Penerapan E-Commerce Untuk Sistem Informasi Usaha Batik Khas Cianjur

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

III. METODE PENELITIAN

SISTEM INFORMASI E-BUSINESS PADA TOKO GLOBAL KOMPUTER BERBASIS WEB

Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Sepeda Motor

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Karena

WEBSITE PERIKLANAN RESTORAN

Contoh Proposal Skripsi Makalahmudah.blogspot.com

SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS WEB PADA SMP NEGERI 119 JAKARTA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Asosiatif dengan

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

PENGGUNAAN SENSOR DHT11 SEBAGAI INDIKATOR SUHU DAN KELEMBABAN PADA BABY INCUBATOR

HAND OUT STATISTIK NON PARAMETRIK

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai Identifikasi Variabel Penelitian, Definisi Variabel Penelitian,

NASKAH PUBLIKASI SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS CLIENT SERVER PADA PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI ASISTEN LABORATORIUM DOSEN ELEKTRO MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT DI POLINES

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek

EVALUASI APLIKASI SISTEM INFORMASI PRAKTEK INDUSTRI DAN TUGAS AKHIR DENGAN METODE USABILITY TESTING

I Wayan Teresna 1, Djoko Suhantono 1. Bali,Phone : , Fax: Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB II METODE PENELITIAN. penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA KELULUSAN SISWA NON-FORMAL BERBASIS WEB PADA DINAS PENDIDIKAN NASIONAL KOTA TERNATE

BAB. III METODE PENELITIAN. A.Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) DALAM MENENTUKAN PENDIRIAN LOKASI GRAMEDIA DI SUMATERA UTARA

Hubungan Layanan Informasi Dengan Kreativitas Belajar Siswa

ANALISA PENGARUH SISTEM MANAJEMEN TQC TERHADAP TINGKAT KERUSAKAN PRODUK (STUDI KASUS PADA PT. SINAR KAYU ABADI SURABAYA)

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan asosiatif simetris, yaitu hubungan yang bersifat sebab-akibat yang

UNIVERSITAS GADJAH MADA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH PEMBELAJARAN BERBASIS RISET (PBR) TAHUN ANGGARAN

BAB III METODE PENELITIAN

SISTEM INFORMASI DATA BARANG INVENTARIS BERBASIS WEB PADA KEJAKSAAN NEGERI TERNATE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

APLIKASI PEMBAYARAN PIUTANG DI RS JASA KARTINI KOTA TASIKMALAYA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK KREDIT PEMILIKAN RUMAH BANK UOB MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTHING

PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN USAHA KOMPUTER DI KOTA BANJARMASIN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang

The Production Process and Cost (I)

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

~J~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA MEGA KUNINGAN

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif dengan analisa

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

PENERAPAN ALGORITMA ELECTRE DALAM MENENTUKAN LOKASI SHETLER TRANS JOGJA

PENGARUH MODEL PRODUK TERHADAP TINGKAT VOLUME PENJUALAN Studi Kasus Pada Telepon Selular Merek Nokia Pada PT. Bimasakti

Watermarking dengan Algoritma Kunci Publik untuk Verifikasi dan Otentikasi Citra

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

HUBUNGAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 89 TAHUN 2013 TENTANG PANDUAN RANCANG KOTA KORIDOR CILEDUG

III. METODE PENELITIAN. ilmiah, apabila penelitian tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. analisis paired sample T-test yaitu Ada atau tidaknya Pengaruh Terapi Rational

EVALUASI DANA PENSIUN DENGAN METODE BENEFIT PRORATE CONSTANT PERCENT. Abstrak

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam

ANALISIS DINAMIK ANTARA KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM WAKTU KONTINU

Penerapan Metode Saw Dalam Menentukan Juara Dance Sekolah Menengah Pertama

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI E-COMMERCE PADA RUMAH SONGKET PUSAKO MINANG PANDAI SIKEK

BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK (BPS) 3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia

Liston Hasiholan 1) dan Sudradjat 2)

III. METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai teknik pokok. Penelitian yang bersifat

UNIFIED MODELLING LANGUAGE (UML) APLIKASI PENJUALAN PADA TOKO BUKU (STUDI KASUS)

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN TINGKAT KELULUSAN MAHASISWA DENGAN DATA INDUK MAHASISWA. Beta Noranita 1, Nurdin Bahtiar 2

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. berikut analisa sistem lama yang berjalan:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGUKURAN RELIABILITAS DAN VALIDITAS SOAL MATEMATIKA BIDANG TEKNIK UNTUK TES MASUK CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PERANCANGAN APLIKASI WEB PROMOSI KAIN BATIK BASUREK SECARA ON-LINE PADA GALLERY BATIK RATU SAMBAN BENGKULU MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN PHP

Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kualitas Produk Pada CV DUA SINGA Banyuwangi

BAB III RANCANGAN PENELITIAN. tujuan utama yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk memperoleh

Fiskal vs Moneter Kebijakan Mana Yang Lebih Effektif?

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENENTUKAN LETAK LOKASI PASAR SWALAYAN BARU KOTA SEMARANG DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

MANUAL PROSEDUR MEKANISME PROSES PENGAJUAN JUDUL, PEMBIMBINGAN, PENDAFTARAN UJIAN, DAN PELAKSANAAN UJIAN SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini adalah Madrasah Hifzhil. Yayasan Islamic Centre Medan yang terletak di Jl.

Irlyna, et al., Perhitungan Persediaan Obat dengan Metode Economic Order..

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN KONTRAK PT. TELKOM AKSES MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING M.

ANALISIS PENGARUH HARGA JUAL DAN SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN AYAM POTONG DI UD. SUPPLIER DAGING AYAM KOTA TANGERANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISA PENGUKURAN

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal PENGARUH MUTU PELAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPATUHAN BEROBAT PASIEN KUSTA DI PUSKESMAS KOTA PALU ABSTRAK

IDENTIFIKASI TANAMAN KACANG-KACANGAN BERDASAR ZAT HARA LAHAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRE (STUDI KASUS:DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL)

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI WAHANA GERAK MANDIRI YANG ADAPTIF MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN HIERARCHICAL EXTENDED KOHONEN MAP (HEKM)

BAB III METODE PENELITIAN. Sedangkan penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 6 Kerinci Kanan,

Adopsi Sistem ERP Pada Aplikasi Pengadaan Aset Tetap Pada Sebuah Perusahaan Media Cetak

Gambar 4.3. Gambar 44

langsung dilokasi obyek penelitian yang berkaitan dengan kegiatan yang Teknik ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang jumlah karyawan di

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Transkripsi:

Ai Musifah Pogam Studi Teknik Infomatika Univesitas Suyakancana aimusifah.unsu@gmail.com Tuti Sopinah Pogam Studi Teknik Infomatika Univesitas Suyakancana tutisopinah@gmail.com Abstak Kabupaten Cianju memiliki potensi dibidang pengembangan pembedayaan ekonomi masyaakat batik khas Cianju. Namun, belum sepenuhnya dan seluuhnya digali secaa maksimal. Semuanya itu haus dilakukan secaa baik, tekoodinasi dan sinegis khususnya dai pemasaan, teknologi, akses infomasi, dan jaingan usaha. Pekembangan e-commece sebagai inisiatif oganisasi dengan mempehitungkan kebutuhan untuk mengatasi masalah stategi budaya, bisnis, manajeial, dan oganisasi seta teknis desain dan implementasi. Pembuatan aplikasi web telah memiliki dampak yang mendalam pada dunia bisnis. Tumbuhnya e-commece diawali dengan banyaknya masyaakat yang telah familia dengan intenet yang dapat diakses melalui alat elektonik. Selain itu, pegesean tansaksi jual beli pasa konvensional ke pasa online kian hai kian meningkat. Dai hasil penelitian yang telah dilakukan, dengan adanya website batik khas Cianju ini membantu Dahlia Batik Gentuan untuk mempomosikan batik khas Cianju yang ada di Dahlia Batik Gentuan dengan lebih luas, tidak tebatas oleh tempat dan waktu, tansaksi penjualan yang lebih mudah, dan dapat menjangkau pelanggan dengan lebih luas. Kunci : Teknologi, E-Commece, Batik 1. Pendahuluan 1.1 Lata Belakang Istilah pedagangan elektonik beubah dengan bejalannya waktu. Dahulu, pedagangan elektonik dapat beati pemanfaatan tansaksi komesial, namun saat ini bekembang menjadi istilah yang lebih tepat, yakni pedagangan web. Dengan poses tansaksi yang sangat mudah dan cepat, membuat masyaakat lebih meliliik melakukan tansaksi jual beli melalui online. Kaena dengan tansaksi ini, kita dapat menghemat waktu dan tidak haus epot untuk pegi ke pusat pembelanjaan untuk mencai poduk yang kita inginkan. Menuut iset yang dipakasai oleh Indonesia E- Commece Association (idea), Google Indonesia, dan TNS (Taylo Nelson Sofes), petumbuhan e-commece di Indonesia kian menjamu kaena disetai meningkatnya aktivitas tansaksi online oleh masyaakat. Tahun 2013 nilai pasa e-commece Indonesia mencapai $8 milia (Rp 94,5 tiliun) dan dipediksikan di tahun 2016 akan meningkat 3 kali lipat menjadi $25 milia (Rp 295 tiliun). Kabupaten Cianju yang memiliki bebagai potensi. Namun, belum sepenuhnya dan seluuhnya digali secaa maksimal. Kekhasan Cianju, tidak hanya bekutat dengan tauco dan manisan. Sebab, salah satu cii khas kota pelintasan ini juga tedapat pada sisi keajinan, dan telah diakui ditingkat Intenasional yaitu keajinan batik khas Cianju. Oleh kaena itu dipelukan Lembaga Pengkajian Pengembangan Pembedayaan Ekonomi Masyaakat Batik dan cindamata khas Cianju dai pemasaan, teknologi, akses infomasi, jaingan usaha dan lain sebagianya seta dengan menggali bebagai potensi dan peluang yang dimiliki Kabupaten Cianju. Semuanya itu haus dilakukan secaa baik, tekoodinasi dan sinegis dai Pemeintah, Dunia Usaha dan Masyaakat. Pengusaha keajinan batik khas Cianju pelu melakukan pengembangan penyebaluasan infomasi dan membudayakan wiausaha dikalangan masyaakat tentang pebatikan di Kabupaten Cianju. Pemasalahan yang dihadapai oleh pengusaha keajinan batik khas Cianju, ketika peusahaan ini hanya menggunakan sistem konvensional untuk kepeluan penyebaan infomasi, pemasaan, dan penjualannya. Oleh kaena itu, dipelukan suatu sistem yang baik untuk memudahkan dalam poses kegiatan tesebut, sehingga pelu dilakukan analisa dan peancangan sistem infomasi yang bebasis e-commece. Intenet telah memiliki dampak yang signifikan tehadap poses pengembangan sistem infomasi. Namun, secaa khusus pean metodologi pengembangan pelu dipehatikan secaa khusus. 1.2 Rumusan Masalah Dai lata belakang di atas maka dapat diumuskan suatu umusan masalah sebagai beikut: 1. Bagaimana menganalisa dan meancangan jenis Sistem infomasi yang dibutuhkan? 2. Bagaimana menganalisa metodologi yang digunakan? 3. Bagaimana mengimplementasikan semua analisis dan peancangan yang telah dilakukan? 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan dai pengembangan sistem ini adalah untuk membeikan kemudahan dalam poses pemasaan, infomasi poduk dan tansaksi penjualan tanpa haus menggunakan sistem konvensional bagi pelanggan dan pengusaha melalui sebuah aplikasi e-commece batik khas Media Junal Infomatika Vol.7 No.2, Peiode Oktobe 2015 28

Cianju pada Dahlia Batik Guntuan. Manfaat yang dihaapkan dengan adanya aplikasi ini adalah : 1. Mempemudah dalam mengetahui infomasi bebagai macam agam batik khas Cianju, sepeti : sejaah, jenis batik, caa pembuatan, haga dan tansaksi. 2. Pengawasan tansaksi dapat lebih mudah, kaena aplikasi ini juga mengimfomasikan mengenai stock baang dan poses pembayaan online. 1.4 Batasan Masalah Adapun batasan masalah dai penelitian ini adalah : 1. Aplikasi sebagai media pomosi batik khas Cianju. 2. Jenis E-Commece yang digunakan adalah B2C. 3. Aplikasi menangani tansaksi pembelian batik khas Cianju. 4. Tansaksi pembayaan dilakukan melalui tansfe lewat ekening. 1.5 Metodologi Penelitian 1. Studi Liteatu (Liteatu Review) Mempelajai dan memahami teoi-teoi yang menjadi pedoman dan efeensi dalam penyelesaian masalah yang akan dibahas dalam tesis ini dan mempeljai penelitian yang bekaitan dengan masalah yang sedang diteliti. 2. Mengumpulkan Data Mengumpulkan data-data yang behubungan dengan oganisasi yang diteliti dengan mengumpulkan dokumentasi oganisasi, melakukan pengamatan dan wawancaa dengan pihak-pihak yang tekait. 3. Metode Rekayasa Peangkat Lunak Dalam tahap peancangan dan design sistem, pemodelan yang akan digunakan adalah Pemogaman Beoientasi Objek dengan implementasi menggunakan UML (Unifiede modeling Language) 2. Landasan Teoi 2.1 Penjualan Penjualan menuut Rangkuti (2008, hal: 48) adalah suatu poses kegiatan yang dipengauhi oleh bebagai fakto social, budaya, politik dan ekonomi dan manajeial. Akibat dai bebagai fakto tesebut masing-masing individu maupun kelompok mendapatakan kebutuhan dan keinginan engan menciptakan, menawakan, dan menukakan poduk yang memilki nilai komuditas. Menuut Basu (2001) penjualan adalah sistem keseluuhan dai kegiatan yang ditunjukkan untuk meencanakan, menentukan haga, mempomosikan dan mendistibusikan baang, jasa, ide kepada pasa sasaan aga dapat mencapai tujuan oganisasi. Dai bebeapa definisi diatas, Nampak dengan jelas bahwa penjualan itu meupakan sejumlah kegiatan yang tejadi akibat pepindahan baang atau jasa dai tangan podusen hingga ke tangan konsumen dan tecakup didalamnya segala kegiatan sebelum dan sesudah pemindahan baang atau jasa tesebut. 2.2 E-Commece Pedagangan Elektonik (E-Commece = electonic commece) adalah bagian dai e-lifestyle yang memungkinkan tansaksi jual beli dilakukan secaa online dai sudut tempat mana pun (Hidayat, 2008:5). E-Commece juga dapat diatikan sebagai suatu poses bebisnis dengan menggunakan teknologi elektonik yang menghubungkan antaa peusahaan, konsumen dan masyaakat dalam bentuk tansaksi elektonik dan petukaan/penjualan baang, sevis, dan infomasi secaa elektonik (Munawa, 2009:1). Sedangkan pengetian E-Commece (Pedagangan Elektonik) menuut Jony Wong (2010:33) adalah pembelian, penjualan dan pemasaan baang seta jasa melalui sistem elektonik. Sepeti televisi, adio dan jaingan kompute atau intenet. Menuut Vemaat (2007:83) E-Commece meupakan tansaksi bisnis yang tejadi dalam jaingan elektonik sepeti intenet. Siapapun yang mempunyai jaingan intenet dapat bepatisipasi dalam kegiatan E-Commece. Menuut Kalakota dan Winston (Suyanto, 2003:11), definisi E-Commece dapat ditinjau dai bebeapa pespektif, yaitu: 1. Dai pespektif komunikasi, e-commece adalah pengiiman baang, layanan, infomasi, atau pembayaan melalui jaingan kompute atau melalui pealatan elektonik lainnya. 2. Dai pespektif poses bisnis, e-commece adalah aplikasi dai teknologi yang menuju otomatisasi dai tansaksi bisnis dan alian keja. 3. Dai pespektif layanan, e-commece meupakan suatu alat yang memenuhi keinginan peusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (sevice cost) ketika meningkatkan kualitas baang dan meningkatkan kecepatan layanan pengiiman. 4. Dai pespektif online, e-commece menyediakan kemampuan untuk membeli dan menjual baang ataupun infomasi melalui intenet dan saana online lainnya. Ada banyak caa untuk mengklasifikasikan tansaksi E-Commece. Salah satunya dengan melihat sifat peseta yang telibat dalam tansaksi e-commece. Bedasakan sifat penggunanya, E-Commece dibagi menjadi 3 jenis (Laudon, 2003:45): 1. E-Commece bisnis ke konsumen (B2C) melibatkan penjualan poduk dan layanan secaa ecean kepada pembeli peoangan. 2. E-Commece bisnis ke bisnis (B2B) melibatkan penjualan poduk dan layanan anta peusahaan. 3. E-Commece konsumen ke konsumen (C2C) melibatkan konsumen yang menjual secaa langsung ke konsumen. E-commece memiliki bebeapa manfaat, baik itu untuk oganisasi, peusahaan dan masyaakat itu sendii, beikut bebeapa manfaat dai e-commece (Suyanto, 2003:50-51): a. Bagi oganisasi pemilik e-commece 1. Mempeluas maket place hingga kepasa nasional dan intenasional. 2. Dengan capital outplay yang minim, sebuah peusahaaan dapat dengan mudah menemukan lebih banyak pelanggan, supplie yang lebih baik dan patne bisnis yang paling cocok dai seluuh dunia. Media Junal Infomatika Vol.7 No.2, Peiode Oktobe 2015 29

3. E-commece menuunkan biaya pembuatan, pemosesan, pendistibusian, penyimpanan, dan pencaian infomasi yang menggunakan ketas. 4. E-commece menguangi waktu antaa outlay modal dan peneimaan poduk dan jasa. b. Bagi konsumen 1. E-commece memungkinkan pelanggan untuk bebelanja atau melakukan tansaksi selama 24 jam sehai sepanjang tahun dai hampi setiap lokasi. 2. E-commece membeikan lebih banyak pilihan kepada pelanggan, meeka bisa memilih bebagai poduk dai banyak vendo. 3. E-commece menyediakan poduk dan jasa yang tidak mahal kepada pelanggan dengan caa mengunjungi banyak tempat dan melakukan pebandingan secaa cepat. 4. Pelanggan bisa meneima infomasi yang elevan secaa detil dalam hitungan detik, bukan lagi hai atau minggu. c. Bagi masyaakat 1. E-commece memungkinkan oang untuk bekeja didalam umah dan tidak haus kelua umah untuk bebelanja. Ini beakibat menuunkan aus kepadatan lalu lintas dijalan seta menguangi polusi udaa. 2. E-commece memungkinkan oang di negaanegaa dunia ketiga dan wilayah pedesaan untuk menikmati aneka poduk dan jasa yang akan susah meeka dapatkan tanpa e-commece. Aga sebuah pedagangan anta pembeli dan penjual dapat dilakukan, maka haus ada satu poses tetentu. Poses tansaksi E-Commece bisa mencakup tahap-tahap sebagai beikut (Suyanto, 2003:46): 1. Show. Penjual menunjukkan poduk atau layanannya di situs yang dimiliki, lengkap dengan detail spesifikasi poduk dan haganya. 2. Registe. Konsumen melakukan egiste untuk memasukkan data-data identitas, alamat pengiiman dan infomasi login. 3. Ode. Setelah konsumen memilih poduk yang diinginkan, konsumen pun selanjutnya melakukan ode pembelian. 4. Payment. Konsumen melakukan pembayaan. 5. Veification. Veifikasi data konsumen sepeti datadata pembayaan (No. ekening atau katu kedit). 6. Delive. Poduk yang dipesan pembeli kemudian dikiimkan oleh penjual ke konsumen. 2.3 Intenet Intenet (inteconnected-netwoking) adalah sistem global dai seluuh jaingan kompute yang saling tehubung menggunakan standa Intenet Potocol Suite (TCP/IP) untuk melayani miliaan pengguna di seluuh dunia, yang behubung secaa global dan menggunakan TCP/IP sebagai potokol petukaan paket (packet switching communication potocol). Rangkaian intenet yang tebesa dinamakan intenet. Caa menghubungkan angkaian dengan kaedah ini dinamakan intenet woking. 2.4 Sistem Infomasi Pengetian sistem infomasi menuut Heny C. Lucas Sistem Infomasi adalah kegiatan dai suatu posedu yang dioganisasikan yang bila dieksekusi akan menyediakan infomasi untuk pendukukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam oganisasi. Dalam menguaikan sistem infomasi manajemen, tekandung didalamnya pengetian sistem, subsistem, data, infomasi dan manajemen. Sepeti diuaikan oleh Godon B. Davis (Malayu S.P Hasibuan, 1996, hal: 256) dapat ditejemahkan sebagai beikut: 1. Sistem adalah susunan yang teatu dai gagasangagasan atau konsepsi-konsepsi yang saling begantungan ataupun seangkaian unsu yang bekeja sama untuk mencapai suatu tujuan. 2. Sub sistem adalah bagian atau fakto/unsu dai sistem tesebut. 3. Data adalah bahan mentah bagi infomasi, diumuskan sebagai sumbe infomasi. Data-data disusun untuk mengolah tujuan-tujuan menjadi susunan data, susunan keasipan dan pusat data atau landasan data. 4. Infomasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si peneima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat diasakan dalam keputusan-keputusan yang sekaang atau yang akan datang. 2.5 Unified Modelling Language(UML) Pengetian UML Unified Modelling Language(UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standa dalam industi untuk visualisasi, meancang dan mendokumentasikan sistem pianti lunak.uml menawakan sebuah standa untuk meancang model sebuah sistem. Unified Modeling Language (UML) dibuat sebagai kolaboasi dai Gady Booch, DR James Rumbough, Iva Jacobson, Rebecca Wifs-Bock, Pete Youdon, dan lainnya. UML menyediakan bebeapa diagam visual yang menunjukan bebagai aspek dalam sistem. Ada bebeapa diagam yang disediakan UML sebagai beikut: a. Diagam Use Case (Use Case Diagam) Diagam use case menyajikan inteaksi anta use case dan akto, dimana akto dapat beupa oang, pealatan, atau sistem lain yang beinteaksi dengan sistem yang sedang dibangun. Use case menggambakan fungsionalitas sistem atau pesyaatan-pesyaatan yang haus dipenuhi sistem dai pandangan pemakai. b. Diagam Aktivitas Diagam aktivitas atau activity diagam menggambakan alian fungsionalitas sistem. c. Diagam Sequensial Diagam sequensial atau sequencediagam digunakan untuk menunjukan alian fungsionalitas dalam usecase. d. Diagam Kolaboasi Diagam kolaboasi atau collaboation diagam menunjukan infomasi yang sama pesis dengan diagam Media Junal Infomatika Vol.7 No.2, Peiode Oktobe 2015 30

sekuensial. Pada diagam sekuensial keseluuhan inteaksi bedasakan uutan waktu, tetapi pada diagam kolaboasi, inteaksi anta obyek atau akto ditunjukan dengan aah panah tanpa keteangan waktu. e. Diagam Kelas Diagam kelas atau class diagam menunjukan inteaksi anta kelas dalam sistem. Kelas mengandung infomasi dan tingkah laku yang bekaitan dengan infomasi tesebut 3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem betujuan untuk menganalisa sistem yang sedang bejalan sehingga kita bisa mengetahui pemasalahan-pemasalahan yang ada sehingga memudahkan dalam pengembangan peancangan yang akan dilakukan. Pada tahapan analisis sistem dilakukan analisis masalah dan analisis kebutuhan fungsional. 3.2 Analisis Masalah Dalam poses pemasaan Dahlia Batik Gentuan belum maksimal kaena hanya sekita Cianju saja dan haus mengeluakan biaya yang lebih besa baik untuk pegawai yang mempomosikan ataupun untuk biaya pembuatan bosu adapun dai lua Cianju untuk pemesanan baang masih sulit kaena calon pembeli kesulitan melihat batik yang tesedia maka dai itu dibutuhkan sebuah website yang dapat mempomosikan Batik Khas Cianju sekaligus menangani penjualan batik secaa lebih luas. Gamba 1. Diagam Aktivtas bisnis Pembelian Batik Beikut deskipsi dai posedu Pembelian batik sebagai beikut : 1. Costume memilih batik yang akan di beli 2. Kayawan membuat nota pembelian batik, 1 di simpan dan 1 di beikan pada costume. 3. Costume melakukan pembayaan pembelian batik 4. Kayawan melakukan pengepakan batik yang sudah di beli 5. Costume meneima batik yang sudah di beli Gamba 2. Diagam Aktivtas bisnis Pemesanan Batik Beikut deskipsi dai posedu Pemesanan batik sebagai beikut : 1. Costume memilih batik yang tesedia 2. Costume memesan via SMS 3. Kayawan melakukan pengecekan batik, 4. Costume mengkonfimasi pesanan dengan mengiimkan data pesanan, identitas, alamat kiim dan peneima baang. 5. Kayawan memvalidasi pesanan dengan mengiimkan no ek kepada costume untuk tansfe uang 6. Costume melakukan pembayaan via tansfe 7. Kayawan Membuat kwitansi untuk costume dan suat jalan untuk kui 8. Kui meneima suat jalan dan kwitansi untuk costume 9. Costume meneima baang dan kwitansi pemeblian batik 10. Kui meneima salinan kwitansi 11. Kui menyeahkan salinan kwitansi yang sudah di tanda tangani oleh peneima baang kepada kayawan 12. Kayawan mengasipkam kwitansi pembelian batik. 3.3 Analisis Kebutuhan Fungsional Analisis kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang beisi poses-poses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional tehadap poses yang akan dilakukan, dijelaskan dengan menggunakanpaadigma Object Oiented Pogamming dengan menggunakan implementasi menggunakan UML. Poses Bisnis Poses bisnis adalah suatu kumpulan pekejaan yang saling tekait untuk menyelesaikan suatu masalah tetentu. Suatu poses bisnis dapat dipecah menjadi bebeapa subposes yang masing-masing memiliki atibut sendii tapi juga bekontibusi untuk mencapai tujuan dai supe posesnya. Analisis poses bisnis umumnya melibatkan pemetaan poses dan subposes di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan. Media Junal Infomatika Vol.7 No.2, Peiode Oktobe 2015 31

1. Business Use Case Diagam Business Use Case Diagam meupakan model yang digunakan untuk menggambakan poses bisnis oganisasi.dalam Sistem ada Admin sebagai pengelola website dan Infomasi batik khas Cianju adalah Business Acto atau Pelaku adalah Use dan Business Use Case adalah Inteaksi Use ataupemakai dengan Sistem.Business Use Case meupakan gambaan lingkup suatu sistem yang dibangun. Use Case Diagam adalah penggambaan inteaksi antaa Sistem dengan Ekstenal Entity yang disebut Acto (pelaku yang behubungan langsung dengan sistem) yang sedang dibangun. Gamba 5. Diagam aktivitas pengunjung melihat Galei batik Penjelasan : pengunjung memilih galei batik, sistem menampilkan galei batik. Gamba 3. Use Case Diagam Penjelasan : Pengunjung melihat website, untuk masuk ke menu Admin, maka admin haus login telebih dahulu dengan memasukan email dan passwod. Untuk melihat menu membe maka membe haus login telebih dahulu, bila belum menjadi membe haus melakukan Dafta. 2. Activity Diagam Activity Diagam meupakan gambaan poses Use Case Pembuatan website umah poduksi batik khas Cianju di Dahlia Batik Gentuan secaa umum. Gamba 3. Diagam Aktivitas pengunjung melihatkatalog Penjelasan : Pengunjung masuk ke halaman website, kemudian memilih menu Galei dan memilih opsi Katalog. 3. Sequence Diagam Sequence diagam meupakan tipe diagam inteaksi bedasakan uutan waktu. Gamba 4. Diagam Aktivitas pengunjung melihat halaman utama website Penjelasan : Pengunjung memasukan alamat website, lalu sistem menampilkan konten dai website dan Pengunjung melihat halaman utama website. Gamba 7. Diagam Sekuensial Halaman Utama Website Penjelasan : Pengunjung mengetikan URL pada bowse Index, kemudian website menampilkan menu utama. Media Junal Infomatika Vol.7 No.2, Peiode Oktobe 2015 32

Gamba 8. Diagam Sekuensial Pengunjung Melihat Galei Penjelasan : Pengunjung memilih opsi Galei pada menu utama, kemudian memilih fom galei, pada fom galei tedapat Katalog, caa pemesanan dan caa pembuatan batik, kontol galei mengambil data katalog, caa pembuatan, dan caa pemesanan sesuai dengan opsi yang di pilih, kemudian tabel poduk mengambil katalog, caa pembuatan batik dan tabel pesanan mengambil data caa pemesanan. Gamba 9. Diagam Sekuensial Pengunjung Melihat Katalog Penjelasan : Pengunjung memilih menu galei, kemudian memilih opsi katalog dan sistem menampilkan halaman katalog. 4. Class Diagam ClassDiagam membeikan pandangan secaa luas dai suatu sistem dengan menunjukan kelas-kelasnya dan hubungan meeka.diagamclass besifat statis, menggambakan hubungan apa yang tejadi bukan apa yang tejadi jika meeka behubungan. Gamba 10. Diagam Kelas website Dahlia Batik Gentuan 4. Peancangan Sistem 4.1 Peancangan Database Tabel 1. Tabel Rancang Admin No Nama Field Tipe Data Panja ng 1 Id Intege 11 2 Nama 3 4 Passwo d Vacha Vacha Vacha 35 30 30 Tabel 2. Tabel Rancang Batik_Poduk Pan No Nama Field Tipe Data jan g 1 batik_id vacha 15 2 batik_nama Vacha 35 3 batik_baha n Vacha 30 4 batik_wan a Vacha 30 5 batik_jenis Vacha 30 6 batik_hag a Intge 35 7 batik_uku an Vacha 40 8 batik_kete angan Text 9 batik_gam ba Vacha 50 Ktgn Pimay Key Ktgn Pima y Key Media Junal Infomatika Vol.7 No.2, Peiode Oktobe 2015 33

Tabel 0. Tabel Rancang Membe No Nama Field Tipe Data Pan jan g 1 Membe_id Intege 15 2 3 5 Membe_na ma Membe_al amat Membe_te lp Vacha text 20 text 30 Ktgn Pima y Key Penjelasan : gamba diatas meupakan ancang tampilan halaman login admin, tedapat tempat input usename dan passwod kemudian tombol login. Beanda Beanda Dahlia Batik Gentuan Batik Khas Cianju Galei Dahlia Batik gentuan Selamat Datang Di Dahlia Batik Gentuan Dafta Membe Membe 6 7 Membe_e mail Membe_pa sswod vacha 50 Vacha Tabel 4. Tabel Rancang Pesananan_Baang Pan No Nama Field Tipe Data jan g Ktgn 1. Pesanan_id vacha 11 Pim ay Key 2. Batik_id vacha 11 Foei gn key 3. Membe_id vacha 11 4. Jumlah Vacha 11 5. Pesanan_tgl date 4.2 Peancangan Anta Muka Rancangan tampilan anta muka ini betujuan untuk membuat desain tampilan pada pogam sebenanya. Tujuan dai ancangan ini adalah aga bentuk pogam aplikasi yang akan dibuat dapat mempemudah pogamme dalam pengejaan pogam aplikasi yang sebenanya pada saat poses implementasi yang kemudian dapat mempemudah use atau pengguna saat mengopeasikan pogam aplikasi sebenanya. Beikut adalah bentuk dai ancangan tampilan anta muka pogam aplikasi. 30 Rekomendasi Kami Infoamasi Gamba 12. Rancangan Tampilan Halaman Utama Website (Beanda) Penjelasan : gamba diatas meupakan ancang halaman utama website beanda, dimana tedapat Menu Beanda, Galei,,Tentang kamu, Dafta Membe dan, fom untuk login membe dan infomasi seputa Dahlia Batik Gentuan. Katalog Beanda Dahlia Batik Gentuan Batik Khas Cianju Galei Katalog Dafta Membe Membe Usename usename Infoamasi Gamba 13. Rancangan Tampilan Galei (Katalog) Penjelasan : gamba diatas meupakan ancang ahalam Katalog, tedpat dafta gamba batik yang tesedia di dahlia batik gentuan. Admin Back To Home Gamba 11. Admin Media Junal Infomatika Vol.7 No.2, Peiode Oktobe 2015 34

Histoi Beanda Galei Nama Motif Dahlia Batik Gentuan Batik Khas Cianju Histoi Histoi Dafta Membe Membe Usename usename Infoamasi 5. Implementasi Tahap implementasi meupakan tahap yang menentukan dalam peancangan sistem secaa keseluuhan, peneapandesain sistem yang telah dibuat secaa detail. Tahap implementasi Pembuatan website Rumah Poduksi Batik Khas Cianju di Dahlia Batik Gentuantedapatbebeapahalyang menjadi batasan implementasi,yaitu : 1. Kebutuhanpada website untuk pomosi batik khas Cianju secaa lebih luas, pemasaan poduk dengan lebi luas dan tansaksi penjualan yang lebih mudah. 2. Basisdatayangdigunakandalampengimplementasian iniadalahmysql. Gamba 14. Rancangan Tampilan Galei (Histoi) Penjelasan : gamba diatas meupakan ancang halaman Histoi dimana halaman ini tedaoat dafta nama motif beseta histoinya. 5.1 Inteface Akhi Beikut Tampilah website Dahlia Batik Gentuan Caa Pembuatan Dahlia Batik Gentuan Batik Khas Cianju Beanda Galei Dafta Membe Caa Pembuatan Membe Nama Alat Caa Pembuatan Gamba 17. Tampilan Beanda Pengunjung Infoamasi Penjelasan : gamba diatas meupakan tampilan halaman utama website Dahlia Batik Gentuan. Tedapat menu beanda, Galei, Caa pemesanan, tentang kami, Dafta membe dan login. Gamba 15. Rancangan Tampilan Galei (Caa Pembuatan) Penjelasan : gamba diatas meupakan ancang Caa Pembuatan dimana pada halaman ini tedapat dafta caa pembuatan batik khas Cainju yang ada di Dahlia BatikGentuan Beanda Dahlia Batik Gentuan Batik Khas Cianju Galei 1. Aga dapat melakukan pemesanan maka pengunjung haus Melakukan dafta membe telebih dahulu Dafta Membe Membe Gamba 18. Tampilan Galei Caa Pembuatan Penjelasan : Gamba diatas meupakan tampilan dai Caa Pembuatan batik. Pada halaman ini menjelaskan mengenai bagaimana poses caa pembuatan batik khas Cianju. Infoamasi Gamba 16. Rancangan Tampilan Media Junal Infomatika Vol.7 No.2, Peiode Oktobe 2015 35

Gamba 19. Tampilan pengunjung Katalog Penjelasan : Tampilan diatas meupakan halaman katalog dimana tedapat dafta batik yang ada di Dahlia Batik Gentuan. Pada halaman ini pengunjung dapat melakukan pembelian batik khas Cianju dengan menekan tombol beli. Gamba 20. Tampilan Pengunjung Dafta Membe Penjelasan : halaman di atas meupakan tampilan halaman untuk non-membe melakukan pendaftaan sebagai membe, dimana tedapat fom isian yang haus di isi oleh pengunjung. Setelah selesai makan pilih tombol Dafta. Maka pengunjung sudah menjadi membe kami. 6. Simpulan Dai hasil penelitian, peancangan dan implementasi yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bebeapa hal sebagai beikut: 1. Telah dibangun sebuah website umah poduksi batik khas Cianju di Dahlia Batik Gentuan 2. Dengan adanya website batik khas Cianju ini, Dahlia Batik Gentuan dihaapkan dapat melakukan pomosi batik Khas Cianju dengan lebih luas bukan hanya di Cianju, tapi seluuh Indonesia bahkan mancanegaa. 3. Tansaksi penjualan yang lebih mudah 7. Dafta Pustaka [1] Dhawiyanti, S. (2003). Penganta Unified Modeling. Dalam R. S. Wahono, Penganta Unified Modeling. Ilmu Kompute.com. [2] Hidayat, Taufik, 2008, Panduan Membuat Toko Online dengan OSCommece, Mediakita, Jakata. [3] Kistanto, A. (2007). Peancangan Sistem Infomasi dan Aplikasi. klaten: Gava Media. [4]Munawa. (2005). Pemodelan Visual dengan UML. Gaha Ilmu. [5]Nugoho, A. (2004). Pemogaman Beoientasi Objek. Bandung: Infomatika. [6] Rumbaugh, J., Jacobson, I., & Booch, G. (2005). The Unified Modeling Language Refence Manual Secon Edition. Canada: Peason Education Inc. [7] Sholiq. (2006). Pemodelan Sistem Infomasi Beoientasi Objek dengan UML. Suabaya: GRAHA ILMU. [8] Suyanto M, 2003, Stategi Peiklanan pada e- Commece Peusahaan Top Dunia, Andi, Yogyakata. [9] Vamaat, Shelly Cashman, 2007, Discoveing Computes: Menjelajah Dunia Kompute Fundamental Edisi 3, Salemba Infotek, Jakata. [10]Telko, I. (2014, 02 26). Indo Telko. Dipetik 02 11, 2015, dai Indo Telko: http://www.indotelko.com [11]WikipediaIndonesia. (2014, 06 24). WikipediaIndonesia. Dipetik 02 11, 2015, dai Wikipedia Indonesia: http://www.wikipedia.og Media Junal Infomatika Vol.7 No.2, Peiode Oktobe 2015 36