KTSP K-13 Kelas X geografi PENELITIAN GEOGRAFI II H. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI Langkah-langkah penelitian geografi secara garis besar adalah sebagai berikut. a. Merumuskan Masalah Masalah penelitian adalah suatu problem yang membutuhkan pemecahan, yakni: apa masalahnya, di mana masalah terjadi, dan mengapa masalah dapat terjadi. Perumusan masalah berkaitan dengan judul penelitian. Judul penelitian ditentukan dengan memperhatikan tiga hal, antara lain: 1. judul ditetapkan setelah peneliti mengetahui apa inti permasalahan;. judul harus mencerminkan keseluruhan isi penulisan; 3. judul harus menggunakan kalimat yang singkat dan jelas. b. Merumuskan Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ditentukan berdasarkan judul dan permasalahannya. Tujuan penelitian geografi adalah: 1. menerapkan hasil penelitian untuk pemecahan sosial di wilayah penelitian dan semua wilayah yang mengalami permasalahan serupa;. menerapkan hasil penelitian untuk kepentingan hidup manusia, baik di masa kini maupun di masa yang akan datang; 1
3. menyumbangkan hasil penelitian untuk perencanaan pembangunan dan pengembangan wilayah; 4. menyumbangkan konsep-konsep baru yang ditemukan dalam penelitian untuk kepentingan pengembangan ilmu geografi. c. Menyusun Hipotesis Hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara atas masalah yang sedang diteliti. Hipotesis muncul dari hasil observasi lapangan pada penelitian awal. Kebenaran hipotesis harus dibuktikan melalui pengumpulan data dan analisis data. Kriteria hipotesis, antara lain: 1. dapat dipercaya dan masuk akal;. dapat diuji berdasarkan data empiris; 3. bersifat spesifik. Contoh hipotesis adalah sebagai berikut. 1. Pencemaran di wilayah X erat hubungannya dengan pembangunan industri di wilayah tersebut.. Pembangunan industri di wilayah X merupakan faktor penyebab pencemaran di wilayah tersebut. 3. Pembangunan industri di wilayah X berkorelasi positif dengan pencemaran di wilayah tersebut. d. Mengumpulkan Data Data-data dikumpulkan untuk menguji kebenaran hipotesis. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara observasi lapangan, wawancara, angket, studi kepustakaan, atau dengan penggunaan sarana ilmiah. e. Menentukan Sampel Sampel adalah sebagian (umumnya 30%) dari total populasi. Contoh, jumlah populasi di wilayah X, 500 penduduk, maka sampel yang diambil 150 penduduk. Sampel harus memenuhi sifat-sifat populasi. Jika sampelnya area (wilayah), maka jarak, luas, ketinggian, kemiringan, tingkat kesuburan, dan tingkat curah hujan merupakan sifat dan sampel area. Semakin besar jumlah sampel, semakin akurat hasil penelitiannya.
f. Mengolah Data Tahap pengolahan data-data penelitian, antara lain: 1. Pemeriksaan data Pemeriksaan ini adalah kegiatan meneliti kembali data-data yang sudah dikumpulkan. Kriterianya, yakni: data harus lengkap; data harus sesuai dengan kebutuhan penelitian; data harus relevan, berhubungan atau berkaitan dengan kebutuhan data; data harus seragam, menggunakan satuan ukuran yang sama.. Pembuatan kode (coding) Pembuatan kode adalah kegiatan mengklasifikasi data sesuai jenisnya. Kemudian diberi identitas dengan simbol angka atau simbol huruf sehingga memudahkan analisis data. 3. Pemasukan data (tabulating) Pemasukan data adalah kegiatan memasukkan data ke dalam tabel-tabel. Data yang sudah ditabulasikan lebih mudah dibaca, dipahami, dan dianalisis. g. Analisis Data Analisis data bertujuan untuk memperoleh kebenaran jawaban atas permasalahan yang sedang diteliti. 1. Analisis statistik Analisis statistik dilakukan untuk mengolah data-data kuantitatif. Data jumlah penduduk, tingkat pendidikan penduduk, luas lahan, kemiringan lereng, besarnya curah hujan.. Analisis deskriptif Analisis deskriptif dilakukan untuk mengolah data-data kualitatif. Menjelaskan faktor penyebab pencemaran di wilayah X. Menjelaskan penyebab urbanisasi di Pulau Jawa. Menjelaskan sebab akibat alih fungsi lahan di kota Z. 3
h. Menarik Kesimpulan Kesimpulan merupakan inti pokok dari jawaban setiap rumusan masalah. Jika rumusan masalahnya ada tiga, yaitu apa masalahnya (pencemaran), di mana masalah terjadi (di wilayah X), dan mengapa masalah dapat terjadi (lihat hasil analisis data), maka kesimpulannya juga ada tiga. I. MODEL ANALISIS GEOGRAFI Analisis geografi yang paling utama adalah analisis keruangan. Analisis keruangan adalah analisis lokasi dengan titik berat pada jarak, keterkaitan, dan gerakan dalam ruang. Modelmodel analisis keruangan antara lain sebagai berikut. a. Analisis Tetangga Terdekat Analisis tetangga terdekat digunakan untuk menentukan pola sebaran permukiman penduduk. Apakah mengelompok (clustered), tersebar tidak merata (random), ataukah tersebar merata atau seragam (regular). Tahapan analisis tetangga terdekat adalah sebagai berikut: 1. Menentukan batas wilayah yang akan diteliti.. Mengubah pola sebaran permukiman menjadi pola sebaran titik (dot) pada peta topografi. 3. Memberi nomor urut setiap titik. 4. Mengukur jarak terdekat pada garis lurus, antara satu titik dengan titik lain yang menjadi tetangga terdekatnya. 5. Menetapkan pola sebaran permukiman. Mengelompok (clustered) Seragam (regular) Acak (random) 4
b. Jaringan dan Konektivitas 1. Jaringan sebagai suatu graf Analisis jaringan graf digunakan untuk membandingkan perkembangan hubungan udara dengan jaringan jalan. Semakin banyak mata rantainya, wilayahnya semakin berkembang. Menurut teori Graf, yang dimaksud dengan jaringan mencakup titik, mata rantai, dan wilayah. Rumus: m + = t + w Keterangan: m : mata rantai : konstanta t : titik w : wilayah Wilayah A Wilayah B Wilayah C maka m = 5 m = 7 m = 8 t = 4 t = 5 t = 5 m+ = t+ w 5+ = 4 + w 7= 4+ w w = 7 4= 3. Angka Siklomatik m+ = t+ w 7+ = 5 + w 9= 5+ w w = 9 5= 4 m+ = t+ w 8+ = 5 + w 10 = 5 + w w = 10 5= 5 Angka siklomatik digunakan untuk membandingkan jaringan jalan dua wilayah. Semakin tinggi angka siklomatiknya, semakin rapat jaringan jalannya. Rumus: μ = m t + s 5
Keterangan: μ m t s : angka siklomatik : mata rantai : titik : subgraf Wilayah B Wilayah C m = 7 t = 5 s = 3 maka μ = m t+ s = 7 5+ 3 = 5 m = 8 t = 5 s = 4 μ = m t+ s = 8 5+ 4 = 7 3. Indeks Bheta Indeks bheta digunakan untuk membandingkan tingkat perkembangan ekonomi antardaerah. Semakin banyak mata rantainya, semakin tinggi tingkat perkembangan ekonominya. Rumus: β = m t Keterangan: m t : mata rantai : titik 6
Wilayah B Wilayah C Wilayah D Maka m = 7 t = 5 m β = t 7 β = 5 β = 140, m = 8 t = 5 m β = t 8 β = 5 β = 160, m = 10 t = 5 m β = t 10 β = 5 β = 00, J. METODE ANALISIS KUANTITATIF Metode analisis kuantitatif adalah teknik mengolah data-data penelitian secara statistik. Berikut ini statistik sederhana untuk mengolah data kuantitatif. a. Rata-rata Rata-rata adalah bilangan yang diperoleh dari hasil pembagian jumlah nilai data dengan jumlah data. Rumus: Rata-rata = Jumlah nilai data Jumlah data Data Jumlah Anak per Kepala Keluarga (KK) di Dusun A. Data KK Jumlah Anak per KK Nilai Data KK 1 3 KK 6 5 KK 3 15 7
Data KK Jumlah Anak per KK Nilai Data 15 KK 4 60 0 KK 5 100 5 KK 6 150 Total 70 KK Total 333 333 Rata-rata = = 4, 757 70 Jadi, rata-rata jumlah anak per keluarga di dusun A adalah 5 anak. b. Median Median adalah nilai tengah dari sederetan nilai yang disusun dari nilai terkecil sampai terbesar. 1. Jika jumlah data ganjil, mediannya adalah nilai data yang berada di tengah-tengah. Rumus: Jumlah data +1 Median = Data penghasilan buruh pabrik di dusun X: Buruh Penghasilan Urutan Penghasilan: A Rp1.00.000,00 1. Rp800.000,00 B Rp900.000,00. Rp900.000,00 C Rp1.300.000,00 3. Rp1.000.000,00 D Rp1.000.000,00 4. Rp1.00.000,00 Median E Rp800.000,00 5. Rp1.300.000,00 F Rp1.900.000,00 6. Rp1.400.000,00 G Rp1.400.000,00 7. Rp1.900.000,00 Σ : 7 ΣRp8.500.000,00 8. 500. 000 Rata-rata = 7 = 1. 14. 85 8
Median Jumlah data + 1 = 7 = + 1 = 4 = Urutan ke 4 (Rp1.00.000,00). Jika jumlah data genap, mediannya adalah rata-rata dari dua nilai data. Rumus: Median = Jumlah dua nilai data yang ditengah-tengah Data penghasilan buruh pabrik di dusun Z: Buruh Penghasilan Urutan Penghasilan: A Rp1.00.000,00 1. Rp800.000,00 B Rp900.000,00. Rp900.000,00 C Rp1.800.000,00 3. Rp900.000,00 D Rp1.400.000,00 4. Rp1.00.000,00 : = 1.300.000 E Rp900.000,00 5. Rp1.400.000,00 F Rp1.600.000,00 6. Rp1.600.000,00 G Rp1.900.000,00 7. Rp1.800.000,00 H Rp800.000,00 8. Rp1.900.000,00 Σ : 8 ΣRp10.500.000,00 10. 500. 000 Rata-rata = 8 = 1. 31. 500 Median = Jumlah dua nilai data yang di tengah-tengah 1. 00.000 + 1. 400. 000 = = 1. 300. 000 9
K. TEORI DIFUSI KERUANGAN Difusi keruangan terdiri dari difusi ekspansi dan difusi relokasi sebagai berikut. a. Difusi Ekspansi Difusi ekspansi adalah proses penyebaran keruangan dengan cara menjalar melalui suatu populasi dari suatu wilayah ke wilayah lain. 1. Penduduk wilayah satu memasarkan beras unggulan. Bulan berikutnya, penduduk wilayah dua ikut memasarkan beras unggulan.. Penduduk wilayah satu terserang penyakit demam berdarah. Minggu berikutnya penyakit tersebut menyerang penduduk wilayah dua. w.1 w. w.3 Keterangan: w.1 : waktu 1 w. : waktu w.3 : waktu 3 Gambar difusi ekspansi b. Difusi Relokasi (Penampungan) Difusi relokasi adalah proses penyebaran keruangan dengan cara meninggalkan wilayah lama dan berpindah atau ditampung di wilayah baru. 1. Penduduk wilayah satu berpindah ke wilayah dua untuk bekerja.. Penduduk wilayah desa berurbanisasi ke kota untuk bekerja sebagai buruh pabrik. 3. Penduduk Jawa Tengah bertransmigrasi ke Sumatera Selatan dan ditampung oleh pemerintah di permukiman transmigrasi. 10
w.1 w. w.3 Keterangan: w.1 : waktu 1 w. : waktu w.3 : waktu 3 Gambar difusi relokasi Difusi keruangan memiliki enam unsur sebagai berikut. 1. Daerah, di mana proses difusi terjadi.. Tempat asal. 3. Tempat tujuan. 4. Jalur perpindahan. 5. Item, yang didifusikan. penduduk, kegiatan penduduk, penyakit, industri, dan produk barang. 6. Waktu, kapan difusi terjadi. Apakah secara tiba-tiba, atau terjadi dengan tenggang waktu berkala, atau secara terus-menerus. L. SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI a. Bagian Pembukaan Bagian Pembukaan meliputi: 1. judul karya tulis/penelitian;. halaman pengesahan (kepala sekolah) 3. halaman persetujuan (guru pembimbing) 4. halaman persembahan dan motto 5. kata pengantar 6. daftar isi 7. daftar gambar 8. daftar tabel 9. daftar lampiran 11
b. Bagian Isi Bagian isi meliputi: 1. Bab I: Pendahuluan A. latar belakang masalah B. rumusan permasalahan C. tujuan penelitian D. manfaat penelitian. Bab II: Landasan Teori A. telaah pustaka B. landasan teoritik C. hipotesis 3. Bab III: Metodologi Penelitian A. identifikasi variabel B. penentuan sampel penelitian C. metode pengumpulan data D. model analisis dan metode analisis data 4. Bab IV: Analisis Data A. latar belakang objek penelitian B. analisis data c. Bagian Penutup Bagian penutup meliputi: 1. Bab V: Kesimpulan dan Saran-Saran A. kesimpulan B. saran-saran. Daftar Pustaka 3. Lampiran M. PUBLIKASI HASIL PENELITIAN Publikasi hasil penelitian dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti membuat artikel dan dikirim ke majalah sekolah, majalah umum, surat kabar atau dengan melakukan diskusi, baik diskusi panel, simposium, ataupun seminar. 1