BAB II KAJIAN TEORI. kali gaji pokok pada tingkat, masa kerja dan kualifikasi yang sama. Sertifikasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. Tujuan pendidikan adalah

BAB II TIJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

BAB I PENDAHULUAN. dalam komunitas sosial untuk mengimbangi laju perkembangan ilmu. bersamaan terhadap perkembangan dan sistem pendidikan bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

UU PERPUSTAKAAN ANTARA PELUANG DAN TANTANGAN BAGI SEKOLAH/MADRASAH

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional yang diamanatkan dalam pembukaan undangundangdasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan fungsi pokok dan usaha yang paling

HAK GURU. Uraian tentang hak-hak guru selanjutnya dituangkan dalam tabel di bawah ini.

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

BAB I PENDAHULUAN. mutu sumber daya manusia menuju era globalisasi yang penuh dengan tantangan.

(Invited Speaker dalam Seminar Nasional di Universitas Bengkulu, 29 Nopember 2009)

BAB I PENDAHULUAN. dengan menekankan pelajaran agama, baik yang sudah di tambah pelajaran umum

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN TAHUN 2009: DASAR HUKUM DAN PELAKSANAANNYA 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan merupakan faktor penunjang utama dalam maju atau

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada

DEVELOPPING OF TEACHERS HP

BAB I PENDAHULUAN. Teras, 2009), hlm Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi, (Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah komponen yang berperan penting sebagai modal utama

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

UPAYA MAHASISWA, DOSEN DAN PIHAK UNIVERSITAS DALAM PEMBENTUKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA YANG IDEAL. Oleh : Annisa Ratna Sari, S. Pd

MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DAN SERTIFIKASI GURU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai krisis yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang

PENDIDIKAN PROFESI GURU ( PPG ) SEBUAH CATATAN PENINGKATAN KUALITAS GURU

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian SMK Telkom Pariwisata Bandung (SMK TPB)

BAB I PENDAHULUAN. pustakawan, komite sekolah dan lain-lain yang satu sama lain harus saling. meningkatkan prestasi belajar siswa secara optimal pula.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara

BAB I PENDAHULUAN. pemangku kepentingan (stakeholders), baik dari pihak pemerintah maupun

Standar Kompetensi Lulusan STIKES HARAPAN IBU

UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang berkualitas, tidak hanya dari sisi itelektulitas saja melainkan juga

Oleh: Dr. En d a n g Poer w a n t i, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan kegiatan pendidikan yang mempunyai kemampuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah bangsa-bangsa telah menunjukkan bahwa bangsa yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

II. TINJAUAN PUSTAKA. (per individu) dan kinerja organisasi. Pasolong (2010: 175) menyatakan bahwa

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TAHUN : 2006 NOMOR : 06

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan potensi manusia untuk mengemban tugas pembangunan

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I LATAR BELAKANG. Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menciptakan bangsa yang cerdas dan intelek. Pendidikan yang bermutu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Diantara elemen tersebut adalah instruktur atau pendidik, materi ajar, metode, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Norep, 2012) Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. profesional, pemegangnya harus memenuhi kualifikasi tertentu. Kriteria jabatan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat modern yang menuntut spesialisasi dalam masyarakat yang. semakin kompleks. Masalah profesi kependidikan sampai sekarang

SERTIFIKASI GURU MERUPAKAN PERLINDUNGAN PROFESI. Sugeng Muslimin Dosen Pend. Ekonomi FKIP Unswagati ABSTRAK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk. meningkatkan kualitas manusia. Sekolah merupakan salah satu organisasi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2008 TENTANG GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. ini karena tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan akan

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Bagian ini akan membahas tinjauan pustaka (kinerja guru bersertifikasi, disiplin

Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN

BAB I PENDAHULUAN. ada interaksi antara pendidik dan anak didik. Dalam sistem pembelajaran ada input

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. konsep kependidikan yang berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu

2016 PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP PROFESIONALISME GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KECAMATAN PURWADADI KABUPATEN SUBANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Tinjauan Tentang Sertifikasi Profesi 2.1.1.1 Sertifikasi Profesi Guru Dalam UU RI No 14/2005 pasal 16 disebutkan bahwa pemerintah akan memberikan sertifikasi profesi kepada guru yang besarnya setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok pada tingkat, masa kerja dan kualifikasi yang sama. Sertifikasi profesi direncanakan akam diberikan kepada guru yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Memenuhi persyaratan akademik sebagai guru sesuai UU No.14/2005 tentang Guru dan Dosen. 2. Memiliki satuan atau lebih sertifikat pendidik yang telah diberi satu nomor Memiliki regristasi unik oleh departemen. 3. Melaksanakan tugas sebagai guru tetap yang diangkat oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau satuan pendidikan 4. Tidak terikat sebagai tenaga kerja tetap pada instansi lain 5. Mengajar sebagai guru mata pelajaran atau guru kelas pada satuan pendidikan yang sesuai dengan peruntukan sertifikat pendidik yang dimilikinya. 6. Terdaftar pada departemen sebagai guru tetap. Berdasarkan UU Guru dan Dosen ditentukanan, peningkatan kesejahteraan guru besarnya dapat mencapai lebih dari dua kali lipat penghasilan guru saat ini. Pasal 15 ayat (1) UU Guru dan Dosen menentukan, bahwa guru akan 7

8 mendapatkan kesejahteraan profesi yang berasal dari beberapa sumber finansial. Salah satunya melalui program sertifikasi pendidik.. 2.1.1.2 Pengertian Profesi Guru Secara etimologi profesi berasal dari kata profession yan berarti pekerjaan. Profesi artinya orang yang ahli atau tenaga ahli dalam keahlian mengajar dan mempunyai skills (keterampilan, kejujuran,dan sebagainya). Menurut Usman dalam Muna (2012:4), profesional berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru, dokter, hakim, dan sebagainya. Sedangkan guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan terhadap anak didik, jadi seorang guru yang mengabdikan diri kepada masyarakat tentunya memiliki tanggung jawab dan melaksanakan proses belajar mengajar di tempat-tempat tertentu, tidak hanya di lembaga formal saja. Sedangkan pengertian profesi menurut Syafruddin (2005:13) adalah profesi dalam bidang pekerjaan yang di landasi oleh pendidikan keahlian, keterampilan, kejujuran serta profesi memerlukan kepandaian khusus untuk bisa menjalankanya. Profesi menurut undang-undang nomor 14 tahun 20015 bab 1 pasal 1 ayat 4 digambarkan sebagai pekerjaan atau kegiatan yang dilakukakan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, dan kecakapan yang memenuhi standar mutu dan norma dalam pendidikan profesi. Dari berbagai pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa profesi digunakan tehnik dan prosedur intelektual yang harus dipelajarai untuk menuntun keahlian pendidikan serta keterampilan dan kejujuran sehinga dapat diterapkan untuk kaitan seorang pekerja profesi yang dapat menjalankan tugas nya

9 dengan baik dalam proses belajar dan mengajar serta menguasai tehnik dan prosedur dalam proses belajar mengajar bagi seorang guru dalam melaksanakan pekerjaannya. Profesi guru merupakan profesi yang berkembang terus menerus dan berkesinambungan antara LPTK dengan praktek pendidikan. Kekerdilan profesi guru dan ilmu pendidikan disebabkan terputusnya program pre-service dan in-service karena pertimbangan birokratis yang kaku atau manajemen pendidikan yang lemah (Mustofa, 2007:28). Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyarakat sekelilingnya. apakah ada yang patut diteladani atau tidak. Agar dapat memberikan layanan yang baik bagi siswa dan masyarakat demi meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan mutu layananya. Pengembangan profesionalisme guru untuk meningkatkan mutu layanan, guru harus pula meningkatkan sikap profesionalnya. Menurut Soetjipto (2009:55) guru profesional harus selalu meningkatkan pengetahuan sikap, dan keterampilan secara terus menerus sasaran penyikapan yang meliputi penyikapan terhadap perundang-undangan, organisasi profesi, teman sejawat, peserta didik, tempat kerja pemimpin dan pekerjaan. Peneliti menyimpulkan bahwa pada hakikatnya suatu profesi guru merupakan pernyataan terbuka bahwa seseorang akan mengabdikan dirinya pada suatu pekerjaan sebagai pendidik karena merasa adanya panggilan jiwa.

10 2.1.1.3 Tujuan dan Manfaat Sertifikasi Profesi Guru Sertifikasi guru merupakan kebutuhan untuk meningkatkan profesional guru dalam mengajar. Oleh karena itu, proses sertifikasi dipandang sebagai bagian esensial dalam upaya memperoleh sertifikat kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Sertifikasi guru merupakan proses uji kompetensi bagi calon atau guru yang ingin memperoleh pengakuan dan meningkatkan kompetensi sesuai profesi yang dipilihnya. Sertifikat ini sebagai bukti pengakuan atas kompetensi guru atau calon guru yang memenuhi standar atau profesionalisme guru dalam melakukan pekerjaan profesi guru pada jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Menurut Wibowo dalam Mulyasa (2011:78) mengungkapkan bahwa sertifikasi bertujuan untuk hal-hal sebagai berikut : a. Melindungi profesi pendidik dan tenaga kependidikan. b. Membantu dan melindungi lembaga penyelenggara pendidikan dengan menyediakan rambu-rambu dan instrument untuk melakukan seleksi terhadap pelamar yang kompeten. c. Memberikan solusi dalam meningkatkan tenaga pendidik. Dikemukakan bahwa sertifikasi pendidikan dan tenaga kependidikan mempunyai manfaat berikut : a. Pengawasan Mutu 1. Lembaga sertifikasi yang telah mengindentifikasi dan menentukan seperangkat kompetensi yang bersifat unik.

11 2. Peningkatan profesionalisme melalui mekanisme seleksi, baik pada waktu awal masuk organisasi profesi maupun pengembangan karier dan kompetensi selanjutnya 3. Proses seleksi yang lebih baik, program pelatihan yang lebih bermutu, usahah belajar secara mandiri demi mencapai peningkatan profesionalisme. b. Penjaminan Mutu 1. Adanya proses pengembangan profesionalisme dan evaluasi terhadap kinerja yang di hadapinya 2. Sertifikasi memberikan pelatihan, keterampilan dan keahlian kepada calon guru yang ingin. Pada dasarnya terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan, antara lain: guru, siswa, sarana dan prasarana, lingkungan, dan kurikulum. Dari beberapa faktor tersebut, guru dalam kegiatan proses pembelajaran di sekolah menempati kedudukan yang sangat penting dan tampak mengabaikan faktor penunjang yang lain, guru sebagai subjek pendidik sangat menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri 2.1.1.4 Sertifikasi Profesi Guru Isu yang paling menjadi perhatian dunia pendidikan setelah pengesahan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 adalah persoalan sertifikasi. Menurut Masnur (2007:2) sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi persyaratan tertentu, yaitu memiliki kualitatif akademik, kompetensi, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan

12 untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasioanal, yang dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan yang layak. Menurut Mulyasa (2012:33) sertifikasi merupakan suatu proses pemberian pengakuan bahwa seseorang telah memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu, setelah lulus uji kompetensi yang di selenggarakan oleh lembaga sertifikasi. Dengan kata lain sertifikasi guru dipersiapkan untuk guru mengikuti proses uji kompetensi yang dirancang dalam penguasaan kompetensi pemberian pembelajaran yang baik. Menurut Semiawan dalam Mustofa (2007:79) menyatakan bahwa pemenuhan persyaratan guru profesional akan mengubah peran guru yang semula sebagai orator yang verbalistis menjadi berkekuatan dinamis dalam menciptakan suatu suasana dan lingkungan belajar yang invitation learning environment. Dalam perkembangannya, guru memiliki multi fungsi yaitu sebagai fasilitator, motivator, informator, komunikator, transformator, change agent, inovator, konselor, evaluator, dan administrator. 2.1.2 Tinjauan Tentang Kinerja Guru 2.1.2.1 Pengertian Kinerja Kinerja pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan untuk membina dan mengembangkan guru profesioanal yang dilakukan dari guru, oleh guru, dan untuk guru. Hal ini penting untuk melakukan pemetaan terhadap kompetensi dan kinerja guru dalam jenjang pendidikan (Mulyasa, 2013:88) adalah unjuk kerja seseorang yang ditunjukkan dalam penampilan, perbuatan, dan prestasi kerjanya sebagai akumulasi dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang telah

13 dimilikinya. Menurut Nurdin (2005:90) kinerja guru merupakan kinerja yang performance atau pengajar dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang ada di dalam kelas Ukuran kinerja guru terlihat juga dari rasa tanggung jawab moral yang ada dipundaknya. Semua itu akan terlihat kepada kepatuhan dan loyalitas di dalam menjalankan tugas keguruan di dalam kelas. Sikap ini akan dibarengi dengan rasa tanggung jawab dalam mempersiapkan segala perlengkapan dalam proses pembelajaran. Kinerja guru dalam proses pembelajaran itu berkaitan dengan efektifitas pembelajaran yang mencangkup berbagai aspek, baik yang berkaitan dengan input, proses, maupun outputnya. Dengan demikan pembelajaran akan efektif jika peserta didik mengalami berbagai pengalaman baru dan terjadi di dalam kelas serta prilaku sesuai dengan standart kompetensi dan kompetensi dasar pembelajaran. Serta menciptakan iklim kelas yang efektif dan kondusif dengan peningkatan efektifitas proses pembelajaran secara baik, tetapi harus dilakukan secara utuh dan menyeluruh mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi. Model pembelajaran di kembangkan bahan ajaranya dan dipilih strategi yang tepat sesuai dengan tujuan, isi, serta suasana pembelajaran yang di terima oleh peserta didik. Kemudian penutup, yang mencangkup evaluasi terhadap proses pembelajaran maupun hasil belajar serta perencanaan pembelajaran selanjutnya. Kinerja guru dalam pembelajaran berkaitan dengan kemamupan guru dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai pembelajaran, baik yang berkaitan dengan proses maupun hasilnya. Dengan profesionalisme guru,

14 diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan silabus atau rancangan program pembelajaran. 2.1.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru Guru merupakan pendidik yang profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi hasil dari belajar siswa dan keberadaan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya tidak lepas dari pengaruh faktor internal dan eksternal dalam kinerja guru. Menurut Barnawi (2012:13) ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja guru antara lain : 1. Sarana dan prasarana Setiap sekolah harus memiliki sarana dan prasarana untuk menunjang kelancaran dan proses pembelajaran. Serta sarana dan prasarana yang memadai untuk menunjang kinerja guru. Kualitas sarana dan prasarana hendaknya mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Artinya, sarana dan prasarana digunakan haruslah sarana dan prasarana yang modern yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan lainnya. 2. Lingkungan kerja fisik Lingkungan kerja fisik menjamin agar guru dapat melaksanakan tugasnya dalam mengajar. Dengan melaksanakan tugasnya dengan baik serta pemerintah juga menyediakan lingkungan kerja yang bersih, nyaman serta suasana yang tenang jauh dari kebisingan untuk menunjang proses pembelajaran yang baik bagi siswa dan guru. Faktor yang terdapat dalam kinerja guru ialah memiliki kepercayaan pencahayaan yang cukup sesuai

15 dengan kebutuhan kegiatan kerja, serta memiliki rasa nyaman, aman buat guru dalam proses pembelajaran dan aset-aset organisasi. 3. Gaji Gaji merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja guru. Gaji hakekatnya adalah balas jasa atau penghargaan atas hasil kerja seseorang, Besar kecilnya kompensasi mempengaruhi dalam kinerja guru dalam proses mengajar. Tanggung jawab pekerjaan yang diemban oleh seorang guru di dalam sekolah, untuk mencapai proses pembelajaran yang di inginkan. Namun jika gaji pengawai sesuai sumbangsih yang diharapkan maka sekolah akan tercapai profesionalitas kerja guru yang baik. 2.1.2.3 Upaya Peningkatan Kinerja Guru Rendahnya kinerja guru tentu akan membuat kepala sekolah gundah. Rendahnya kinerja guru dapat menurunkan mutu pendidikan dan menghambat tercapainya visi di suatu sekolah. Menurut Barnawi (2012:78) upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja pengawai pada dasarnya merupakan suatu kebutuhan kinerja yang diharapkan. Apabila suatu standart kinerja yang belum dicapai, harus diupayakan agar standar tersebut dapat diraih. Agar standar kinerja yang baru dapat meningkatan dan mengdorong kinerja secara optimal. Keputusan Mendikbud RI Nomor 25/0/1995 yang dikutip dalam Ulfa (2009) tentang petunjuk teknis dan ketentuan pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya, mengistilahkan kinerja guru sebagai prestasi kerja guru dalam bidang tugasnya. Lebih lanjut dalam keputusan tersebut, bahwa guru wajib melaksanakan tugasnya sebagai berikut :

16 1. Menyusun program pengajaran 2. Menyajikan program pengajaran 3. Mengevaluasi hasil belajar 4. Menganalisa hasil evaluasi belajar 5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan 6. Membuat karya ilmiah dalam bidang pendidikan 7. Mengembangkan kurikulum 8. Mengikuti kegiatan ilmiah, seminar, lokakarya atau pun kegiatan kelompok 9. Bidang studi. Profesi pendidik merupakan profesi yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa. Hal ini tidak lain karena posisi pendidikan yang sangat penting dalam konteks kehidupan bangsa. Pendidik merupakan unsur dominan dalam suatu proses pendidikan, sehingga kualitas pendidikan banyak ditentukan oleh kualitas pendidik dalam menjalankan peran dan tugasnya di masyarakat. Oleh karena itu, upaya-upaya untuk terus mengembangkan profesi pendidik (guru) menjadi suatu syarat mutlak bagi kemajuan suatu bangsa, meningkatnya kualitas pendidik akan mendorong pada peningkatan kualitas pendidikan baik proses maupun hasilnya. Mengembangkan profesi guru bukan sesuatu yang mudah. Hal ini disebabkan banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Oleh karena itu pencermatan lingkungan dimana pengembangan itu dilakukan menjadi penting, terutama bila faktor tersebut dapat menghalangi upaya pengembangan profesi guru.

17 2.2 Kajian Penelitian Relevan Dalam kajian peneliti yang relevan ini penulis menemukan literatur (skripsi) terdahulu, yang di rasa penulis pembahasan skripsi tersebut ada hubungannya dengan skripsi penulis, Berikut daftar penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan tentang analisis sertifikasi profesi pendidik dalam kinerja guru. Judul dan Nama Peneliti Perbedaan kinerja guru ekonomi yang bersertifikasi dan yang tidak bersertifikasi pada SMA Se- Kabupaten Temanggung Listiani, 2010 Pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru ekonomi akuntansi SMA dan SMK se- Kabupaten Jepara. Farida Ulfa, 2009 Perumusan masalah Membedakan kinerja guru bersertifikasi dan guru yang tidak bersertifikasi Mengetahui pengaruh sertifikasi guru terhadap kinerja guru dan membedakan kinerja guru sertifikasi dan non sertifikasi Kesimpulan Tidak ada perbedaan antara kinerja guru akuntansi bersertifikasi dengan guru yang tidak bersertifikasi pada SMA se-kabupaten Temanggung Sertifikasi guru berpengaruh terhadap kinerja guru ekonomi akutansi SMA dan SMK se-kabupaten jepara. Ada perbedaan antara kinerja guru sertifikasi dan non sertifikasi Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 2.3 Kerangka Pikir Salah satu standar yang berkaitan langsung dengan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan adalah standar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, khususnya guru. Peran dan tugas yang diemban oleh guru sangat berat, untuk memperoleh hasil yang optimal atau yang diharapkan serta bertanggung jawab. Sugiyono (2012:89)

18 Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut, guru sebagai tenaga profesional wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi, serta sehat jasmani dan rohani, sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Kualifikasi akademik untuk guru adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang guru yang dibuktikan dengan ijazah yang mencerminkan kemampuan akademik yang relevan dengan bidang tugas guru. Berdasarkan penelitian tersebut maka peneliti mempunyai kerangka pikir dalam peran sertifikasi profesi pendidik dalam kinerja guru di SDN Pamaroh II Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan, sebagai berikut: Analisis peran sertifikasi profesi pendidik dalam kinerja guru di SDN Pamaroh II Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan Pelaksanaan sertifikasi profesi pendidikdi SDN Pamaroh II Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan Kinerja guru bersertifikasi di SDN Pamaroh II Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan Disiplin kinerja guru (perencanaanpelaksanaan, dan evaluasi terhadap pembelajaran) Pengawasan kinerja guru bersertifikasi Evaluasi program sertifikasi profesi pendidik dalam kinerja guru di SDN Pamaroh II Kecamatan Kadur Kabupaten Pamekasan Gambar 2.1 Kerangka Pikir