ANALISIS PENGARUH AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada PT. Sampoerna TBK di Bursa Efek Indonesia)

dokumen-dokumen yang mirip
MUSLIKAH SUCIATI B

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini persaingan usaha diantara

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA BERSIH PT. SAMPOERNA. TBK. Zulyanto Ariwibowo

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA. TBK. Danial Farhan

BAB I PENDAHULUAN. dan pada dunia bisnis. Keadaan ini yang menuntut suatu perusahaan untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi PT. Gudang Garam Tbk PT. Handjaya Mandala Sampoerna Tbk.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. secara efektif dan efisien agar dapat mempertahankan keunggulan sehingga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. adanya krisis global yang melanda dunia. Walaupun pemerintah telah mengatakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi dan persaingan bebas pada saat ini juga dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. GUDANG GARAM TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Haryani & Serfianto (2011:22) mengatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi kerja yang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan bagi kelangsungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, Tbk (PT. HMS)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu industri yang paling dinamis. Seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pun dituntut untuk bergerak lebih cepat dibandingkan yang

BAB I PENDAHULUAN. berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencari keuntungan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat suatu perusahaan dituntut untuk terus tumbuh dengan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Memasuki pasar bebas perdagangan dunia, aktivitas perekonomian di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan teknologi yang

Hendry A. Mait, Analisis Laporan Keuangan. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK.

BAB 1 PENDAHULUAN. terus mencari strategi terbaru agar mampu mempertahankan dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini, menyebabkan pertumbuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdasarkan hukum negara Republik Indonesia dalam rangka Undang - Undang

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan seluruh potensi- potensi ekonomi mengalami kemandegan dan diambang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) serta diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. memperluas kegiatan perusahaan yang sudah ada, misalnya saja dengan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen yang lebih baik untuk mengelola perusahaan. Manajemen yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelapa sawit adalah salah satu komoditi yang diharapkan mampu memberikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Isu globalisasi yang sedang hangat dan terus bergerak nampaknya telah

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat ini. Perusahaan dituntut untuk dapat memanfaatkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan merupakan salah satu pokok kegiatan perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Memasuki era globalisasi berarti pula memasuki era perdagangan bebas,

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN TOBACCO MANUFACTURERS

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN KOMUNIKASI (TELEKOMUNIKASI INDONESIA) DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan persaingan yang begitu ketat dan kompeten, hal ini menuntut

PENILAIAN BISNIS PADA PT HM SAMPOERNA, TBK MENGGUNAKAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang menjadi tiang penyangga perekonomian. Di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian Indonesia. Perusahaan rokok mempunyai multiplier effect

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri yang tumbuh dan berkembang secara cepat dan dinamis mengharuskan perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. kompetetif yang mengharuskan perusahaan-perusahaan menjalankan usaha. manajemennya untuk memenangkan persaingan pada era yang serba

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan kecil dan menengah di Indonesia yang gulung tikar,

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan, baik perusahaan dagang, industri,

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan, seperti untuk membeli bahan baku, peningkatan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka anggap menjanjikan dan mampu memberikan nilai lebih terhadap

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bertahan atau bahkan lebih berkembang. Perusahaan yang. perusahaan dapat melakukan pengembangan perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan sumber bagi profitabilitasnya. sangat positif. Negara ini memiliki populasi besar dan mengalami pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perusahaan semakin menghadapi banyak tantangan dimana

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Industri ritel dibagi menjadi 2 yaitu ritel tradisional dan ritel

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya daya beli masyarakat. Tabel 1.1 Tren Penjualan Industri Komponen Otomotif

BAB IV GAMBARAN UMUM. merek rokok kretek yang dikenal luas, seperti Sampoerna Kretek, A Mild, serta

BAB I PENDAHULUAN. beberapa perusahaan melalui pembelian efek-efek yang ditawarkan atau yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan tingkat pengembalian (rate of return) yang diharapkan. menjadi tempat kegiatan investasinya. Kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kuat dan ketat. Kondisi ini menuntut perusahaan agar selalu mengembangkan

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Informasi juga penting

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menyajikan informasi akuntasi mengenai kegiatan operasi perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih memaksimalkan kinerjanya dalam berbagai hal terutama dalam hal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendapatan yang sebesar-besarnya dengan biaya yang dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu faktor yang mencerminkan kinerja suatu perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. stratregi bisnis nya dalam menghadapi persaingan. persaingan, perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya yang tergambar dalam

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

An affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Soehanna Hall - The Energy Building Jakarta 27 April 2016

BAB I PENDAHULUAN. Karakteristik industri rokok merupakan consumer goods dan invisible (taste),

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER DAN AKUISISI (Study Empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI )

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya dipasaran. Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT. Gudang Garam, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dalam upaya untuk menghasilkan laba, tentu perusahaan harus

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PUBLIK YANG MELAKUKAN MERGER DAN AKUISISI SELAMA DAN SESUDAH KRISIS MONETER

BAB 1 PENDAHULUAN. manajemenm, pemerintah, karyawan, serta pelaku pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Memasuki pasar bebas dan adanya globalisasi menuntut perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian di Indonesia. Bank

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1913 dan kini telah menjadi salah satu perusahaan rokok terkemuka di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ( UU No 8/1995 Tentang Pasar Modal ).

BAB I PENDAHULUAN. sedang terjadi, tetapi tidak dapat dipungkiri indonesia menjadi salah satu dari

BAB I PENDAHULUAN. bertahan, berkembang atau keluar (tutup). Keadaan tersebut menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perusahaan untuk inovatif dan melakukan penyesuaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat Indonesia untuk berasuransi sudah mulai tumbuh. Terbukti

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin bertahan dan lebih maju perlu mengembangkan strategi

BAB 1 PENDAHULUAN. tempat investor akan menanamkan modalnya, untuk dapat mendapat keuntungan

Transkripsi:

ANALISIS PENGARUH AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada PT. Sampoerna TBK di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh: YANUAR BAGUS SAPUTRA B 100 050 273 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009 1

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Struktur pasar yang cenderung monopoli atau sebaliknya kompetitif akan menentukan perilaku perusahaan dan selanjutnya mempengaruhi kinerja perusahaan. Yang sering menjadi sorotan para ekonom tentang kinerja industri Indonesia adalah adanya efisiensi dan terjadinya ekonomi biaya tinggi. Oleh karena itu pentingnya dilakukan penilaian dalam proses perencanaan, pengendalian dan proses transaksional seperti merger, akuisisi dan emisi saham. Sejarah berdirinya PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (PT. HM Sampoerna) yaitu salah satu perusahaan rokok yang terkemuka di Indonesia, dimulai pada tahun 1913 oleh Liem Seeng Tee, seorang imigran asal Cina. Ia mulai membuat dan menjual rokok kretek linting tangan dirumahnya di Surabaya, Indonesia. Perusahaan kecilnya tersebut merupakan salah satu perusahaan pertama yang memproduksi dan memasarkan rokok kretek dan rokok putih secara komersial. Rokok kretek tumbuh populer dengan pesat. Pada awal 1930-an Liem Seeng Tee mengganti nama keluarga dan perusahaannya menjadi Sampoerna. Setelah usahanya berkembang cukup mapan, Liem Seeng Tee memindahkan tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke sebuah kompleks gedung yang telah

3 telah terbengkalai di Surabaya. Bangunan tersebut kemudian direnovasi, dan dikenal sebagai Taman Sampoerna yang masih memproduksi SKP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna. Pada masa perang Dunia II dan penjajahan Jepang, Liem Seeng Tee ditahan dan usahanya ditutup oleh penjajah. Setelah perang berakhir, ia dibebaskan dan memulai usahanya kembali. Namun pada tahun 1959, tiga tahun setelah Liem Seeng Tee wafat dan setelah perang kemerdeka an berakhir pada tahun 1950-an, perusahaan Liem Seeng Tee kembali terancam bangkrut. Pada tahun tersebut, Aga Sampoerna (putra kedua Liem Seeng Tee) ditunjuk untuk menjalankan perusahaan keluarga Sampoerna dan berhasil membangaun kembali. Putra kedua Aga, yaitu putra Sampoerna, mengambil alih kemudi PT. HM Sampoerna pada tahun 1978. Di bawah kendalinya, PT. HM Sampoerna berkembang menjadi perseroan publik dengan struktur perseroan modern dan memulai investasi dan ekspansi. Dalam proses, PT HM Sampoerna memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen rokok kretek terkemuka di Indonesia. PT. HM Sampoerna Tbk merupakan produsen sejumlah merek rokok kretek ternama seperti Sampoerna Hijau, Sampoerna A Mild, dan Raja Kretek yang melegenda, yaitu Dji Sam Soe. Sejak tanggal 18 Mei 2005 oleh PT. Philip Morris Indonesia (anak perusahaan Philip Morris Internasional) mengakuisisi mayoritas kepemilikan PT. HM Sampoerna. Sekarang PT. HM Sampoerna Tbk menjadi bagian dari

4 salah satu perusahaan rokok terbesar di dunia. Pada tahun 2007, PT. HM Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 28,0% di pasar rokok Indonesia, berdasarkan Audit Ritel AC Nielsen, PT. HM Sampoerna memiliki lebih dari 30.000 karyawan di Indonesia. Antara tahun 1970 dan 2007, Philip Morris Internasional mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Volume meningkat dari 87 juta batang menjadi 850 miliar batang. Pertumbuhan volume ini disertai dengan peningkatan pendapatan yang mengagumkan, yaitu dari $425 juta menjadi lebih dari $55 miliar dalam periode yang sama. Pada tahun 2007, Philip Morris Internasional meraih laba usaha sebesar $8,9 miliar, atau meningkat lebih dari seratus kali lipat dibandingkan tahun 1970. Melalui penilaian kinerja keuangan, perusahaan dapat memilih strategi dan struktur keuangannya, menentukan phase out terhadap unit-unit bisnis yang tidak produktif, menentukan balas jasa internal dan menentukan harga saham secara wajar, sehingga perusahaan memiliki kinerja yang baik. Dalam menghadapi era persaingan global tentunya perusahaan yang akan atau sudah menjadi perusahaan go publik lebih menyiapkan diri untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang lain, oleh karena itu perusahaan perlu melakukan peningkatan kinerjanya dengan menawarkan produk atau pelayanan yang diberi jalan oleh perusahaan itu sendiri untuk menarik investor yang akan menanamkan modal pada perusahaan tersebut. Terutama peningkatan dalam kinerja keuangannya.

5 Perubahan yang demikian pesatnya di segala bidang telah menyebabkan begitu banyaknya perkembangan pemikiran-pemikiran baru dibidang manajemen, begitu juga perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis dapat menyebabkan perubahan kinerja perusahaan. Manajemen pada dasarnya lebih bersifat seni dari pada ilmu yang telah mengalami banyak proses transformasi. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini manajemen perlu berupaya mengeksploitasi semua kemungkinan yang ada dan dimiliki perusahaan untuk competitive advantage. Peningkatan keunggulan kompetitif menuntut manajemen selalu akurat dalam perencanaan, disamping itu manajemen harus mengetahui apa yang diinginkan, kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana cara meraihnya serta mempertahankan kondisi lingkungan yang selalu berubah. Penilaian kinerja keuangan dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui apakah perusahaan tersebut sehat atau tidak sehat, dan juga dapat mengetahui keuntungan atau kerugian yang sebenarnya yang didapat dari perusahaan. Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukan penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada PT. Sampoerna TBK di Bursa Efek Indonesia).

6 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan PT. Sampoerna Tbk antara sebelum dan sesudah akuisisi dilihat dari rasio likuiditas? 2. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan PT. Sampoerna Tbk antara sebelum dan sesudah akuisisi dilihat dari rasio aktivitas? 3. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan PT. Sampoerna Tbk antara sebelum dan sesudah akuisisi dilihat dari rasio solvabilitas? 4. Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan PT. Sampoerna Tbk antara sebelum dan sesudah akuisisi dilihat dari rasio profitabilitas? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui perbedaan kinerja keuangan PT. Sampoerna Tbk antara sebelum dan sesudah akuisisi dilihat dari rasio likuiditas. 2. Mengetahui perbedaan kinerja keuangan PT. Sampoerna Tbk antara sebelum dan sesudah akuisisi dilihat dari rasio aktivitas. 3. Mengetahui perbedaan kinerja keuangan PT. Sampoerna Tbk antara sebelum dan sesudah akuisisi dilihat dari rasio solvabilitas. 4. Mengetahui perbedaan kinerja keuangan PT. Sampoerna Tbk antara sebelum dan sesudah akuisisi dilihat dari rasio profitabilitas.

7 D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti a. Diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis tentang akuisisi serta permasalahan-permasalahan yang ada didalamnya. b. Mendukung penelitian-penelitian sebelumnya meskipun dalam skala yang kecil. 2. Bagi perusahaan Penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya kajian mengenai fenomena akuisisi yang dilakukan oleh PT. Sampoerna Tbk di pasar modal khususnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dan diharapkan dapat diigunakan sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan oleh perusahaan dalam mengambil keputusan akuisisi. 3. Bagi pengembangan keilmuan a. Menambah pembendaharaan keilmuan di bidang penggabungan usaha. b. Memberikan sumbangan yang konkret bagi mahasiswa jurusan manajemen pada khususnya maupun masyarakat ekonomi pada umumnya sebagai bahan pijakan dalam melakukan penelitian lanjutan mengenai akuisisi. E. Sistematika Penulisan Skripsi Agar dalam penulisan skripsi ini menjadi lebih terarah dan sistematis, maka disusunlah sebuah sistematik penulisan sebagai berikut:

8 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diterangkan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini berisi pengertian penggabungan usaha, bentuk penggabungan usaha, tujuan akuisisi, manfaat akuisisi, metode penggabungan usaha, prosedur dan tahapan merger dan akuisisi, permasalahn dalam merger dan akuisisi, penelitian kinerja keuangan, penelitian terdahulu. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini menguraikan tentang hipotesis, populasi, sampel dan metode pengambilan sampel, data dan sumber data, definisi dan pengukuran variabel, serta metode analisis data. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi analisis kinerja keuangan perusahaan dan pengujian hipotesis. BAB V KESIMPULAN Dalam bab ini dijelaskan kesimpulan penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya.