PENENTUAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN REHABILITASI JALAN ALIANYANG KOTA PONTIANAK DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM)

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Karena kompleksnya suatu proyek, para pengelola proyek selalu ingm memngkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian. Banyak metode yang

BAB II STUDI PUSTAKA

PERTEMUAN 11 Float dan Lintasan Kritis

PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA

PERCEPATAN WAKTU PADA SUATU PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE JALUR KRITIS

Pertemuan ke 10 Metode Jalur Kritis. Dalam Analisis CPM, dipakai suatu cara yang disebut hitungan maju dan hitungan mundur.

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,

BAB II LANDASAN TEORI. Pengelola proyek selalu ingin mencari metode yang dapat meningkatkan

STUDI PENJADUALAN, PERENCANAAN BIAYA DAN PENGENDALIAN JADUAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2003

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI Proyek Pengertian Proyek Menurut D.I. Cleland dan W.R. King definisi proyek sebagai berikut:


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

MATERI 8 MEMULAI USAHA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENJADWALAN PROYEK DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM) DAN RANKED POSITION WEIGHT METHOD (RPWM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik proyek konstruksi adalah sebagai berikut ini. 1. Kegiatannya dibatasi oleh waktu.

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum

OPTIMASI WAKTU PROYEK DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (Studi Kasus Proyek Rumah Susun Sederhana Sewa Pekanbaru)

PERENCANAAN PERCEPATAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT

MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di

OPTIMALISASI RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN DENGAN PRESEDEN DIAGRAM METHOD (PDM)

JALUR KRITIS (Critical Path)

Critical Path Method (CPM) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan. Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini ialah :

BAB II LANDASAN TEORI

Operations Management

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

Optimalisasi Waktu Pengerjaan Proyek Ruko Dengan Metode Diagram Preseden

BAB II Tinjauan Pustaka

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN WAKTU

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

Ir. Rony Ardiansyah, MT, IP-U III. Sumber: Ir. Faisol AM., MS

JURNAL TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENJADWALAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN GORONTALO DISUSUN OLEH: MOCHAMMAD ANDHIKA D

Manajemen Operasi. Modul Final Semester MODUL PERKULIAHAN. Tatap Kode MK Disusun Oleh Muka 10 MK Andre M. Lubis, ST, MBA

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.1 Tahun 2015

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

A.A. Gde Agung Yana 1

PENJADWALAN DENGAN METODE DIAGRAM PRESEDEN PROYEK JALAN LAYANG CIMINDI BANDUNG

PENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ITERATIF MAKS-PLUS PADA MASALAH LINTASAN TERPANJANG

BAB II LANDASAN TEORI

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X

BAB III PENDEKATAN METODE

JOURNAL OF BUSINESS STUDIES

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya

PERCEPATAN PROYEK PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU

BAB III LANDASAN TEORI

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

Jurusan Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan ABSTRAK

ANALISIS BIAYA PERCEPATAN AKIBAT PENAMBAHAN JAM KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima)

Proyek. Proyek adalah sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil output utama

PERENCANAAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK TOKO MODISLAND MANADO DENGAN METODE CPM

Operations Management

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN PERSEMBAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR

PERT dan CPM adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang

Riset Operasional. ELEMEN ANALISIS JARINGAN menggunakan beberapa istilah dan simbol berikut ini:

Proyek : Kombinasi dan kegiatan-kegiatan g (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan tertentu sebelum se

BAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa

MANAJEMEN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN (WAKTU) PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Waktu Proyek 10/24/2017

Bab 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

Pertemuan 5 Penjadwalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sistem informasi dapat

Sufa atin 1, Nori Cahyana 2 1,2. Universitas Komputer Indonesia 1,2. Jln.Dipatiukur Bandung

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE CPM-PERT PADA JARINGAN. Sebelumnya pada bab II sudah dijelaskan tentang teori graf, teori graf ini

BAB II LANDASAN TEORI

PERENCANAAN WAKTU PELAKSANAAN KONSTRUKSI

BAB 2 LANDASAN TEORI

TEKNIK ANALISA JARINGAN (CPM)

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Manajemen Waktu Dalam Proyek

PENERAPAN METODE CPM PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PEMBANGUNAN GEDUNG BARU KOMPLEKS EBEN HAEZAR MANADO)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3(2015), hal 237 242. PENENTUAN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN REHABILITASI JALAN ALIANYANG KOTA PONTIANAK DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM) Kornelius Gunawan, Evy Sulistianingsih, Naomi Nessyana Debataraja INTISARI Dalam suatu proyek konstruksi yang memiliki berbagai macam kegiatan yang kompleks, diperlukan suatu metode yang dapat meningkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian proyek. Salah satu metode tersebut adalah metode Network Analysis. Metode Network Analysis yang sering digunakan pada proyekproyek konstruksi dengan pekerjaan yang berulang dan saling tumpang tindih waktu pelaksanaan pekerjaannya adalah Precedence Diagram Method (PDM). Di dalam PDM sebuah kegiatan dapat dikerjakan tanpa menunggu kegiatan pendahulunya (predecessor) selesai, sehingga dapat mempercepat waktu penyelesaian pekerjaan proyek tersebut. Network Analysis dengan PDM tidak menggunakan Dummy Activity, sehingga network yang dihasilkan relatif sederhana dibandingkan dengan metode CPM. Metode PDM adalah metode Network Analysis yang termasuk dalam klasifikasi Activity on Node (AON). Penelitian ini bertujuan untuk menyusun Network PDM dan menentukan jalur kritis pada penjadwalan proyek Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Alianyang Kelurahan Sungai Bangkong, Pontianak Kota, Provinsi Kalimantan Barat. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa semua kegiatan yang dilaksanakan pada proyek tersebut adalah kritis (jalur kritis), dimana waktu optimal yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut adalah 175 hari. Kata kunci: Network Analysis, Activity on Node, Predecessor PENDAHULUAN Dalam suatu proyek pembangunan, perencanaan merupakan masalah yang sangat penting. Perencanaan meliputi penentuan keputusan mengenai apa yang akan dikerjakan, kapan hal tersebut akan dikerjakan, siapa yang akan melaksanakannya, bagaimana sarana tujuan yang akan dicapai, serta permasalahan sumber daya. Untuk penyelenggaraan proyek, salah satu sumber daya yang menjadi faktor penentu keberhasilan adalah penentuan waktu penyelesaian kegiatan. Penentuan waktu tersebut akan menjadi dasar bagi perencanaan yang lain yaitu penyusunan jadwal (scheduling), anggaran (budgeting), kebutuhan sumber daya manusia (manpower planning), dan proses pengendalian (controlling) [1]. Metode PDM adalah metode yang memiliki kegunaan sebagai suatu metode yang dapat menunjukan hubungan ketergantungan antar kegiatan, menentukan jalur kritis, serta dapat digunakan pada jadwal pekerjaan proyek yang kegiatannya saling tumpang tindih, sehingga dapat mempersingkat waktu penyelesaian proyek. PDM tidak memerlukan Dummy seperti halnya pada CPM dan PERT. Hal ini dikemukakan dalam jurnal [2] yang berjudul Penjadwalan Proyek dengan Precedence Diagram Method (PDM) dan Ranked Position Weight Method (RPWM). Penelitian tersebut menjelaskan bahwa Penjadwalan pada PDM mempertimbangkan hubungan ketergantungan antar kegiatan dan durasi setiap kegiatan. Bila terjadi kondisi keterbatasan tenaga kerja, maka dilakukan proses alokasi dan perataan tenaga kerja, dengan metode Resource Scheduling Method. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Network Analysis dengan PDM dan mengaplikasikannya pada jadwal proyek Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Alianyang, Kelurahan Sungai Bangkong, Pontianak Kota, Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian ini hanya menganalisis jadwal proyek dari segi waktu pelaksanaanya, tanpa memperhatikan biaya serta sumber daya lainnya. 237

238 K. GUNAWAN, E. SULISTIANINGSIH, N. N. DEBATARAJA Network Analysis dengan PDM pada penelitian ini dilakukan dengan sejumlah tahap yaitu inventarisasi kegiatan proyek, penentuan hubungan ketergantungan antar kegiatan, penyusunan network PDM, penghitungan nilai ES, EF, LS, LF, dan pengidentifikasian jalur kritis, penyusunan jadwal proyek dengan network PDM. PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (PDM) PDM adalah metode Network Analysis yang termasuk dalam klasifikasi AON (Acttivity on Node). Pada PDM sebuah kegiatan dapat dikerjakan tanpa menunggu kegiatan pendahulunya selesai. Pada PDM kegiatan ditulis dalam node yang umumnya berbentuk kotak segi empat dan harus dicantumkan identitas kegiatan dan kurun waktunya, sedangkan anak panah hanya sebagai petunjuk hubungan antar kegiatan yang bersangkutan. Setiap node memiliki dua peristiwa yaitu peristiwa awal dan peristiwa akhir. Ruang dalam node dibagi menjadi komponen-komponen kecil yang berisi keterangan spesifik dari kegiatan dan peristiwa yang bersangkutan yang disebut atribut [3], [4]. Dalam PDM hubungan ketergantungan antar kegiatan dinamakan konstrain (Constraint). Constraint menunjukan hubungan antar kegiatan dengan satu garis dari node terdahulu ke node berikutnya. Satu constraint hanya dapat menghubungkan dua node. Ada 4 macam constraint yaitu [3]: 1. Start to start (SS) yaitu hubungan yang menunjukkan mulainya kegiatan berikutnya tergantung pada mulainya kegiatan sebelumnya 2. Start to finish (SF) yaitu hubungan yang menunjukkan selesainya kegiatan berikutnya tergantung pada mulainya kegiatan sebelumnya. 3. Finish to finish (FF) yaitu hubungan yang menunjukkan selesainya kegiatan berikutnya tergantung pada selesainya kegiatan sebelumnya. 4. Finish to start (FS) yaitu hubungan yang menunjukan mulainya kegiatan berikutnya tergantung pada selesainya kegiatan sebelumnya. Dalam node PDM terdapat notasi yang biasa digunakan dalam perhitungan sebagai berikut: 1. i adalah kegiatan sebelumnya (predecessor). 2. j adalah kegiatan berikutnya (successor). j akan menjadi kegiatan i untuk kegiatan selanjutnya. 3. ES adalah waktu mulai paling awal suatu kegiatan (Earliest Start Time). 4. EF adalah waktu selesai paling awal suatu kegiatan (Earliest Finish Time). Bila hanya ada satu kegiatan terdahulu, maka EF suatu kegiatan terdahulu adalah ES kegiatan berikutnya. 5. LS adalah waktu paling akhir kegiatan boleh mulai (Latest Allowable Start Time) tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan. 6. LF adalah waktu paling akhir kegiatan boleh selesai (Latest Allowable Finish Time) tanpa memperlambat proyek secara keseluruhan. 7. D adalah kurun/durasi waktu suatu kegiatan. Notasi-notasi di atas apabila digunakan dalam network PDM disajikan pada Gambar 1 [4]: (SS)(i-j) (i) Nomor (i) Urut (j) Nomor (j) Urut ES EF ES EF Nama Durasi (FS)(i-j) Nama Durasi LS LF LS LF (FF)(i-j) (SF)(i-j) Gambar 1 Tanda constraint dalam PDM

Penentuan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Jalan Alianyang K. 239 Dalam mengidentifikasi jalur kritis digunakan cara yang disebut hitungan maju, hitungan mundur dan float sebagai berikut [3]: 1. Perhitungan maju Perhitungan maju ini berlaku dan ditujukan untuk hal-hal berikut: a. Menghasilkan ES, SF dan kurun waktu penyelesaian proyek. b. Bila terdapat lebih dari satu kegiatan bergabung, maka diambil angka ES yang terbesar. c. Notasi (i) untuk kegiatan terdahulu dan notasi (j) untuk kegiatan yang sedang ditinjau. d. Waktu awal dianggap nol. Adapun aturan-aturan yang berlaku dalam hitungan maju adalah sebagai berikut: a. Waktu mulai paling awal dari suatu kegiatan yang sedang ditinjau ES (j), adalah sama dengan angka terbesar dari jumlah angka kegiatan terdahulu ES (i), atau EF (i) ditambah constraint yang bersangkutan. Karena terdapat empat constraint, maka bila ditulis dengan rumus menjadi: ( ) * ( ) ( ) ( ) atau ( ) ( ) ( ) ( ) atau ( ) ( ) ( ) atau ( ) ( ) ( ) ( )+ b. Waktu selesai paling awal suatu kegiatan yang sedang ditinjau EF (j) adalah sama dengan waktu mulai paling awal kegiatan tersebut ES (j), ditambah durasi kegiatan yang bersangkutan. Atau dapat ditulis dengan rumus: ( ) ( ) ( ) 2. Perhitungan mundur Perhitungan mundur berlaku dan ditujukan untuk hal-hal berikut: a. Menentukan LS, LF dan kurun waktu float. b. Bila terdapat lebih dari satu kegiatan bergabung, maka diambil angka LS yang terkecil. c. Notasi (i) bagi kegiatan yang sedang ditinjau, sedangkan notasi (j) adalah kegiatan berikutnya. Adapun aturan-aturan yang berlaku dalam hitungan maju adalah sebagai berikut. a. Waktu selesai paling akhir suatu kegiatan LF (i) yang sedang ditinjau, yang merupakan angka terkecil dari jumlah kegiatan LS atau LF ditambah constraint yang bersangkutan. Karena ada empat constraint, maka dapat ditulis dengan rumus: ( ) * ( ) ( ) ( ) atau ( ) ( ) ( ) ( ) atau ( ) ( ) ( ) ( ) atau ( ) ( ) ( ) + b. Waktu mulai paling akhir suatu kegiatan yang sedang ditinjau LS (i), adalah sama dengan waktu selesai paling akhir dari kegiatan tersebut LF (i), dikurangi kurun waktu kegiatan yang bersangkutan. Atau dapat ditulis dengan rumus: ( ) ( ) ( ) 3. Perhitungan waktu mengambang (float atau slack) dalam PDM Float berguna untuk memberikan sejumlah kelonggaran waktu pada kegiatan dalam sebuah Network Analysis. Float terbagi atas dua jenis yaitu: a. Total float (TF) adalah waktu mengambang total, dapat dihitung dengan rumus: TF =LF EF b. Free float (ff) adalah waktu mengambang bebas, dapat dihitung dengan rumus: ff = ES EF Dalam PDM suatu kegiatan dikatakan kritis jika: (ES (i-j) = LS (i-j) ), (EF (i-j) = LF (i-j) ), atau TF = 0. PDM PADA JADWAL PROYEK REHABILITASI JALAN ALIANYANG Proyek konstruksi yang dianalisis pada penelitian ini adalah proyek Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Alianyang, Kelurahan Sungai Bangkong, Pontianak Kota, Kalimantan Barat. Data dalam penelitian ini di peroleh dari Dinas PU Kota Pontianak berupa surat perjanjian kontrak proyek. Dana yang dibutuhkan dalam proyek ini bersumber dari dana APBD Kota Pontianak yang di kelola langsung oleh Dinas PU Kota Pontianak. Sedangkan yang bertindak sebagai kontraktor adalah CV. TRI MANDIRI UTAMA EK, dan PT. Tri Mulia Rekayasa Utama sebagai konsultan. keseluruhan proyek ini adalah Rp.584.170.000,00 dan lamanya pengerjaan proyek adalah 175 hari kalender.

240 K. GUNAWAN, E. SULISTIANINGSIH, N. N. DEBATARAJA Untuk mengidentifikasi kegiatan yang berlangsung dalam suatu proyek, maka dilakukan inventarisasi kegiatan yang ada dalam proyek tersebut. Pada proyek pemeliharaan Jalan Alianyang, kelurahan Sungai Bangkong, Pontianak Kota, Kalimantan Barat, pekerjaan dibagi menjadi beberapa kelompok pekerjaan yang disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Inventarisasi Proyek No DIVISI SEKSI URAIAN 1 Mobilisasi 2 Pekerjaan Tanah 3 Pengerasan 4 Struktur Lapis Pondasi Agregat Fondasi Tiang Cerucuk Baja Tulang Beton K-125 Beton K-350 Program mobilisasi Galian Biasa Prosedur Galian Penghamparan Dan Pemadatan Turap Tiang Pancang Kayu Tiang Pancang Beton Pracetak Tiang Pancang Baja Struktur Pemancangan Tiang Tiang Bor Beton Cor Langsung di Tempat Pembuatan dan Penempatan Pencampuran dan penakaran Pelaksanaan Pengecoran Pekerjaan akhir Pencampuran dan penakaran Pelaksanaan Pengecoran Pekerjaan akhir Pengendalian Mutu di Lapangan 5 Pengembalian kondisi dan Pekerjaan Minor Penanaman Pohon Mahoni 6 Mobilisasi Akhir

Penentuan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Jalan Alianyang K. 241 Setelah kegiatan proyek diinventarisasi dan dikelompokkan, maka langkah selanjutnya ialah menentukan hubungan ketergantungan (constraint) dari setiap kegiatan tersebut. Constraint antar kegiatan dan durasi dari masing-masing kegiatan pada proyek ini disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2 Constraint Antar No. Nama Kode Durasi (Hari) Constraint 1 Mobilisasi A 7 0 2 Galian Biasa B 21 3 Pondasi Cerucuk C 28 4 Lapis Pondasi D 28 5 Baja Tulang E 91 6 Beton K-125 F 77 7 Beton K-350 G 77 8 Penanaman Pohon H 14 9 Mobilisasi Akhir I 7 Total 350 SS(1-2) = 7 SF(1-2) = 28 FF(1-2) = 21 FS(1-2) = 0 SS(2-3) = 14 SF(2-3) = 42 FF(2-3) = 21 FS(2-3) = -7 SS(3-4) = 21 SF(3-4) = 49 FF(3-4) = 21 FS(3-4) = -7 SS(4-5) = 21 SF(4-5) = 112 FF(4-5) = 84 FS(4-5) = -7 SS(5-6) = 7 SF(5-6) = 84 FF(5-6) = -7 FS(5-6) = -84 SS(6-7) = 14 SF(6-7) = 91 FF(6-7) = 14 FS(6-7) = -64 SS(7-8) = 70 SF(7-8) = 84 FF(7-8) = 7 FS(7-8) = -7 SS(8-9) = 14 SF(8-9) = 21 FF(8-9) = 7 FS(8-9) = 0

242 K. GUNAWAN, E. SULISTIANINGSIH, N. N. DEBATARAJA Dalam mengidentifikasi jalur kritis pada PDM dilakukan dua tahap perhitungan yaitu, perhitungan maju dan perhitungan mundur. Hasil dari perhitungan maju dan perhitungan mundur untuk setiap kegiatan yang disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3 Hitungan Maju dan Mundur No. Nama Hitungan Hitungan Kode Durasi Maju Mundur (Hari) ES EF LS LF 1 Mobilisasi A 7 0 7 0 7 2 Galian Biasa B 21 7 28 7 28 3 Pondasi Cerucuk C 28 21 49 21 49 4 Lapis Pondasi D 28 42 70 42 70 5 Baja Tulang E 91 63 154 63 154 6 Beton K-125 F 77 70 147 70 147 7 Beton K-350 G 77 84 161 84 161 8 Penanaman Pohon Mahoni H 14 154 168 154 168 9 Mobilisasi Akhir I 7 168 175 168 175 Dari hasil perhitungan maju dan perhitungan mundur terlihat bahwa setiap kegiatan mempunyai nilai ES = LS dan nilai EF = LF, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua kegiatan yang dikerjakan pada proyek rehabilitasi/pemeliharaan jalan Alianyang tersebut adalah kegiatan kritis. Oleh karena itu, semua kegiatan pada proyek tersebut haruslah mendapat prioritas yang sama dan serius dari pengelola/pekerja proyek agar tidak terjadi keterlambatan dalam penyelesaian proyek tersebut. Waktu optimal yang diperlukan dalam penyelesaian proyek ini adalah 175 hari kalender. PENUTUP Dari analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa lamanya pengerjaan proyek Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Alianyang adalah 175 hari. Hal ini disebabkan karena setiap kegiatan pada proyek Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Alianyang tersebut dilakukan secara tumpang tindih waktu pelaksanaannya. Sehingga, proyek rehabilitasi jalan tersebut dapat selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. DAFTAR PUSTAKA [1]. Siswanto. Operations Research. Jilid Dua. Yogyakarta: Erlangga; 2007. [2]. Saputra IGNO. Penjadwalan Proyek Dengan Precedence Diagram Method (PDM) Dan Ranked Position Weight Method. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil. 2011; 15(1):18-28. [3]. Soeharto I. Manajemen Proyek. Dari Konseptual Sampai Operasional. Jakarta: Erlangga; 1995. [4]. Dimyati HHA, Nurjaman K. Manajemen Proyek. Bandung: C. V Pustaka Setia; 2014. KORNELIUS GUNAWAN : Jurusan Matematika FMIPA UNTAN, Pontianak, gunawan_b2b@ymail.com EVY SULISTIANINGSIH : Jurusan Matematika FMIPA UNTAN, Pontianak, evysulistianingsih@gmail.com NAOMI NESSYANA DEBATARAJA : Jurusan Matematika FMIPA UNTAN, Pontianak, naominessyana@gmail.com