BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun

dokumen-dokumen yang mirip
2015 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. itu guru dapat di katakan sebagai sentral pembelajaran. dan merasa perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN. arti formal, yaitu pendidikan yang diterima oleh siswa melalui guru dan biasanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMAKASIH... ii. ABSTRAK... vi. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xiv. DAFTAR BAGAN...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan saja tetapi lebih menekankan pada proses penemuan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran dan evaluasi. Untuk mendapat out-put belajar-mengajar yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran berakar pada pihak pendidik. Anshari (1979:15) mengemukakan bahwa :

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam membina manusia yang memiliki penetahuan dan keterampilan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang baik, yang diharapkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, baik

BAB I PENDAHULAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Indonesia dari tahun ke tahun kualitasnya semakin rendah hal ini

dengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Machthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan dalam mengembangkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. setelah melalui kegiatan interaksi dengan lingkungannya. Perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. tentang gejala-gejala alam yang didasarkan pada hasil percobaan dan

BAB I PENDAHULUAN. konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Pendidik tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Diajukan Oleh: RIZNA PERICLESERI RUFI ATNA NIM: A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar dan mengajar (KBM). Salah satunya pelaksanaan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran yang mengedepankan keaktifan siswa dalam menguasai

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB I PENDAHULUAN. fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang sekolah dasar mata pelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari hari. Pencapaian tujuan pendidikan ini bisa ditempuh

BAB I PENDAHULUAN. datang. Pendidikan bukan hanya belajar dari tidak tahu untuk menjadi tahu

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi memiliki peran penting dalam peningkatan mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban sebagai warga negara yang baik. Pendidikan pada dasarnya merupakan

I. PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKAMELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. kemajuan suatu bangsa tidak terlepas dari faktor pendidik, karena pendidikan mempunyai peranan penting dalam usaha meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang merupakan unsur penting dalam pembangunan suatu bangsa. Upaya yang dilakukan dalam kemajuan suatu bangsa yaitu menghantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku baik intelektual, moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar yang telah ditentukan setelah melakukan berbagai proses pembelajaran. Hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku setelah melalui proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Walaupun demikian, tes dapat dapat digunakan untuk mengukur atau menilai hasil belajar di bidang afektif dan psikomotorik keberhasilan proses pembelajaran di tentukan oleh dua faktor yaitu faktor didalam diri siswa dan diluar diri siswa. Faktor pada diri siswa diantaranya intelegensi, kecemasan (emosi), motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, dan faktor fisik dan psikis. Faktor di luar diri siswa, seperti ukuran kelas, suasana belajar (termasuk di dalamnya guru), fasilitas dan sumber belajar yang tersedia.

2 Model pembelajaran menurut Kemp (1995) adalah suatu kegitan pembelajaran yang harus di kerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. pengembangan model pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga siswa dapat meraih hasil belajar yang optimal. Model pembelajaran dianggap tidak ada satupun yang baik karena model pembelajaran mempunyai kekuarangan dan kelebihan masing-masing. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Based Learning. Menurut Arends (1997) Problem Based Learning merupakan suatu pendekatan pembelajaran, yang mana siswa mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuir dan keterampilan berfikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Melalui model pembelajaran PBL siswa akan dilatih untuk tidak menggantungkan sepenuhnya kegiatan pembelajaran pada guru, sehingga kemandirian belajar siswa akan muncul. Siswa akan terdorong untuk aktif di dalam pembelajaran, menantang siswa untuk berpikir, memotivasi siswa untuk terus mencari tahu, dan menimbulkan proses belajar yang menyenangkan. Pada akhirnya, siswa mampu menerapkan pengetahuan yang mereka dapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan observasi melalui wawancara dengan guru peneliti menemukan permasalahan pada hasil belajar siswa. Permasalahan tersebut terjadi dikelas IV SDN Bungurjaya 2. Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru kelas IV, siswa kelas IV SDN Bungurjaya 2 mengalami kesulitan belajar. Masalah tersebut berpengaruh pada hasil belajar siswa kelas IV semester satu menunjukkan bahwa hanya 30% siswa yang mencapai KKM. Hasil ini belum memenuhi kriteria karena masih banyak siswa yang belum mencapi nilai yang telah di tentukan. Menurut Depdiknas (2004) dalam Susanto (2013: 54) pembelajaran dikatakan tuntas apabila telah mencapai angka 75%.

3 Berdasarkan penelitian terdahulu jurnal yang pertama menggunakan Problem Based Learning sebagai solusi dari rendahnya hasil belajar dengan judul jurnal : Penerapan Model Problem Based Learning Pada Pembelajaran Ipa Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Hasil belajar siswa menunjukan peningkatan yang baik pada setiap siklusnya dengan penerapan langkah Problem Based Learning dan penggunaan keterampilan proses IPA, dapat dilihat bahwa skor perolehan yang diperoleh dari penerapan Problem Based Learning meningkat setiap siklusnya yaitu dari 18 pada siklus I, 22 pada siklus II, dan 27 pada siklus III. Selain itu persentasi penggunaan keterampilan proses IPA oleh siswa juga meningkat setiap siklusnya, siswa yang sudah menguasai keterampilan prosesnya 46,71 % pada siklus I, 76,19 % pada siklus II, dan 92,06 % pada siklus III. Belajar siswa, setiap siklusnya mengalami peningkatan, sehingga pada akhir siklus III siswa yang nilainya sudah tuntas mencapai 73,02 %. Penggunaan model Problem Based Learning dapat meningkatkan proses dan hasil belajar IPA kelas V semester II SDN Mudal Purworejo tahun ajaran 2011/2012. Berdasarkan penelitian terdahulu jurnal yang kedua menggunakan Problem Based Learning sebagai solusi dari rendahnya hasil belajar dengan judul jurnal : Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas IV SD. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui penerapan model problem based learning (PBL) pada siswa kelas IV SD Negeri Nglempong Sleman Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa 24 anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil nilai mata pelajaran IPA pada pra siklus ialah dari 24 siswa sebanyak 10 siswa masih memiliki nilai 65, 9 siswa mendapat nilai 65-75 dan baru 5 siswa yang mendapat nilai >75. Setelah siklus 1 hasil nilai mata pelajaran IPA meningkat menjadi 23 siswa yang memiliki nilai 65 dan hanya satu siswa saja yang memiliki nilai 65. Dari 23 siswa yang nilainya memenuhi kriteria ketuntasan minimal, 13 diantaranya sudah memiliki nilai >75.

4 Berdasarkan penelitian terdahulu jurnal yang ketiga menggunakan Problem Based Learning sebagai solusi dari rendahnya hasil belajar dengan judul jurnal : Untuk meningkatkan aktivitas belajar IPA melalui penerapan Model Problem Based Learning, siswa kelas IV SD Negeri 8 Kesiman (2) Untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui penerapan Model Problem Based Learning, siswa kelas IV SD Negeri 8 Kesiman. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau classroom action research merupakan penelitian yang bersifat aplikasi (terapan), terbatas, segera, dan hasilnya untuk memperbaiki dan menyempurnakan program pembelajaran yang sedang berjalan.subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 8 Kesiman Tahun Ajaran 2012/2013, sebanyak 30 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode (1) observasi, (2) tes. Data yang didapatkan melalui metode observasi adalah data tentang aktivitas belajar IPA siswa. Data tersebut kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif-kuantitatif. Data yang didapatkan melalui metode tes adalah data tentang hasil belajar IPA. Data tersebut kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif-kuantitatif. Hasil penelitian pada aktivitas dan hasil belajar IPA menunjukkan bahwa (1) terjadi peningkatan persentase skor rata-rata aktivitas belajar IPA sebesar 13,9% dari 57,4% pada siklus I menjadi 71,3% pada siklus II. (2) terjadi peningkatan skor rata-rata hasil belajar IPA sebesar 30% dari 66,33 pada siklus I menjadi 81,67 pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan Model Problem Based Learning dalam mata pelajaran IPA khususnya di kelas IV SD Negeri 8 Kesiman dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA. Sedangkan judul peneliti belum pernah dilakukan, maka peneliti mengambil judul Penggunaan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Sub Tema Kebersamaan Dalam Keberagaman. Hasil penelitian tindakan kelas diharapkan akan menjadi masukan tentang manfaat dan kelebihan model Problem Based Learning dalam pembelajaran dan melalui model Problem Based Learning proses pembelajaran bisa lebih baik supaya hasil siswa bisa meningkat.

5 B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan suatu masalah dalam penelitian. Berdasarkan latar belakang yang telah diutarakan diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Hasil belajar siswa masih rendah 2. Rendahnya kemampuan siswa berpartispasi aktif dalam proses pembelajaran berlangsung 3. Masih dominan dengan menggunakan metode ceramah, dimana siswa yang hanya duduk dan mendengarkan tanpa adanya umpan balik lisan yang dilakukan siswa terhadap guru ataupun siswa dengan siswa. 4. Guru cenderung kurang tertarik menerapkan model pembelajaran yang aktif kreatif dan inovatif. 5. Guru tidak tertarik menggunakan model pembelajaran. 6. Tidak tersedianya media pembelajaran yang menunjang proses pembelajaran. C. Rumusan Masalah Apakah model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada sub tema Kebersamaan dalam Keberagaman di Kelas IV Sekolah Dasar SDN Bungurjaya 2? 1. Mampukah hasil belajar kognitif siswa meningkat melalui model Problem Based Learning pada Sub Tema Kebersamaan dalam Keberagaman? 2. Bagaimana respon siswa melalui model Problem Based Learning pada Sub Kebersamaan dalam Keberagaman? 3. Bagaimana aktivitas siswa melalui model Problem Based Learning pada Sub Tema Kebersamaan dalam Keberagaman D. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana penggunaan model Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada sub tema Kebersamaan dalam Keberagaman.

6 E. Manfaat Penelitian Dengan diadakannya Penelitian Tindakan Kelas diharapkan hasilnya dapat bermanfaat bagi beberapa pihak. Penelitian ini meliputi manfaat teoritis dan praktis. 1. Manfaat Teoritis Agar kemampuan siswa meningkat dalam memahami materi Sub Tema Kebersamaan dalam Keberagaman melalui model Problem Based Learning. 2. Manfaat Praktis 1) Bagi Guru Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi dan menambah wawasan serta keterampilan pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2) Bagi Siswa Mendorong dan memberi rangsangan kepada siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri. 3) Bagi Sekolah Mendorong untuk selalu mengevaluasi tingkat keefektifan pembelajaran di sekolah agara bisa membuat perubahan ke arah yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. 4) Bagi Peneliti Agar peneliti mendapatkan pengalaman nyata dan dapat menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada Sub Tema Kebersamaan dalam Keberagaman. F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalah fahaman terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian dengan judul Penggunaan Model Poblem based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Sub Tema Kebersamaan Dalam Keberagaman serta untuk menghindari kekeliruan engenai maksud dan tujuan yang

7 ingin dicapai, maka beikut ini akan dipaparkan beberapa definisi operasional dari variabel yang akan digunakan yaitu: 1. Model Pembelajaran Model Pembelajaran adalah cara atau teknik penyajian bahan ajar yang digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individu maupun kelompok. 2. Model Pembelajaran Problem Based Learning Model pembelajaran Problem Based Learning adalah proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran dimulai berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata, siswa diransang untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman telah mereka miliki sebelumnya untuk membentuk pengetahuan dan pengalaman baru. 3. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keeluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi pengetahuannya saja tetapi aspek-aspek sikap dan keterampilan yang didapat selama dan setelah terjadinya proses pembelajaran. 4. Kebersamaan Kebersamaan adalah suatu kondisi dimana kita melakukan sesuatu tidak hanya sendiri tetapi segala sesuatu bersama dengan orang lain. 5. Keberagaman Keberagaman adalah banyaknya suku dan budaya serta perbedaan diantara kita tetapi kita tetap dapat bersatu sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia yang utuh dan berdaulat atas hukum dan atas pemerintah G. Sistematika Skripsi Sistematika skripsi berisi rincian tentang penulisan dari setiap Bab dan bagian Bab dalam skripsi, mulai dari Bab I hingga Bab V. Bab I berisi uraian tentang pendahuluan yang merupakan bagian awal dari skripsi ini yang terdiri dari: 1. Latar Belakang 2. Identifkasi masalah

8 3. Rumusan masalah 4. Tujuan penelitian 5. Manfaat penelitian 6. Definisi operasional Bab II berisi uraian tentang kajian teoridan anlisa dari pengembangan materi pelajaran yang diteliti. Kajian teori mempunyai peran yang sangat penting. Kajian teori berfungsi sebgaai landasan teoritik dalam menyusun pertanyaan penelitian. Tujuan serta pengembangan dari materi pelajaran yang diteliti. Bab II terdiri dari, pembahasan teori-teori dan konsep serta turunannya dalam bidang yang dikaji. Bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai metode yang digunakan dalam penelitian dilapangan yaitu menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari: 1. Metode penelitian 2. Desain penelitian 3. Subjek dan objek penelitian 4. Teknik analisis data 5. Prosedur penelitian Bab IV berisi tentang temuan hasil penelitian dan pembahasan. Bagian ini juga membahas mengenai deskripsi hasil penelitian, temuan-temuan penelitian dan pembahasan penelitian. Bab V menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap analisis temuan penelitian. Ada dua alternatif cara penulisan kesimpulan dengan cara butir demi butir atau dengan uraian padat, Bab V terdiri dari: 1. Kesimpulan 2. Saran

9 https://rumahradhen.wordpress.com/materi-kuliahku/materilain/pembelajaran/contoh-skripsi-singkat-mengenai-pendidikan/ http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-hasil-belajar-siswa-definisi.html