Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Pelalawan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

Lampiran 2 Penduduk Menurut Status Pekerjaan Utama (jiwa)

(Data Mentah) Data Penerimaan Asli Daerah Sektor Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, Jumlah Kunjunga Wisatawan dan Jumlah Objek Wisata

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

Produktivitas Padi, Luas Panen dan Produksi Padi di Kabupaten Deli Serdang,

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 TABEL RESPONDEN No. y x1 x2 x

BAB I PENDAHULUAN A. LATARBELAKANG

DAFTAR PUSTAKA. Halim Abdul, (2002). Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Penelitian

Lampiran 1. Data Regresi. 71 Universitas Sumatera Utara

BAB V PENUTUP. terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu. signifikan terhadap variabel Y (PAD) Kabupaten Kapuas Hulu.

Lampiran 1. Jumlah Deposito, Suku Bunga Deposito, dan Inflasi di Indonesia Tahun

LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Sampel Perusahaan Makanan dan Minuman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh debt to equity ratio. sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

RISET ITU MUDAH. Salah satu contoh pertanyaan yang mungkin muncul di benak kita adalah:

KAJIAN TENTANG DETERMINAN KEMISKINAN DI JAWA BARAT

BAB V PENUTUP. Peningkatan Jumlah Uang yang Beredar (M1) dan Harga Premium Bersubsidi

Lampiran 1 : Pemilihan Bank Melalui Kriteria Berdasarkan Purposive Sampling

Kredit (Y) Pendapatan (x1) Usia (x3) Modal Kerja (x2) Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan uji hipotesis untuk membuktikan adanya

BAB V HASIL PENELITIAN

Lampiran 1 Data Penyerapan Tenaga Kerja, PDRB, Pengeluaran Pemerintah, dan Upah Riil Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat tahun

BAB V PENUTUP. Konvergensi antar Provinsi di Indonesia adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Industri UKM Terhadap Pertumbuhan Sektor Industri di Kabupaten Bantul Tahun

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

LAMPIRAN 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

BAB V PENUTUP. sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian ini.

1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK DAERAH DI PROVINSI DKI JAKARTA Tahun

LAMPIRAN Langkah-Langkah Pemilihan Model Regresi Data Panel

Lampiran 1. Penawaran Bawang Merah di Sumatera Utara Tahun (Ton) Januari Februari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yakni sebesar 33,03% diterangkan di luar model dari penelitian ini. Dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sektor pertanian, dan sektor pariwisata. Sektor tersebut cukup memberikan

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

BAB XII INTERPRETASI HASIL OLAH DATA

LAMPIRAN I HASIL REGRESI DAN UJI ASUMSI KLASIK PENDUGAAN PARAMETER MODEL SIMULTAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan data dari tiga variabel independen serta dua

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. dapat digunakan. Keempat pengujian tersebut adalah uji kenormalan, uji

Penentu Posisi Cadangan Devisa di Indonesia; Inflasi, Ekspor, Ataukah Utang Luar Negeri

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. dilakukan untuk mengetahui seberapa pengaruh variabel-variabel independen

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pembahasan untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis. Saran dibuat. atau mengembangkan penelitian yang berkaitan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan metode purposive sampling yang digunakan, sampel yang

akan di gunakan berbentuk linier atau log linier. Maka dalam penelitian ini

DAFTAR PUSTAKA. Aprilia, Hafsyah, Analisis inflasi di Sumatera Utara. Jurnal Fakultas Ilmu Ekonomi. Universitas Negeri Medan.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

V. PEMBAHASAN Perkembangan Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri dan Perdagangan, Hotel dan Restoran di Pulau Jawa

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji akar akar unit yang bertujuan untuk menganalisis data time series

Kuisioner Skripsi. Analisis Faktor faktor yang mempengaruhi Pendapatan Pedagang Ikan di Kecamatan Tanah Jawa dan Hutabayu Raja di Kabupaten Simalungun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan Kemiskinan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Sumatera Utara Tahun

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN DI KOTA MEDAN TAHUN

Lampiran 1. Data Penelitian

BAB IV STUDI KASUS. Indeks merupakan daftar harga sekarang dibandingkan dengan

Lampiran 1. Koesioner

Analisis Pengelolaan Retribusi Daerah. di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta JURNAL

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN. Tengah tahun dan apakah pengangguran berpengaruh terhadap

PENGARUH NILAI DAN RATING PENERBITAN OBLIGASI SYARIAH (SUKUK) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MENERBITKAN OBLIGASI SYARIAH

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB V PENUTUP. singkat yang didapat dari hasil penelitian. Saran dibuat berdasarkan pengetahuan

ANALISIS KEPEKAAN PENYERAPAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN SEKTORAL DI INDONESIA TAHUN FESTI RISMUNADI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Regional Bruto tiap provinsi dan dari segi demografi adalah jumlah penduduk dari

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. pendugaan Ordinary Least Square (OLS). Data pada penelitian ini dimasukkan dalam

PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA NON KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN. Triana Nurmayati Ch. Rusiti

REGRESI LINIER SEDERHANA

INVESTASI DAN FAKTOR-FAKTOR EKONOMI YANG MEMENGARUHINYA DI PROPINSI PAPUA BARAT

PENGARUH ALOKASI BELANJA BIDANG KESEHATAN TERHADAP ANGKA HARAPAN HIDUP DI KABUPATEN SAROLANGUN TAHUN

BAB IV. Analisis Data. 4.1 Gambaran Umum dan Depskriptif Obyek Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. standar deviasi suatu data. Hasil analisis deskiptif didapatkan dengan. Tabel 4.1 Analisis Statistik Deskriptif

Lampiran-Lampiran ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PEDAGANG SEKTOR INFORMAL KUISIONER. ( Pedagang di Kawasan Pasar Buah Berastagi )

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

ANALISIS DAYA SAING PENINGKATAN EKSPOR RUMPUT LAUT INDONESIA

BAB XI UJI HIPOTESIS

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Struktur Pasar Industri Kakao di Indonesia

KUISIONER. 2. Berapa besar nilai Modal kerja yang diperlukan untuk produksi setiap bulan?

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

BAB 1V HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. provinsi. Dalam satu karesidenan terdiri dari beberapa kapupaten atau kota.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagaimana telah diketahui bahwa tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui

Abstrak. Abstract. Pendahuluan

Transkripsi:

Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Penduduk Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Pelalawan Effect of Investment, Labor and Population Growth on Economic Growth in Pelalawan Regency Windy Ayu Astuti, Muhammad Hidayat, Ranti Darwin *) Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Riau, Indonesia *) email: ranti.darwin@umri.ac.id Article Info Article history: Received: November 2017 Accepted: November 2017 Published: Desember 2017 Keywords: Investment, Labor, Population Growth, Economic Growth Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pelalawan tahun 2006-2015. Jenis penelitian berupa deskriptif kuantitatif. Penggunaan data sekunder dari publikasi Badan Pusat Statistik Kabupaten Pelalawan berupa data time series yaitu Pertumbuhan Ekonomi, Investasi (PMA & PMDN), Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Penduduk. Hasil penelitian didapatkan bahwa, dari hasil uji-t dapat disimpulkan untuk masing-masing variabel investasi dan pertumbuhan penduduk berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sedangkan tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pelalawan. Hasil uji koefisien determinasi (R 2 ) menunjukkan bahwa kemampuan variabel independen (investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan penduduk) dalam menjelaskan variabel dependen (pertumbuhan ekonomi) adalah sebesar 94.82 persen sedangkan sisanya 5,18 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Abstract This study aims to determine the effect of investment, labor and population growth on economic growth in Pelalawan Regency in 2006-2015. This type of research is descriptive quantitative. The use of secondary data from the publication of Central Bureau of Statistics Pelalawan District in the form of time series data that is Economic Growth, Investment (PMA & PMDN), Labor and Population Growth. The result of the research shows that from t-test result can be concluded for each variable of investment and population growth have significant effect to economic growth, while labor does not have significant effect to economic growth in Pelalawan Regency. The result of determination coefficient test (R2) shows that the ability of independent variable (investment, labor, and population growth) in explaining the dependent variable (economic growth) is 94.82 percent while the remaining 5.18 percent is explained by other variables outside the model.

PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makroekonomi dalam jangka panjang. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor produksi akan selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang modal. Teknologi yang digunakan menjadi berkembang. Disamping itu tenaga kerja bertambah sebagai akibat perkembangan penduduk, dan pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan mereka. Berdasarkan perbandingan pertumbuhan ekonomi, Kabupaten Pelalawan termasuk tiga kabupaten/kota di Propinsi Riau dengan pertumbuhan tertinggi di tahun 2015. Kotamadya Pekanbaru menjadi kabupaten/kota dengan pertumbuhan tertinggi di Provinsi Riau yakni sebesar 5,47 persen, diikuti oleh Kepulauan Meranti sebesar 2,68 persen dan Pelalawan sebesar 2,48 persen, Indragiri Hilir sebesar 2,06 persen, dan terendah adalah Indragiri Hulu sebesar minus 2,89 persen. Walaupun secara statistik pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pelalawan termasuk kategori daerah dengan PDRB tertinggi, namun tetap mempunyai permasalahan mengenai pertumbuhan ekonominya. Kabupaten Pelalawan memiliki latar belakang perbedaan dengan wilayah kabupaten/kota lainnya di Provinsi Riau. Perbedaan ini berupa perbedaan geografis, demografis, karakteristik alam, sosial, ekonomi, dan sumber daya alam yang penyebarannya berbeda di setiap wilayah. Perbedaan yang seperti diuraikan tersebut diatas menjadi hambatan dalam pemerataan pembangunan ekonomi dikarenakan terkonsentrasinya suatu kegiatan perekonomian yang berdampak tidak meratanya pertumbuhan ekonomi di beberapa wilayah yang memiliki sumber daya alam yang kurang dari daerah lain. Terjadi perubahan yang cukup signifikan dari nilai PDRB Kabupaten Pelalawan dalam 10 tahun terakhir disebabkan oleh pergeseran struktur perekonomian dari kategori pertanian, kehutanan dan perikanan ke kategori ekonomi lainnya yang terlihat dari besarnya peranan masing-masing kategori ini terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Pelalawan. Pada tahun 2015, struktur perekonomian Kabupaten Pelalawan didominasi oleh kategori Industri Pengolahan hal ini terlihat dari besarnya peranan kategori ini terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Pelalawan. Kemudian peranan terbesar berikutnya dihasilkan oleh kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dan kategori Pertambangan dan Penggalian. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembentukan modal dari investasi tersebut, salah satu kebijakan pemerintah daerah yang dapat dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Pelalawan adalah dengan mendorong para investor baik investor lokal maupun investor asing untuk melakukan investasi di Kabupaten Pelalawan, dan diharapkan dapat memberikan peningkatan pendapatan bagi daerah Kabupaten Pelalawan. Dengan didukung oleh kebijakan birokrasi dan regulasi yang baik, diantaranya kemudahan perijinan serta pengenaan pajak dan retribusi daerah dengan biaya yang kompetitif, diharapkan investasi PMDN dan PMA di Kabupaten Pelalawan terus meningkat dari tahun ke tahun. Indikator penting lainnya dalam pertumbuhan ekonomi adalah tenaga kerja dan pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah dari waktu ke waktu dapat menjadi pendorong maupun penghambat dalam pertumbuhan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperbesar jumlah tenaga kerja dan penambahan tersebut memungkinkan suatu daerah untuk menambah produksi. Namun disisi lain, akibat buruk dari penambahan penduduk yang tidak diimbangi oleh kualitas dan kesempatan kerja akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi tidak sejalan dengan peningkatan kesejahteraan.

Kondisi laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pelalawan yang berfluktuasi dari tahun ke tahun ini merupakan masalah yang menarik untuk dikaji mengingat besarnya sumber daya alam, kebijakan pemerintah yang mampu mendorong jumlah investasi, terdapatnya beberapa sektor perekonomian yang sangat potensial ditengah keterbatasan sarana dan prasarana penunjangnya relatif, besarnya jumlah tenaga kerja dengan kualitas tenaga kerja yang masih rendah berdasarkan tingkat pendidikan. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pengaruh investasi, Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pelalawan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pelalawan. Hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai salah satu informasi bagi Pemerintahan Kabupaten Pelalawan dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan penduduk. TINJAUAN LITERATUR Hubungan Investasi dengan Pertumbuhan Ekonomi Hampir semua ahli ekonomi menekankan arti penting investasi sebagai penentu utama pada pertumbuhan ekonomi. Investasi atau permodalan merupakan persediaan faktor produksi yang secara fisik dapat dihasilkan maupun direproduksi. Jika persediaan modal tersebut meningkat dalam jangka waktu tertentu maka dapat dikatakan bahwa terjadi pembentukan modal pada waktu tersebut. Akumulasi modal inilah yang serba kekurangan di negara-negara berkembang, sedangkan modal ini memegang peranan penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi. Menurut Nurkse dalam Jhingan (2010), lingkaran setan kemiskinan di negara terbelakang dapat digunting melalui pembentukan modal. Sebagai akibat rendahnya tingkat pendapatan di negara terbelakang maka permintaan, produksi, dan investasi menjadi berada pada tingkatan yang rendah. Hal ini menyebabkan kekurangan barang modal yang dapat diatasi melalui pembentukan modal. Hubungan Tenaga Kerja dengan Pertumbuhan Ekonomi Todaro (2003) menyebutkan bahwa pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan tenaga kerja secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi. Jumlah tenaga kerja yang lebih besar berarti akan menambah tingkat produksi, sedangkan pertumbuhan penduduk yang lebih besar berarti ukuran pasar domestiknya lebih besar. Meski demikian hal tersebut masih dipertanyakan apakah benar laju pertumbuhan penduduk yang cepat benar-benar akan memberikan dampak positif atau negatif dari pembangunan ekonominya. Selanjutnya dikatakan bahwa pengaruh positif atau negatif dari pertumbuhan penduduk tergantung pada kemampuan sistem perekonomian daerah tersebut dalam menyerap dan secara produktif memanfaatkan pertambahan tenaga kerja tersebut. Hubungan Pertumbuhan Penduduk dengan Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh fertilitas, mortalitas dan migrasi. Tingkat fertilitas yang tinggi memacu pertumbuhan penduduk secara cepat, dan dalam jangka panjang dapat menciptakan tenaga kerja yang dapat membantu pertumbuhan ekonomi, jika selama masa tunggu jangka panjang tersebut calon tenaga kerja mendapat pendidikan dan ketrampilan yang baik sehingga kualitas sumber daya manusianya baik. Sebaliknya, jika tingkat fertilitas rendah maka tenaga kerja produktif yang diharapkan akan membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi pun menjadi tidak tersedia, dan berpengaruh tidak baik bagi pertumbuhan ekonomi. Faktor migrasi dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi

ketika migrasi yang masuk di suatu daerah diisi oleh tenaga kerja yang mempunyai produktivitas yang baik. sebaliknya, jika tenaga kerja hanya menjadi pengangguran di daerah yang didatangi, maka akan menjadi beban bagi perekonomian daerah tersebut dan menurunkan pertumbuhan ekonomi daerah tersebut (dalam Kharis, 2011). PENELITIAN TERDAHULU Ranti & Hidayat (2016) dalam penelitannya mengungkapkan bahwa perkembangan investasi PMA berpengaruh signifikan serta berhubungan positif terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Meranti. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kepulauan Meranti mempunyai prospek yang signifikan untuk tahun 2015-2020. Octavianingrum (2015) menjelaskan Variabel investasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, variabel tenaga kerja berpengaruh positif dan tidak siginifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, variabel tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Maulana (2013) menjelaskan terdapat pengaruh positip investasi dan tingkat pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Tenaga Kerja di berpengaruh positip terhadap pertumbuhan ekonomi. Secara simultan investasi, tenaga kerja dan tingkat pendidikan berpengaruh positip terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. Hidayat (2011) dalam kesimpulan penelitiannya menyatakan bahwa PMDN dan Infrastruktur (jalan) tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Ekspor dan Tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. PMDN, Ekspor, Tenaga Kerja dan Infrastruktur (jalan) secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh dari publikasi Badan Pusat Statistik Kabupaten Pelalawan berupa data time series yaitu data Pertumbuhan Ekonomi, Investasi (PMA & PMDN), Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Penduduk dari tahun 2006-2015. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini akan digunakan beberapa pengujian data untuk menguji dan mengolah data yang akan dianalisis. Pengujian yang akan dikaukan adalah dengan menggunakan statistic deskriptif, uji asumsi klasik, persamaan regresi linear berganda dan uji hipotesis data (Gujarati, 2012). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan software EVIEWS 8.0. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Normalitas Tabel 1: Hasil Uji Normalitas Pendekatan Jarque Bera 6 5 Series: Residuals Sample 2006 2015 Observations 10 4 3 2 1 Mean 8.88e-16 Median -0.080432 Maximum 0.660769 Minimum -0.478710 Std. Dev. 0.344820 Skewness 0.724546 Kurtosis 2.637834 Jarque-Bera 0.929597 Probability 0.628262 0-0.50-0.25 0.00 0.25 0.50 0.75

Berdasarkan hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai JB sebesar 0.929597 dengan probabilitas sebesar 0.628262 lebih besar dari taraf nyata 5 persen yang artinya data terdistribusi normal. Uji Multikolinearitas Hasil uji multikolinearitas menunjukkan nilai VIF semua variabel kecil dari 10, yang artinya dalam penelitian ini tidak terdapat permasalahan multikolinearitas, atau bisa dikatakan terbebas dari permasalaha multikolinearitas. Tabel 2: Hasil Uji Multikolinieritas Variable VIF C INVESTASI TK P_PENDUDUK Sumber: Hasil Olahan Eviews, 2017 NA 2.654447 4.151638 6.479387 Uji Heteroskedastisitas Hasil uji heterokedastisitas menunjukkan nilai probabilitas Obs*R-squared sebesar 0.5148 lebih besar dari taraf nyata 5 persen, maka dari itu dapat dinyatakan dalam model penelitian ini tidak terdapat Heteroskedastisitas. Tabel 3: Hasil Uji Heteroskedastisitas Heteroskedasticity Test: White F-statistic 0.593399 Prob. F(3,6) 0.6419 Obs*R-squared 2.288112 Prob. Chi-Square(3) 0.5148 Scaled explained SS 0.674558 Prob. Chi-Square(3) 0.8792 Sumber: Hasil Olahan Eviews, 2017 Uji Autokorelasi Hasil uji autokorelasi menunjukkan bahwa nilai probabilitas Obs*R-squared sebesar 0.7154 nilai ini lebih besar dari taraf nyata 5 persen atai 0.05. Maka dari itu dapat dinyatakan tidak terdapat permasalahan autokorelasi. Tabel 4: Hasil Uji Autokorelasi Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.143606 Prob. F(2,4) 0.8705 Obs*R-squared 0.669927 Prob. Chi-Square(2) 0.7154 Sumber: Hasil Olahan Eviews, 2017 Hasil Analisis Persamaan Regresi Linear Berganda Berdasarkan Tabel 5, Nilai Prob. F-statistik adalah sebesar 0.000089. Nilai ini lebih kecil dari taraf nyata 5 persen yang berarti bahwa variabel independen (investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan penduduk) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (pertumbuhan ekonomi). Nilai Prob t-statistik Investasi adalah sebesar 0.0012, nilai ini lebih kecil tingkat alfa 5 persen atau 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa variabel investasi secara sinifikan berpengaruh terhadap variabel pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pelalawan. Nilai Prob t-statistik Tenaga Kerja (TK) adalah sebesar 0.2228, nilai ini lebih besar dari tingkat alfa 5 persen atau 0,05 yang artinya variabel tenaga kerja secara individual tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel pertumbuhan ekonomi. Nilai Prob t-statistik pertumbuhan penduduk adalah sebesar 0.0433,

nilai ini lebih kecil dari tingkat alfa 5 persen atau 0,05 yang artinya variabel pertumbuhan penduduk secara signifikan berpengaruh terhadap variabel pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pelalawan. Disamping itu hasil olah data menunjukkan bahwa Adjusted R- squared (R 2 ) yang diperoleh dari hasil estimasi adalah sebesar 0.948252 atau 94.82 persen. Artinya, kemampuan variabel independen (investasi, tenaga kerja dan pertumbuhan penduduk) dalam mejelaskan variabel dependen (pertumbuhan ekonomi) adalah sebesar 94.82 persen sedangkan sisanya 5,18 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Tabel 5: Hasil Olahan Regresi Linear Berganda Dependent Variable: PE Method: Least Squares Sample: 2006 2015 Included observations: 10 Variable Coefficient Std. Error t-statistic Prob. C 9.861202 1.120458 8.801044 0.0001 INVESTASI -3.99E-06 6.94E-07-5.748324 0.0012 TK 2.06E-05 1.51E-05 1.359644 0.2228 P_PENDUDUK -1.73E-05 7.24E-06-2.393027 0.0433 R-squared 0.965501 Mean dependent var 6.018000 Adjusted R-squared 0.948252 S.D. dependent var 1.856489 S.E. of regression 0.422317 Akaike info criterion 1.403052 Sum squared resid 1.070108 Schwarz criterion 1.524086 Log likelihood -3.015259 Hannan-Quinn criter. 1.270278 F-statistic 55.97350 Durbin-Watson stat 1.596413 Prob(F-statistic) 0.000089 Sumber: Hasil Olahan Eviews, 2017 Pembahasan Hubungan Investasi dengan Pertumbuhan Ekonomi Hasil analisis menunjukan bahwa variabel investasi negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pelalawan dengan nilai probabilitas variabel investasi lebih kecil dari taraf nyata 5 persen atau 0,05 yaitu sebesar 0.0012. Koefesien variabel investasi adalah sebesar negatif 3.99E-06 sehingga dapat diartikan jika investasi mengalami kenaikan sebesar 1 persen maka pertumbuhan ekonomi akan menurun sebesar 3.99E-06 persen dengan ansumsi Cateris Paribus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Investasi merupakan pembentukan modal yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, namun dalam penelitian ini variabel investasi berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan oleh kebanyakan investasi yang masuk hanya pada industri pengolahan, jadi keuntungan yang diperoleh tidak terlalu banyak. Sehingga variabel investasi tidak berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pelalawan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayat et al.,(2011) yang meneliti pertumbuhan ekonomi Kota Pekanbaru dengan metode regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PMDN secara statistik negatif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Pekanbaru. Kebanyakan investasi yang dilakukan hanya pada industri kecil, jadi keuntungan yang diperoleh tidak terlalu besar dan tingginya biaya yang harus dibayar oleh investor untuk berinvestasi di Kota Pekanbaru karena panjangnya prosedur yang harus ditempuh investor, serta biaya birokrasi yang masih tinggi.

Pembahasan Hubungan Tenaga Kerja dengan Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa variabel tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pelalawan dengan nilai probabilitas 0.2228, nilai ini lebih besar dari tingkat alfa 5 persen atau 0,05. Nilai koefesien variabel tenaga kerja adalah sebesar 2.06E-05 yang artinya jika tenaga kerja mengalami kenaikan sebesar 1 persen maka pertumbuhan ekonomi akan meningkat sebesar 2.06E-05 dengan asumsi Cateris Paribus. Hal ini disebabkan oleh tenaga kerja yang berpendidikan tinggi jumlahnya hanya sedikit dibandingkan tenaga kerja yang berpendidikan rendah, hal ini lah yang menyebabkan veriabel tenaga kerja kurang mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Octavianingrum (2015) yang meneliti pertumbuhan ekonomi wilayah DIY. Pembahasan Hubungan Pertumbuhan Penduduk dengan Pertumbuhan Ekonomi Variabel pertumbuhan penduduk mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pelalawan dengan probabilitas variabel pertumbuhan penduduk sebesar 0.0433 lebih kecil dari tarafnyata 5 persen. Nilai koefisien variabel pertumbuhan penduduk adalah sebesar negatif 1.73E-05 yang artinya jika pertumbuhan penduduk mengalami kenaikan 1 jiwa maka pertumbuhan ekonomi akan menurun sebesar 1.73E-05 persen. Hal ini sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Dimana setiap penurunan atau peningkatan pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi besarnya pertumbuhan ekonomi. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk, maka pertumbuhan ekonomi akan semakin rendah. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk maka akan semakin banyak pengeluaran konsumsi dan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardyan (2012) yang meneliti pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kendal. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Investasi memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pelalawan; 2) Tenaga kerja memiliki hubungan positif dan tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pelalawan; 3) Pertumbuhan penduduk memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pelalawan; 4) Variabel investasi, tenaga kerja, dan pertumbuhan penduduk secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pelalawan. DAFTAR PUSTAKA Ardyan, Wahyu S, & Mulyo, Hendarto. (2012). Analisis Pengaruh Aglomerasi, Tenaga Kerja, Jumlah Penduduk, Dan Modal Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kendal. Journal Of Economics, 1(1), 1-6. Badan Pusat Statistik Kabupaten Pelalawan, Berbagai Tahun Terbitan, Kabupaten Pelalawan Dalam Angka. BPS Kabupaten Pelalawan. Darwin, R & Hidayat, M. (2016). Analisis Investasi Terhadap Pembangunan Ekonomi Wilayah Kabupaten Meranti (Pendekatan Forecasting Analysis). Prosiding 1 th Celscitech-UMRI, 1(9), ISSN: 2541-3023. Gujarati, Damodar. (2012). Dasar-dasar Ekonometrika Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Hidayat, M., Sari, L., & Aqualdo, N. (2011). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Kota Pekanbaru. Jurnal Sosial Ekonomi Pembangunan, 2(4), 48 63.

Jhingan, M.L. 2010. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan (Alih Bahasa: D. Guritno). Jakarta: Rajawali Pers. Kharis, Muh Madi. (2011). Pengaruh Faktor-faktor Kependudukan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Kabupaten Pemalang. Semarang: Universitas Diponegoro. Maulana, Rendi. (2013). Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Tingkat Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat. Bandung: Universitas Pasundan. Octavianingrum, Denty. 2015. Analisis Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja dan Tingkat Pendidikan terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Daerah Istimewa Yogyakarta, Studi 5 Kabupaten/Kota. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta Todaro, M.P. (2003). Economic Development. Seventh Edition. New York: Addition Wesley Longman, Inc.