BAB I PENDAHULUAN. Hukum merupakan hal yang tidak lepas dari kehidupan manusia. Hal ini

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk nongkrong-nongkrong di cafe. Gaya hidup nongkrong di. kita sadari merupakan pengaruh dari globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini tak terhindarkan lagi dampaknya. menjadi kebutuhan pokok saat ini berdampak pada inovasi-inovasi

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam bahaya yang dapat mengancam kepentingannya tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. transportasi, maka lalu lintas dan angkutan jalan harus ditata dalam suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. sangat membantu kehidupan manusia. Tidak hanya dalam bentuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. untuk para pengemudi ojek dalam jaringan. Pengemudi ojek dalam jaringan

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan. 1

BAB I PENDAHULUAN. tuntutan perorangan atau kelompok yang diharapkan untuk dipenuhi. 1

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya yakni GOJEK. Perusahaan seperti GOJEK menyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas masyarakat yang semakin tinggi di era globalisasi sekarang ini. mengakibatkan kerugian pada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kegiatan pengangkutan baik orang maupun barang telah ada sejak zaman

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan untuk peduli akan hukumnya sangat rendah. Dalam hal ini,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Pengangkutan menjadi penting karena. pengirim mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan.

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi. Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi menunjukkan capaian yang cukup menggembirakan akhirakhir. persen, sebagaimana tersaji dalam tebel berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan manusia dalam membantu kegiatannya sehari-hari.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Perlindungan Hukum Terhadap Penumpang Ojek Online (GO-JEK)

BAB I PENDAHULUAN. maupun antar negara, sudah sedemikian terasa ketatnya. 3

BAB I PENDAHULUAN. perubahan status bermula dari Jawatan PTT (Post, Telegraph dan Telephone).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. satu bagian negara ke negara bagian lainnya. Peranan transportasi amat sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengembangkan diri di mata konsumen. manusia yang berada di dalam organisasi. Dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara lain dengan melakukan berbagai perbaikan dan peningkatan. tujuan negara yaitu mensejahterakan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. turis-turis tersebut di berbagai kota dan daerah di Indonesia, sehingga. berbagai wilayah dan belahan dunia.

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk serba efektif dan efisien dalam pemanfaatan waktu akibat tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2010 ada unit sedangkan pada tahun 2015 ada

BAB I PENDAHULUAN. dibidang ekonomi merupakan salah satu yang mendapat prioritas utama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Logo Go-Jek Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang diperdagangkan kepada masyarakat. memperluas penyediaan kesempatan kerja bagi masyarakat. Selain itu, semakin

BAB I PENDAHULUAN. transportasi umum yang tersedia. Di dalam Pasal 1 ayat 10 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. maupun batin manusia membutuhkan interaksi dari manusia lain untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak pernah luput dari dinamika yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. sejenis menimbulkan persaingan usaha yang semakin ketat. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Perjanjian dalam Pasal 1313

BAB I PENDAHULUAN. diidamkan setiap perusahaan dituntut untuk memahami keinginan dan kebutuhan. kosumen dari pasar yang menjadi sasaran.

BAB I PENDAHULUAN. tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan diterapkan di

BAB I PENDAHULUAN. satu jasa yang diberikan bank adalah kredit. sebagai lembaga penjamin simpanan masyarakat hingga mengatur masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya, dan sekarang sering kita lihat di media mengenai

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan relasi kerjasama abadi antara laki laki dan perempuan,

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat kita lihat dalam praktek sehari-hari, banyaknya peminat dari

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan darat, kendaraan laut, dan kendaraan udara. 1 Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari

Perjanjian yang terjadi antara pedagang klitikan dengan Kantor. pemakaian los Pasar Klitikan Niten juga dipandang menarik untuk diteliti,

BAB I PENDAHULUAN. perjanjian kredit pembiayaan. Perjanjian pembiayaan adalah salah satu bentuk perjanjian bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Keharusan untuk melangsungkan kehidupan bersama merupakan permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting dan strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pasal 1 ayat (3) menentukan secara tegas bahwa negara Republik

Dengan adanya pengusaha swasta saja belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal ini antara lain karena perusahaan swasta hanya melayani jalur-jalur

BAB I PENDAHULUAN. bukan suatu kebutuhan namun pada saat sekarang dapat menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan munculnya beberapa tuntutan yang tidak bisa ditawar para

BAB I PENDAHULUAN. Richard T. Schaefer dan Robert P. Lamm adalah sejumlah besar orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. (ojek), kini telah hadir ojek online (GO-JEK), GO-JEK adalah perusahaan berjiwa

BAB I PENDAHULUAN. angkutan yang tertib, nyaman, cepat, lancar dan berbiaya murah. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pembangunan di Indonesia telah dimulai jauh sebelum

BAB I PENDAHULUAN. dengan kuota jemaah haji dan umrah terbanyak yang diberikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dapat bepergian kesuatu tempat dengan nyaman dan dapat terlindungi dari

I. PENDAHULUAN. berlaku pada manusia tetapi juga pada benda atau barang. Perpindahan barang

BAB I PENDAHULULAN. lain melindungi segenap bangsa dan seluruh tanah tumpah da rah Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. saja yang terlibat, akan tetapi pihak swasta juga terlibat. Transportasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. harga tanah dan bangunan yang terus naik dari tahun ke tahun. Tanah dan

BAB I PENDAHULUAN. selalu berkebutuhan dan selalu memiliki keinginan untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari senantiasa akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. (KBBI), camping mempunyai arti: membuat (mendirikan) kemah (untuk

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia akan sebuah jasa transportasi. Angkutan. melakukan perjalanan dengan kecepatan yang tinggi, dan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Penjelasan Pasal 33 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan. Republik Indonesia Tahun 1945 merupakan bangun perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan berdirinya lembaga-lembaga perekonomian yang menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan Ketenagakerjaan sebagai bagian dari integral dari

BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 ayat (3). Hukum merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

BAB II PENYELENGGARAAN JASA ANGKUTAN UMUM PADA PENGANGKUTAN DARAT

BAB I PENDAHULUAN. tidak bertentangan dengan Undang-undang dan Peraturan-peraturan

BAB I PENDAHULUAN. usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat 2 yang berbunyi Tiap-tiap warga negara. pernyataan tersebut menjelaskan bahwa negara wajib memberikan

BAB I PENDAHULUAN. handy talky. Tren alat komunikasi yang selalu mengalami pergeseran,

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari bermacam-macam kebutuhan

SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. Penelitian ini bermaksud untuk menganalisis kualitas aplikasi mobile GO-

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengusaha untuk mengembangkan usahanya. kedua belah pihak, yakni pembeli dan penjual.

selatan Ringroad dan sebagian Sleman yang berada di sebelah utara Ringroad. Meskipun demikian, kondisi wilayah perkotaan yang berada di dalam jalan

BAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

BAB I PENDAHULUAN. dan/atau barang yang peruntukannya untuk umum atau pribadi. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dunia berdasarkan catatan The Pew Forum on Religion & Public Life pada

BAB I PENDAHULUAN. Dikatakan sangat vital karena sebagai suatu penunjang penting dalam maju

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan manusia.peranan itu makin menentukan sehubungan

BeSmart Week 6 DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PENGGUNAAN ALAT ATAU LAYANAN KOMUNIKASI MODERN PENUNJANG TRANSPORTASI.

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas untuk keberlangsungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. alkohol atau spirtus. Pabrik ini menjadi satu-satunya pabrik. Istimewa Yogyakarta yang mengemban tugas untuk mensukseskan program

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang aktivitas masyarakat setiap harinya. Transportasi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kerja dan pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri. 1 Oleh karena itu, pencaharian bertani dan berkebun, 2

I. PENDAHULUAN. ini merupakan persoalan bagi setiap perusahaan agar dapat bersaing dengan usaha

BAB I PENDAHULUAN. yang tepatrnya berlokasi di Jl. Meruya Selatan, Kebon Jeruk - Jakarta Barat. Lokasi

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. saing ketat sehingga membuat perusahaan-perusahaan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. (selanjutnya disebut UUD NRI 1945) yang menyatakan: Tiap-tiap warga

BAB I PENDAHULUAN. oleh gabungan orang yang bukan badan hukum sekalipun. Tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan lembaga jaminan sudah sangat populer dan sudah tidak asing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran dan peradaban manusia senantiasa mengalami perkembangan seiring

BAB I PENDAHULUAN. pikir dan pengetahuannya, manusia dapat memenuhi segala kebutuhan yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hukum merupakan hal yang tidak lepas dari kehidupan manusia. Hal ini senada dengan asas Ubi societas ibi ius yang menerangkan bahwa dimana ada manusia disitulah ada hukum. Manusia secara kodrati diciptakan Tuhan sebagai makhluk sosial yang tidak mungkin dapat hidup sendiri tanpa manusia lain, maka dari itulah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia saling berinteraksi dengan manusia lain. Kehidupan bersama ini menyebabkan adanya suatu interaksi, kontak atau hubungan satu sama lain. Kontak dapat berarti hubungan yang menyenangkan atau menimbulkan pertentangan atau konflik. 1 Dengan bekerjasama dengan manusia lain tentunya akan lebih mudah mencapai keinginan atau kepentingannya tersebut. Manusia dalam kegiatan berinteraksi tentunya selalu bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Kegiatan bergerak dan berpindah tempat ini pun menjadi bagian yang tak lepas dari keseharian manusia sehingga manusia menggunakan alat transportasi sebagai sarana untuk memudahkan untuk mencapai tujuan dari kegiatannya itu. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, alat transportasi semakin berkembang dan memberi kemudahan bagi manusia. Jarak dan waktu tidak lagi dianggap sebagai suatu halangan bagi 1 Sudikno Mertokusumo, 2003, Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Liberty, Yogyakarta, hlm. 3.

2 manusia untuk pergi atau ke suatu tempat sehingga alat transportasi pun mendapat tempat tersendiri dalam dinamika kehidupan manusia. Pengembangan sarana dan prasarana transportasi yang cepat sangat berperan penting sebagai penghubung wilayah untuk menunjang, mendorong dan menggerakkan pembangunan. Tanpa adanya transportasi sebagai sarana penunjang tidak dapat diharapkan tercapainya hasil yang memuaskan dalam usaha pengembangan ekonomi suatu negara. Ojek merupakan salah satu sarana transportasi jarak pendek yang kini eksistensinya masih digemari masyarakat ditengah munculnya alat transportasi modern seperti taxi, bus, angkot, kereta api listrik commuter line. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ojek dalam pengertiannya adalah sepeda atau motor yang diojekkan (ditambangkan) dengan cara memboncengkan penumpang atau penyewanya untuk memperoleh (tambahan) nafkah. 2 Seiring perkembangan waktu dewasa ini posisi ojek tidak dapat dipandang sebelah mata sebagai salah satu mata pencaharian. Hal ini ditandai dengan kemunculan Go-Jek yaitu suatu perusahaan penyedia jasa layanan yang menghimpun para pengendara motor, yang memiliki kendaraan bermotor sendiri untuk diusahakan sebagai ojek kepada masyarakat dengan berbasis online. Dalam perkembangannya pertumbuhan bisnis ojek berbasis online ini diikuti dengan makin meningkatnya animo masyarakat. Hal ini ditandai dengan 2 Departemen Pendidikan Nasional, 1989, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, hlm. 795.

3 jumlah pengunduh aplikasi Go-Jek ini sudah mencapai 5 (lima) juta orang pengunduh. 3 Ramai pemberitaan yang mengangkat cerita pengojek online dari sisi ekonomi membuat masyarakat berbondong-bondong mendaftarkan diri menjadi pengojek. Go-Jek kini telah menjadi sebuah fenomena luar biasa, terutama bagi masyarakat yang berada di kota-kota besar yang karena merasakan langsung dampak dari keberadaan Go-Jek tersebut karena dianggap sebagai solusi dari kemacetan dan buruknya transportasi umum yang tersedia karena Go- Jek dinilai lebih cepat, lebih terjangkau harganya, dan berbasis online sehingga lebih efisien dan mudah dalam pemesanannya. Go-Jek merupakan inovasi dari ojek motor konvensional yang berbasis aplikasi online yang dikelola oleh PT. Go-Jek Indonesia yang kini kehadirannya telah menyebar ke kota kota yang sifatnya strategis seperti kota Yogyakarta. Kehadiran Go-Jek di Yogyakarta tentunya menjadi angin segar bagi para masyarakat khususnya para pencari kerja. Di Yogyakarta pada bulan Desember 2015 masih tercatat terdapat 10.874 orang pengangguran. 4 Yogyakarta yang sejak dahulu terkenal sebagai kota pelajar kini juga mengalami perkembangan sebagai provinsi yang memiliki kegiatan perekonomian yang terus berkembang dan arus perpindahan orang dan barang yang cepat dan terus meningkat, hal ini ditambah dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup besar. Maka tak heran 3 Google, Go-Jek, Playstore.com/apps/Go-Jek diakses pada tanggal 22 April 2016, pukul 00.41 wib. 4 http://www.antaranews.com/berita/533006/jumlah-pengangguran-di-yogyakarta-turun, diakses tanggal 16 Maret 2016.

4 jika sarana transportasi modern seperti Go-Jek ini sejak kemunculan pertamanya di Yogyakarta kini sudah berkembang dengan pesat. Terdapat fenomena yang menarik yang terjadi di masyarakat, dalam masyarakat umum menganggap bahwa para penemudi Go-Jek merupakan karyawan dari perusahaan penyedia layanan aplikasi tersebut sehingga antara keduanya terdapat suatu hubungan kerja. Alasannya beragam mulai dari adanya kewajiban pengemudi Go-Jek menjaminkan surat berharga seperti ijazah atau surat-surat berharga lain saat awal mendaftar hingga masalah upah dan asuransi yang diberikan kepada para pengojek. Dalam prakteknya ternyata sistem rekrutmen mitra Go-Jek atau lazim disebut sebagai driver Go-Jek ini menggunakan sistem kemitraan. Dalam kerjasama kemitraan ini mendasarkan pada sebuah perjanjian yang dibuat dengan kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian tersebut dibuat dengan kedudukan seimbang antar para pihak. Mengingat hal tersebut, tidak mungkin perlindungan hukum didapat oleh kedua belah pihak berdasarkan hubungan kerja dan perjanjian kerja menurut Undang- Undang No. 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan. Dalam perspektif hukum perdata terdapat perbedaan antara perjanjian kerja dan perjanjian kemitraan namun demikian perlu untuk dilihat lebih lanjut praktik yang dilakukan karena perjanjian kemitraan yang dilakukan oleh PT. Go- Jek dengan pengemudi Go-Jek terdapat adanya kemiripan dengan perjanjian kerja. Perjanjian kerja dikatakan sebagai perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan

5 kewajiban para pihak. Dalam hal ini perlu dilihat memang tidak semua unsur dalam perjanjian kemitraan sama dengan pernjanjian kerja. Beberapa hal dapat disamakan seperti dibuat oleh para pihak, kewajiban dan hak para pihak dan syarat-syarat kerja, walaupun untuk unsur pengupahan perlu dipastikan lebih lanjut. Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundangundangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan. Selain daripada masalah di atas, praktik kemitraan yang dilaksanakan dengan hubungan yang cenderung subordinatif seperti pada perjanjian kerja walaupun secara yuridis harusnya koordinatif. Sebelum melakukan perjanjian kemitraan telah ditetapkan persyaratan secara sepihak oleh PT Go-Jek atau dibuat dalam bentuk perjanjian standar yang klausul-klausulnya telah dibakukan dalam perjanjian. Hal ini menjadi salah satu masalah yang perlu ditelaah dimulai dengan definisi hubungan hukum/perikatan yang terjadi antara PT Go-Jek dan pengemudi Go-Jek untuk lebih lanjut memastikan payung hukum yang dapat memberikan perlindungan optimal bagi kedua belah pihak terutama pengemudi Go-Jek. Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat penelitian mengenai hubungan hukum yang penulis tuangkan dalam

6 bentuk penulisan hukum dengan judul : TINJAUAN YURIDIS HUBUNGAN HUKUM ANTARA PENGEMUDI GO-JEK DENGAN PT GO-JEK INDONESIA DI YOGYAKARTA B. Rumusan Masalah Adapun permasalahan yang diangkat untuk dibahas adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana hubungan hukum yang timbul atas perjanjian kemitraan antara PT. Go-Jek dengan Pengemudi Go-Jek Yogyakarta? 2. Bagaimana perlindungan hukum bagi pengemudi Go-Jek dalam perjanjian kemitraan dengan PT Go-Jek Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini terdiri dari 2 (dua) hal, yaitu sebagai berikut : 1. Tujuan Objektif Sesuai dengan rumusan masalah, penilitian ini bertujuan untuk : a. Mengetahui bentuk hubungan hukum yang timbul antara pengemudi Go- Jek dengan PT Go-Jek Indonesia di Yogyakarta. b. Mengetahui perlindungan hukum bagi pengemudi Go-Jek dalam perjanjian kemitraan PT Gojek Indonesia di Yogyakarta. 2. Tujuan Subjektif a. Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh data yang akurat yang diperlukan dalam penulisan hukum guna melengkapi persyaratan

7 akademis dalam rangka memperoleh gelar sarjana hukum di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. b. Sebagai sumbangan pemikiran ilmiah kepada pihak-pihak terkait pada khususnya, dan bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya. D. Keaslian Penelitian Penelitian dengan judul: Tinjauan Yuridis Hubungan Hukum antara Pengemudi Go-Jek dengan PT. Go-Jek Indonesia di Yogyakarta sepanjang penelusuran dan pengetahuan Penulis, belum pernah dilakukan oleh peneliti lain. Dari penelusuran tersebut terdapat penelitian-penelitian dan karya ilmiah yang memiliki relevansi dengan permasalahan yang dibahas dalam penulisan hukum ini. Adapun penelitian termaksud antara lain sebagai berikut : 1. Penulisan Hukum dengan judul Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Rental Rezta Transport dengan Mitra Usaha di Kabupaten Sleman, pada tahun 2013 oleh Devi Setya di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Penelitian tersebut mengambil permasalahan mengenai pelaksanaan perjanjian kerjasama antara mitra usaha dengan rental Rezta Transport serta perlindungan hukum bagi pihak mitra dan upaya penyelesaian dalam permasalahan pembatalan sepihak yang dilakukan oleh Rezta Transport. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa perjanjian Rezta Transport telah melakukan tindakan wanprestasi yaitu tidak dilaksanakannya kerjasama sesuai dengan jangka waktu

8 perjanjian. Tidak adanya perlindungan hukum bagi pihak mitra dalam permasalahan pembatalan secara sepihak yang dilakukan oleh Rezta Transport walaupun jangka waktu perjanjian belum selesai. Penyelesaian permasalahan tersebut dengan cara musyawarah. 5 2. Penulisan Hukum dengan judul Pelaksanaan Perjanjian Kemitraan Yogya Chicken Yogyakarta, pada tahun 2014 oleh Citra L. Simanjuntak, pada tahun 2014 di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Penelitian tersebut mengambil permasalahan mengenai dapatkah perjanjian kemitraan Yogya Chicken Yogyakarta dikualifikasikan sebagai perjanjian waralaba serta kedudukan hak dan kewajiban para pihak dalam pelaksanaan perjanjian kemitraan Yogya Chicken Yogyakarta. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa perjanjian waralaba serta kedudukan hak dan kewajiban para pihak dalam pelaksanaan perjanjian kemitraan Yogya Chicken Yogyakarta belum seimbang. 6 3. Penulisan Hukum dengan judul Pelaksanaan Perjanjian Kemitraan antara Ethnic Coffee dengan Toko Alat Tulis The Point Sebagai Penyedia Lahan, oleh Karinna Ellesse pada tahun 2016 di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Penelitian tersebut mengambil 5 Devi Setya, 2013, Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Rental Rezta Transport dengan Mitra Usaha di Kabupaten Sleman, Penulisan Hukum, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta 6 Citra L. Simanjuntak, 2014, Pelaksanaan Perjanjian Kemitraan Yogya Chicken Yogyakarta, Penulisan Hukum, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

9 permasalahan mengenai pelaksanaan perjanjian kemitraan dalam hal objek perjanjian berupa usaha cafe antara Ethnic Coffee dengan Toko Alat Tulis The Point Sebagai Penyedia Lahan dan upaya penyelesaian permasalahan akibat tidak dilaksanakannya kewajiban tambahan yang dilakukan secara lisan oleh The Point kepada pihak Ethnic Coffee. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa perjanjian yang dibuat oleh para pihak adalah sah dan tidak dipenuhinya perjanjian secara lisan oleh pihak penyedia lahan. Penyelesaian dari permasalahan tersebut dilakukan dengan cara musyawarah. 7 Dari 3 (tiga) penulisan hukum diatas, dapat diketahui perbedaan dengan penelitian yang Penulis lakukan, antara lain : 1. Penulisan Hukum dengan judul Pelaksanaan Perjanjian Kerjasama Rental Rezta Transport dengan Mitra Usaha di Kabupaten Sleman, mefokuskan penelitiannya pada penyelesaian tindakan wanprestasi atas perjanjian kerjasama yang dibuat oleh para pihak. 2. Penulisan Hukum dengan judul Pelaksanaan Perjanjian Kemitraan Yogya Chicken Yogyakarta, memfokuskan penelitiannya pada kedudukan perjanjian waralaba serta hak dan kewajiban para pihak dalam pelaksanaan perjanjian kemitraan. 7 Karinna Ellesse, 2016, Pelaksanaan Perjanjian Kemitraan antara Ethnic Coffee dengan Toko Alat Tulis The Point Sebagai Penyedia Lahan, Penulisan Hukum, Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

10 3. Penulisan Hukum dengan judul Pelaksanaan Perjanjian Kemitraan antara Ethnic Coffee dengan Toko Alat Tulis The Point Sebagai Penyedia Lahan, memfokuskan penelitiannya pada pelaksanaan perjanjian kemitraan dalam hal objek perjanjian dan penyelesaian permasalahan yang timbul dalam perjanjian kemitraan tersebut. Penelitian yang berjudul Tinjauan Yuridis Hubungan Hukum antara Pengemudi Go-Jek dengan PT Go-Jek di Yogyakarta. Dengan demikian berbeda dengan penelitian sebelumnya sehingga dapat dikatakan memenuhi kaedah keaslian penelitian. E. Kegunaan Penelitian Penulis berkeyakinan bahwa melalui penelitian ini memiliki kegunaan yang dapat diperoleh, yakni sebagai berikut: 1. Kegunaan Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmiah dan menambah khasanah ilmu hukum dibidang hukum perdata terutama terkait hukum perburuhan/ketenagakerjaan. b. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dalam hal menambah pengetahuan Penulis mengenai bentuk hubungan hukum yang timbul antara Pengemudi Go-Jek dengan PT Gojek Indonesia.

11 2. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagi calon pengemudi Go-Jek terkait akibat hukum yang timbul dari adanya hubungan hukum dengan PT Go-Jek Indonesia.

12