Seminar Nasional Outlook Industri 2018 PEMBANGUNAN INDUSTRI YANG INKLUSIF DALAM RANGKA MENGAKSELERASI PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKUALITAS 1
PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KINERJA INDUSTRI NASIONAL 2
EKONOMI NASIONAL TUMBUH SEJALAN DENGAN PERTUMBUHAN INDUSTRI 8 7 6 5 4 3 2 1 0 5.69 4.86 4.50 3.64 7.51 5.97 5.86 5.69 5.03 4.78 7.46 6.98 6.3 6.1 6.1 6.17 6.03 5.50 5.27 5.45 5.56 5.61 5.15 5.12 5.02 4.5 4.05 2.56 5.05 5.02 4.79 4.42 4.71 5.03 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017* Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi dan sejalan dengan pertumbuhan sektor industri manufaktur. Jika pertumbuhan industri manufaktur melambat, maka berdampak terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya. Pertumbuhan Industri Non Migas Pertumbuhan Ekonomi Sumber: Badan Pusat Statistik (2017) 3 3
Pertumbuhan Tertinggi Subsektor Industri TW-III 2017 Pertumbuhan industri Pengolahan Non Migas TW III-2017 5,49% Pertumbuhan Ekonomi Indonesia TW III-2017 10,6% 5,63% Industri Logam Dasar Industri Alat Angkutan 5,06% 9,49% Industri Makanan dan Minuman 6,35% Industri Mesin dan Perlengkapan 4
INDUSTRI NASIONAL TUMBUH BERSAMA SEKTOR LAINNYA Jasa Keuangan dan Asuransi Akomodasi dan Makan Minum Pengadaan Listrik dan Gas Struktur PDB (%) Industri Perdagangan Pertambangan Infokom Jasa Lainnya Pengadaan Air 13.96 7.15 10.26 12.98 5.57 4.22 3.6 3.74 3.19 2.76 2.72 1.74 1.73 1.2 1.04 0.07 19.93 0 5 10 15 20 25 Jasa Keuangan dan Asuransi Akomodasi dan Makan Pengadaan Listrik dan Gas Pertumbuhan (% Yoy) Industri Perdagangan Pertambangan Infokom Jasa Lainnya Pengadaan Air 0.43 1.76 2.92 3.7 4.84 5.5 3.64 4.96 4.88 4.83 7.13 6.44 8.27 7.44 9.35 9.45 9.24 0 5 10 Sumber: BPS, 2017 5 5
PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI TERUS MENINGKAT Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral 2016-2017 (dalam Juta orang) Pertanian 35.93 37.77 Perdagangan 28.17 26.69 Jasa Kemasyarakatan 20.48 19.46 Industri Pengolahan 17.01 15.54 Konstruksi 8.14 7.98 Transportasi Pergudangan 5.76 5.61 Keuangan 3.75 3.53 0 5 10 15 20 25 30 35 40 2017 2016 Sumber: BPS, per Agustus 2017 6 6
Kinerja Sektor Industri di Beberapa Negara Berkembang di Dunia Dalam 2 dekade terakhir sektor manufaktur negara-negara berkembang memperlihatkan kinerja yang baik. Seperti terlihat dari kenaikan peringkat 20 negara penghasil nilai tambah di seluruh dinia Source : United Nations Industrial Development Organization, 2017 Terlihat di tabel bahwa China menunjukkan kemajuan yang pesat dalam sektor manufaktur dan menempati peringkat teratas didunia sejak 2010 sementara Indonesia sebagai sesama negara berkembang, naik secara lambat dari peringkat 18 di tahun 1990 ke peringkat 11 di tahun 2015 dan peringkat 9 di tahun 2016. 7
Kontribusi Sektor Manufaktur terhadap GDP Berikut adalah daftar kontribusi dari 15 negara manufaktur di tahun 2015. Kontribusi rata-rata sektor industri terhadap GDP adalah 17%. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah promosi di sektor industri. Percentage of Manufacturing Sector to GDP - 2015 (%) Republic of Korea China Germany Indonesia Mexico Japan India Italy Spain United States Russian Federation Brazil France Canada United Kingdom 10 12 11 11 11 11 14 16 16 19 19 22 23 27 29 Source : United Nations Statistics Division, 2016 17 Kontribusi sektor industri terhadap GDP dari beberapa negara bervariasi, mulai dari 10% di Inggris, 29% di Korea Selatan, China menampati peringkat 2 dengan 27%, sementara Indonesia peringkat ke 4 dengan kontribusi sektor industri sebesar 22% terhadap GDP 8
9
KINERJA PEMBANGUNAN INDUSTRI 2016/2017 10
POTENSI DAN PELUANG MENGAKSELERASI PERTUMBUHAN INDUSTRI 11
OPTIMISME DUNIA USAHA DAN KONSUMEN 120 Indeks Tendensi Bisnis dan Indeks Tendensi Konsumen (2014-2017) 115 110 105 100 95 110.03 101.95 112.44 107.24 107.62 100.87 96.3 109 106.04 115.92 112.39 110.24 109.42 108.22 102.89 103.42 102.46 99.46 Optimisme dunia usaha dan konsumen dapat menjadi peluang dan kesempatan dalam mengakselerasi pertumbuhan industri 90 I 2014 II 2014 III 2014 IV 2014 I 2015 II 2015 III 2015 IV 2015 I 2016 II 2016 III 2016 IV 2016 I 2017 II 2017 III 2017 Indeks Tendensi Bisnis Indeks Tendensi Konsumen Sumber: BPS 2017 12 12
KONSUMSI RUMAH TANGGA YANG TUMBUH MENCERMINKAN PERMINTAAN INDUSTRI YANG MENINGKAT Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga (Year-on-Year) 5.6 5.5 5.4 5.3 5.2 5.1 5 4.9 4.8 5.05 5.49 5.43 5.15 4.96 5.01 4.94 Pertumbuhan konsumsi perlu dijaga dan kembali ditingkatkan, agar permintaan terhadap produk-produk industri semakin meningkat 4.7 4.6 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-SM1 Sumber: BPS 2017 13 13
PERTUMBUHAN KELAS MENENGAH INDONESIA TERTINGGI DI BANDING NEGARA ASEAN Middle Income Grow 2016 Singapore 10% Malaysia 18% Thailand 39% Phillipines 72% Indonesia 174% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% 140% 160% 180% 200% Indonesia Phillipines Thailand Malaysia Singapore 14 14
PERLU STIMULUS FISKAL UNTUK MENDORONG SPENDING RUMAH TANGGA Insentif Tambahan: Bansos (PKH dan Rastra) Pembangunan Infrastruktur Dana Desa Belanja Pemerintah 1. Relaksasi Pajak (Penangguhan PPN bagi Sektor yang mengalami penurunan) 2. Mempermudah proses pengajuan tax holiday, dan tax allowance 3. Menciptakan iklim perpajakan yang kondusif bagi dunia usaha 4. Mempercepat realisasi belanja khususnya belanja modal 5. Membagi proyek infrastruktur berdasarkan resiko dan feasibility. Proyek diatas Rp100 miliar dikerjakan BUMN, dibawah Rp100 miliar dikerjakan oleh kontraktor swasta 15 15
Proyeksi Pertumbuhan Industri Non Migas 2018 5,67% KEY SECTORS Logam Dasar Makanan Minuman Alat Angkutan Mesin dan Perlengkapan Kimia Farmasi Elektronika 16 16
RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI 17 17
TANTANGAN DAN STRATEGI 18
1950 1955 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045 2050 % population Dependecncy Ratio MENGHADAPI BONUS DEMOGRAFI: TANTANGAN KE DEPAN 80 Demographic Bonus 0.8 70 0.7 60 0.6 50 40 30 Working Age (15-64 y) Children (0-14 y) Dependency Ratio 0.5 0.4 0.3 20 0.2 10 Elderly (above 65 y) 0.1 0 0 19 19
TANTANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA 20 20
TANTANGAN MENINGKATKAN INOVASI 21 21
Program Proyek Mempercepat Proyek Infrastruktur strategis lainnya untuk Menekan Ketimpangan Antar Wilayah Rp638 T Rp564 T Rp155 T Rp444 T 61 24 27 13 93 Rp1.065 T 12 12 10 Rp1.320 T Program Proyek Proyek Total Proyek Strategis Nasional 245 Jenis Proyek mencakup 15 sektor proyek serta 2 sektor program 15 Rp11 T PENGELOLAAN IRIGASI AIR 74 23 10 8 30 3 3 9 54 7 4 6 12 IRIGASI 7 TANGGUL LAUT 1 1 LISTRIK 1 PROGRAM INDUSTRI PESAWAT 1 PROGRAM Sumber:KPPIP 22 22
INDUSTRI PERLU MENDAPAT DUKUNGAN DARI BERBAGAI ASPEK 23 23