BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KPK juga hampir KO di Era SBY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Revisi UU KPK Antara Melemahkan Dan Memperkuat Kinerja KPK Oleh : Ahmad Jazuli *

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi

GONJANG-GANJING REVISI UU KPK (Kajian Framing Pan & Kosicki) Oleh ANGGAS PERMANA PUTRA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Isi Media Judul: MCA No.33 Revisi UU KPK Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 18/02/2016

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Utusan Polri dengan inisial AA dan AD, datang ke Gedung Komisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pada awal pemerintahan Jokowi di tahun 2015, muncul konflik antara KPK dan Polri. Hal ini berawal dari

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan informasi kepada publik secara serempak. Melalui media massa,

Lagi, Cerita Lama Tentang Upaya Pelemahan KPK. Mariska Estelita

Tabel 5.1 Analisis Struktur Sintaksis

BAB I PENDAHULUAN. uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Polemik yang melibatkan dua lembaga negara, yaitu Komisi

Satu Dasawarsa Pemberantasan Korupsi Pendidikan, Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch Jakarta, 29 Agustus 2013

BAB I PENDAHULUAN. seolah tak pernah memiliki akhir dan tak selesai untuk dibahas.

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Adanya korupsi di berbagai bidang menjadikan cita-cita demokrasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHUUAN. berdampak pada pertumbuhan media online di Tanah Air. Media. bisa bertahan. Kecepatan media online dalam menyampaikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

III. METODE PENELITIAN

Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi dan Reformasi Hukum

BAB I PENDAHULUAN. sasaran. Pasca kran demokrasi dibuka lebar-lebar pasca Reformasi 98, banyak

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

BAB I PENDAHULUAN. sedang dihadapi oleh Indonesia saat ini, karena korupsi merupakan sebuah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014

Korupsi di parlemen bentuknya banyak mulai dari budgeting hingga legislasi itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan sebagainya.sehingga kesempatan yang dimiliki khalayak. konsumen media massa yang ada di pasaran saat ini.

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCAN RANCANGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menurut Harmon dalam Octavia adalah cara mendasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang menuai polemik

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas, yaitu media baru atau yang lebih dikenal dengan media online.

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

BAB I PENDAHULUAN. tempo.com, Jumat, 21 Juni 2013, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

BAB I PENDAHULUAN. intensitas tinggi seiring dengan terjadinya kebebasan pers yang dimulai sejak

BAB VI PENUTUP. Sandungan Si Anak Emas Presiden. Menurut Pan dan Kosicki, berita merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi telah menjadi suatu kebutuhan saat ini. Masyarakat tidak bisa

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Keempat, Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4 Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Analisis Isi Media Judul: MIP No 12 Usulan Revisi UU Terorisme Periode: 01/01/1970 Tanggal terbit: 19/01/2016

I. PENDAHULUAN. Setelah memasuki masa reformasi, partai politik telah menjadi instrumen

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 08/DPR RI/II/ TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

BAB 4 ANALISA KASUS. Lihat Putusan Pengadilan Negeri Jakarta tertanggal 27 Mei 2008, No. 06/Pid/Prap/2008/PN Jkt-Sel

KONSTRUKSI REALITAS PEMBERITAAN KENAIKAN BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) DI HARIAN KOMPAS DAN MEDIA INDONESIA (Periode Tanggal Maret 2012) TESIS

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pakar hukum maupun pakar politik adalah permasalahan KPK melawan Polri.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. menjadi isu global dan hangat yang selalu ingin disajikan media kepada. peristiwa yang banyak menarik perhatian dan minat masyarakat.

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PENANGKAPAN WAKIL KETUA KPK BAMBANG WIDJOJANTO (Studi di Majalah Berita Mingguan Tempo Edisi Februari 2015)

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR.

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

POLEMIK PENGUSULAN HAK ANGKET KASUS BANK CENTURY DALAM SURAT KABAR HARIAN UMUM JURNAL NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempercayai berita hoax dan tak segan-segan untuk menyebarluaskan kepada

KONSTRUKSI PEMBERITAAN KONFLIK ATAU PERSETERUAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK) DAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA (POLRI)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 47/PUU-XV/2017 Hak Angket DPR Terhadap KPK

Siaran Pers DPR LUMPUHKAN KPK

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

BAB 1 PENDAHULUAN. menarik sebanyak mungkin orang untuk membaca dan melihatnya.

Irman Gusman Minta Jatah Rp 300 Per Kg

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki cukup banyak koruptor. Korupsi di Indonesia sudah menjadi suatu budaya atau trend yang menjamur. Trend korupsi tersebut terindikasi dari perkembangan jumlah kasus dan tersangka korupsi selama periode 2010-2014. Berdasarkan data yang dirilis Indonesia Corruption Watch (ICW), jumlah kasus korupsi cenderung menurun selama 2010-2012, tetapi kembali meningkat pada 2013-2014. Pada 2010, jumlah kasus korupsi yang disidik kejaksaan, kepolisian, dan komisi pemberantasan korupsi (KPK) mencapai 448 kasus. Pada 2011, jumlahnya menurun menjadi 436 kasus dan menurun lagi pada 2012 menjadi 402 kasus. Namun pada 2013, jumlahnya naik signifikan menjadi 560 kasus. Perkembangan jumlah kasus korupsi linier dengan jumlah tersangka korupsi. Pada tahun 2010, jumlah tersangka korupsi mencapai 1.157 orang, kemudian cenderung menurun pada 2011 dan 2012. Namun pada 2013, jumlahnya meningkat signifikan menjadi 1271 orang. Dengan jumlah koruptor yang tidak sedikit, dari tahun ke tahun, maka keberadaan KPK menjadi strategis untuk dipertahankan. Undang-undang no. 30 th 2002 lah yang menjadi dasar terbentuknya Lembaga KPK, dengan adanya Undang-undang ini maka KPK dibentuk. 1 KPK lahir pada tanggal 29 desember 2003, dan makin menjawab antusiasme masyarakat dalam pemberantasan tindak pidana korupsi. 2 "Kasus-kasus atau tersangka-tersangka yang ada sepanjang tahun 2013, jadi periode pemantauan itu mulai dari Januari sampai bulan Desember 2013 itu ada 1271 tersangka. Ini meningkat dari dua tahun yang lalu," kata Tama S. Langkun. "Tahun 2011 itu ada 1056 tersangka. Artinya ada peningkatan dari sisi kuantitas. Siapa saja? Diantaranya adalah kejaksaan dan kepolisian. Bahkan tidak hanya 1 http://pustakahpi.kemlu.go.id/dir_dok/uu%20no%2030%20th%202002%20ttg%20komisi%20pemberantasan%2 0Tindak%20Pidana%20Korupsi.pdf (diakses 08/10/2015 20:23 WIB) 2 http://www.mediapustaka.com/2015/01/sejarah-pendirian-komisi-pemberantasan.html (diakses 08/10/2015 20:44 WIB) 1

bicara soal kuantitas tapi juga soal kualitas," tambahnya. 3 Kutipan wawancara dengan Peneliti Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW) dalam berita yang berjudul ICW: Pemberantasan Korupsi di Indonesia dalam tiga Tahun Terakhir Meningkat. Dalam kutipan tersebut dijelaskan bahwa Kasus-kasus yang di tangani KPK meningkat. KPK semakin tahun semakin menangkap banyak tersangka kasus korupsi, namun KPK juga semakin mengalami tekanan dari berbagai pihak, dimulai dengan ditangkapnya pimpinanpimpinan yang dikasuskan oleh kepolisian, yaitu Bambang Widjojanto dan Abraham Samad. hingga upaya untuk melemahkan KPK lewat revisi UU KPK yang diusulkan oleh DPR RI (Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia). Indonesian Corruption Watch (ICW) menilai usulan DPR untuk merivisi Undang-Undang KPK merupakan upaya pelemahan KPK. Ada beberapa poin dalam draft revisi yang membatasi ruang gerak KPK. Anggota Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW, Aradilla Caesar, mengatakan beberapa poin tersebut antara lain, mengenai Pasal 5 yang mengatur pembatasan usia KPK yang hanya 12 tahun sejak undang-undang tersebut diberlakukan. Padahal, menurut Aradilla KPK merupakan lembaga yang sangat penting ditengah budaya korupsi di Indonesia yang semakin menjamur. Kedua, draft tersebut menyebutkan bahwa KPK tidak memiliki wewenang penuntutan dan pengawasan. Dengan adanya pasal ini, maka hal tersebut akan mengamputasi kewenangan penindakan KPK. Aradilla menambahkan, dalam draf itu disebutkan bahwa KPK berwenang mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) seperti Polri dan Kejaksaan. Padahal, kebijkan SP3 ini tidak sesuai dengan prinsip KPK, "Poin-poin tersebut malah mengamputasi kewenangan KPK. Selama ini KPK merupakan lembaga yang cukup besar dan kredibel. Revisi UU KPK tak lebih dari upaya melemahkan KPK," ujar Aradilla saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (7/10/15). 4 3 www.voaindonesia.com (diakses 08/10/2015 21:11 WIB) 4 http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/hukum/15/10/07/nvud9q361-icw-revisi-uu-kpk-upaya-pelemahankpk (diakses 07/10/2015 21:04 WIB) 2

Kutipan wawancara dengan Anggota Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW, Aradilla Caesar dalam berita yang berjudul ICW: Revisi UU KPK Upaya Pelemahan KPK. Dalam isi berita ini menyatakan bahwa sedang adanya upaya pelemahan KPK. Ada enam fraksi yang mengusulkan perubahan UU KPK tersebut, keenam fraksi itu adalah Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Partai Nasdem, Fraksi PKB, Fraksi Partai Hanura, Fraksi PPP, dan Fraksi Partai Golkar, usulan itu disampaikan pada rapat Badan Legislasi DPR, Selasa (6/10/15). Isu di ataslah yang melatarbelakangi munculnya pemberitaan tentang gonjang-ganjing revisi UU KPK yang ditulis oleh jurnalis portal berita Kompas.com dan Detik.com yang memiliki latar belakang dan tujuan serta cara pandang yang berbeda dalam membingkai berita tersebut. Portal berita seperti Kompas.com dan Detik.com adalah 2 portal berita yang populer di Indonesia dan menempati peringkat kedua teratas untuk kategori situs berita di Indonesia. Alexa.com merupakan salah satu situs yang menampilkan ranking website berdasarkan negara, kategori tertentu dan juga berdasarkan urutan website dunia. Detik.com merupakan portal berita yang berisi artikel, dan fasilitas online. Dalam peringkat Alexa tanggal 6 oktober 2015 5, Detik.com ada di peringkat 264 di dunia dan telah mencapai peringkat ke enam dari keseluruhan situs populer yang ada di Indonesia. Pada Juli 1998 situs detik.com per harinya menerima 30.000 hits (ukuran jumlah pengunjung ke sebuah situs) dengan sekitar 2.500 user (Pelanggan Internet). Sembilan bulan kemudian, Maret 1999, hits per harinya naik tujuh kali lipat, tepatnya rata-rata 214.000 hits per hari atau 6.240.000 hits per bulan dengan 32.000 user. Pada bulan Juni 1999, angka itu naik lagi menjadi 536.000 hits per hari dengan user mencapai 40.000. Terakhir, hits detik.com mencapai 2,5 juta lebih per harinya. Selain perhitungan hits, detikcom masih memiliki alat ukur lainnya yang sampai sejauh ini disepakati sebagai ukuran yang mendekati seberapa besar potensi yang dimiliki sebuah situs. Ukuran itu adalah page view (jumlah halaman yang diakses). Page view detik.com sekarang mencapai 3 juta per harinya. Sekarang detik.com menempati posisi ke empat tertinggi dari alexa.com untuk seluruh kontent di Indonesia. Selain Detik.com ada media yang sejenis, diantaranya seperti Kompas, Vivanews, Okezone dan sebagainya. Kompas.com adalah portal berita yang populer di Indonesia, seperti yang di jabarkan oleh Alexa.com, Kompas.com berada pada peringkat 434 di dunia dan ke sembilan di Indonesia, Kompas.com di awal tahun 2008 yang mencapai 20 juta pembaca aktif 5 http://www.alexa.com/siteinfo/detik.com (diakses 08/10/2015 23:28 WIB) 3

per bulan, dan total 40 juta page views/impression per bulan. Saat ini, Kompas.com telah mencapai 120 juta page view perbulan. Sehingga dapat dikatakan bahwa kompas juga merupakan portal berita yang diminati masyarakat Indonesia. 6 Media merupakan saluran komunikasi yang melakukan proses pengemasan pesan, dan dimana pesan yang di kemas inilah yang memiliki makna yang beragam di dalam masyarakat yang menerima pesan tersebut. Dalam proses tersebut, media dapat memilih fakta-fakta yang akan di angkat menjadi berita, maupun fakta-fakta yang akan dibuang dan pada akhirnya tidak di masukan kedalam pemberitaan. Dalam pembuatan berita, media juga memilih simbol apa saja yang akan dimasukan kedalam pemberitaan untuk mendeskripsikan suatu peristiwa. Kedua hal diatas yang akhirnya menentukan gambaran yang terbentuk dalam pikiran khalayak tentang suatu peristiwa (Suwardi dalam Hamad,2004: xvi). Framing dilakukan media untuk mengkonstruksi fakta dalam sebuah pemberitaannya, menonjolkan ataupun memberikan penekanan pada aspek tertentu sesuai dengan kepentingan media tersebut. Dalam membingkai suatu berita, maka ada bagian tertentu yang ditonjolkan, dihilangkan, dan ada bagian yang dikesampingkan pula. Hal ini bertujuan agar informasi yang di terima oleh khalayak, sesuai dengan frame yang dibentuk oleh media. Pemaknaan oleh khalayak ini yang menjadi suatu yang penting bagi khalayak dalam memahami suatu realitas. (Eriyanto, 2002: 66-67). Penelitian ini berusaha untuk melihat bagaimana Kompas.com dan Detik.com menyajikan suatu peristiwa tertentu untuk memenuhi kebutuhan informasi khalayak, karena Kompas.com dan Detik.com mengonstruksi berita sesuai masing-masing ideologi media. Oleh karena itu bagaimana posisi Kompas.com dan Detik.com dalam konstruksi pemberitaan gonjangganjing revisi UU KPK menjadi menarik untuk diteliti. 6 http://www.alexa.com/siteinfo/kompas.com (diakses 08/10/2015 23:30 WIB) 4

1.2. Rumusan Masalah Bagaimana pemberitaan gonjang-ganjing revisi UU KPK di bingkai oleh Kompas.com dan Detik.com? 1.3.Tujuan Penelitian Mengetahui bagaimana pemberitaan gonjang-ganjing revisi UU KPK di bingkai oleh Kompas.com dan Detik.com 1.4. Manfaat Penelitian Secara teoritis Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya pengembangan keilmuan dalam bidang komunikasi dengan menggunakan teori framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Secara praktis Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi akan penelitian-penelitian lainnya yang sejenis. 5