-1 - KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 111/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
Triwulan 3 Tahun 2014

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

- 1 - KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 24/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

Nomor : B. 1243/42.0/TU.330/X/ Oktober 2011 Lampiran : 1 (satu) berkas. Hal : Ralat Jadwal Apresiasi BUSKIPM TA. 2011

PEDOMAN TEKNIS SERTIFIKASI CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK

- 1 - RANCANGAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/KEPMEN-KP/2013 TENTANG FORUM PENINGKATAN SADAR MUTU DAN KARANTINA IKAN

DAFTAR LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. : 45/M-DAG/PER/9/2009 TANGGAL : 16 September 2009

DAFTAR LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI NOMOR

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 550/MPP/Kep/10/1999 TENTANG ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 33/PERMEN-KP/2014 TENTANG INSTALASI KARANTINA IKAN

DAFTAR LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I. NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2007 TANGGAL : 20 Juli 2007

Senin s.d. Rabu 29 April s.d. 1 Mei 2013 Hotel Mirah, JI. Pangrango 9 A Bogor, Jawa Barat

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kelautan dan Per

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No terakhir dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 84/M-DAG/PER/12/2012 dan mengatur kembali ketentuan Angka Pengenal Importir; d. b

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR63/PMK.04/2011 TENTANG REGISTRASI KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 Menetapkan 2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 36, Tambahan Lemb

63/PMK.04/2011 REGISTRASI KEPABEANAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 74 /KEP-BKIPM/2015 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran N

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 45/M-DAG/PER/9/2009 TENTANG ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERDAGANGAN. Angka Pengenal Importir.

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I

- 1 - KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 69/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

PROGRAM SURVEILAN KESEGARAN IKAN, RESIDU DAN BAHAN BERBAHAYA TA. 2017

Nomor : lo8 /BK PM.3.2 rvjga txt2o15 9o outober Hal. Tempat : Hotel SriWijaya

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 63/PMK.04/2011 TENTANG REGISTRASI KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

Format Laporan Evaluasi Hasil Penilaian Instalasi Karantina Ikan KOP SURAT UPT

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.29/MEN/2008 TENTANG PERSYARATAN PEMASUKAN MEDIA PEMBAWA BERUPA IKAN HIDUP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Penyesuaian dan Penetapan Kembali Pensiun Pokok Pensiunan Hakim dan Janda/Dudanya, serta Orang Tua dari Hakim yang Tewas dan Tidak Men

2016, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Neg

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

KETUA DEWAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM/BINTAN/KARIMUN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.11/MEN/2011 TENTANG INSTALASI KARANTINA IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No Kepegawaian Negara Untuk Menetapkan Keputusan Penyesuaian dan Penetapan Kembali Pensiun Pokok Pensiunan Pegawai Negeri Sipil dan Janda

Hal : Laporan Kdgiatan Triwulan ltahun

LIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 14:10)

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 73/Permentan/OT.140/12/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97/Permentan/PD.410/9/ /9/2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMENTAN/HR.060/5/2017 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 16:00 WIB FIX)

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. Obat Ikan. Peredaran. Mekanisme. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 369/KEP-BKIPM/2014 TENTANG

Direktorat Informasi Kepabeanan dan Cukai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Juni 2011

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.26/MEN/2008 TENTANG

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 1 FEBRUARI 2017)

- 1 - PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017

STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS, dan FUNGSI BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI INSTALASI KARANTINA IKAN DAN SERTIFIKASI CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK (CKIB)

2017, No Negeri (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 590); 5. Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor SK.06/A/OT/VI/2004/01 Tahun 2

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER. 20/MEN/2007 TENTANG

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

2017, No Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 T

PENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 16 FEBRUARI 2017)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51/M-DAG/PER/7/2017 TENTANG PERUSAHAAN PERANTARA PERDAGANGAN PROPERTI

BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 02/KEP-BKIPM/2016 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 4/8/PBI/2002 PERSYARATAN DAN TATA CARA MEMBAWA UANG RUPIAH KELUAR ATAU MASUK GUBERNUR BANK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 40/MPP/Kep/1/2003 TENTANG ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API)

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN. /BKl PM.4.znu.330 lxl20 12 f f, Oktober 2012

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 36 TAHUN 2015 TANGGAL z 9 SEPTEMBER2OlS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER. 02/MEN/2010 TENTANG PENGADAAN DAN PEREDARAN PAKAN IKAN

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR PER.11/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2018 TENTANG KETENTUAN IMPOR JAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 297/PER-BKIPM/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.04/2014 TENTANG REGISTRASI KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

LIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 27 JANUARI 2017 )

KETUA DEWAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM/BINTAN/KARIMUN

2016, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor

KETUA DEWAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM/BINTAN/KARIMUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Indeks Harga Konsumen di 66 Kota (2007=100),

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

NOMOR : 35 TAHUN 2015 TANGGAL : 9 SEPTEMBER zols BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA KEMBALI PENSIUN POKOK PENSIUNAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 214/PMK.04/2008 TENTANG PEMUNGUTAN BEA KELUAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 06/BC/2006

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR SEARCH AND RESCUE

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

Transkripsi:

-1 - KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 111/KEP-BKIPM/2017 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN KARTU LAYANAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam pelayanan rangka kepada meningkatkan pengguna jasa Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan dalam proses sertifikasi kesehatan ikan dan mutu hasil perikanan, diperlukan data pengguna jasa yang lengkap dan benar; b. bahwa lengkap untuk dan memperoleh benar, data yang pengguna jasa Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan perlu dilakukan pendataan sehingga memiliki identitas tunggal melalui penerbitan Kartu Layanan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan;

- 2 - c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan tentang Pedoman Penerbitan Kartu Layanan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3482); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina Ikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4197);

- 3-4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 5. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 111) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2017 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 5); 6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 220); 7. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 54/PERMEN-KP/2017 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1758); MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN TENTANG PEDOMAN PENERBITAN KARTU LAYANAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN.

-4 - KESATU : Menetapkan Pedoman Penerbitan Kartu Layanan Karantina Ikan, Pengendalian Keamanan Hasil Perikanan Mutu (Kartu dan BKIPM) sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. KEDUA : Pedoman Penerbitan Kartu Layanan sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU, merupakan panduan bagi Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan, Keamanan Hasil Pengendalian Perikanan Mutu (UPT KIPM) dan di seluruh Indonesia dalam melaksanakan proses penerbitan Kartu BKIPM bagi pengguna jasa Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di lingkup wilayah kerjanya. KETIGA : Pusat lingkup BKIPM bertugas untuk melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan penerbitan dan penggunaan Kartu BKIPM yang dilaksanakan oleh UPT KIPM sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. KEEMPAT : Biaya yang timbul akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan kepada anggaran BKIPM. KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 18 Desember 2017 KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN, ttd. RINA

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 111/KEP-BKIPM/2017 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN KARTU LAYANAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PEDOMAN PENERBITAN KARTU LAYANAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menjamin produk perikanan yang sehat, aman, dan bermutu. Dalam rangka melaksanakan tanggung jawabnya, pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan membangun Sistem Perkarantinaan Ikan dan Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan. Sistem tersebut merupakan suatu sistem yang terintegrasi dari hulu ke hilir dalam rangka memberikan jaminan terhadap hasil perikanan yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha sejak pra produksi sampai dengan pendistribusian agar bebas dari penyakit ikan dan aman untuk dikonsumsi manusia. Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) mempunyai tugas melaksanakan perkarantinaan ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan serta keamanan hayati ikan sebagai upaya pelaksanaan pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Karantina serta Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, sesuai ketentuan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN- KP/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan. 1

BKIPM menyelenggarakan fungsi antara lain pelaksanaan perkarantinaan ikan, sistem jaminan mutu, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, serta keamanan hayati ikan. Fungsi tersebut dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (UPT KIPM) yang berada di tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran media pembawa hama dan penyakit ikan serta hasil perikanan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam melaksanakan perkarantinaan ikan serta pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, UPT KIPM berpedoman pada ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, beserta peraturan pelaksanaannya, seperti Peraturan Pemerintah, Peraturan/Keputusan Menteri, Pedoman, Petunjuk Pelaksanaan (Juklak), Petunjuk Teknis (Juknis), dan Standar Operasional Prosedur (SOP). Dengan semakin berkembangnya kegiatan usaha di bidang perikanan, berdampak terhadap meningkatnya arus lalu lintas ikan atau produk perikanan baik ekspor, impor maupun domestik, serta bertambahnya jumlah pengguna jasa KIPM. Beberapa permasalahan yang terjadi dalam pelayanan sertifikasi kesehatan ikan saat ini antara lain : 1. Adanya duplikasi data pengguna jasa KIPM yang disebabkan karena pengguna jasa yang sama menggunakan nama dan alamat yang berbeda untuk tujuan penerima yang berbeda. 2. Identitas pengguna jasa KIPM tidak tercantum secara lengkap sehingga terjadi kesulitan dalam melakukan penelusuran. 3. Data yang ada belum mampu memberikan gambaran company profile pengguna jasa KIPM Guna menjawab permasalahan tersebut di atas sekaligus memberikan kemudahan dalam pelayanan jasa KIPM, maka diperlukan pendataan/registrasi pengguna jasa KIPM melalui 2

penerbitan kartu layanan pengguna jasa KIPM, yang terintegrasi ke dalam Sistem Komputer Karantina Ikan on line. B. Maksud dan Tujuan Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi petugas KIPM dalam pendataan pengguna jasa KIPM dan penerbitan kartu layanan KIPM. Tujuannya adalah untuk menyeragamkan tatacara penerbitan kartu layanan karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan yang selanjutnya disebut Kartu BKIPM. C. Sasaran Pengguna jasa yang membutuhkan pelayanan karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan. D. Ruang Lingkup 1. Pelaksanaan penerbitan, pembekuan, pengaktifan kembali dan pencabutan Kartu BKIPM; serta 2. Ketentuan pengecualian pengguna jasa yang memiliki Kartu BKIPM. E. Pengertian Umum 1. Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan yang selanjutnya disingkat BKIPM adalah Badan yang melaksanakan tugas teknis di bidang perkarantinaan ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan serta keamanan hayati ikan; 2. Unit Pelaksana Teknis Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan yang selanjutnya disingkat UPT KIPM adalah Unit Pelaksana Teknis yang mempunyai tugas menyelenggarakan fungsi pelaksanaan perkarantinaan ikan serta pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan di tempat pemasukan dan pengeluaran; 3

3. Tindakan Karantina Ikan yang selanjutnya disebut Tindakan Karantina adalah kegiatan yang dilakukan untuk mencegah masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau keluarnya hama dan penyakit ikan dari dalam wilayah Negara Republik Indonesia; 4. Pengendalian Mutu adalah semua kegiatan yang meliputi inspeksi, verifikasi, surveilan, audit, dan pengambilan contoh dalam rangka memberikan jaminan mutu dan keamanan Hasil Perikanan; 5. Hama dan Penyakit Ikan Karantina yang selanjutnya disebut HPIK adalah semua hama dan penyakit ikan yang belum terdapat dan/atau telah terdapat hanya di area tertentu di wilayah Negara Republik Indonesia yang dalam waktu relatif cepat dapat mewabah dan merugikan sosio ekonomi atau yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat; 6. Media pembawa hama dan penyakit hewan karantina, hama dan penyakit ikan karantina, atau organisme pengganggu tumbuhan karantina adalah hewan, bahan asal hewan, hasil bahan asal hewan, ikan, tumbuhan dan bagian-bagiannya dan/atau benda lain yang dapat membawa hama dan penyakit hewan karantina, hama dan penyakit ikan karantina, atau organisme pengganggu tumbuhan karantina; 7. Ikan adalah semua biota perairan yang sebagian atau seluruh daur hidupnya berada di dalam air, dalam keadaan hidup atau mati, termasuk bagian-bagiannya; 8. Hasil Perikanan adalah Ikan yang ditangani, diolah, dan/atau dijadikan produk akhir yang berupa Ikan segar, Ikan beku, dan olahan lainnya; 9. Benda lain adalah media pembawa selain ikan yang mempunyai potensi penyebaran hama dan penyakit ikan karantina; 10. Pemasukan adalah memasukkan media pembawa/produk pengolahan ikan dari luar negeri ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia atau dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Negara Republik Indonesia; 4

11. Pengeluaran adalah mengeluarkan media pembawa/produk pengolahan ikan dari wilayah Negara Republik Indonesia ke luar negeri atau dari suatu area ke area lain di dalam wilayah Negara Republik Indonesia; 12. Pengguna jasa KIPM adalah orang perseorangan atau badan hukum yang bertanggung jawab terhadap pemasukan dan/atau pengeluaran media pembawa atau hasil perikanan; 13. Kartu layanan KIPM yang selanjutnya disebut Kartu BKIPM adalah kartu yang diterbitkan oleh UPT KIPM terhadap pengguna jasa yang telah terdaftar sebagai pengguna jasa KIPM dan dipergunakan untuk mendapatkan layanan KIPM; 14. Nomor Identitas Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan yang selanjutnya disebut NIKIPM adalah nomor identitas pengguna jasa KIPM yang bersifat spesifik dan tercantum di dalam Kartu BKIPM. 5

BAB II TATA CARA PENERBITAN, PEMBEKUAN, PENGAKTIFAN KEMBALI DAN PENCABUTAN KARTU BKIPM A. Prinsip Dasar Pengguna jasa yang melakukan kegiatan pemasukan dan/atau pengeluaran media pembawa atau hasil perikanan wajib memiliki Kartu BKIPM untuk mendapatkan layanan KIPM. B. Klasifikasi Pengguna Jasa Pengguna jasa KIPM diklasifikasikan menjadi 2 (dua) golongan, yaitu: 1. Pengguna jasa KIPM perseorangan; dan 2. Pengguna jasa KIPM berbentuk badan hukum. C. Mekanisme 1. Pengajuan permohonan Pengguna jasa KIPM mengajukan permohonan Kartu BKIPM yang ditujukan kepada Kepala UPT KIPM tempat yang bersangkutan membutuhkan layanan KIPM, dengan mengisi formulir isian sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran 1. Pengajuan dapat dilakukan secara elektronik ke alamat surat elektronik UPT KIPM setempat dan/atau secara manual dengan melampirkan file scanning atau fotokopi berkas sesuai dengan persyaratan. 2. Persyaratan administrasi a. Pengguna jasa KIPM perseorangan, melampirkan fotokopi: 1) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perseorangan untuk yang telah memiliki NPWP; 2) Identitas pemilik yang sah (Kartu Tanda Penduduk, Paspor/ Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) untuk WNA); dan 3) Surat keterangan domisili atau akte hak milik atas tanah yang dipergunakan sebagai tempat usaha. Untuk nama pemilik akte yang tidak sama dengan pemilik usaha, melampirkan perjanjian sewa/akta jual beli/surat keterangan dari pejabat pemerintahan setempat. 6

b. Pengguna jasa berbadan hukum, melampirkan fotokopi: 1) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan hukum; 2) Identitas pemilik yang sah (Kartu Tanda Penduduk, Paspor/ Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) untuk WNA); 3) Surat keterangan domisili; dan 4) Akte pendirian perusahaan. c. Perusahaan Pengurus Jasa Kepabeanan (PPJK) atau ekspedisi, melampirkan fotokopi: 1) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) badan hukum; 2) Identitas pemilik yang sah (Kartu Tanda Penduduk/Paspor/ Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS) untuk WNA); 3) Nomor Induk Kepabeanan atau Izin Perusahaan Ekspedisi; 4) Surat keterangan domisili; dan 5) Akte pendirian perusahaan. 3. Verifikasi Verifikasi adalah kegiatan untuk memeriksa kesesuaian formulir isian yang telah diisi oleh pengguna jasa KIPM, meliputi: a. Verifikasi administrasi 1. kelengkapan pengisian formulir dan data dukungnya; 2. kebenaran pengisian formulir; dan 3. keabsahan identitas pemilik; b. Verifikasi lapang untuk memverifikasi kebenaran data formulir isian pengguna jasa KIPM dengan kondisi lapang. 4. Penerbitan Kartu BKIPM a. Pengguna jasa diberikan Kartu BKIPM yang didalamnya terdapat NIKIPM, apabila hasil verifikasi administrasi dan lapang sebagaimana dimaksud pada angka 3, diperoleh hasil lengkap, benar dan sesuai; 7

b. Kartu BKIPM sebagaimana contoh format pada Lampiran 7, diserahkan kepada pengguna jasa KIPM dengan menggunakan surat pengantar sebagaimana Lampiran 3 dalam Keputusan ini, dengan tembusan Kepala Pusat lingkup BKIPM; c. Apabila hasil verifikasi administrasi dan lapang sebagaimana dimaksud pada angka 3, diperoleh hasil tidak lengkap, tidak benar dan/atau tidak sah, permohonan dikembalikan kepada Pemohon untuk dilengkapi dan diperbaiki. Pengembalian permohonan dapat dilakukan secara elektronik dan/atau manual dengan disertai alasannya; d. Kartu BKIPM diberikan sebanyak maksimal 3 (tiga) lembar untuk masing-masing pengguna jasa dan wajib untuk selalu dibawa pada saat membutuhkan layanan KIPM; e. Penomoran NIKIPM diberikan oleh Kepala UPT KIPM dengan 11 (sebelas) digit angka, yang mempunyai pengertian : Digit ke - 1 dan 2 = kode UPT KIPM tempat pengguna jasa mendaftar (kode UPT KIPM pada lampiran 6) Digit ke -3 = angka 1 untuk pengguna jasa berbadan hukum/perseorangan skala besar, angka 2 untuk pengguna jasa perseorangan skala kecil, dan angka 3 untuk PPJK Digit ke - 4 dan 5 = tahun penerbitan Digit ke - 6,7,8 dan 9 = nomor urut kartu 8

Digit ke - 10 dan 11 = cabang perusahaan, angka 00 untuk perusahaan induk/tidak ada cabang perusahaan, angka 01 cabang perusahaan ke-1 dan selanjutnya Contoh nomor NIKIPM: 15 3 17 0019 00 artinya: Pemegang Kartu BKIPM adalah Perusahaan PPJK atau perusahaan ekspedisi, yang melakukan pendaftaran di UPT KIPM Jakarta II pada tahun 2017 dengan nomor urut kartu 19 serta merupakan perusahaan induk/tidak ada cabang perusahaan. f. Pemberian Kartu BKIPM sebagaimana dimaksud pada huruf a, dilakukan selambat-lambatnya selama 10 (sepuluh) hari kerja setelah permohonan diterima dan setelah dilakukan verifikasi dinyatakan lengkap, benar serta sesuai; g. Kartu BKIPM sebagaimana dimaksud pada angka huruf b berlaku selama yang bersangkutan membutuhkan layanan KIPM. 5. Perubahan Data a. Setiap perubahan data wajib diberitahukan secara tertulis kepada Kepala UPT KIPM tempat Kartu BKIPM diterbitkan; dan b. UPT KIPM wajib melakukan verifikasi administrasi dan verifikasi lapang atas perubahan data yang diajukan pemilik Kartu BKIPM. 6. Pembekuan Kartu BKIPM Kartu BKIPM dapat dibekukan oleh Kepala UPT KIPM, apabila: a. Pemilik Kartu BKIPM tidak melakukan kegiatan pemasukan dan/atau pengeluaran media pembawa atau 9

hasil perikanan dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan secara berturut-turut; b. Hasil monitoring ditemukan data yang tidak sesuai dengan data administrasi yang ada; dan/atau c. Ditemukan adanya penyalahgunaan Kartu BKIPM. Kepala UPT KIPM wajib memberitahukan tindakan pembekuan sebagaimana dimaksud kepada pengguna jasa secara elektronik dan/atau manual dengan disertai alasan yang jelas, dengan tembusan kepada Kepala Pusat lingkup BKIPM. Selama pembekuan, pemilik Kartu BKIPM tidak berhak mendapatkan layanan KIPM. Surat Pembekuan Kartu BKIPM sebagaimana pada Lampiran 4. 7. Pengaktifan kembali Kartu BKIPM Kartu BKIPM yang dibekukan sebagaimana dimaksud dalam angka 6, dapat diaktifkan kembali apabila: a. Pemilik Kartu BKIPM yang dikenakan tindakan pembekuan karena alasan sebagaimana dimaksud pada angka 6 huruf a, dapat membuktikan bahwa yang bersangkutan telah melakukan kegiatan pemasukan dan/atau pengeluaran media pembawa atau hasil perikanan; atau b. Pemilik Kartu BKIPM yang dikenakan tindakan pembekuan karena alasan sebagaimana dimaksud pada angka 6 huruf b, telah mengajukan perbaikan data administrasi. Kepala UPT KIPM wajib memberitahukan tindakan pengaktifan kembali Kartu BKIPM sebagaimana dimaksud kepada pengguna jasa secara elektronik dan/atau manual, dengan tembusan kepada Kepala Pusat lingkup BKIPM. 8. Pencabutan Kartu BKIPM a. Kartu BKIPM dapat dicabut apabila: 1. Pemilik Kartu BKIPM melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang karantina ikan, pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan; 10

2. Dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah dilakukan pembekuan karena alasan sebagaimana dimaksud pada angka 6 huruf a, pemilik kartu BKIPM tidak melakukan kegiatan pemasukan dan/atau pengeluaran media pembawa atau hasil perikanan; 3. Dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah dilakukan pembekuan karena alasan sebagaimana dimaksud pada angka 6 huruf b, Pemilik Kartu BKIPM tidak memperbaiki data administrasi yang tidak sesuai; 4. Penyalahgunaan kartu BKIPM sebagaimana dimaksud angka 6 huruf c, merupakan tindak Pidana; 5. Pemilik Kartu BKIPM dinyatakan pailit oleh pengadilan, dan/atau; 6. Atas permintaan pemilik Kartu BKIPM. b. Kepala UPT KIPM wajib memberitahukan tindakan pencabutan Kartu BKIPM sebagaimana dimaksud kepada pengguna jasa secara elektronik dan/atau manual dengan disertai alasan yang jelas, dengan tembusan kepada Kepala Pusat lingkup BKIPM. 9. Monitoring Untuk memastikan kebenaran data dan performa pengguna jasa, UPT KIPM dan/atau Badan KIPM sewaktu-waktu dapat melakukan monitoring terhadap Pengguna Jasa yang telah mendapat Kartu BKIPM. 11

BAB III PENGECUALIAN UNTUK KEPEMILIKAN KARTU BKIPM Kewajiban memiliki Kartu BKIPM sebagaimana dimaksud pada BAB II huruf A, dikecualikan bagi Pengguna Jasa yang melakukan kegiatan pemasukan dan/atau pengeluaran media pembawa atau hasil perikanan dalam hal: 1. media pembawa atau hasil perikanan m ilik perwakilan negara asing; 2. media pembawa atau hasil perikanan untuk keperluan badan internasional; 3. media pembawa atau hasil perikanan bawaan penumpang, awak sarana pengangkut, pelintas batas, barang pos dan jasa kiriman; 4. media pembawa atau hasil perikanan yang merupakan kiriman hadiah dan hibah untuk keperluan ibadah umum, amal, sosial, kebudayaan atau penanggulangan bencana alam; 5. media pembawa atau hasil perikanan untuk keperluan promosi atau pameran, baik didalam maupun di luar negeri; 6. media pembawa atau hasil perikanan untuk keperluan pendidikan, penelitian, pengembangan oleh pemerintah/ lembaga lainnya. 12

BAB IV PENUTUP Dengan diterbitkannya Keputusan ini, UPT KIPM wajib segera melaksanakan proses penerbitan Kartu BKIPM untuk pengguna jasa KIPM yang menerima pelayanan KIPM di wilayah kerjanya. 13

Lampiran 1: FORMULIR ISIAN PENGGUNA JASA KIPM A. DATA UMUM PENGGUNA JASA 1. Bentuk Usaha : Badan Usaha (PT/CV/UD/dll) Perseorangan PPJK/Jasa Ekspedisi 2. Nama Perusahaan/ Perseorangan : 3. Nama Pemilik / : Penanggung jawab 4. Nomor Identitas : KTP/PASPOR/KITAS 5. Nomor NPWP : 6. Ijin Usaha Perikanan : a. Nomor : b. Instansi Penerbit : c. Tanggal Penerbitan : 7. Alamat Pengguna Jasa : a. Alamat Rumah : Jalan/No/RT/RW : Kel/Kec : Kabupaten/Kota : Propinsi : Telepon/Faksimili : Pos elektronik/email : Nomor Hand Phone : b. Alamat Kantor : Jalan/No/RT/RW : Kel/Kec : Kabupaten/Kota : Propinsi : Telepon/Faksimili :

c. Alamat Instalasi/UPI/ Farm Jalan/No/RT/RW : : Kel/Kec : Kabupaten/Kota : Propinsi : Telepon/Faksimili : 8. Status Perusahaan : Kantor Pusat Kantor Cabang Perusahaan Tunggal/berdiri sendiri 9. Nomor Identitas Perusahaan a. Akte Pendirian : b. SIUP Perdagangan : c. TDP : d. Domisili : B. DATA BIDANG USAHA 1. Jenis Media Pembawa atau Hasil Perikanan a. Ikan Konsumsi : Ikan hidup Ikan non hidup dalam bentuk utuh Ikan non hidup dalam bentuk olahan Ikan non hidup dalam bentuk lainnya *) b. Ikan Non Konsumsi : Ikan hias air tawar Ikan hias air laut Ikan hidup lainnya *) c. Benda Lain : Pakan ikan Bahan pembuat pakan ikan Lainnya *) 2. Jenis Usaha : Penangkapan Pengepul Pengolahan Pembudidaya Lainnya *) 3. Kegiatan Lalulintas : Ekspor Impor

Domestik Keluar Domestik Masuk C. DATA LAINNYA 1. Permohonan Pelayanan : Dilakukan sendiri/pegawai sendiri Dikuasakan ke pihak lain Dilakukan sendiri dan dikuasakan ke pihak lain Dilakukan secara online Dilakukan secara manual 2. Frekuensi Pelayanan : 1 kali sebulan 1-10 kali sebulan 10 30 kali sebulan 30 kali sebulan 3. Jenis Sertifikat Terkait : IKI KIPM yang Dimiliki CKIB HACCP Sertifikat/Dokumen pendukung lainnya *) Tempat, tanggal, tahun Pemimpin/Pemilik Perusahaan, Nama jelas Catatan: 1. Copy dokumen disertakan 2. *) ditulis lengkap

Lampiran 2. PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR ISIAN PENGGUNA JASA KARANTINA IKAN Formulir harus diisi dengan huruf KAPITAL dan mudah dibaca! A. Data Umum Pengguna Jasa 1. Bentuk Usaha : Dipilih dengan memberi tanda pada kolom yang sesuai. 2. Nama Perusahaan/ : Diisi dengan nama perusahaan Perorangan secara lengkap / nama pemilik 3. Nama Pemilik / : Diisi dengan nama jelas pimpinan Penanggungjawab perusahaan atau pemilik usaha untuk perorangan 4. Nomor Identitas : Diisi dengan nomor KTP/PASPOR/KITAS pimpinan KTP/PASPOR/KITAS perusahaan atau pemilik usaha tanpa tanda baca pemisah (. Atau - ). 5. Nomor NPWP : Diisi dengan nomor NPWP tanpa tanda baca pemisah (. Atau - ). Tidak wajib diisi untuk perorangan. 6. Ijin Usaha Perikanan a. Nomor SIUP : Diisi dengan nomor surat ijin usaha perikanan secara Lengkap. b. Instansi Penerbit : Diisi dengan nama instansi penerbit SIUP. c. Tanggal Terbit : Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun terbit. 7. Alamat Pengguna Jasa a. Alamat rumah : Jalan/No/RT/RW : Diisi dengan nama jalan, nomor rumah, RT dan RW Kel/Kec. : Diisi dengan nama kelurahan/desa dan nama Kecamatan. Kabupaten/Kota : Diisi dengan nama kabupaten atau kota. Propinsi : Diisi dengan nama propinsi. Telepon/faksimili : Diisi dengan nomor telepon dan nomor faksimili Dimulai dengan nomor kode area. Pos elektronik/email : Diisi dengan alamat email pengguna jasa. Nomor Hand Phone : Diisi dengan nomor Hand Phone pengguna jasa dan dapat lebih dari satu nomor. b. Alamat Kantor : Jalan/No/RT/RW : Diisi dengan nama jalan, nomor rumah, RT dan RW Kel/Kec. : Diisi dengan nama kelurahan/desa dan nama Kecamatan. Kabupaten/Kota : Diisi dengan nama kabupaten atau kota. Propinsi Telepon/faksimili : Diisi dengan nama propinsi. : Diisi dengan nomor telepon dan nomor faksimili Dimulai dengan nomor kode area. c. Alamat Instalasi : Jalan/No/RT/RW : Diisi dengan nama jalan, nomor rumah, RT dan RW Kel/Kec. : Diisi dengan nama kelurahan/desa dan nama

Kabupaten/Kota Propinsi Telepon/faksimili Kecamatan. : Diisi dengan nama kabupaten atau kota. : Diisi dengan nama propinsi. : Diisi dengan nomor telepon dan nomor faksimili Dimulai dengan nomor kode area. 8. Status Perusahaan : Dipilih dengan memberi tanda pada kolom yang sesuai. 9. Nomor Identitas : (hanya diisi untuk pengguna jasa berbentuk badan Perusahaan usaha) a. Akte Pendirian : Diisi dengan nomor akte pendirian perusahaan. b. SIUP : Diisi dengan nomor Surat Ijin Usaha Perdagangan. c. TDP : Diisi dengan Tanda Daftar Perusahaan. d. Domisili : Diisi dengan nomor Surat Keterangan Domisili. B. Data Bidang Usaha 1. Jenis Media Pembawa atau Hasil Perikanan: a. Ikan Konsumsi : Diisi dengan jenis media pembawa yang dilalulintaskan dengan memberi tanda pada kolom yang sesuai. b. Ikan non Konsumsi : Diisi dengan jenis media pembawa yang dilalulintaskan dengan memberi tanda pada kolom yang sesuai. c. Benda Lain : Diisi dengan jenis benda lain yang dilalulintaskan dengan memberi tanda pada kolom yang sesuai. 2. Jenis Usaha : Dipilih dengan memberi tanda pada kolom yang sesuai. 3. Kegiatan Lalulintas : Dipilih dengan memberi tanda pada kolom yang sesuai. C. Data Lainnya 1. Permohonan Pelayanan : Dipilih dengan memberi tanda pada kolom yang sesuai. 2. Frekuensi Pelayanan : Dipilih dengan memberi tanda pada kolom yang sesuai. 3. Jenis Sertifikat Terkait : Dipilih dengan memberi tanda pada kolom KIPM yang Dimiliki yang sesuai. - Agar dituliskan dengan lengkap sertifikat lain yang dimiliki (ISO, CPIB, dll). - Diisi dengan tempat, tanggal dan tahun formulir diisi - Ditandatangani pengguna jasa - Dituliskan nama jelas pengguna jasa

Lampiran 3: KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN BALAI BESAR/BALAI/STASIUN. JALAN. TELEPON., FAKSIMILE LAMAN :., SURAT ELEKTRONIK. Nomor :.,..,. Lampiran : Perihal : Penyerahan Kartu BKIPM. Kepada Yth. Pengguna Jasa KIPM Nama : Alamat : Bersama ini kami sampaikan bahwa perusahaan saudara: Nama Perusahaan : Alamat Perusahaan : Nomor KTP Pemilik : Nomor NPWP : telah terdaftar di (UPT KIPM). dengan Nomor Kartu Layanan KIPM (NIKIPM):... Kepada saudara diberikan Kartu BKIPM sebagaimana terlampir yang wajib dibawa saat membutuhkan pelayanan karantina ikan, pengendalian mutu dan kemanan hasil perikanan. Penyalahgunaan Kartu BKIPM yang telah diberikan merupakan tanggungjawab saudara dan dapat dikenakan proses hukum baik pidana maupun administrasi. Demikian disampaikan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Kepala, Nama Tembusan Yth. 1. Kepala Pusat Karantina Ikan. 2. Kepala Pusat Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan. 3. Kepala Pusat Standarisasi Sistem dan Kepatuhan.

Lampiran 4. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN BALAI BESAR/BALAI/STASIUN. JALAN. TELEPON., FAKSIMILE LAMAN :., SURAT ELEKTRONIK. Nomor :.,..,. Lampiran : Perihal : Pembekuan Kartu BKIPM. Kepada Yth. Pengguna Jasa KIPM Nama : Alamat : Bersama ini kami sampaikan bahwa perusahaan saudara: Nama Perusahaan : Alamat Perusahaan : Nomor NIKIPM : terhitung mulai tanggal.., Kartu BKIPM saudara dilakukan pembekuan dikarenakan.. Kartu BKIPM saudara dapat diaktifkan kembali apabila.... Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian. Kepala, Nama Tembusan Yth. 1. Kepala Pusat Karantina Ikan. 2. Kepala Pusat Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan. 3. Kepala Pusat Standarisasi Sistem dan Kepatuhan.

Lampiran 5. KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN BALAI BESAR/BALAI/STASIUN. JALAN. TELEPON., FAKSIMILE LAMAN :., SURAT ELEKTRONIK. Nomor :.,..,. Lampiran : Perihal : Pencabutan Kartu BKIPM. Kepada Yth. Pengguna Jasa KIPM Nama : Alamat : Bersama ini kami sampaikan bahwa perusahaan saudara: Nama Perusahaan : Alamat Perusahaan : Nomor NIKIPM : terhitung mulai tanggal.., Kartu BKIPM saudara dilakukan pencabutan, dikarenakan.. Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian. Kepala, Nama Tembusan Yth. 1. Kepala Pusat Karantina Ikan. 2. Kepala Pusat Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan. 3. Kepala Pusat Standarisasi Sistem dan Kepatuhan.

Lampiran 6: KODE UPT KIPM NO. NAMA UPT KODE UPT 1 Balai Besar KIPM Jakarta I 01 2 Balai Besar KIPM Makassar 02 3 Balai KIPM Kelas I Denpasar 03 4 Balai KIPM Kelas I Surabaya I 04 5 Balai KIPM Kelas I Medan I 05 6 Balai KIPM Kelas I Balikpapan 06 7 Balai KIPM Kelas II Mataram 07 8 Balai KIPM Kelas II Palembang 08 9 Balai KIPM Kelas I Jayapura 09 10 Stasiun KIPM Kelas I Pekanbaru 10 11 Balai KIPM Kelas I Pontianak 11 12 Balai KIPM Kelas II Manado 12 13 Balai KIPM Kelas I Padang 13 14 Stasiun KIPM Kelas I Kendari 14 15 Balai KIPM Kelas I Jakarta II 15 16 Balai KIPM Kelas I Surabaya II 16 17 Balai KIPM Kelas II Semarang 17 18 Balai KIPM Kelas II Banjarmasin 18 19 Stasiun KIPM Kelas I Jambi 19 20 Stasiun KIPM Kelas I Bengkulu 20 21 Stasiun KIPM Kelas I Palu 21 22 Stasiun KIPM Kelas II Luwuk Banggai 22 23 Stasiun KIPM Kelas I Entikong 23 24 Stasiun KIPM Kelas I Lampung 24 25 Stasiun KIPM Kelas II Tanjung Pinang 25 26 Stasiun KIPM Kelas I Palangkaraya 26 27 Stasiun KIPM Kelas I Kupang 27 28 Stasiun KIPM Kelas II Tanjung Balai Asahan 28 29 Stasiun KIPM Kelas I Pangkalpinang 29 30 Stasiun KIPM Kelas II Bima 30 31 Stasiun KIPM Kelas I Ternate 31 32 Stasiun KIPM Kelas II Tahuna 32 33 Stasiun KIPM Kelas II Tarakan 33 34 Stasiun KIPM Kelas I Gorontalo 34 35 Stasiun KIPM Kelas II Sorong 35 36 Stasiun KIPM Kelas II Bau-Bau 36 37 Stasiun KIPM Kelas II Cirebon 37 38 Stasiun KIPM Kelas I Yogyakarta 38 39 Stasiun KIPM Kelas I Ambon 39 40 Stasiun KIPM Kelas II Merauke 40 41 Stasiun KIPM Kelas I Banda Aceh 41 42 Balai Uji Standar Karantina Ikan 42 43 Stasiun KIPM Kelas I Batam 43 44 Stasiun KIPM Kelas II Merak 44 45 Stasiun KIPM Kelas II Mamuju 45 46 Stasiun KIPM Kelas I Medan II 46 47 Stasiun KIPM Kelas II Bandung 47

Lampiran 7. Contoh Format Kartu BKIPM CV. BETTA INDONESIA KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN, ttd. RINA