BAB III METODE PENELITIAN. yang sistematik (Suriaumantri dalam Kriyantono, 2010, h. 48). digeneralisasikan (Kriyantono, 2010, h. 55).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. menggunakan metode penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. ini menekankan analisisnya pada data-data yang bersifat numerical atau. penelitian sampel besar (Azwar, 2013, h. 5).

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya menggunakan data-data numerikal (angka) yang diolah. penelitian sampel besar (Azwar, 2012, h.5).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya dalam bentuk data numerikal (Sumarsono, Kedua variabel tersebut seabagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Yang digunakan Metode penelitian merupakan unsur penting di dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel yang diteliti (Azwar, 2012, h.5). Variabel Tergantung : Motivasi Berprestasi Pada Siswa

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian yang terdapat dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bilangan (skor atau nilai, peringkat atau frekuensi). Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. untuk melihat perbedaan (kepercayaan diri) ditinjau dari jenis kelamin.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang. ada di dalam penelitian ini (Azwar, 2004, h.5).

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel penelitian, (B) Defenisi operasional penelitian, (C) Populasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Azwar (2000, h. 5) mengatakan bahwametode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN

1. Variabel bebas (X) : Dukungan sosial teman sebaya. 1. Variabel terikat (Y) : Kemampuan bersosialisasi. 1. Kemampuan Bersosialisasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan harus sesuai dengan okjek penelitian dan tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. matematis berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah yang penting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, maka baik buruknya suatu hasil penelitian sebagian tergantung pada

BAB III METODE PENELITIAN. sampel, (D) Metode pengumpulan data, (E) Validitas dan Reliabilitas alat ukur, 1. Variabel bebas : Adversity Quotient

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, subjek penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ataupun signifikansi perbedaan kelompok (Azwar, Metode Penelitian, 1. Variabel tergantung : Perilaku seksual

BAB III METODE PENELITIAN. ini bersifat kuantitatif yang ingin melihat perbedaan kenakalan remaja (variabel

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. 1. Variabel Dependen : Kesejahteraan Psikologis. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian merupakan suatu prosedur atau cara yang digunakan untuk mengetahui sesuatu, mempunyai langkah-langkah yang sistematik (Suriaumantri dalam Kriyantono, 2010, h. 48). Metode penelitian pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan penelitian dimana data yang diolah berupa angka-angka. Data angka tersebut berasal dari hasil pengukuran menggunakan skala terhadap variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan (Kriyantono, 2010, h. 55). B. Identikfikasi Variabel Penelitian Variabel yang diperhitungkan dalam analisis data untuk pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: Variabel Tergantung (Y) : Social Loafing Variabel Bebas (X1) Variabel Bebas (X2) : Harga Diri : Kepercayaan Diri 40

41 C. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Social Loafing Social loafing adalahsuatu kecenderungan individu akan menjadi malas atau menurunkan usaha dan motivasinya ketika bekerja dalam kelompok dibandingkan ketika individu bekerja secara seorang diri.tinggi dan rendahnya social loafing diukur menggunakan skala socialloafing. Skalainidisusun berdasarkan lima aspek, yaitu: menurunnya motivasi individu untuk terlibat dalam kelompok, sikap pasif, pelebaran tanggung jawab, dan free rider atau mendompleg pada usaha orang lain, serta penurunan kesadaran akan evaluasi (evaluation apprehension). Semakin tinggi skor pada skala ini, berarti semakin tinggi social loafing pada seseorang, dan sebaliknya. 2. Harga Diri Harga diri adalah evaluasi diri seseorang secara keseluruhan baik evaluasi positif maupun negatif pada kemampuan dan sifat terhadap diri sendiri agar dapat diterima oleh orang lain. Apabila seorang individu menilai secara positif kemampuan dan sifat dirinya maka akan memberikan penghargaan yang lebih untuk dirinya sedangkan seorang individu yang menilai secara negatif dirinya maka akan memberikan penghargaan yang rendah untuk dirinya.tinggi dan rendahnya harga diri diukur menggunakan skala harga diri. Skala ini disusun berdasarkan empat aspek, yaitu:power (kekuatan), virtue (kebajikkan), significance (keberartian), dan competence (kemampuan). Semakin tinggi skor pada skala ini,

42 artinya semakin tinggi harga diri yang dimiliki oleh seseorang, dan sebaliknnya. 3. Kepercayaan Diri Kepercayaan diri adalah suatu sikap yang dimiliki oleh seorang individu menyangkut keyakinan, kesanggupan, dan keberanian terhadap kemampuan diri sendiri untuk memenuhi keinginan dan harapan atau melakukan suatu tindakan. Tinggi dan rendahnya kepercayaan diri diukur menggunakan skala kepercayaan diri. Skala ini disusun berdasarkanempat aspek, yaitu: optimis, mandiri, tidak ragu-ragu, dan menghargai diri sendiri. Semakin tinggi skor pada skala ini artinya semakin tinggi kepercayaan diri yang dimiliki oleh seseorang, dan sebaliknya. D. Subyek Penelitian 1) Populasi Menurut Zuriah (2009, h. 116)populasi merupakan keseluruhan data yang berisi kumpulan dari objek penelitian yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu lingkup dan waktu yang ditentukan. Populasi memiliki parameter, yakni besaran terukur menunjukkan ciri dari populasi tersebut. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranta Semarang.

43 2) Teknik Pengambilan Sampel Menurut Zuriah (2009, h. 119)sampel didefinisikan sebagai bagian dari populasi, dimana merupakan sebagian dari keseluruhan objek dengan ciri dan karakteristik tertentu. Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel adalah dengan cara sampling kuota (quota sampling). Menurut Kriyantono (2010, h. 160) sampling kuota adalah teknik pengambilan sampel dari populasi yang memiliki kriteria-kriteria tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan oleh peneliti. Pada teknik ini, peneliti menentukan siapa saja orang-orang yang memenuhi kriteria sampai jumlah (kuota) yang ditentukan dapat terpenuhi. Biasanya teknik kuota sampling menggunakan sampel penelitian yang mudah ditemui sehingga memudahkan peneliti untuk proses pengumpulan data (Kuntjojo, 2009, h. 32). Dalam penelitian ini peneliti menetapkan sampel kuota penelitian sejumlah 202 subjek dari populasi sejumlah 1800 yang dihitung berdasarkan data perbandingan mahasiswa per tahun angkatan. Populasi yang digunakan adalah mahasiswa Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Unika memiliki 8 fakultas, setiap fakultas memiliki jumlah mahasiswa yang berbeda, untuk menentukan pengambilan prosentase tiap fakultas peneliti menggunakan penghitungan: Prosentase per fakultas = Data rata rata per fakultas Data rata rata per angkatan 100%

44 Penghitungan yang dilakukan peneliti untuk menentukan jumlah sampel penelitian adalah: Jumlah sampel = prosentase jumlah kuota penelitian Berikut ini data fakultas dan jumlah mahasiswa Unika yang merupakan subjek penelitian: Tabel 1. Data Subjek Penelitian No Data Perbandingan Mahasiswa/Angkatan Prosentase Jumlah Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 Ekonomi dan Bisnis Teknologi Pertanian Psikologi Hukum dan Komunikasi Ilmu Komputer Arsitek dan Desain Sastra (Language and Art) Teknik 650 36% 72 300 17% 300 17% 100 6% 34 34 12 100 6% 12 200 11% 75 4% 75 4% Jumlah Populasi 1800 100% 22 8 8 202 E. Metode Pengumpulan Data

45 Data mengenai social loafing, harga diri, dan kepercayaan diri pada mahasiswa akan diukur menggunakan skala psikologi. Jenis skala yang digunakan adalah skala Likert. Menurut Widoyoko (2015, h. 104) skala Likert merupakan skala yang digunakan untuk menentukan kedudukan sesorang dalam suatu kontinum sikap terhadap objek sikap, mulai dari sangat negatif sampai dengan sangat positif. Penentuan lokasi itu dilakukan dengan mengkuantifikasi respon seseorang terhadap butir pernyataan atau pertanyaan yang disediakan oleh peneliti. Dalam penelitian ini, skala yang digunakan adalah skala langsung, yaitu skala yang diisi langsung oleh subjek yang diteliti. Bentuk pertanyaan pada skala social loafing, harga diri, dan kepercayaan diri menggunakan skala tertutup. Skala tertutup adalah skala yang jawabannya dibatasi atau sudah ditentukan sehingga subjek tidak dapat memberikan respon atau jawaban seluas-luasnya Setiap aspek dalam skala social loafing, harga diri, dan kepercayaan diri terdiri dari dua jenis pernyataan yaitu pernyataan yang mendukung konsep variabel (favourable) dan pernyataan yang tidak mendukung konsep variabel (unfavourable). Peneliti membuat empat alternatif untuk pemilihan jawaban pada skala ini, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Pemberian skor pada setiap alternatif jawaban sebagai berikut: a. Item Favourable Skor 4, untuk jawaban SS Skor 3, untuk jawaban S

46 Skor 2, untuk jawaban TS Skor 1, untuk jawaban STS b. Item Unfavourable Skor 4, untuk jawaban STS Skor 3, untuk jawaban TS Skor 2, untuk jawaban S Skor 1, untuk jawaban SS 1. Blue print Skala Social Loafing Skala ini bertujuan untuk mengukur social loafing yang dimiliki oleh subjek penelitian. Skala social loafing ini akan diungkap dengan lima aspek dari social loafing, yaitu: a. Menurunnya motivasi individu untuk terlibat dalam kelompok b. Sikap pasif c. Pelebaran tanggung jawab d. Free rider atau mendompleng pada usaha orang lain. e. Penurunan kesadaran akan evaluasi (evaluation apprehension) dari orang lain Rancangan skala social loafing pada mahasiswa dapat dilihat dari tabel berikut:

47 Tabel 2. Blue Print Skala Social Loafing Aspek Favourable Unfavourable Jumlah Menurunnya motivasi individu untuk terlibat dalam kelompok. Sikap pasif. Pelebaran jawab. tanggung Free rider atau mendompleng pada usaha orang lain. Penurunan kesadaran akan evaluasi (evaluation apprehension) dari orang lain. Jumlah 10 10 20 2. Blue PrintSkala Harga Diri Skala ini bertujuan untuk mengukur harga diri pada mahasiswa sebagai subjek penelitian. Skala harga diri pada mahasiswa akan diukur menggunakan empat aspek, yaitu: a. Power (kekuatan)

48 b. Virtue (kebajikkan) c. Significance (keberartian) d. Competence (kemampuan) Rancangan skala harga diri pada mahasiswa dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 3. Blue Print Skala Harga Diri Aspek Favourable Unfavourable Jumlah Power (kekuatan) Virtue (kebajikkan) Significance (keberartian) Competence (kemampuan) Jumlah 8 8 16 3. Blue PrintSkala Kepercayaan Diri Skala ini bertujuan untuk mengukur kepercayaan diri pada mahasiswa sebagai subjek penelitian. Skala kepercayan diri pada mahasiswa akan dilihat melalui empat aspek kepercayaan diri, yaitu: 1. Optimis 2. Mandiri

49 3. Tidak ragu-ragu 4. Menghargai diri sendiri Rancangan skala kepercayaan diri dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 4. Blue Print Skala Kepercayaan Diri Aspek Favourable Unfavourable Jumlah Optimis Mandiri Tidak ragu-ragu Menghargai sendiri diri Jumlah 10 10 20 F. Uji Coba Alat Ukur 1) Validitas Alat Ukur Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur sesuai dalm melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar mampu mngungkapkan data yang tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut (Azwar, 2001, h. 5) Uji validitas item yang dilakukan pada skala social loafing, harga diri, dan kepercayaan diri adalah dengan menguji antara nilai

50 item dengan nilai total. Teknik uji validitas tersebut adalah teknik korelasi Product Moment Pearson dari Karl Pearson. Upaya yang dilakukan untuk menghindari over estimate (angka korelasi yang kelebihan bobot) dengan menggunakan teknik korelasi Part Whole. 2) Relibilitas Alat Ukur Reliabilitas adalah keajegan dan konsistensi yang pada prinsipnya menunjukkan sejauhmana pengukurn tersebut dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran pada subjek yang sama (Azwar, 2001, h. 4). Pengujian item-item dalam penelitian ini menggunakan koefisien Alpha Cronbarch (Azwar, 2001, h.78). G. Metode Analisis Data Analisis data merupakan cara yang digunakan dalam menganalisa data dari penelitian ini dan sebagai bagian yang penting karena berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data akan memberikan rangkuman keterangan yang dapat dipahami, tepat, dan diteliti bila diolah menggunakan metode statistik. Metode statistik adalah metode ilmiah untuk mengumpulkan, menyusun, menyajikan, serta menganalisa data penelitian yang akan diproses dan menghasilkan data berupa angka.data yang disusun dalam kelompok-kelompok serta hubungan-hubungan yang terjadi dianalisis, dan perlu dibuat

51 penafsiran-penafsiran terhadap hubungan-hubungan antara fenomena yang terjadi. Berdasarkan analisis dan penafsiran yang dibuat, perlu pula ditarik kesimpulan-kesimpulan yang berguna, serta implikasiimplikasi dan saran-saran untuk kebijakkan selanjutnya (Nazir, 2013, h. 347). Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Hipotesis Mayor Uji hipotesis mayor ini menggunakan Analisis Regresi Dua Prediktor, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan antara harga diri dan kepercayaan diri dengan social loafing pada mahasiswa. 2. Hipotesis Minor Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Teknik Korelasi Product Moment untuk mengetahui hipotesis minor yang terdiri dari: a. Hubungan antara harga diri dengan social loafing pada mahasiswa. b. Hubungan antara kepercayaan diri dengan social loafing pada mahasiswa.