BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

BAB III METODE PENELITIAN. manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang pengaruh pelayanan Koperasi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan. Adapun objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terikat (dependen) dan variabel perilaku kewirausahaan yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Hasil Belajar sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi pengaruh variabel bebas (X) yaitu terdiri diferensiasi produk

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah prestasi belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah usaha pengelasan besi di Jalan Bogor dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan keluarga peserta didik. Adapun yang menjadi subjek dalam

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan mengenai rasionalitas perilaku konsumsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dari penelitian ini adalah lingkungan persaingan (X1),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah para pengusaha Industri Kecil dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. inti dari problematika penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006: 118).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah pengusaha tahu Cibuntu Kota Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Metode deskriptif kualitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga kredit pada Bank

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dalam penelitian. Sedangkan yang dimaksud metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3. PELAKSANAAN KEGIATAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian adalah kemiskinan masyarakat sebagai variabel

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan alamat di Jl. Merdeka Selatan No. 5 Kota Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Peneltian Dan gambaran Dari Populasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian Arikunto (006:136) menyatakan bahwa Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey eksplanatory atau Penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok, dengan tujuan untuk menjelaskan atau menguji hubungan antar variabel yang diteliti (Singarimbun dan Efendi 006:4). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Arikunto (006: 108) populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau totalitas kelompok subjek, baik manusia gejala, nilai, benda-benda atau peristiwa yang menjadi sumber data untuk suatu penelitian. Berdasarkan definisi diatas, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Pasundan se-kota Bandung berjumlah 871 orang. 36

37 Tabel 3.1 Populasi Jumlah Siswa Kelas X Pada SMA Pasundan se-kota Bandung Tahun ajaran 011/01 No Nama Sekolah Jumlah Siswa 1. SMA Pasundan1 -. SMA Pasundan 83 3. SMA Pasundan3 143 4. SMA Pasundan4-5. SMA Pasundan5-6. SMA Pasundan7 1 7. SMA Pasundan8 45 8. SMA Pasundan9 41 Jumlah 834 Sumber: SMA Pasundan se-kota Bandung Tahun Ajaran 011-01 Keterangan : * SMA Pasundan 1,4 dan SMA Pasundan 5 data tidak diperoleh. Sampel MenurutArikunto (006: 117) Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penentuan jumlah sampel siswa, dilakukan melalui perhitungan dengan menggunakan rumus Slavin sebagai berikut: N n 1 Ne ( (Riduwan, 004:65) Keterangan : n = ukuran sampel keseluruhan N = ukuran populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian kesalahan

38 Dengan menggunakan rumus diatas didapat sampel siswa sebagai berikut : N n 1 Ne 834 1834(0,05) 834 = 1834(0,005) = 70,4770 Dari perhitungan diatas, diperoleh ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah 70 orang. ni = Ni N xn Keterangan: N = ukuran sampel Ni = ukuran populasi stratum ke 1 N = ukuran sampel keseluruhan ni = ukuran sampel Dalam penarikan sampel siswa dilakukan secara proporsional, yang dapat dilihat dalam table sebagai berikut: Tabel 3. Sampel Siswa Kelas X Mata Pelajaran Ekonomi Nama Sekolah Jumlah Siswa Sampel Siswa SMA Pasundan 83 83/834x70=9 SMA Pasundan3 143 143/834x70=46 SMA Pasundan7 1 1/834x70=40 SMA Pasundan8 45 45/834x70=79 SMA Pasundan9 41 41/834x70=13 Jumlah 834 70

39 Dari 834 siswa akan diambil sampel sebanyak 70 siswa, dengan cara random proposional. C.Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen yaitu lingkungan sosial. Sedangkan yang menjadi variabel dependen yaitu hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi. Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analisis Skala Lingkungan Keluarga (X1) Jawaban responden terhadap pernyataan tentang : Ordinal Lingkungan keluarg a adalah lingkungan yang pertama dan utama bagi anak yang memberikan sumbangan bagi perkembangan dan pertumbuhan mental maupun fisik dalam kehidupannya. (Purwanto, 004:79) Jumlah skor lingkungan keluarga dalam bentuk skala likert 5 poin dengan indikator : 1. Keadaan sosial ekonomi 1. Latar belakang pendidikan orang tua. Pekerjaan orang tua 3. Pendapatan orang tua 4. Status rumah yang ditempati 5. Kendaraan yang dimiliki 6. Alat transportasi yang digunakan ke sekolah 7. Kondisi tempat tinggal. Cara orang tuamendidik 1. Mengajarkan nilainilai agama. Mengajarkan sifat kejujuran

40 3. Menanamkan kedisiplinan dalam belajar 4. Memberikan teladan yang baik 5. Mengahargai hasil belajar yang diperoleh 6. Mengajarkan sifat optimis 3. Interaksidalam rumah 4. Suasana rumah 5. Fasilitas belajar 1. Mengkomunikasik an setiap hal dengan orang tua. Sering berselisih faham dengan orang tua 3. Komunikasi dengan anggota keluarga lainnya (kakak,adik) berjalan baik. 4. Apabila ada hal yang membuat sedih atau gundah lebih nyaman dengan orang lain 1. Di rumah terjadi pertengkaran antar anggota keluarga sehingga menganggu kegiatan belajar. 1. Ruang belajar. Meja dan kursi belajar 3. Ketersediaan buku-buku, surat kabar, najalah yang menunjang mata pelajaran ekonomi 4. Ketersediaan komputer

41 Lingkungan Sekolah (X) Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggrakan kegiatan pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja dan terarah yang dilakukan oleh pendidik yang professional dengan program yang dituangkan kedalam kurikulum tertentu mulai dari tamankanak-kanak sampai perguruan tinggi (Suwarno 008:4) Jumlah skor lingkungan sekolah dalam bentuk skala likert 5 poin dengan indikator : 1. Sarana dan prasarana di sekolah Jawaban responden terhadap pernyataan tentang : 1. Ketersediaanbukubukupelajaranekon omi di perpustakaan. Fasilitas komputer 3. Ketersediaanalatpe mbelajaran 4. Ketersediaan media pembelajaran 5. Kondisi gedung sekolah 6. Kondisi ruang kelas 7. Kondisi Meja dan kursi belajar Ordinal. Interaksi guru dan siswa 1. Senang mata pelajaran ekonomi. Suka mengikuti pelajaran ekonomi karena pembelajaranya yang variatif 3. Suka media pembelajaran ekonomi yang menarik 4. Senang mengerjakan tugas ekonomi 5. Tidak segan bertanya mengenai materi pelajran ekonomi 3. Interaksi siswa dengan siswa 1. Selalu menolong teman yang mengalami

4 kesilitan dalam mata pelajaran ekonomi. Senang belajar kelompok untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran ekonomi 3. Suka berdiskusi tentang mata pelajaran ekonomi Lingkungan Masyarakat (X3) Masyarakat dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menempati suatu daerah, diikat oleh pengalaman-pengalaman yang sama, memiliki sejumlah peesuaiaun dan sadar akan kesatuannya, serta dapat bertindak bersama untuk mencukupi krisis kehidupan (Hasbullah008 : 55) 4. Interaksi siswa dengan warga sekolah lainnya Jumlah skor lingkungan masyarakat dalam bentuk skala likert 5 poin dengan indikator: 1. Keikutsertaan siswa dalam kegiatan bermasyarakat 1. Selalu bertegur sapa dengan warga sekolah lainnya (staf TU, penjaga sekolah) Jawaban responden terhadap pernyataan tentang : 1. Sering mengikuti kegiatan-kegiatan kemasyarakatan (seperti: karang taruna, remaja masjid). Sering terlibat dalam kepanitian 17 agustus Ordinal. Interaksi siswa dengan anggota masyarkat 1. Suka menolong di sekitar rumah jika ada yang mengalami kesulitan. Suka bergotong royong Hasil Belajar (Y) Hasil belajar merupakan suatu hasil yang diperlukan siswa dalam mengikuti pelajaran yang dilakukan oleh Pengetahuan yang dikuasai para peserta didik dalam mata pelajaran ekonomi di Nilai UAS semester genap yang diperoleh siswa pada mata pelajaran Interval

43 guru (Arikunto 006:10) sekolah. Meliputi: 1.1 Mengidentifikasi kebutuhanmanusi a 1. 1.3 Mendeskripsikan berbagaisumbere konomi yang langkadankebutu hanmanusia yang tidakterbatas Mengidentifikasi masalahpokokeko nomi, yaitutentangapa, bagaimanadanunt uksiapabarangdip roduksi 1.4 Mengidentifikasi hilangnya kesempatan pada tenaga kerja bila melakukan produksi di bidang lain 1.5 Mengidentifikasi kan sistem ekonomi untuk memecahkan masalah ekonomi.1 Mendeskripsikan pola perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi. Mendeskripsikan Circulair Flow Diagram.1 Mendeskripsikan peran konsumen dan produsen ekonomikelas X tahun 011/01

44. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran.3 Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta asumsi yang mendasarinya.4 Mendeskripsikan pengertian harga dan jumlah keseimbangan.5 Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar barang.6 Mendeskripsikan pasar input D. Instrumen Penelitian Menurut Arikunto (006:149), instrumen penelitian adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode. Dalam suatu penelitian alat pengumpulan data atau instrumen penelitian akan menentukan data yang dikumpulkan dan kualitas penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket lingkungan sosial dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi 1. Angket

45 Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto,006:151). Instrumen yang digunakan dalam penelitian dalam penelitian ini mengenai Lingkungan sosial meliputi: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut : a. Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu untuk memperoleh data dari responden mengenai lingkungan sosial meliputi: lingkungan keluarga, lingkunga sekolah, lingkungan masyarakat. b. Menentukan objek yang menjadi responden yaitu para siswa kelas XSMA Pasundan se-kota Bandung yang menjadi sampel c. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian d. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden bersifat tertutup. e. Menentukan kriteria pemberian skor untuk setiap item pertanyaan yang bersifat tertutup. Alat ukur yang digunakan dalam pemberian skor adalah daftar peertanyaan yang menggunakan skala likert dengan ukuran ordinal berarti objek yang diteliti mempunyai peringkat. Ukuran data ordinal hanya menetapkan peringkat saja, sedangkan untuk data yang bersifat interval para responden diberi kebebasan untuk mengisi angket yang telah disediakan. f. Melakukan uji coba

46 g. Merevisi angket sampai didapat angket valid dan reliabel h. Menyebarkan angket i. Mengelola dan menganilisis hasil angket.. Hasil Belajar Hasil belajardiperoleh dari Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X tahun 011/01. E.Pengujian Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang memiliki validitas rendah. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus sebagai berikut : N XY X Y N X X N Y Y r XY (Sugiyono, 010:55) Dimana : r xy X Y X = koefisien korelasi butir = jumlah skor tiap item = jumlah skor total item = jumlah skor-skor X yang dikuadratkan Y = jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan

47 XY N = jumlahperkalian X dan Y = jumlahsampel Dalam hal ini nilai r xy diartikan sebagai koefisien korelasi sehingga kriterianya adalah : r xy < : validitas sangatrendah 0,0 0,399 : validitas rendah 0,40 0,699 : validitas sedang/cukup 0,70 0,899 : validitas tinggi 0,90 1,00 : validitas sangattinggi Perhitungannya merupakan perhitungan setiap item, hasil perhitungan tersebut kemudian dikonsultasikan kedalam tabel harga product momento dengan taraf signifikansi atau pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil yang sudah didapat dari rumus product momento terus disubtitusikan kedalam rumus t, dengan rumus sebagai berikut : r n t (Riduwan, 004: 137) 1 r keterangan : t n r = uji signifikansi korelasi = jumlah sampel = nilai koefisien korelasi Hasil t hitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga distribusi t tabel dengan taraf signifikansi ( ) = 0,05 yang artinya peluang membuat kesalahan 5 % setiap item akan terbukti bila harga t hitung > t tabel dengan taraf

48 kepercayaan 95% serta derajat kebebasannya (dk) = n -. Kriteria pengujian item adalah jika t hitung lebih besar dari harga t tabel maka item tersebut valid.. Uji Reliabilitas Reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpulan data tersebut menunjukkan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda. Untuk menghitung uji reliabilitas penulis menggunakan teknik alpha dengan rumus : Keterangan: r k b k 1 t 11 1 (Arikunto, 00: 171) r 11 k = reliabilitas instrument = banyaknya butir pertanyaan i = jumlah varians butir t = varians total Untuk mengetahui interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi, menurut Arikunto (00: 45) interpretasi besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut:l Tabel 3.4 Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi Interval Koefisien Korelasi Antara 0,800 1,000 Antara 0,600 0,800 Tingkat Hubungan Reliabilitas sangat tinggi Reliabilitas tinggi

49 Antara 0,400 0,600 Antara 0,00 0,400 Antara 0,000 0,00 Reliabilitas cukup Reliabilitas rendah Reliabilitas sangat rendah Sedangkan untuk mencari nilai varians per-item digunakan rumus varians sebagai berikut : X X N (Arikunto, 003:110) N Jika r i > r 0,05 reliabel Sebaliknya jika r i r 0,05 tidak reliabel F. Prosedur Penelitian Menurut Arikunto (00, 19) Prosedur penelitian adalah Langkahlangkah sistemik yang ditempuh untuk mengungkapkan data dan fakta dilapangan yang berkenaan dengan pertanyaan penelitian, sehingga diperoleh jawaban atas permasalahan yang menjadi objek penelitian. Prosedur dalam penelitian ini dibagi dalam tiga tahap yaitu: Persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan pelaporan penelitian. 1. Tahap persiapan penelitian, meliputi: a. Menentukan masalah. b. Melakukan pra penelitian pada sekolah-sekolah yang menjadi objek penelitian.. Tahap pelaksanaan penelitian, meliputi: a. Melakukan perizinan pada pihak-pihak terkait dalam penelitian ini.

50 b. Menetapkan sampel sekolah dan sampel siswa yang akan menjadi objek penelitian. c. Menyusun instrumen penelitian berupa d. Melakukan uji coba instrumen penelitian e. Merevisi instrumen sampai didapat instrumen yang memenuhi kriteria f. Melaksanakan penelitian g. Mengolah data penelitian. 3. Tahap pelaporan penelitian, meliputi: a. Menganalisis hasil penelitian. b. Menarik kesimpulan penelitian. G.Teknik Pengumpulan Data Menurut Arikunto (006: 16) Teknik pengumpulan data merupakan cara dan alat yang digunakan dalam mengumpulkan informasi atau keterangan mengenai subjek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. angket atau kuesioner Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal hal yang dia ketahui (Arikunto, 006:18). Peneliti menggunakan angket tentang lingkungan sosial langsung kepada siswa (sampel) berdasarkan jumlah responden yang telah ditentukan. b. Studi dokumentasi

51 Studi dokumentasi, Millan & Schumacher (Sugiyono 010:143)menjelaskan Studi dokumentasi merupakan literatur yang behubungan/ bersangkutan secara langsung terhadap masalah, penelitian yang menyelidiki variabel yang sama, dan ujian empiris dari teori dan praktek. H.Teknik Pengelolaan Data 1.Angket Angket diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memilah data. Menskor data dengan norma penilaian 3. Mencari nilai maksimum, minimum, rata-rata dan standar deviasi kemudianmengelompokan data berdasarkan standar norma penilaian 4. Menginterpretasikan data. Hasil Belajar Hasil belajar diperoleh dari Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X tahun 011/01. I.Teknik Analisa Data dan Pengujian Hipotesis 1. Teknik Analisa Data Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan perlu diperhatikan dengan pengelolaan data yang telah terkumpul. Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan interval. Dengan adanya data berjenis ordinal maka data tersebut harus diubah menjadi data interval melalui Methods of

5 Succesive Interval (MSI). Salah satu kegunaan dari Methods of Succesive Interval(MSI) dalam pengukuran sikap adalah untuk menaikkan pengukuran dari ordinal ke interval. Langkah kerja Methods of Succesive (MSI) adalah sebagai berikut: 1. Perhatikan tiap butir pernyataan, misalnya dalam angket.. Untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) skor 1,,3,4,5 yang disebut frekuensi. 3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P). 4. Tentukan Proporsi Kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya. 5. Hitung SV (Scale Value) = Nilai Skala dengan rumus sebagai berikut: SV ( DensityofLowerLimit ) ( DensityofUpperLimit ) ( AreaBelowUpperLimit )( AreaBelowLowerLimit ) 6. Menghitung skor hasil tranformasi untuk setiap pilihan jawaban dengan rumus: Y SV 1 SVMin dimana K 1 SVMin

53 Setelah data ordinal diubah menjadi data interval menggunakan perhitungan MSI selanjutunya data diolah dengan SPSS 16.0 dan analisis dengan menggunakan regresi linier berganda dengan persamaan : Y = β 0 + β 1 X 1 +β X +β 3 X 3 +û Keterangan β 0 β 1, β, β 3 Y X 1 X X 3 Û = Konstanta = Koefesien Regresi = Hasil Belajar = Lingkungan Keluarga = Lingkungan Sekolah = Lingkungan Masyarakat = Variabel penganggu.pengujian Hipotesis Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan serta pengaruh antar variabel bebas dengan variabel terikat baik secara simultan maupun secara parsial, maka dalam suatu penelitian perlu dilakukan pengujian, dalam hal ini melalui pengujian hipotesis. Adapun pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan melalui: a. Uji F Pengujian F statistik untuk mengetahui pengaruh bersama dari variabel-variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat. Nilai F dapat diperoleh melalui rumus:

54 F = n k 1 R yxk k(1 R yxk ) (Kusnendi, 008:155) kriteria uji Ho ditolak jika nilai F hitung lebih besar atau sama dengan F tabel, untuk tingkat kesalahan α = 0,05 atau jika nilai ρ (tingkat probabilitas membuat kesalahan) lebih kecil atau sama dengan tingkat α = 0,05. b. Uji t Pengujian t statistik bertujuan untuk menguji signifikansi masing-masing variable bebas dalam mempengaruhi variable terikat. pengujian t statistik ini merupakan uji signifikansi satu arah dengan rumus sebagai berikut: tk = ρ k Se ρk ; (df = n-k-1 dimana : ρk = koefisien jalur yang akan diuji tk = nilai t hitung untuk setiap koefisien jalur variable Xk k = jumlah variable eksogen yang terdapat alam sub-struktur yang sedang diuji n = jumlah pengamatan Sepk = standar error koefisien jalur yang bersesuaian Df = derajat kebebasan

55 kriteria juji Ho ditolak jika nilai t hitung lebih besar atau sama dengan nilai t tabel untuk derajat kebebasan (df = n-k-1) dan α = 0,05 atau nilai ρ (tingkat probabilitas membuat kesalahan) lebih kecil atau sama dengan tingkat α = 0,05. c. Koefisien determinasi Koefisien determinasi (R yk ) menunjukan besarnya pengaruh secara bersama atau serempak variabel eksogen yang terdapat dalam model struktural yang dianalisis. Koefisien determinasi dihitung dengan rumus sebagai berikut: R yk = ρ YXK (r YK ) Dimana: R yk = besarnya pengaruh secara bersama atau serempak variabel eksogen terhadap variabel endogen yang terdapat dalam model struktural yang dianalisis r YK = koefisien korelasi (zero order correlation) K = variable eksogen Y = variable endogen

56 Nilai (R ) berikisar antara 0-1 (0<R <1), dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jika R semakin mendekati angka 1 maka hubungan antar variable eksogen dengan variabel endogen semakin erat atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik b. Jika R semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antar variabel eksogen dengan variabel endogen jauh, dengan kata lain model tersebut kurang baik. J. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas adalah hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa variabel atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Multikolinieritas merupakan salah satu bentuk pelanggaran terhadap asumsi model regresi linier klasik karena bisa mengakibatkan estimator OLS memiliki : 1. Kesalahan baku sehingga sulit mendapatkan estimasi yang tepat.. Akibat poin satu, maka interval estimasi akan cenderung lebih lebar dan nilai hitung statistik uji t akan kecil sehingga membuat variabel devenden secara statistik tidak signifikan mempengaruhi variabel independent. 3. Walaupun secara individu variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependen melalui uji statistik t, namun nilai koefisien determinasi masih relatif tinggi.

57 Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam suatu model OLS, maka menurut Rohmana(010:143)dapat dilakukan beberapa cara berikut ini : 1. Multikolinieritas diduga ketika R tinggi yaitu antara 0,7-1,00 tetapi hanya sedikit variabel independent yang signifikan mempengaruhi variabel dependen melalui uji t namun berdasarkan uji F secara statistic signifikan yang berarti semua variabel independent secara bersamasama mempengaruhi variabel dependen. Dalam hal ini menjadi kontradiktif dimana berdasarkan uji t secara individual variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependen, namun secara bersama-sama variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependen.. Dengan koefisien korelasi sederhana (zero coefficient of correlation), jika nilainya tinggi menimbulkan dugaan terjadi multikolinier tetapi belum tentu dugaan itu benar. 3. Dengan melihat hubungan tidak hanya satu variabel akan tetapi multikolinieritas bisa terjadi karena kombinasi linier dengan variabel independent lain. Keputusan ada tidaknya unsur multikolinier dalam model ini biasanya dengan membandingkan nilai hitung F dengan nilai kritis F, jika nilai hitung F lebih besar dari nilai kritis F dengan tingkat signifikansi a dan derajat kebebasan tertentu maka dapat disimpulkan model mengandung unsur multikolinier. 4. Dengan metode Klien, klien menyarankan untuk mendeteksi multikolinier dengan membandingkan koefisien determinasi aukiliary dengan koefisien determinasi model regresi aslinya yaitu Y dengan variabel independent. Sebagai rule of thumb uji klien ini, jika R x1xx3 x4 lebih besar dari R maka model mengandung unsur multikolinier antara variabel independent dan jika sebaliknya maka tidak ada korelasi antar variabel independent. Apabila terjadi multikolinieritas menurut Rohmana (010:149),disarankan untuk mengatasinya dengan cara : 1. Penambahan sampel.. Mengilangkan variabel independent. 3. Menggabungkan data cross-section dan data time series. 4. Transformasi variabel. 5. Penambahan data.

58. Heteroskedastisitas Salah satu asumsi pokok lain dalam model regresi linier klasik ialah bahwa varian-varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan ó. Inilah yang disebut sebagai asumsi homoskedastisitas, (Rohmana, 010:160). Konsekuensi logis dari adanya heteroskedastisitas adalah menyebabkan perhitungan standard error metode OLS menjadi tidak bisa dipercaya kebenarannya, akibatnya interval estimasi maupun uji hipotesis yang didasarkan pada distribusi t maupun uji F tidak bisa lagi dipercaya untuk evaluasi hasil regresi. Heteroskedastisitas dapat dideteksi melalui beberapa cara antara lain : melalui metode grafik, test park (uji park), uji glejser (glejser test), uji korelasi spearmant, uji goldfield-quandt, uji Breusch-Pagan-Godfrey, uji umum heteroskedastis white, uji heteroskedastis berdasarkan residual OLS atau model ekonometrika linier. Pada penelitian ini peneliti akan mendeteksi heteroskedastis dengan metode grafik, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik, atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastis. Jika pada grafik plot tidak mengikuti aturan atau pola tertentu maka pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastis.

59 3. Autokorelasi Asumsi penting lainnya yang akan diuji dalam penelitian ini adalah uji autokorelasi atau serial korelasi. Autokorelasi menggambarkan adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu variabel gangguan dengan variabel gangguan yang lain (Rohmana 010:19).Adanya gejala autokorelasi dalam model regresi OLS dapat menimbulkan: 1. Estimator OLS menjadi tidak efisien karena selang keyakinan melebar.. Variance populasi σ diestimasi terlalu rendah (underestimated) oleh varians residual taksiran ( ^σ ). 3. Akibat butir b, R bisa ditaksir terlalu tinggi (overestimated). 4. Jika σ tidak diestimasi terlalu rendah, maka varians estimator OLS ( ^â i ). 5. Pengujian signifikansi (t dan F) menjadi lemah. Ada beberapa cara untuk mendeteksi autokorelasi pada model regresi, diantaranya dengan mengguanakan metode Grafik, uji loncatan (Runs Test) atau uji Geary (Geary Test), uji Durbion Watson (Durbin Watson d test), uji Breusch- Godfrey (Breusch-Godfrey test). Pada penelitian ini, penulis menggunakan uji Durbin Watson (D-W) untuk mendeteksi autokorelasi, yaitu dengan cara membandingkan DW statistik dengan DW tabel. Adapun langkah uji Durbin Watson adalah sebagai berikut : 1. Lakukan regresi OLS dan dapatkan residual e 1.. Hitung nilai d (Durbin-Watson).

60 3. Dapatkan nilai kritis d L -d u. 4. Pengambilan keputusan, dengan aturan sebagai berikut : NilaiStatistik d 0 d d L d L d d u d u d 4 du 4 du d 4 - d L 4- d L d 4 Tabel 3.5 Uji Statistik Durbin-Watson Hasil Menolakhipotesisnol; adaautokorelasipositif Daerah keragu-raguan; tidakadakeputusan Menerimahipotesisnol; tidakadaautokorelasipositif/negatif Daerah keragu-raguan; tidakadakeputusan Menolakhipotesisnol; adaautokorelasipositif Sumber: Rohmana (010:195)