BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. antara kenyataan yang ada dengan yang seharusnya ada. Setiap pemeriksaan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia sedang mengalami krisis ekonomi. Krisis tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau keadaan yang sebenarnya yang melekat pada objek yang diperiksa. Kriteria

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

2 Program auditor operasional ditandatangani oleh: a. Direktur b. Internal Auditor c. Kepala Akuntansi dan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, perusahaan sebagai suatu organisasi bisnis

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

KUESIONER AUDIT INTERNAL ATAS KEPEGAWAIAN DAN PENGGAJIAN VARIABEL INDEPENDEN

BAB II LANDASAN TEORI. ahli, Boynton, Ziegler dan Kell (2007) mendefinisikan sebagai berikut Operational

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Presiden Direktur. Internal Audit. Direktur Keuangan Direktur Produksi Direktur Pemasaran. Manager Produksi. Ass. Manager

- Struktur Organisasi PT. Pos Indonesia (Persero) - Struktur Organisasi Sekretariat Perusahaan - Struktur Organisasi Direktorat Sumber Daya Manusia

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha


BAB I PENDAHULUAN. tantangan global, tantangan kualitas, tantangan social, tantangan teknologi.

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kemudian pengertian Audit menurut Arens dan Loebbecke (2006:4), audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang demikian cepat di Tanah Air menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia sebagai sarana untuk mencapai tujuan perusahaan,

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Ada yang berpendapat bahwa manajemen adalah seni atau ilmu yang

BAB I PENDAHULUAN. seperti pada kasus PT Petral, anak perusahaan dari PT Pertamina, yang

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peranan (role) menurut Komaruddin (2005: 768):

BAB I. Pendahuluan. Pada masa sekarang ini perekonomian bangsa Indonesia telah memasuki era

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

PEMROSESAN TRANSAKSI DAN PROSES PENGENDALIAN INTERN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

KUESIONER AUDIT OPERASIONAL (Variabel Independen) No PERTANYAAN YA TIDAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi perkembangan yang semakin maju, persaingan antara Rumah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang penulis lakukan pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB II LANDASAN TEORI. membandingkan antara kenyataan yang ada dengan yang seharusnya ada. Pada dasarnya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. internal dalam meningkatkan efektivitas penggajian pada PT PLN (Persero)

BAB II LANDASAN TEORI. Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional merupakan audit atas operasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur penggajian yang ditetapkan. pemotongan gaji dan pembayaran gaji yang salah. Hal tersebut akan

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan pemeriksa (auditor). Seorang auditor pada mulanya bertindak sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. krisis global, berhasil atau tidaknya suatu perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan perekonomian yang tidak menentu, berhasil atau

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

BAB I PENDAHULUAN. (going concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility)

BAB 1 PENDAHULUAN. sistematis serta mengevaluasi pengendalian intern dalam perusahaan. Namun pada. penyimpangan-penyimpangan dalam perusahaan.

VARIABEL INDEPENDEN (X)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku bisnis dan manajemen merasakan bahwa semakin lama

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. sistematik mendapatkan dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif sehubungan

BAB II LANDASAN TEORI. Arens, Elder & Beasley (2003) mendefinisikan auditing sebagai berikut:

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan industri perhotelan tidak terlepas dari tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mereka harus menjadikan perusahaannya menjadi lebih efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan atau organisasi yang relatif kecil, pimpinan perusahaan

88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA)

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit. Mulyadi, (2002:9) menyatakan bahwa auditing adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemeriksaan intern atau internal audit merupakan bagian dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui sejak dikenalkan dan digunakannya peralatan komputer dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. entitas bisnis, terutama yang berskala menengah hingga berskala besar. Setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. umumnya mempunyai tujuan utama salah satunya adalah mendapatkan

ANALISIS EFEKTIFTITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. TWINK PRIMA PRATAMA. Adithia Pratama EB10

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha yang semakin ketat, ditambah dengan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. antara kenyataan yang ada dengan yang seharusnya ada. Pada dasarnya setiap audit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pemeriksaan Intern a. Pengertian Pemeriksaan Intern Pemeriksaan intern adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitas-aktivitasnya sebagai jasa yang diberikan kepada perusahaan. Pemeriksaan intern merupakan sebuah aktivitas konsultasi dan keyakinan objektif yang dikelola secara independen didalam organisasi dan diarahkan oleh filosofi penambahan nilai untuk meningkatkan operasional perusahaan. Pemeriksaan tersebut membantu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas proses pengelolaan resiko, kecukupan kontrol, dan pengelolaan organisasi. Faktor utama dalam timbulnya pemeriksaan intern adalah meluasnya rentang kendali yang dihadapi oleh pimpinan perusahaan yang mempekerjakan ribuan karyawan dan mengelola kegiatan di berbagai tempat yang terpencar. Berbagai penyimpangan dan ketidakwajaran dalam menyelenggarakan buku perusahaan merupakan masalah yang nyata dalam keadaan demikian itu, bertambahnya volume transaksi mengakibatkan tagihan pembayaran untuk jasa akuntan publik menjadi besar bagi perusahaan yang berusaha menyelesaikan masalah ini dengan jalan meneruskan kontrak pemeriksaan secara tradisional dengan akuntan publik.

b. Jenis- Jenis Pemeriksaan Intern a) Pemeriksaan Keuangan (Financial Audit) Pemeriksaan keuangan bertujuan menentukan apakah laporan keuangan secara keseluruhan telah disajikan sesuai kriteria-kriteria tertentu. b) Pemeriksaan Operasional (Operational Audit) Penelaahan atas fungsi yang bervariasi dalam perusahaan untuk menilai efisiensi dan efektifitas fungsi-fungsi tersebut dalam mencapai tujuannya. Pemeriksaan operasional pada akhirnya akan mengajukan saran kepada manajemen untuk memperbaiki aktivitas perusahaan. c) Pemeriksaan Kepatuhan (Compliance Audit) Pemeriksaan kepatuhan bertujuan untuk menentukan apakah klien telah mengikuti prosedur, peraturan, standar, dan regulasi yang berlaku. 2. Pemeriksaan Operasional a. Pengertian Pemeriksaan Operasional Menurut Arens and Loebbecke (2000:12) mengemukakan defenisi pemeriksaan operasional sebagai berikut: An operational audit is a review of any part of an organization s operating procedures and method for the purpose of evaluating efficiency and effectiveness. Pemeriksaan operasional adalah suatu teknik penilaian yang dilakukan secara teratur dan sistematis atas keefektifan suatu unit atau fungsi dengan membandingkannya dengan standar-standar industri. Pemeriksaan ini dilakukan dengan tujuan meyakinkan manajemen bahwa apa yang ingin dicapai oleh manajemen benar-benar telah dilaksanakan dan mengidentifikasikan kondisi-kondisi yang dapat atau perlu disempurnakan.

b. Kriteria Pemeriksaan Operasional Kesulitan utama yang dihadapi dalam pemeriksaan operasional adalah menentukan kriteria untuk mengevaluasi apakah efisiensi dan efektifitas telah tercapai. Pendekatan dalam menyusun kriteria bagi pemeriksaan operasional adalah dengan menetapkan tujuannya untuk menentukan apakah beberapa aspek unit usaha itu dapat dibuat lebih efektif dan efisien, dan untuk merekomendasikan perbaikan. Pendekatan ini mungkin memadai bagi auditor yang berpengalaman dan terlatih baik, tetapi akan sulit bagi kebanyakan auditor untuk mengikuti pendekatan yang tidak ditentukan dengan jelas semacam itu. a) Kinerja Historis (Historical Performance) Kriteria yang sederhana dapat didasarkan pada hasil aktual atau hasil pemeriksaan dari periode sebelumnya. Manfaat kinerja ini adalah mudah dibuat, tapi seringkali tidak memberikan gambaran yang tepat mengenai keadaan organisasi sesungguhnya, karena kemungkinan adanya perubahan keadaan dari dua periode yang yang berbeda. b) Kinerja yang dapat diperbandingkan (Comparable Performance) Sebagian besar kesatuan yang menjalani pemeriksaan operasional tidak bersifat unik, terdapat banyak kesatuan yang sama di dalam keseluruhan organisasi atau di luarnya. Data kinerja dari kesatuan yang dapat diperbandingkan merupakan sumber yang sangat baik untuk untuk mengembangkan kriteria. c) Standar rekayasa (Engineered Standard) Kriteria ini seringkali memakan waktu dan biaya yang besar dalam pengembangannya, karena memerlukan banyak keahlian, akan tetapi hal ini mungkin sangat efektif dalam memecahkan masalah operasional yang utama dan harga yang dikeluarkan juga mahal. d) Diskusi dan kesepakatan (Discussion and Agreement) Kriteria yang ditetapkan berdasarkan hasil diskusi dan persetujuan bersama antara manajemen dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam pemeriksaan operasional. Kriteria

ini umumnya digunakan karena pembuatan kriteria yang lain seringkali sulit dan membutuhkan biaya tinggi. c. Tahapan Pemeriksaan Operasional Menurut Arens dan Loebbecke (2000 : 760-762), tahap-tahap pemeriksaan operasional adalah sebagai berikut: a. Planning; b. Evidence accumulation and evaluation; c. Reporting and follow-up. Adapun tahapan pemeriksaan operasional adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Auditor operasional harus menentukan ruang lingkup penugasan dan menyampaikan hal itu kepada unit organisasional, menentukan staf yang tepat dalam penugasan, mendapatkan informasi mengenai latar belakang unit organisasional, memahami struktur pengendalian intern, dan memutuskan bukti yang tepat yang harus dikumpulkan. Tahap ini akan menghasilkan informasi umum mengenai semua aspek yang berhubungan dengan organisasi, aktivitas, program, atau sistem dari objek yang diperiksanya. b. Pengumpulan dan Evaluasi Bahan Bukti Pengendalian intern dan prosedur operasi merupakan bagian yang kritis dalam pemeriksaan operasional, maka dokumentasi, tanya jawab dengan klien dan pengamatan, sering kali digunakan secara ekstensif. Auditor operasional harus mengumpulkan cukup bahan bukti kompeten agar dapat menjadi dasar yang layak guna menarik suatu kesimpulan mengenai tujuan yang sedang diuji.

c. Pelaporan dan Tindak Lanjut Auditor bertanggungjawab untuk melaporkan hasil pemeriksaannya kepada manajemen atau pihak lain yang memberikan penugasan melalui suatu laporan hasil pemeriksaan, sehingga pihak perusahaan dapat mempertanggungjawabkan dan mengambil tindakan koreksi yang diperlukan. Isi laporan pemeriksaan operasional berbeda antara yang satu dengan lainnya, tergantung pada sifat perusahaan yang diperiksa dan tipe masalah yang ditelaah. 3. Siklus Penggajian a. Pengertian Gaji Menurut Hasibuan (2007 : 118): Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti. Maksudnya, gaji akan tetap dibayarkan walaupun pekerja tersebut tidak masuk kerja. Menurut Mulyadi (2001 : 373): Gaji pada umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, umumnya gaji dibayarkan secara tetap perbulan. b. Siklus Gaji Siklus gaji memerlukan dukungan mekanisme akuntansi yang layak untuk mencegah terjadinya penyimpangan. Siklus penggajian dimulai pada saat seorang karyawan baru dipekerjakan dan berakhir pada saat karyawan tersebut berhenti dari perusahaan, untuk itu ia dapat diminta untuk menandatangani berbagai dokumen yang diperlukan. Bagian personalia dapat mengirimkan semacam pemberitahuan kepada bagian yang menangani masalah gaji dan berbagai masalah kompensasi dan potongan yang dikenakan kepada karyawan. Pemberitahuan ini memegang peranan penting sebagai alat untuk menghindarkan timbulnya karyawan fiktif pada daftar gaji, dan bagian gaji tidak boleh

menambahkan nama seseorang tanpa dukungan pemberitahuan dari bagian personalia ini. Adanya perubahan tarif gaji juga dapat dilaksanakan setelah ada persetujuan kenaikan pada bagian gaji. 4. Peranan Pemeriksaan Operasional dalam Menunjang Efektifitas Gaji Efektifitas operasional merupakan kegiatan pokok yang penting di dalam suatu perusahaan, karena dari kegiatan itu sasarannya adalah penghematan (waktu, tenaga dan biaya) dan pencapaian tujuan perusahaan. Tujuan pemeriksaan operasional siklus penggajian antara lain adalah: a. Memperoleh keyakinan bahwa prosedur dan pelaksanaan penggajian telah berjalan dengan adil. b. Menilai prosedur penggajian dan memperoleh keyakinan bahwa terdapat keseimbangan antara prestasi dan kompensasi bagi karyawan c. Memberikan saran perbaikan atas berbagai kelemahan yang ditemukan. B. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 No. Nama Peneliti Tine Novarita A Judul Penelitian Manfaat Audit Operasional dalam Menunjang Efektifitas Pengendalian Internal Penggajian (Studi Kasus pada PT. Bank MEGA Tbk Bandung) Tahun Penelitian 2006 Masalah yang Diteliti Adapun masalah yang diteliti adalah : 1. Mengetahui efektifitas pelaksanaan audit operasional atas penggajian yang diterapkan pada perusahaan.

2. Mengetahui efektifitas pelaksanaan pengendalian internal atas penggajian yang diterapkan pada perusahaan. 3. Mengetahui peranan audit internal atas penggajian pada perusahaan. Metode Penelitan Hasil Temuan Deskriptif analisis Audit Operasional dapat menunjang efektifitas pengendalian Perbedaan dengan internal penggajian 1. Masalah yang diteliti oleh penulis: Penelitian Penulis a. Mengetahui pelaksanaan pemeriksaan operasional atas penggajian yang telah dilaksanakan oleh Kebun Adolina Perbaungan PTP. Nusantara IV (Persero). b. Mengetahui tingkat efektifitas penggajian yang telah dilaksanakan pada Kebun Adolina Perbaungan PTP. Nusantara IV (Persero). c. Mengetahui peranan pemeriksaan operasional atas penggajian pada Kebun Adolina Perbaungan PTP. Nusantara IV (Persero) dalam menunjang efektifitas penggajian 2. Metode penelitian penulis menggunakan deskriptif analisis yaitu dengan menggunakan kuesioner.

No. Nama Peneliti Luluk Makhfudah B Judul Penelitian Pengujian Kepatuhan Terhadap Siklus Penggajian Dan Pengupahan Pada PG. KREBET BARU BULULAWANG MALANG Tahun Penelitian 2002 Masalah yang Diteliti Mengetahui apakah struktur pengendalian intern atas penggajian dan pengupahan pada PG. Krebet Baru Bululawang Malang, telah memadai atau belum dan melihat hasil pengujian kepatuhan atas siklus penggajian dan pengupahan pada PG. Krebet Baru Bululawang Malang Metode Penelitan Hasil Temuan Deskriptif Analisis SPI pada PG. Krebet Baru Bululawang Malang sudah dapat Perbedaan dengan dikatakan baik, dan hendaknya tetap mempertahankan sistem dan prosedur atas siklus penggajian dan pengupahan 1. Masalah yang diteliti oleh penulis: Penelitian Penulis a. Mengetahui pelaksanaan pemeriksaan operasional atas penggajian yang telah dilaksanakan oleh Kebun Adolina Perbaungan PTP. Nusantara IV (Persero). b. Mengetahui tingkat efektifitas penggajian yang telah dilaksanakan pada Kebun Adolina Perbaungan PTP. Nusantara IV (Persero). c. Mengetahui peranan pemeriksaan operasional atas penggajian pada Kebun Adolina Perbaungan PTP. Nusantara IV (Persero) dalam menunjang efektifitas penggajian

2. Metode penelitian penulis menggunakan deskriptif analisis yaitu dengan menggunakan kuesioner.