DAFTAR ISI. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat...7

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terjadi peningkatan secara cepat pada abad ke-21 ini, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi ke penyakit tidak menular ( PTM ) meliputi penyakit

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular (World Health Organization, 2010). Menurut AHA (American

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular dan penyakit kronis. Salah satu penyakit tidak menular

BAB I PENDAHULUAN. Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN. pada beban ganda, disatu pihak penyakit menular masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. (Kemenkes RI, 2013). Hipertensi sering kali disebut silent killer karena

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan gejala terlebih dahulu dan ditemukan secara kebetulan saat

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia mengalami transisi

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan Usia Harapan Hidup penduduk dunia dan semakin meningkatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah kesehatan untuk sehat bagi penduduk agar dapat mewujudkan derajat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesejahteraan penduduk saat ini diketahui menyebabkan peningkatan usia harapan

BAB I PENDAHULUAN. penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit non infeksi, yaitu penyakit tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Salah satunya adalah penyakit

BAB I PENDAHULUAN. atau tekanan darah tinggi (Dalimartha, 2008). makanan siap saji dan mempunyai kebiasaan makan berlebihan kurang olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 2009). Penyakit hipertensi sering disebut sebagai the silent disease atau penderita tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara individu, pada usia diatas 55 tahun terjadi proses penuaan

BAB I PENDAHULUAN. secara Nation Wide mengingat prevalensinya cukup tinggi umumnya sebagian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kardiovaskuler (PKV) (Kemenkes RI, 2012). World Health Organization. yang berpenghasilan menengah ke bawah (WHO, 2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit tidak menular banyak ditemukan pada usia lanjut (Bustan, 1997).

BAB 1 PENDAHULUAN. tanpa gejala, sehingga disebut sebagai Silent Killer (pembunuh terselubung).

BAB I PENDAHULUAN. Depkes (2008), jumlah penderita stroke pada usia tahun berada di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakitpenyakit

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang meliputi penyakit degeneratif dan man made diseases.

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disikapi dengan baik. Perubahan gaya hidup, terutama di perkotaan telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tekanan darah tinggi menduduki peringkat pertama diikuti oleh

BAB I PENDAHULUAN. tekanan darah lebih dari sama dengan 140mmHg untuk sistolik dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tahun. Menurut data dari Kementerian Negara Pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. normal yang ditunjukkan oleh angka bagian atas (systolic) dan angka

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

BEBERAPA FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PRIMER PADA SUPIR TRUK

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk. Menurut Kemenkes RI (2012), pada tahun 2008 di Indonesia terdapat

BAB I PENDAHULUAN.

BAB 1 PENDAHULUAN. orang yang memiliki kebiasaan merokok. Walaupun masalah. tahun ke tahun. World Health Organization (WHO) memprediksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ada sekitar 1 milyar penduduk di seluruh dunia menderita hipertensi,

BAB I PENDAHULUAN. oleh penduduk Indonesia. Penyakit ini muncul tanpa keluhan sehingga. banyak penderita yang tidak mengetahui bahwa dirinya menderita

BAB I PENDAHULUAN. kematian yang terjadi pada tahun 2012 (WHO, 2014). Salah satu PTM

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB I PENDAHULUAN. sistolic dan diastolic dengan konsisten di atas 140/90 mmhg (Baradero, Dayrit &

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita. penyebab utama gagal ginjal kronik (Purnomo, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

BAB 1 PENDAHULUAN. membangun sumber daya manusia berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif.

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2011, pada tahun UHH adalah 66,4

BAB I PENDAHULUAN. tekhnologi dan industri telah banyak membuat perubahan pada perilaku dan

BAB 1 PENDAHULUAN. darah. Kejadian hipertensi secara terus-menerus dapat menyebabkan. dapat menyebabkan gagal ginjal (Triyanto, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana tekanan darah sistolik lebih

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari orang laki-laki dan orang perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (noncommunicable diseases)seperti penyakit jantung,

Kata Kunci: Kesesuaian dan ketidaksesuaian, Resep, Obat Antihipertensi

BAB. I PENDAHULUAN. Undang Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat 1 dan Undang Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. pada abad ini. Dijelaskan oleh WHO, di dunia penyakit tidak menular telah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dapat timbul akibat perkembangan jaman. adalah gaya hidup tidak sehat yang dapat memicu munculnya penyakit

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari data WHO

BAB I PENDAHULUAN. psikologis dan sosial. Hal tersebut menimbulkan keterbatasan-keterbatasan yang

PREVALENSI PENYAKIT HIPERTENSI PENDUDUK DIINDONESIA DAN FAKTOR YANG BERISIKO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. darah sistolik (TDS) maupun tekanan darah diastolik (TDD)

BAB I PENDAHULUAN. menular (noncommunicable diseases). Terjadinya transisi epidemiologi

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN 2 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ABSTRAK FAKTOR RISIKO YANG BERPENGARUH TERHADAP DERAJAT HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JUNI-AGUSTUS 2011

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KORELASI PERILAKU MEROKOK DENGAN DERAJAT HIPERTENSI PADA PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN BANJARBARU

BAB 1. mempengaruhi jutaan orang di dunia karena sebagai silent killer. Menurut. WHO (World Health Organization) tahun 2013 penyakit kardiovaskular

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan faktor resiko primer penyakit jantung dan stroke. Pada

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi yang diangkut oleh darah. Penyakit ini bukan merupakan. penyakit syaraf namun merupakan salah satu penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat (Rahayu, 2000). Berdasarkan data American. hipertensi mengalami peningkatan sebesar 46%.

ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR RISIKO HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PENDUDUK USIA TAHUN DI KECAMATAN KALIWATES KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju maupun negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Data

BAB I PENDAHULUAN. dan kematian yang cukup tinggi terutama di negara-negara maju dan di daerah

BAB I PENDAHULUAN. abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus

BAB 1 PENDAHULUAN. tahunnya. World Health Organization (WHO) memperkirakan. mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia menderita

Mengetahui Hipertensi secara Umum

ABSTRAK PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA HIPERTENSI PRIMER TERHADAP HIPERTENSI

BAB I PENDAHULUAN. Prevention (CDC) memperkirakan jumlah penderita hipertensi terus

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi bisa diumpamakan seperti pohon yang terus. Hipertensi yang didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik (SBP, 140

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan lebih dari 629 juta jiwa, dan pada tahun 2025 diproyeksikan

BAB I PENDAHULUAN. mengalirkan darah ke otot jantung. Saat ini, PJK merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. berpenghasilan rendah dan menengah. Urbanisasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. batas-batas tekanan darah normal yaitu 120/80 mmhg. Penyebab hipertensi

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii DAFTAR SINGKATAN... xiii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...5 1.3 Tujuan...6 1.4 Manfaat...7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Hipertensi...9 2.2 Etiologi Hipertensi...9 2.3 Patofisiologi...10 2.4 Jenis Jenis Hipertensi...11 2.5 Tanda dan Gejala Hipertensi...11 2.6 Klasifikasi Hipertensi...11 2.7 Penatalaksanaan Hipertensi...12 2.8 Komplikasi Hipertensi... 13 2.9 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Hipertensi... 14 viii

BAB 3 KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Konsep... 18 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional... 19 3.3 Hipotesis Penelitian... 22 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian... 25 4.2 Kerangka Kerja... 25 4.3 Tempat dan Waktu Penelitian... 27 4.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling Penelitian... 27 4.5 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data... 29 4.6 Pengolahan dan Analisis Data... 37 BAB 5 PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian... 41 5.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 54 5.3 Keterbatasan Penelitian... 61 BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan... 62 6.2 Saran... 63 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN ix

ABSTRAK Keberhasilan upaya pembangunan kesehatan dapat diukur dengan meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH). Peningkatan UHH berdampak pada pergeseran pola penyakit dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif seperti hipertensi. Di Indonesia, hipertensi merupakan masalah serius, selain karena prevalensinya tinggi, juga penyakit yang diakibatkan sangat fatal seperti penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap angka kejadian hipertensi di Dusun Padukaha Kelod Desa Bunga Mekar Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah responden 110 sampel. Penelitian ini menggunakan teknik non probability dengan teknik purposive sampling. Analisis data secara bivariat dan multivariat dengan metode regresi logistik menggunakan program komputer. Faktor faktor yang terbukti sebagai faktor risiko hipertensi adalah usia (p=0,03; OR=2,94 dan CI=1,14-7,58), keturunan (p=0,00; OR=0,69 dan CI= 0,02-0,22), merokok dengan kategori perokok berat (p= 0,00; OR= 7,86 dan CI= 2,75-22,40), minum alkohol dengan kategori sering (p= 0,03; OR= 3,37 dan CI= 1,16-9,76), konsumsi makanan asin dengan kategori jarang (p=0,03; OR= 0,03 dan CI= 0,01-0,74), dan aktivitas fisik berat (p= 0,00; OR= 5,60 dan CI= 1,79-17,50). Faktor-faktor yang terbukti sebagai faktor risiko hipertensi adalah usia, keturunan, merokok dengan kategori perokok berat, minum alkohol, konsumsi makanan asin dengan kategori jarang, dan aktivitas fisik. Faktor-faktor yang tidak terbukti sebagai faktor risiko hipertensi adalah diet, jenis kelamin dan faktor stress. Berdasarkan hasil diatas, disarankan kepada perawat agar memberikan edukasi kepada masyarakat terkait faktor risiko kejadian hipertensi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kata kunci : Faktor risiko, Hipertensi Kepustakaan : (75: 2003-2014) x

ABSTRACT The index of health development success can be measured by increase in life expectancy. The increase in life expectancy will result in changes of a shift in patterns of infectious diseases to degenerative diseases such hypertention. In Indonesia, hypertention is a serious health condition because of its high prevalence and in addition it can cause increase in the risk of heart attack, stroke, and kidney problems. This study was conducted to analyze the prevalence factors associated with hypertention in Dusun Padukaha Kelod Desa Bunga Mekar, District of Nusa Penida, Klungkung Regency. This study is an observational analysis research with cross sectional approach. 110 respondents were selected by purposive sampling. Data was analyzed in bivariate and multivariate with logistic regression method using computer program. Risk factors have been proven to increase hypertention are age (p=0,03; OR=2,94 and CI=1,14-7,58), heredity (p=0,00; OR=0,69 and CI= 0,02-0,22), a heavy smoker (p= 0,00; OR= 7,86 and CI= 2,75-22,40), a heavy drinker (p= 0,03; OR= 3,37 and CI= 1,16-9,76), rare category of salty foods consumption (p=0,03; OR= 0,03 and CI= 0,01-0,74), and heavy physical activity (p= 0,00; OR= 5,60 dan CI= 1,79-17,50). It can be concluded that proven risk factors for hypertention were age, heredity, a heavy smoker, a heavy drinker, rare category of salty foods consumption, and heavy physical activity. Unproven risk factor of hypertention were diet, gender dan stress factor. Based on the above results, it is suggested to the nurse to give education and related risk factors of hypertension to improve public health. Keyword : Hypertension, Risk Factor Kepustakaan : (75: 2003-2014) xi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Umur harapan hidup (UHH) merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan upaya pembangunan kesehatan. Pada tahun 1983 UHH penduduk Indonesia sebesar 58 tahun dan tahun 1988 meningkat menjadi 63 tahun. Proporsi penduduk Indonesia umur 55 tahun ke atas pada tahun 1980 sebesar 7,7% dari seluruh populasi, pada tahun 2000 meningkat menjadi 9,37% dan tahun 2010 proporsi tersebut akan meningkat menjadi 12%, serta UHH meningkat menjadi 65-70 tahun (Sugiharto, 2007). Di Bali khususnya umur harapan hidup penduduk tahun 2009-2010 mengalami peningkatan dari 70,67 menjadi 70,72 (1%) (Depkes 2010). Dengan meningkatnya umur harapan hidup yang mempengaruhi kondisi demografi akan berdampak terjadinya transisi epidemiologi (Rajab, 2008). Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 dan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 dan 2001, tampak bahwa selama 12 tahun (1995-2007) telah terjadi transisi epidemiologi dimana kematian karena penyakit tidak menular (PTM) semakin meningkat, sedangkan kematian karena penyakit menular semakin menurun. Salah satu PTM yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer (Rahajeng & Tuminah, 2009). Hipertensi merupakan salah satu gangguan kardiovaskuler yang sering dialami oleh masyarakat. Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmhg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmhg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2014). Berdasarkan tekanan diastolik, hipertensi sering digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu hipertensi ringan dengan tekanan diastolik 95-104 mmhg, hipertensi sedang dengan tekanan diastolik 105-114 mmhg, dan hipertensi berat dengan tekanan diastolik lebih dari 115 mmhg (Guyton & Hall, 2007). xii

Banyak faktor yang dapat memperbesar risiko atau kecenderungan seseorang menderita hipertensi, diantaranya umur, jenis kelamin, suku, genetik serta faktor obesitas, stres, konsumsi garam, merokok, dan konsumsi alkohol. Beberapa faktor yang mungkin berpengaruh terhadap timbulnya hipertensi biasanya tidak berdiri sendiri, tetapi secara bersama-sama sesuai dengan teori mozaik pada hipertensi esensial (Guyton & Hall, 2007). Teori tersebut menjelaskan bahwa terjadinya hipertensi disebabkan oleh beberapa faktor yang saling mempengaruhi, dimana faktor utama yang berperan dalam patofisiologi adalah faktor genetik dan paling sedikit tiga faktor lingkungan yaitu asupan garam,stres dan obesitas (Sugiharto, 2007). Beberapa faktor penyebab dapat dihindari dalam penanganan hipertensi seperti faktor lingkungan. Faktor genetik sendiri tidak dapat dihindari, maka dari itu individu perlu mendapatkan penatalaksanaan dalam perawatan penyakit hipertensi (Rahajeng & Tuminan, 2009). Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan dengan terapi farmakologi maupun non farmakologi. Penanganan hipertensi secara farmakologi memiliki efek samping yang bermacam-macam tergantung pada jenis obat yang digunakan dan seringkali memerlukan dua atau lebih obat antihipertensi untuk mencapai target tekanan darah yang diinginkan (Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, 2006). Penatalaksanaan nonfarmakologi merupakan pengobatan tanpa obatobatan yang diterapkan pada hipertensi, dengan cara ini penurunan tekanan darah diupayakan melalui pencegahan dengan menjalani pola hidup sehat. Pada penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan dianjurkan untuk menurunkan berat badannya sampai batas ideal dengan cara membatasi makan dan mengurangi makanan berlemak, mengurangi penggunaan garam, menghentikan pemakaian alkohol dan narkoba, hidup dengan pola yang sehat, istirahat yang cukup, berhenti merokok, mengelola stres, melakukan olahraga yang tidak terlalu berat secara teratur (Susilo & Wulandari, 2011). Upaya penatalaksanaan penyakit hipertensi merupakan tindakan dalam pencegahan dari segala komplikasi yang dapat muncul akibat hipertensi yang tidak terkontrol. xiii

Hipertensi dapat mengakibatkan berbagai komplikasi terhadap penyakit lain, bahkan penyebab timbulnya penyakit jantung, ginjal, dan stroke. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menimbulkan kerusakan pada organ, dan menyebabkan serangan jantung, stroke, gangguan ginjal, serta kebutaan. Dari beberapa penelitian dilaporkan bahwa penyakit hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan peluang tujuh kali lebih besar terkena stroke, enam kali lebih besar terkena congestive heart failure, dan tiga kali lebih besar terkena serangan jantung (Rahajeng & Tuminan, 2009). American Heart Association (AHA) (2008) menyatakan bahwa hampir satu milyar orang atau satu dari empat orang dewasa mengalami hipertensi di dunia. Di Indonesia jumlah penderita hipertensi diperkirakan mencapai 15 juta orang dengan 90% diantaranya merupakan hipertensi karena keturunan (AHA, 2008). Berdasarkan jumlah tersebut hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol, 50% diantaranya bahkan tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga cenderung menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor risikonya (Martiningsih, 2011). Penelitian yang dilakukan oleh Rahajeng dan Tumirah (2011) menunjukkan prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 32,2%, sedangkan prevalensi hipertensi berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan dan atau riwayat minum obat hanya 7,7% atau hanya 24,2% dari kasus hipertensi di masyarakat. Data Riset Kesehatan Dasar Provinsi Bali (2013) menyebutkan bahwa jumlah pasien hipertensi essensial (primer) di Bali sebanyak 0,2%. Jumlah pasien hipertensi ensensial (primer) di Kabupaten Klungkung sebanyak 0,3%. Beberapa hasil penelitian menjelaskan pengaruh faktor-faktor seperti umur, jenis kelamin, merokok, minuman beralkohol, dan asupan natrium terhadap tekanan darah. Hasil penelitian Anggara dan Prayitno (2013) jenis kelamin tidak berhubungan dengan tekanan darah sedangkan umur, pendidikan, pekerjaan, obesitas, merokok, konsumsi alkohol, olahraga, asupan natrium, dan asupan kalium berhubungan dengan tekanan darah. Pada penelitian ini yang mengalami hipertensi sebagian besar pada umur 40 tahun, responden yang merokok, xiv

pengkonsumsi alkohol, obesitas, dan responden yang tidak bekerja. Menurut hasil penelitian Sigarlaki (2006) jenis kelamin, faktor stress, faktor makanan berhubungan dengan hipertensi. Kecamatan Nusa Penida merupakan salah satu kecamatan yang memiliki wilayah laut terbesar di Kabupaten Klungkung. Salah satu Dusun dari Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung yang terkenal dengan hasil lautnya adalah Dusun Pundukaha Kelod. Dusun Pundukaha Kelod merupakan dusun terdiri dari lima banjar yang berada di ujung barat Pulau Nusa Penida, yang wilayahnya merupakan pesisir pantai perairan Laut Badung dengan Pulau Bali. Dusun Pundukaha Kelod terkenal dengan produksi lautnya yang cukup tinggi dan sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan. Hasil laut yang diperoleh selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga juga ada yang dijual keluar daerah. Hasil laut tersebut merupakan makanan yang hampir setiap hari dikonsumsi masyarakat di Dusun Pundukaha Kelod sebagai lauk pauk, mereka mengolah hasil laut tersebut dengan cara diasap dan digoreng, akan tetapi yang sering dilakukan pada masyarakat di Dusun Pundukaha Kelod yaitu dengan pengasinan ikan/ikan diberi garam kemudian di jemur, karena cara ini lebih praktis dan bisa bertahan lama. Selain itu merokok dan minum alkohol merupakan kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat di Dusun Pundukaha Kelod. Berdasarkan data di Puskesmas I Nusa Penida Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung pada tahun 2014 menyatakan bahwa penyakit tertinggi di wilayah tersebut adalah hipertensi. Hasil pemeriksaan yang dilakukan masyarakat Nusa Penida tahun 2014 ke Puskesmas 1 Nusa Penida menyebutkan bahwa penderita hipertensi tertinggi berada di Dusun Pundukaha Kelod dengan jumlah penderita sebanyak 96 orang, Banjar Karangdawa jumlah penderita hipertensi sebanyak 14 orang, Banjar Penangkitan jumlah penderita hipertensi sebanyak 12 orang, Banjar Pikat jumlah penderita hipertensi sebanyak 27 orang, Banjar Gelagah jumlah penderita hipertensi 22 orang dan Banjar Pundukaha Kelod jumlah penderita hipertensi sebanyak 31 orang. Sedangkan jumlah penderita hipertensi di Dusun Pundukaha Kaja sebanyak 18 orang. xv

Berdasarankan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Dusun Pundukaha Kelod Desa Bunga Mekar diperoleh data bahwa enam orang dari sepuluh orang yang dilakukan satu kali pengukuran tekanan darah memiliki tekanan darah yang tinggi dengan rata-rata tekanan darah sistolik 160 mmhg. Pada hasil pengkajian terhadap salah satu keluarga yang menderita hipertensi di daerah Dusun Pundukaha Kelod Desa Bunga Mekar Kecamatan Nusa Penida, didapatkan bahwa sebagian besar anggota keluarganya menderita hipertensi. Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan kajian data dalam bentuk survei terkait paparan faktor risiko hipertensi, sekaligus mengetahui tingkatan prevalensi dan distribusi masing-masing faktor risiko. Selain itu mengingat adanya perbedaan hasil penelitian terdahulu dan pentingnya mengetahui penyebab terjadinya hipertensi dalam menentukan penatalaksanaannya maka peneliti tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi di Dusun Pundukaha Kelod Desa Bunga Mekar Kecamatan Nusa Penida. 1.2 Rumus Masalah 1.2.1 Pernyataan Masalah Berbagai faktor dapat menjadi penyebab timbulnya masalah kesehatan hipertensi di Dusun Pundukaha Kelod Desa Bunga Mekar Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung, diantaranya yaitu faktor keturunan atau faktor genetik, faktor konsumsi makanan harian, faktor aktivitas fisik, faktor merokok, faktor minum kopi, dan faktor minum alkohol. 1.2.2 Pertanyaan Penelitian Dari pernyataan di atas dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi angka kejadian hipertensi di Dusun Padukaha Kelod Desa Bunga Mekar Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung xvi

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap angka kejadian hipertensi di Dusun Padukaha Kelod Desa Bunga Mekar Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung. 1.3.2 Tujuan Khusus a) Membuktikan bahwa umur sebagai faktor risiko terjadinya hipertensi di Dusun Padukaha Kelod Desa Bunga Mekar Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung b) Membuktikan bahwa jenis kelamin sebagai faktor risiko terjadinya hipertensi di Dusun Padukaha Kelod Desa Bunga Mekar Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung c) Membuktikan bahwa keturunan sebagai faktor resiko terjadinya hipertensi di Dusun Pundukaha Kelod Desa Bunga Mekar Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung. d) Membuktikan bahwa minum alkohol sebagai faktor risiko terjadinya hipertensi di Dusun Padukaha Kelod Desa Bunga Mekar Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung e) Membuktikan bahwa kebiasaan merokok sebagai faktor risiko terjadinya hipertensi di Dusun Padukaha Kelod Desa Bunga Mekar Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung f) Membuktikan bahwa kebiasaan mengkonsumsi makan makanan asin sebagai faktor risiko terjadinya hipertensi di Dusun Padukaha Kelod Desa Bunga Kecamatan Mekar Nusa Penida Kabupaten Klungkung g) Membuktikan bahwa diet sebagai faktor risiko terjadinya hipertesi di Dusun Pundukaha Kelod Desa Bunga Mekar Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung h) Membuktikan bahwa faktor stres sebagai faktor resiko terjadinya hipertensi di Dusun Pundukaha Kelod Desa Bunga Mekar Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung xvii

i) Membuktikan bahwa beban fisik sebagai faktor resiko terjadinya hipertensi di Dusun Pundukaha Kelod Desa Bunga Mekar Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung j) Membuktikan bahwa obesitas sebagai faktor resiko terjadinya hipertensi di Dusun Pundukaha Kelod Desa Bunga Mekar Kecamatan Nusa Penida. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis a) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menyediakan informasi bagi keluarga atau masyarakat terkait faktor-faktor yang dapat mempengaruhi angka kejadian hipertensi di Dusun Padukaha Kelod Desa Bunga Mekar Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung. b) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan untuk bahan referensi dalam pengambilan keputusan program pencegahan dan pengendalian hipertensi bagi instansi terkait dan petugas kesehatan di Dusun Padukaha Kelod Desa Bunga Mekar Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung. 1.4.2 Manfaat Teoritis a) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi para petugas kesehatan terkait faktor-faktor yang dapat mempengaruhi angka kejadian hipertensi. b) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memperjelas pemahaman dan pengetahuan masyarakat dan petugas kesehatan mengenai faktorfaktor yang dapat mempengaruhi angka kejadian hipertensi. xviii