BAB I PENDAHULUAN. Tentu saja Indonesia harus memiliki elemen-elemen yang bangsa agar lebih

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk yang besar. Keanekaragaman suku, agama, ras, dan budaya di dalamnya. Tentu saja Indonesia harus memiliki elemen-elemen yang bangsa agar lebih kuat. Salah satunya dengan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang harus ditingkatkan. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar pertama di kawasan Asean dimana memiliki kepadatan populasi lebih dari 200 juta penduduk. Namun, bisa dikatakan bahwa SDM di Indonesia tidak sebanding dengan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia. Karena pada dasarnya, Indonesia memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Dan dewasa ini, masih saja dijumpai masyarakat Indonesia yang memiliki keterbatasan di bidang pendidikan dan juga tidak memiliki keterampilan yang memadai di bidangnya. Di era globalisasi dewasa ini media massa sebagai salah satu penyedia arus informasi dapat menjebatani permasalahan tersebut. Terlebih lagi dalam penyampaian informasi. Karena pada dasarnya, setiap manusia membutuhkan informasi, karena dengan informasi bisa menambah pengetahuan dan ilmu untuk manusia itu sendiri. Informasi pun didapat dari berbagai media, baik media cetak (koran, majalah, dsb), media elektronik 1

2 digilib.uns.ac.id 2 (radio dan TV), atau informasi juga bisa kita peroleh dari sumbernya. Media tidak dapat dilepaskan dari hidup manusia. Bisa dibayangkan jika di dunia ini tidak ada media informasi. Kita tidak bisa mengetahui apa yang terjadi di luar sana bahkan di sekitar kita sendiri. Dan dampak yang lebih buruk jika kita tidak mendapat informasi, kita tidak dapat mengantisipasi kejadian buruk yang kapanpun bisa terjadi pada diri kita. Kini untuk mendapatkan informasi, bisa juga kita mendapatkan melalui media baru atau sering dikenal dengan new media. New Media muncul seiring berkembangnya era globalisasi. Informasi yang kita peroleh pun juga bisa kita lihat melalui new media yang mulai dikembangkan di berbagai penggunaan media. Seperti web, blog, radio streaming, dan kini telah berkembang televisi berjaringan yang dapat dilihat secara streaming menggunakan jaringan internet. Manusia sekarang bisa mendapatkan informasi melalui cara baru yang praktis. Dengan posisinya sebagai media yang tidak mengenal waktu jam terbit, berita dan informasi di televisi disajikan lebih cepat dan menarik serta akurat dibandingkan media lain, khususnya media cetak. Bahkan, penonton di rumah dapat menyaksikan langsung apa yang terjadi di tempat kejadian saat itu juga dengan bantuan teknologi satelit. Sesuatu yang pasti tidak dapat dilakukan oleh media cetak. Dengan berkembangnya dunia penyiaran tersebut, khususnya pertelevisian yang menggunakan sistem berjaringan, tentunya permintaan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang penyiaran terus menunjukan peningkatan, seiring dengan tuntutan masing-masing stasiun TV. Persaingan

3 digilib.uns.ac.id 3 di dunia pertelevisian juga menuntut pengelola maupun seluruh pekerja berita dan informasi televisi untuk kreatif. Semua media, terutama stasiun televisi berusaha menggaet pemirsa dengan program-program unggulannya. Dari segala macam keanekaragaman program siaran stasiun televisi, siaran berita menjadi salah satu primadona acara. Terlebih lagi di era reformasi ini, berita menjadi kebutuhan penting bagi khalayak. Beragam paket informasi, dikemas, dan disajikan sedemikian rupa menjadi salah satu program andalan dari suatu stasiun televisi. NET. TV merupakan stasiun televisi yang memiliki sajian program acara yang berbeda dengan stasiun lain. NET. TV merupakan salah satu televisi swasta nasional yang telah menggunakan sistem High Definition Television, yaitu sistem pertelevisian terbaru temuan Jepang dengan aspect ratio 3:5 dan bergaris (scanning lines) NET. TV menayangkan beberapa proporsi kategori program yang proporsional antara news dan entertainment (hiburan). Sehingga penonton tidak hanya menyaksikan berita saja tetapi juga memberikan pengetahuan dan hiburan yang menarik bagi masyarakat. Dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media kali ini, penulis mendapat kesempatan untuk menjalankan tugas menjadi seorang reporter off the spot and off the screen Mengetahui dan menjalankan suatu tugas sebagai reporter ini sangat penting untuk dipelajari terutama bagi penulis. Karena secara langsung penulis mempraktikan apa yang telah penulis lakukan selama Kuliah Kerja Media berlangsung. Serta diharapkan menjadi

4 digilib.uns.ac.id 4 ilmu yang dapat disalurkan untuk banyak orang. Menjadi seorang reporter merupakan hal baru yang baru dilakukan penulis dalam dunia penyiaran ini. Kuliah Kerja Media yang penulis lakukan pada 21 Februari 2014 sampai 21 April 2014 memberikan kesempatan untuk mempelajari tugas seorang reporter pada divisi News dalam program acara INDONESIA MORNING SHOW. Dan penulis memanfaatkan dengan baik kesempatan tersebut untuk menimba ilmu di dunia penyiaran khususnya reporter. Alasan penulis memilih program Indonesia Morning Show karena pada saat penulis melamar untuk Kuliah Kerja Media di PT. NET MEDIATAMA INDONESIA (NET.TV) program tersebut tengah membutuhkan mahasiswa magang. Selain itu, pihak HRD (Human Resourches Development) instansi tersebut menempatkan penulis pada program tersebut atas kebutuhan pihak produser Indonesia Morning Show akan bantuan mahasiswa magang. Indonesia Morning Show adalah program yang menampilkan berbagai paket informasi terkini (hard news, light news, entertainment news) yang dibawakan dengan gaya yang lebih dekat dan menghibur. Program acara tersebut tayang setiap hari pukul WIB. Acara yang berdurasi tiga jam tersebut dipandu oleh tiga presenter yang mempunyai kompetensi di bidangnya, seperti Marissa Anita, Adrian Maulana, dan Shahnaz Mariela. Indonesia Morning Show mempunyai segmen yang menjadi ciri khas tersendiri dibanding dengan program acara lain di NET. TV, yaitu Today s History, tayangan Inhouse dari Today s

5 digilib.uns.ac.id 5 History, maupun APTN yang dapat dikategorikan sebagai berita lunak (softnews) yang dikemas dalam bentuk package (paket). Proses pembuatan paket tersebut meliputi pra produksi, produksi, dan pascaa produksi sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat dengan baik. Maka dari itu, penulis mengambil judul tugas akhir yang berkaitan dengan ciri khas program Indonesia Morning Show, yakni TUGAS REPORTER DALAM PROSES PRODUKSI PAKET BERITA SOFT NEWS PROGRAM ACARA INDONESIA MORNING SHOW DI PT. NET MEDIATAMA INDONESIA (NET. TV) B. Tujuan Pelaksanaan Magang 1. Untuk memenuhi syarat menyelesaikan studi Diploma III Komunikasi Terapan dalam memperoleh gelar Ahli Madya (A, Md). 2. Mengaplikasikan ilmu, baik itu teori maupun praktek yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan di jurusan Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan llmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Dengan penulis menempuh dan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata, Penulis mampu melihat gambaran nyata akan persaingan yang terjadi di dunia kerja. 4. Meningkatkan kreativitas dan profesionalitas mahasiswa agar siap dalam persaingan dunia kerja. 5. Sebagai ajang untuk menambah teman, relasi, dan rekan kerja dalam dunia pertelevisian.

6 digilib.uns.ac.id 6 6. Membangun serta membina hubungan yang baik antara Jurusan Penyiaran Diploma III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan lembaga/ instansi, dimana mahasiswa menjalankan praktek Kuliah Kerja Media (KKM). C. Manfaat Pelaksanaan Magang 1. Meningkatkan pengetahuan penulis mengenai dunia kerja secara nyata di bidang penyiaran melalui Kuliah Kerja Media. 2. Meningkatkan keterampilan dan potensi yang dimiliki sesuai dengan bidang yang diminati. 3. Mampu meningkatkan kualitas sikap kerjasama dan memperoleh lingkungan baru dalam kenyataan dunia kerja, dan mahasiswa dituntut untuk bisa beradaptasi, bersosialisasi, dan mengembangkan diri dalam kompetisi di dunia kerja secara profesional. 4. Mahasiswa mampu memahami karakter orang dari berbagai daerah yang berada dalam satu lingup instansi atau lembaga yang sama. 5. Mampu mengerjakan tugas tugas yang diinstruksikan pembimbing sebagaimana jobdesk yang diberikan. 6. Melatih mental serta fisik secara matang ketika melaksanakan proses magang di instansi terkait.