LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL

dokumen-dokumen yang mirip
Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari

NO. Hal yang diungkap Daftar Pertanyaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada prinsipnya sebagai makhluk sosial, antara individu yang satu dengan

Transkrip Wawancara dengan Suami Broken Home

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

SEKENARIO BIMBINGAN DAN KONSELING KELUARGA

BAB IV ANALISIS DATA

STUDI KASUS PENERAPAN MODEL KONSELING REALITAS UNTUK MENGATASI RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII B SMP 3 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Naskah Film Pendek. Sahabat Karib

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Tentang Proses Bimbingan dan Konseling Islam dengan Terapi

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI PERILAKU FIKSASI

BAB IV ANALISIS DATA. Analisis dengan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT) didalam Menangani

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi

A. LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN PENGURUS PANTI 2. WAWANCARA DENGAN ANAK PANTI ASUHAN

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisis Faktor-faktor yang melatar belakangi post power syndrome. seorang pensiunan tentara di Kelurahan Kemasan Krian

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I

Mungkin banyak yang berpikir, Ah kalo cuma kenalan doang, gue juga bisa.

Transkrip Wawancara dengan Anak Korban Broken Home

"Ya ampun ini anak pikirannya makan terus. Hahahaha," jawab Ricky "Yah keliatan kali dari pipi Ki. Hahaha," timpal Cella Persahabatan yang nyaris

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat penting artinya untuk

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Secara umum kebiasaan menonton sinetron di SMP Negeri 5 Bandung

"BOLA DAN CINTA" TRI ISTANTO S1TI-07

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF PADA SEORANG IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

Aku dan adik kelasku.

BAB I PENDAHULUAN. Pondok Pesantren Daar el-qolam merupakan salah satu pondok pesantren

Menangani Kecemasan pada Korban Perkosaan. membandingkan data teori dengan data yang ada di lapangan.

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS INDONESIA KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA ANALISA PROSES INTERAKSI

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

yang putih. Cukuplah menutupi kulit Bayu yang sedikit hitam. Karena saking pemalunya, jangankan untuk minta nomor hp Fivin, ngajak kenalan aja Bayu

BAB IV ANALISIS DATA. data-data yang sudah diperoleh dan dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Analisis

PERANCANGAN FILM KARTUN

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI RENDAH DIRI SEORANG SANTRI

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tugas perkembangan yang sangat penting yaitu mencapai status

LAMPIRAN-LAMPIRAN. a. Menurut bapak, seperti apa kecerdasan emosi dan spiritual?

Selesai mandi, istri keluar kamar mandi. Tubuhnya ditutupi handuk. Sambil mengeringkan rambut menggunakan handuk, istri berjalan menuju meja rias.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

Tekadku Karena Mimpiku

BAB IV ANALISIS DATA. dari lapangan berdasarkan fokus permasalahan yang diteliti. Berikut dibawah ini merupakan analisis data tentang faktor, proses

BAB I PENDAHULUAN hingga (Unicef Indonesia, 2012). Menurut Departemen Sosial

TILL DEATH DO US PART

PEDOMAN WAWANCARA. 3. Pernahkah anda melakukan usaha untuk menggugurkan kandungan? tua/pasangan/orang-orang terdekat anda?

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM MELALUI KONSELING KARIR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA DI KELURAHAN SIWALANKERTO SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA. bimbingan dan konseling Islam yang terjadi di lapangan dengan teori yang

Psikologi Konseling MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10

Sang Pangeran. Kinanti 1

BAB III PENYAJIAN DATA. dengan masuk dari Gubeng Airlangga kemudian belok ke kanan menuju. terletak di Gubeng Klingsingan 1/7 Surabaya.

a. Berapa lama mereka menikah b. Apa yang diharapkan dari hubungan pernikahan yang sedang dijalani 4. Perbedaan Tingkat Pendidikan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau Adolescene berasal dari bahasa latin, yaitu adolescere yang

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Islam dengan cognitive

VERBATIM WAWANCARA KONSELING

Psikologi Konseling Pendekatan Terapi Realitas (Reality Therapy)

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

Psikologi Konseling Agustini, M.Psi., Psikolog MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS (BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENGATASI KEJENUHAN ISTRI MENGURUS

Ingatan lo ternyata payah ya. Ini gue Rio. Inget nggak? Rio... Rio yang mana ya? Ok deh, gue maklum kalo lo lupa. Ini gue Rio, senior lo di Univ

Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

THE COUNSELING INTERVIEW

BAB IV ANALISIS TERAPI REALITAS UNTUK MEMBANTU PENYESUAIAN DIRI SANTRI MADRASAH DINIYAH

Sepanjang jalan tiada henti bercerita dan tertawa, aku menghitung bintang-bintang dan tak terasa sudah sampai di tempat mie ayam rica-ricanya Pasti

DRAFT PEDOMAN MIKRO KONSELING (2 SKS) DAN PRAKTIKUM KONSELING(4 SKS) SEMESTER GENAP 2012/2013

BAB IV ANALISIS DATA

Tugas Mid Semeter. Membuat Naskah Film Pendek

BAB IV ANALISA DATA. konselor sekaligus peneliti. Analisa ini disajikan dalam bentuk penulisan analisa

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA. belajar siswa. Data ini berdasarkan hasil observasi, interview, angket kecanduan

BAB IV ANALISIS DATA. dan dokumentasi maka konselor/peneliti melakukan analisis data. Analisis data

MODEL KONSELING (Untuk Peer-Counseling) PLPG Rayon 142

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. PADA Sdr.W DENGAN HARGA DIRI RENDAH. DI RUANG X ( KRESNO ) RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. 1. Inisial : Sdr.

A. Identitas : Nissa (Nama Samaran)

hmm. Kakak adalah anak laki-laki satu-satunya. Sementara saya adalah anak perempuan satu-satunya. Kami hanya dua bersaudara tapi tidak satu pun kedama

Kisah Tentangmu. Sebuah kumpulan kisah-kisah tentangmu.. Zhie & Dilla

ANGKET PENDIDIKAN ORANGTUA. Agar penelitian ini lancar, dimohon siswa-siswi yang menjadi sampel dapat menjawab angkat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibentuk. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan

BAB IV ANALISIS PROSES DAN HASIL PELAKSANAAN TERAPI SABAR UNTUK MENGATASI STRES

Aditya Widiatmoko 09 S1-TI MAIN CATUR. pagi-pagi berangkat sekolah bersama, saling menunggu dan menjemput didepan rumah.

Pedoman Wawancara Siswi Sebagai Informan Tambahan Nama : Kelas : Pertanyaan 1. Menurut Adik penting tidak rasa percaya diri saat berpidato? Alasannya?

DATA PERCAKAPAN. pada saat anak sedang mengerjakan tugas di dalam kelas)

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat disamping

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan

BAB IV ANALISIS DATA. Setelah diperoleh data dari lapangan melalui wawancara, observasi, dan

Pedoman Wawancara Proses Komunikasi Antarpribadi Efektif Pegawai P2TP2A Kabupaten Serdang Bedagai dengan Anak Korban Kekerasan Seksual

PANDUAN REFLEKSI/PENGAMATAN PRAKTIK PENDEKATAN KONSELING BEHAVIORAL FASE PROSES KONSELING

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM DENGAN TERAPI REALITAS DALAM MENANGANI KECEMASAN SEORANG AYAH

LAMPIRAN. Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

INSTRUMEN PENCATAT DATA. No. Informan Komponen Indikator Data Metode Guru BK Pelaksanaan program BK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TEKNIK LAYANAN KONSELING PERORANGAN

Kisi-Kisi Skala Dukungan sosial Orang tua

Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara

Sambutan dan Dialog Presiden RI - Peresmian Pasar Rakyat Doyo Baru, Jayapura, 30 April 2016 Sabtu, 30 April 2016

Transkripsi:

LAPORAN KONSELING INDIVIDUAL A. Identitas Konseli Nama : E Umur : 16 tahun Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam Domisili : Yogyakarta B. Deskripsi Masalah yang Dikeluhkan Konseli adalah anak tunggalketiga dari 5 bersaudara. Dari segi sosial, pergaulan E cenderung menutup diri dengan orang baru. Saat ini, E merupakan siswa kelas XI di SMA Negeri 7 Yogyakarta. Dia mengalami kendala dalam pergaulan serta dia sering melamun sehingga dia kadang saat diam terlalu lama ia bisa merasa sangat sedih dan serta tiba-tiba sangat senang walaupun ia sebenarnya gak tahu apa yang menyebabkan itu. Ia sering melamun tentang hal-hal yang terjadi dimasa SD dan SMP. C. Kerangka Kerja Teoretik Reality Therapy (Terapi Realitas) merupakan suatu bentuk hubungan pertolongan yang praktis, relatif sederhana dan bentuk bantuan langsung kepada konseli, yang dapat dilakukan dalam rangka mengembangkan dan membina kepribadian konseli secara sukses, dengan cara memberi tanggung jawab kepada konseli yang bersangkutan. Terapi Realitas berprinsip seseorang dapat dengan penuh optimis menerima bantuan dari terapis/konselor untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar dan mampu menghadapi kenyataan tanpa merugikan siapapun. Pendekatan yang dikembangkan oleh William Glasser ini lebih menekankan masa kini, maka dalam memberikan bantuan tidak perlu melacak sejauh mungkin pada masa lalunya, sehingga yang paling dipentingkan adalah bagaimana konseli dapat memperoleh kesuksesan pada masa yang akan datang. Beberapa ciri Reality Therapy antara lain : (1) Menolak adanya konsep sakit mental pada setiap individu, yang ada adalah perilaku tak bertanggungjawab tetapi masih dalam taraf mental yang sehat; (2) Berorientasi pada keadaan yang akan datang dengan fokus pada perilaku yang sekarang yang mungkin diubah, diperbaiki, dianalisis dan ditafsirkan. Perilaku masa lampau tidak bisa diubah tetapi diterima apa adanya, sebagai pengalaman yang berharga; (3) Menekankan aspek kesadaran dari konseli yang harus dinyatakan dalam perilaku tentang apa yang harus dikerjakan dan diinginkan oleh konseli. Tanggung jawab dan perilaku nyata yang harus diwujudkan konseli adalah sesuatu yang bernilai dan bermakna dan disadarinya; (4) Menekankan konsep tanggung jawab agar

konseli dapat berguna bagi dirinya dan bagi orang lain melalui perwujudan perilaku nyata. D. Diagnosis masalalu. Suka melamun karena kurang kegiatan dirumah serta selalu mengingat-ingat E. Prognosis Membantu konseli agar dapat aktif membantu diri dengan mengisi hari-harinya dengan kegiatan yang dapat mengurangi kegiata melamunnya. F. Tujuan Konseling Mendorong konseli agar berani berkomitmen dan bertanggung jawab serta memikul segala resiko yang ada, sesuai dengan kemampuan dan keinginannya dalam perkembangan dan pertumbuhannya. G. Layanan Konseling 1. Pendekatan yang digunakan Reality Therapy (Terapi Realitas). Pendekatan ini digunakan dengan alasan bahwa konseli hendaknya bertanggungjawab atas apa yang telah menjadi pilihannya, yaitu pindah ke Bimbingan dan Konseling, dan menghadapi segala konsekuensinya. 2. Teknik Konselor membantu konseli untuk merumuskan perilaku tertentu yang akan dilakukannya dan juga melalui humor. Humor digunakan untuk mendorong suasana yang segar dan rileks. Secara verbal dapat juga digunakan untuk memotivasi konseli dan memberikan penguatan atau mungkin konfrontasi. 3. Langkah-langkah konseling yang ditempuh Mengawali Konseling. Bentuknya berupa attending agar konseli merasa diterima dan nyaman dengan konselor. Konselor juga menciptakan rapport, yaitu hubungan baik dengan konseli agar timbul rasa percaya konseli bahwa segala usaha konselor disadari benar oleh konseli untuk kepentingannya. Inti Konseling. Konseli didorong untuk mengatakan perasaan-perasaannya saat menjalani konseling, bukan berkutat dan menceritakan masa lalu. Memotivasi konseli untuk menyadari apa yang menjadi tanggung jawabnya saat ini. Mengakhiri Konseling. Setelah konseli memperoleh pemahaman tentang dirinya dan menyadari tanggung jawab yang dimiliki, konseling akan memasuki tahap akhir. Konseli memiliki kepercayaan terhadap dirinya bahwa dia mampu menghadapi segala konsekuensi atas pilihannya.

4. Pelaksanaan konseling Selama konseling, konselor berperan sebagai motivator, yang mendorong konseli untuk : (a) menerima dan memperoleh keadaan nyata, baik dalam perbuatan maupun harapan yang ingin dicapainya; dan (b) merangsang konseli untuk mampu mengambil keputusan sendiri, sehingga tidak menjadi individu yang hidup selalu dalam ketergantungan yang dapat menyulitkan dirinya sendiri. Konselor juga berperan sebagai moralis yang memegang peranan untuk menentukan kedudukan nilai dari tingkah laku konseli. Konselor akan memberi pujian apabila konseli bertanggung jawab atas perilakunya, dan sebaliknya. Teknik humor dipakai dalam keadaan tertentu yang memungkinkan konseli merasa rileks atau konseling menjadi proses yang tidak menegangkan seperti diadili. H. Hasil Layanan yang Dicapai Konseli dapat membuat kontrak dengan konselor dan membuat kegiatan baru sesuai apa yang diinginkan konseli dan apabila itu dilanggar maka konseli bertanggungjawab dan menerima konsekuensi yang telah dibuat konseli sendiri. I. Rencana Tindak Lanjut Apabila konseli kembali mengalami kebiasaannya melamun dan masih sering kurang stabil emosinya, dapat dilakukan konseling ulang. Jika konselor sudah tidak dapat menangani karena ada sebab-sebab tertentu, maka dilakukan referal.

No Tokoh Dialog Keterangan Keterampilan Teknik 1. E Mas saya mau ketemu dengan mas Menunduk sambil duduk.. 2. Praktikan Iya dek, namanya siapa dek? Attending 3. E E Sambil menunduk. 4. Praktikan Klau Boleh tahu apa ada masalah yang ingin diceritakan? Menatap E sambil terus memperhatika nnya 5. E Gini mas, saya itu merasa kalau saya itu big polar. 6. Praktikan Bigpolar, kenapa dek kmu kok bisa merasa kalau kamu itu big polar? 7. E Karena saya itu kadang-kadang merasa sangat sedih dan samgat senang kejadian kayak ini itu terjadi secara tidak aku sadari mas. 8. Praktikan Em gitu ya dek, saat apa saja adik merasakan hal-hal seperti itu? 9. E Saya merasakan hal-hal itu saat aku sedang melamun mas. Ya bisa terjadi di sekolahan sama dirumah mas. 10. Praktikan Ok. Kalau boleh tahu kegitan adik dirumah apa saja sepulang sekolah? 11. E Ya kalau pulang sekolah saya hanya tidur mas kalau gak itu ya hanya dikamar mas dan sebenarnya saya itu bosen dengan kegiatan ini mas. 12. Praktikan Bosen? Hla adik tidak mencoba untuk mencari kegiatan baru disekolah atau dirumah, semacam ekstrakurikuler atau main sama teman-teman gitu? 13. E Saya males mas kalau ikut kegiatan kayak itu, dan aku tu pengennya main tpi sama ibuk aku gak boleh main kalau tidak sama temen-temenku 14. Praktikan Adik tadi bilang pengen main tpi adik gak boleh main sendiri keluar rumah jika tidak bersama temanmu. Kalau boleh tahu mengapa adik gak ngajak temen- Merasa murung dan sedih Attending Empati

temen adik aja untuk cari hiburan atau kegiatan keluar? 15. E Teman-teman saya itu klau saya ajak main pasti mereka bilang baru ada acara padahal aku tahu kalau temenku ini mau main sama gengnya atau temanku yang lain. 16. Praktikan Berpikir positif aja dek jangan berburuk sangka. 17. E Hla gimna Mas saya merasa kalau temen-temenku itu tidak senang denganku. 18. Praktikan Em, kalau boleh thu temen adik itu merasa tidak suka dengan adik karena apa? 19. E Gak tahu mas mungkin karena kebiasaanku ngelamun. 20. Praktikan Ya dek, Terus apa yang sebenarnya adik pingin lakukan kedepannya? 21. E Klau bisa saya pengen kebiasaan melamunku itu berkurang mas atau bahkan bisa hilang. 22. Praktikan Ok dek, adik kira-kira mau gak melakukan kontrak sama saya mengenai upaya membantu adek menghilangkan kebiasaan melamnmu? Kembali menunduk. Empati Penawaran kontrak kerja 23. E Iya mas, saya pengen saya itu kurangi kebiasaan melamunku biar saya itu tidak merasa sedih dan senang mendadak serta teman-temanku bisa dekat ma aku. 24. Praktikan Em gini dek, Dalam waktu 2 minggu ini adik harus memiliki kegiatan atau aktivitas baru di lingkungan sekolah sertaaktivitas sepulang sekolah, gimna? Hal ini bertujuan agar adik itu dapat mengisi hari-hari dengan kegiatan dan dapat perlahan mengurangi kebiasaan melamunmu. Penawaran kontrak 25. E Gimana ya mas? Harus dengan membuat aktivitas baru ya mas?

26. Praktikan Iya dek supaya kmu dapat mengurangi melamunmu tdi. 27. E Em yaudah deh mas tak cobanya dulu 28. Praktikan Jadi selama Dua minggu ini tolong cari kegiatan baru serta setiap hari upayakan mencatat kegiatan sehari-harimu dan besok saya mau lihat buku catatan harianmu. 29. E Ya mas. Terdiam cukup lama 30. Praktikan Baik dek karena waktu juga dah sore, mungkin masih ada yang mau didiskusikan sama mas tidak? Oiya besok saya tunggu hasilnya 2 minggu lagi 31. E Cukup mas 32. Praktikan Baiklah.untuk pertemuan kali ini kita cukupkan disini. Seumpama masih ada hal-hal yang menjadi masalah adik besok bisa kita bicarakan lagi. Pokoknya gak usah malu untuk bercerita. Menutup pertemuan