negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

dokumen-dokumen yang mirip
Upaya PBB dalam Resolusi Konflik Blood Diamond di Sierra Leone Tahun

KEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME. Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA

BAB I PENDAHULUAN. yaitu di daerah Preah Vihear yang terletak di Pegunungan Dangrek. Di

KETERLIBATAN INGGRIS DALAM UPAYA PENYELESAIAN PERANG SOMALIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

SENGKETA INTERNASIONAL

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengatasi konflik di Sampit, melalui analisis sejumlah data terkait hal tersebut,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai tinjauan pustaka dalam penelitian ini. Tulisan ilmiah tersebut dapat

PERAN ORGANISASI INTERNASIONAL DALAM PENYELESAIAN KONFLIK INTERNAL NEGARA : STUDI KASUS PERAN PASUKAN PERDAMAIAN PBB DI SIERRA LEONE TAHUN

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

2016, No Tahun 2004 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementeria

BAB III PERAN PBB DALAM PROSES PENYELESAIAN KONFLIK

Terjemahan Tanggapan Surat dari AusAID, diterima pada tanggal 24 April 2011

BAB V PENUTUP. diplomasi yang dibawa oleh TNI yang bergabung dalam Kontingen Garuda adalah

KEBIJAKAN PEMERINTAH FILIPINA DALAM MENANGANI GERAKAN SEPARATIS MORO DI MINDANAO RESUME SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peacebuilding. Tulisan-tulisan terebut antara lain Aid, Conflict, and Peacebuilding

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN

internasional. Kanada juga mulai melihat kepentingannya dalam kacamata norma keamanan manusia. Setelah terlibat dalam invasi Amerika di Afghanistan

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dingin menyebabkan munculnya perubahan mendasar

2 2. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kepentingan Amerika Serikat Membantu Uganda Memerangi LRA Dengan. Recovery Act

Pidato Dr. R.M Marty M. Natalegawa, Menlu RI selaku Ketua ASEAN di DK PBB, New York, 14 Februari 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perang atau konflik bersenjata merupakan salah satu bentuk peristiwa yang

BAB V KESIMPULAN. Benturan intervensi..., Rina Dewi Ratih, FISIP UI, 2008.

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

MENGATASI KONFLIK, NEGOSIASI, PENDEKATAN KEAMANAN BERPERSPEKTIF HAM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. operasi dukungan untuk perdamaian sejak tahun PSOs pertama yaitu An

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan dari manusia lainnya,

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB V PENUTUP. Skripsi ini meneliti mengenai peran Aceh Monitoring Mission (AMM)

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEAMANAN NASIONAL

BAB II PERAN PBB DALAM KONFLIK INTERNASIONAL. dengan PBB untuk bekerja bagi perdamaian dunia. Secara resmi terbentuk pada

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

PERBANDINGAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI AMERIKA SERIKAT TERHADAP NEGARA- NEGARA ISLAM PADA MASA PEMERINTAHAN GEORGE WALKER BUSH DAN BARACK OBAMA RESUME

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

"Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia"

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

sanksi terhadap intensi Kiev bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga konflik Ukraina dijadikan sebagai instrumen balance of power di Eropa Timur.

PERANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DALAM UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK ISRAEL-PALESTINA TAHUN

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

BAB I PENDAHULUAN. PBB adalah organisasi internasional yang didirikan pada tahun Saat

Westget Mall diperkirakan merupakan supermarket milik Israel yang sering dikunjungi orang-orang asing.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan mobilisasi atau perpindahan tanpa batas yang menciptakan sebuah

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA

Pada pokoknya Hukum Internasional menghendaki agar sengketa-sengketa antar negara dapat diselesaikan secara damai he Hague Peace

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah

Nota Kesepahaman. antara Pemerintah Republik Indonesia Dan. Gerakan Aceh Merdeka

Society ISSN :

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang optimal government terutama dibidang kerja sama dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

BAB I PENDAHULUAN. Pasukan Perdamaian PBB, atau yang dikenal sebagai pasukan peacekeeping,

BAB 5 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN TERORISME

PENDAHULUAN. alam atau krisis kemanusiaan yang diakibatkan oleh benturan kepentingan antara para aktor

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

BAB I PENDAHULUAN. dan pelaksanaan HAM lebih banyak dijadikan objek power game diantara blokblok

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan kesimpulan dari pembahasan di atas mengenai. perlindungan pihak ICRC ditinjau dari Konvensi Jenewa 1949 dan

BAB V KESIMPULAN. berbatasan langsung dengan Negara Laos, Kamboja, Vietnam adalah Negara yang

Telah menyetujui sebagai berikut: Pasal 1. Untuk tujuan Konvensi ini:

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL

Tabel 1. Potensi Ancaman Perang Asimetris di Indonesia Ditinjau dari Berbagai Aspek Pelaku Sasaran Skala Metode Motif Dampak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka yang berkaitan mengenai

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. adalah kawasan yang memiliki jumlah perang sipil yang cukup banyak. Bahkan

BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian antar negara-negara

KEJAHATAN TRANSNASIONAL DI INDONESIA DAN UPAYA PENANGANANNYA. Penyunting Humphrey Wangke

turut melekat bagi negara-negara di Eropa Timur. Uni Eropa, AS, dan NATO menanamkan pengaruhnya melalui ide-ide demokrasi yang terkait dengan ekonomi,

ETIKA PERANG. Oleh Dewi Triwahyuni

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BENTUK KERJA SAMA ASEAN

BAB III STRATEGI UNISFA DALAM PENYELESAIAN KONFLIK ABYEI. 2011, Perserikatan Bangsa Bangsa membentuk United Interim Securtiy for Abyei (UNISFA)

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

I. PENDAHULUAN. Konflik Hizbullah-Israel dimulai dari persoalan keamanan di Libanon dan Israel yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Konflik oleh beberapa aktor dijadikan sebagai salah satu cara

Transkripsi:

BAB IV KESIMPULAN Sejak berakhirnya Perang Dingin isu-isu keamanan non-tradisional telah menjadi masalah utama dalam sistem politik internasional. Isu-isu keamanan tradisional memang masih menjadi masalah hingga kini, namun demikian isu keamanan non-tradisional ternyata dapat mempengaruhi keamanan suatu negara atau wilayah baik secara langsung maupun tidak langsung. Isu-isu nontradisional antara lain mencakup masalah-masalah, seperti; lingkungan, kemiskinan, populasi, migrasi, terorisme, intervensi kemanusiaan, kejahatan yang terorganisir dan konflik internal. Sebagian besar konflik tajam saat ini bukanlah perang antar negara yang saling bersaing seperti di masa lalu, tetapi terjadi di dalam negara itu sendiri. Banyak di antaranya yang bercampur-baur dengan konsep-konsep identitas, bangsa, dan nasionalisme, serta kebanyakan berakar pada persaingan untuk memperebutkan sumber daya, pengakuan dan kekuasaan. Meskipun konflikkonflik itu tampak berbeda satu sama lain pada dasarnya ada kesamaan isu kebutuhan yang tak terpenuhi, dan pentingnya mengakomodir kepentingan mayoritas dan minoritas. Konflik sekarang ini merupakan campuran dari berbagai penyebab yang rumit. Akar penyebabnya secara esensial kemungkinan adalah internal, tetapi menjadi ruwet karena terlibatnya masalah penyeberangan batas, baik oleh negara atau kepentingan ekonomi, serta keterlibatan pelaku non-negara. Konflik-konflik yang terjadi di Afrika sekarang ini menunjukkan campuran penyebab yang sangat parah, berupa pertikaian sipil dan ekspor illegal sumbersumber daya alam yang mendorong pembelian senjata. Disamping itu, konsekuensi-konsekuensi dari konflik bisa dengan cepat menjadi konflik internasional karena adanya arus senjata illegal, terorisme, perdagangan gelap narkotika, mengalirnya para pengungsi dan rusaknya lingkungan. Isu-isu seperti masalah kemiskinan, kejahatan yang terorganisir dan konflik internal, juga terjadi di Afrika Barat, dimana semua isu-isu keamanan tradisional tersebut saling berhubungan satu sama lainnya. Pada umumnya, 1

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk memimpin negaranya, sehingga pada akhirnya hal ini berdampak pada ketidakmampuan mereka untuk menjalankan pemerintahan dengan baik dan mengatasi berbagai pemberontak. Hal inilah pula yang terjadi di Sierra Leone. Keberadaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, di antaranya, adalah karena tujuan mempertahankan perdamaian dan keamanan di dunia. Karenanya, salah satu kegiatan utamanya adalah penyelesaian konflik suatu tugas yang dewasa ini menjadi semakin rumit sejak sebagian besar konflik menjadi konflik internal faksional atau perlawanan sipil, walaupun seringkali mempunyai akibat eksternal yang sangat serius. Ketegangan, konflik, maupun perang, memang merupakan suatu gejala yang selalu terjadi dalam percaturan masyarakat internasional dan tidak ada satu negara pun yang dapat mengatasi hal tersebut secara sekaligus. Adanya kenyataan itulah, maka didirikan PBB untuk menghindari makin meningkatnya ketegangan menjadi berbagai macam konflik dan berangsurangsur mencapai upaya perdamaian. Operasi perdamaian PBB merupakan suatu alternatif mekanisme PBB dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia. Operasi perdamaian PBB bukan didirikan untuk menghapus semua perbedaan pandangan antara pihak-pihak yang terlibat konflik. Secara esensial, operasi perdamaian PBB dilakukan untuk menjamin agar perbedaan pandangan tersebut tidak menghambat usaha bersama untuk mencapai sasaran yang disepakati. Operasi perdamaian PBB dilakukan dengan maksud untuk mencegah timbulnya situasi yang semakin buruk dalam suatu konflik. Namun demikian, penyelesaian sengketa secara politis dibalik konflik tersebut, bukan merupakan wewenang pasukan perdamaian. PBB awalnya telah menjadi fasilitator negosiasi pada saat terjadi konflik antar pemerintahan Sierra Leone dengan RUF. PBB sebagai organisasi internasional pada awalnya merespon permintaan pemerintah Sierra Leone untuk membantu memfasilitasi negosiasi antara pemerintahan Sierra Leone dengan RUF melalui misi eksploratif untuk menganalisis konflik tersebut. Ditunjuknya utusan khusus PBB dari Ethiopia, Berhanu Dinka, merupakan suatu usaha PBB dalam perannya sebagai inisiator, fasilitator dan mediator bagi pihakpihak yang bertikai agar dapat duduk bersama untuk menegosiasikan perjanjian 2

dengan tujuan untuk mencapai suatu kesepakatan damai. Hasil dari peran diplomasi dan mediasi PBB, awalnya dapat dilihat dari diadakannya Pemilu Sierra Leone pada Februari 1996. Peran diplomasi dan mediasi PBB yang dilakukan untuk menengahi pihak-pihak yang bertikai, memiliki efek yang cukup signifikan sebagai langkah awal untuk memulihkan perdamaian di Sierra Leone. Peranan diplomasi dan mediasi yang dilakukan PBB dilakukan untuk mencegah pertikaian supaya tidak memuncak menjadi konflik. Meskipun pada awalnya usaha negosiasi yang dilakukan oleh PBB belum berhasil menciptakan perjanjian damai antara kedua belah pihak yang bertikai tersebut, namun PBB tetap mengusahakan cara lain untuk mewujudkan perdamaian, yakni dengan melakukan penempatan para pengawas perdamaian di lapangan untuk menahan konflik dan melakukan pelucutan serta penghancuran terhadap senjata untuk mencegah pemanfaatannya dalam peperangan di kemudian hari. Dalam usahanya tersebut, PBB mendapat bantuan keamanan dari organisasi regional yaitu ECOWAS, melalui pasukan ECOMOG. Dalam hal ini, organisasi regional memiliki peran yang penting dalam operasi perdamaian mengingat kedekatan wilayah dengan daerah konflik, sehingga memiliki kekhawatiran yang besar terhadap situasi yang terjadi dan akan berusaha untuk mencegah penyebaran konflik yang dapat membahayakan keseluruhan kawasan. Melalui mandatnya terhadap UNOMSIL, PBB dapat dikatakan membantu dalam hal pengawasan gencatan senjata dan membantu para pihak yang bertikai untuk dapat menyelesaikan konflik melalui meja perundingan. Dan pada akhirnya peran PBB dapat dikatakan lebih sukses lagi melalui misi barunya membentuk UNAMSIL yang melanjutkan peran UNOMSIL dalam menjalankan mandat DK PBB. Pada mulanya memang usaha UNAMSIL dalam menjalankan tugasnya belum sepenuhnya dapat dikatakan berhasil terutama dalam pengelolaan hasil pelucutan senjata di Sierra Leone. Hal tersebut dikarenakan adanya dalih Presiden Kabbah yang tidak menghancurkan sejumlah hasil pelucutan senjata yg dilakukan oleh UNAMSIL, namun dipergunakan untuk perlengkapan militer dan polisi Sierra Leone. Namun hal tersebut tidak berpengaruh besar terhadap usaha PBB untuk mengalahkan pemberontak RUF di negara tersebut. 3

Pada akhirnya DK PBB terus meningkatkan kekuatan UNAMSIL dengan menambah jumlah pasukannya. Keberhasilan UNAMSIL dapat dilihat dari tertangkapnya pemimpin kelompok RUF, Foday Sankoh serta berhasil membebaskan separuh dari sandera yg ditangkap RUF. UNAMSIL pun berhasil melakukan pelucutan demi pelucutan senjata di Sierra Leone hingga pada akhirnya kondisi pun dapat dikatakan relatif stabil. Seluruh sandera pun pada akhirnya semua berhasil dibebaskan oleh UNAMSIL. Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa ternyata UNAMSIL mampu menjalankan salah satu mandatnya yakni melindungi warga sipil yang berada dalam ancaman kekerasan fisik. UNAMSIL juga telah membantu mengadakan pemilu guna membangun kembali kekuatan polisi lokal negara tersebut dan juga berkontribusi dalam merehabilitasi infrastruktur serta memberikan rakyat setempat bantuan-bantuan dari pemerintah. Melalui UNAMSIL, PBB juga telah membantu pemerintah Sierra Leone untuk menghentikan perdagangan ilegal berlian dan mengatur industri perdagangan di negara tersebut. UNAMSIL juga telah membantu dalam hal pengawasan serta pelatihan terhadap penduduk Sierra Leone, yang berkaitan dengan HAM, khususnya dalam menyediakan instrumen-instrumen untuk merancang Pengadilan Khusus terhadap Sierra Leone guna mengadili pihakpihak yang bertanggung jawab dalam melakukan kejahatan perang. Dan akhirnya pada tahun 2002 UNAMSIL berhasil melakukan pelucutan senjata serta demobilisasi terhadap 75.000 mantan pasukan pemberontak dan pemerintah pun mendeklarasikan bahwa perang di negara tersebut dinyatakan berakhir dan kekuasaan pemerintahan Sierra Leone pun telah dikembalikan. Tidak hanya sampai disitu, PBB juga masih terus memberikan bantuanbantuan lain seperti berusaha menyediakan lapangan pekerjaan bagi beribu-ribu pengangguran di negara tersebut, menyediakan layanan umum bagi masyarakat lokal juga merekonstruksi sekolah-sekolah, klinik-klinik, mendanai proyek-proyek pertanian serta mensponsori klinik kesehatan gratis. Dari penjelasan-penjelasan diatas dapat dilihat bahwa melalui operasi perdamaian yang dilakukan PBB, keberhasilan yang telah dicapainya serta peran lain yang telah ditunjukkannya ini membuktikan bahwa PBB sebagai organisasi internasional telah menunjukkan posisinya sebagai aktor tunggal 4

yang independen dalam melaksanakan perannya sebagai inisiator, fasilitator dan mediator khususnya di Sierra Leone. Pencapaian PBB dalam hal bantuan penjagaan perdamaian, bantuan kemanusiaan dan proses pemulihan, selama ini dapat dikatakan cukup berhasil. Hal ini kemudian dilanjutkan dengan dibentuknya UNIOSIL yang merupakan pusat dari kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan peran Peacebuilding dimana seluruh unsur PBB seperti agensi-agensi, donasi dan programnya untuk bekerja secara bersama-sama demi terwujudnya peningkatan kualitas hidup dari rakyat Sierra Leone melalui pembangunan di segala bidang kehidupan (ekonomi, sosial dan infrastruktur), pembangunan pemerintahan yang demokratis dan transparan, jaminan keamanan dan sebagainya. Namun demikian, misi PBB belum dapat dikatakan selesai sampai disitu saja karena pada kenyataannya masih ada masalah-masalah lain yang belum terselesaikan dengan tuntas di negara tersebut. Oleh karena itu langkah-langkah selanjutnya yang harus dilakukan, antara lain adalah: 1. Berkaitan dengan peran peacebuilding, PBB harus tetap mengupayakan restrukturisasi berbagai infrastruktur di Sierra Leone dan tetap mengupayakan adanya penghormatan terhadap budaya HAM di negara tersebut dengan membentuk misi baru lainnya. 2. PBB harus tetap menggencarkan dan mengawasi program pelucutan senjata, dengan maksud agar masyarakat sipil sama sekali tidak memegang senjata. Hal ini dikarenakan program pelucutan senjata sudah terbukti dapat menekan proliferasi senjata kecil dan ringan, sehingga tanpa adanya senjata, kelompok-kelompok pemberontak tidak dapat melakukan kejahatan dan aksi kekerasan. 3. PBB harus tetap meningkatkan kerjasama dengan organisasi regional dan LSM, karena peran mereka ini sudah terbukti membantu PBB dalam memulihkan perdamaian dan keamanan internasional. Selain itu, mengingat bahwa peran PBB belum selesai sampai disitu, untuk penelitian-penelitian selanjutnya, langkah-langkah yang harus dilakukan, antara lain adalah: 5

1. Mendapatkan data yang lebih banyak dan aktual mengenai tindakantindakan yang dilakukan PBB dalam proses pemulihan perdamaian dan keamanan di Sierra Leone. 2. Membahas mengenai peran peacebuilding PBB dalam upayanya merestrukturisasi berbagai infrastruktur di Sierra Leone termasuk penghormatan terhadap budaya HAM di negara tersebut, melalui misi PBB selanjutnya yaitu UNIOSIL (United Nations Integrated Office in Sierra Leone). 6