PENATALAKSANAAN HOLISTIK PADA ANAK KORBAN KEKERASAN. Suryo Dharmono

dokumen-dokumen yang mirip
Suryo Dharmono Bag. Psikiatri FKUI/RSCM

GAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

ASESMEN AWAL KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP

TIM CMHN BENCANA DAN INTERVENSI KRISIS

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Pelayanan Kesehatan adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian

BAB I DEFINISI A. PENGERTIAN

Penanganan Medis dan Non Medis untuk korban kekerasan. Ova Emilia 3 Juli 2015

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

FILOSOFI, KONSEP HOLISTIK & PROSES KEPERAWATAN KEGAWATAN & KEKRITISAN Oleh: Sri Setiyarini, SKp.

BAB I PENDAHULUAN. Keperawatan holistik adalah pemberian asuhan keperawatan untuk. kesejahteraan bio-psiko-sosial dan spiritual individu, keluarga dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang yang

GAMBARAN POLA ASUH ORANGTUA PADA ANAK PENYANDANG EPILEPSI USIA BALITA DI POLIKLINIK ANAK RSUP.PERJAN DR. HASAN SADIKIN BANDUNG.

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

tahun 2004 diperkirakan jumlah tindakan pembedahan sekitar 234 juta per tahun (Weiser, et al,

REHABILITASI PADA LAYANAN PRIMER

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda. Tekanan psikologis dan kekhawatiran tentang infertilitas memiliki efek

Bismillaahirrahmaanirrahiim PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI NOMOR : 092/RSTAB/PER-DIR/III/2015

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. meliputi sebagai berikut : bayi terlalu besar, kelainan letak janin, ancaman

SOP. KOTA dr. Lolita Riamawati NIP

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini jumlah kelompok lanjut usia (usia 60 tahun menurut Undang-

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis karena anak mengalami stres akibat perubahan baik terhadap status

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG

Diagnosis & Tatalaksana Gangguan Depresi & Anxietas di Layanan Kesehatan Primer Dr. Suryo Dharmono, SpKJ(K)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN [LN 2009/144, TLN 5063]

BAB I PENDAHULUAN. prosedur pembedahan. Menurut Smeltzer dan Bare, (2002) Pembedahan / operasi

BAB IV KETENTUAN DIBOLEHKANNYA ABORSI AKIBAT PERKOSAAN DALAM PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini teknologi berkembang semakin pesat, begitu

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. L DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG SRIKANDI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pedologi. Penganiayaan Anak dan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Yenny, M.Psi. Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR: 30 TAHUN 2017 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir adalah gangguan pada

Perspektif biopsikososial

PRINSIP-PRINSIP KEDOKTERAN. dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc. (CM-FM), MPd.Ked.

BAB V PENUTUP. dikeluarkannya Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Komplikasi obstetri yang menyebabkan tingginya kasus kesakitan dan kematian neonatus, yaitu : 1. Hipotermia 2. Asfiksia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dari aspek pengungkapan dan pertukaran informasi, komunikasi digolongkan menjadi 2 bentuk sebagai berikut.

BAB V KESIMPULAN. Diajukan pada Laporan Akhir Kasus Longitudinal MS-PPDS I IKA FK-UGM Yogyakarta 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

UKP (UPAYA KESEHATAN PERORANGAN)

Prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan

KOMUNITAS MASYKUR KHAIR

BAB I PENDAHULUAN. eklampsia, sepsis, dan komplikasi keguguran. Sebagian besar penyebab

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. asuhan keperawatan yang berkesinambungan (Raden dan Traft dalam. dimanapun pasien berada. Kegagalan untuk memberikan dan

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan

KERANGKA ACUAN PROGRAM PELATIHAN GAWAT DARURAT (TRIASE) DI UPT PUSKESMAS KINTAMANI I

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Keperawatan merupakan salah satu profesi yang. memberikan pelayanan keperawatan dan menyelengarakan pelayanan

PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM UPAYA PELAYANAN KESEHATAN JIWA PARIPURNA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan menimbulkan berbagai komplikasi diantaranya yaitu perdarahan, infeksi

Retardasi Mental. Dr.dr. Tjhin Wiguna, SpKJ(K)

PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI DAN PENYEDIAAN PELAYANAN RISIKO TINGGI. ( dr. Syukri, SpJP, Ns.Martalena,Skep, Ns.Syahlinda,Skep )

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

PANDUAN PELAYANAN PASIEN DENGAN ALAT PENGIKAT (RESTRAINT) RUMAH SAKIT UMUM BUNDA THAMRIN MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah nyata terjadi maupun berpotensi untuk terjadi yang mengancam

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN Ny. S DENGAN POST OPERASI SECTIO CAESAREA INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RUANG VK RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kekerasan terhadap Anak (KtA) merupakan semua bentuk tindakan/perlakuan

BAB I PENDAHULUAN. pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta.

BAB 1 PENDAHULUAN. ketika berobat ke rumah sakit. Apalagi, jika sakit yang dideritanya merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada pasien kanker amputasi dilakukan sebagai prosedur menyelamatkan jiwa

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Statistik (2013), angka harapan hidup perempuan Indonesia dalam rentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perawatan anak telah mengalami pergeseran yang sangat mendasar, anak sebagai

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

CLINICAL PATHWAY (JALUR KLINIS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Terdapat hampir di semua negara di dunia tanpa kecuali Indonesia. Sejak

DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TABA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEKSI GIRINDRA SWASTI, M.Kep

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tujuan & Tugas KKI. Tujuan:

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG KEWAJIBAN RUMAH SAKIT DAN KEWAJIBAN PASIEN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan ibu tetap menjadi salah satu prioritas utama dalam pembagunan

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan menurun pada usia 10 tahun (Hoffbrand, 2005). Berdasarkan data tahun 2010 dari American Cancer Society, jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, khususnya di

IMPLEMENTAS I PERAWAT PRAKTEK MANDIRI. Ns. SIM SAYUTI, S.Kep NIRA : Beprofessional nurse Knowledge, skill, & attitude

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

PENATALAKSANAAN HOLISTIK PADA ANAK KORBAN KEKERASAN Suryo Dharmono

TOPIK BAHASAN Ruang lingkup penatalaksanaan Anak Korban Kekerasan ( AKK ) Aspek klinis dan penatalaksanaan medik pada AKK Fisik, AKK Seksual & AKK Emosional. Aspek psikososial dan penatalaksanaan psikososial pada AKK Fisik, AKK Seksual & AKK Emosional Prinsip-prinsip dasar intervensi psikososial Alur rujukan inter dan antar disiplin pada penatalaksanaan kasus AKK

TUJUAN MODUL Menjelaskan ruang lingkup dan kewenangan profesi medis pada penatalakanaan kasus AKK Menjelaskan cara deteksi dini keadaan darurat medik dan psikiatrik pada kasus AKK serta tindakan pertolongan awal. Menjelaskan identifikasi dan tatalaksana rujukan medis pada kasus AKK Menjelaskan prinsip-2 dasar intervensi psikososial pada kasus AKK Menjelaskan indentifikasi kasus AKK yang membutuhkan layanan psikososial lanjutan, tatalaksana rujukan dan jenisjenis layanan psikososial lanjutan

Ruang Lingkup Penatalaksanaan AKK adalah upaya pertolongan yang diberikan dan direncanakan terhadap anak yang pada pemeriksaan didiagnosis AKK atau dicurigai AKK ( suspek AKK ) Penatalaksanaan AKK bersifat holistik multidisiplin meliputi aspek medik dan psikososial Penatalaksanaan AKK dilakukan terhadap semua jenis ( fisik, seksual & emosional ) dan tingkatan AKK (termasuk suspek AKK) Penatalaksanaan AKK merupakan bagian dari kewenangan dan tanggung jawab profesi medik dalam menolong dan melindungi pasiennya Penatalaksanaan AKK termasuk intervensi keluarga dan

Kekerasan Fisik Aspek Klinis ١. Emergensi medik ( syok, perdarahan masif,kejang 2. Cedera kompleks non emergensi ( luka bakar luas, fraktur multipel ) 3. Cedera sederhana ( luka bakar ringan, laserasi superfisial ) Penatalaksanaan Medik ١. Life saving ( A,B,C ), pemeriksaan penunjang, observasi ketat rujuk 2. Pertolongan awal ( perawatan luka, fiksasi) pemeriksaan penunjang rujuk sesuai indikasi 3. Perawatan paripurna sesuai fasilitas PHC

Kekerasan Fisik Aspek Psikososial ١. Problem perilaku & emosi pd anak ( cemas, ketakutan, depresi, iritabilitas ) ٢. Problem keluarga ( family disfunction, abusive parent ) ٣. Problem sosial (anak jalanan, kriminalitas ) Penatalaksanaan ١. Pendampingan psikologis sesuai usia anak rujuk psikolog atau psikiater ٢. Intervensi keluarga, anak di amankan,rujuk ke lembaga perlindungan anak ( LPA ) 3. Anak diamankan, rujuk ke LPA proses perlindungan hukum

Kekerasan Seksual Aspek Klinis ١. Emergensi medik (perdarahan masif area anogenital, emboli, sepsis ) ٢. Cedera / infeksi ano-urogenital kompleks non emergensi ( termasuk kehamilan) ٣. Cedera / infeksi sederhana ( laserasi ringan, simple STD ) Penatalaksanaan ١. Life saving stabilisasi KU rujukan darurat ٢. Pertolongan awal pemeriksaan penunjang rujukan elektif ٣. Pengobatan paripurna pemeriksaan penunjang evaluasi kehamilan

Kekerasan Seksual Aspek Psikososial ١. Problem perilaku & emosi pd anak ( ketakutan, agresif, depresi, PTSD ) ٢. Problem keluarga (abusive parent, family disfunction) ٣. Problem sosial ( child trafficing, perkosaan kriminal ) Penatalaksanaan ١. Pendampingan psikologis sesuai usia anak rujukan ke Psikolog /Psikiater ٢. Intervensi keluarga, amankan anak rujuk ke LPA, proses hukum ٣. Amankan anak rujuk LPA, perlindungan hukum

Kekerasan Emosional & Penelantaran Aspek Klinis ١. Pada kasus penelantaran sering tampil sebagai malnutrisi, defisiensi gizi, failure to trive. ٢. Keluhan keluhan psikosomatis kronis Penatalaksanaan ١. Perawatan kondisi medik umum, perbaiki asupan gizi ٢. Pemeriksaan penunjang untuk menyingkirkan penyakit organik penelusuras aspek psikososial

Kekerasan Emosional & Penelantaran Aspek Psikososial ١. Problem perilaku dan emosi ( gangguan belajar, hiperaktif, cemas menghindar, psikosomatis ) ٢. Problem keluarga (family disfunction, persepsi pola asuh yg salah ) ٣. Problem sosial ( anak jalanan ) Penatalaksanaan 1&2 : Dalam kasus kekerasan emosional seringkali anak belum perlu dipisahkan dari keluarga, umumnya pendampingan psikologis terhadap anak dan keluarga dilakukan simultan. 3. Pada kasus penelantaran anak dan anak terlantar diupayakan orang tua pengganti