Praktikum Fisiologi Tumbuhan

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN HUBUNGAN ANTARA JUMLAH STOMATA DENGAN KECEPATAN TRANSPIRASI

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN. Hubungan Antara Jumlah Stomata Dengan Kecepatan Transpirasi. Nama : Bani Nugraha.

MEKANISME AIR PADA TUMBUHAN

Kuliah III TRANSPIRASI

Daya Tekan Akar dan Daya Isap Daun.

Sistem Transportasi Tumbuhan L/O/G/O

Transportasi Air, Nutrisi, dan Unsur Hara

TRANSPIRASI PADA DAUN TUMBUHAN

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Jaringan pada Daun Monokotil dan Dikotil

PENGANGKUTAN AIR MELALUI XILEM PADA TANAMAN Allamanda cathartica

RESUME FISIOLOGI TUMBUHAN PERTEMUAN KE 2

Peta Konsep. Kata Kunci. fotosintesis. klorofil autothrof. 126 IPA SMP/MTs Kelas VIII. Proses fotosintesis. Reaksi terang. Reaksi gelap.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Perhatikan skema penampang melintang batang dikotil muda berikut! Yang berlabel nomor 3 dan 5 berturut-turut adalah.

BIOLOGI UMUM SEMESTER GASAL 2014/2015 PRODI PENDIDIKAN FISIKA OLEH TIM LAYANAN BIOLOGI

TRANSPIRASI TUMBUHAN. Tujuan : - Mengukur laju transpirasi pada dua jenis tumbuhan, yaitu Acalypha sp. dan Bauhemia sp.

PEMBUATAN PREPARAT STOMATA METODE LEAF CLEARING DAN PREPAPAT STOMATA SEGAR. Laporan Praktikum Mikroteknik. OLEH : : M. Rizqun akbar : J1C112031

LAPORAN EKSPERIMEN FOTO SISTESIS

STRUKTUR & FUNGSI TUMBUHAN

OSMOSIS & PENYERAPAN ZAT PADA TUMBUHAN 1 Oleh : Drs. Suyitno Al. MS. 2

Modul 1 Keseimbangan Air pada Tumbuhan

GUTASI, TRANSPIRASI DAN EVAPORASI

HUBUNGAN TUMBUHAN DENGAN AIR, TRANSPIRASI DAN EVAPORASI AZKI AFIDATI PUTRI ANFA ( ) KELOMPOK 3B (A)

SMP kelas 7 - FISIKA BAB 2. Klasifikasi BendaLatihan Soal 2.3

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.1. Autotrof. Parasit. Saprofit

luar yang mempengaruhi laju fotosintesis dan peranannya masing-masing 2. Mahasiswa mengetahui dan dapat menjelaskan faktorfaktor

3. KISI-KISI INSTRUMEN SOAL JARINGAN TUMBUHAN. Jenis sekolah. Kurikulum : 2013

LAPORAN PRAKTIKUM PEMBUATAN PREPARAT DAN PENGAMATAN STRUKTUR TUMBUHAN. DisusunOleh: Tribuana Maharani Muria XI MIPA 3 / 23 SMA NEGERI 2 WONOSARI

EFEKTIVITAS KONSENTRASI GIBERELIN (GA3) PADA PERTUMBUHAN STEK BATANG KOPI (Coffea canephora) DALAM MEDIA CAIR

STOMATA Biosintesis, Mekanisme Kerja Dan Peranannya Dalam Metabolisme AFIFUDDIN DALIMUNTHE

BAB I PENDAHULUAN. Pemanasan global yang terjadi pada beberapa tahun terakhir ini menyebabkan

ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5

LEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : BIOLOGI Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

BAB VIII FOTOSINTESIS

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Fotosintesis

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh makhluk hidup yang disebut dengan metabolisme

Perbedaan Transpirasi dengan. Evaporasi

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal Dibawah ini adalah bahan bahan yang diperlukan dalam proses fotosintesis, kecuali...

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 20. FUNGSI JARINGAN, ORGAN TUMBUHAN DAN FOTOSINTESISLatihan Soal 20.1

Panduan Praktikum. Botani. Tahun Akademik 2015/2016. Oleh : Nurcahyo Widyodaru Saputro, S.Si., M.Sc

Sediaan Mikroskopis untuk Pengamatan dengan Mikroskop Elektron Transmisi (TEM). Pengukuran Parameter Fotosintesis . Pengamatan Anatomi Daun HASIL

BIOLOGI UMUM (MIP612112)

LEMBARAN SOAL. Sat. Pendidikan

I. JARINGAN. A.Pengertian Jaringan

PENYERAPAN AIR OLEH AKAR TANAMAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) : Struktur dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Angsana (Pteracorpus Indicus Will) merupakan jenis tanaman

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI ANATOMI AKAR BATANG DAN DAUN

Bismillahirrahmaanirrahiim...

TRANSPIRASI PADA DAUN TUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan memiliki banyak fenomena biologi yang dapat digunakan sebagai

STRUKTUR PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

BAB III FOTOSINTESIS. Buku Pelajaran Sains SMP Kelas VIII 38. Fotosintesis

Antiremed Fisika. Persiapan UAS 1 Fisika Kelas Berapakah volume batu yang ditunjukan pada gambar di bawah ini?

KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 10. SISTEM ORGANISASI KEHIDUPANLatihan Soal Jaringan darah. Jaringan limfa. Jaringan saraf.

Antiremed Kelas 7 Fisika

Ulangan Lebar Panjang Luas Daun 1 6,5 cm 12 cm 78 cm Daun 2 7 cm 10 cm 70 cm Rata- Rata 6.75 cm 11 cm 74 cm

CIRI MAKHLUK : (1) SEMUA MAKHLUK BERNAFAS (RESPIRASI) 1. Oleh : Drs. Suyitno Al.,MS 2

Kuliah II AIR DAN TUMBUHAN

Kegiatan Belajar 2 Jaringan Pada Akar

A. Struktur Akar dan Fungsinya

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 11. BAGIAN TUBUH TUMBUHAN/HEWAN DAN FUNGSINYA SERTA DAUR HIDUP HEWAN Latihan soal 11.1

JARINGAN PADA TUMBUHAN (JARINGAN MERISTEM, JARINGAN PARENKIM, JARINGAN KOLENKIM, JARINGAN SKLERENKIM)

FOTOSINTESIS PADA TUMBUHAN

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

Densitas Stomata 120 Menit

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 11. KLASIFIKASI BENDALatihan Soal 11.3

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

A. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap perubahan panjang potongan jaringan umbi ubijalar? 2.

Proses Membuka dan Menutupnya Stomata pada Tumbuhan

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI RESPIRASI KECAMBAH. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Djukri, M.S.

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban yang tersedia!

KAPILARITAS MATERI POKOK

5. PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh waktu pemberian GA3 terhadap pertumbuhan tanaman leek

PERTEMUAN X: STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengelompokan tanaman

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. beberapa Kecamatan yaitu Kecamatan Kota Tengah, Kecamatan Kota Utara dan

intermediet seperti asam-asam organik dengan berat molekul rendah Haung, 1980).

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan

FUNGSI ALAT TUBUH TUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN. letak lintang 55º U atau 55º S dan pada ketinggian sampai 2000 m di atas

Laporan Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Acara I PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS

Hand out Biologi XII IA 3 KKN PPL UNM ANGK. V

Kumpulan Soal IPA Kelas 8 SMP MTs Hindayani.com

IRIGASI dan DRAINASI URAIAN TUGAS TERSTRUKSTUR. Minggu ke-2 : Hubungan Tanah-Air-Tanaman (1) Semester Genap 2011/2012

LAJU TRANSPIRASI JURNAL OLEH : RICKY RINALDO GULO AGROEKOTEKNOLOGI IIB

Titik Leleh dan Titik Didih

KAPILARITAS ZAT CAIR PADA KERTAS

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TUMBUHAN. Stomata

FOTOSINTESIS. Fotosintesis 1

F. MATERI PEMBELAJARAN 1. Organ-organ tumbuhan 2. Proses pengangkutan pada tumbuhan

Laporan Praktikum Fisiologi Tumbuhan

LATIHAN SOAL ULANGAN HARIAN

GLOSSARIUM. Ilmu Pengetahuan Alam - Kelas VII SMP/MTs

Transkripsi:

Praktikum Fisiologi Tumbuhan Pengaruh Luas Daun Terhadap Kecepatan Absorpsi Air Tanggal Praktikum : 29 Maret 2012 Tanggal Pengumpulan : 5 April 2012 Nama : Melin Amalia NIM : 1210702036 Semester : IV Kelas : B Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati 2012

1.Pendahuluan A.Tujuan : Mengetahui pengaruh luas daun terhadap kecepatan absorbsi air B.Dasar teori : Tanaman mendapat air melalui proses penyerapan oleh rambut-rambut akar. Air serta garamterlarut akan diteruskan ke seluruh bagian tanaman. Hanya sebagian kecil (kurang dari 1%) dari air diabsorbsi oleh tanaman dipergunakan dalam reaksi metabolisme (hidrolisis).sebagian besar air diabsorbsi itu akan dikeluarkan lagi dalam bentuk uap air ke atmosfer melalui proses transpirasi. Kehilangan air pada tumbuhan dapat berlangsung melalui stomata,kultikula, dan lentisel (Salisbury dan Ross, 1992). Laju transpirasi dapat dipengaruhi oleh kandungan air tanah dan laju absorbsi air di akar. Padasiang hari biasanya air ditranspirasikan lebih cepat daripada penyerapan dari tanah. Haltersebut menyebabkan defisit air dalam daun sehingga terjadi penyerapan yang besar, padamalam harinya terjadi sebaliknya. Jika kandungan air tanah menurun sebagai akibat penyerapan oleh akar, gerakan air melalui tanah ke dalam akar menjadi lambat. Hal inicenderung untuk meningkatkan defisit air pada daun dan menurunkan laju transpirasi lebihlanjut. Kenyataan bahwa perubahan tingkat transpirasi mendahului perubahan tingkat penyerapanmenunjukkan bahwa dalam kondisi pertumbuhan biasa, laju penyerapan air ditentukanterutama oleh tingkat kehilangan air. Penyerapan balik hasil transpirasi mungkin sebagairespon perubahan kondisi lingkungan, tetapi tidak meningkatkan penyerapan hingga efek darikejenuhan defisit menyebabkan pada daun oleh transpirasi ditransmisikan ke akar (Dahlia,2001). Menurut Suyitno (2010), beberapa teori tentang naiknya air ke puncak pohon yaitu: 1. Teori vital Perjalanan air dari akar ke ujung batang menentang gaya gravitasi dan gaya gesekan tahanan dinding pipa dapat terjadi hanya karena pertolongan sel-seel hidup, dalam hal ini sel-sel parenkim kayu dan sel-sel jari-jari empulur yang ada di sekitar xilem. 2. Tekanan akar Adanya pengeluaran air pada bidang potongan tonggak suatu batang yang dipotong dekat tanahmemberikan kesan bahwa didalam daerah akar terddapat suatu tenaga penggerak air. Tenaga ini tidak lebih dari 2atm. 3. Hukum kapilaritas Pembuluh kayu xilem dapat merupakan pembukuh kapiler, sehingga air didalam nya sebagai kaibat dari adhesi anara dinding sel xilem dengan molekul-molekul air.

4. Teori kohesi.ada tiga unsur dasar dalam teori kohesi untuk menjelaskan naiknya cairan, Daya penggerak adalah gradien potensial air yang makin menurun dari tanah melalui tumbuhan ke atmosfir. Hidrasi / adhesi Daya hidrasi antara molekul air dan dinding sel yang disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen, yakni daya tarik antara molekul yang tidak sejenis. Kohesi air. Merupakan daya tarik antar molekul sejenis. Faktor- faktor yang mempengaruhi absorpsi air antara lain adalah: 1. Tekanan akar 2. Kapilaritas 3. Karakteristik daun Daun tersusun atas sel-sel epidermis atas, jaringan mesofil yang terdiri atas jaringan palisade dan jaringan bunga karang dengan ikatan pembuluh diantara sel epidermis bawah dengan stomata. Transpirasi dimulai dengan penguapan air oleh sel-sel mesofil ke rongga antar sel yang ada dalam daun. Dalam hal ini rongga antar sel jaringan bunga karang merupakan rongga yang besar, sehingga dapat menampung uap air dalam jumlah yang banyak. Penguapan air ke rongga antar sel akan terus berlangsung selama rongga antar sel belum jenuh dengan uap air. Sel-sel yang menguapkan airnya kerongga antar sel tentu akan mengalami kekurangan air sehingga potensial airnya menurun. Kekurangan air ini akan diisi oleh air yang berasal dari xylem tulang daun yang selanjutnya tulang daun akan menerima air dari batang dan batang menerima dari akar (Dwijoseputro,1994). Uap air yang terkumpul dalam rongga antar sel akan tetap berada dalam rongga antar sel tersebut selama stomata pada epidermis daun tidak membuka. Kalaupun ada uap air yang keluar menembus epidermis dan kutikula, jumlahnya hanya sedikit dan dapat diabaikan. Agar transpirasi dapat berjalan, maka stomata pada epidermis tadi harus membuka. Apabila stomata membuka, maka akan ada penghubung antara rongga antar sel dengan atmosfer. Stomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat matahari terbit dan menutup saat hari gelap sehingga memungkinkan masuknya CO2 yang diperlukan untuk fotosintesis pada siang hari. Umumnya, proses pembukaan memerlukan waktu 1 jam dan penutupan berlangsung secara bertahap sepanjang sore. Stomata menutup lebih cepat jika tumbuhan ditempatkan dalam gelap secara tiba-tiba (Salisbury dan Ross, 1995).

2. Metode A. Alat dan Bahan Alat Fotometer Pisau tajam Statif Klem Bahan Ranting tanaman (Keladi dll) B.Langkah kerja Menyiapkan ranting yang tidak mudah layu Pilih ukuran ranting/daun yang sama dengan ukuran pipa karet pada fotometer Buat ukuran atau jumlah daun kedua ranting tersebut berbeda Lepaskan karet penyumbat pada tabung kaca fotometer Masukkan air kedalam lubang berpenutup sampai berpenutup sampai terbentuk gelembung. Masukan ranting kedalam pipa karet fotometer Tutup mulut kaca utama dengan karet penyumbat dengan rapat Angkat rangkaian percobaan dan beri tanda posisi awal dari air pada pipa berskala dengan spidol Tempatkan percobaan ini pada tempat yang terkena cahaya Setelah itu tempatkan pula di tempat tanpa cahaya

3. Hasil Tabel 1. data laju penyerapan air (ml) menurut jumlah /luas daun pada pengamatan di dalam ruangan Ulangan Daun bunga pukul empat 1 0,06 2 0,08 3 0,17 Rerata 0,10 Tabel 2. data laju penyerapan air (ml) menurut jumlah /luas daun pada pengamatan di luar ruangan Ulangan Daun bunga pukul empat 20 menit ke -1 0,12 2 0,13 3 0,16 Rerata 0,17 Tabel 3. Data pengamatan laju penyerapan air (ml) menurut jumlah/ luas daun pada pengamatan di dalam ruangan ulangan (n) Daun A (kel.1) Daun bayam Daun leunca Daun puring Daun pukul 4 1 2 3 0,9 0,19 0,19 0,34 0,12 0,9 0,23 0,23 0,35 0,13 0,9 0,26 0,23 0,36 0,16 Rerata 0,9 0,22 0,23 0,35 0,13

Tabel 4. Data pengamatan laju penyerapan air (ml) menurut jumlah/ luas daun pada pengamatan di luar ruangan ulangan (n) Daun A (kel.1) Daun bayam Daun leunca Daun puring Daun pukul 4 1 2 3 0,3 0,36 0,19 0,25 0,06 0,7 0,36 0,23 0,25 0,08 0,7 0,43 0,23 0,26 0,17 Rerata 0,56 0,36 0,37 0,25 0,10 Tabel 5. Data luas daun Daun Luas total

Daun A 14 Daun bayam 13 Daun leunca 27 Daun puring 18,3 Daun bunga pukul 4 7,9 Gambar 1. Pengamatan pengaruh luas permukaan daun terhadap kecepatan absorpsi 4.Pembahasan (Sumber : Pengamatan kelompok)

Pada praktikum pengaruh luas daun ini kita mengamati pengaruh luas permukaan daun terhadap daya absorpsi pada tumbuhan. Dalam percobaan ini kami menggunakan fotometer untuk mengetahui laju kemampuan absorpsi pada tumbuhan tersebut. Kami membagi percobaan pada dua pengamatan, pengamatan pertama kami menaruh fotometer berikut tumbuhan didaerah yang terkena cahaya matahari di lakukan di depan laboratorium. Sedangkan pengamatan yang kedua dilakukan tanpa cahaya dilaksanakan didalam laboratorium, spesies tumbuhan yang kami amati yaitu daun bunga pukul 4 yang terlihat segar, jumlah daun bunga pukul 4 tersebut ada 13 buah dengan luas rata rata 7,61. Dalam pengamatan ini, kami memasukkan tumbuhan kedalam potometer yang telah penuh terisi air dan disumbat dengan semacam plastik sehingga tumbuhan dapat menyerap air dalam potometer. Kami mengamati perubahan volume air nya setiap 20 menit pertama, kedua dan ketiga. Pada pengamatan yang terkena cahaya kami melihat adanya perubahan volume air di 20 menit pertama pengamatan kami sebanyak 0,12 ml dari keadaan awal, dan 20 menit kedua sebanyak 0,13ml, dan pada 20 menit ketiga 0,16 ml setelah di rata ratakan hasil absorbsi air di ruang terkena cahaya adalah 0,17 ml Pada pengamatan didalam ruangan (tanpa cahaya) terlihat pada 20 menit pertama pengamatan kami sebanyak 0,6 ml dari keadaan awal, dan 20 menit kedua volume air sebanyak 0,8ml, dan pada 20 menit ketiga 0,17 ml setelah di rata ratakan hasil absorbsi air di ruang terkena cahaya adalah 0,10 ml Pengamatan luas daun terhadap absorpsi air ini terlihat perbedaan absorbsi air pada daun yang disimpan di dalam dengan yang disimpan luar ruangan. Jadi, selain faktor luas daun, cahaya juga dapat mempengaruhi laju absorpsi air, hal ini dapat dilihat pada data diatas. Pada percobaan tanpa cahaya laju absorpsinya lebih kecil dibandingkan pada percobaan menggunakan cahaya matahari. Hal ini disebabkan cahaya matahari merupakan faktor penting dalam proses transpirasi, stomata akan membuka bila terkena cahaya matahari. Berarti, semakin banyak cahaya matahari semakin banyak jumlah stomata yang membuka dan semakin tinggi laju transpirasinya berikut laju absorpsi nya.

Grafik diatas adalah grafik kecepatan absorbsi di luar ruangan yang terkena cahaya dan grafik luas daun. Pada grafik diatas terlihat daun yang kecepatan absorbsinya paling cepat adalah daun spesies A. Tapi seharunya yang kecepatan absorbsinya paling besar adalah daun lenca karna diliihat dari luas daun lenca itu sebesar 27 cm, sedangkan daun spesies A hanya 14 cm. Menurut Asanti (2008), semakin luas permukaan daun maka absorpsi air semakin cepat. Hal ini untuk mengimbangi kebutuhan air pada tubuh tumbuhan. Begitupun pada pengamatan di dalam ruangan. Kesimpulan Luas permukaan daun dapat mempengaruhi kecepatan absorpsi air. semakin luas permukaan daun maka absorpsi air semakin cepat. Hal ini untuk mengimbangi kebutuhan air pada tubuh tumbuhan. selain faktor luas daun, cahaya juga dapat mempengaruhi laju absorpsi air, hal ini dapat dilihat pada percobaan tanpa cahaya laju absorpsinya lebih kecil dibandingkan pada percobaan menggunakan cahaya matahari. Hal ini disebabkan cahaya matahari merupakan faktor penting dalam proses transpirasi, stomata akan membuka bila terkena cahaya matahari. Berarti, semakin banyak cahaya matahari semakin banyak jumlah stomata yang membuka dan semakin tinggi laju transpirasinya berikut laju absorpsi nya. Daftar pustaka - Asanti.2008.Luas daun absorbsi dan transpirasi. (http://nananinut.blogspot.com/2010/.../luas-daun-absorpsi-dan-transpirasi.html).[2 4 2012] - Dahlia. 2001. Fisiologi Tumbuhan. Malang: UNM - Dwijoseputro.1994.Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta:Gramedia - Salisbury, Frank B. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. Bandung: ITB - Suyitno. 2010. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan Dasar. Yogyakarta: FMIPA UNY