Abstract. Keywords: Utilization of health centers, education level, income level, Perception. Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

DETERMINAN PERILAKU KEPALA KELUARGA TERHADAP PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN DI PUSKESMAS PARAMASAN KABUPATEN BANJAR

Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.

HUBUNGAN ANTARA STATUS DEMOGRAFI DENGAN KEPUASAN DALAM PELAYANAN PASIEN JAMKESMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRACT. Keywords: Education Level, Income Level, Knowledge, Attitude, Household Waste Treatment. ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI OLEH REMAJA DI SMPN 19 WILAYAH KERJA PUSKESMAS AUR DURI KOTA JAMBI

Kata Kunci : Persepsi Pasien, Mutu Jasa Pelayanan.

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemanfaatan pelayanan kesehatan secara umum bisa dikaitkan baik. di beberapa daerah yang mengalami kendala dalam

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

PEMANFAATAN PELAYANAN PENGOBATAN DI PALANG MERAH INDONESIA KOTA SEMARANG

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Kata Kunci : Pendidikan, Pendapatan, Pekerjaan, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI KELURAHAN BULUSAN, KECAMATAN TEMBALANG, KOTA SEMARANG

An Nadaa JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT. Volume 3, Nomor 1, Juni 2016 ISSN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT KELURAHAN IMANDI DENGAN TINDAKAN PEMANFAATAN PUSKESMAS IMANDI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : ANGGIT YATAMA EMBUN PRIBADI

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

Kata Kunci : Posyandu, Kader Posyandu, Keaktifan.

Kata Kunci: pengetahuan, pendapatan, minyak jelantah

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PONED OLEH IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANJAR 2 KOTA BANJAR

JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

masyarakat dengan pemanfaatn Puskesmas (α=0,05< ρ=0,508). HUBUNGAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT KELURAHAN TUMINTING DENGAN PEMANFAATAN PUSKESMAS

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI DI PUSKESMAS SONDER

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DEMOGRAFI MASYARAKAT DENGAN KEPUASAN PELAYAN BPJS DI PUSKESMAS BRINGIN

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN PESERTA BPJS DI KELURAHAN ROWOSARI DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ROWOSARI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

PENDAHULUAN Makanan pertama dan utama bagi bayi adalah air susu ibu (ASI). Air susu ibu sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi (Arisman,

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PASIEN MELAKUKAN PENGOBATAN TRADISIONAL KE BALAI PENGOBATAN TRADISIONAL DI YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

Kata kunci: Motivasi, Penghargaan, Tanggung Jawab, Pengembangan, Kinerja Pegawai

Unnes Journal of Public Health

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE (K1-K4) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAMASA

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERSEDIANYA JAMBAN KELUARGA SEHAT DI DESA TOMPASO DUA KECAMATAN TOMPASO BARAT KABUPATEN MINAHASA

ABSTRAK. Kata Kunci : Kepemimpinan, Kinerja, Motivasi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN POSBINDU LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BEJI TAHUN 2014

PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN, JENIS PEMBIAYAAN, STATUS AKREDITASI PUSKESMAS TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS DI KOTA SURAKARTA TESIS

PATH ANALYSIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEDIAAN SUAMI SEBAGAI AKSEPTOR VASEKTOMI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANDEN BANTUL YOGYAKARTA TESIS

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

Kata Kunci : Kepuasan Pasien, Pelayanan Kesehatan, Karakteristik Pasien.

ANALISIS FAKTOR PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DI PUSKESMAS CIMANDALA KABUPATEN BOGOR

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tingkat Pendidikan, Dukungan Petugas Kesehatan, Tindakan Pencegahan Rabies

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

GAMBARAN PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS PANIKI BAWAH KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU)

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU

RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE OF THE FAMILY ON FAMILY TASK IN HEALTH AND THE UTILIZATION OF HEALTH SERVICE AT PANDAK II HEALTH CENTER BANTUL

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS KEMA KECAMATAN KEMA KABUPATEN MINAHASA UTARA FACTORS RELATED TO THE UTILIZATION OF COMMUNITY HEALTH CENTER AT SUBDISTRICT KEMA OF DISTRICT NORTH MINAHASA Kristian J. Madunde 1, Frans. J Pelealu 2, Paul Kawatu 3 Bidang Minat Administrasi Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado Abstract Background: Health is a basic requirement for human life. Since before independence, Indonesia has begun an effort to improve the health, and since it is more priority the health center services. Health Center is one of the health care facilities are a mainstay or a benchmark of health development, means of community participation, and the first comprehensive service center of a region. The lack of utilization of the public health center by this time because of the image of health center is still not good. Methods: The study was a kind of analytic survey research with cross sectional design, using chi-square test. The sample size is met in this study were 99 responders and taken by purposive sampling in the nine village. Results: The results obtained by the majority of respondents utilize health services at the health center as many as 50 respondents (50.50%). By level of education, higher education totaled 63 respondents (63.63%), low education totaled 36 respondents (36.37%). Based on income level, income level totaled 35 respondents (35.36%) less income totaled 64 respondents (64.64%). By perception, perception of both totaled 46 respondents (46.47%), perception is not good totaled 53 respondents (53.53%). Conclusion: Variable rate linked to the public perception of the utilization of health services at the health center Kema, the level of perception (0,000). While the variables that have no connection with the utilization of health services at the health center Kema, level of education (1,000), and income level (0.079). Keywords: Utilization of health centers, education level, income level, Perception Abstrak Latar Belakang : Kesehatan merupakan suatu kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia. Semenjak sebelum kemerdekaan Indonesia sudah memulai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan, dan sejak itu lebih mempriotaskan pada pelayanan Puskesmas. Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang menjadi andalan atau tolak ukur dari pembangunan kesehatan, sarana peran serta masyarakat, dan pusat pelayanan pertama yang menyeluruh dari suatu wilayah. Kurangnya pemanfaatan Puskesmas oleh masyarakat saat ini karena citra Pukesmas masih kurang baik. Puskesmas Kema menurut data kunjungan 2 tahun terakhir mengalami penurunan sebesar ± 8,0 %. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional dengan menggunakan uji chi-square. Besar sampel yang terpenuhi dalam penelitian ini adalah 99 responden dan diambil secara Purposive Sampling di Sembilan Desa. Hasil Penelitian: Hasil penelitian yang diperoleh yaitu sebagian besar responden memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas yaitu sebanyak 50 responden (50,50%). Berdasarkan tingkat pendidikan, pendidikan tinggi berjumlah 63 responden (63,63%), pendidikan rendah berjumlah 36 Responden (36,37%). Berdasarkan tingkat pendapatan, tingkat pendapatan cukup berjumlah 35 responden (35,36%) pendapatan kurang berjumlah 64 responden (64,64%). Berdasarkan persepsi, persepsi baik berjumlah 46 responden (46,47%), persepsi tidak baik berjumlah 53 responden (53,53%). Kesimpulan: Variabel tingkat persepsi masyarakat memiliki hubungan dengan Kema, tingkat persepsi (0,000). Sedangkan variabel yang tidak memiliki hubungan dengan Kema, tingkat pendidikan (1,000), dan tingkat pendapatan (0,079). Kata Kunci: Pemanfaatan Puskesmas, Tingkat Pendidikan, Tingkat Pendapatan, Persepsi

PENDAHULUAN Kesehatan merupakan suatu kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia dimana sejak zaman dahulu kala telah banyak dilakukan upaya upaya untuk menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan diri maupun kelompok, jadi pada dasarnya masyarakat telah menyadari tentang pentingnya sehat. Pemerintah Indonesia semenjak sebelum kemerdekaan sudah memulai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan tetapi belum secara mendasar dan menyeluruh, baru sejak Pelita pertama mulai menetapkan langkah langkah sistimatis dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan lebih mempriotaskan pada primary health care atau pelayanan tingkat dasar puskesmas (Farich, 2012). Levey dan Loomba (1973) dalam Azwar (1996) menjelaskan bahwa Pelayanan kesehatan merupakan setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan keluarga, kelompok ataupun masyarakat. Pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang menjadi andalan atau tolak ukur dari pembangunan kesehatan, sarana peran serta masyarakat, dan pusat pelayanan pertama yang menyeluruh dari suatu wilayah (Alamsyah, 2011). Menurut Muninjaya (2004) yang dikutip Alamsyah (2011) menjelaskan bahwa Puskesmas merupakan unit teknis pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu atau sebagian wilayah kecamatan yang mempunyai fungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat, pusat pemberdayaan masyarakat dan pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam rangka pencapaian keberhasilan fungsi Puskesmas sebagai unjug tombak pembangunan bidang kesehatan. Beberapa hal yang menyebabkan masih kurangnya pemanfaatan Puskesmas oleh masyarakat saat ini karena citra Pukesmas masih kurang baik, utamanya yang berkaitan mutu, penampilan fisik puskesmas kurang bersih dan nyaman, disiplin, profesionalisme, dan keramahan petugas dalam pelayanan kesehatan yang masih lemah, waktu kerja pegawai puskesmas yang tidak efektif, kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas kurang berorientasi pada masalah dan kebutuhan kesehatan masyarakat setempat, ketersediaan obatan obatan yang masih terbatas serta alat alat kesehatan juga yang masih kurang memadai, sehingga berpengaruh pada angka kunjungan. (Alamsyah, 2011). Puskesmas Kema menurut data kunjungan 2 tahun terakhir, pada tahun 2010 total kunjungan sebanyak 17.067, meliputi kunjungan umum sebanyak 10.203, Askes 2.264, serta Gakin sebanyak 4.600. Di tahun 2011 jumlah kunjungan mengalami penurunan menjadi 15.700, dengan uraian kunjungan umum sebanyak 9.173, Askes 1859 kunjungan, serta Gakin sebanyak 4.668 kunjungan, Dengan data ini dapat dilihat penurunan pemanfaatan pelayanan Puskesmas sebanyak ± 8,0 %. Menyadari pentingnya puskesmas dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, maka berbagai masalah atau kekurangan dalam penyelenggaraan pelayanan puskesmas perlu diteliti. Masalah-masalah tersebut berasal dari dalam maupun luar lingkungan puskesmas. Dari dalam puskesmas misalnya dari perilaku dan keterampilan petugas. Dari luar puskesmas misalnya dari karakteristik pengguna pelayanan itu sendiri, dan sosiokultur masyarakat (umur, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, suku/ras, sikap dll). Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Faktor faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan Puskesmas di Kecamatan Selain itu juga belum pernah dilakukan penelitian tentang pemanfaatan Puskesmas di Kecamatan

LANDASAN TEORI Menurut anderson (1974) yang dikutip Notoadmojo (2012), menjelaskan bahwa ada beberapa model kepercayaan kesehatan dimana ketika setiap individu memanfaatkan pelayanan kesehatan tergantung tiga kategori utama diantaranya : 1. Karateristik Presdisposisi (Presdiposing characteristics) Karateristik ini digunakan untuk menggambarkan fakta bahwa tiap individu mempunyai kecenderungan untuk menggunakan pelayanan kesehatan yang berbeda beda. Hal ini disebabkan karena adanya cirri cirri individu, yang digolongkan kedalam tiga kelompok. a. Ciri ciri demografi, seperti jeis kelamin dan umur. b. Struktur sosial seperti tingkat pendidikan, pekerjaan, kesukuuan atau ras dan sebagainya. c. Manfaat manfaat kesehatan seperti keyakinan bahwa pelayanan kesehatan dapat menolong proses penyembuhan penyakit. Selanjutnya Anderson percaya bahwa : 1) setiap individu atau orang mempunyai perbedaan karateristik, mempunyai perbedaan tipe dan frekuensi penyakit dan mempunyai perbedaan polapenggunaan pelayanan kesehatan. 2) setiap individu mempunyai perbedaan struktur social, mempunyai perbedaan gaya hidup, dan akhirnya mempunyai perbedaan pola penggunaan pelayanan kesehata. 3) Individu percaya adanya kemanjuran dalam penggunaan pelayanan kesehatan. 2. Karateristik pendukung (enabling characteristics) Karateristik ini mencerminkan bahwa meskipun mempunyai predisposisi untuk menggunakan pelayanan kesehatan, ia tidak akan bertindak untuk menggunakannya, kecuali bila ia mampu menggunakannya. Penggunanan peayanan kesehatan yang ada tergantung pada keampuan konsumen untuk membayar. 3. Karateristik kebutuhan (need characteristics) Faktor predisposisi dan faktor yang memungkinkan untuk mencari pengobatan dapat terwujud di dalam tindakan apabila itu dirasakan sebagai kebutuhan. Dengan kata lain kebutuhan merupakan dasar dan stimulus langsung untuk menggunakan pelayanan kesehatan, bilamana tingkat predisposisi dan enabling itu ada. Kebutuhan (need) dibagi dalam dua kategori yaitu perceived need dan evaluated need. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional atau potong lintang. Lokasi penilitian adalah Puskesmas Kema, Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara, dan telah dilaksanakan pada bulan Februari sampai April tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Kepala Keluarga yang menetap di wilayah kecamatan Kema yang terdiri dari 9 Desa yaitu Desa Kema I, Desa Kema II, Desa Kema III, Lansot, Lilang, Waleo, Makalisung, Tontalete, dan Tontalete Rok rok. Adapun jumlah penduduk 14.730 jiwa dengan jumlah KK 4.136. Untuk Target populasinya adalah Kepala Keluarga yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kema yang memanfaatkan dan yang tidak memanfaatkan Puskemas Pengambilan sampel penelitian ini, menggunakan rumus yang dikutip dari Saryono (2011), sebagai berikut: N n= 1+(N x d 2 ) Keterangan: N = besar populasi n = besar sampel d 2 = presisi (10% atau 0,1) perhitungan sampel diambil berdasrkan data jumlah kepala keluarga wilayah kerja Puskemas Kema, yaitu sebanyak 4.136 KK, sehingga ditetapkan sampel penelitian sebagai berikut:

N n = 1+(N x d 2 ) 4136 n = 1+(4236 x 0,1 2 ) 4136 n = 1+(4136 x 0,01 ) n = 4136 = 97,63 42,36 = 99 responden Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah secara purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan tidak berdasarkan strata, kelompok, tetapi berdasarkan tujuan dan pertimbangan dari peneliti HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini responden yang menjadi subjek penelitian berjumlah 99 Kepala Keluarga dan menetap di wilayah kerja Puskesmas Kema Minimal 12 Bulan. Responden terdiri dari masyarakat di 9 Desa di Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara dan bersedia menjadi responden dengan menandatangani lembar persetujuan. Responden terbanyak adalah dengan berjenis kelamin perempuan dengan berjumlah 78 responden (78,78%), hal ini dikarenakan pada saat pengambilan data primer, ketika dikunjungi hanya Ibu ibu yang dapat dijumpai dirumah sedangkan bapak atau suami mereka sedang bekerja. Responden terbanyak berumur antara 48-62 tahun (38,40%). Berdasarkan Suku/Ras terbanyak adalah Suku/Ras Minahasa dengan jumlah 64 responden (64,64%), karena suku Minahasa merupakan suku asli yang mendiami tanah Sulawesi Utara lebih khusus di Kecamatan Pekerjaan yang ditekuni oleh keluarga rata rata adalah buruh/petani dengan jumlah 29 responden, hal ini dikarenakan letak geografis dan kondisi tanah di Kecamatan kema yang begitu cocok untuk lahan pertanian. Hubungan antara tingkat pendidikan dengan Pemanfaatan Puskesmas Tidak Tingkat Pendidikan Rendah Tinggi N % N % 18 18 36,37 36,00 31 32 63,30 64,00 Total 49 50 Total 36 36,40 63 63,60 99 Uji X 2 (α = df=1 p value = 1,000 0,05) Menurut tabel dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pendidikan tinggi memanfaatkan puskesmas yaitu sebanyak 31 responden (63,30 %) sedangkan yang tidak memanfaatkan puskesmas sebanyak 32 responden (64,00 %). Responden dengan pendidikan yang rendah memanfaatkan puskesmas sebanyak 18 responden (36,37 %) sedangkan yang tidak memanfaatkan sama banyak dengan jumlah 18 responden (36,00 %). Hasil analisis hubungan menggunakan uji chisquare dengan bantuan software Statistical Product For Service Solution (SPSS) versi 19 memperoleh nilai probabilitas sebesar 1,000 dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan pemanfaatn pelayanan kesehatan di Puskesmas Menurut Andersen dan Newman (1973) menyatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor Presdisposisi (Predisposing Factors) yang mempengaruhi seseorang untuk membutuhkan dan mengakses pelayanan kesehatan. Menurut Andersen dan Newman (1973) menyatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor Presdisposisi (Predisposing Factors) yang mempengaruhi seseorang untuk membutuhkan dan mengakses pelayanan kesehatan. Syaer (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa Pendidikan tentang kesehatan mempengaruhi perilaku masyarakat didalam memiliki fasilitas pelayanan kesehatan untuk penyembuhan penyakitnya. Pendidikan sangat penting peranannya didalam memberikan wawasan terhadap terbentuknya sikap yang selanjutnya akan diikuti

dengan tindakan didalam memiliki pelayanan kesehatan. Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian Kuantitatif dengan pendekatan Deskriptif, dimaksudkan untuk memperoleh gambaran karakteristik masyarakat terhadap pemanfaatan Puskesmas Teppo Kecamatan Patampanua. Hubungan antara tingkat pendapatan dengan Pemanfaatan Puskesmas Tidak Total 64 Uji X 2 (α = 0,05) Tingkat Pendapatan Kurang Cukup N % N % 74, 26, 37 00 13 00 27 55, 22 44, 10 90 64, 60 35 35, 40 df=1 p value = 0,079 Total 50 49 Menurut tabel dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pendapatan cukup memanfaatkan puskesmas yaitu sebanyak 13 responden (26,00 %) sedangkan yang tidak memanfaatkan puskesmas sebanyak 22 responden (44,90 %). Responden dengan pendapatan yang kurang memanfaatkan puskesmas berjumlah 37 responden (74,00 %) sedangkan yang tidak memanfaatkan berjumlah 27 responden (55,10 %). Hasil analisis hubungan menggunakan uji chisquare dengan bantuan software Statistical Product For Service Solution (SPSS) versi 19 memperoleh nilai probabilitas sebesar 0,079 dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendapatan dengan Notoatmodjo (2012) dalam family resources models menyatakan bahwa pendapatan masyarakat merupakan karateristik untuk mengukur kesanggupan dari individu atau keluarga untuk memperoleh pelayanan kesehatan mereka. Young dan Young- Garro (1982) yang dikutip oleh Rebhan. D (2009) menyatakan bahwa masyarakat dengan berstatus ekonomi rendah mengalami kesulitan dalam hal 99 membutuhkan pelayanan kesehatan, hal ini dikarenakan karena biaya perawatan kesehatan tidak hanya mencakup pembayaran untuk pengobatan, tetapi juga biaya transportasi. Hubungan antara persepsi masyarakat dengan Pemanfaatan Puskesmas Tidak Persepsi Tidak Baik Baik N % N % 10 36 20,00 73,50 40 13 80,00 26,50 Total 50 49 Total 46 46,50 53 53,50 99 Uji X 2 (α = df=1 p value = 0,000 0,05) Pada tabel dapat dilihat bahwa responden dengan persepsi baik dan memanfaatkan Puskesmas sebanyak 40 responden (80,00 %) dan yang tidak memanfaatkan sebanyak 13 responden (26,50 %). Responden dengan persepsi tidak baik dan memanfaatkan Puskesmas berjumlah 10 responden (20,00 %) sedangkan yang tidak memanfaatkan Puskesmas sebanyak 36 responden (73,50 %). Hasil analisis hubungan menggunakan uji chisquare dengan bantuan software Statistical Product For Service Solution (SPSS) versi 19 memperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000 dengan tingkat kesalahan (α) 0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara tingkat pendapatan dengan Yuliah (2001) dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa faktor pendidikan, persepsi sakit, sikap petugas, penyandang dana, jarak, biaya transportasi berhubungan dengan pemanfaatan puskesmas. Dari keenam faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan puskesmas, ternyata persepsi sakit yang paling dominan berhubungan dengan pemanfaatan Puskesmas.

PENUTUP A. Kesimpulan 1. Tingkat pendidikan masyarakat di wilayah kerja Puksesmas kema umumnya sudah baik. 2. Tingkat pendapatan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas kema rata rata masih dibawah Upah Minimum Provinsi Sulawesi Utara. 3. Masyarakat di kecamatan Kema rata rata berpresepsi masih tidak baik terhadap keadaan Puskesmas 4. Masyarakat Kema rata-rata sudah memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas 5. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan masyarakat dengan Kema Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara. 6. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendapatan masyarakat dengan Kema Kecamatan Kema Kabupaten Minahasa Utara. 7. Terdapat hubungan yang bermakna antara Persepsi masyarakat dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Kema Kabupaten Minahasa Utara. B. Saran 1. Bagi Puskesmas Kema, program promosi kesehatan dalam bentuk advokasi dan sosialisasi kepada masyarakat perlu dilaksanakan secara rutin untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang fungsi dan tujuan dari Puskesmas juga kedisiplinan perlu ditingkatkan terutama waktu buka/tutup puskesmas harus sesuai dengan jam kerja pelayanan. 2. Bagi Masyarakat, diharapkan dapat memanfaatkan Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar, dan bukan hanya untuk tempat berobat tetapi juga sebagai tempat memperoleh informasi informasi tentang kesehatan. 3. Bagi dunia Pendidikan dan penelitian selanjutnya, hasil penelitian kiranya dapat menjadi bahan acuan dan Pedoman bagi Penelitian selanjutnya mengenai pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas. DAFTAR PUSTAKA Alamsyah, D. 2011. Manajemen Pelayanan Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika Andersen dan Newman. 1973. Societal and individual determinants of medical care utilization in the United States. (Online) www.milbank.org/uploads/documents/, diakses pada tanggal 12 April 2013 Anonimous. 2011. Profil Puskesmas Kema Tahun 2011. Minahasa Utara: Puskesmas Kema Azwar, A. 1996. Pengantar Adminstrasi Kesehatan. Jakarta : Binarupa Aksara Farich, A. 2012. Manajemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat.Yogyakarta : Gosyen Publishing Notoadmojo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Rebhan. D. 2009. Health Care Utilization: Understanding and applying theories and models of health care seeking behavior.(online) www.cwru.edu/med/epidbio/mphp439/healthca reutil.pdf diakses pada tanggal 12 April 2013. Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Pers Syaer. S. 2010. Gambaran Karakteristik Masyrakat Dalam Pemanfaatan Pelayaanan Kesehatan Di Puskesmas Teppo Kecamatan Patampanua Kab.Pingran. (Online) www.scribd.com/doc/62697640/daftar-pustaka diakses pada tanggal 10 April 2013. Notoadmojo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Yuliah. 2001. Pemanfaatan puskesmas ditinjau dari aspek pengguna jasa, penyelenggara pelayanan dan pendukung di puskesmas pasar kemis Kabupaten Tangerang. (Online) www.digilib.ui.ac.id/file?file=pdf/abstrak- 73114. diakses pada tanggal 12 April 2013