2 T.0 A 2 T.0 (ºF) Sy [kpsi} Su [kpsi] Sy [kpsi] Su [kpsi] 00.0 0.0 0.0 7.0 200.9 0.0 2.0 7.0 00.0 0.0 22..0 00 0.0 0.0 20.7. 00 28. 0.0 9.. METOLOGI Perancangan kondensor kompak diawali dengan melakukan perhitungan untuk menentukan ketebalan minimum dinding pipa yang digunakan sebagai tabung kondensor sesuai dengan persyaratan disain tekanan 0 bar dan temperatur operasi sebesar 90 ºC (9 ºF). Untuk memenuhi persyaratan tersebut, penentuan ketebalan dinding pipa dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan dan Persamaan 2. Setelah ketebalan dinding pipa (schedul pipe) dapat ditentukan maka dilanjutkan dengan kegiatan pemilihan komponen-komponen yang digunakan sesuai hasil perhitungan mengacu pada Standards of The Tubuler Exchanger Manufacturers Association. Berikutnya dilakukan pembuatan gambar teknik perancangan kondensor kompak. HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan ketebalan minimum dinding pipa sebagai tabung kondensor diawali dengan perhitungan tekanan yang diijinkan berdasarkan Persamaan : S = 0,72 Sy E Sy = 2, x 0 psi (hasil ekstrapolasi pada temperature 9 ºF untuk pipa jenis seamless 0) E =.0 (pipa jenis seamless 0) S = 0,72 x 2, x 0 x,0 =,82 x 0 P = 0 bar = 0 x, psi = psi D = 09, mm = 2 inchi 8

PD S 2t PD t 2S x 2 2 x, 82 x0 t 0,09 t Dari hasil tekanan yang diijinkan, diperoleh ketebalan minimum dinding pipa berdasarkan Persamaan 2 dengan asumsi diameter luar pipa D = 0,09 inchi. Untuk memperoleh spesifikasi pipa yang memenuhi persyaratan ketebalan minimum tersebut, digunakan Tabel Dimensions of Welded and Seamless Pipe () (Tabel 2) dengan asumsi pipa ukuran 2 inchi (diameter nominal) dan ketebalan 0,2 inchi ( 0) yang tersedia di pasaran. Untuk mengetahui tekanan yang dihasilkan dengan pemilihan ketebalan dinding pipa diatas, dilakukan perhitungan ulang sebagai berikut : t = 0,2 inchi (ketebalan dinding pipa 0) Setelah ukuran yang diinginkan diperoleh, pembuatan gambar disain teknik kondensor kompak yang terdiri dari tube dan flange ¾ inchi, cap atas flange slip on 2 inchi serta tabung kondensor, spiral tube, cap bawah dan support dapat dilakukan. Pembuatan gambar desain dilakukan dengan menggunakan acuan beberapa tabel untuk menentukan jenis dan ukuran dari cap dan slip on flanges yang digunakan. Ukuran-ukuran pada cap didapatkan berdasarkan dari schedule pipa, sedangkan ukuran-ukuran pada slip on flanges berdasarkan dari tekanan operasional disain kondensor kompak yaitu sebesar 0 bar. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar serta Tabel dan Tabel. PD psi S psi 2t x 2 psi,82 x 0 psi 2 x 0,2,9 x 0 psi,82 x 0 psi Gambar 2. Cap Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa tekanan yang dihasilkan masih dibawah tekanan maksimum untuk ketebalan dinding minimum, sehingga ukuran pipa 2 inchi dengan 0 dapat digunakan. Gambar. Slip On Flanges class 0 lb 9

Tabel 2. Dimensions of Welded and Seamless Pipe () Nom PIPE SIZE Out side Dia. PIPE S* 0S* 0 20 0 Stan dard NOMINAL WALL THICKNESS FOR 0 0 Extra Strong 80 00 20 0 0 XX Strong /8 0.0-0.09 - - - 0.08 0.08-0.09 0.09 - - - - - / 0. - 0.0 - - - 0.088 0.088-0.9 0.9 - - - - - /8 0.7-0.0 - - - 0.09 0.09-0.2 0.2 - - - - - /2 0.8 0.0 0.08 - - - 0.09 0.0-0.7 0.7 - - - 0.88 0.29 /.0 0.0 0.08 - - - 0. 0. - 0. 0. - - - 0.29 0.08. 0.0 0.09 - - - 0. 0. - 0.79 0.79 - - - 0.20 0.8 /. 0.0 0.09 - - - 0.0 0.0-0.9 0.9 - - - 0.20 0.82 /2.9 0.0 0.09 - - - 0. 0. - 0.200 0.200 - - - 0.28 0.00 2 2.7 0.0 0.09 - - - 0. 0. - 0.28 0.28 - - - 0. 0. 2 /2 2.87 0.08 0.20 - - - 0.20 0.20-0.27 0.27 - - - 0.7 0.2. 0.08 0.20 - - - 0.2 0.2-0.00 0.00 - - - 0.8 0.00 /2 0.08 0.20 - - - 0.22 0.22-0.8 0.8 - - - - -. 0.08 0.20 - - - 0.27 0.27-0.7 0.7-0.8-0. 0.7. 0.09 0. - - - 0.28 0.28-0.7 0.7-0.00-0.2 0.70.2 0.09 0. - - - 0.280 0.280-0.2 0.2-0.2-0.79 0.8 8 8.2 0.09 0.8-0.20 0.277 0.22 0.22 0.0 0.00 0.00 0.9 0.79 0.82 0.90 0.87 0 0.7 0. 0. - 0.20 0.07 0. 0. 0.00 0.00 0.9 0.79 0.8.000.2.000 2 2.7 0. 0.80-0.20 0.0 0.7 0.0 0.2 0.00 0.88 0.8.000.2.2.000 8 20 22 2 2 28 0 2 2.0 0. 0.88 0.20 0.2 0.7 0.7 0.8 0.9 0.00 0.70 0.98.09.20.0 -.0 0. 0.88 0.20 0.2 0.7 0.7 0.00 0. 0.00 0.8.0.29.8.9-8.0 0. 0.88 0.20 0.2 0.8 0.7 0.2 0.70 0.00 0.98..7.2.78-20.0 0.88 0.28 0.20 0.7 0.00 0.7 0.9 0.82 0.00.0.28.00.70.99-22.0 0.88 0.28 0.20 0.7 0.2 0.7-0.87 0.00.2.7.2 0.88 2.2-2.0 0.20 0.20 0.20 0.7-0.7 0.88 0.99 0.00.28..82 2.02 2. - 2.0 - - 0.2 0.00 0.2 0.7 - - 0.00 - - - - - - 28.0 - - 0.2 0.00 0.2 0.7 - - 0.00 - - - - - - 0.0 0.20 0.2 0.2 0.00 0.2 0.7 - - 0.00 - - - - - - 2.0 - - 0.2 0.00 0.2 0.7 0.88-0.00 - - - - - -.0 - - 0.2 0.00 0.2 0.7 0.88-0.00 - - - - - -.0 - - 0.2 0.00 0.2 0.7 0.70-0.00 - - - - - - 2.0 - - 0.2 0.00-0.7 - - 0.00 - - - - - - 0

Tabel. Dimensi Cap () Pipe Size (inchi) ½ ¾ ¼ 2 8 0 2 8 20 2 0 F (inchi) 2 ½ 7 8 9 0 ½ 0 ½ Tabel. Dimensi Slip On Flanges Cass 0 lb () Nom. Pipe Size (inchi) ½ ¾ ¼ 2 8 0 2 8 20 2 A T 2 7/8 ¼ /8 7 7 ½ 8 ½ 9 0 9 2 2 2 27 ½ 2 7/ ½ 9/ /8 / ¾ 7/8 / / / / /8 / / /8 7/ 9/ / 7/8 Weld Neck 7/8 2 / 2 / 2 ¼ 2 7/ 2 ¾ 2 ¾ 2 / ½ ½ / L 2 Thrd Slip On /8 /8 / / 7/8 /8 / ¼ / 7/ 9/ ¾ / 2 / 2 ¼ 2 / 2 7/8 ¼ Lap. Joint /8 /8 / / 7/8 /8 / ¼ / 7/ 9/ ¾ / 2 / /8 7/ / / /8 Bolt Circle 2 /8 2 ¾ /8 7/8 ¾ ½ 7 7 ½ 8 ½ 9 ½ ¾ ¼ 7 8 ¾ 2 ¼ 22 ¾ 2 29 ½ No. & Size of Hole - /8 - /8 /8 /8 /8 ¾ ¾ ¾ 8 ¾ 8 ¾ 8 7/8 8 7/8 8 7/8 2 2 2 /8 /8 ¼ 20 ¼ 20 /8

Gambar dan Gambar menunjukkan desain kondensor kompak yang diperoleh, dimana ukuran komponen-komponen di dalamnya adalah : Pipa Stainless Steel 0, Ø 09, mm (2 inchi) tebal, mm (0,2 inchi) atau Sch. 0 Cap Stainless Steel 0 Ø 2 inchi dengan ketebalan 0,2 inchi Slip On Flanges Stainless Steel 0 Sch. Class 0 Tube spiral Stainless Steel 0 inside Ø 0, inchi, outside Ø 0,7 inchi Hanger Tube spiral Stainless Steel 0 panjang 2 mm Gambar. Disain Kondensor Gambar. Proyeksi Desain Kondensor Kompak 2

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah diperoleh dapat ditentukan spesifikasi komponen-komponen bagian dari kondensor kompak yang dapat dioperasikan pada tekanan 0 bar dan temperatur 90 ºC (9 ºF). Mengacu spesifikasi komponen yang telah didapatkan selanjutnya dapat dilakukan pembuatan gambar desain teknik komponen-komponen kondensor kompak seperti terlihat pada lampiran. Dengan adanya desain kondensor kompak memungkinkan pekerjaan perbaikan dan perawatan pada kondensor dapat dilakukan dengan mudah. Kegiatan perbaikkan dan perawatan dapat berupa penggantian komponen atau pembersihan komponen. Hasil rancangan desain kondensor kompak yang telah didapat selanjutnya dapat dilakukan kegiatan pengujian secara simulasi menggunakan sofware CATIA untuk mengetahui kekuatan mekanik pada desain tersebut. Kemudian fabrikasi kondensor kompak dapat dilakukan jika hasil pengujian secara simulasi mendapatkan hasil yang memenuhi persyaratan keamanan dan keselamatan. KESIMPULAN Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh desain kondensor kompak yang memenuhi persyaratan tekanan operasi 0 bar untuk dipasang pada Untai Uji BETA. Perancangan kondensor kompak terdiri dari pipa stainless steel 0 Ø 2 inchi 0 panjang 800 mm, cap stainless steel 0 Ø 2 inchi dengan ketebalan 0,2 inchi, slip on flanges stainless steel 0 class 0, Tube spiral Stainless Steel 0 inside Ø 0, inchi, outside Ø 0,7 inchi, Hanger Tube spiral Stainless Steel 0 panjang 2 mm. Desain tersebut memungkinkan pekerjaan perbaikan dan perawatan pada kondensor dapat dilakukan dengan mudah. Namun demikian sebelum difabrikasi, desain kondensor kompak harus diuji secara simulasi menggunakan software CATIA sebelum digunakan pada Untai Uji BETA. DAFTAR PUSTAKA. Handono, K., dkk., Simulasi Fenomena Loca di Teras Reaktor Melalui Pemodelan Eksperimental. (II). Rancang Bangun Untai Uji BETA, Prosiding Presentasi Ilmiah Teknologi Keselamatan Nuklir V, Serpong, 2000. 2. Pinem, M. D., CATIA Si Jago Desain Tiga Dimensi, Kawah Media, Jakarta, 2009.. Sato, G. T., Sugiarto, N. H., Menggambar Mesin Menurut Standar ISO, Pradnya Paramita, Jakarta, 99.. Antaki, G.A., Piping and Pipeline Engineering Design, Construction, Maintenance, Integrity and Repair, Battelle Memorial Institute and Departement of Mechanical Engineering, The Ohio State University Columbus, Ohio, 990.. Byrne, R. C., Standards of The Tubuler Exchanger Manufacturers Association, New York, 988