Kata kunci: Penjadwalan Ekonomis, Fuzzy Logic, Algoritma Genetika

dokumen-dokumen yang mirip
ALOKASI PEMBEBANAN UNIT PEMBANGKIT TERMAL DENGAN MEMPERHITUNGKAN RUGI-RUGI SALURAN TRANSMISI DENGAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah ketersediaan yang semakin menipis dan semakin mahal, membuat biaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemakaian Listrik secara komersiil sudah lebih dari seratus tahun yang lalu. Sejak saat itu

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

ANALISA ALIRAN DAYA OPTIMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI

Optimasi Operasi Pembangkit Termis Dengan Metode Pemrograman Dinamik di Sub-Regional Bali

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENJADWALAN OPERASIONAL PEMBANGKIT BERBASIS ALGORITMA GENETIK PADA SISTEM PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI OPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER

ANALISA ALIRAN DAYA OPTIMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI TUGAS AKHIR

PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

PENGOPERASIAN OPTIMUM SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB III METODE PENELITIAN

Vol.13 No.2. Agustus 2012 Jurnal Momentum ISSN : X

2015 APLIKASI ALGORITMA SIMULATED ANNEALING PADA SISTEM KOORDINASI PEMBANGKITAN UNIT THERMAL

BAB I PENDAHULUAN. apabila terjadi gangguan di salah satu subsistem, maka daya bisa dipasok dari

I. PENDAHULUAN. dalam melakukan kehidupan sehari-hari. Besar kecilnya beban serta perubahannya

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika

OPTIMASI ECONOMIC DISPATCH PEMBANGKIT SISTEM 150 KV JAWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE MERIT ORDER

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA DENGAN TOURNAMENT SELECTION SEBAGAI SOLUSI ECONOMIC DISPATCH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai variasi prosedur perencanaan. Perencanaan operasi meliputi metodologi

STUDI KEAMANAN SUPLAI ENERGI LISTRIK BALI SAMPAI DENGAN TAHUN 2025

METODE KOLONI SEMUT PADA DOMAIN KONTINU UNTUK OPTIMISASI PENJADWALAN EKONOMIS UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU PT INDONESIA POWER TAMBAK LOROK

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PERENCANAAN LINTASAN KENDARAAN Achmad Hidayatno Darjat Hendry H L T

Gambar 1. Hop multi komunikasi antara sumber dan tujuan

MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB

Optimalisasi Penjadwalan Pembangkit Listrik di Sistem Sorong

Kata kunci : Governor, load frequency control, fuzzy logic controller

UNIVERSITAS INDONESIA STUDI ANALISIS PROGRAM PERCEPATAN MW TAHAP I PADA OPERASI SISTEM TENAGA LISTRIK JAWA BALI TESIS

Anggraeni et al., Analisis Karakteristik Input-Output dan Optimasi Biaya Pembangkitan

OPERASI EKONOMIS PEMBANGKIT THERMAL SISTEM 500 KV JAWA BALI DENGAN PENDEKATAN ALGORITMA FUZZY LOGIC

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

ABSTRAK Kata Kunci :

BAB III 1 METODE PENELITIAN

BAB III METODE STUDI SEKURITI SISTEM KETERSEDIAAN DAYA DKI JAKARTA & TANGERANG

STUDI RUGI DAYA SISTEM KELISTRIKAN BALI AKIBAT PERUBAHAN KAPASITAS PEMBANGKITAN DI PESANGGARAN

OPTIMASI JADWAL OPERASI DAN PEMELIHARAAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA

Peramalan Beban Jangka Panjang Sistem Kelistrikan Kota Palu Menggunakan Metode Logika Fuzzy

STUDI PERHITUNGAN PEMBEBANAN EKONOMIS PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS DAN UAP DI PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA KUANTUM PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Genetic Algorithme. Perbedaan GA

PARTICLE SWARM OPTIMIZATION UNTUK OPTIMASI PENJADWALAN PEMBEBANAN PADA UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU TAMBAK LOROK

SIMULASI PENGENDALIAN KECEPATAN MOBIL OTOMATIS MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PENJADWALAN DOSEN DENGAN FUZZY

PENJADWALAN OPERASI PEMBANGKIT PLTG GUNUNG MEGANG BERDASARKAN BIAYA BAHAN BAKAR. Yusro Hakimah*)

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

TEKNIK PENJADWALAN KULIAH MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA. Oleh Dian Sari Reski 1, Asrul Sani 2, Norma Muhtar 3 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Peningkatan Kualitas Jaringan Distribusi Tegangan Menengah Dengan Optimasi Konfigurasi

PEMBEBANAN EKONOMIS DENGAN METODE PENGALI LA GRANGE PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) SEKTOR KERAMASAN PALEMBANG

ANALISIS PERENCANAAN KETERJAMINAN ALIRAN DAYA DAN BIAYA PRODUKSI PLN SUB REGION BALI TAHUN TESIS

Lingkup Metode Optimasi

OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR PADA SALURAN DISTRIBUSI 20 kv DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOMBINASI FUZZY DAN ALGORITMA GENETIKA

Penerapan Adaptive Genetic Algorithm dengan Fuzzy Logic Controller pada Capacitated Vehicle Routing Problem

BAB III PEMBAHASAN. menggunakan model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD) dan penyelesaian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEBIJAKAN DAN PENGEMBANGAN ENERGI LISTRIK DI BALI

ALGORITMA GENETIKA PADA PEMROGRAMAN LINEAR DAN NONLINEAR

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu

2.3.1.b Himpunan Fuzzy Trapezodial dengan L Fuzzy Set 12

Optimasi Persediaan Multi-item Fuzzy EOQ Di PT UWBM dengan Algoritma Genetika

Optimisasi Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Algoritma Artificial Bee Colony

Dynamic Economic Dispatch Menggunakan Pendekatan Penelusuran Ke Depan

STUDI OPTIMASI OPERASI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN METODE PEMROGRAMAN DINAMIK. Ahmad Rosyid Idris 1

Implementasi Algoritma Genetika dalam Pembuatan Jadwal Kuliah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari dan juga merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri serta

PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP)

SIMULASI PERHITUNGAN PEMBEBANAN EKONOMIS PADA PUSAT LISTRIK TENAGA UAP DAN GAS DENGAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER (STUDI KASUS DI PT

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

OPTIMASI PEMBAGIAN BEBAN PADA SEKTOR PEMBANGKITAN PEKANBARU PLTD/G TELUK LEMBU PADA BUS 20 kv DENGAN METODE NEWTON

BAB 2 LANDASAN TEORI

ECONOMIC DISPATCH MENGGUNAKAN IMPERIALIST COMPETITIVE ALGORITHM (ICA) PADA SISTEM KELISTRIKAN LOMBOK

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Flow Chart Flow chart diagram alir digunakan untuk menggambarkan alur proses atau langkah-langkah secara berurutan.

1 BAB I PENDAHULUAN. energi yang memproduksi minyak bumi dan produksi sampingan berupa gas alam

Evaluasi Operasi Pembangkitan Tenaga Listrik Pada PT. Cikarang Listrindo Menggunakan Metode Lagrange Multipliers

Operasi Ekonomis dan Unit Commitment Pembangkit Thermal pada Sistem Kelistrikan Jambi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

PEMODELAN INVERSI DATA MAGNETOTELLURIK 1-D MENGGUNAKAN METODA GENETIC ALGORITHM (GA) DRAFT TESIS

Pendekatan Algoritma Genetika pada Peminimalan Fungsi Ackley menggunakan Representasi Biner

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Aplikasi micro-genetic Algorithm ( -GA) untuk Penyelesaian Economic Dispatch pada Sistem Kelistrikan Jawa Bali 500 KV

OPTIMASI ECONOMIC DISPATCH PADA UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU TAMBAK LOROK MENGGUNAKAN ALGORITMA ARTIFICIAL BEE COLONY

OPTIMISASI PENEMPATAN TURBIN ANGIN DI AREA LAHAN ANGIN

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM

APLIKASI LOGIKA FUZZY UNTUK PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK MENGGUNAKAN MATLAB

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

OPTIMASI FUZZY TSUKAMOTO DUA TAHAP MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK SELEKSI CALON KARYAWAN (STUDI KASUS: Perusahaan Bio-2000)

UNIVERSITAS INDONESIA PERAMALAN BEBAN TENAGA LISTRIK SISTEM KETENAGALISTRIKAN JAWA-MADURA-BALI MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIK TESIS

OPERASI EKONOMIS DAN UNIT COMMITMENT PEMBANGKIT THERMAL PADA SISTEM KELISTRIKAN JAMBI

ANALISIS BIAYA PENJADWALAN UNIT-UNIT PEMBANGKIT THERMAL MENGGUNAKAN DYNAMIC PROGRAMMING PADA PT. PJB GRESIK

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Transkripsi:

ABSTRAK Penjadwalan Ekonomis bertujuan untuk mengatur pengoperasian unit pembangkit dengan biaya seekonomis mungkin, namun tetap dapat memenuhi kebutuhan daya untuk beban. Pengoperasian pembangkit secara ekonomis dipengaruhi oleh karakteristik pembangkit, limit daya output pembangkit, biaya bahan bakar untuk mengoperasikan. Fuzzy Logic dan Algoritma genetika digunakan untuk menyelesaikan masalah penjadwalan ekonomis. Fuzzy logic digunakan untuk mencari pembangkit mana sajakah yang dapat menyalurkan beban. Kemudian algoritma genetika digunakan untuk menghitung dan memilih unit pembangkit yang paling ekonomis untuk melayani beban. Kegiatan penelitian dimulai dengan melakukan studi pendahuluan terhadap biaya operasi pembangkit yang dipakai oleh perusahaan listrik kemudian membuat suatu analisis terhadap pengembangan sistem berbasis fuzzy logic dan algoritma genetika. Simulasi terus dilakukan dengan mencoba algoritma yang tepat untuk membuat model yang akurat dengan menggunakan perangkat lunak Matlab ver 7.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penjadwalan unit pembangkit dengan pendekatan algoritma fuzzy logic dan algoritma genetika memberikan hasil lebih ekonomis dibandingkan dengan data riil sistem. Kata kunci: Penjadwalan Ekonomis, Fuzzy Logic, Algoritma Genetika

ABSTRACT The basic purpose of economic dispatch operation of generating units is to set at minimum cost, yet still be able to meet the power requirements of the load. The operation of the plant is economically affected by the characteristics of plants, output plants power limit, the cost of fuel to operate. Fuzzy Logic and Genetic algorithms are used to solve scheduling problems economically. Fuzzy logic is used to search for unit commitment or generating units Which are able to distribute the load. Then the genetic algorithm is used to calculate and choose the most economical generating units to serve the load. Research activities began by conducting a preliminary study on the cost of plant operations used by the power company then makes an analysis of the development of systems based on fuzzy logic and genetic algorithms. Simulation continues to be done by trying the right algorithm to create an accurate model using Matlab software ver 7.0. The results showed that the scheduling of algorithm approach generating units with fuzzy logic and genetic algorithms provide a more economical results compared with real data systems. Key Words: Economic Dispatch, Fuzzy Logic, Genetic Algorithms

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... LEMBAR PRASYARAT... LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vii viii ix xii xiv xv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 3 1.4 Manfaat Penelitian... 4 1.5 Batasan Masalah... 4 1.6 Keaslian Penelitian... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 7 2.1 Tinjauan Mutakhir... 7 2.2 Tinjauan Pustaka... 8 2.2.1 Pembangkit Tenaga Listrik... 8 2.2.1.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)... 9 2.2.1.2 Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)... 11 2.2.1.3 Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU)... 12 2.2.1.4 Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)... 14

2.2.2 Pembebanan Ekonomis (Economic Dispatch)... 15 2.2.2.1 Linear Production Cost... 17 2.2.2.2 Quadratic Production Cost Model... 18 2.2.3 Fuzzy Logic... 20 2.2.3.1 Pengertian Fuzzy Logic... 20 2.2.3.2 Himpunan Fuzzy... 22 2.2.3.3 Fungsi Keanggotaan (Membership Function)... 23 2.2.3.4 Cara Kerja Fuzzy Logic... 24 2.2.4 Algoritma Genetika... 27 2.2.4.1 Dasar Algoritma Genetika... 27 2.2.4.2 Komponen Utama Algoritma Genetika... 29 2.2.5 Penerapan Fuzzy Logic dan Algoritma Genetika pada Penjadwalan Ekonomis... 36 2.2.5.1 Penerapan Fuzzy... 36 2.2.5.2 Penerapan Algoritma Genetika... 40 BAB III METODE PENELITIAN... 44 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian... 44 3.2 Data... 44 3.2.1 Sumber Data... 44 3.2.2 Jenis Data... 44 3.3 Analisis Data... 44 3.4 Alur Penelitian... 46 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 48 4.1 Gambaran Umum Sistem Pembangkitan Bali... 48 4.1.1 Data Pembangkitan Bali... 48 4.1.2 Data Kapasitas Pembangkitan... 49 4.1.3 Data Beban... 49 4.1.4 Biaya Pembangkitan... 50

4.1.5 Batas Maksimum dan Minimum Pembangkitan... 51 4.2 Proses Fuzzy pada MATLAB... 52 4.2.1 Membership Function Editor pada MATLAB... 54 4.2.2 Rule Editor... 55 4.2.3 Rule Viewer Proses... 57 4.3 Proses Algoritma Genetika pada MATLAB... 59 4.3.1 Inisialisasi Populasi... 60 4.3.2 Dekode Kromosom... 61 4.3.3 Penentuan Fungsi Fitness... 62 4.3.4 Linear Fitness Rangking... 62 4.3.5 Seleksi... 63 4.3.6 Pindah Silang... 64 4.3.7 Mutasi... 65 4.3.8 Hasil Optimasi Algoritma Genetika... 66 4.3.9 Perbandingan Hasil Optimasi Kombinasi Algoritma Genetika dan Fuzzy Logic dengan Algoritma Genetika... 67 BAB V PENUTUP... 73 5.1 Simpulan... 73 5.2 Saran... 73 DAFTAR PUSTAKA... 74 LAMPIRAN... 76

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Ilustrasi pembangkitan hingga ke pelanggan... 9 Gambar 2.2 Prinsip Kerja PLTG... 12 Gambar 2.3 Prinsip Kerja PLTGU Combined-Cycle... 13 Gambar 2.4 Skema dasar Pembangkit Listrik Tenaga Diesel... 14 Gambar 2.5 Konfigurasi pembangkit thermal yang menyuplai beban dalam 1 bus... 16 Gambar 2.6 Grafik pemodelan Linear Production Cost... 17 Gambar 2.7 Contoh Pemetaan input-output pada fuzzy logic... 20 Gambar 2.8 Representasi Linier Naik... 23 Gambar 2.9 Representasi Linier Turun... 24 Gambar 2.10 Kurva Segitiga... 24 Gambar 2.11 Diagram blok fuzzy inferences... 25 Gambar 2.12 Diagram blok proses mesin inferensi... 26 Gambar 2.13 Diagram blok proses rules defuzzyfikasi... 27 Gambar 2.14 Visualisasi gen, allele, kromosom, individu, dan populasi pada algoritma genetika... 29 Gambar 2.15 Siklus algoritma genetika oleh David Goldberg... 30 Gambar 2.16 Roulette Wheel... 32 Gambar 2.17 Seleksi sebelum dirangking... 32 Gambar 2.18 Seleksi sesudah dirangking... 33 Gambar 2.19 Fungsi keanggotaan variable LCG... 37 Gambar 2.20 Fungsi keanggotaan variable IC... 38 Gambar 2.21 Fungsi keanggotaan variable NLC... 38 Gambar 2.22 Rule Viewer... 39 Gambar 2.23 Surface Viewer... 40 Gambar 3.1 Alur Penelitian... 47 Gambar 4.1 Tampilan Awal Software MATLAB... 52 Gambar 4.2 Tampilan FIS Editor pada software MATLAB... 53 Gambar 4.3 Membership Function Editor pada Software MATLAB... 54

Gambar 4.4 Rule Editor pada Software MATLAB... 55 Gambar 4.5 Rule Viewer pada Software MATLAB... 58 Gambar 4.6 Tampilan Command Window dan Workspace pada MATLAB.. 60 Gambar 4.7 Kode Program Inisialisasi Populasi... 60 Gambar 4.8 Kode Program Dekode Kromosom... 61 Gambar 4.9 Kode Program Elitisme... 62 Gambar 4.10 Kode Program Linear Fitness Rangking... 63 Gambar 4.11 Kode Program Roulette Wheel... 64 Gambar 4.12 Kode Program Pindah Silang... 65 Gambar 4.13 Kode Program Mutasi... 66 Gambar 4.14 Grafik perbandingan biaya bahan bakar metode kombinasi fuzzy logic dan algortima genetika dengan metode algoritma genetika... 71 Gambar 4.15 Grafik perbandingan total biaya di lapangan dengan metode kombinasi fuzzy logic dan algortima genetika dengan algoritma genetika... 72

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Aturan fuzzy logic untuk penjadwalan ekonomis... 39 Tabel 4.1 Data Kapasitas Pembangkitan... 49 Tabel 4.2 Data Beban pada Masing-masing Pembangkit... 50 Tabel 4.3 Biaya Masing-masing Pembangkit... 51 Tabel 4.4 Batas Maksimum dan Minimum Pembangkitan... 51 Tabel 4.5 Hasil perhitungan Fuzzy Logic beban pembangkitan baru... 59 Tabel 4.6 Data Lapangan Pembebanan Masing-masing Unit Pembangkit 67 Tabel 4.7 Hasil Optimasi Pembebanan Masing-masing Unit Pembangkit 67 Tabel 4.8 Hasil optimasi menggunakan metode kombinasi Fuzzy Logic dan Algoritma Genetika... 68 Tabel 4.9 Hasil optimasi menggunakan metode Algoritma Genetika saja 69 Tabel 4.10 Biaya pembangkitan data riil di lapangan selama 8 periode... 69 Tabel 4.11 Biaya pembangkitan selama 8 periode menggunakan metode Fuzzy Logic dan Algoritma Genetika... 70 Tabel 4.12 Biaya pembangkitan selama 8 periode menggunakan metode Algoritma Genetika... 70 Tabel 4.13 Perbandingan biaya metode kombinasi Fuzzy Logic dan Algoritma Genetika dengan Algoritma Genetika... 71

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Data Pembangkit PT. Indonesia Power UPJP Bali... 76 Lampiran 2 : Monitor Beban Sistem Bali... 77 Lampiran 3 : Kode Program Optimasi Pembebanan Ekonomis Sistem Pembangkitan Bali... 79 Lampiran 4 : Kode Program Optimasi Inisialisasi Populasi... 85 Lampiran 5 : Kode Program Dekode Kromosom... 87 Lampiran 6 : Kode Program Fungsi Fitness... 88 Lampiran 7 : Kode Program Linear Fitness Ranking... 89 Lampiran 8 : Kode Program Roulette Wheel... 90 Lampiran 9 : Kode Program Pindah Silang... 91 Lampiran 10 : Kode Program Mutasi... 92 Lampiran 11 : Hasil Keluaran Program Algoritma Genetika Pukul 18.00... 93 Lampiran 12 : Hasil Keluaran Program Algoritma Genetika Pukul 18.30... 99 Lampiran 13 : Hasil Keluaran Program Algoritma Genetika Pukul 19.00... 105 Lampiran 14 : Hasil Keluaran Program Algoritma Genetika Pukul 19.30... 111 Lampiran 15 : Hasil Keluaran Program Algoritma Genetika Pukul 20.00... 117 Lampiran 16 : Hasil Keluaran Program Algoritma Genetika Pukul 20.30... 123 Lampiran 17 : Hasil Keluaran Program Algoritma Genetika Pukul 21.00... 129 Lampiran 18 : Hasil Keluaran Program Algoritma Genetika Pukul 22.00... 135

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali saat ini sedang mengalami pertumbuhan hunian dan pertumbuhan industri pariwisata seperti hotel, villa, restaurant hingga tempat wisata penunjang lainnya. Dengan pertumbuhan yang sangat pesat ini, maka akan diikuti dengan pertumbuhan pemakaian energi listrik yang besar pula. Energi listrik tidak dapat disimpan dalam jumlah banyak sehingga harus tersedia pada saat dibutuhkan oleh konsumen, akibatnya timbul persoalan dalam menghadapi kebutuhan daya listrik yang berubah dari waktu ke waktu. Kelistrikan di Bali saat ini dipasok oleh beberapa pembangkit, yaitu pembangkit yang berlokasi di Pesanggaran, Celukan Bawang, Gilimanuk, dan Pemaron. Pada pembangkit yang berlokasi di Pesanggaran terdapat 4 PLTG dengan total 111,6 MW, PLTD dan PLTD BOT dengan total 60 MW, PLTDG dengan total daya sebesar 196,68 MW. Sedangkan pembangkit yang berlokasi di Celukan Bawang Terdapat 3 unit PLTU dengan total daya sebasar 380 MW, PLTG Gilimanuk sebesar 130,44 MW, dan 2 unit PLTG Pemaron dengan total 80 MW. Sampai saat ini Bali masih membutuhkan pasokan dari Jawa melalui sistem interkoneksi Jawa-Bali lewat kabel bawah laut dengan daya total yang diizinkan sebesar 340 MW. Sehingga total daya yang terpasang saat ini setelah ditambah pasokan dari Jawa sebesar 1.298, 72 MW. Beban puncak tertinggi sebesar 822,7 MW, pada tanggal 18 Januari 2016 pukul 19.30 wita (PT. PLN Persero, 2016). Pasokan daya yang ada di Bali saat ini dipandang cukup apabila salah satu pembangkit tidak beroperasi pada saat dilakukan pemeliharaan, namun tidak menutup kemungkinan bisa terjadi kekurangan pasokan daya yang dapat mengakibatkan terjadinya pemadaman bergilir (Hartati, 2005). Maka dari itu perlu diambil langkah untuk memenuhi kebutuhan listrik baik secara kualitas maupun kuantitas dari sisi permintaan (demand side management) dan dari sisi penyedia (supply side management). Program demand side management dimaksudkan untuk mengendalikan pertumbuhan permintaan tenaga listrik, dengan cara 1

2 mengendalikan beban puncak dan melakukan gerakan penghematan pemakaian listrik. Program supply side management dilakukan melalui optimasi penggunaan pembangkit tenaga listrik yang ada. Penghematan biaya operasi terutama penghematan biaya bahan bakar sistem di Bali juga tidak kalah pentingnya untuk dilakukan. Salah satu bagian pengoperasian sistem tenaga listrik yang mengarah ke hal ini adalah pengalokasian pembebanan optimal (economic dispatch) pada pembangkitan. Cara ini dilakukan untuk meminimumkan biaya operasi pada sistem tenaga listrik dengan cara mengoptimalkan pengalokasian pembangkitan daya yang beroperasi pada sistem Bali. Terkait dengan optimasi pembebanan ekonomis, telah dilakukan beberapa penelitian sebelumnya. Beberapa penelitian yang terkait dengan optimasi pembebanan ekonomis untuk mendapatkan bahan bakar yang minimum. Penetilitian dengan judul Implementasi Algoritma Genetik dalam Economic Dispatch dengan Valve Point Loading oleh (Rumana, 2011). Penelitian ini membahas suatu metode yang menggunakan algoritma genetik untuk penyelesaian masalah economic dispatch. Model permasalahannya adalah unitunit pembangkit dengan banyak katup (multivalve generating units) yang memiliki fungsi biaya non-convex. Fungsi biaya non-convex tersebut menyebabkan metode terdahulu yang menggunakan teknik LaGrange tidak dapat menyelesaikannya. Sebaliknya, penggunaan algoritma genetika berhasil menyelesaikan permasalahan economic dispatch dengan fungsi biaya non-convex tersebut. Disisi lain penggunaan metode kecerdasan buatan juga diterapkan untuk mencari operasi ekonomis pembangkit thermal sistem 500kV Jawa Bali dengan pendekatan algoritma Fuzzy Logic (Marifah, 2013). Hasil penelitian tersebut apabila dibandingkan dengan data riil sistem, maka penjadwalan unit pembangkit dengan pendekatan algoritma fuzzy logic memberikan hasil 23,27% lebih ekonomis. Terdapat dua pokok permasalahan yang harus dipecahkan dalam operasi ekonomis pembangkitan pada sistem tenaga listrik yaitu pengaturan unit pembangkit (unit commitment) dan penjadwalan ekonomis (economic dispatch).

3 Unit commitment bertujuan untuk menentukan unit pembangkit yang paling optimum dioperasikan dalam menghadapi beban yang diperkirakan untuk mencapai biaya bahan bakar minimum. Sedangkan economic dispatch digunakan untuk membagi beban di antara unit-unit pembangkit yang beroperasi agar dicapai biaya bahan bakar yang minimum. Dari permasalahan ini dalam operasi ekonomis pembangkitan di Bali digunakan perpaduan antara metode Fuzzy Logic dan Algoritma Genetika. Fuzzy Logic digunakan untuk menentukan unit pembangkit yang paling optimum dalam menghadapi beban, karena fuzzy logic mampu menyelesaikan permasalahan dan pembuatan keputusan yang sangat kompleks. Proses penjadwalan ekonomis (economic dispatch) menggunakan metode algoritma genetika, karena algoritma genetika mampu menyelesaikan economic dispatch dengan pendekatan yang lebih akurat. Jadi optimasi yang dilakukan algoritma genetik lebih mendekati kondisi sesungguhnya. 1.2 Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut: 1. Berapakah biaya yang dapat ditekan jika dilakukan optimasi pembebanan ekonomis (economic dispatch) dengan menggunakan metode kombinasi Fuzzy Logic dan Algoritma Genetika (GA) berdasarkan kondisi pembangkitan yang ada di Bali? 2. Bagaimanakah hasil perbandingan penggunaan metode kombinasi Fuzzy Logic dan Algoritma Genetika dibandingkan dengan menggunakan Algoritma Genetika saja untuk menyelesaikan optimasi pembebanan ekonomis di Bali? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini antara lain, sebagai berikut : 1. Mengevaluasi penjadwalan pembangkitan di Bali agar mendapatkan alokasi pembebanan yang ekonomis.

4 2. Mempermudah perhitungan dengan menggunakan metode kombinasi fuzzy logic dengan algoritma genetika. 3. Mengetahui perhitungan manakah yang lebih efisien dengan menggunakan metode kombinasi fuzzy logic dan algoritma atau dengan menggunakan metode algoritma genetika saja. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Memberikan pemikiran baru dalam memperluas dan menambah ilmu pengetahuan di bidang elektro khususnya konsentrasi sistem tenaga listrik. 2. Dapat mengetahui pembebanan ekonomis pada sistem pembangkitan di Bali. 3. Dapat mengetahui peluang penghematan energi kelistrikan berdasarkan kondisi beban di Bali. 1.5 Batasan Masalah Mengingat demikian luasnya ruang lingkup permasalahan, maka perlu adanya pembatasan masalah serta asumsi-asumsi sebagai berikut : 1. Fuzzy Logic dilakukan untuk memilih unit pembangkit paling ekonomis yang akan mewakili pada proses optimasi dengan algoritma genetika. 2. Optimasi dilakukan untuk meminimalkan biaya pembangkitan dan bahan bakar dengan algoritma genetika. 3. Rugi-rugi daya tidak diperhitungkan. 4. Biaya bahan bakar adalah linier. 5. Penggunaan metode Fuzzy Logic dan Algoritma Genetika menggunakan aplikasi MATLAB Ver.7.11.0 (R2010b). 1.6 Keaslian Penelitian Penelitian tentang optimasi pembebanan ekonomis (economic dispatch) sejauh ini telah banyak dilakukan, yaitu untuk mendapatkan biaya operasi pembangkitan serta biaya bahan bakar yang minimum. Beberapa metode telah banyak digunakan, namun dalam optimasi pembebanan ekonomis dengan

5 menggunakan metode kombinasi Fuzzy Logic dan Algoritma Genitika ini belum dilakukan. Oleh sebab itu dapat dikatakan tulisan ini bersifat orisinal. Penelitianpenelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan optimasi pembebanan ekonomis antara lain: Penelitian yang berjudul "Implementasi Algoritma Genetik dalam Economic Dispatch dengan Valve Point Loading" (Rumana, 2011); Teknik Elektro; Universitas Diponegoro, Semarang membahas tentang suatu metode yang menggunakan algoritma genetik untuk penyelesaian masalah economic dispatch. Model permasalahannya adalah unit-unit pembangkit dengan banyak katup (multivalve generating units) yang memiliki fungsi biaya non-convex. Fungsi biaya non-convex tersebut menyebabkan metode terdahulu yang menggunakan teknik LaGrange tidak dapat menyelesai permasalahan unit-unit pembangkit dengan banyak katup tersebut. Sebaliknya, penggunaan algoritma genetik berhasil menyelesaikan permasalahan economic dispatch dengan fungsi biaya non-convex tersebut. Ketepatan dan keefektifan metode algoritma genetik ini dapat dibuktikan melalui contoh permasalahan dan penyelesaian. Penelitian yang berjudul "Operasi Ekonomis Pembangkit Thermal Sistem 500 Kv Jawa Bali Dengan Pendekatan Algoritma Fuzzy Logic (Marifah, 2013); Pendidikan Teknik Elektro; Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung membahas tentang operasi pembangkit termal dengan menerapkan metode fuzzy logic, dengan mencari optimasi penjadwalan pembangkit agar mendapatkan hasil bahan bakar yang minimum. Biaya total bahan bakar 6 unit pembangkit thermal sistem 500 KV Jawa-Bali dengan pendekan fuzzy logic selama 24 jam apabila dibandingkan dengan data riil sistem, maka penjadwalan unit pembangkit dengan pendekatan algoritma fuzzy logic memberikan hasil 23,27% lebih ekonomis. Penelitian yang berjudul "Optimasi Penjadwalan Pembangkit Termal Sistem 500 Kv Jawa Bali Berbasis Komputasi Cerdas (Gunawan, 2014); Pendidikan Teknik Elektro; Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung membahas tentang operasi pembangkit termal dengan menerapkan teknologi soft computing dengan metode ANFIS, dengan mencari optimasi penjadwalan pembangkit agar mendapatkan hasil bahan bakar yang minimum. Dari penelitian ini rugi rugi

6 transmisi diabaikan. Dengan menggunakan hybrid neuro-fuzzy ini biaya bahan bakar pembangkit ditekan dan menghasilkan 20.98% lebih ekonomis daripada data riil sistem. Beberapa penelitian ini memberikan inspirasi kepada penulis untuk melakukan penelitian tentang Implementasi Fuzzy Logic dan Algoritma Genetika dalam Pembebanan Ekonomis pada Sistem Pembangkitan di Bali. Subyektivitas tak terhindarkan dalam pemilihan obyek serta lokasi penelitian. Harapan penulis orisinalitas penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan.