STUDI AWAL KEBUTUHAN MATERIAL BATA PADA PROYEK PERUMAHAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PRODUKTIVITAS PEKERJAAN DINDING SETENGAH BATA PADA RUMAH DUA LANTAI DI PROYEK PERUMAHAN

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA RINGAN DAN BATA MERAH PADA PROYEK PERUMAHAN DI SURABAYA

PERBANDINGAN KOMPOSISI PEKERJA PASANGAN DINDING BATA ANTARA SNI 2008 DENGAN KENYATAAN DI LAPANGAN PADA PROYEK PERUMAHAN

BAB I PENDAHULUAN. murah maka kebutuhan akan perumahan atau tempat tinggal, gedung

EVALUASI PRODUKTIVITAS KERJA STRUKTUR KOLOM, BALOK, DAN PLAT DI PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perencanaan proyek. Besarnya nilai upah dari pekerja ditentukan

PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA PADA DINDING RUMAH TINGGAL. Oleh : Iwan Rustendi

BAB III TINJAUAN UMUM PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batu bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan banyak

Iklim Perubahan iklim

KONSTRUKSI PONDASI TAPAK DAN SLOOF PADA STRUKTUR BAWAH RUMAH SEDERHANA SATU LANTAI (171S)

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

PENERUSAN PANAS PADA DINDING GLAS BLOK LOKAL

BAB 1 PENDAHULUAN. efisien, ekonomis, mudah didapat dan bahan dasar yang melimpah.

TANTANGAN DAN HAMBATAN PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE CONSTRUCTION PADA KONTRAKTOR PERUMAHAN DI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan kemajuan industri yang semakin berkembang pesat memacu peningkatan

DINDING DINDING BATU BUATAN

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

PRODUKTIVITAS MATERIAL BETON RINGAN DALAM PEMAKAIAN SEBAGAI KONSTRUKSI DINDING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA WAKTU PENGECORAN PADA LANTAI EMPAT PROYEK GEDUNG SEKOLAH DI SURABAYA

BAB III KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PENDAHULUAN Latar Belakang

Perumahan Golf Residence 2 Graha Candi Golf Semarang (dengan Penekanan Desain Arsitektur Tropis)

EVALUASI PRODUKTIVITAS PEMASANGAN BATA RINGAN PADA DINDING BANGUNAN HOTEL

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II DASAR TEORI

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

ANALISIS PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

BAB I PENDAHULUAN. wilayah kelurahan Karanggeneng, Boyolali. Wilayah tersebut merupakan

PT. PANCURANMAS INDO SEJATI

SAINS ARSITEKTUR II ARTIKEL ILMIAH TENTANG BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS.

PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE PADA RUMAH TINGGAL DARI SEGI MATERIAL

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali dampak yang ditimbulkan oleh pemanasan global ini.

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses. infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Proyek konstruksi adalah suatu kegiatan yang tidak pernah lepas dari sumber

Identifikasi Pengaruh Material Bangunan Terhadap Kenyamanan Termal (Studi kasus bangunan dengan material bambu dan bata merah di Mojokerto)

lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan mendatang.

PENGARUH PERENDAMAN AIR PANTAI DAN LIMBAH DETERGEN TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR DINDING PASANGAN BATA MERAH.

PENGUJIAN KARAKTERISTIK MEKANIK GENTENG

Revisi SNI Daftar isi

TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

STUDI PENYIMPANGAN UKURAN BATU BATA MERAH

BAB II LANDASAN TEORI. pekerjaan, baik pekerjaan yang dilelangkan ataupun yang dikerjakan sendiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bayan 4 No. 20. Karakteristik bahan di sekitar lokasi Ke-1 didominasi oleh dinding

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

4. Apakah pemanasan Global akan menyebabkan peningkatan terjadinya banjir, kekeringan, pertumbuhan hama secara cepat dan peristiwa alam atau cuaca yan

PEMANFAATAN LIMBAH DEBU PELEBURAN BIJIH BESI (DEBU SPONS) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA MORTAR

ANALISIS PERBANDINGAN WAKTU DAN BIAYA DALAM PENGGUNAAN BATA MERAH DENGAN M-PANEL

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING: STUDI KASUS PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6

Revisi SNI Daftar isi

ANALISA PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI GEDUNG. Oleh : Mohamad Harun. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dinding merupakan salah satu komponen penting dalam konstruksi,

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS ALAT HYDRAULIC HAMMER DAN JACK IN PILE DI SURABAYA

Modifikasi Ruang Panggang Oven

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan diuji adalah jenis tanah lempung/tanah liat dari YosoMulyo,

PERHITUNGAN HARGA SATUAN PEKERJAAN DINDING BATA RINGAN DENGAN METODE SNI & MS. PROJECT PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM ENTERPRENEURSHIP

SISTEM SAMBUNGAN PADA PONDASI TAPAK BETON BERTULANG

INSPEKSI PROSES PELAKSANAAN DAN CACAT PADA DINDING PANEL PRACETAK SUATU PROYEK APARTEMEN

PERBANDINGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUMAH M-PANEL DENGAN RUMAH KONVENSIONAL PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TIPE 60/99 PONDOK PERMATA SUCI GRESIK

PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: NIM :

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Belakangan ini, tingkat kesadaran global terhadap lingkungan hidup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur. Universitas Brawijaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Data Iklim Nasional NOAA (National Oceanic and Atmospheric. orang yang tinggal di Bumi akan menyumbang peran besar dalam

KEPENTINGAN DAN IMPLEMENTASI GREEN CONSTRUCTION DARI SISI PANDANG KONTRAKTOR

BAB III PERENCANAAN, PERHITUNGAN BEBAN PENDINGIN, DAN PEMILIHAN UNIT AC

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.

STUDI PEMILIHAN BAHAN PENGHAMBAT KEBAKARAN PASIF UNTUK SEBUAH GEDUNG BERDASARKAN SNI

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Perbedaan GH di daerah Tropis dan Sub Tropis. Keunggulan Tanaman dalam GH

SISTEM INTERLOCKING PONDASI TAPAK PADA RUMAH SEDERHANA SATU LANTAI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BANGUNAN PERTANIAN SYARAT MUTU RUMAH TANAMAN GREENHOUSE

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

ATMOSFER BUMI A BAB. Komposisi Atmosfer Bumi

STUDI PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PADA RUMAH TINGGAL TYPE 45 YANG MENGGUNAKAN DINDING BATUBATA, CONBLOCK, DAN BATATEX DI MAKASSAR

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

OPTIMALISASI PENGGUNAAN KOMPOSISI CAMPURAN MORTAR TERHADAP KUAT TEKAN DINDING PASANGAN BATA MERAH

ANALISIS WAKTU PEKERJAAN FINISHING PADA PROYEK APARTEMEN

STUDI LITERATUR PROSEDUR PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN BIAYA UNTUK PEKERJAAN FLOOR HARDENER

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebutuhan masyarakat Indonesia akan bangunan semakin meningkat. Hal

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata PEMBUATAN PASANGAN BATA LENGKUNG F.45 TPB I 07

PERBANDINGAN METODE KONSTRUKSI DINDING BATA MERAH DENGAN DINDING BATA RINGAN

Atmosfer Bumi. Meteorologi. Peran Atmosfer Bumi dalam Kehidupan Kita. Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga bumi agar tetap layak huni.

STRUKTURISASI MATERI

Pengertian Planet, Macam-Macam Planet Serta Ciri-Cirinya

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan saat ini sudah sangat menghawatirkan dengan berbagai

I. PENDAHULUAN. Pembangunan infrastruktur di tiap-tiap wilayah semakin meningkat, seiring dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN PENERAPAN HARGA SATUAN SNI DAN HARGA SATUAN JADI DI KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Transkripsi:

STUDI AWAL KEBUTUHAN MATERIAL BATA PADA PROYEK PERUMAHAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN Sentosa Limanto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Petra Surabaya Jl. Siwalankerto I/121-131 Surabaya 60286, 031-8439040 Email: leonard@peter.petra.ac.id Abstrak Pekerjaan pasangan dinding bata merupakan salah satu pekerjaan yang dikerjakan pada proyek perumahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan menentukan besarnya material bata yang diperlukan untuk pekerjaan pasangan dinding setengan bata satu lantai pada proyek perumahan. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung di lapangan dan hasilnya adalah kebutuhan bata perunit rumah tipe sedang dimana luas bangunan adalah 200 m2 membutuhkan 25.900 buah. Oleh karena pembuatan batu bata dengan bahan dasar tanah liat yang dibakar, yang hasil sampingnya adalah gas buang karbon dioksida. Karbon dioksida adalah salah satu penyebab dari pemanasan global dan tentunya bertentangan dengan ide pembangunan yang bernilai ramah lingkungan. Berapa banyak hasil dari gas buang berupa karbon dioksida perlu dikaji libih lanjut dan perlu adanya alternatip lain untuk material dinding yang lebih ramah lingkungan. Kata Kunci : dinding bata; perumahan; ramah lingkungan Pendahuluan Perubahan iklim pada abad XXI secara alamiahnya ditimbulkan oleh perubahan orbit dan sumbu Bumi. Sekalipun sedikit akan memiliki dampak yang besar sekali terkait dengan panas sinar Matahari yang jatuh pada permukaan planet Bumi. Namun pembuangan gas karbon dioksida ( CO2 ) oleh industri ke udara terbuka merupakan salah satu peyebab terjadinya pemanasan global. Dalam jangka pendek yang terlihat saat ini adalah kerusakan alam akibat dampak perubahan iklim antara lain naiknya permukaan air laut dan badai semakin sering terjadi. Kemajuan dalam bidang konstruksi sipil saat ini juga sangat berkembang pesat, salah satunya dengan banyaknya pembangunan proyek perumahan.. Pengerjaan konstruksi perumahan terdapat banyak aktivitas pekerjaan yang dilakukan diantaranya adalah pekerjaan dinding. Dinding adalah bagian dari gedung yang keberadaannya memanjang dan vertikal yang salah satu dari fungsinya adalah untuk membatasi ruangan. Pekerjaan dinding dengan bahan batu bata merupakan pekerjaan utama dalam pembangunan proyek perumahan. Batu bata adalah suatu bahan yang dipergunakan sebagai unsur bangunan terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai merah dan tidak hancur apabila dimasukkan dalam air (Watson, 1986). Bahan bakar untuk membakar tanah liat sampai menjadi bata bisa berupa kayu bakar, sekam ataupun yang lainnya. Gas buang yang dihasilkan adalah gas karbon dioksida. Semua proyek konstruksi dilaksanakan di ruangan terbuka, karenanya berbagai kondisi cuaca mempengaruhi kondisi pekerjaan konstruksi. Cuaca yang terlalu panas maupun basah karena hujan akan kurang kondusif bagi pelaksanaan pekerjaan lapangan. Menurut Olomolaiye (1988), cuaca merupakan salah satu faktor lingkungan yang menyebabkan hambatan pada proyek konstruksi. Sub variabel yang tercakup di dalamnya adalah temperatur. Penelitian dilakukan pada sebuah kawasan perumahan di Surabaya wilayah Timur, sebanyak empat puluh lima unit rumah tipe sedang satu lantai dengan luas bangunan 200 m2. Luasan dinding bata rata-ratanya adalah 117.20 m2 perunitnya. Permeter persegi luas untuk bata merah ukuran 180 x 100 x 40 mm diperlukan sebanyak 250 buah. Hal ini menunjukkan berapa banyak gas karbon dioksida dibuang ke udara sebagai wujud pencemaran udara. Bahan dan Metode Penelitian Batu bata Batu bata adalah batu buatan yang terbuat dari tanah liat keras dengan proses pembakaran. Batu bata juga memiliki ciri khusus yaitu mempunyai daya serap terhadap air yaitu sebesar 20 gram/menit. Oleh karena itu sebelum bata digunakan untuk pekerjaan pemasangan dinding bata, batu bata terlebih dahulu dibasahi dengan air sekitar 1-½ menit S- 125

supaya air dapat diserap oleh bata dengan maksimal. Ini semua dilakukan supaya pada saat pemasangan dinding bata, air pada luluh tidak terserap oleh bata sehingga luluh tidak akan mengalami hidrasi sebelum proses pengerasan terjadi (Schmidt, 1972). Menurut J.Ralph Dalzell (1977), ukuran batu bata dibedakan menjadi dua yaitu modular dan non modular. Pengukuran untuk batu bata non modular adalah ukuran yang sebenarnya dari pabrik. Saat ini tipe dari batu bata yang paling sering ditemui adalah standart, three inch, dan oversize. Besarnya ukuran dari batu bata modular adalah ukuran dari batu bata ditambah dengan tebal plesteran. Menurut tempat batu bata yang akan digunakan di bagi menjadi dua, yaitu face brick dan common brick (http://www.wikipedia.org). Face brick yang digunakan untuk exterior rumah sebagai tembok dan kadang juga digunakan untuk interior rumah biasanya untuk tujuan dekorasi spesial. Untuk interior rumah dibuat dari tanah liat pilihan dan diberi perawatan spesial pada proses pembakaran untuk mendapatkan lapisan/warna spesial. Gambar 1. Pemasangan Bata Keuntungan dari penggunaan batu bata: Batu bata dapat menyerap panas pada waktu musim panas dan menyerap dingin pada musim dingin. Batu bata termasuk bahan tahan panas dan dapat menjadi perlindungan terhadap api/kebakaran. Kerugian dari penggunaan batu bata: Tidak tahan terhadap perubahan suhu yang besar. Batu bata menimbulkan beban yang cukup besar pada struktur bangunan. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat studi literatur dan penelitian lapangan. Studi literatur dilakukan di awal sebelum melakukan penelitian dan pengumpulan data di lapangan. Penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari proyek perumahan pada kawasan Surabaya Timur, yang akan dipakai sebagai obyek penelitian dan kemudian data tersebut diolah dan dianalisa. Lingkup penelitian dibatasi pada pekerjaan pasangan dinding setengah bata satu lantai yang dilaksanakan di proyek perumahan Royal Residence, tipe Elektra. Pengamatan dilakukan selama 11 hari dimulai dari tanggal 08 April 2007 sampai 18 April 2007 (Sentosa, Limanto et al., 2007) Pengamatan dilakukan dengan mencatat kerja tukang terhadap luasan yang dihasilkan, mengukur lebar dan tinggi dinding dimana bata dipasang sesuai dengan yang direncanakan di lokasi tersebut. Berikut ini lembar kerja penelitian yang digunakan dalam pengamatan: S- 126

KETERANGAN: 1 = NOTASI DINDING 2 = WAKTU 3 = TINGGI DINDING SEBELUM DAN SESUDAH PEMASANGAN BATA 1 2 3 Gambar 2. Lembar Kerja Penelitian Pada Rumah Tipe Elektra Proses pengolahan data : -. Notasi dinding, merupakan proses pemberian notasi pada masing-masing dinding untuk memudahkan di dalam menganalisis data. -. Membuat tabulasi, merupakan proses memasukkan data ke dalam tabel untuk memudahkan mengetahui luasan pekerjaan dinding yang telah dikerjakan. -. Menganalisis data, teknik analisis data menggunakan Microsoft Excel Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah analisis yang berhubungan dengan metode pengelompokan, peringkasan, dan penyajian data yang lebih informatif. Analisis deskriptif yang akan digunakan untuk menganalisa data hasil pengamatan, yaitu mean, standar deviasi, standart error dan confidence interval. Confidence interval digunakan untuk mencari rata-rata data dengan tingkat signifikan 0.05. Rumus-rumus yang digunakan: dimana, Confidence Interval (C.I.) = X ± Zs x...(1) X = rata-rata produktivitas Z = confidence coefficient ( dipakai 1.96 ) Sx = standart error = s n 2 1...(2) dimana s² = standar deviasi dan n = jumlah sampel S- 127

Hasil dan Pembahasan Tabel 1. Hasil Pengamatan Tipe Elektra No Tanggal/ Notasi Waktu Dinding Jam Pengamatan Lebar Tinggi Luas Pengamatan (menit) (jam) (m) (m) (m²) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)=(6)x(7) 1 08-04-2007 I-A-1 07.30-12.00 I-C-1 106 1.767 3.8 1.58 6.004 N=6 I-F-1 I-I-1 119 1.983 5.5 1.58 8.690 I-G-2 I-H-2 102 1.700 4.9 1 4.900 I-Q-3 I-T-3 98 1.700 3.91 1.13 4.418 I-W-3 I-V-4 I-O-4 70 1.167 4.63 1.05 4.862 I-N-4 69 1.150 4.54 1.08 4.903 X Sx 2 08-04-2007 I-O-1 13.00-16.00 I-V-1 37 0.617 4.63 0.53 2.454 N=7 I-P-2 76 1.267 3.34 1.12 3.741 I-J-3 68 1.133 2.15 0.84 1.806 I-U-4 57 0.950 0.96 0.97 0.931 I-K-5 63 1.050 2.15 0.84 1.806 I-R-6 48 0.800 0.56 1.12 0.627 I-S-6 48 0.800 1.84 0.67 1.233 3 09-04-2007 I-G-1 07.30-12.00 I-H-1 72 1.200 4.9 0.43 2.107 N=6 I-P-2 169 2.817 3.34 0.7 2.338 I-J-3 78 1.300 2.15 0.62 1.333 I-K-3 78 1.300 2.15 0.62 1.333 I-S-4 51 0.850 1.84 0.32 0.589 I-Q-5 43 0.717 1.24 0.42 0.521 4 09-04-2007 I-S-1 87 1.450 1.84 0.6 1.104 13.00-16.00 I-T-1 N=6 I-W-1 72 1.200 2.67 0.62 1.655 I-L-2 159 2.650 2.16 1.57 3.391 I-U-3 46 0.767 0.96 0.6 0.576 I-R-4 44 0.733 0.56 0.46 0.258 I-M-5 38 0.633 0.7 0.57 0.399 5 10-04-2007 I -I-1 07.30-12.00 I-O-1 254 4.233 5.33 1.1 5.863 N=3 I-N-2 136 2.267 4.54 0.47 2.134 I-P-3 71 1.183 3.34 0.21 0.701 6 10-04-2007 I-I-1 13.00-16.00 I-O-1 124 2.067 5.33 0.65 3.465 S- 128

N=3 I-P-2 77 1.283 3.34 0.29 0.969 I-P-3 47 0.783 3.34 0.44 1.470 Jumlah luas 75.709 Tabel 1. Hasil Pengamatan Tipe Elektra (lanjutan) No Tanggal/ Notasi Waktu Dinding jam Pengamatan Lebar Tinggi Luas pengamatan (menit) (jam) (m) (m) (m²) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)=(6)x(7) 7 11-04-2007 I-M-1 85 1.417 0.7 0.91 0.637 07.30-12.00 I-T-1 N=7 I-W-1 I-Q-1 197 3.283 3.91 1.78 6.960 I-X-2 97 1.617 1.1 1.59 1.749 I-K-3 178 2.967 2.15 1.42 3.053 I-R-4 48 0.800 1.1 0.85 0.935 I-S-5 128 2.133 1.84 0.92 1.693 I-N-6 61 1.017 4.54 0.29 1.317 X Sx 8 11-04-2007 I-S-1 68 1.133 1.84 0.57 1.049 13.00-16.00 I-N-1 107 1.783 4.54 0.77 3.496 N=6 I-H-2 117 1.950 3.8 0.43 1.634 I-J-3 96 1.600 2.15 0.63 1.355 I-N-4 48 0.800 5.36 0.14 0.750 I-X-5 45 0.750 1.1 0.51 0.561 9 12-04-2007 I-L-1 287 4.783 2.16 1.83 3.953 07.30-12.00 I-J-1 157 2.617 2.15 0.9 1.935 N=5 I-X-1 72 1.200 1.1 0.98 1.078 I-V-2 172 2.867 1.4 1.7 2.380 I-G-3 77 1.283 1.1 0.55 0.605 10 12-04-2007 I-N-1 115 1.917 5.36 0.64 3.430 13.00-16.00 N=1 11 13-04-2007 I-B-1 125 2.083 3.05 0.36 1.098 07.30-12.00 I-D-1 125 2.083 3.45 0.43 1.484 N=2 12 13-04-2007 I-S-1 53 0.883 1.84 0.27 0.497 13.00-16.00 I-B-2 173 2.883 3.05 0.89 2.715 N=4 I-D-2 173 2.883 3.45 0.9 3.105 I-R-3 85 1.417 1.6 0.74 1.184 Jumlah total 117.402 117.20 0.42 Catatan: -. Limanto, Sentosa, et al.,2007. Keterangan: Notasi: Pada kolom notasi terdapat huruf dan angka. Angka romawi menunjukkan kode untuk tipe rumah, huruf menunjukkan letak dinding ½ bata pada rumah tipe Elektra dan angka menunjukkan waktu. Untuk pagi hari angka 1 dimulai dari jam 07.00 dan siang dimulai dari jam 13.00. Misalnya: kode I-A-1 maka I menunjukkan tipe rumah dari Elektra, huruf A menunjukkan dinding yang dikerjakan adalah dinding A dan angka 1 menunjukkan waktu pekerjaan pasangan dinding mulai lebih dahulu daripada angka 2. S- 129

Waktu: pencatatan waktu dimulai saat tukang mulai mengukur ketinggian dinding yang akan dibata, dan pencatatan waktu selesai pada ketinggian tertentu. N : Jumlah pengamatan pada 1 dinding atau lebih dengan 1 atau 2 tukang. Tabel 1. menunjukkan hasil yang diperoleh untuk pemasangan dinding setengah bata lantai satu rata-rata perunit rumah adalah seluas 117.20 m2, untuk rumah tipe elektra. Rentangan standard yang didapat dari hasil perhitungan sebesar 0.42. Sedangkan besaran dari interval kepercayaan terletak diantara 116.38 dan 118.02. Kesimpulan Kebutuhan bata untuk dinding industri perumahan sedang dengan luas bangunan 200 m2, perunitnya adalah 117.20 m2 atau sebanyak 25.900 buah bata dengan asumsi permeter persegi bata sebanyak 250 buah. Berapa banyakkah volume gas karbon dioksida yang dihasilkan dan dibuang ke udara? Gas karbon dioksida inilah salah satu penyebab pemanasan global. Hal ini yang perlu diteliti lebih lanjut dan adakah alternatip lain selain penggunaan bata sebagai dinding rumah yang lebih ramah lingkungan. Daftar Pustaka Dalzell, J.R., and Townsend, G. (1977), Masonry simplified (3rd ed.). Chicago: American Technical Society. Limanto, Sentosa., et al. (2007). Studi Tentang Pekerjaan Pasangan Dinding Setengah Bata Pada Proyek Perumahan. Tugas Akhir S1 no: 213011563/SIP/2007. Surabaya: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Kristen Petra. Olomolaiye, P.O.,and Ogulana, S.O. (1988). A survey of construction operative motivation on selected sites in Nigeria. Jurnal Building and Environment, 23 (3), hal 179-185. Schmidt, J.L., Olin, H.B., and Lewis, W.H. (1972). Construction principles, material & methods. Chicago: Illinois and Interstate Printers & Publishers, Inc. Watson, D.A. (1986). Construction material and processes. New York: McGraw-Hill Book Company. Wikipedia the free encyclopedia. (2007), Brickwork 5 April 2007. http://www.wikipedia.org S- 130