BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ rancangan penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik yang digunakan untuk mengukur hubungan (korelasi) tingkat pengetahuan vulva hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri. Penelitian analitik merupakan penelitian yang mencari hubungan antara variabel (Sastroasmoro, 2008, p.96). Rancangan penelitian ini menggunakan Cross Sectional. Rancangan Cross Sectional merupakan rancangan penelitian yang melakukan observasi atau pengukuran variabel pada saat tertentu. Kata satu saat bukan berarti semua subjek diamati tepat pada saat yang sama, tetapi artinya setiap subjek hanya diobservasi satu kali dan pengukuran variabel subjek dilakukan pada saat pemeriksaan tersebut (Sastroasmoro, 2008, p.99). B. Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat penelitian Tempat penelitian dilakukan di Desa Pendosawalan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara. 2. Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli - Agustus 2011. 42
43 C. Populasi dan sampel penelitian a. Populasi Populasi adalah sejumlah besar subjek yang mempunyai karakteristik tertentu (Sastroasmoro, 2008, p.49). Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja putri usia 14-17 tahun di Desa Pendosawalan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara yaitu berjumlah 97 orang. b. Sampel Sampel adalah bagian (subset) dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dapat mewakili populasinya (Sastroasmoro, 2008, p.79). Sampel dalam penelitian ini adalah semua remaja putri yang memenuhi kriteria tertentu. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling, yakni : n = N 1 + (N. e ) 97 n = 1 + (97.0,05²) n = 97 1 + (97.0,0025) n = 97 1 + (0,2425) n = 97 1,2425 n = 78 jiwa
44 Keterangan : e : 5% N : Σ populasi n : Σ sampel Kriteria sampel terdiri dari kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi merupakan persyaratan umum yang harus dipenuhi subyek agar dapat diikutsertakan dalam penelitian (Sastroasmoro, 2008, p.176). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : 1. Remaja putri Desa Pendosawalan. 2. Remaja putri yang sudah mengalami menstruasi. 3. Remaja putri yang berusia 14 17 tahun. Kriteria eksklusi adalah keadaan yang menyebabkan subyek yang memenuhi kriteria inklusi tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian (Sastroasmoro, 2008, p.176). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : 1. Menolak menjadi responden / subjek menolak berpartisipasi. 2. Remaja yang sudah menikah. 3. Remaja berusia 14-17 tahun yang belum menstruasi. D. Variabel dan definisi operasional a. Variabel penelitian Variabel adalah karakteristik subyek penelitian yang berubah dari satu subyek ke subyek yang lain (Sastroasmoro, 2008, p.255).
45 Hubungan tingkat pengetahuan vulva hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri. 1) Variabel bebas : Tingkat pengetahuan vulva hygiene. 2) Variabel terikat : Keputihan pada remaja putri. b. Definisi operasional Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoadmojo, 2010, p.112). Table 2.1. Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1. Tingkat pengetahuan vulva hygiene Sesuatu yang diketahui oleh responden dari hasil belajar tentang cara merawat organ kewanitaan. Kuesioner terdiri dari 10 pertanyaan tertutup Baik, jika skor 76% 100%. Kurang, jika skor 56% - 75%. Cukup, jika skor Ordinal 2. Kejadian keputihan Responden yang mengalami keputihan baik berupa lendir bening, tidak berbau dan tidak gatal atau lendir berwarna, berbau dan gatal. Kuesioner terdiri dari 5 pertanyaan tertutup > 56%. 1. Tidak normal,jika keputihan gatal, berwarna dan berbau. 2. Normal, jika keputihan lendir berwarna bening, tidak berbau dan tidak gatal. Nominal E. Prosedur penelitian 1. Persiapan penelitian Sebelum melaksanakan penelitian di lapangan, peneliti melakukan persiapan-persiapan diantaranya: a. Mengajukan surat ijin penelitian ke bagian FIKKES Universitas Muhammadiyah Semarang. Selanjutnya surat ijin dibawa ke kantor
46 kepala Desa Pendosawalan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara untuk mendapatkan ijin penelitian di daerah tersebut. b. Melakukan studi pendahuluan terhadap 10 remaja putri di Desa Pendosawalan. c. Menyiapkan kuesioner yang akan diberikan kepada populasi untuk menetapkan calon sampel penelitian. 2. Pelaksanaan penelitian Sampel yang telah didapat dari kuesioner penjaringan, dilakukan langkah selanjutnya yaitu: a. Melakukan wawancara kepada sampel mengenai identitas responden, tingkat pendidikan, pengetahuan vulva hygiene, keputihan. b. Mengukur tingkat pengetahuan vulva hygiene dengan kuesioner dan keputihan dengan kuesioner. c. Mengambil dokumentasi data dari Kepala Desa berupa catatan sensus penduduk. d. Melakukan tabulasi, pengolahan data dan menganalisis data dengan menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS for Windows Type 16. 3. Penyusunan laporan Tahap akhir penyelesaian ini adalah penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiah dan dilanjutkan seminar Karya Tulis Ilmiah.
47 F. Metode pengumpulan data Pengumpulan data merupakan pekerjaan yang penting dalam meneliti (Arikunto, 2006, p. 223). Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan berasal dari: 1. Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2008, p.225). Dalam hal ini responden mengisi kuesioner yang berisi daftar pertanyaan. Sebelumnya responden menandatangani lembar persetujuan pada kuesioner untuk menjadi responden kemudian responden diberi penjelasan singkat tentang tata cara pengisian kuesioner. Lembar kuesioner berisi pertanyaan tentang tingkat pengetahuan vulva hygiene dengan kejadian keputihan. 2. Data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain maupun lewat dokumen (Sugiyono, 2008, p.225). Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari jumlah remaja usia 14-17 tahun di Desa Pendosawalan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara, Badan Pusat Statistik Jepara, Data Statistik Jawa Tengah, Data Kelurahan Desa Pendosawalan. G. Instrumen penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2008, p.102). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
48 pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008, p.142). Kuesioner dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan vulva hygiene responden dan daftar pertanyaan tentang kejadian keputihan pada remaja putri. Kuesioner berbentuk pilihan, dimana jawabannya sudah disediakan (closed ended. Kuesioner diisi pada hari dan waktu yang sama, serta pengisian kuesioner didampingi oleh peneliti. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama berisi tentang identitas responden yang meliputi nama remaja, umur remaja, alamat remaja, pekerjaan ramaja dan pendidikan terakhir remaja. Bagian kedua terdiri dari 25 pertanyaan yang berisi tingkat pengetahuan vulva hygiene dan kejadian keputihan. Skala pengukuran tingkat pengetahuan adalah jika benar diberi nilai 1 dan jika salah diberi nilai 0. Untuk Bagian ketiga berisi kejadian keputihan pada remaja putri, dikatakan tidak normal jika keputihan gatal, berwarna dan berbau diberi nilai 1, jika keputihan normal yaitu keputihan yang lendir berwarna bening, tidak berbau dan tidak gatal diberi nilai 0. H. Uji validitas dan reliabilitas a. Validitas Validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2008, p.267).
49 Uji validitas akan di lakukan di Desa Bakalan Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara yang terletak disebelah Barat Desa Pendosawalan. Pertimbangan yang di pakai karena Desa Bakalan mempunyai karakteristik yang sama dengan Desa Pendosawalan. Tehnik korelasi yang dipakai adalah tehnik korelasi product moment (Arikunto, 2006, p.170). NΣxy (Σx)(Σy) rxy = (NΣx² (Σx ) (NΣy (Σy)² Keterangan : N = Banyaknya peserta. r = Koefisien korelasi. Σx = Jumlah skor item. Σy = Jumlah skor total. xy = Skor pertanyaan nomor 1 dikalikan total skor. Sn = Banyaknya subjek. Untuk mengetahui apakah nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan itu signifikan, maka hasil korelasi tiap item dibandingkan dengan nilai taraf signifikan disesuaikan dengan jumlah responden. Jika nilai korelasi item tersebut memenuhi taraf signifikan, maka item tersebut memiliki validitas. Selanjutnya untuk memperoleh alat ukur yang valid maka perlu mengganti atau merevisi item yang tidak memenuhi taraf, hingga item tersebut memiliki validitas.
50 b. Reliabilitas Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoadmojo, 2010, p.168). Untuk menguji reliabilitas dapat di lakukan dengan cronbach alfa dengan rumus sebagai berikut: Keterangan : r = K K 1 1 Σ α ₆ α ² ₁ ² r K = reliabilitas instrumen. = banyaknya item pertanyaan. = jumlah variabel butir. = variabel total. Keputusan Uji : 1. Klasik a) Bila X 2 hitung > X 2 tabel, Ho ditolak, berarti data sampel mendukung adanya perbedaan yang bermakna (signifikan). b) Bila X 2 hitung <= X 2 tabel, Ho diterima/gagal ditolak, berarti data sampel mendukung adanya perbedaan yang bermakna (signifikan). 2. Probabilitas a) Bila p value α, Ho ditolak, berarti data sampel mendukung adanya perbedaan yang bermakna (signifikan). b) Bila p value α, Ho gagal ditolak, berarti data sampel mendukung adanya perbedaan yang bermakna (signifikan).
51 I. Pengolahan dan analisis data 1. Pengolahan data Setelah data terkumpul melalui angket atau kuesioner maka dapat dilakukan pengolahan data melalui beberapa tahapan sebagai berikut: a) Seleksi data (Editing) penelitian Dimana penulis akan melakukan penelitian terhadap data yang di peroleh dan diteliti apakah terdapat kekeliruan atau tidak dalam penelitian. b) Penilaian (Scoring) Merupakan kegiatan menghitung skor atau nilai dari masing-masing variabel setelah semua jawaban terisi. Peneliti menentukan penilaian pada jawaban variabel tingkat pengetahuan vulva hygiene dan variabel keputihan. Peneliti memberi score pada tiap-tiap pertanyaan pengetahuan dimana jawaban benar diberi skor 1, jawaban salah diberi skor 0 untuk pertanyaan positif dan negatif dan untuk pertanyaan kejadian keputihan jawaban ya diberi skor 1, jawaban tidak diberi skor 0. c) Pemberian kode (Coding) Setelah di lakukan editing, selanjutnya penulis memberikan kodekode tertentu pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan analisis data. Coding di lakukan dengan cara memberi tanda pada masing-masing jawaban dengan menggunakan kode berupa angka.
52 Berdasarkan hasil jawaban yang di peroleh, menurut arikunto (2006) pengetahuan seseorang dapat di interpretasikan dengan skala yang kualitatif, yaitu : 1. Baik, apabila 76-100% pertanyaan dijawab benar dengan kode 1. 2. Cukup, apabila 56% - 75% pertanyaan dijawab benar dengan kode 2. 3. Kurang, apabila > 56% pertanyaan dijawab benar dengan kode 0. d) Pengelompokkan data (Tabulating) Pada tahap ini jawaban-jawaban responden yang sama di kelompokkan dengan teliti dan teratur lalu di hitung dan di jumlahkan kemudian di tuliskan dalam bentuk tabel-tabel. 2. Analisis data a) Analisis univariat Analisis univariat di gunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan vulva hygiene remaja yang di sajikan dalam bentuk tabel dan grafik distribusi frekuensi. b) Analisis bivariat Analisis bivariat untuk mencari hubungan variabel bebas dan variabel terikat dengan uji statistik yang di sesuaikan dengan skala data yang ada. Dalam penelitian ini analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahu vulva hygiene dengan kejadian keputihan pada remaja putri. Uji statistik yang di gunakan adalah chi square. Chi square ini digunakan untuk menganalisa hubungan variabel kategorik dengan kategorik, pada variabel ini
53 variabel tingkat pengetahuan dengan kejadian keputihan. Uji chi square dapat menggunakan formulasi sebagai berikut : Df = (k 1) (b 1) Keterangan : x² = Nilai chi-kuadrat. fo = Frekuensi yang diobservasi. fe = Frekuensi yang diharapkan. k = Jumlah kolom. b = Jumlah baris.