III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Limbah Agroindustri

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. berkembang pesat pada dua dekade terakhir. Produksi minyak sawit Indonesia

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan Laboratorium Pengelolaan Limbah Agroindustri Jurusan

47. Kriteria Kelayakan Investasi Kompos & Listrik Akibat Penurunan

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di ITTARA PD. Semangat Jaya, Desa Sri Rejeki,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Limbah Agroindustri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lima pasar tradisonal yang terdapat di Bandar

III. METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

I. PENDAHULUAN. Industri kelapa sawit merupakan salah satu industri penghasil devisa non migas di

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

I. PENDAHULUAN. Industri sawit merupakan salah satu agroindustri sangat potensial di Indonesia

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

IV METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

IV METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III METODOLOGI A Kerangka Pemikiran

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

Analisis Kelayakan Ekonomi Alat Pengolah Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Biogas

BAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari - Mei 2014 di Laborartorium

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

Mulai. Merancang bentuk alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Memilih bahan. Diukur bahan yang akan digunakan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

VII. ANALISIS FINANSIAL

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

IV. METODE PENELITIAN

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

VIII. ANALISIS FINANSIAL

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

ANALISIS KELAYAKAN TEKNIS DAN EKONOMIS BIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKAR PADA HOME INDUSTRY KRIPIK SINGKONG.

IV. METODE PENELITIAN

OLEH :: INDRA PERMATA KUSUMA

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMANFAATAN LIMBAH DARI KOTORAN SAPI UNTUK MENGHASILKAN BIOGAS

A. Kerangka Pemikiran

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL

I. PENDAHULUAN. hal ini dikarenakan munculnya kesadaran dari masyarakat mengenai pentingnya

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

A. Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional. Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB VII ANALISA EKONOMI DAN FINANSIAL

BAB VII KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Gambar 6 Peta lokasi penelitian.

Studi Potensi Pemanfaatan Biogas Sebagai Pembangkit Energi Listrik di Dusun Kaliurang Timur, Kelurahan Hargobinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

III. METODE PENELITIAN. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. batubara dan lainnya menjadikan harga energi terus maningkat. Negara Indonesia mempunyai potensi yang luar biasa mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

III. METODOLOGI. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan. Lampung pada bulan Mei-Juli 2012 untuk skala laboratorium.

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

VII. RENCANA KEUANGAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

KERANGKA PEMIKIRAN. dengan membangun suatu tempat pengelolaan sampah, tetapi yang dapat

BAB II LANDASAN TEORI

Pengaruh Pengaturan ph dan Pengaturan Operasional Dalam Produksi Biogas dari Sampah

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM KOGENERASI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Transkripsi:

III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengelolaan Limbah Agroindustri Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan April sampai dengan Juli 2015. 3.2 Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan adalah biogas reaktor anaerobik, anaerobik komposting digester, gas chromatography (shimadzu GC-2014), elementar analyzer, neraca analitik 4 digit (shimadzu AUY 220), Atomic Absorption Spectrophotometer UV-Vis, oven, desikator, pipet ukur, mikro pipet, kuvet, gelas ukur, gelas beker, dan alat-alat bantu analisis lainnya. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah aquades, tisu, label, efluen, Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) dan Air Limbah Pabrik Kelapa Sawit (ALPKS). 3.3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi lapang dan studi literatur kemudian dibahas secara deskripsi. Perhitungan jumlah pupuk organik (pupuk cair dan kompos) dan biogas atau metana diestimasi berdasarkan data empirik (data eksperimen). Perhitungan potensi ekonomi diestimasi

23 berdasarkan data harga kompos, pupuk cair, dan energi saat ini, potensi produksi biogas dan pupuk organik (pupuk cair dan kompos) kemudian hitung ke dalam bentuk nilai uang untuk menggambarkan manfaat ekonomi yang diperoleh. Hasil yang diperoleh selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik kemudian dianalisis secara deskriptif. 3.4 Pelaksanaan Penelitian 3.4.1. Pengumpulan Data Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara observasi langsung untuk mengetahui produktivitas biogas, kompos, dan pupuk cair yang dihasilkan dari pengolahan limbah cair kelapa sawit dan TKKS terintegrasi. Air limbah diproses dalam biogas reaktor anaerobik dengan kapasitas 5000 Liter, sedangkan TKKS dikomposkan menggunakan bioreaktor komposting anaerobic kapasitas 25 kg. Air limbah dimasukkan ke dalam reaktor biogas berkapasitas 5000 L dalam keadaan tanpa oksigen (anaerobik), selanjutnya setiap hari ditambahkan 150 L air limbah ke dalam reaktor tersebut selama penelitian berlangsung (70 hari). Proses komposting TKKS dilakukan dengan cara mengisi bioreaktor komposting anaerobik dengan TKKS masing-masing sebanyak 25 Kg. Setiap hari akan dilakukan penambahan efluen dari proses pengolahan air limbah sebanyak 20 L sebagai starter. Penambahan efluen dengan cara disemprot agar efluen tersebar rata di permukaan TKKS. Sebelum dilakukan penambahan efluen, air limbah yang berada di dalam bioreaktor dari hari sebelumnya juga harus dikeluarkan. Cairan keluaran dari bioreaktor kompos tersebut dapat digunakan sebagai pupuk cair.

24 Biogas yang dihasilkan dari pengolahan air limbah diukur produksinya setiap hari menggunakan gas flowmeter. Konsentrasi gas metana pada biogas yang dihasilkan dianalisis satu kali dalam seminggu menggunakan gas chromatography (shimadzu GC-2014). Pupuk cair yang dihasilkan pada proses pengomposan diukur juga volumenya setiap hari menggunakan gelas ukur, sedangkan kompos yang dihasilkan diukur beratnya pada saat akhir penelitian menggunakan neraca. Kandungan C dan N diukur menggunakan elementar analyzer, sedangkan nilai P dan K diukur menggunakan Atomic Absortion Spectrophotometer setiap 7 hari satu kali. Informasi dan data yang didapatkan dari penelitian ini kemudian digunakan untuk menganalisis potensi ekonomi. Berdasarkan data harga energi dan pupuk organik serta potensi produksi biogas dan pupuk organik, dihitung manfaat ekonomi ke dalam bentuk nilai uang. Potensi produksi biogas dari pengolahan air limbah secara anaerobik dan potensi produksi pupuk organik berdasarkan pada hasil penelitian, sedangkan potensi produksi biogas dari proses pengomposan TKKS secara anaerobik berdasarkan pada penelitian Hasanudin (2015) yaitu 17, 75 m 3 biogas/ton TBS. Analisis potensi ekonomi dari biogas dikaitkan dengan subtitusi bahan bakar fosil seperti solar dan listrik, sedangkan pupuk organik yang dihasilkan selanjutnya dianalisis untuk mengetahui penghematan dari limbah PKS sebagai pupuk. Perhitungan analisis finansial dilakukan pada pengolahan limbah pabrik kelapa sawit terintegrasi dengan kapasitas 6 ton TKKS/ Periode atau 24 ton TKKS/tahun (1 tahun = 4 periode). Hasil analisis tersebut dibandingkan dengan nilai investasi

25 pengolahan limbah terintegrasi berdasarkan penelitian Burri dan Gregor (2011) untuk mengetahui kelayakan usaha berdasarkan nilai keuntungan NPV, PP, IRR, dan Net B/C. 3.4.2. Pengamatan Pengamatan yang dilakukan adalah pengukuran volume gas, konsentrasi gas metana, dan kandungan C, N, P, K pupuk organik. A. Pengukuran Volume gas Pengukuran jumlah biogas dilakukan setiap hari dengan menggunakan gas flowmeter. Hasil pengukuran dicatat ke dalam lembar data. Volume biogas yang didapat pada hari ini dihitung dengan cara mengurangkan pencatatan hari ini dengan hasil pencatatan hari sebelumnya (Shinagawa corporation, 2006). B. Konsentrasi gas metana Biogas yang diproduksi oleh bioreaktor dianalisis kandungan gas metannya dengan GC (Gas Chromatography) merk Shimadzu GC-2014, menggunakan kolom jenis shincarbon dengan panjang 1-4 meter dan detektor TCD (Thermal Conductivity Detector), pada temperatur 200 ⁰ C dan kuat arus 80 ma untuk mengetahui konsentrasi gas metana (Shimadzu Corporation, 2004). C. Kandungan C, N, P, dan K Pupuk Organik Pupuk cair yang dihasilkan oleh digester komposting anaerobik diukur jumlahnya setiap hari menggunakan gelas ukur, sedangkan pupuk kompos diukur beratnya pada akhir penelitian. Masing-masing pupuk organik tersebut dianalisis

26 kandungan C dan N-nya menggunakan elementar analyzer dan kandungan P dan K-nya dianalisis satu kali dalam seminggu menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer UV-VIS yang memiliki panjang gelombang antara 160-780 nm. 3.4.3. Nilai Investasi Teknologi Terintegrasi Nilai investasi dalam pembuatan teknologi pengolahan limbah PKS terintegrasi perlu diketahui untuk menentukan layak atau tidaknya teknologi ini untuk diterapkan. Pengolahan limbah PKS terintegrasi secara anaerobik atau Dry Fermentation telah diketahui spesifikasi dan nilai investasinya berdasarkan penelitian Burri dan Gregor (2011) dan dijadikan acuan dalam analisis kelayakan pada penelitian ini yang dapat dilihat pada Tabel 7 dan Tabel 8. Tabel 7. Spesifikasi Dry Fermentation Prototipe Full Scale Plant Ukuran digester 33 m 3 total volume 165 m 3 (5*33m 2 ) total volume 23 m 3 total volume 115 m 3 load volume Generator None 10 kw el, biogas generator Kapasitas 6 ton/periode 30 ton/periode (Substrat Segar) 0.25 ton/hari 1.25 ton/hari Substrat Sampah Organik Sampah Organik Waktu Proses 28 hari, 6 minggu pengomposan 28 hari, 6 minggu pengomposan Umur Ekonomi 20 tahun Sumber: Burri dan Gregor (2011).

27 Tabel 8. Nilai Investasi Dry Fermentation Uraian Prototipe (US$) Skala Besar (US$) Sumber Umur Ekonomi Tangki 40 200 Prototipe 10 Pipa dan Sambungan 100 500 Prototipe 5 Peralatan 50 200 Prototipe 5 Pompa 100 500 Prototipe 4 Penyaring 20 100 Prototipe 1 Generator (Termasuk kotak 7.500 Arthur 2009 10 sambungan) Kantor 2.000 Asumsi 20 Instalasi Air 250 Asumsi 20 Instalasi Listrik 250 Asumsi 20 Atap untuk pemisahan sampah dan kompos 500 Rothenbergen et al (2006) Lain-lain (+10%) 3.305 Yescombe (2002) Jumlah 310 15.305 Pekerja (SDM) Gaji Manajer 500 2.500 Arthur 2009 Gaji Pekerja 250 1.250 Arthur 2009 Transportasi 350 1.800 Prototipe Pengelasan 150 750 Prototipe Persiapan awal 1.000 Asumsi Lain- lain (+10%) 175 975 Asumsi Jumlah 1.425 8.275 Jumlah Total 1.735 23.580 Sumber: Burri dan Gregor (2011). 20 3.4.4. Perhitungan A. Potensi Ekonomi Biogas Biogas yang dihasilkan dihitung berdasarkan nilai Kesetaraan Energi Biogas (Tabel 3) kemudian dikalikan dengan nilai rupiah masing-masing bahan yang disubtitusi, sehingga dapat diperoleh manfaat ekonominya dalam bentuk rupiah. Potensi Ekonomi = Biogas Jumlah biogas yang dihasilkan(m 3 ) x Nilai kesetaraan x Harga bahan pensubstitusi saat ini

28 B. Potensi Ekonomi Kompos Jumlah kompos yang diperoleh dikalikan dengan harga rata-rata pupuk saat ini, sehingga dapat diperoleh jumlah penghematannya dalam bentuk rupiah. Potensi Ekonomi Kompos = Jumlah kompos x Harga pupuk organik 3.4.5. Analisis Kelayakan Informasi dan data yang didapatkan dari penelitian ini kemudian dianalisis menggunakan analisis usaha berdasarkan nilai keuntungan, PP, IRR, dan Net B/C ratio. A. Analisis Keuntungan Komponen biaya total terdiri dari biaya variabel (biaya tidak tetap) dan biaya tetap. Biaya variabel adalah biaya yang secara total berubah secara proporsional dengan perubahan aktivitas, dengan kata lain biaya variabel adalah biaya yang besarnya dipengaruhi oleh jumlah produksi yang dihasilkan, akan tetapi biaya variabel per unit sifatnya konstan. π = TR TC Keterangan = π = Keuntungan TR = Penerimaan total usaha TC = Total biaya usaha B. Payback Period (PP) Payback Period (PP) merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu (periode) pengembalian investasi suatu proyek atau usaha.

29 PP = Nilai Investasi Kas Masuk Bersih x 1 tahun Kriteria : PP > Periode maksimum, maka usaha tidak layak PP < Periode maksimum, maka usaha layak (Sjahrial, 2008) C. Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return (IRR) dari suatu investasi adalah suatu nilai tingkat bunga yang menunjukan bahwa nilai sekarang netto (NPV) sama dengan jumlah seluruh ongkos investasi proyek. Formula untuk IRR dapat dirumuskan sebagai berikut: NPV 1 IRR= i 1 + x (i 2 i 1 ) (NPV 1 - NPV 2 ) Dimana : i 1 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV 1 i 2 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV 2 Keterangan : IRR > tingkat bunga, maka usulan proyek diterima IRR < tingkat bunga, maka usulan proyek ditolak D. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) Analisis Net B/C bertujuan untuk mengetahui beberapa besarnya keuntungan dibandingkan dengan pengeluaran selama umur ekonomisnya. Net B/C yaitu membagi jumlah nilai sekarang aliran kas manfaat bersih positif dengan jumlah nilai sekarang aliran kas manfaat bersih negatif pada tahun- tahun awal proyek.

30 Keterangan : Bt = Manfaat Penerimaan tahun ke-t (Rp) i = Tingkat suku bunga (%) t = Periode investasi (i = 1, 2,,n) n = Umur ekonomis usaha (tahun) Ct = Biaya yang dikeluarkan tahun ke-t (Rp) Net B/C > 1 : Usaha layak dilaksanakan Net B/C = 1 : Usaha berada pada titik impas Net B/C < 1 : Usaha tidak layak dilaksanakan (Soeharto, 2001)