BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Efektivitas dan efisiensi sistem perbankan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. memenangkan persaingan bisnis yang semakin kompetitif. Penilaian

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi

BAB I PENDAHULUAN. ukur yang telah ditetapkan (Widayanto, 1993). Pengukuran kinerja adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. tuntut untuk menempuh langkah-langkah yang strategik dalam kondisi apapun. Selain

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi

PENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF ALAT UKUR KINERJA BKK KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. strategi yang dijalankan. Bahkan perusahaan-perusahaan terus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. diri dan meningkatkan kinerjanya untuk kelangsungan hidup perusahaan, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik yang

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja secara profesional layaknya organisasi swasta. Sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai bisnis, dewasa ini kita dapat merasakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. apakah bank tersebut berada dalam keadaan baik (sehat) atau mungkin dalam

BAB I PENDAHULUAN. sumber, yakni informasi finansial dan informasi nonfinansial. Informasi finansial

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat. personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada PT. BHANDA GHARA REKSA KANTOR PUSAT JAKARTA)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Farah Esa B

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang ada berubah dari persaingan teknologi atau industrial

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mampu menghasilkan produk yang bermutu, dan cost effective (Srimindarti, memberikan kepuasan terus menerus kepada pelanggan.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam perusahaan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. tidur dan tenaga kerja sebanyak 677 orang. Masalah utama dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi

BAB I PENDAHULUAN. anggota organisasi. Dalam mengimplementasikan rencana-rencana strategis

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan kinerja keuangan untuk mengukur kinerja aktiva-aktiva tidak berwujud

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang

BAB V PENUTUP. Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab I PENDAHULUAN. Menurut Hansen dan Mowen (2004:4) Sistem informasi akuntansi. manajemen adalah sistem informasi yang memproses input sehingga

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya bisnis ritel seperti yang terlihat pada 2009 ketika sektor ritel

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. yang lainnya menjadi sangat pelik dan kompetitif, perusahaan dituntut untuk

I. PENDAHULUAN. memberikan pedoman kebijakan industri BPR agar jelas dan terarah yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penciutan laba yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang

I. PENDAHULUAN. PT. Kabelindo Murni, Tbk merupakan salah satu perusahaan manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. menggunakan Balanced Scorecard. Penilaian kinerja memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi antara perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Industri perbankan mengalami masalah pada tahun Kendati. kerja keras para bankir berhasil meningkatkan kredit hingga tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Oleh karena itu, sistem kinerja yang sesuai sangat diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk kepentingan jangka panjang. Jika perusahaan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu sumbernya harus dipelihara dan dikelola dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi pada saat ini telah menjadi bagian yang tidak

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk. Yhana Kusuma Respati 3EB

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Semakin meningkatnya proses globalisasi, menjadikan manajemen suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank. Kompleksitas dan persaingan usaha perbankan yang tinggi dapat

ABSTRAK. : Balanced Scorecard, Pengukuran kinerja. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan pastilah menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi mikro di Indonesia dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya

BAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. berbagai pihak dan secara psikologis membantu proses penyembuhan. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini pengukuran kinerja menjadi suatu komponen penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini mengalami perubahan lingkungan yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kaplan dan Norton, Hariman Bone dan Mahfud Sholihin, pada tahun 2004, Davis dan Albright

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditur, karyawan, pemerintah, dan pelanggan. Implikasinya,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengelola bisnis menjadi lebih profesional. Perkembangan pengelolaan bisnis, baik dari aspek manajemen maupun operasional sangat dipengaruhi oleh berbagai tuntutan dari lingkungan, seperti lingkungan eksternal, dan lingkungan internal. Demikian pula dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia (SDM), dan hubungan antara organisasi perbankan dengan pelanggan (Rosada, 2016). Untuk itu bank harus menyiapkan pengukuran kinerja yang selaras dengan visi dan misi bank itu sendiri. Keterkaitan tersebut berfungsi sebagai penentu apakah bank sudah berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Sulasni (2014) menyebutkan bahwa perbankan memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Semakin baik kondisi perbankan suatu negara, semakin baik pula kondisi perekonomian suatu negara. Sehingga efektivitas dan efisiensi sistem perbankan di suatu negara akan memperlancar perekonomian negara tersebut. Dunia perbankan terlihat mengalami perkembangan yang semakin kompleks, berkaitan dengan pelayanan produk dan 1

2 jasa yang ditawarkan dengan berbagai keunggulan kompetitifnya. Keadaan yang kompleks ini telah menciptakan suatu sistem dan pesaing baru dalam dunia perbankan. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi. Kinerja dalam suatu periode tertentu dapat dijadikan acuan untuk mengukur tingkat keberhasilan organisasi agar suatu organisasi mampu bersaing dan berkembang. Kinerja suatu perusahaan dapat dijadikan sebagai suatu tolak ukur dari kemampuan suatu organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kaplan dan Norton (2000), menjelaskan bahwa konsep Balanced Scorecard ini dikembangkan untuk melengkapi pengukuran kinerja finansial atau dikenal dengan pengukuran kinerja tradisional dan sebagai alat yang cukup penting bagi organisasi perusahaan untuk merefleksikan pemikiran baru dalam era persaingan global dan efektivitas organisasi. Konsep ini memperkenalkan suatu sistem pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan kriteria-kriteria tertentu. Menurut Mulyadi (2001), konsep Balanced Scorecard adalah satu konsep pengukuran kinerja yang memberikan kerangka komprehensif untuk menjabarkan visi ke dalam sasaran-sasaran strategik. Sasaran strategik yang komprehensif dapat dirumuskan karena Balanced Scorecard menggunakan empat perspektif yang satu sama lain saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Empat perspektif tersebut terdiri dari: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. PT Bank Tabungan Negara cabang Karawaci sebagai perbankan yang concern pada KPR bersubsidi (Kredit Pemilikan Rakyat) yang memiliki kerja

3 sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan suku bunga rendah, cicilan ringan dan tetap sepanjang jangka waktu kredit, terdiri atas KPR untuk pembelian rumah tapak dan rumah susun. Terbukti bank BTN tetap konsisten terhadap core business dalam bidang pembiyaan perumahan. Kinerja perseroan sampai triwulan I 2016 masih menunjukan konsistensi bank BTN pada bisnis utamanya tersebut. Ini dapat dilihat dari porsi pembiyaan pada kredit perumahan masih mendominasi dengan komposisi 90,29% atau sebesar Rp. 129 Triliun dari total yang disalurkan sebesar Rp. 143 Triliun. Sementara sisanya 9,7% atau sebesar Rp. 13,8 Triliun disalurkan kredit non perusahaan. Tabel 1.1 Riviu Kinerja Rasio Laporan Keuangan Bank BTN 2013-2015 No Keterangan 2013 2014 2015 1 ROA 1,7% 1,12% 1,61% 2 ROE 16,84% 10,95% 10,68% 3 NIM 5,4% 4,47% 4,87% 4 BOPO 82,19% 88,97% 84,83% 5 LDR 104,42% 108,88% 108,78% Sumber data: BTN.co.id Bank BTN diminta untuk menjunjung tinggi kredibilitas dan selalu mengembangkan bisnis proses sehingga kinerja manajemen pun akan baik. Mengingat lingkungan persaingan bisnis yang sangat ketat, maka ditengah kompleksitas kegiatan usaha yang dijalankan bank BTN pastinya membutuhkan sistem pengukuran kinerja yang dapat memberi sudut pandang terhadap bisnis kritikal area agar bisa tetap eksis dan bahkan unggul dalam persaingan.

4 Pengukuran kinerja pegawai menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan dan perencanaan tujuan dimasa mendatang. Berbagai informasi dihimpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan dipertanggung jawabkan. Hal ini dilakukan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pada seluruh proses bisnis perusahaan. Gambaran mengenai kinerja perusahaan dapat diperoleh dari dua sumber, yaitu informasi finansial dan informasi non finansial. Informasi finansial didapatkan dari penyusunan anggaran untuk mengendalikan biaya perusahaan. Sedangkan informasi non finansial ialah faktor kunci untuk menetapkan strategi yang dipilih guna melaksanakan tujuan yang telah direncankan. Himawan dan Juarsah (2005), kinerja manajemen memiliki dua pengukuran kinerja secara tradisional dan kontemporer. Pengukuran kinerja tradisional ini dilakukan dengan membandingkan kinerja aktual perusahaan dengan kinerja yang dianggarkan atau biaya standar perusahaan sesuai dengan karakteristik pertanggungjawabannya, sedangkan pengukuran kinerja kontemporer ini menggunakan aktivitas perusahaan sebagai pondasinya. Hasil penelitian dikatakan kinerja perspektif non keuangan dapat dinilai cukup baik hanya masih dibutuhkan peningkatan serta perbaikan dibeberapa aspek sedangkan kinerja perspektif keuangan mengalami penurunan walaupun tidak signifikan. Lain halnya Kasnawati (2011), kinerja manajemen adalah hasil kerja seseorang atau kelompok selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misalnya standar, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama. Hasil penelitian mengungkapkan kinerja perspektif non

5 keuangan dapat dinilai cukup baik hanya masih dibutuhkan peningkatan serta perbaikan dibeberapa aspek sedangkan kinerja perspektif keuangan mengalami penurunan walaupun tidak signifikan. Putri (2008), kinerja manajemen adalah penilaian kinerja sebagai suatu proses komunikasi berarti penilai berusaha memberikan informasi kepada organisasi tentang kinerja karyawan. Hasil penelitian mengungkapkan keempat perspektif yang dianalisis ada beberapa kinerja yang belum baik atau belum mampu mencapai target yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, perusahaan diharapkan dapat lebih meningkatkan kinerjanya dengan menyeimbangkan antara kinerja dari aspek keuangan dan non keuangan guna mewujudkan misi dan visinya. Lain halnya Sulasni (2014), banyak metode yang telah dikembangkan untuk melakukan pengukuran kinerja perusahaan. Dalam manajemen tradisional, ukuran kinerja yang biasa digunakan adalah ukuran keuangan. Hal ini disebabkan karena ukuran keuangan inilah yang paling mudah dideteksi, sehingga pengukuran kinerja karyawan juga diukur dengan dasar keuangan. Kinerja lain seperti peningkatan komitmen karyawan, peningkatan kompetensi dan lain sebagainya sering diabaikan. Husain (2006), menjelaskan bahwa Balanced Scorecard dapat membantu pengukuran evaluasi kinerja keuangan dan non keuangan dikarenakan dapat membantu meningkatkan evaluasi kinerja perbankan. Rencana strategik yang komprehensif dan koheren dapat menyediakan kemudahan dan kejelasan untuk penyusunan program kerja perusahaan. Dengan kerangka Balanced Scorecard, perencanaan strategik menghasilkan berbagai strategic initiatives yang dengan

6 jelas menunjukkan sasaran (strategic objectives) yang hendak dituju di masa depan, ukuran pencapaian sasaran dan informasi tentang pemacu kinerja (performance driver), dan target yang harus dicapai dalam kurun waktu tertentu di masa depan. Adapun kriteria-kriteria yang merupakan penjabaran dari visi misi dan strategi perusahaan dalam jangka panjang, dapat digolongkan ke dalam empat perspektif yang berbeda, yaitu: 1. Perspektif keuangan, 2. Perspektif konsumen, 3. Perspektif proses bisnis internal, 4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Dalam Balanced Scorecard, ke-empat perspektif tersebut menjadi indikator pengukuran kinerja perusahaan yang saling melengkapi dan saling memiliki hubungan sebab akibat dan menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Diharapkan menggunakan metode Balanced Scorecard dapat terhindar dari kegagalan pencapaian target perusahaan dalam pengukuran kinerja perusahaan baik dalam financial maupun non-financial, sehingga diharapkan tidak terjadi hal yang dapat merugikan PT BTN Cabang Karawaci Tangerang. Berdasarkan uraian di atas maka judul yang di ambil dalam penelitian ini adalah Evaluasi Kinerja Perusahaan dengan Konsep Balanced Scorecard (Studi Pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Karawaci).

7 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah penelitian ini berpacu pada evaluasi kinerja yang dilakukan perbankan berdasarkan setiap perspektif Balanced Scorecard yang dapat mencerminkan kondisi kinerja dari suatu perusahaan atau organisasi secara keseluruhan. Pengukuran kinerja yang hanya bertumpu pada aspek keuangan saja kurang relevan dengan kebutuhan kinerja saat ini. Hal itu disebabkan oleh dinamika lingkungan persaingan yang bergerak secara cepat, sehingga tidak dapat memberi informasi apa dan upaya apa yang perlu diambil saat ini dan masa yang akan datang. 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana evaluasi konsep Balanced Scorecard pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Karawaci Tangerang? 2) Faktor faktor pendukung dan penghambat apa saja dalam pencapaian kinerja yang telah ditetapkan perusahaan? 1.4 Batasan Masalah Karena adanya keterbatasan waktu, dana, dan tenaga penelitian ini dibatasi hanya pada kinerja PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Karawaci Tangerang tahun 2013-2015. Permasalahan yang diteliti adalah

8 pengevaluasian Balanced Scorecard sebagai alat untuk menterjemahkan visi, misi, dan staregi perusahaan kedalam berbagai tujuan dan ukuran yang tersusun dalam empat prespektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. 1.5 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.5.1 Maksud Adapun maksud penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu untuk mengevaluasi penerapan konsep Balanced Scorecard terhadap kinerja perusahaan. 1.5.2 Tujuan Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini ialah: 1) Mengidentifikasi kinerja berdasarkan konsep Balanced Scorecard yang dilakukan PT. Bank Tabungan Negara Cabang Karawaci. 2) Mengidentifikasi faktor faktor pendukung dan penghambat dalam pencapaian kinerja perusahaan demi pencapaian target. 1.6 Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu dan kegunaan operasional 1) Akademisi

9 a. Pengembangan Ilmu Memberikan sumbangsih terhadap ilmu akuntansi khususnya kajian mengenai pengevaluasian penerapan Balanced Scorecard terhadap kinerja perusahaan. b. Penelitian Selanjutnya Sebagai salah satu informasi bagi para peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut dalam penerapan Balanced Scorecard terhadap kinerja perusahaan. 2) Bagi Praktisi a. PT Bank BTN Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap karyawan PT. Bank Tabungan Negara untuk meningkatkan kualitas kinerja dalam hal penerapan perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif learn and growth, dan perspektif pengendalian bisnis internal sehingga didapatkan informasi langkah apa saja yang dapat diambil demi kemajuan manajemen dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap PT. Bank Tabungan Negara (Persero).

10 1.7 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penelitian, serta manfaat penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Bab II Landasan Teori Bab ini memaparkan teori-teori yang mendukung terhadap proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Bab III Metode Penelitian Menjelaskan mengenai metode penelitian yang dilakukan peneliti berdasarkan jenis data, pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Menjelaskan hasil evaluasi kinerja dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab ini terdiri atas kesimpulan berdasarkan evaluasi yang dilakukan, serta saran yang dapat digunakan sebagai pertimbangan perusahaan.