JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidkan Guru Sekolah Dasar. Disusun Oleh : PARWITO

dokumen-dokumen yang mirip
METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI KEC.JATIYOSO KAB.KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri tiap individu. Upaya untuk memperbaiki mutu pendidikan. kepribadian, maupun tanggung jawab sebagai warga Negara.

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. suatu Sistem Pendidikan Nasional. Dan sebagai pedoman yuridisnya adalah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. estafet perjuangan untuk mengisi pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidkan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan ujung tombak bagi pembangunan peradaban.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya fenomena globalisasi, pendidikan di

BAB III ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH. Observasi diadakan di kelas VIIA MTsN Bangkalan tahun pelajaran. 2009/2010 pada bulan Nopember Desember 2009.

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran. Karena itu guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...

BAB I PENDAHULUAN. V SDN 02 Jatiharjo, Jatipuro, Karanganyar. 1. Nilai ulangan Formatif banyak yang kurang memenuhi KKM.

48 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses tersebut diperlukan guru yang memberikan keteladanan, membangun

JURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 1).

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar : SRIWAHYUNI : A54A100096

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: ATIK SETYAWAN NIM : A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 JATIPOHON GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: LULUK RIF ATIN A54F100033

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

MEMAHAMI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TINGKAT PUSAT DAN DAERAH BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 03 BANGSRI KECAMATAN KARANGPANDAN TAHUN

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan

PENGGUNAAN PENDEKATAN NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN PEMBELAJARAN PKN YANG JOYFULL LEARNING DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 WONOAYU SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING BY DOING PADA SISWA KELAS V SDN 06 TAWANGMANGU JURNAL PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan titik sentral yang sangat berpengaruh untuk

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII.1 SMPN 7 Kubung dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Masalah, dan Pembatasan Masalah. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI ROSIDAH NIM. A.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sarana yang dapat menumbuh-kembangkan potensipotensi

Penggunaan Model Pembelajaran Examples Non-Examples untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMK Negeri 1 Bireun

BAB I PENDAHULUAN. manusia -manusia pembangunan yang ber-pancasila serta untuk membentuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki penetahuan dan keterampilan, serta manusia-manusia yang memiliki. latihan bagi peranannya di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

Transkripsi:

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STAD (Students Team Achievement Divisions) PADA SISWA KELAS III SDN 02 JATIHARJO KEC. JATIPURO KAB. KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidkan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh : PARWITO A54A100078 PROGRAM S-1 PSKGJ FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STAD ( STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA SISWA KELAS III SDN 02 JATIHARJO KEC. JATIPURO KAB. KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PARWITO NIM.A54A100078 ABSTRAKS Parwito, A54A100078, PSKGJ, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013, halaman Penelitian di SDN 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kreatifitas belajar IPS melalui penerapan metode pembelajaran STAD pada siswa kelas III SDN 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar. Masalah yang mendasari penelitian ini adalah rendahnya kreatifitas belajar siswa kelas III SDN 02 Jatiharjo. Subyek penelitian adalah guru dengan siswa kelas III SDN 02 Jatiharjo. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Tiap pertemuan terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Yang menjadi obyek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 02 Jatiharjo yang berjumlah 13 orang. Data-data yang dikumpulkan berupa data pengamatan melalui lembar observasi dan dokumen kegiatan berupa foto kegiatan pembelajaran. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kritis komparatif. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, hipotesis yang dirumuskan telah terbukti kebenarannya. Dengan penerapan metode STAD dapat meningkatkan kreatifitas belajar IPS pada siswa kelas III SDN 02 Jatiharjo. Terbukti dengan angka persentase kreatifitas siswa pada kondisi awal yang hanya 37,6% meningkat menjadi 45,5% pada siklus I dan mencapai angka 77,3% pada akhir siklus II. Total peningkatan kreatifitas adalah sebesar 39,7%. Berdasarkan kondisi ini terbukti bahwa pembelajaran dengan metode STAD mampu meningkatkan kreatifitas belajar IPS pada siswa kelas III SDN 02 Jatiharjo. Kata kunci: kreatifitas belajar, metode STAD A. PENDAHULUAN Pemerintah Indonesia telah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan Nasional sebagai bentuk realisasi ketentuan dalam konstitusi negara, yaitu UUD 1945 untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa. Sebagai petunjuk pelaksanaannya telah disahkan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), yang didalamnya mencantumkan bahwa fungsi Pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mengembangkan potensi agar menjadi insan yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri dan bertanggung jawab. Proses belajar adalah interaksi mental, intelektual dan emosional antar individu dengan lingkungannya sehingga bisa membentuk sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang dimilikinya.(sri Anitah:2009). Pembelajaran IPS dan mata pelajaran lain di Sekolah Dasar seyogyanya disesuaikan dengan perkembangan kejiwaan yang terjadi anak berusia dibawah 12 tahun, salah satunya adalah bahwa anak SD lebih menyukai pembelajaran yang bersifat konkret atau nyata, dan mencerminkan fenomena yang terjadi di sekitarnya. Selain itu, anak usia 7 sampai 12 menyukai kompetisi, permainan dan pembelajaran yang menyenangkan serta memancing kreatifitas. Pemilihan tema penelitian tentang kreatifitas didasari alasan bahwa kreatifitas merupakan hal penting dalam pembelajaran, karena dengan kreatifitas belajar, siswa tidak akan mengalami kejenuhan dan dapat menemukan hal-hal baru sesuai kegemarannya dan kebebasan dalam melaksanakan tugas dari guru.(sri Anitah:2009). Kondisi riil yang dialami oleh penulis sebagai pengajar Sekolah Dasar, yaitu di SDN 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar, khususnya mata pelajaran IPS di kelas III pada tahun ajaran 2012/2013, adalah sebagai berikut: Dalam pembahasan suatu kompetensi dasar (KD), berdasarkan pengamatan sewaktu proses pembelajaran, kegiatan tes, pengamatan perbuatan serta dokumentasi nilai, dapat digambarkan bahwa dari jumlah 13 siswa dalam satu kelas, diberikan soal sebanyak 10 butir, hanya terdapat 1 siswa yang mampu mengerjakan dengan benar semua, 2 siswa benar 8, dan 3 siswa benar 7. Sementara ada 4 siswa menjawab benar 5, 2 siswa mendapat 3 dan bahkan 1 siswa sama sekali tidak dapat mengerjakan dengan benar. Jika setiap jawaban benar diberikan skor 10, dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 68 poin, maka diperoleh data hanya ada 5 siswa dari 13 siswa yang tuntas. Dengan demikian persentase keberhasilan pembelajaran hanya sebesar 38,4%.

Terjadinya kondisi tersebut berakar dari beberapa penyebab, diantaranya adalah kurang tepatnya metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Oleh karena itu perlu dilaksanakan tindakan perbaikan dengan teknik menerapkan strategi dan metode pembelajaran STAD. Pemilihan metode ini berdasarkan pertimbangan bahwa kelebihan metode ini antara lain siswa lebih mampu mendengar,menerima dan menghormati serta menerima pendapat orang lain, meyakinkan dirinya untuk membantu orang lain, mampu mengembangkan potensi individu yang berhasil guna dan berdaya guna, kreatif, bertanggung jawab, mampu mengaktualisasikan, dan mengoptimalkan kemampuan dirinya sehingga menumbuhkan kreatifitas dalam belajar IPS. Perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu Apakah penerapan metode STAD dapat meningkatkan kreatifitas belajar IPS pada siswa kelas III SDN 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kreatifitas belajar IPS pada siswa kelas III SDN 02 Jatiharjo Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran 2012/2013. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini bagi siswa adalah: a). Meningkatkan kreatifitas belajar, khususnya mata pelajaran IPS sehingga meningkatkan prestasi belajar.b).mendapatkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan berkesan melalui metode STAD secara langsung dalam pembelajaran. c).belajar bertanggung jawab dan bertindak atas nama kelompok dan saling membantu untuk mencapai tujuan. Manfaatnya bagi guru adalah a). Menemukan strategi dan metode pembelajaran yang tepat untuk menyampaikan materi pelajaran khususnya IPS. b). Menciptakan suasana belajar yang kreatif, menyenangkan, penuh kerjasama dan saling menghargai serta mengurangi verbalisme. c). Meningkatkan kompetensi dan kinerja guru. Sedangkan manfaat bagi sekolah adalah : a). Mendapatkan masukan untuk perbaikan dalam pembelajaran. dan b). Mendapat kontribusi ide guna menciptakan iklim belajar yang kondusif sehingga meningkatkan capaian prestasi. B. KAJIAN PUSTAKA a. Kreatifitas Belajar Kreatifitas berhubungan dengan kemampuan dari dalam diri seseorang berbuat positif terhadap sesuatu sehingga menimbulkan perbaikan. Kreatifitas belajar berarti keanekaragaman

cara siswa dalam menjalankan pembelajaran sehingga siswa merasa suka dan mencoba, kemudian mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari padanya.(sri Anitah:2009) Menurut Conny Semiawan dalam bukunya Memupuk Bakat Dan Kreativitas Siswa Di Sekolah Menengah, (1990), kreativitas adalah kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan menetapkannya dalam pemecahan masalah. Kreativitas meliputi baik ciri-ciri kogniif (aptitude) seperti kelancaran, keluwesan, (fleksibilitas) dan keaslian (orisinalitas) dalam pemikiran maupun ciriciri afekif (non-aptitude) seperti rasa ingin tahu, senang mengajukan pertanyaan dan selalu ingin mencari pengalaman baru. Faktor-faktor yang mempengaruhi kreatifitas dalam belajar, diantaranya menurut Mulyani Sumantri, adalah a) Tingkat kecerdasan siswa b) Latar belakang pribadi, termasuk keluarga c) Sering tidaknya latihan melaksanakan tugas d) Jenis tanggung jawab yang diberikan e) Daya imajinasi dan mencipta f) Keleluasaan dan kebebasan yang diberikan g) Pancingan dari guru berupa metode yang tepat.(mulyani Sumantri:2011) Munculnya kreatifitas dalam belajar ditunjukkan dengan beberapa indikator, Menurut Jamal Ma mur, yaitu a) Siswa mempunyai banyak ide dan prakarsa dalam belajar b) Pembelajaran bisa dilangsungkan dalam berbagai stategi c) Hasil kerja yang bervariasi dari siswa namun tetap benar secara konsep d) Siswa bebas dan leluasa menuangkan idenya dalam belajar e) Situasi belajar yang penuh semangat dan bervariasi (Jamal Ma mur:2011) 2. Metode STAD STAD (Students Team Achievement Division), merupakan salah sistem pembelajaran kooperatif yang di dalamnya siswa dibentuk kedalam kelompok-kelompok belajar yang kecil dengan tugas tertentu. STAD terdiri dari lima komponen utama, yaitu presentasi kelas, kelompok, tes, nilai peningkatan prestasi individu, dan juga nilai penghargaan atas prestasi yang dicapai oleh kelompok. Metode STAD lebih mementingkan sikap daripada teknik dan prinsip, yakni sikap partisipasi dalam rangka mengembangkan potensi kognitif dan afektif. Dengan demikian, siswa lebih (being mode ) bukan hanya sekedar (being have )..(: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2032326-strategi-pembelajaran-stad-studentteams/#ixzz2airutoov Metode STAD mempunyai kelebihan 1) Siswa lebih mampu mendengar, menerima dan menghormati serta menerima pendapat serta keberadaan orang lain 2) Siswa mampu mengidentifikasi akan perasaannya juga perasaan orang lain. 3) Siswa dapat menerima pengalaman dan dan dimengerti orang lain.

4) Siswa mampu meyakinkan dirinya untuk orang lain dengan membantu orang lain dan meyakinkan dirinya untuk saling memahami dan mengerti. 5) Mampu mengembangkan potensi individu yang berhasil guna dan berdaya guna,kreatif,bertanggung jawab,mampu mengaktualisasikan, dan mengoptimalkan dirinya terhadap perubahan yang terjadi. Sementara kekurangannya adalah a) Sifat atau karakteristik ego anak usia SD menghambat prestasi kelompok b) Siswa yang pandai harus berbagi nilai dengan kelompoknya yang kurang pandai sehingga merasa diperlakukan tidak adil c) Siswa merasa punya tanggung jawab yang lebih berat terhadap kelompoknya d) Siswa yang kurang pandai cenderung bergantung pada kawan yang pandai.e) Jika tidak tepat dalam mengelola waktu, akan banyak yang terbuang (: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2032326-strategi-pembelajaran-stad-studentteams/#ixzz2airutoov C. METODE PENELITIAN Penelitian direncanakan untuk dilaksanakan di kelas III SDN 02 Jatiharjo Kec. Jatipuro Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian berlangsung selama tiga bulan, yaitu pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2012. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 02 Jatiharjo Kec. Jatipuro Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013 berjumlah 13 orang siswa. Terdiri dari 7 siswa lakilaki dan 6 siswa perempuan dan guru yaitu peneliti sendiri, Parwito meminta dua orang Guru sejawat sebagai rekan diskusi dalam penelitian, yaitu Bejo Hantoro, S.Pd. dan Suwarti, S.Pd. Jenis data yang dikumpulkan berupa hasil observasi terhadap kegiatan siswa, hasil observasi terhadap kegiatan guru serta dokumen yang berupa hasil belajar dan foto dari kegiatan. Yang menjadi sumber data adalah siswa, guru dan berikut semua kejadian serta hasil kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi observasi terhadap kegiatan pembelajaran, pemberian tugas pada siswa dan dokumentasi kegiatan. Instrumen yang akan dipakai dalam penelitian ini berupa a). Lembar observasi terhadap kegiatan siswa b). Lembar observasi terhadap kegiatan guru c). Lembar tugas untuk siswa dan d). Dokumen berupa foto kegiatan Indikator dalam penelitian ini adalah peningkatan minat belajar PKn melalui metode Jigsaw pada siswa kelas III SDN 02 Jatiharjo Kec Jatipuro Kab. Karanganyar Tahun pelajaran 2012/2013, yang ditunjukkan dengan keaktifan, perhatian dan kreatifitas dalam melaksanakan

tugas dari guru. Capaian kinerja siswa yang dijadikan indikator pada masing-masing tahapan diharapkan mencapai 37,5% pada tahap Pra-siklus, 45,0% pada siklus I dan 68,0% pada siklus II. Analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah analisis Kritis komparatif, yaitu membandingkan data pada masing-masing tahap siklus dan mengkritisi untuk mendapat umpan balik guna tindakan selanjutnya. D. HASIL PENELITIAN 1. Siklus I Dilaksanakan mulai hari Selasa, 20 Nopember 2012 untuk pertemuan 1, dan pertemuan 2 dilaksanakan pada Kamis, 22 Nopember 2012. Hasil observasi terhadap kegiatan siswa menunjukkan angka rata-rata sebesar 40,4%. Pada pertemuan kedua hasil observasi menunjukkan angka rata-rata 50,7%. Kedua hasil observasi dalam satu siklus tersebut selanjutnya dibuat rata-rata, sebesar 45,5%. Angka tersebut kemudian dibandingkan dengan kondisi awal yang sebesar 37,6%. Memang terdapat peningkatan, namun jika dibandingkan dengan indikator kinerja siklus I yang telah disepakati di awal, yaitu sebesar 45%., maka angka tersebut baru dapat memenuhi target indikator kinerja namun dalam tataran minimal, jadi perlu ditingkatkan pada siklus berikutnya. Tabel 1. Hasil Observasi Terhadap Kreatifitas Siswa Siklus I Kondisi Siklus I Peningka Indikator Awal Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata tan Kinerja 37,6% 40,4% 50,7% 45,5% 7,9% 45% 2. Siklus II Dilaksanakan mulai hari Selasa, 27 Nopember 2012 untuk pertemuan 1, sedangkan pertemuan 2 dilaksanakan pada Kamis, 29 Nopember 2012. Hasil observasi terhadap kegiatan siswa menunjukkan angka rata-rata sebesar 72,3%. Pada pertemuan kedua hasil observasi menunjukkan skor rata-rata sebesar 82,2%. Kedua hasil observasi dalam satu siklus tersebut selanjutnya dibuat rata-rata, sebesar 77,3%. Angka tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil observasi pada siklus I sebesar 45,5%.

Tabel 2 Hasil Observasi Terhadap Kreatifitas Siswa Siklus II Siklus I Siklus II Pening Indikator Pertemuan 1 Pertemuan 2 Rata-rata katan Kinerja 45,5% 72,3% 82,2% 77,3% 31,8% 68% Terdapat peningkatan yang cukup signifikan, dan jika dibandingkan dengan indikator kinerja siklus II yang telah disepakati di awal, yaitu sebesar 68%., maka angka tersebut telah melampaui target indikator kinerja, sehingga diputuskan untuk menghentikan kegiatan atau tindakan perbaikan. Hasil observasi tersebut berikut peningkatannya bila disajikan dalam diagram atau grafik sebagai berikut: Gambar 1. Grafik Kreatifitas Siswa Dari diagram tersebut terlihat adanya peningkatan secara terus-menerus dalam setiap pertemuan. Peningkatannya bervariasi, namun cenderung teratur dan pada tahap terakhir mencapai angka capaian yang optimal.

3. Pembahasan Guru telah mampu meningkatkan kreatifitas belajar siswa utamannya dalam mata pelajara IPS melalui penerapan metode STAD Hal tersebut dapat dilihat melalui hasil observasi dan penilaian afektif atau perilaku belajar siswa. Tindak belajar siswa khususnya kreatifitas dalam belajar siswa dapat dikatakan meningkat dari tiap siklus seperti tertera dalam hasil observasi. Siswa lebih tenang dan memperhatikan guru, menjawab pertanyaan dengan antusias dan dengan jawaban yang bervariasi, mengerjakan tugas dengan bentuk yang berbeda dengan temannya namun tetap benar secara konsep, berani mengungkapkan pendapat, berani bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui, berani presentasi hasil kerja pribadi dan kelompok, mempuinyai ide baru dan menarik dalam pembelajaran, mau berusaha mencari sumber belajar dari bahan atau tempat lain serta mampu menemukan cara baru untuk lebih mempermudah memahami materi pembelajaran, dan dalam rangka mencapai hasil terbaik. E. SIMPULAN 1. Penerapan metode pembelajaran STAD dapat meningkatkan kreatifitas belajar IPS pada siswa kelas III SDN 02 Jatiharjo Kec.Jatipuro Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013. Penerapan metode ini berhasil meningkatkan kreatifitas belajar dari 33,3% menjadi 45,3% pada siklus I dan menjadi 83,9% pada siklus II atau kondisi akhir. Besarnya peningkatan secara keseluruhan adalah 50,6%. Angka besaran motivasi pada kondisi akhir telah melampaui indikator kinerja yang disepakati pada awal penelitian yaitu sebesar 76%. Selain itu terdapat peningkatan di semua unsur indikator yang berjumlah 10 butir. 2. Hipotesis yang diajukan pada awal penelitian yaitu Diduga dengan penerapan metode STAD dapat meningkatkan kreatifitas belajar IPS pada siswa kelas III SDN 02 Jatiharjo Kecamatan JatiJatipuro Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013 telah dapat dibuktikan dengan hasil penelitian.

F. DAFTAR PUSTAKA Anitah.W,Sri.dkk. 2009. Strategi Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta; Penerbit Universitas terbuka Asmani,Jamal Ma mur.2012. 7 Tips Aplikasi Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Yogyakarta: Diva Press http ;//id.shvoong.com/social-sciences-educatation Semiawan,Conny. 1990. Memupuk Bakat dan Kreatifitas Di sekolah Menengah. Jakarta: Gramedia Sumantri,Mulyani,dkk.2011. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945