BAB I PENDAHULUAN. dibagi menjadi dua yakni, daya tahan otot dan daya tahan cardiovascular.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Olahraga telah berkembang menjadi suatu fenomena yang meliputi seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam buku Coaching dan aspek-aspek psikologis dalam coaching

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk melakukan aktifitas fisik, mengembangkan fungsional, yang berupa olahraga salah satunya adalah olahraga renang.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan

BAB I PENDAHULUAN. kepada kesehatan jasmani dan rohani masyarakat, serta ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Perkumpulan renang Bina tirta Medan merupakan salah satu Club renang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setelah dilihat dari hasil-hasil pertandingan dan perlombaan olahraga pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa renang sebenarnya olahraga yang cukup menarik dan unik.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Club Bina Tirta Medan merupakan salah satu Club renang yang ada dikota

BAB I PENDAHULUAN. antusias masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. manusia untuk melakukan aktifitas fisik. Mengembangkan fungsional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada mulanya olahraga hanya dimanfaatkan untuk sekedar

BAB I PENDAHULUAN. untuk prestasi yang menggangkat harkat martabat suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dari hasil-hasil pertandingan dan perlombaan olahraga pada tingkat

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan meningkatkan kesehatan.di samping itu, renang juga termasuk

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan efek samping yang bersifat kontra produktif terhadap upaya

BAB I PENDAHULUAN. minggu. Dalam kegiatan ektrakurikuler ini diajarkan lima nomor gaya renang

SUSUNAN PERSONALIA PENELITIAN. 1. Penanggung Jawab : Yan Indra Siregar, S.Pd, M.Pd. 4. Tempat Penelitian : Kolam Renang Raerim Binjai

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Salah satu bagian dari peningkatan kualitas hidup manusia adalah pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan seseorang. Pembinaan dan pengembangan olahraga adalah satu bagian

BAB I PENDAHULUAN. Atletik dalam perkembangan di zaman modern ini semakin dapat diterima

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang adalah salah satu cabang olahraga yang dilakukan didalam air.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pada akhirnya akan diperoleh jiwa dan raga yang sehat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perencanaan Club Renang Lumba-Lumba Binjai. dapat disimpulkan bahwa perencanaan meliputi, program latihan dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk melakukan aktifitas fisik, mengembangkan fungsional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Khususnya atlet Taekwondo Putra junior Sibayak Club

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era teknologi yang maju seperti sekarang ini, olahraga semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga mempunyai banyak fungsi, yaitu untuk latihan, alat pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. seni yang dilakukan dengan dua jenis bentuk gerak, yaitu : gerak tarung (Fight)

I. PENDAHULUAN. Untuk mencapai kinerja (Performance) yang lebih baik dari seorang pemain

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga permainan yang di gemari oleh seluruh masyarakat di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam buku Coaching dan aspek aspek Psikologis dalam coaching

BAB I PENDAHULUAN. Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (UNIMED). Atletik juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gulat merupakan salah satu jenis olahraga yang tertua. Perkembangannya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

MEMBANGUN PRESTASI OLAHRAGA BERDASAR ILMU OLAHRAGA

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan alam bebas mempunyai unsur-unsur olahraga melalui cabangcabang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan upaya peningkatan kesehatan jasmani seluruh masyarakat, pemupukan

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan sejernih mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh suatu fungsi alat-alat tubuh yang dapat bekerja dengan normal dan

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. A. Kesimpulan

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. manusia sejak zaman Yunani kuno sampai dewasa ini. Gerakan-gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. Wushu adalah Salah satu Olahraga beladiri, Olahraga ini berasal dari. orang tua jaman dahulu oleh komite yang ditunjuk pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini

BAB I PENDAHULUAN. baik itu di tingkat Nasional seperti PON ataupun di tingkat Internasional seperti

BAB I PENDAHULUAN. dapat berdampak buruk pada kesehatan. Menurut Alder dan Higbee, walaupun

I. PENDAHULUAN. kegiatan-kegiatan seperti: Sea Games, Asean Games, dan Olimpiade, PON,

2015 PENGARUH LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENURUNAN LEMAK TUBUH DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK (VO2 MAX)

Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian prestasi dibidang olahraga didukung oleh penerapan ilmu pengetahuan

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

BAB I PENDAHULUAN. dan gerak jurus (Taulo). Wong Kiew Kit (2002:1) menyatakan bahwa. Kung-Fu

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga (mother of

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik agar dapat

I. PENDAHULUAN. Taekwondo merupakan cabang olahraga bela diri yang berasal dari negara

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan

Nomor : 221 /SJN/ Jakarta, 11Agustus 2014 Hal : Kejuaraan Renang Perairan Terbuka Dalam rangka Festival Danau Toba 2014 Sumatera Utara

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

BAB I PENDAHULUAN. jasmani setiap individu berhak secara bebas memilih aktivitas cabang olahraga

BAB I PENDAHULUAN. membuat progam latihan untuk pembinaan kondisi fisik seorang atlet. Hal ini

Evaluasi Prestasi Atlet Wushu Koni Kota Medan Tahun Novita (Dosen Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan)

TES PENGUKURAN KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. apabila seseorang dapat menguasai teknik dasar yaitu passing bawah, passing

TINJAUAN KEMAMPUAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2 MAX) ATLET PENCAK SILAT PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR (PPLP) SUMATERA BARAT TAHUN 2015 JURNAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara untuk mencapai kemajuan dan keberhasilan dalam pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan penguasaan teknik dan faktor psikologis. Dengan memiliki kondisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

BAB I PENDAHULUAN. adalah satu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah

ARTIKEL ILMIAH SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH THOMI PRADODO A1D408107

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fisik dengan baik untuk memacu semangat belajar.

BAB I PENDAHULUAN. potensi jasmani, rohani dan sosial (Toho dan Ali, 2007: 2). Dari pengertian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profil kondisi fisik adalah keadaan atau potensi dan gambaran dalam diri

2015 PERBANDINGAN METODE CONTINOUS TRAINING DAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIK PADA ATLET SEPAKBOLA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Permainan bola voli dalam perkembangan di zaman modern ini semakin

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan dan bergerak. Kebugaran jasmani yang dibutuhkan untuk

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SD ISLAM TERPADU NURUL ILMI KOTA JAMBI

Jurnal Kesehatan Olahraga Vol. 06 NO. 2 Edisi Oktober 2016 hal ANALISIS KOMPONEN KONDISI FISIK DOMINAN DALAM CABANG OLAHRAGA TARUNG DERAJAT

BAB IV HASIL PENELITIAN

2015 PERBANDINGAN HASIL AEROBIC MAXIMAL CAPACITY (VO2MAX) MENGGUNAKAN LABORATORIUM TEST DAN FIELD TEST PADA PEMAIN BOLA BASKET

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

BAB I PENDAHULUAN. yang berukuran 9,75 m x 6,4 m. tujuan dari permainan Squash adalah menjauhkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan olahraga air terutama renang, Ada tiga kelompok unsur utama dari kondisi fisik yang dibutuhkan untuk dapat melakukan kerja renang yang baik, yaitu : kekuatan, daya tahan, dan kelentukan (Counsilman, 1968, 28). Seterusnya Annarino (1976:61) menyatakan bahwa, Selain unsur kekuatan dan kelentukan, daya tahan itu dibagi menjadi dua yakni, daya tahan otot dan daya tahan cardiovascular. Untuk meningkatkan kemampuan unsur-unsur tersebut dapat dikerjakan dengan melakukan latihan di darat. Orang yang lebih sehat lebih banyak O2 yang dapat diproses. Dalam latihan, paru-paru akan dapat mengambil lebih banyak O2 yang berarti peredaran darah yang lebih baik dan sel otot bisa mendapatkan lebih banyak O2 dari pembuluh darah kapiler. kondisi fisik merupakan salah satu prasyarat yang sangat diperlukan dalam setiap usaha peningkatan prestasi atlet, bahkan dapat dikatakan dasar landasan titik tolak suatu awalan olahraga prestasi. Jika seorang atlet telah mendapatkan latihan kondisi fisik yang baik maka kerja jantungnya, sistem pernapasannya dan peredaran darahnya berfungsi dengan baik akan dapat berlari jauh. Seseorang akan dapat mengangkat barbel yang berat bila ototnya kuat dan powernya tinggi. Orang dapat bergerak dengan seluas-luasnya tanpa mengalami cedera pada persendian dan otot sekitar persendian apabila kelentukanya sangat baik. Ada yang melakukan keterampilan secara sempurna sehingga tercapai hasil yang memuaskan, semua merupakan fungsi dari organ-organ tubuh. Perkumpulan Renang Lumba-Lumba Binjai merupakan salah satu perkumpulan renang yang ada di Sumatera Utara dan satu-satunya di kota Binjai. Club ini memiliki atlet sebanyak 24 orang dengan 16 orang putra dan 8 orang putri. Perkumpulan Renang Lumba-

Lumba Binjai sendiri berdiri sejak 11 tahun yang lalu atau lebih tepatnya pada tanggal 1 Mei 2002, club ini di pimpin oleh Bapak Ucok Raden dan Bapak Benton Manik selaku kepala pelatih di club tersebut. Club ini beralamat di Jalan Ikan Hiu No. 30 Kelurahan Daratan Tinggi, Binjai. Setelah penulis melakukan wawancara pada tanggal 01 maret 2014 Club ini Memiliki 2 kolam renang dan 1 di antaranya merupakan kolam yang digunakan untuk latihan para atlet pada pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB dengan panjang kolam 50 meter dan lebar 25 serta kedalaman kolam 1.5 meter hingga 2.5 meter. Club tersebut telah banyak mengikuti event baik di kota Binjai, Medan bahkan event yang digelar di luar daerah Sumetara Utara. Kejuaraan yang telah diikuti Club tersebut di antaranya Kejuaraan Pekan Olahraga wilayah, Olimpiade Olahraga dan Seni Nasional, Pekan Olahraga Pelajar se-sumaera Utara dan Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan se-sumatera Utara (KRAPSU). Namun yang menjadi masalah dalam club tersebut adalah belum adanya satupun atlet putra club Lumba-Lumba Binjai yang telah mengikuti Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI) terutama pada kelompok umur (KU) II. Hal tersebut disebabkan masih jauhnya catatan waktu atlet club Lumba-Lumba Binjai dari waktu yang ditentukan oleh pengda Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) sumut agar dapat lolos mengikuti event Kejuaraan Renang Antar Perkumpulan Seluruh Indonesia (KRAPSI). Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari salah satu pelatih club tersebut yang bernama Benton Manik pada tanggal 01 maret 2014, Rekor catatan waktu gaya bebas 100 meter putra yang tercatat pada event nasional (KRAPSI) yaitu antara lain : 1. Kelompok Umur (Usia 10 tahun kebawah) limit waktunya 01.16.97 detik 2. Kelompok Umur (Usia 11-12 Tahun) limit waktunya 01.08.65 detik

3. Kelompok Umur (Usia 13-14 Tahun) limit waktunya 01.03.50 detik 4. Kelompok Umur (Usia 15-17 Tahun) limit waktunya 01.00.48 detik Dari empat limit waktu di atas, club lumba lumba binjai lebih mengharapkan kelompok umur I dan II untuk dapat menembus limit waktu itu. Menurut pelatih saat wawancara pada tanggal 01 maret tahun 2014 faktor utama penyebab kegagalan ini adalah kurangnya daya tahan cardiovaskular atlet dalam melakukan latihan yang mengkibatkan atlet cepat lelah sehingga berpengaruh terhadap hasil renang atlet tersebut. Maka penulis menarik kesimpulan setelah melakukan pengamatan dan observasi dan mengukur tingkat kecepatan renang dengan melakukan test renang maka di dapat hasil renang 100 meter mereka dalam kategori kurang ini dapat dilihat pada tabel test pendahuluan renang. Prestasi renang di tentukan oleh limit waktu terkecil, sehingga kemampuan fisik dan daya tahan cardiovaskular yang menyangkut kecepatan sangat menentukan prestasi olahraga renang khususnya renang gaya bebas, itu semua tidak akan tercapai jika tidak di dukung oleh kondisi fisik dan daya tahan cardiovaskular yang baik. Tanpa adanya kondisi fisik dan daya tahan cardiovaskular yang baik akan sulit pula dalam usaha pencapaian prestasi, demikian halnya pada atlet renang. Untuk itu peneliti tertarik meneliti kondisi daya tahan cardiovaskular atlet putra club lumba-lumba Binjai terutama mengenai VO2Max. Untuk lebih jelasnya apakah atlet putra club lumba-lumba binjai usia 13-14 tahun memiliki VO2Max yang baik dan renang 100 meter gaya bebas yang baik pula. Sebelum meneliti dilakukan pengambilan data dengan mengadakan tes renang 100 meter gaya bebas dan tes VO2Max dengan mengunakan lari 15 menit tes Balke terhadap atlet putera club lumba-lumba binjai. Adapun daftar nama-nama atlet beserta hasil dari test pendahuluan dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel 1. Nama-nama Data Atlet Putra Usia 13-14 Club Renang Lumba-Lumba Binjai Tahun 2014 NO NAMA Tempat/Tanggal Lahir Lama Kejuaraan

Latihan 1 Yogi Pranata Binjai 17 Oktober 2001 2 Tahun Antar Club 2 Theo Pangestu Binjai 03 Desember 2001 2 Tahun Antar Club 3 Zam Zam Binjai 19 Desember 2000 2 Tahun Antar Club 4 M. Ikhsan Binjai 06 Juni 2000 2 Tahun Antar Club 5 Diego Nugraha Binjai 09 Nopember 2000 2 Tahun Antar Club 6 M. Habib Binjai 27 Agustus 2001 2 Tahun Antar Club 7 Rifky Oldo Binjai 14 Juli 2000 2 tahun Antar Club 8 Zulfahmi Binjai 12 Januari 2001 2 tahun Antar Club 9 Hamid Binjai 15 Juli 2000 2 Tahun Antar Club 10 Doni Pranata Binjai 22 Agustus 2001 2 Tahun Antar Club 11 Ilham Binjai 08 Mei 2001 2 Tahun Antar Club 12 M. Rohim Binjai 21 April 2001 2 Tahun Antar Club Tabel 2. Hasil Data Test Pendahuluan Renang 100 Meter Gaya Bebas Atlet Putra Usia 13-14 Tahun Club Renang Lumba- Lumba Binjai Tahun 2014 NO NAMA Catatan Waktu (detik) 1 Yogi Pranata 01.30.05 2 Theo Pangestu 01.30.77 3 Zam Zam 01.28.74 4 M. Ikhsan 01.31.16 5 Diego Nugraha 01.35.91 6 M. Habib 01.29.90 7 Rifky Oldo 01.25.17 8 Zulfahmi 01.31.22 9 Hamid 01.32.45 10 Doni Pranata 01.27.88 11 Ilham 01.35.66 12 M. Rohim 01.33.56 Tabel 3. Hasil Data Test Pendahuluan VO2 MaxAtlet Putra Usia 13-14 Tahun Club Renang Lumba- Lumba Binjai Tahun 2014 No Nama Level Shuttle VO2MAX Kategori 1 Yogi Pranata 6 2 33, 3 Dibawah rata-rata 2 Theo Pangestu 6 10 36, 7 Dibawah rata-rata 3 Zam-zam 7 4 37,9 Dibawah rata-rata 4 M. Ikhsan 6 2 33,3 Dibawah rata-rata 5 Diego Nugraha 5 9 32,2 Dibawah rata-rata 6 M. Habib 6 4 34,5 Dibawah rata-rata 7 Rifky Oldo 6 8 35,7 Dibawah rata-rata 8 Zulfahmi 6 2 33,3 Dibawah rata-rata 9 Hamid 7 4 37,9 Di bawah rata-rata 10 Doni Pranata 6 8 35.7 Di bawah rata-rata 11 Ilham 5 6 31.8 Di bawah rata-rata 12 M. Rohim 7 4 37.8 Di bawah rata-rata

Tabel 4. Norma Bleep Test Kategori Putra Umur Jelek Di Bawah Rata-rata Rata-rata Di Atas Rata-rata Excellent Superior 13-19 <35.0 35.0-39.9 40.5-45.1 45.2-50.9 51.0-55.9 >55.9 20-29 <33.0 33.0-39.2 39.9-43.3 43.9-48.7 49.3-52.5 >52.6 30-39 <31.5 31.5-38.4 38.5-41.8 42.4-47.4 48.0-51.4 >51.6 (http://ws-or.blogspot.com/2012/01/beep-test.html#more) Berdasarkan pengamatan pada tanggal 01 maret 2014 selama berada didalam Club Lumba-Lumba Binjai dan pengamatan melalui data-data evaluasi diri yang telah didapat, banyak atlet yang masih memiliki daya tahan yang masih rendah. Hal ini terbukti dari hasil test yang diberikan kepada atlet Club Lumba-Lumba Binjai masih banyak yang masuk kategori kurang sekali, yang berarti daya tahan atlet masih tergolong rendah. Untuk itu penulis memberikan dua bentuk latihan untuk melihat perbedaan hasil dari Latihan Speed Play Dengan Interval Training Terhadap Peningkatan VO2Max dan Hasil Renang 100 Meter Gaya Bebas Pada Atlet Putra Usia 13-14 Club Lumba-Lumba Binjai tahun 2014. B. Identitifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dibuat suatu gambaran tentang permasalahan yang dihadapi sebagai berikut : Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi VO2Max dan hasil renang 100 meter gaya bebas? Apakah kemampuan fisik berpengaruh terhadap VO2Max dan hasil renang 100 meter gaya bebas? Apakah ada pengaruh latihan Speed Play terhadap VO2Max? Apakah ada pengaruh latihan Speed Play terhadap hasil renang 100 meter gaya bebas? Apakah ada pengaruh latihan Interval Training terhadap VO2Max? Apakah ada pengaruh latihan Interval Training terhadap hasil renang 100 meter gaya bebas? Dari hasil latihan Speed Play dengan Interval Training, manakah yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap VO2Max? Latihan manakah

yang lebih besar pengaruhnya antara latihan Speed Play dengan latihan Interval Training terhadap hasil renang 100 meter gaya bebas. C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari masalah menjadi lebih luas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Adapun masalah yang di teliti adalah Manakah Pengaruh yang Lebih Besar Latihan Speed Play dan Latihan Interval Training Terhadap Peningkatan VO2Max dan Hasil Renang 100 Meter Gaya Bebas Atlet Putra Usia 13-14 Tahun Club Lumba-Lumba Binjai Tahun 2014. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dirumuskan permasalahan yang akan diteliti, yaitu : 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan Spedd Play terhadap VO2Max atlet renang putra gaya bebas 100 meter pada Club Lumba-Lumba Binjai Tahun 2014? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan Interval Training terhadap VO2Max atlet renang putra gaya bebas 100 meter pada Club Lumba-Lumba Binjai Tahun 2014? 3. Manakah yang lebih besar pengaruhnya antara latihan Speed Play dengan latihan Interval Training terhadap VO2Max atlet renang putra gaya bebas 100 meter pada Club Lumba-Lumba Binjai Tahun 2014? 4. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan Speed Play terhadap hasil renang atlet putra gaya bebas 100 meter pada Club Lumba-lumba Binjai Tahun 2014? 5. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan Interval Training terhadap hasil renang atlet putra gaya bebas 100 meter pada Club Lumba-lumba Binjai Tahun 2014? 6. Manakah yang lebih besar pengaruh antara latihan Speed Play dengan latihan Interval training terhadap hasil renang atlet putra gaya bebas 100 meter pada Club Lumbalumba Binjai Tahun 2014?

E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh latihan Speed play terhadap peningkatan kapasitas VO2Max atlet renang putra gaya bebas 100 meter usia 13-14 Tahun pada Club renang Lumba-Lumba Binjai. 2. Untuk mengetahui pengaruh latihan Interval Training terhadap peningkatan kapasitas VO2Max atlet putra gaya bebas 100 meter usia 13-14 Tahun pada Club renang Lumba- Lumba Binjai. 3. Untuk mengetahui manakah yang memberikan pengaruh yang lebih besar antara latihan Speed Play dengan Interval Training terhadap terhadap peningkatan kapasitas VO2Max atlet renang putra gaya bebas 100 meter usia 13-14 Tahun pada Club renang Lumba- Lumba Binjai. 4. Untuk mengetahui pengaruh latihan Speed play terhadap hasil renang atlet putra gaya bebas 100 meter usia 13-14 Tahun pada Club renang Lumba-Lumba Binjai. 5. Untuk mengetahui pengaruh latihan Interval Training terhadap hasil renang atlet putra gaya bebas 100 meter usia 13-14 Tahun pada Club renang Lumba-Lumba Binjai. 6. Untuk mengetahui manakah yang memberikan pengaruh yang lebih besar antara latihan Speed Play dengan Interval Training terhadap hasil renang atlet putra gaya bebas 100 meter usia 13-14 Tahun pada Club renang Lumba-Lumba Binjai. F. Manfaat Penelitian Adapun manfat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Pelatih umumnya dan bagi atlet renang atlet putra usia 13-14 Tahun Club renang Lumba-Lumba Binjai khususnya dapat berdaya guna untuk meningkatkan Interval Training umumnya dan untuk meningkatkan kapasitas VO2Max khususnya, sehingga

para atlet dapat melakukan aktivitas fisik dalam waktu yang lama dan mempunyai daya tahan jantung yang besar serta dapat mengikuti proses latihan dengan baik. 2. Para pengurus umumnya dan para pelatih khususnya untuk dapat menerapkan ataupun melaksanakan latihan Speed play dengan Interval Training kepada atlet sehingga dapat meningkatkan kualitas club dan kualitas atlet khususnya sehingga terwujud hakekat pembangunan manusia seutuhnya. 3. Sebagai bahan masukan untuk penulis dan motivasi agar lebih memperhatikan pembinaan sesuai kemampuan.