DAMPAK LIBERALISASI PERDAGANGAN PUPUK TERHADAP KINERJA PERDAGANGAN PUPUK DAN SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA WIDARTO RACHBINI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS Al Alaq 1-5)
SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam disertasi saya yang berjudul : DAMPAK LIBERALISASI PERDAGANGAN PUPUK TERHADAP KINERJA PERDAGANGAN PUPUK DAN SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA merupakan gagasan atau hasil penelitian saya sendiri, dengan pembibingan para Komisi Pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan rujukannya. Disertasi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di perguruan tinggi lain. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya. Bogor, Januari 2006 Widarto Rachbini EPN 985002
ABSTRAK WIDARTO RACHBINI. Dampak Liberalisasi Perdagangan Pupuk terhadap Kinerja Perdagangan Pupuk dan Sektor Pertanian di Indonesia (BUNASOR SANIM sebagai Ketua, BONAR M. SINAGA dan SUTRISNO IWANTONO sebagai Anggota Komisi Pembimbing) Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis dampak liberalisasi perdagangan pupuk terhadap kinerja perdagangan pupuk dan kinerja sektor pertanian di Indonesia pada masa datang. Tujuan khusus penelitian ini adalah (1) meramalkan dampak liberalisasi perdagangan pupuk yang terjadi di Indonesia dan dunia terhadap perdagangan pupuk di pasar domestik maupun di pasar internasional, (2) meramalkan dampak liberalisasi perdagangan pupuk di Indonesia dan dunia terhadap kinerja perekonomian sektor pertanian di Indonesia baik untuk sub sektor perkebunan maupun sub sektor tanaman pangan, dan (3) merumuskan berbagai alternatif kebijakan yang perlu ditempuh pemerintah pada masa datang dalam upaya mengantisipasi dampak negatif yang ditimbulkan oleh adanya liberalisasi perdagangan pupuk. Penelitian ini menggunakan model ekonometrika dan pendugaan model dilakukan dengan metode Two Stage Least Squares (2SLS). Sedangkan untuk mengevaluasi dampak liberalisasi perdagangan pupuk serta mencari alternatif kebijakan digunakan analisis ex ante simulation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak liberalisasi perdagangan pupuk ditinjau dari aspek perdagangan pupuk domestik adalah pertama, menyebabkan harga pupuk domestik (harga riil dalam rupiah per kilogram) mengalami peningkatan. Peningkatan harga domestik yang paling besar adalah harga pupuk urea yaitu sebesar 90 %. TSP mengalami kenaikan harga sebesar 20% dan KCl naik sebesar 2.7%. Kedua, meningkatnya volume ekspor urea Indonesia sebesar 36.23%. Ketiga, Volume perdagangan domestik untuk urea, TSP dan KCl mengalami penurunan. Hal ini ditunjukkan oleh turunnya permintaan urea, TSP, dan KCl masing-masing 17.85%, 36.65%, dan 2.73%. Ditinjau dari aspek kinerja sektor pertanian menunjukkan pertama, turunnya permintaan pupuk membawa dampak pada turunnya produksi pertanian Indonesia. Produksi sawit, teh, coklat, padi, jagung, dan kedelai mengalami penurunan masing-masing sebesar 13.77%, 1.1%, 6.37%, 5.54%, 11.31%, 34.37%. Kedua, volume ekspor sawit, teh, dan coklat mengalami penurunan masing-masing 13.4%, 1.11%, dan 1.37%. Ketiga, meningkatnya volume impor produk pangan seperti beras, jagung, dan kedelai masing-masing 4.9%, 22.35%, dan 5.35%. Dengan demikian, diperlukan kebijakan pemerintah untuk mengatasi dampak negatif dari adanya liberalisasi perdagangan. Alternatif simulasi kebijakan yang terbaik adalah kebijakan subsidi harga TSP sebesar 10 % disertai dengan peningkatan kapasitas produksi pupuk urea 20 % dan TSP 20 %. Kebijakan ini memberikan dampak peningkatan ketersediaan pupuk domestik, mampu menurunkan harga pupuk domestik, sehingga permintaan pupuk baik urea, TSP maupun KCl masing-masing meningkat 3.12%, 35.44%, dan 0.31%. Kinerja pertanian baik pertanian tanaman pangan maupun perkebunan juga meningkat serta mampu mengurangi impor beras, jagung, dan kedele. Kata kunci: liberalisasi perdagangan, subsidi pupuk, produksi, impor, dan ekspor.
ABSTRACT WIDARTO RACHBINI. The Impact of Fertilizer Trade Liberalization on the Performance of Fertilizer Trade and Agriculture Sector in Indonesia. (BUNASOR SANIM as Chairman, and BONAR M. SINAGA and SUTRISNO IWANTONO as Members of Advisory Committee) Generally, the objective of this study is to analysis the impact of fertilizer trade liberalization on the performance of fertilizer trade and agriculture sector in Indonesia. The specific objectives of the study are : (1) to forecast the impact of fertilizer trade liberalization on the fertilizer trade in domestic and international market, (2) to forecast the impact of fertilizer trade liberalization on the performance of agriculture sector in Indonesia, both food crop and estate crop sub sectors, (3) to formulate some alternatives government policy to anticipate the negative impact of fertilizer trade liberalization. The study used econometric models and the models estimation use Two Stage Least Squares (2SLS) method. Ex ante simulation analysis is used to evaluate the impact of fertilizer trade liberalization and to select the policy alternatives. The study result shows that the impact of fertilizer trade liberalization on the performance of agriculture sector is the increase of agriculture product prices, even though the increase of the agriculture product price is not too high, which is caused by the increasing of fertilizer price, the decreasing of land area, productivity and agriculture production. The exportation of export oriented agriculture commodity such as estate crop product, decreased and the importation of food stuff crop product increased. The fertilizer trade liberalization decrease urea world price by 7%. The fertilizer trade liberalization increase urea domestic price by 90% which is followed by the decrease of domestic urea production by 13% and the increase of export volume by 35% which is distributed to all Indonesia fertilizer export destination countries. But, the increase of domestic urea price decreases domestic urea demand by 13%. The combination policy of TSP price subsidy by 10% and the addition of urea production capacity by 20% and TSP production capacity by 20%, is the best policy in order to anticipate the fertilizer trade liberalization. Such policy can increase urea and TSP production which increase urea exportation and decrease TSP importation. Such policy also give good impact on the performance of agriculture sector in Indonesia, both food crop and estate crop sub sector. This policy can increase estate crop product exportation and decrease rice, corn and soybean importation. Keyword : trade liberalization, fertilizer subsidy, production, export and import.
DAMPAK LIBERALISASI PERDAGANGAN PUPUK TERHADAP KINERJA PERDAGANGAN PUPUK DAN SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA WIDARTO RACHBINI Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
Judul Disertasi : Dampak Liberalisasi Perdagangan Pupuk terhadap Kinerja Perdagangan Pupuk dan Sektor Pertanian di Indonesia Nama Mahasiswa : Widarto Rachbini Nomor Pokok : 985002 Program Studi : Ilmu Eknomi Pertanian Menyetujui, 1. Komisi Pembimbing Prof. Dr. Bunasor Sanim, M.Sc Ketua Prof. Dr. Bonar M. Sinaga, MA Anggota Dr. Sutrisno Iwantono, MA Anggota Mengetahui, 2. Ketua Program Studi 3. Dekan Ilmu Ekonomi Pertanian Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Bonar M. Sinaga, MA Prof. Dr. Ir. Syafrida Manuwoto, M.Sc Tanggal Ujian: 16 Nopember 2005 Tanggal Lulus:
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pamekasan, Madura pada tanggal 21 Desember 1963 dari ayah Rachbini, BA dan ibu Djumaatijah. Penulis yang merupakan anak ketiga dari enam bersaudara, menyelesaikan pendidikan SD, SMP, dan SMA di kota kelahirannya. Setelah lulus dari SMA tahun 1982, penulis diterima sebagai mahasiswa IPB melalui jalur Proyek Perintis II, yang merupakan mekanisme penerimaan mahasiswa tanpa melalui ujian tertulis. Penulis menyelesaikan pendidikan S1 pada Jurusan Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian pada tahun 1986. Penulis bekerja di perusahaan swasta di Kalimantan sejak lulus S1 dan ditempatkan di Jakarta pada tahun 1993. Penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 pada Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Indonesia tahun 1995 dan selesai dalam waktu dua tahun. Penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang S3 pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor tahun 1998.
PRAKATA Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Illahi Rabbi, yang telah memberikan banyak karunia, sehingga disertasi ini dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada: 1. Prof. Dr. Bunasor Sanim, M.Sc. sebagai Ketua Komisi Pembimbing yang dengan kesabaran dan kelembutan hati beliau, telah banyak memberikan arahan akademik ketika kuliah dan bimbingan dalam menyusun disertasi. 2. Dr. Bonar M. Sinaga, MA sebagai Anggota Komisi Pembimbing yang memiliki dedikasi yang sangat tinggi selama mengajar dan membimbing. 3. Dr. Sutrisno Iwantono, MA sebagai Anggota Komisi Pembimbing yang telah memberikan tambahan wawasan yang lebih luas dalam penulisan disertasi. 4. Seluruh dosen dan teman-teman pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 5. Ayah, ibu, mertua, istri, kakak-kakak, dan adik-adik yang telah memanjatkan banyak doa kepada Yang Maha Perkasa demi keberhasilan penulis. 6. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan disertasi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu di sini. Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak sempurna karena keterbatasan penulis. Walaupun demikian, penulis berharap penelitian ini berguna bagi yang membutuhkannya. Bogor, Januari 2006 Penulis
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL xiv DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xviii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Permasalahan... 4 1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian... 6 1.4. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian... 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kebijakan Pupuk dan Sektor Pertanian Indonesia... 10 2.2. Tinjauan Umum Liberalisasi Perdagangan... 15 2.3. Tinjauan Regulasi Perdagangan Bebas Bidang Pertanian... 21 2.3.1 Akses Pasar... 22 2.3.2 Subsidi Ekspor... 23 2.3.3 Subsidi dalam negri... 24 2.3.4 Perlakukan Khusus dan Berbeda... 26 2.3.5 Ketahanan Pangan... 26 2.4. Tinjauan Regulasi Perdagangan bebas Bidang Kesehatan... 27 2.5. Kesepakatan Akhir Tarif dalam Perdagangan Bebas... 37 2.6. Telaah Penelitian Pupuk Terdahulu dan Posisi Penelitian... 41 IIII. KERANGKA TEORITIS 3.1. Penurunan Fungsi Produksi Pupuk... 45 3.2. Penurunan Fungsi Permintaan Pupuk... 47 3.3. Perilaku Konsumsi Komoditas Pertanian... 52 3.4. Perilaku Produksi Komoditas Pertanian... 54 3.5. Dampak Perubahan Harga Input dan Impor Terhadap Kinerja Sektor Pertanian... 56