TAPAK DARA (Catharanthus roseus) 1. Nama umum Nama umum tanaman tapak dara, yaitu (Plantamor, 2008): Indonesia : Tapak dara, rutu-rutu, kembang serdadu Inggris : Madagascar periwinkle, rose periwinkle Melayu : Kemunting cina Vietnam : Hoa hai dang Filipina : Tsitsirika Cina : Chang chun hua
2. Klasifikasi 1. Klasifikasi tanaman tapak dara, yaitu (Plantamor, 2008): Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Asteridae Ordo : Gentianales Famili : Apocynaceae Genus : Catharanthus Spesies : Catharanthus roseus (L.) G. Don 3. Morfologi Tapak Dara (C. roseus)
Tapak Dara (C. roseus) banyak dipelihara sebagai tanaman hias, tanaman ini sering dibedakan menurut jenis bunganya, yaitu putih dan merah. Tanaman ini merupakan tanaman semak tegak yang daoat mencapai ketinggian batang sampai 100 cm yang biasa tumbuh subur di padang atay di pedesaan beriklim tropis. Ciri-ciri tanaman ini yaitu memiliki batang yang berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas dan bercabang serta berambut. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Bunganya menyerupai terompet dengan permukaan berbulu halus. Tanaman ini juga memiliki rumah biji yang berbentuk silindris menggantung pada batang. Penyebaran tanaman ini melalui biji (Ahira, 2011). 4. Kandungan Zat dalam Tapak Dara Berikut merupakan senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman tapak dara (Dalimartha, 2007): Vinblasine, ternyata bisa dimanfaatkan dalam pengobatan penyakit leukemia.
Vincristine, disamping dipakai dalam pengobatan leukemia, juga kanker payudara, dan tumor ganas lainnya. Vindesine, dipakai dalam pengobatan leukemia pada anak-anak, dan penderita tumor pigmen. Vinorelbine, seringkali digunakan sebagai bahan pengobatan untuk mencegah pembelahan kelenjar. 5. Khasiat Tapak Dara Tanaman tapak dara dapat dimanfaatkan untu menyembuhkan berbagai macam penyakit, antara lain (Dalimartha, 2007): Kanker 15 gram tapak dara segar, 30 sampai 60 gram daun pepaya segar, 30 gram daun bayam merah, 30 gram rumput mutiara, direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc. Lalu disaring dan ditambahkan madu, diminum tiga kali sehari sebanyak 100 cc (tetap konsultasi ke dokter). Kanker payudara
Sediakan 22 helai daun tapak dara, kulit kayu pulasari (Alyxia reinwardti), dan buah adas (Foeniculum vulgare). Cuci bersih, lalu rebus dalam air bersih sebanyak 3 gelas. Tambahkan gula merah secukupnya, dan biarkan mendidih, hingga nantinya tinggal separuhnya. Setelah dingin, saring, lalu diminum. Lakukan sehari 3 kali, setiap kali minum sebanyak setengah gelas. Minum selama sebulan. Kanker rahim 15 gram bunga tapak dara, 30 gram rumput lidah ular, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc dan diminum airnya. Anemia Ambil empat putik bunga tapak dara, cuci, lalu rendam dalam segelas air. Sebaiknya perendaman dilakukan di luar rumah selama semalam. Lalu esoknya, saring, dan minum. Asma dan Bronkhitis Gunakan sepotong bonggol akar tapak dara, lantas rebus dalam lima gelas air. Biarkan mendidih hingga
tinggal setengahnya. Setelah dingin, saring, dan minum dua kali sehari. Batu ginjal a) Ambil segenggam daun tapak dara, cuci bersih, lalu rebus dalam tiga gelas air sampai airnya tinggal setengah. Minumlah dua kali sehari. b) 30 gram daun tapak dara, 30 gram daun keji beling, 15 gram daun tempuyung, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Kemudian, disaring dan diminum dua kali sehari. Bisul Cuci segenggam daun tapak dara, lalu lumatkan. Sebelum ditempelkan pada bisul, sebaiknya permukaan bisul dibersihkan lebih dahulu. Diabetes a) Kumpulkan 10 16 lembar daun tapak dara, lantas rebus dalam tiga gelas air. Biarkan mendidih, hingga sisanya segelas. Setelah dingin, saring dan minum. b) enam lembar daun tapak dara, 15 kuntum bunga tapak dara, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa
400 cc. Kemudian, disaring dan diminum airnya dua kali sehari, pagi dan sore. Hipertensi a) Siapkan sekitar 15 20 gram daun tapak dara kering dan 10 gram bunga krisan. Rebus keduanya dalam 2 setengah gelas air sampai mendidih. Setelah dingin, saring, lalu minum. Biasanya diminum menjelang tidur. b) 15 gram daun atau bunga tapak dara direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya menjelang tidur. Leukemia Siapkan 20 25 gram daun tapak dara kering, dan juga buah adas. Rebus dalam seliter air, dan biarkan mendidih hingga sisanya tinggal separuh. Setelah dingin, saring. Minum dua kali sehari. Tangan gemetar Ambil lima lembar daun tapak dara, lalu seduh dengan segelas air panas. Setelah dingin, saring dan minum dua kali sehari. Demam
Satu genggam (12-20 gram) daun tapak dara, 3 potong batang dan akar tapak dara, direbus dengan 4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1,5 gelas. Diminum pagi dan sore ditambah gula kelapa. Radang perut dan Disentri 15-30 gram daun tapak dara direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih. Diminum pagi dan sore dan ditambah dengan gula kelapa. Luka bakar Beberapa daun tapak dara, 0,5 genggam beras direndam dengan air, kemudian ditumbuk bersamasama sampai halus. Cara menggunakan, ditempelkan pada luka bakar. Luka baru 2-5 lembar daun tapak dara dikunyah sampai lembut dan ditempelkan pada luka baru. Haid yang tidak teratur Herba 6 15g direbus dalam 5 gelas air hingga tersisa 2 gelas dengan api kecil. Setelah dingin, disaring lalu diminum beberapa kali hingga habis dalam sehari.
6. Efek Farmakologis Senyawa aktif vinblastin dan vinkristin berkhasiat antikanker pada leukemia, ehrlich ascitic liver carsinoma dan walker carcinoma. Juga menghentikan pembelahan sel (mitos) kanker pada tingkat metafase dan menghambat sintetis purin, DNA dan RNA. Vimblastin terutama untuk penyakit hodgki s dan chorioepithelioma, juga efektif pada kanker payudara, indung telur (ovarium), testis dan nephroblastoma. Vinkristin lebih efektif pada leukemia granulostik dan limfositik akut, terutama pada leukemia limfositik dan mielositik akut pada anak-anak. Keduanya menyebabkan penekanan ringan pada sumsum tulang (penyebab turunnya jumlah sel darah putih dan trombosit). Efek samping vinkristin muncul pada sistem saraf dengan gejala sensasi abnormal, kebas pada tungkai, rasa sakit, lemah, kehilangan refleks dalam, gangguan pergerakan, kelumpuhan kelopak mata (ptosis), penglihatan (diplopia), serak dan botak (alopesia). Juga terjadi hambatan pada sistem pembuatan sel
darah, hemoglobin dan trombosit (platelet). sel darah putih menurun 1 2 minggu setelah pemakaian obat (Dalimartha, 2007). Pustaka Ahira, A. 2011. Mengenal Khasiat Tapak Dara. http://www.anneahira.com/tanaman-obat/tapakdara.htm. diakses tanggal 6 Januari 2012. Dalimartha, setiawan. 2007. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. AgroMedia Pustaka. Jakarta. Plantamor. 2008. http://www.plantamor.com. Diakses tanggal 6 Januari 2012. by: Ervina N. F. (0810913027)