BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Objek Penelitian Penelitian ini menjelaskan tentang pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas XII IPS pada mata pelajaran ekonomi. Adapun variabel yang mempengaruhi dalam penelitian ini adalah kompetensi pedagogik guru (X 1 ), kompetensi kepribadian guru (X 2 ), kompetensi sosial guru (X 3 ) dan kompetensi profesional guru (X 4 ) Metode Penelitian Dalam sebuah penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapinya. Metode penelitian merupakan suatu cara atau langkah dalam mengumpulkan, mengorganisir, menganalisa, serta menginterpretasikan data. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah (Nazir, 2005: 56).

2 Populasi dan Sampel Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010: 173) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPS SMA Negeri Cluster 1 se-kota Bandung yaitu sebanyak 538 orang siswa yang tersebar pada 7 sekolah Sampel Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini, teknik penentuan sampel dilakukan melalui metode proportionate random sampling (sampel random proporsional). Riduwan dan Kuncoro (2011: 41) mengungkapkan bahwa proportionate random sampling ialah metode pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan proporsional agar dapat menggambarkan secara tepat sifat populasi yang heterogen dan dilakukan dalam beberapa tahap: 1. Sampel Responden Penentuan sampel responden dari populasi yang berjumlah 538 siswa diambil melalui metode persentase. Hal ini didasarkan atas pendapat Silalahi (2010: 276) dalam bukunya Metode Penelitian Sosial yang menyatakan bahwa umumnya peneliti menggunakan teknik sampel sebagai berikut: 1. Jumlah sampel sekitar 30 kasus atau subjek yang dengannya analisis statistik dapat dilakukan. 2. Menurut presentase yang layak dijangkau. Untuk populasi kecil (di bawah 1000), peneliti membutuhkan rasio pemilihan sampel besar (30%). Untuk populasi menengah (kurang dari ) dibutuhkan rasio pemilihan sampel 10%. Sedangkan untuk populasi melebihi maka rasio pemilihan sampel sebanyak 1%.

3 47 Selain itu, menurut pendapat Suharsimi (2010: 134) pengambilan sampel dapat didasari hal-hal sebagai berikut: Jika jumlah subjek populasi besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari: 1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. 2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut dari banyak sedikitnya data. 3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Berdasarkan pada pendapat tersebut, maka dalam penelitian ini diambil sampel minimum sebanyak 30% dari populasi yaitu 30% x 538 = 161. Pertimbangannya karena jumlah populasinya kurang dari yaitu sebanyak 538 siswa. Alasan lainnya yaitu karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana yang membuat peneliti tidak dapat menjangkau seluruh populasi penelitian. Penarikan sampel responden dialokasikan atau disebarkan ke dalam setiap sekolah secara random dan proporsional. Setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk diteliti dan sampel yang diambil secara random. Adapun rumus untuk menentukan ukuran sampel menggunakan rumus Slovin sebagai berikut: Dimana: n i = ukuran sampel menurut proporsi n = ukuran sampel seluruhnya

4 48 N i = ukuran populasi menurut proporsi N = ukuran populasi seluruhnya (Riduwan dan Kuncoro, 2011: 210) Tabel 3.1 Perhitungan dan Distribusi Sampel Responden Nama Sekolah SMAN 3 Bandung SMAN 4 Bandung SMAN 5 Bandung SMAN 8 Bandung SMAN 11 Bandung SMAN 24 Bandung Jumlah Siswa Kelas XII IPS Distribusi Sampel Total Sampel Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel merupakan petunjuk pelaksanaan untuk mengukur suatu variabel. Untuk menghindari terjadinya kekeliruan di dalam menafsirkan permasalahan yang penulis teliti, maka berikut ini dibuat penjabaran konsep yang dapat dijadikan pedoman dalam menentukan aspekaspek yang diteliti. Adapun bentuk operasional variabel dari masalah yang penulis teliti adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel

5 49 Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala Kompetensi Pedagogik (X 1 ) Ordinal Kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis (Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen) Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik Skor kompetensi pedagogik guru (dalam persepsi siswa) dengan menggunakan skala Likert meliputi: 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, intelektual, moral, spiritual, kultural dan emosional 2. Mampu menjelaskan materi pembelajaran dengan baik 3. Mampu mengelola ketertiban kelas selama proses pembelajaran 4. Menggunakan media belajar dan sumber belajar yang relevan 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar mengajar 6. Mampu melakukan penilaian dan menganalisis hasil belajar siswa 7. Mampu mengembangkan potensi akademik siswa Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala

6 50 Kompetensi Kepribadian Guru (X 2) Kompetensi Sosial Guru (X 3 ) Kompetensi Profesional Guru (X 4 ) Kemampuan kepribadian guru yang mantap, berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia (Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen) Kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar (Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen) Kemampuan guru yang berkenaan dengan penguasaan materi pelajaran secara luas dan Kemampuan kepribadian guru yang mantap, berakhlak mulia, arif dan berwibawa serta menjadi teladan perserta didik Kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar Kemampuan guru dalam penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam Skor kompetensi kepribadian guru (dalam persepsi siswa) dengan menggunakan skala Likert meliputi: 1. Bertindak sesuai dengan norma, agama, hukum sosial dan kebudayaan nasional Indonesia 2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat 3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, arif dan berwibawa 4. Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi 5. Berperilaku sesuai dengan kode etik guru Skor kompetensi sosial guru (dalam persepsi siswa) dengan menggunakan skala Likert meliputi: 1. Bersikap objektif terhadap peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran 2. Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan sesama pendidik, orang tua dan masyarakat 3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya 4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain Skor kompetensi profesional guru (dalam persepsi siswa) dengan menggunakan skala Likert meliputi: skala Likert meliputi: 1. Menguasai materi Ordinal Ordinal Ordinal

7 51 mendalam yang mencangkup pembelajaran, struktur, konsep dan pola pikir penguasaan keilmuan yang mendukung mata pelajaran substansi isi materi, 2. Memahami tujuan sebagai guru mata pembelajaran pelajaran, 3. Mengolah materi pelajaran secara kreatif Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala Hasil belajar (Y) Memahami kurikulum serta menambah wawasan keilmuan (Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen) Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya Nana Sudjana (2001:22) Nilai UN yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran ekonomi 4. Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses belajar mengajar Data diperoleh dari sekolah tempat diadakan penelitian tentang nilai UN SMAN Cluster 1 se-kota Bandung tahun ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran ekonomi Interval 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara atau langkah yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian Berdasarkan jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah: 1. Kuesioner/angket, yaitu berupa daftar pertanyaan untuk menggali informasi mengenai masalah yang dibahas. Adapun kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk kuesioner tertutup.

8 52 2. Studi dokumentasi, yaitu studi untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang diteliti berupa dokumen-dokumen yang ada pada objek penelitian, dalam hal ini data diperoleh dari dinas pendidikan kota Bandung dan sekolah diadakannya penelitian tentang nilai UN mata pelajaran ekonomi SMA tahun ajaran 2012/ Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh atau mengumpulkan data dari jurnal, artikel, dan media cetak lainnya yang berhubungan dengan konsep dan pembahasan yang diteliti. 3.5 Pengujian Instrumen Penelitian Analisis instrumen penelitian digunakan untuk menguji apakah instrumen penelitian ini memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak sesuai dengan standar metode penelitian. Oleh karena pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen yang berupa kuesioner, maka dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas atas instrumen penelitian ini Uji Validitas Menurut Arikunto (2010: 168) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Dalam uji validitas ini menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memberikan nomor pada angket 2. Memberikan skor pada setiap bulir sesuai dengan bobot yang telah ditentukan 3. Menjumlahkan skor setiap responden

9 53 4. Menghitung korelasi dengan rumus Product Moment dari Pearson sebagai berikut: ( ) ( ) ( ) { ( ) } { ( ) } Dimana: r hitung = koefisien korelasi Xi = jumlah skor item Yi = jumlah skor total (seluruh item) n = jumlah responden (Riduwan dan Kuncoro, 2011: 217) Karena subjek merupakan sampel besar, dimana n lebih besar dari 10, maka untuk melihat signifikansinya dilakukan dengan mendistribusikan rumus student t, yaitu: Dimana: t = nilai t hitung r = koefisien korelasi hasil r hitung n = jumlah responden (Riduwan dan Kuncoro, 2011: 217) Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n-2). Kaidah keputusan: Jika t hitung > t tabel berarti valid, sebaliknya jika t hitung < t tabel berarti tidak valid. Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut (Riduwan dan Kuncoro, 2011: 217): Antara 0,800-1,000 : sangat tinggi Antara 0,600-0,799 : tinggi

10 54 Antara 0,400-0,599 : cukup tinggi Antara 0,200-0,399 : rendah Antara 0,000-0,199 : sangat rendah (tidak valid) Berikut ini adalah hasil pengujian validitas instrumen penelitian pada siswa kelas XII IPS SMAN Cluster 1 se-kota Bandung yang diolah dengan bantuan software Microsoft Office Excel Tabel 3.3 Uji Validitas Instrumen Penelitian No. item r xy t Hitung t Tabel Ketentuan Keputusan 1 0,47 6,71 1,97 Valid 2 0,36 4,85 1,97 Valid No. item r xy t Hitung t Tabel Ketentuan Keputusan 3 0,60 9,74 1,97 t Hitung > t Tabel Valid 4 0,24 3,10 1,97 α= 95% serta Valid ,22 0,49 0,33 2,79 6,94 4,36 1,97 1,97 1,97 Derajat Kebebasan (dk) = n-4 Valid Valid Valid 8 0,65 10,61 1,97 Valid

11 55 9 0,63 10,26 1,97 Valid 10 0,57 8,67 1,97 Valid 11 0,48 6,80 1,97 Valid 12 0,50 7,32 1,97 Valid 13 0,58 8,68 1,97 Valid 14 0,63 10,19 1,97 Valid 15 0,57 8,11 1,97 Valid 16 0,32 4,30 1,97 Valid 17 0,30 4,02 1,97 Valid 18 0,29 3,90 1,97 Valid 19 0,46 6,42 1,97 Valid 20 0,36 4,83 1,97 Valid 21 0,30 3,99 1,97 Valid 22 0,80 16,05 1,97 Valid 23 0,78 15,49 1,97 Valid 24 0,54 8,12 1,97 Valid 25 0,79 15,72 1,97 Valid 26 0,76 15,23 1,97 Valid 27 0,63 10,23 1,97 Valid No. item r xy t Hitung t Tabel Ketentuan Keputusan 28 0,80 16,76 1,97 t Hitung > Valid 29 0,77 15,15 1,97 t Tabel, Valid

12 ,76 15,15 1,97 α= 95% serta Valid ,64 0,61 0,83 10,39 9,87 19,14 1,97 1,97 1,97 Derajat Kebebasan (dk) = n-4 Valid Valid Valid 34 0,70 12,50 1,97 Valid 35 0,69 12,35 1,97 Valid 36 0,64 10,42 1,97 Valid 37 0,72 12,85 1,97 Valid 38 0,81 18,73 1,97 Valid 39 0,64 10,48 1,97 Valid 40 0,78 15,64 1,97 Valid Sumber : Hasil Penelitian (data diolah) Tabel 3.3 tersebut menunjukkan bahwa seluruh t hitung lebih besar daripada t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item dalam angket yang digunakan dalam penelitian ini merupakan item yang valid dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian Uji Reliabilitas Suharsimi Arikunto (2010: 184) mengungkapkan bahwa reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik, tidak bersifat tendesius, dapat dipercaya, datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya hingga berapa kali pun diambil, hasilnya akan tetap sama.

13 57 Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus alpha dari Cronbach sebagaimana berikut: r 11 = [ ] [ ] (Suharsimi Arikunto, 2010) Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyak butir pernyataan atau banyaknya soal = Jumlah varians butir varians total Selanjutnya, untuk melihat signifikansi reliabilitasnya dilakukan dengan mendistribusikan rumus student t, yaitu: t hit = ( ) (Suharsimi Arikunto, 2010) Dengan kriteria : Jika t hitung > t tabel, maka instrument penelitian reliabel dan signifikan, begitu pula sebaliknya. Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitas yang diolah dengan bantuan Microsoft Excel Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Variabel Variabel r Hitung r Tabel Ketentuan Keputusan Kompetensi Pedagogik (X1) Reliabel Kompetensi Kepribadian (X2) Reliabel r hit > r tab dengan α = Kompetensi Sosial (X3) Reliabel Kompetensi Profesional (X4) Reliabel Sumber : Hasil Penelitian (data diolah) Berdasarkan Tabel 3.4 ditunjukkan bahwa seluruh instrumen penelitian memiliki reliabilitas yang memadai karena nilai r Hitung > r Tabel dengan α =

14 58 0,05. Maka, seluruh instrumen dalam penelitian ini merupakan instrumen yang terpercaya Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data penelitian berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan menggunakan metode Jarque- Bera (JB). Jika nilai JB mendekati 1 maka data berdistribusi normal, namun jika nilai JB mendekati 0 maka data tidak berdistribusi normal. 3.6 Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinearitas Multikolinieritas adalah hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa variabel atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Multikolinieritas merupakan salah satu bentuk pelanggaran terhadap asumsi model regresi linier klasik karena bisa mengakibatkan estimator OLS memiliki : 1. Kesalahan baku sehingga sulit mendapatkan estimasi yang tepat. 2. Akibat poin satu, maka interval estimasi akan cenderung lebih lebar dan nilai hitung statistik uji t akan kecil sehingga membuat variabel devenden secara statistik tidak signifikan mempengaruhi variabel independent.

15 59 3. Walaupun secara individu variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependen melalui uji statistik t, namun nilai koefisien determinasi masih relatif tinggi. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam suatu model OLS, maka menurut Yana Rohmana (2010: 143) dapat dilakukan beberapa cara berikut ini : 1. Multikolinieritas diduga ketika R 2 tinggi yaitu antara 0,7-1,00 tetapi hanya sedikit variabel independent yang signifikan mempengaruhi variabel dependen melalui uji t namun berdasarkan uji F secara statistik signifikan yang berarti semua variabel independent secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Dalam hal ini menjadi kontradiktif dimana berdasarkan uji t secara individual variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependen, namun secara bersama-sama variabel independent berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Dengan koefisien korelasi sederhana (zero coefficient of correlation), jika nilainya tinggi menimbulkan dugaan terjadi multikolinier tetapi belum tentu dugaan itu benar. 3. Dengan melihat hubungan tidak hanya satu variabel akan tetapi multikolinieritas bisa terjadi karena kombinasi linier dengan variabel independent lain. Keputusan ada tidaknya unsur multikolinier dalam model ini biasanya dengan membandingkan nilai hitung F dengan nilai kritis F, jika nilai hitung F lebih besar dari nilai kritis F dengan tingkat signifikansi a dan derajat kebebasan tertentu maka dapat disimpulkan model mengandung unsur multikolinier.

16 60 4. Dengan metode Klien, klien menyarankan untuk mendeteksi multikolinier dengan membandingkan koefisien determinasi aukiliary dengan koefisien determinasi model regresi aslinya yaitu Y dengan variabel independent. Sebagai rule of thumbuji klien ini, jika R 2 x1x2x3 x4 lebih besar dari R 2 maka model mengandung unsur multikolinier antara variabel independent dan jika sebaliknya maka tidak ada korelasi antar variabel independent. Apabila terjadi multikolinieritas menurut Yana Rohmana (2010:149), disarankan untuk mengatasinya dengan cara : 1. Penambahan sampel. 2. Menghilangkan variabel independent. 3. Menggabungkan data cross-section dan data time series. 4. Transformasi variabel. 5. Penambahan data Uji Heteroskedastis Salah satu asumsi pokok lain dalam model regresi linier klasik ialah bahwa varian-varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan 2. Inilah yang disebut sebagai asumsi homoskedastisitas, (Yana Rohmana, 2010: 160). Konsekuensi logis dari adanya heteroskedastisitas adalah menyebabkan perhitungan standard error metode OLS menjadi tidak bisa dipercaya kebenarannya, akibatnya interval estimasi

17 61 maupun uji hipotesis yang didasarkan pada distribusi t maupun uji F tidak bisa lagi dipercaya untuk evaluasi hasil regresi. Heteroskedastisitas dapat dideteksi melalui beberapa cara antara lain: melalui metode grafik, test park (uji park), uji glejser (glejser test), uji korelasi spearmant, uji goldfield-quandt, uji Breusch-Pagan-Godfrey, uji umum heteroskedastis white, ujiheteroskedastis berdasarkan residual OLS atau model ekonometrika linier. Pada penelitian ini peneliti akan mendeteksi heteroskedastis dengan metode White, dengan kriteria sebagai berikut: a. Hasil penghitungan melalui White Heteroscedasticity Test menghasilkan nilai Obs*R-squared (χ 2 hitung). Jika nilai χ 2 hitung < nilai χ 2 tabel, maka model dalam penelitian terbebas dari masalah heteroskedastisitas, begitupun sebaliknya. b. Probability dari nilai Obs*R-squared (χ 2 hitung) harus lebih besar dari α 0,05 yang berarti model tidak terkena heterokedastisitas Uji Autokorelasi Asumsi penting lainnya yang akan diuji dalam penelitian ini adalah uji autokorelasi atau serial korelasi. Autokorelasi menggambarkan adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu variabel gangguan dengan variabel gangguan yang lain (Yana Rohmana 2010:192). menimbulkan : Adanya gejala autokorelasi dalam model regresi OLS dapat 1. Estimator OLS menjadi tidak efisien karena selang keyakinan melebar. 2. Variance populasi variansresidual taksiran ( ^ 2 ). 2 diestimasi terlalu rendah (underestimated) oleh

18 62 3. Akibat butir b, R 2 bisa ditaksir terlalu tinggi (overestimated). 4. Jika 2 tidak diestimasi terlalu rendah, maka varians estimator OLS ( ^ ) 5. Pengujian signifikansi (t dan F) menjadi lemah. Ada beberapa cara untuk mendeteksi autokorelasi pada model regresi, diantaranya dengan mengguanakan metode Grafik, uji loncatan (Runs Test) atau uji Geary (Geary Test), uji Durbion Watson (Durbin Watson d test), uji Breusch-Godfrey (Breusch-Godfrey test). Pada penelitian ini, penulis menggunakan uji Breusch-Godfrey (Breusch-Godfrey test) atau Lagrange Multiplier (LM) untuk mendeteksi autokorelasi, yaitu dengan cara melihat nilai probabilitasnya dengan ketentuan sebagai berikut: a. Jika nilai probabilitasnya lebih besar dari 0.05 atau > α=5%, berarti tidak ada autokorelasi. b. Jika nilai probabilitasnya kurang dari 0.05 atau < α=5%, berarti ada autokorelasi. 3.7 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi. Teknik analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan suatu variabel dependen dengan variabel independen (Yana Rohmana, 2010: 21). Sedangkan model yang digunakannya adalah model regresi linier berganda karena variabel bebasnya lebih dari satu buah. Persamaan model dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

19 63 Y a0 a1 X1 a2 X 2 a3x 3 a4 X 4 e keterangan: Y = Hasil belajar siswa a 0 = Konstanta α 1, α 2, α 3, α 4 = Koefisien = Kompetensi pedagogik X 1 X 2 X 3 X 4 e = Kompetensi kepribadian = Kompetensi sosial = Kompetensi profesional = Variabel pengganggu / faktor residual Untuk mendapatkan koefisien regresi berganda, digunakan analisis Ordinary Least Square (OLS) atau analisis kuadrat terkecil. Formula atau rumus regresi diturunkan dari suatu asumsi data tertentu. Dengan demikian tidak semua data dapat diterapkan regresi. Jika data tidak memenuhi asumsi regresi, maka penerapan regresi akan menghasilkan estimasi yang bias. Jika data memenuhi asumsi regresi maka estimasi (α) yang diperoleh akan bersifat BLUE yang merupakan singkatan dari Best, Linear, Unbiased, Estimator. Best, artinya yang terbaik, dalam arti garis regresi merupakan estimasi atau ramalan yang baik dari suatu sebaran data. Garis regresi merupakan cara memahami pola hubungan antara dua seri data atau lebih. Garis regresi adalah best jika garis itu menghasilkan error yang terkecil error itu sendiri adalah perbedaan antara nilai observasi dan nilai yang diramalkan oleh garis regresi. Jika best bersifat unbiased maka estimator regresi disebut koefisien. Linear. Estimator disebut linear jika estimator tersebut itu merupakan fungsi linier dari sampel.

20 64 Rata-rata X = (X 1 + X X n ) Adalah estimator yang linear, karena merupakan fungsi lineardari nilai-nilai X. Nilai OLS juga merupakan klas estimtor\ yang linear Unbiased. Estimator dikatakan unbiased jika nilai harapan dari estimator sama dengan nilai yang benar dari β. Rata-rata = β = β Bias = Rata-rata β - β Metode OLS yang dirumuskan di atas merupakan penaksir yang memiliki sifat BLUE. OLS akan memiliki sifat BLUE jika memenuhi asumsiasumsinya, dari mana penururnan formula OLS tersebut diturunkan. Adapun asumsinya adalah sebagai berikut: 1. Hubungan antara variabel Y (variabel dependen) dan X (variabel independen) adalah linier dalam parameter. 2. Nilai X nilainya tetap untuk observasi yang berulang-ulang (nonstocastic). Karena variabel independennya lebih dari satu maka ditambah satu asumsi, tidak ada hubungan linier antara variabel independen atau tidak ada multikolinieritas antar variabel X dalam persamaan model. 3. Nilai harapan (expected value) atau rata-rata dari variabel gangguan adalah nol. E(e/X i ) = 0 4. Varian dari variabel gangguan atau residual ei atau e i adalah sama (homoskedastisitas). Var(e i / X i ) = E[e i -E(e i / X i )] 2 = E(e i / X i ) karena asumsi 3 = 2

21 65 5. Tidak ada serial korelasi gangguan atau residual ei atau residual e i tidak saling berhubungan dengan residual e i lain. Cov(e i,e j / X i,x j ) = E[(e i E(e i) / X i )] [(e j / E(e j ) / X j )] = E(e i / X i ) (e j / X j ) = 0 6. Variabel gangguan e i berdistribusi normal. Jika regresi linier berganda memenuhi 6 asumsi di atas, maka persamaan regresi linier dapat diartikan sebagai berikut: E (Y, / X 1, X 2, X 3, X 4 ) = a 0 a1 X1 a2 X 2 a3x 3 a4 X 4 e Artinya : nilai harapan (expected value) atau rata-rata dari Y pada nilai tertentu dipengaruhi variabel independen X 1, X 2, X 3 dan X 4. Sedangkan a 1 adalah mengukur perubahan rata-rata Y atau nilai harapan E (Y/ X 1, X 2, X 3, X 4) terhadap perubahan per unit X 1 dengan asumsi variabel X 2, X 3 dan X 4 tetap. Begitu pula dalam mengukur koefisien a2 a3 a 4. Berdasarkan asumsi di atas, maka jenis data yang akan dianalisis harus memenuhi kriteria analisis regresi linier berganda. Jenis data yang terkumpul adalah data ordinal dan interval, sejalan dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru terhadap hasil belajar siswa. Pengujian hipotesis ini menggunakan analisis regresi linier berganda sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono (1999: 16) yang mempersyaratkan bahwa jenis data yang dapat diuji oleh regresi linier harus memiliki data interval atau rasio.

22 66 Dengan adanya syarat tersebut, maka data yang berjenis ordinal yaitu data variabel bebas (X 1, X 2, X 3 dan X 4) harus ditingkatkan menjadi data interval melalui Methods of Successive Interval (MSI). Salah satu kegunaannya dalam skala pengukuran sikap adalah untuk menaikkan pengukuran dari ordinal ke interval. Hal itu sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Harun Al-rasyid (1993: ) dalam bukunya Teknik Penarikan Sampel dan Penyusunan Skala. Langkah kerja Methods of Succesive Interval (MSI) adalah sebagai berikut: 1. Perhatikan tiap butir pernyataan, misalnya dalam angket. 2. Untuk butir tersebut, tentukan berapa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi. 3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P). 4. Tentukan Proporsi Kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya. 5. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk setiap kategori proporsi kumulatif yang telah diperoleh. 6. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan mengunakan tabel ordinat distribusi normal baku. 7. Hitung SV (Scale Value) = Nilai Skala dengan rumus sebagai berikut: ( ) ( ) ( ) ( ) 8. Menghitung skor hasil tranformasi untuk setiap pilihan jawaban dengan Rumus: [ ]

23 67 Selain dengan cara manual, penulis mengolah data MSI menggunakan software STAT 97 yang merupakan aplikasi tambahan dari software microsoft excel. Setelah data ditransformasikan dari data skala ordinal ke skala interval, maka hipotesis dapat langsung diuji menggunakan teknik analisis regresi untuk mengetahui ada tidaknya hubungan serta pengaruh antar variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) baik secara simultan maupun parsial. 3.8 Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis, dalam penelitian ini menggunakan uji dua pihak yang dirumuskan secara statistik adalah sebagai berikut : H o : = 0, Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y H 1 : 0, Artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap variabel Y Adapun kesimpulan yang dijadikan dasar untuk menolak atau menerima hipotesis adalah : Hipotesis hubungan secara keseluruhan atau simultan H 0 ditolak jika F hitung > F tabel dan H 0 diterima jika F hitung < F tabel, sedangkan untuk uji hipotesis hubungan secara parsial H 0 ditolak jika t hitung > t tabel dan H 0 diterima jika t hitung < t tabel. Dengan tingkat kesalahan atau error sebesar 0.05 atau 5% atau tingkat signifikansi sebesar 95%. Untuk berbagai pengujian statistik yang harus dilakukan lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut : Uji t Statistik Untuk menguji hipotesis, maka dilakukan uji t dimana untuk menguji hipotesis secara parsial dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

24 68 1 t, i 1,2... (Sudjana, 2010: 388) Se Setelah diperoleh t statistik atau t hitung, selanjutnya bandingkan dengan t tabel dengan disesuaikan. Kriteria: Ho diterima jika t statistik < t tabel, df [k;(n-k)] Ho ditolak jika t statistik t tabel, df [k;(n-k)] Artinya : apabila t statistik t tabel maka koefisien korelasi parsial tersebut signifikan dan menunjukkan adanya pengaruh secara parsial antara variabel terikat (dependent) dengan variabel bebas (independent), atau sebaliknya jika t statistik < t tabel maka koefisien korelasi parsial tersebut tidak signifikan dan menunjukkan tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel terikat (dependent) dengan variabel bebas (independent) Uji F Statistik Uji F Statistik bertujuan untuk menghitung pengaruh bersama variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat. Rumus yang digunakan adalah : F= ( ) ( ) (Yana Rohmana 2010: 78). Kemudian membandingkan antara nilai F hitung dengan nilai F tabel. Dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Jika F hitung < F tabel maka H 0 diterima dan H 1 (keseluruhan variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap variabel Y). 2) Jika F hitung > F tabel maka H o ditolak dan H 1 diterima (keseluruhan variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y).

25 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) merupakan cara untuk mengukur ketepatan suatu garis regresi. Menurut Damodar Gujarati (1998: 98) dalam bukunya Ekonometrika dijelaskan bahwa Koefisien determinasi (R 2 ) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Nilai R 2 berkisar antara 0 dan 1 (0< 2 <1). Dengan ketentuan sebagai berikut : 1) Jika R 2 semakin mendekati 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/ dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik. 2) Jika R 2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh atau tidak erat, dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Menurut Sugiyono (2010, hlm. 38) menyatakan bahwa objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan subjek penelitian Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa dengan faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh kompetensi guru yang dipersepsikan siswa, sarana prasarana sekolah dan motivasi belajar terhadap Hasil belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah usaha pengelasan besi di Jalan Bogor dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah usaha pengelasan besi di Jalan Bogor dengan 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah usaha pengelasan besi di Jalan Bogor dengan variabel bebas meliputi perilaku kewirausahaan (X) yang diukur melalui variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian adalah variabel-variabel yang diteliti. Menurut Arikunto (2010:161) variabel adalah objek penelitian yang menjadi titik perhatian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian adalah variabel penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah preferensi konsumen, sedangkan yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan. Adapun objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan. Adapun objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun objek dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang pengaruh pelayanan Koperasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang pengaruh pelayanan Koperasi dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang pengaruh pelayanan Koperasi dan partisipasi anggota terhadap perkembangan Koperasi Simpan Pinjam Padamukti Garut. Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat dan variabel bebas. Dimana produktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meneliti variabel-variabel yang mempengaruhi pendapatan yaitu, diferensiasi produk dan lingkungan persaingan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 73 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi pendapatan Indonesia yang terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (006:118), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah hasil belajar, disiplin belajar, dan perhatian orang tua. Dimana hasil belajar sebagai variabel terikat, sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian menurut Suharsimi Arikunto (013: 161) adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Dan yang menjadi objek penelitian adalah pengusaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menekankan kepada usaha untuk memperoleh informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana konsumsi agregat masyarakat adalah sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kredit bermasalah pada Koperasi Pasar di Kota Bandung, banyak faktor yang mempengaruhi kredit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi 48 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi karet di Indonesia periode 1990-2006. Adapun variabelnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010:118) objek merupakan segala sesuatu yang menjadi titik pusat pengamatan karena penilai menginginkan informasi tentang sesuatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (006, hlm. 118), Objek Penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Arikunto (2010, hlm.118) objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 180), objek penelitian adalah variable penelitian yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu mengenai sesuatu hal untuk diteliti dan ditarik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI IS SMA Negeri 19 Bandung. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah media pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan keluarga peserta didik. Adapun yang menjadi subjek dalam

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan keluarga peserta didik. Adapun yang menjadi subjek dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik dan lingkungan keluarga peserta didik. Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Hasil Belajar sebagai

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Hasil Belajar sebagai BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Hasil Belajar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah para pengusaha Industri Kecil dan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah para pengusaha Industri Kecil dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah para pengusaha Industri Kecil dan Menengah kerupuk di Kota Cimahi.Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi pengaruh variabel bebas (X) yaitu terdiri diferensiasi produk

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi pengaruh variabel bebas (X) yaitu terdiri diferensiasi produk 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah para pengusaha industri opak di Kabupaten Sumedang dan ruang lingkup penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (006: 118), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian.dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelelitian Menurut Suharsimi Arikunto (010: 118), Objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas

BAB III METODE PENELITIAN. manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data 25 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Cara memperoleh data primer dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 90 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian 3.1.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini memuat tentang tingkat pengangguran terbuka yang terjadi di Indonesia selama. Adapun yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan 52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Yang menjadi objek dari penelitian ini adalah ekspor industri tekstil dan produk tekstil. Fokus yang akan diteliti adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif. Definisi dari penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Dimana objek penelitian tersebut merupakan sumber diperolehnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek dan Subjek Penelitian Menurut Arikunto (006:118), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian adalah sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Dalam penelitian ini terdapat variabel-variabel yang menjadi variabel bebas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia Tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito (3 Bulan) Dan Kredit Macet (NPL) Terhadap Loan To Deposit Ratio (LDR) Bank Umum Di

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terbentuk dalam runtun waktu (time series) dan jurnal-jurnal ilmiah tentang upah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneletian Menurut Arikunto (2006: 29), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi terhadap minat mahasiswa menjadi guru. Dalam melakukan penelitian perlu ditentukan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dari penelitian ini adalah lingkungan persaingan (X1),

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dari penelitian ini adalah lingkungan persaingan (X1), BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor terpenting dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian penulis adalah produsen

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah 63 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah Minimum Provinsi (UMP) dan Belanja Barang dan Jasa (BBJ) terhadap pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sugiyono (011: 3) mengartikan metode penelitian sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terikat (dependen) dan variabel perilaku kewirausahaan yang terdiri dari

BAB III METODE PENELITIAN. terikat (dependen) dan variabel perilaku kewirausahaan yang terdiri dari 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah keberhasilan usaha sebagai variabel terikat (dependen) dan variabel perilaku kewirausahaan yang terdiri dari kreativitas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain survey dengan menggunakan metode penelitian survey eksplanatori (eksplanatory survey).

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di Indonesia pada tahun 2007M01 2016M09. Pemilihan pada periode tahun yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu Home Industry keripik singkong di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini yaitu Home Industry keripik singkong di Kota 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Home Industry keripik singkong di Kota Cimahi Kabupaten Bandung. Sedangkan variabel yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan mengenai rasionalitas perilaku konsumsi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan mengenai rasionalitas perilaku konsumsi 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan mengenai rasionalitas perilaku konsumsi anak kost, adapun variabel yang dijadikan penelitian adalah pendapatan mahasiswa, selera,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan rentang waktu dari tahun 2001 2012. Tipe data yang digunakan adalah data runtut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah prestasi belajar

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah prestasi belajar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Adapun yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Karakterisik Penelitian Jenis dan Sumber Data. Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer dan

METODE PENELITIAN. 3.1 Karakterisik Penelitian Jenis dan Sumber Data. Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer dan 49 III. METODE PENELITIAN 3.1 Karakterisik Penelitian 3.1.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Pada data sekunder dalam runtun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2001-2012.Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, dan Dinas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap jumlah wisatawan dan implikasinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah efektivitas

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah efektivitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah efektivitas proses. Adapun variabel bebasnya adalah kompetensi guru. Sedangkan yang menjadi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi 59 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang kuliner jenis minuman di kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Setiap penelitian membahas mengenai objek dan subjek yang ditelitinya. Dalam penelitian ini yang menjadi objek terdiri dari dua variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Objek penelitian dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah produksi kerupuk aci dengan variabel penelitiannya yaitu modal kerja dan perilaku kewirausahaan. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian 28 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif kuantitatif. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah tenaga kerja konveksi Desa Soreang Kabupaten Bandung sebanyak 00 perusahaan dengan jumlah tenaga kerja 41 orang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA 3.1 Objek penelitian Objek dalam penelitian ini adalah prestasi siswa kelas XI pada matapelajaran ekonomi di SMA 15 Bandung. Dengan variabel terikat (X) hasil belajar dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar 87 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar internasional berupa data time series periode 1988-007. Dalam penelitian ini variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Babakan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Pemilihan tersebut dengan pertimbangan bahwa wilayah tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Objek dan Subjek Penelitian Menurut Suryana (2010: 30) objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Objek penelitian memuat tentang variabelvariabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di lakukan di Museum Sri Baduga Bandung Jl. BKR No. 185 Bandung 40243 Jawa Barat, Indonesia. B. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2009)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu Pengetahuan Kewirausahaan (X 1 ), Lingkungan Sekolah (X ) dan Pengalaman Praktek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini merupakan Basic Researh karena hasil dari penelitian ini berfungsi sebagai pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu. Desain penelitian dapat

BAB III METODE PENELITIAN. ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu. Desain penelitian dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Nasution (1991:40) menyatakan bahwa: desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Pemilihan lokasi didasarkan atas wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah pengusaha tahu Cibuntu Kota Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah pengusaha tahu Cibuntu Kota Bandung. 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah pengusaha tahu Cibuntu Kota Bandung. Ruang lingkup penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh variabel bebas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil

BAB III METODE PENELITIAN. besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Berdasarkan metode penelitian, jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. inti dari problematika penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006: 118).

BAB III METODE PENELITIAN. inti dari problematika penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006: 118). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian (Suharsimi Arikunto, 006: 118). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut. Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut. Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah explanatory research. Menurut Singarimbun&Efendi (1995) explanatory research adalah penelitian pengujian hipotesis. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek penelitian menurut Suharsimi Arikunto (006: 118) adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-korelasional (kausal) yang menjelaskan adakah hubungan dan seberapa besar pengaruh tiap-tiap variabel

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data tahunan dari periode 2003 2012 yang diperoleh dari publikasi data dari Biro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang

BAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 di Jakarta. Data-data tersebut dikumpulkan dari PT S Three Technologies Indonesia dan PT Domini Polymerindo

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari 46 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode lainya. Dari satu periode ke periode lainnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek penelitian ini adalah bank syariah yang ada di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini berbentuk survei, yakni menganalisis keputusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar. B. Waktu dan Tempat Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. juga terdapat data-data yang berasal dari pihak Solo Grand Mall dan BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, dimana perhitungan dengan angka-angka diperkirakan lebih obyektif karena untuk menentukan kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini memberikan uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh keragaman tenaga kerja (workforce diversity) terhadap kinerja karyawan bagian pemeliharaan (maintenance section)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time 44 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time series periode 2001-2012 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek yang diteliti adalah hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi sebagai variabel dependen (Y). Sikap belajar dan motivasi belajar sebagai

Lebih terperinci