BAB I PENDAHULUAN. telah dicapai oleh manusia baik dalam bidang pendidikan, pemikiran, industri,

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN INTENSITAS INFORMASI KEBOGAAN MELAUI MEDIA CETAK DENGAN MINAT MEMBUKA USAHA BOGA SISWA SMK PENCAWAN MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin hari

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditentukan oleh pendidikan bangsa itu sendiri (Sudirman, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah diprogramkan dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, khususnya terhadap media massa semakin kritis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Tanpa disadari,

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu menakutkan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

BAB I PENDAHULUAN. Ketika mendengar Berita Kriminal Sergap di RCTI, sekilas. dan penjelasan yang panjang sehingga membuat pendengar atau pemirsa

I. PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kerja pada umumnya relatif rendah dikarenakan rendahnya pendidikan dan latihan. setiap tahunnya tidak dapat terserap sepenuhnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. banyak ditemukan oleh pendidikan bangsa itu sendiri (Hamalik, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di Indonesia. Dengan diberlakukannya MEA (masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pesan-pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran kertas dengan sejumlah kata,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecantikan merupakan bagian terpenting dari gaya hidup wanita. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan dan penyampaian yang missal dan serentak. penyajiannya kepada pembaca masyarakat luas. Perkembangan media

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan di bidang teknologi, terutama teknologi elektronika yaitu televisi sudah

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk proses pendidikan yang memiliki peranan yang sangat

BAB.I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi di era globalisasi, telah menyatu dalam kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini, informasi memegang peran penting dalam kehidupan

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

b. Zona-2 1) Izin Prinsip (Baru) Per Izin 1,315,000 2) Izin Tetap (Baru) Per tahun 927,000 3) Izin Perpanjangan Per tahun 1,190,000

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. jaman, masyarakat dituntut untuk mengetahui berbagai informasi yang beragam. Dari berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang mempunyai prioritas penting saat ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. modern diawali ketika Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada abad

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan Kesenian Tradisional di Jakarta Varda Amina ( L2B ) BAB I PENDAHULUAN NO PROPINSI KERJA PT NUNGGU

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. massa baru bermunculan. Secara umum, media massa tergolong. media elektronik (televisi dan radio), serta media online.

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI DENGAN INTENSITAS BERINTERNET PADA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Hal tersebut dibuktikan dengan riset yang dilakukan oleh Badan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Melalui pendidikan manusia dapat menemukan hal-hal baru yang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan informasi adalah pers. mengembangkan pers di Indonesia pada saat itu.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini teknologi dan informasi berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah lama dilakukan dengan melaksanakan inovasi pada program

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis dalam struktur pembangunan perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kerja, dunia kerja yang semula menggunakan tenaga kerja manusia pada akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. terbaru dari dunia jurnalistik. Kehadirannya dipengaruhi oleh tingginya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siaran yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi masyarakat dalam memberi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tata boga merupakan pengetahuan di bidang boga (seni mengolah masakan) yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan kegiatan menusia menjadi lebih efisien dan lebih efektif. Hal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Masa depan suatu. negara dalam menyelenggarakan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan.

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) No.20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diharapkan mampu memberikan peran dan andil dalam akselerasi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita

BAB I PENDAHULUAN. Tentu saja Indonesia harus memiliki elemen-elemen yang bangsa agar lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi ada faktor-faktor lain yang penting dalam mengembangkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan sekarang ini adalah. akan meluaskan cakrawala pengetahuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Citizen Journalism atau JW (untuk selanjutnya akan disebut sebagai JW) dalam beberapa

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ratih Kemala Dewi Komariah, 2014 PENGGUNAAN RADIO SEKOLAHTERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menjadi memiliki keterampilan. Arismantoro yang dikutip oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media komunikasi adalah suatu media ataupun alat bantu yang digunakan

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. individu yang dipersiapkan untuk mampu mengikuti laju perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. sebab telah berhasil memasuki semua aktivitas manusia. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. arus globalisasi telah ditunjang dengan kemajuan teknologi informasi dan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT SAMBAL PADA MASAKAN INDONESIA KESIAPAN COOK HELPER PESERTA DIDIK SMKN 9 BANDUNG

SEJARAH KOMUNIKASI MASSA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. lulusannya kelak dapat memasuki dunia kerja dan menjadi tenaga kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia di dalam pembukaan Undang-

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di awal abad ke-21 berbagai macam kemajuan peradaban dan teknologi telah dicapai oleh manusia baik dalam bidang pendidikan, pemikiran, industri, pertanian, ekonomi, politik, sosial budaya, militer, transportasi, komunikasi, maupun hubungan diplomatik antar bangsa serta yang lainnya. Seiring perkembangan zaman, dibarengi juga dengan perkembangan teknologi dan informasi. Semakin mudahnya akses informasi dan semakin gencarnya arus transaksi menunjukkan seberapa besarnya perkembangan itu. Dalam hal informasi, banyak media cetak maupun elektronik yang bermunculan dengan idealismenya masing masing guna menarik perhatian pelanggan. Masyarakat pada umumnya kurang memahami penggunaan dan pemanfaatan media cetak sebagai sumber informasi. Intensitas Informasi kebogaan melalui media cetak yang sedemikian rupa diharapkan dapat membangun paradigma masyarakat yang membacanya sehingga dapat mempengaruhi pola pikir, etos dan kefahaman atas suatu peristiwa. Menurut Danim, (2011) Membaca berarti aktivitas melihat dan memahami sesuatu dengan tingkat perhatian tertentu. Dengan membaca media cetak sebagai media visual dengan tingkat perhatian tertentu. Dalam hal yang lebih krusial lagi, Pemberitaan dalam media cetak belum dimanfaatkan secara optimal sehingga para pembaca diharapkan dapat berpartisipasi, bahkan hingga tindakan dan perilaku.

Media cetak suatu media yang statis dan mengutamakan peran-peran visual. Media ini terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau poto dalam tata warna dan tata halaman putih. Seperti televisi dan radio dalam jajaran medium penyiaran, fungsi utama media cetak adalah memberi informasi dan menghibur. Media ini berbeda dengan media elektronik dalam hal kemampuan untuk memperoleh penghargaan. Menurut Hendra, (2013) Media cetak adalah suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan rekaman peristiwa yang ditangkap oleh sang jurnalis dan diubah dalam bentuk kata kata, gambar, foto, dan sebagainya. Berita yang menerbitkan informasi kebogaan adalah media cetak yang memuat informasi terkait aneka makanan dan minuman yang memiliki cita rasa yang enak dan menggugah selera. Informasi mengenai kebogaan yang dihadirkan berbagai macam majalah memberi warna tersendiri pada majalah tersebut. Informasi kebogaan diharapkan mampu mempengaruhi para pembaca untuk ikut mempraktikkan atau sekedar mencoba resep kuliner di rumah. Harapan yang lebih jauh lagi, informasi kebogaan ini diharapkan mampu menggugah pembacanya agar tertarik untuk mendalami ilmu perkulineran. Hasil akhirnya diharapkan mampu menjadi pelaku usaha dari pada bisnis boga itu sendiri. Dengan membaca berita yang di terbitkan di dalam media cetak yang bertema boga, diharapkan siswa dapat mengembangkan dan menerapkan ilmu yang diperoleh di sekolah sehingga dapat dijadikan inspirasi berkreasi. Dengan pertimbangan bahwa media cetak dapat memberikan informasi-informasi kebogaan dan membantu siswa SMK dalam memperoleh inspirasi untuk

berkreasi. Intensitas informasi dengan membaca dapat memberikan pengaruh yang positif pada minat membuka usaha boga. Sosialisasi dunia boga dapat disajikan tidak hanya pada siswa yang belajar di SMK Boga, bisa juga pada siswa SMA atau sederajat. Hal ini dikarenakan masa SMA atau sederajat dikenal masih labil dan masih mencari jati dirinya. Dalam masa pencarian jati diri siswa SMA dapat dibantu dengan tayangan yang menggugah minat, salah satunya dengan tayangan kuliner dan resep masakan. Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya dikenal dengan sebutan SMK adalah, bentuk satuan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta mempersiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja. Lulusan SMK harus sadar setelah lulus tidak banyak perusahaan mau menerima mereka sebagai karyawan berdasarkan kualifikasi diperusahaan tersebut. Dia dapat bekerja meskipun tanpa disuatu perusahaan, ia dapat menciptakan lapangan kerja untuk dirinya sendiri, dengan belajar keras serta menggali ilmu-ilmu yang ada diinstusi pendidikan dengan tak lupa memperbanyak informasi- informasi ilmu kebogaan dan menumbukan minat untuk membuka usaha. Daya serap lapangan kerja terbatas maka lulusan diharapkan selain sebagai pencari kerja juga sebagai pencipta lapangan kerja baru yaitu dengan membuka usaha sendiri atau lebih dikenal berwirausaha. Kenyataannya lulusan SMK belum dapat memenuhi apa yang diharapkan, karena ada pandangan-pandangan tajam dari masyarakat bahwa tamatan SMK belum dapat memenuhi harapan dan masyarakat lebih menghargai pegawai negeri dibanding dengan status membuka usaha atau berwirausaha, hal ini sesuai dengan

pendapat Zainuddin, (2000) yaitu pendidikan tingkat menengah kejuruan selalu mendapat sorotan yang tajam dari masyarakat karena hasil lulusannya menurun dan minat berwirausaha sangat kurang. bahkan relevansi tamatan SMK terhadap kebutuhan lapangan kerja tidak menunjukkan perbedaan yang berarti dengan SMU, baik dari segi presentase tamatan yang bekerja maupun dilihat dari masa tunggu sebelum kerja, karena lulusan SMK belum siap kerja, kesiapan kerja masih rendah, kurangnya informasi tentang ilmu boga yang memang di peruntukkan dengan minat membuka usaha boga, lulusannya juga kurang beradaptasi dengan sarana dan prasarana kerja yang terdapat didunia kerja sehingga lulusannya sering dikategorikan sebagai tenaga kerja yang tidak siap pakai. SMK PENCAWAN adalah sekolah menengah kejuruan bidang Kebogaan, dengan program keahlian Tata Boga. SMK PENCAWAN diajar oleh tenaga pendidik professional dan praktisi Tata Boga berpengalaman di program diklat dan keahlian masing masing, berlatarbelakang SI dan S2. Berdasarkan observasi penulis tanggal 5 Oktober 2015, dengan Ibu Iren sebagai program keahlian Tata Boga di SMK Pencawan Medan diperoleh data siswa Tata Boga tahun 2011 dari 35 siswa, 28,36% diantaranya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, 52,11% siswa bekerja, dan 19.53% siswa tidak diketahui. Tahun 2012 dari 38 siswa, 32.84% diantaranya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, 55.63% siswa bekerja, dan 11.53% siswa tidak diketahui. Berdasarkan hasil observasi di atas sebagian besar tamatan SMK di jurusan Tata Boga lebih memilih mencari pekerjaan dari pada menciptakan lapangan

pekerjaan. Jadi dari hal tersebut, segala kekurangan yang ada harus dibenahi agar dapat meningkatkan intensitas informasi kebogaan, hasil belajar dan minat membuka usaha. Berdasarkan masalah diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan intensitas informasi kebogaan melalui media cetak dengan minat membuka usaha boga pada siswa kelas XII SMK PENCAWAN Medan Tahun Ajaran 2015/2016. A. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah di atas diajuakn indentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Seberapa besar tingkat informasi kebogaan yang diperoleh siswa SMK Pencawan Medan? 2. Seberapa besar informasi kebogaan melalui media cetak yang diperoleh siswa SMK Pencawan Medan? 3. Dari mana saja informasi kebogaan diperoleh siswa SMK Pencawan Medan? 4. Media cetak seperti apa yang dapat memberikan informasi kebogaan siswa SMK Pencawan Medan? 5. Bagaimana minat siswa dalam membuka usaha boga siswa SMK Pencawan Medan? 6. Apakah Faktor-faktor yang mempengaruhi minat membuka usaha boga siswa SMK Pencawan Medan?

7. Usaha apa saja yang diminati siswa SMK Pencawan Medan? B. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini tercapai sesuai dengan tujuan penelitian, serta kondisi keterbatasan waktu dan kemampuan penulis, rancangan penelitian ini dibatasi pada lingkup penelitian: 1. Intensitas informasi kebogaan melalui media cetak seperti majalah Boga dan buku resep masakan 2. Minat membuka usaha siswa kelas XII SMK Pencawan Medan 3. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas XII SMK Pencawan Medan. C. Rumusan Masalah Penulis menilai perlu diupayakan dengan peningkatan intensitas informasi kebogaan dan minat membuka usaha boga yang sesuai untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Sesuai dengan indentifikasi dan pembatasan masalah dalam penelitian ini, maka rumusan masalah diajukan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah intensitas informasi kebogaan melalui media cetak siswa kelas XII SMK Pencawan Medan? 2. Bagaimanakah minat membuka usaha boga siswa kelas XII SMK Pencawan Medan?

3. Bagaimanakah hubungan intensitas informasi kebogaan melalui media cetak dengan minat membuka usaha boga siswa kelas XII SMK Pencawan Medan? D. Tujuan Penelitian Penulis menilai perlu diupayakan dengan peningkatan intensitas informasi keboogaan dan minat membuka usaha boga yang sesuai untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Sesuai dengan indentifikasi, pembatasan masalah dan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui : 1. Untuk mengetahui intensitas informasi kebogaan melalui media cetak siswa kelas XII SMK Pencawan Medan 2. Untuk mengetahui minat mebuka usaha boga siswa kelas XII SMK PENCAWAN Medan. 3. Untuk mengetahui hubungan intensitas informasi kebogaan melalui media cetak dengan minat membuka usaha boga. E. Manfaat Penelitian Secara teoritis penelitian ini diharapkkan dapat memberikan manfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan tentang minat membuka usaha boga dengan peningkatan intensitas informasi kebogaan dan minat membuka usaha boga. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan juga bermanfaat dan memperkaya sumber kepustakaan dan dapat disajikan sebagai bahan acuan dan penelitian lebih

lanjut di masa yang akan datang. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat: 1. Bagi siswa, yaitu terbimbing untuk lebih berminat membuka usaha boga 2. Bagi guru, yaitu dalam bentuk tindakan nyata membantu usahanya dalam meningkatkan minat usaha kebogaan pada siswa. 3. Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan. 4. Bagi Sekolah untuk dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai referensi yang dapat digunakan oleh guru.