JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN OBJEK

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN dan tambahan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 119 tahun 2015

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Untuk menjawab tujuan dari penelitian tugas akhir ini. berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh di lapangan

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PM. 47 TAHUN 2014 STANDAR PELAYANAN MINIMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGUKURAN KEPUASAN PELANGGAN PENGGUNA JASA KERETA API KOMUTER MADIUN JAYA (MADIUN YOGYAKARTA)

Evaluasi Kinerja Stasiun Kereta Api Berdasarkan Standar Pelayanan Minimum. Risna Rismiana Sari

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL DI STASIUN (STUDI KASUS STASIUN PRUJAKAN CIREBON, JAWA BARAT)

PILIHAN PELAYANAN PENUMPANG ANGKUTAN PERKOTAAN INDONESIA

EVALUASI KINERJA STASIUN PASAR TURI SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT DIREKTORAT LALU LINTAS DAN ANGKUTAN SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN

PENINGKATAN PELAYANAN TRANSPORTASI ANTARMODA DI STASIUN PASAR SENEN INTERMODAL TRANSPORTATION SERVICE IMPROVEMENT IN PASAR SENEN STATION

KUESIONER UNTUK PENGGUNA JASA KERETA API KUESIONER PENELITIAN

Nur Safitri Ruchyat Marioen NIM Program Studi Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung ABSTRAK

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT DIREKTORAT LALU LINTAS DAN ANGKUTAN SUNGAI, DANAU DAN PENYEBERANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PM 38 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN PENUMPANG ANGKUTAN UDARA DALAM NEGERI

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN TAHAP 1 STANDAR PELAYANAN MINIMUM KAPAL PERINTIS

MANAJEMEN PELAYANAN PUBLIK RACHMAT HIDAYAT, MPA PRODI ADMINISTRASI NEGARA FISIP UNIVERSITAS JEMBER

BADAN PENGELOLA TRANSPORTASI JABODETABEK (BPTJ)

KAJIAN KINERJA PELAYANAN BUS AKDP PATAS DAN EKONOMI PADA TRAYEK SURABAYA - MALANG

STANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pariwisata maupun budaya membutuhkan jasa transportasi yang


TESIS ANALISIS TEKNIS PELAYANAN FASILITAS SISI DARAT BANDAR UDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS KEPENTINGAN DAN KINERJA PELAYANAN KERETA API KOMUTER (Studi Kasus Prambanan Ekspress II)

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

*Herlin Dwi Kartikasari **Abadyo Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang

Negara Republik Indonesia Nomor 5086);

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan cara survei untuk

Evaluasi Kinerja Stasiun Pasar Turi Surabaya

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Analisis Tingkat Kepuasan Pengguna Jasa Terhadap Kualitas Kinerja Pelayanan Terminal Seruni Kota Cilegon

ANALISIS KINERJA PELAYANAN DAN TANGGAPAN PENUMPANG TERHADAP PELAYANAN PELABUHAN PENYEBERANGAN JANGKAR DI KABUPATEN SITUBONDO

Fasilitas Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Tunadaksa di Stasiun KA Kota Baru Malang

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 40 Tahun 2016 Seri E Nomor 29 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

2015, No Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5468); 4. Peraturan Presiden Nomor 47

KINERJA OPERASI KERETA API BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan waktu, sehingga kereta api sangat dapat diandalkan (reliable). Pesaing

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN TARIF KERETA API EKSEKUTIF JURUSAN MALANG JAKARTA (Studi Kasus Kereta Api Eksekutif Bima)

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM

BAB III LANDASAN TEORI

KAJIAN KINERJA KERETA API KALIGUNG MAS DALAM MELAYANI PENUMPANG JURUSAN TEGAL SEMARANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kualitas layanan puskesmas di Yogyakarta. 2. Kualitas bangunan puskesmas di Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bahan bakar, hemat lahan, rendah polusi, regulated traffic, relatif aman/

STANDAR USAHA ANGKUTAN JALAN WISATA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. I PRODUK A. Mobil Bus Wisata

ANALISA TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA KERETA KOMUTER YOGYAKARTA KUTOARJO

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan secara efisien dan efektif. Untuk mendukung aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI No.70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan, Pasal 1 Ayat. sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ABSTRAK. Atribut Pelayanan, Customer Satisfaction Index, Importance Performance Analysis, Karakteristik Pengguna Jasa, Terminal Makassar Metro.

BAB III LANDASAN TEORI


Kualitas Pelayanan Penduduk Lanjut Usia pada Komda Lansia Kabupaten Wonosobo

KAJIAN TARIF KERETA API PENATARAN JURUSAN BLITAR-SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

IV. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

PERENCANAAN FASILITAS PARKIR DI LUAR BADAN JALAN (OFF STREET PARKING) PASAR TANJUNG KABUPATEN JEMBER

KAJIAN KINERJA STASIUN KERETA API STUDI KASUS STASIUN KEDIRI DAN STASIUN MOJOKERTO

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PELAYANAN ANGKUTAN UMUM DALAM KOTA PURWOKERTO BERDASARKAN METODA IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS DAN CUSTOMER SATISFACTION INDEX

KAJIAN KINERJA PELAYANAN TERMINAL PENUMPANG DOMESTIK BANDAR UDARA KELAS 1 UTAMA JUWATA TARAKAN

Importance Performance Analysis (IPA) Penumpang di Dalam Terminal Makassar Metro

BAB I PENDAHULUAN. tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Didalam aspek perekonomian,

EVALUASI KINERJA PELAYANAN STASIUN KERETA API JEMBER

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

KAJIAN KINERJA OPERASIONAL BUS ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI (AKAP) KELAS EKSEKUTIF TRAYEK MALANG-JAKARTA

Analisis Peningkatan Pelayanan Stasiun Bogor Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Kereta Api Dengan Metode Importance Performance Analysis (IPA)

PENGARUH DIMENSI KUALITAS TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DUNIA FANTASI PT. PJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI MBA TOUR & TRAVEL

BAB III LANDASAN TEORI. Gambar 3.1. Bandar udara dibagi menjadi dua bagian utama yaitu sisi udara (air

DAFTAR ISI. Halaman. BAB III LANDASAN TEORI... 9 A. Karateristik Transportasi Kereta Api... 9 B. Tinjauan Pengukuran Kualitas Pelayanan... 9.

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MINIMALISASI KETERLAMBATAN KERETA API (STUDI KASUS PADA JADWAL KERETA API DI PT KERETA API INDONESIA DAOP IV SEMARANG)

Transkripsi:

JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Ketekniksipilan dan Lingkungan ISSN 2548-9518, Jurnal homepage: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/jrsl/index Evaluasi Standar Pelayanan Minimum dan Tingkat Kepuasan Penumpang di Stasiun Kereta Api Jember dengan Penerapan Sistem Boarding Pass The Evaluation of Minimum Service Standard and Passanger Satisfaction Level on Jember Railway Station Through Boarding Pass System Implementation Septiana Desy Ratnasari a, Willy Kriswardhana b, Nunung Nuring H c, a Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember, Jl. Kalimantan 37 Jember, email: septianadesyr@gmail.com b Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember, Jl. Kalimantan 37 Jember, email: willy.teknik@unej.ac.id c Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Jember, Jl. Kalimantan 37 Jember, email: nunung.nuring@unej.ac.id ABSTRAK Dalam memenuhi kebutuhan transportasi massal di Kabupaten Jember, banyak masyarakat menuntut suatu angkutan umum yang aman, cepat, ekonomis dan lancar. Kereta api merupakan transportasi massal yang cukup efisien karena lebih ekonomis, aman dan waktu tempuh yang cepat. Maka dari itu PT. Kereta Api Indonesia (Persero) perlu meningkatkan pelayanan dan fasilitas Stasiun Jember agar menjadi daya tarik masyarakat untuk menggunakan jasa angkutan kereta api. Penerapan sistem Boarding Pass di Stasiun Jember saat ini perlu dievaluasi untuk menilai pelayanan dan fasilitas stasiun berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 48 Tahun 2015. Analisa standar pelayanan minimum di Stasiun Jember sudah pernah dilakukan sebelum penerapan sistem boarding pass. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui kepuasan dan harapan yang diukur berdasarkan kuesioner. Data kuesioner menggunakan skala Likert diolah menggunakan program SPSS dengan metode Importance Performance Analysis (IPA) dan digambarkan dengan diagram Kartesius. Kesenjangan antara tingkat kepuasan dan kepentingan didapat berupa nilai GAP dengan indikator terbesar di bawah rata-rata yaitu permasalahan lahan parkir yang tersedia di Stasiun Jember. Kata kunci: boarding pass, stasiun, kereta api, standar pelayanan minimum, kepuasan ABSTRACT In fullfiling the needs of public transportation in Jember District, many people demand a safe, fast, economical and fluently transportation. The railway is more efficient public transportation because it is more economical, safe and travel time is fast. Therefore PT. Kereta Api Indonesia (Persero) needs to improve the service and facilities of Jember Station in order to become the main attraction of people to use rail transport services. The implementation of the Boarding Pass system in Jember Station currently needs to be evaluated to assess station services and facilities based on Regulation of the Minister of Transportation Number: PM 48 Year 2015. Analysis of minimum service standards in Jember Station has been done before applying the boarding pass system. This study also aims to determine the satisfaction and expectations of passengers as measured by the questionnaire. The questionnaire data using Likert scale was processed using SPSS program with Importance Performance Analysis (IPA) method and described with Cartesian diagram. The gap between the level of satisfaction and interest is obtained in the form of gap value with the largest indicator below the average that is the problem of parking space available at Jember Station. Keywords: boarding pass, railway station, railway, minimum service standard, passanger satisfaction Septiana Desy Ratnasari, Nunung Nuring H, Willy Kriswardhana 169

PENDAHULUAN Unsur utama dalam berkembangnya suatu negara adalah meningkatnya jumlah penduduk yang berkaitan langsung dengan perkembangan perekonomian daerah. Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah yang berkembang di Indonesia. Tingginya angka kepemilikan kendaraan pribadi di Kabupaten Jember menimbulkan suatu permasalahan kemacetan lalulintas. Harus ada penanganan yang tegas dalam memecahkan permasalahan tersebut, salah satunya dengan meningkatkan pelayanan angkutan umum. Dalam memenuhi kebutuhan transportasi massal di Kabupaten Jember, banyak masyarakat menuntut suatu angkutan umum yang aman, cepat, ekonomis dan lancar. Kereta api cukup efisien karena lebih ekonomis, aman dan waktu tempuh yang cepat. Peningkatan kualitas pelayanan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dan fasilitas Stasiun Jember yang akan dicapai diharapkan dapat menjadikan daya tarik bagi masyarakat umum untuk lebih menggunakan jasa angkutan kereta api daripada angkutan umum lain atau kendaraan pribadi. Untuk mengutamakan kenyamanan pelanggan, PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IX Kabupaten Jember dituntut untuk meningkatkan fasilitas pelayanan kereta api, khususnya pada Stasiun Jember. Berlakunya sistem boarding pass di Stasiun Jember menyebabkan permasalahan baru. Kurangnya fasilitas ruang tunggu bagi pengguna jasa kereta api menimbulkan penumpukan di teras depan ruang tunggu. Hal ini disebabkan karena banyak tiba lebih awal dari jadwal keberangkatan untuk mencegah tetinggalnya jadwal kereta api. Dari permasalahan tersebut perlu adanya evaluasi kinerja untuk menilai pelayanan dan fasilitas stasiun dengan penerapan system boarding pass yang baru diterapkan saat ini sesuai dengan standar pelayanan minimum yang diatur oleh Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 48 Tahun 2015. Diharapkan dengan penelitian ini didapatkan acuan untuk memperbaiki pelayanan dan fasilitas kereta api di masa mendatang. METODOLOGI Pelaksanaan penelitian dimulai bulan April 2017 sampai selesai. Penelitian ini dilakukan pada Stasiun Jember PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IX Jember, Jalan Wijaya Kusuma No. 5 Jember Jawa Timur 68118, Indonesia. Dalam melakukan penelitian ini diperlukan beberapa tahap, diantaranya persiapan, perencanaan penelitian, pengumpulan data, analisis data, pembahasan dan kesimpulan serta saran. Pada tahap persiapan yaitu mengetahui permasalahan yang timbul untuk dijadikan perumusan rangka penelitian. Perencanaan penelitian yaitu melakukan kegiatan observasi di lokasi penelitian untuk menilai kesesuaian standar pelayanan minimum berdasarkan Peraturan Menteri Menteri Republik Indonesia Nomor: PM 48 Tahun 2015. Selain melakukan observasi, diperlukan juga kegiatan penyebaran kuesioner untuk menilai kepuasan pelanggan. Setelah data terkumpul, maka dilakukan analisis data kuesioner dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) pada program SPSS. Hasil dari analisis tersebut disimpulkan dan didapatkan saran untuk Stasiun Jember atau penelitian selanjutnya. Secara keseluruhan kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan dijabarkan dalam Gambar 1 berikut. 170 Evaluasi Standar Pelayanan Minimum dan Tingkat Kepuasan Penumpang di Stasiun Kereta Api Jember dengan Penerapan Sistem Boarding Pass

Mulai Perumusan Kerangka Penelitian Landasan Teori dan Kajian Pustaka Perolehan Data Sekunder Data Primer : Observasi Keselamatan Keamanan Kehandalan Kenyamanan Kemudahan Kesetaraan Data Primer : Kepuasan Pelanggan Perencanaan Kuesioner Pemilihan Responden Pengambilan Sampel Pengumpulan Data Responden Pengolahan Data Pengolahan Data Analisis Data Uji Validitas Data Analisis Data Kesimpulan & Saran Selesai Gambar 1. Diagram alir penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Standar Pelayanan Minimum (SPM) di Stasiun Jember Hasil observasi dalam memperoleh penilaian kinerja Standar Pelayanan Minimum (SPM) di Stasiun Jember berdasarkan parameter yang terdapat pada Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2015 akan dijabarkan pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Hasil Penelitian Kinerja Stasiun Jember berdasarkan Standar Pelayanan Minimum (SPM) No. Jenis Pelayanan Tolak Ukur Hasil Penelitian 1 Keselamatan a. Informasi dan fasilitas keselamatan Informasi dan fasilitas keselamatan mudah terlihat dan terjangkau, antara lain: Alat pemadam kebakaran Petunjuk jalur dan prosedur evakuasi Titik kumpul evakuasi Terdapat alat pemadam kebakaran, petunjuk jalur dan prosedur evakuasi, informasi titik kumpul evakuasi dan informasi nomor-nomor telepon darurat (emergency call) Septiana Desy Ratnasari, Nunung Nuring H, Willy Kriswardhana 171

No. Jenis Pelayanan Tolak Ukur Hasil Penelitian Nomor-nomor telepon darurat (emergency call) b. Informasi dan fasilitas kesehatan c. Lampu penerangan 2 Keamanan a. Fasilitas keamanan b. Petugas keamanan c. Informasi gangguan keamanan d. Lampu penerangan 3 Kehandalan/Keteraturan Layanan penjualan tiket 4 Kenyamanan a. Ruang tunggu b. Ruang boarding Informasi dan fasilitas kesehatan mudah terlihat dan terjangkau, antara lain: Perlengkapan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) Terdapat fasilitas kesehatan berupa perlengkapan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan), kursi roda, dan tandu Kursi roda Tandu 200-250 lux Terdapat lampu penerangan sesuai parameter SPM Tersedia CCTV Terdapat CCTV Tersedia petugas Terdapat petugas berseragam sebanyak 12 orang dan berseragam dan mudah mudah terlihat terlihat Tersedia stiker yang Terdapat stiker yang mudah terlihat dan jelas mudah terlihat dan jelas terbaca terbaca 200-250 lux Terdapat lampu penerangan sesuai parameter SPM Maksimum 180 detik per nama Tersedia informasi ada/tidak adanya tempat duduk untuk seluruh kelas KA Untuk 1 (satu) orang minimum 0,6 m 2 Area bersih 100%, terawat dan tidak berbau yang berasal dari dalam area stasiun Untuk 1 (satu) orang minimum 0,6 m 2 dan dilengkapi tempat duduk Area bersih 100%, terawat dan tidak berbau yang berasal dari dalam area stasiun Pelayanan penjualan tiket tidak lebih dari 180 detik per nama dan petugas memberikan informasi ada/tidak adanya tempat duduk untuk seluruh kelas KA Tersedia ruang tunggu untuk /calon baik ruangan tertutup atau ruangan terbuka. Ruang tunggu tertutup tersedia di ruang loket. Sedangkan ruang tunggu tertutup tersedia di selasar depan mini market Tersedia ruang untuk melakukan verifikasi/check in dengan dilengkapi tempat duduk, hanya saja tempat duduk tersedia hanya sedikit sehingga masih terdapat beberapa /calon duduk di lantai 172 Evaluasi Standar Pelayanan Minimum dan Tingkat Kepuasan Penumpang di Stasiun Kereta Api Jember dengan Penerapan Sistem Boarding Pass

No. Jenis Pelayanan Tolak Ukur Hasil Penelitian c. Toilet Pria (4 urinoir, 3 WC, 2 wastafel); Wanita (6 WC, 2 difable, dan 1 wastafel wastafel); Tersedia 1 (satu) satunya untuk difable dan 1 wastafel toilet untuk difable Area bersih, terawat dan sirkulasi udara berfungsi baik d. Musholla Pria (11 normal dan 2 penyandang disabilitas) e. Lampu penerangan f. Fasilitas pengatur sirkulasi udara 5 Kemudahan a. Informasi pelayanan b. Informasi gangguan perjalanan kereta api Wanita (9 normal dan 2 penyandang disabilitas) Area bersih 100%, terawatt dan tidak berbau yang berasal dari dalam area stasiun Terdapat toilet pria dengan 2 urinoir, 2 WC yang salah satunya toilet untuk Terdapat toilet wanita dengan 2 WC yang salah Jumlah urinoir, WC, dan wastafel tidak sesuai dengan parameter SPM karena disesuaikan dengan lahan yang memungkinkan dan kondisi lingkungan Terdapat musholla yang mencukupi pria sebanyak 6 orang dan wanita sebanyak 4 orang dikarenakan penyesuaian lahan Terdapat 1 kursi untuk penyandang disabilitas 200-250 lux Terdapat lampu penerangan sesuai parameter SPM Suhu dalam ruangan maksimal 27 o Terdapat fasilitas sirkulasi udara berupa kipas angin (fan) pada beberapa ruang seperti ruang tunggu loket, ruang boarding, dan ruang tunggu bertiket Terdapat fasilitas sirkulasi berupa AC (Air Conditioner) pada beberapa ruang seperti ruang Customer Service, ruang kesehatan dan ruang laktasi. Informasi dalam bentuk visual diletakkan di tempat strategis antara lain di dekat loket, pintu masuk dan di ruang tunggu yang mudah terlihat dan jelas terbaca Informasi dalam bentuk audio harus jelas terdengar dengan intensitas suara 20 db lebih besar dari kebisingan yang ada Informasi diumumkan maksimal 30 menit setelah terjadi gangguan Terdapat informasi kepada pengguna jasa yang terdapat di stasiun, diantaranya: Denah stasiun Nomor KA, nama KA, dan kelas pelayanan Nama stasiun keberangkatan, stasiun KA pemberhentian, stasiun KA tujuan beserta jadwal waktunya. Tarif KA Peta Jaringan KA Ketersedian informasi tempat duduk KA antar kota untuk stasiun yang melayani penjualan tiket. Terdapat beberapa speaker untuk informasi dalam bentuk audio dengan suara yang sangat jelas dan mudah di dengar oleh /calon. Terdapat informasi gangguan perjalanan kereta api sebelum 30 menit berupa informasi dalam bentuk audio Septiana Desy Ratnasari, Nunung Nuring H, Willy Kriswardhana 173

No. Jenis Pelayanan Tolak Ukur Hasil Penelitian c. Informasi Penempatan mudah Terdapat informasi angkutan lanjutan yang mudah angkutan lanjutan terlihat dan jelas terbaca terlihat dan jelas terbaca d. Fasilitas layanan e. Fasilitas kemudahan naik/turun Mempunyai tempat dan 1 (satu) meja kerja 1 (satu) orang petugas dan memiliki kecakapan Bahasa Inggris Selisih tinggi peron dengan lantai kereta tidak lebih dari 20 cm Terdapat 1 meja kerja dengan petugas yang berkecakapan Bahasa Inggris pada ruang Customer Service Terdapat tangga fleksibel yang memudahkan untuk naik/turun dari kereta di peron f. Tempat parkir Luas tempat parkir disesuaikan dengan lahan yang tersedia 6 Kesetaraan a. Fasilitas bagi difable b. Ruang ibu menyusui Sirkulasi kendaraan masuk, keluar dan parkir lancar Terdapat ramp dengan kemiringan maksimal 10 o dan akses jalan penyambung antar peron Tersedia ruang khusus beserta fasilitas lengkap untuk ibu menyusui dan bayi Terdapat tempat parkir untuk kendaraan baik roda 4 (empat) dan roda 2 (dua) yang terletak di seberang Stasiun Jember. Terdapat ramp dan akses jalan penyambung antar peron Terdapat ruangan/tempat khusus bagi ibu menyusui dan bayi Importance Performance Analysis (IPA) Data kuesioner hasil survey kepada di Stasiun Jember dianalisis untuk mengetahui tingkat kepuasan dan tingkat kepentingan dengan penggambaran pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Tabel Penilaian Analisis Responden No. Indikator Variabel Kepuasan Kepentingan X Y 1 Kebersihan lingkungan di Stasiun Jember 1216 1397 3,04 3,4925 2 Kerapian penataan ruang (area parkir, loket tiket, costumer service, ruang tunggu dan lain-lain) 1066 1275 2,67 3,1875 3 Keamanan di Stasiun Jember 1140 1304 2,85 3,26 4 Area parkir yang tersedia di Stasiun Jember 980 1267 2,45 3,1675 5 Kelengkapan informasi jadwal keberangkatan pada loket tiket dan ruang tunggu 1197 1268 2,99 3,17 6 Kelengkapan fasilitas pada loket tiket, ruang tunggu dan lainlain 1123 1287 2,81 3,2175 7 Ketersediaan fasilitas toilet khusus difabel dan lansia 983 1189 2,5 2,9725 8 Ketersediaan fasilitas ruang ibu menyusui 962 1175 2,4 2,9375 9 Kenyamanan pada ruang tunggu keberangkatan 1072 1301 2,68 3,2525 10 Kebersihan toilet di Stasiun Jember 1091 1351 2,73 3,3775 11 Kebersihan musholla di Stasiun Jember 1107 1295 2,77 3,2375 12 Tersedia sarana restoran dan minimarket 1132 1247 2,83 3,1175 174 Evaluasi Standar Pelayanan Minimum dan Tingkat Kepuasan Penumpang di Stasiun Kereta Api Jember dengan Penerapan Sistem Boarding Pass

No. Indikator Variabel Kepuasan Kepentingan X Y 13 Keramahan dan kesopanan petugas kepada 1142 1334 2,86 3,335 14 Kemampuan petugas dlam memberikan informasi kepada 1192 1362 2,98 3,405 15 Pelayanan yang cepat tanggap oleh petugas loket tiket 1168 1328 2,92 3,32 16 Petugas cepat tanggap dalam menangani kritik dan saran yang diberikan oleh 1114 1366 2.79 3,415 17 Penerapan sistem ticketing kereta api yang berlaku saat ini (sistem boarding pass) 1176 1250 2,94 3,125 18 Pelayanan petugas dalam pengecekan tiket di check-in counter sebelum keberangkatan 1171 1352 2,9275 3,38 Rata-rata 2,782 3,2428 Gambar 2. Hasil Pemetaan Penilaian Kepuasan dan Kepentingan dari SPSS Dari Gambar 2 dapat diketahui bahwa indikator kuadran I harus diperbaiki. Indikator pada kuadran I diantaranya area parker yang tersedia di Stasiun Jember, petugas cepat tanggap dalam menangani kritik dan saran yang diberikan, serta kenyamanan pada ruang tunggu keberangkatan. Sedangkan pada kuadran II merupakan indikator yang harus dipertahankan diantaranya kebersihan toilet, ketersediaan fasilitas toilet khusus untuk difabel dan lansia, kerapian penataan ruang, ketersediaan fasilitas ruang ibu menyusui, keramahan dan kesopanan petugas kepada, dan kebersihan di lingkungan Stasiun Jember. Analisis tingkat kesesuaian dan kesenjangan Kesenjangan antara kepuasan dan kepentingan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Tingkat kesesuaian dan kesenjangan No. Indikator Variabel Skor Total TKI x y Kepuasan Kepentingan (%) GAP 1 Kebersihan lingkungan di Stasiun Jember 1216 1397 12,16 13,97 0,0087-1,81 2 Kerapian penataan ruang (area parkir, loket tiket, costumer service, ruang tunggu dan lainlain) 1066 1275 10,66 12,75 0,0084-2,09 3 Keamanan di Stasiun Jember 1140 1304 11,4 13,04 0,0087-1,64 Septiana Desy Ratnasari, Nunung Nuring H, Willy Kriswardhana 175

No. Indikator Variabel Skor Total x y TKI GAP 4 Area parkir yang tersedia di Stasiun Jember 980 1267 9,8 12,67 0,0077 (%) -2,87 5 Kelengkapan informasi jadwal keberangkatan pada loket tiket dan ruang tunggu 1197 1268 11,97 12,68 0,0094-0,71 6 Kelengkapan fasilitas pada loket tiket, ruang tunggu dan lain-lain 1123 1287 11,23 12,87 0,0087-1,64 7 Ketersediaan fasilitas toilet khusus difabel dan lansia 983 1189 9,83 11,89 0,0083-2,06 8 Ketersediaan fasilitas ruang ibu menyusui 962 1175 9,62 11,75 0,0082-2,13 9 Kenyamanan pada ruang tunggu keberangkatan 1072 1301 10,72 13,01 0,0082-2,29 10 Kebersihan toilet di Stasiun Jember 1091 1351 10,91 13,51 0,0081-2,60 11 Kebersihan musholla di Stasiun Jember 1107 1295 11,07 12,95 0,0086-1,88 12 Tersedia sarana restoran dan minimarket 1132 1247 11,32 12,47 0,0091-1,15 13 Keramahan dan kesopanan petugas kepada 1142 1334 11,42 13,34 0,0086-1,92 14 Kemampuan petugas dlam memberikan informasi kepada 1192 1362 11,92 13,62 0,0088-1,7 15 Pelayanan yang cepat tanggap oleh petugas loket tiket 1168 1328 11,68 13,28 0,0088-1,6 16 Petugas cepat tanggap dalam menangani kritik dan saran yang diberikan oleh 1114 1366 11,14 13,66 0,0082-2,52 17 Penerapan sistem ticketing kereta api yang berlaku saat ini (sistem boarding pass) 1176 1250 11,76 12,5 0,0094-0,74 18 Pelayanan petugas dalam pengecekan tiket di check-in counter sebelum keberangkatan 1171 1352 11,71 13,52 0,0087-1,81 Rata-rata -1,84 0.00-0.50 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18-1.00-1.50-2.00-2.50-3.00-3.50 Gambar 3. Diagram tingkat nilai GAP responden Berdasarkan Tabel 3 dan Gambar 4 diperoleh rata-rata nilai GAP yaitu -1,84. Indikator yang memiliki nilai kesenjangan tertinggi terdapat pada indikator area parker yang tersedia di Stasiun Jember. Para pelanggan menginginkan area parker di Stasiun Jember lebih tertata rapid an bersih agar tidak terkesan kotor dan kumuh. Selain itu pelebaran lahan parker untuk kendaraan roda dua juga diharapkan karena pengunjung menggunakan kendaraan roda dua lebih banyak dibandingkan dengan kendaraan roda empat. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian ini, didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Kesimpulan berdasarkan observasi Standar Pelayanan Minimum (SPM) Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomor: PM. 48 Tahun 2015 disimpulkan bahwa kinerja 176 Evaluasi Standar Pelayanan Minimum dan Tingkat Kepuasan Penumpang di Stasiun Kereta Api Jember dengan Penerapan Sistem Boarding Pass

pelayanan dan fasilitas di Stasiun Jember sudah baik. Hal ini dibuktikan dengan beberapa pelayanan sudah memenuhi acuan Standar Pelayanan Minimum (SPM). Namun terdapat beberapa fasilitas yang sudah tersedia namun tidak sesuai dengan parameter Standar Pelayanan Minimum (SPM), diantaranya pada toilet terdapat perbedaan jumlah urinoir, WC dan wastafel. Hal ini dikarenakan penyesuaian lahan yang memungkinkan dan kondisi lingkungan di Stasiun Jember. Selain itu pada musholla Stasiun Jember juga terdapat perbedaan kapasitas jamaah baik untuk pria, wanita dan difabel berbeda dengan tolak ukur SPM. Hal ini juga dikarenakan penyesuaian lahan yang memungkinkan dan kondisi lingkungan di Stasiun Jember. 2. Kesimpulan berdasarkan tingkat kepuasan pengguna jasa kereta api sudah puas dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan dengan berlakunya sistem ticketing boarding pass. Hanya terdapat beberapa faktor yang perlu diperbaiki oleh pihak Stasiun Jember, diantaranya area parker yang tersedia di Stasiun Jember khususnya untuk kendaraan roda dua, petugas cepat tanggap dalam menangani kritik dan saran yang diberikan oleh, serta kenyamanan pada ruang tunggu keberangkatan. DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Keempat. Semarang: Universitas Diponegoro. Husein, Umar. 2010. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Rajawali Press. Kusumawardani, D. P., Poerwanto, S. Iswono. 2013. Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Kereta Api Sritanjung Kelas Ekonomi AC. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa. I(1): 2. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 48 Tahun 2015. Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang Dengan Kereta Api. 26 Februari 2015. Jakarta. Syamsudin, M. 2011. Aspek Yuridis Pembangunan Peron Tinggi di Stasiun Kereta Api sebagai Sarana Perlindungan Hukum Konsumen. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora. Vol 2 No. 1: 34. LPPM Unisba: 345-346. Putra, Satyawan Dwi. 2013. Evaluasi Kinerja Pelayanan Stasiun Jember. Skripsi. Jember: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Jember. Martilla, J. A. Dan James, J. C. 1997. Importance-Performance Analysis. Journal of Marketing. 77 79 Septiana Desy Ratnasari, Nunung Nuring H, Willy Kriswardhana 177