A3 YPy 4-63/* i i 9- q* PERENCANAAN TATARUANG PERTANIAN DAERAH TRANSMIGRASI SKP H SINUNUKAN WPP XI INATAI, SUMATERA UTARA r L..d,* i t ~$~c; i 0 A.6,',,I Oleh JURUSAM TAMAH FAKULTAS PERTANIAM, INSTiTUT PERTANIAN BOGOR 1989
RI NGKASAN WASI S BI NANTORO. A 21.0626. Perencanaan Tataruang Pertani an Daerah Transmi grasi SKP H Sinunukan, WPP XI/Natal. Sumatera Utara CDibawah bimbingan A. M. SATARI. LUTFI I BRAHIM NASOETION dan JOY0 WINOTOI. Pengelolaan tanaman pangan dan tanaman tahunan di SKP H, pada kondisi sekarang belum mencapai taraf opti - mal. Hal ini sebabkan oleh beberapa ha1 yang saling berkai tan. Modal yang terbatas mengaki batkan sempi tnya lahan yang di usahakan dan rendahnya ketersediaan input produksi, sehingga produktivi tas rendah. Produktivi tas yang rendah diakibatkan pula karena kerusakan tanaman oleh hama dan penyakit tanaman. kesuburan tanah yang rendah, serta penggunaan teknol ogi yang masi h sederhana. Untuk mengatasi ha1 tersebut di atas, maka sangat di per1 ukan pengi ntroduksi kan teknol ogi baru sel ai n modal. Teknologi tersebut antara lain adalah input-input pro- duksi, pengelolaan usahatani, serta perencanaan pola ta- nam yang di sesuai kan dengan kondi si sumberdaya di wi 1 a- yah tersebut. Penentuan pol a tanam harusl ah berori enta- si pada a1 o kasi opti ma1 sumberdaya yang dimili ki dengan jumlah yang terbatas. Oleh sebab itu diperlukan suatu perencanaan yang rnenyeluruh dengan memperhatikan aspek tanah, i k l i m, tanaman, modal serta pengel 01 aan.
transmigran dengan memperhati kan aspek f isi k. agronomis dan ekonomis lahan, yang disusun ke dalam suatu si stem tataruang. Metode yang di gunakan adal ah anal i sa program 1 i ni er pada perencanaan tanaman pangan dan analisa kelayakan f i nansi a1 untuk per encanaan tanaman tahunan C cokl at dan kelapa hibrida). Metode ini menggunakan dua macam pen- dekatan, yaitu pola A dan pola B. Pola A, tenaga kerja dalam keluarga tidak dihitung sebagai biaya produksi ; sedangkan pola B, tenaga kerja dalam kel uarga di hi tung sebagai bi aya produksi. Hasi 1 kedua anal i sa tersebut kemudi an di gabungkan ke dal am suatu model perencanaan, sehi ngga di per 01 eh pendapatan atas 1 ahan yang di mi 1 i ki para transmi gran. Model perencanaan tersebut merupakan suatu alternatif yang di dasarkan pada penyebar an kesesuai an 1 ahan yang terdapat di SKP H. Hal ini mengakibatkan adanya perbe- daan pola perencanaan yang diterapkan para keluarga transmigran. Hasil perencanaan tanaman pangan menunj ukkan bahwa pengusahaan tanaman pangan seluas 1.00 ha pada PR-1. ternyata tidak menguntungkan pada saat ini. Hal ini di- se babkan karena input produksi yang dimiliki petani tidak mencukupi. Perencanaan PR-2 dan PR-3 1 ebi h menguntungkan di bandi ngkan PR-1. Pola tanam dari hasil perencanaan pada umurnnya adalah jagung + kacang tanah dan padi gogo di lahan usaha I pada jenis lahan L-1 CSJt-N; DTI, berdasarkan pola A.
Berdasarkan pola B adalah jagung + kedelai dan jagung + kacang tanah di lahan usaha I. Jenis lahan L-2 CSaf; WDD, dengan pola tanam jagung + kacang tanah dan padi sawah di lahan usaha I ber- dasarkan pola A. Berdasarkan pola B adalah jagung + ke- delai dan jagung + kacang tanah di lahan usaha I. Untuk pola tanam di lahan pekarangan, pada semua perencanaan terdiri dari bayam dan terung. Kesesuaian lahan S -N CT3 dan N1 CT1> digunakan 31 untuk perencanaan tanaman tahunan Ccoklat dan kelapa hi- bri da> dengan menggunakan anal i sa kel ayakan f i nansi a1 CNPV, IRR dan Net B/C Ratio>. Hasil analisa menunjukkan bahwa tanaman coklat la- yak untuk dilaksanakan berdasarkan pola A dan pola B pa- da tingkat diskonto 12 % dan 18 %. Untuk tanaman kelapa hi brida, berdasarkan pola A layak untuk dilaksanan pada tingkat diskonto 12 % dan 18 %; sedangkan berdasarkan pola B hanya layak pada tingkat diskonto 12 %. Hasil perencanaan tanaman pangan dan tanaman tahunan berdasarkan pol a A di per01 eh pendapatan antara Rp 1.189.146,OO - Rp 2.193.615,OO dengan peningkatan sebesar 345 % - 720 % dibandingkan dengan pendapatan usahatani saat kini CRp 267.500.003. Berdasarkan pola B, di peroleh pendapatan antara Rp 796.020,OO - Rp 1.382.618,00 dengan peni ngkatan sebesar 198 % - 417 %.
PERENCANAAN TATARUANG PERTANIAN DAERAH TRANSMIGRAS SKP H SINUNUKAN WPP XI/NATAL, SUMATERA UTARA 01 eh WAS1 S BI NANTORO A 21.0626 Penel aahan Masal ah Khusus Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sar jana Per tani an pada Jurusan Tanah Fakul tas Pertani an Bogor, I nsti tut Pertani an Bogor JURUSAN TAN AH FAKULTAS PERTANI AN, I N STI TLJT PERTANI AN BOGOR BOGUR 1989