Tak seperti hari-hari kemarin, sejak pagi tadi mentari

dokumen-dokumen yang mirip
Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana,

AKU AKAN MATI HARI INI

Sebuah kata teman dan sahabat. Kata yang terasa sulit untuk memasuki kehidupanku. Kata yang mungkin suatu saat bisa saja meninggalkan bekas yang

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Angin senja terasa kencang berembus di antara

2. Gadis yang Dijodohkan

BAB 1. *** Seoul International High School

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

My Love Just For You vol1

AYAH MENGAPA AKU BERBEDA?

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

Ariesty Kartika. Kerangka Jiwa

PENJAGAL ANGIN. Tri Setyorini

Kura-kura dan Sepasang Itik

pernah terasa sama lagi setelah kau mengalami hal yang fantastis. Bagiku, pengalaman selama di Vazard adalah hal yang fantastis.

semoga hujan turun tepat waktu

SAMPLE. Prologue. Beberapa tahun lalu... image diriku yang ingin kutanamkan dalam benakku. Aku

REVIEW. Mulut heart-shaped-nya menjadi lebih pucat dari sebelumnya. Ia meringis ketika rasa sakit menghantam perut bawahnya: kram.

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

SATU. Plak Srek.. Srek

Sepasang Sayap Malaikat

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

Kota kelahiranku mungkin lebih pantas jika disebut

jawaban yang jujur dan sesuai dengan kenyataan dan kondisi kelas kami. Bangunan tempat kami belajar mungkin kurang layak untuk disebut sekolah.

Yang Mencinta dalam Diam

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Anak laki-laki itu segera mengangkat kakinya. Maaf, ujarnya, sementara si anak

Impossible Love. Between 2 Worlds. Prolog. Profita Dewi Nadita

HASIL SURVEI LOKASI PREWEDDING ( Tmn. Wiladatika, Cibubur & Tmn. Bunga Nusantara, Puncak )

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Tidak, sayang. Nanti kau sakit, tegas Maya sambil mengusap rambut Amanda yang panjang terurai.

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

Bagaimana mungkin bisa Sekarang aku harus terbiasa dengan ketidakhadiranmu di sisiku? Alasan, perlukah alasan?

5. Pahlawan Penyelamat

Maaf, Ki. Kamu salah paham selama ini. Kiama benar-benar tidak paham kalimat yang diucapkan Rifan. Bagaimana mungkin dia salah paham, jika perhatian

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

MEMBINGKAI ASA. Tarie Kertodikromo

"Apa begitu sulit untuk memulai hidup dengan seorang fotografer?" tanyanya saat aku

MUARA HATI. Sedikit rasa curiga yang sempat terlihat dari matanya, kini hilang tak bersisa. Terlebih saat

Cara Membaca Bahasa Tubuh

LATIHAN PERNAFASAN. Pengantar

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

P A D A M U E M B U N

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Flower 1. Enam Tahun yang Lalu

Suzy melangkahkan kaki memasuki lift gedung tempatnya bekerja. Beberapa orang wanita yang tidak ia kenal akrab mengikutinya dari belakang.

MENGELOLA STRESS DAN MENGENDALIKAN EMOSI. dr Gunawan Setiadi Tirto Jiwo, Pusat Pemulihan dan Pelatihan Gangguan Jiwa

Kehidupan itu terlalu penuh dengan kebahagian bagi orang yang menyadarinya Tommy membaca kalimat terakhir dari sebuah novel yang diterbitkan melalui

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

Korean Chingu. Korean Chingu s Fandoom! Penerbit Korean Chingu Publishing

Stupid Love. June 21 st, 2013

Belajar Memahami Drama

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

(Cintaku) Bait Pertama. Angin senja begitu halus berhembus. Sore itu, di

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi.

Fatmawati Kartika. Rainy Tears. Diandra Creative

Kau Tetap Indonesiaku

37. Hari Yang Kelabu

[CERITA DARI FASCHEL-SECANGKIR RINDU] August 27, Secangkir Rindu

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

mengganggu proses pertukaran oksigen dalam alveolusku. Minum kopi adalah rutinitas penting, nyaris tak pernah kulewatkan. Karena, percaya atau tidak,

Aku Mencintai dan Dicintai Cinta

Hari masih pagi di saat pertama kalinya Reandra mulai masuk sekolah setelah dua minggu lamanya libur kenaikan kelas. Hari ini adalah hari yang

GESTURES MATERI 8 MATA KULIAH ILMU PERNYATAAN KOMUNIKASI KINESIK:

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Seorang gadis sedang berjalan bahagia di

Sebening Air Mata Tuhan

BAB IV ANALISIS KARYA. serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi dari tema visualisasi ekspresi

Selalu terbuka jelas mata ini Mata ciptaan-mu Aku berjalan lemah di atas hiasan Pijakan menuju satu berita gembira

Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 0-1 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

Aku memeluk Ayah dan Ibu bergantian. Aroma keringat menusuk hidungku. Keringat yang selama ini menghiasi perjuangan mereka membesarkanku. Tanpa sadar

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Kulihat Lelaki itu Kala Petang A N G E L I C A Y A P U T R I

Measurement I. DIGIT SPAN (Before Treatment)

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc.

Aku belajar bahwa tawa dan airmata bukan sesuatu yangg memalukan, Aku mau menjadi rajawali yang siap setiap saat melewati badai hidup dan tak akan

LAMPIRAN NASKAH PUISI. Naskah Puisi 01 SATU Sutardji Calzoum Bachri

Oh tidak, tidak, tidak... Seharusnya Mr. Henry tidak bisa menemukannya di sini. Lemari ini adalah tempat aman Mallory setiap kali Mr.

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

Awal, Sosok Sang pembunuh Aaarrrrrggghh terdengar suara guraman keras aahhhh, tolong aku teriakan seorang wanita. Ternyata ada demon yang mencoba

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

TERPERANGKAP. merakitkata.blogspot.com

Transkripsi:

1

Tak seperti hari-hari kemarin, sejak pagi tadi mentari seakan berselimut awan kelabu, kurasakan embusan angin yang terasa lembap takkala masuk melalui kedua rongga hidungku, membuat tenggorokanku seketika terasa kering. Kutengadahkan kepalaku. Seharusnya musim hujan sudah berlalu, beberapa helai dedaunan yang menguning dipermainkan dalam tarian angin sesaat sebelum helaian itu jatuh, terhempas ke aspal yang berdebu. Dengan gontai aku melangkah perlahan. Hari yang sangat melelahkan bagi kami bertiga. Kuperhatikan kedua wajah sahabatku yang bermandikan peluh. Perlahan mereka berusaha untuk menjajari langkahku. Sesekali kulihat Sun dengan wajahnya yang diam tanpa ekspresi. Dadanya yang bidang dengan sengaja sedikit diperlihatkannya dari balik kancing kemeja putihnya yang terbuka. Dia terlihat sangat tenang atau karena memang sudah terlalu lelah. Dasar penata tari tak berguna! Teriakan Tooya membuat langkah kami terhenti. Sangat terlihat gurat kesal di wajahnya, napasnya terlihat memburu membuat dadanya yang terbalut kaus ketat berwarna hitam terlihat bergerak tak beraturan. Diremasnya kaleng jus minumannya yang telah kosong. 2

Ada apa dengan kalian?. Hei, halooo...?!. Kenapa tadi kalian berdua hanya diam saja?. Kita ini penari profesional, sudah berapa banyak pentas yang kita menangkan, dan nama kita bertiga sudah sangat dikenal dalam dunia tari, dan... apakah kita harus diam saja diperlakukan seperti tadi? Tooya melemparkan jus kaleng minuman yang masih dipegangnya hingga beberapa kali terpantul di atas aspal sampai akhirnya berhenti di rerumputan yang sudah mulai meninggi. Tapi, dia memang sangat berbakat, sangat luar biasa, di usianya yang masih 20 tahun dia sudah menjadi seorang guru tari yang hebat, kataku penuh kekaguman. Apa hebatnya menjadi guru tari? gerutu Tooya kesal menanggapi kata-kataku, dia menyilangkan kedua tangan di belakang kepalanya sambil sesekali bersiul-siul kecil. Tooya si pemarah predikat yang kuberikan padanya, hahahahah... sangat pantas dan cocok sekali untuknya, karena dia yang paling tidak sabaran, dan emosional di antara kami bertiga. Kau pasti sedang menertawakanku, kan? Kedua matanya menatapku penuh selidik. Aku memang sengaja tak ingin menjawab pertanyaan Tooya, lebih tepatnya aku berpura-pura untuk tidak mendengar pertanyaannya atau dia akan terus mengoceh sepanjang perjalanan. Dengan 3

cepat kuteguk sampai habis minuman jus kalengku yang sudah tidak dingin lagi. Perlahan kubuka ikatan rambutku dan kubiarkan tergerai dengan bebas. Masih ada sisa-sisa keringat yang menempel sehabis latihan tadi. STOP membicarakan guru tari baru itu! Apa latihan hari ini belum cukup melelahkan buat kalian? Dengan cepat dia melemparkan jus jeruk kalengan dingin yang baru saja dibelinya di toko terdekat, ke arahku dan Tooya. Sun sangat bertolak belakang dengan Tooya. Pribadinya sangat tenang. Setiap permasalahan selalu dapat diselesaikannya dengan baik, dan dia sangat pandai menyimpan semua rahasianya rapat-rapat. Tak banyak bicara, tetapi cepat bertindak. Sosok pria misterius menurutku. Dia sangat cool. Tanpa kusadari aku sedang tersenyum-senyum sendiri membayangkan Sun seperti sosok vampir yang sering aku tonton di film-film drama kesukaanku. Seketika aku kembali mengingat momen pertemuan kami bertiga. Saat itu usiaku baru 5 tahun dan karena aku sangat suka menari maka kedua orang tuaku memasukkanku ke sekolah balet modern. Sejak hari pertama aku masuk menjadi murid baru di sana, aku sangat tidak menyukai Tooya, anak nakal yang selalu menggangguku. Tooya senang sekali menarik-narik kuncir rambutku hingga membuatku menangis, hehehehehe... Aku memang cengeng dan manja sewaktu kecil, kadang malu jika membayangkan masa-masa kecilku. Sekilas kutatap Sun yang berjalan di samping kananku. Sudah jangan menangis lagi gadis kecil, dia tidak akan mengganggumu lagi. Jangan takut karena aku akan selalu melindungimu. Aku kembali tersenyum, Sun terlihat sangat dewasa sekali waktu itu, padahal usia kami hanya 4

terpaut satu tahun. Ada yang salah dengan wajahku? Suara Sun membuatku tersentak kaget. Kau pasti melamun lagi. Kebiasaan buruk yang harus kau hilangkan! Kau sudah bukan anak-anak lagi Ela, dengan lembut dia mengetuk dahiku dengan jarinya, hal yang selalu dilakukannya jika aku sedang melamun. Lihat jusmu sudah tidak dingin lagi. Sun tersenyum, senyumannya yang selalu menenangkanku, dan aku sangat menyukai senyum itu. Senyum yang tidak pernah berubah walau 12 tahun sudah berlalu. Dengan cepat Tooya menyambar jusku dan meneguknya hingga hampir habis. Seketika Tooya memperdengarkan suara menyebalkan lewat mulutnya. Hal yang paling aku tidak suka. Aku jijik tiap kali mendengarnya, dan itu menandakan bahwa perutnya sudah penuh. Kau sangat menyebalkan, Tooya! Tanpa memberikan kesempatan dia untuk menghindar, kujatuhkan bertubi-tubi pukulanku di pundak Tooya. Kupikir kau tidak suka, ledeknya sembari tertawa panjang. Langit semakin mendung, awan hitam terlihat berarakan di langit, dan sesekali terlihat kilatan petir membelah langit. Yuuuk pulang! Sun melirik jam di tangannya sambil berlari-lari kecil dengan ransel di pundak. Tubuh kami perlahan menghilang dalam rintik hujan yang mulai berjatuhan. ***** 5

Ulangi...! Ulangi...! Ulangi sekali lagi! Tooya... jangan mengangkat tanganmu terlalu tinggi! Jangan kau tekuk kakimu seperti itu, Sun! Dan... kau Angela, gerakanmu kasar sekali, mana sisi lembut wanitamu. Ini yang kalian bilang hebat? Kalian sudah merasa bangga dan puas hanya karena telah memenangkan beberapa perlombaan? Dengan sombongnya kalian menyandang predikat penari profesional? Sadarkah kalian? Gerakan tari kalian tak ada bedanya dengan BONEKA KAYU. Shen menatap tajam ke arah kami, bola matanya bergerak perlahan, mengamati kami satu per satu. Sangat... mengecewakan! Shen mempertegas perkataannya yang ditujukannya padaku, Sun, dan Tooya. CUKUP...! Kau tidak berhak mengatur kami seperti ini! Jangan merasa hebat hanya karena sudah bisa mengajari kami menari. Kau bukan apa-apa, jadi jaga sikap dan katakatamu! Kami tidak akan mematuhi perintahmu! Tooya tidak bisa mengendalikan emosinya. Dengan cepat tangan kanannya menarik kerah baju Shen dengan sangat keras. Sesaat aku menahan napas saat kulihat Shen mengentakkan tangan Tooya, hingga terlepas dari kerah bajunya. Jantungku berdetak sangat cepat. Kurasakan kedua telapak tanganku yang sudah mulai berkeringat. Kulirik Sun yang berdiri di sampingku, tak ada rasa khawatir sama sekali. Wajahnya tetap terlihat sangat tenang mengamati 6

Tooya dan Shen, seolah-olah sedang tidak terjadi apa apa. Dengan cepat kupejamkan kedua mataku rapat-rapat. Aku tidak ingin ada hal buruk terjadi baik pada Tooya maupun Shen. Aku ingin kalian mengulangi lagi tarian ini, tanpa satu kesalahan! Kata-kata Shen membuatku kembali membuka kedua mataku. Tak ada seorang pun yang bergerak dari tempatnya, apalagi menari. Dengan ragu kuarahkan pandanganku padanya. Kulihat Shen telah duduk di kursinya dengan melipat kedua tangan di dadanya yang terbalut kaus hitam polos ketat. Bodoh, apa yang kalian bisa? Memahami katakataku saja kalian tidak mengerti. Shen melemparkan pandangannya ke seluruh ruangan, membuat seluruh penari yang ada di ruangan ini menundukkan kepalanya. Tak seorang pun berani menatapnya. Dan, pandangannya berhenti tepat pada kami bertiga. Perlahan, Shen melangkahkan kakinya menaiki tangga menuju ke atas panggung. Sesaat dipejamkan kedua matanya, dan dia hanya diam, membiarkan alunan musik siluet menari seorang diri sejak tadi. Seketika dia membuka kedua matanya. Sorot matanya berubah menjadi tajam. Wajahnya tetap terlihat kaku, tetapi aku bisa merasakan ada kehangatan yang terpancar di sana. Juga kesedihan, bagai dua sisi mata uang yang tidak dapat terpisahkan. Shen mengangkat tangan kanannya tinggi menggapai angkasa. Dengan tangan kirinya tetap menyentuh bumi, kepalanya dia tengadahkan menantang langit. Entakannya, lompatannya, seluruh gerak tubuhnya terlihat hidup. Dia menari dengan mengerahkan seluruh 7

kekuatannya, tetapi tidak merusak sisi kelembutan dari tarian SILUET. Tarian yang diciptakannya, yang akan kami tarikan pada lomba tari internasional yang akan diadakan tiga bulan lagi. Keringat mulai berjatuhan dari setiap helai rambut hitamnya. Aku tertegun melihat ekspresi wajahnya yang tidak seperti biasanya. Semakin lama terasa semakin hangat dan perasaan itu seolah memenuhi dadaku. Shen menari dengan jiwanya, hingga SILUET terasa hidup. Bukan hanya aku saja yang merasakannya, tetapi semua orang yang ada di ruangan ini saat ini tertegun diam tak bisa mengalihkan sedikit pun pandangan darinya. ***** Angela, gerakanmu terlalu cepat! Kamu harus ingat, menari itu membutuhkan perasaan, bukan hanya kekuatan. Gerakanmu tadi terlalu terburu-buru. Seperti biasa Shen memperlihatkan wajah dinginnya. Dia telah kembali seperti Shen yang biasanya. Untuk semua penari, aku ingin kalian mengulangi lagi tarian ini dari awal! teriak Shen seperti biasa dari atas tempat duduknya. Dan, tak lama alunan musik siluet kembali terdengar mengiringi tarian kami. Aduh...! teriakku tertahan sambil memegangi kaki kiriku. Aku terduduk di lantai sambil merasakan sakit yang mulai menjalar ke seluruh kaki kiriku. Shen, kurasa Ela harus istirahat, cukup untuk hari ini, ucap Tooya sembari membantuku untuk berdiri diikuti Sun yang segera melingkarkan tangan kanannya di pinggangku. Perlahan Shen bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah kami yang mulai melangkah perlahan menuruni 8

panggung. Tepat di depanku, dia tiba-tiba berjongkok sambil memperhatikan kakiku yang sakit dengan saksama. Kuharap kau masih bisa menari, katanya dengan suara yang datar padaku. Keterlaluan kau, Shen. Apa yang ada di kepalamu hanya menari saja? Dengan cepat pukulan Sun telah mendarat di wajah Shen, hingga membuatnya terjatuh ke lantai. Tak bisakah kau melihat keadaan Ela? Apa dia masih bisa menari dengan kondisi seperti ini? Jika hanya karena terkilir dan kau memutuskan untuk berhenti maka kau tidak pantas disebut sebagai penari. Shen mulai bangkit untuk berdiri. Kutatap Shen lekat tanpa bicara, kata-katanya cukup menamparku. Kau sangat keterlaluan, Shen! Kali ini pukulan Sun menghantam perut Shen, hingga membuatnya kembali terjatuh. Sun, hentikan! teriakku tanpa bisa berlari untuk menolong Shen. Aku sangat sangat kecewa dengan Sun. Aku tidak pernah menyangka kalau dia akan berbuat sekasar ini. Tooya... kenapa kau hanya diam saja? teriakku kesal tanpa bisa berbuat apa-apa. Dengarkan Shen, buka telingamu lebar-lebar! Aku tidak akan pernah peduli dengan apa pun yang kau lakukan padaku maupun Tooya, tapi jika kau mulai menyakiti Ela, aku tidak bisa diam saja. Hentikan Sun! Kali ini Tooya berhasil menahan pukulan Sun. Jangan halangi dia! Biarkan dia memuaskan keinginannya. Kau pikir dengan memukulku kaki Angela 9

akan sembuh? Aku hanya ingin menyampaikan pada kalian semua, jangan pernah mengeluh, jangan gampang menyerah, jika kalian ingin menjadi penari yang hebat dan sempurna. Dengan susah payah Shen berusaha untuk bangkit. Dia menatap lurus ke arah kami. SILUET adalah impianku. Aku telah menciptakannya dengan mencurahkan seluruh jiwa dan perasaanku. Tak pernah ada yang tahu berapa banyak air mata dan keringat yang kukeluarkan. Terkadang aku ingin menyerah. Aku sama seperti kalian punya rasa lelah dan putus harapan. Aku merasa sendiri dan hanya sendiri... dan keadaan tidak akan berubah hanya dengan aku diam. Aku harus melakukan sesuatu, dan menjadikannya lebih baik dari yang sudah ada. Agak lama Shen terdiam. Napasnya terlihat tenang di dadanya yang bidang. SILUET adalah bayangan yang hidup, bukan sekadar pantulan dari sebuah cermin yang kaku dan mati. Dia mempunyai perasaan, mempunyai keinginan, SILUET memiliki jiwa. Sekali lagi Shen menatap kami satu per satu tanpa berkedip. Dengan lemas dia terduduk di atas kursinya. Raut wajahnya menunjukkan kesedihan yang sangat mendalam. Aku mengerti, Shen. Aku akan menari dengan seluruh kemampuan yang aku miliki, tenaga, perasaan. Aku bukan penari yang manja dan cengeng. Aku tidak akan mundur walau apa pun yang terjadi. Karena seorang penari harus tetap menari di atas panggung sampai tariannya selesai. Kutatap Shen tajam. Perlahan aku mulai melangkah tanpa bantuan Sun maupun Tooya. Aku tidak lagi memedulikan rasa sakit di kakiku. Aku hanya ingin menari. Tanpa diiringi alunan musik 10