BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

dokumen-dokumen yang mirip
deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif korelasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelational untuk

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

sedangkan status gizi pada balita sebagai variabel terikat.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan menggunakan cross sectional yaitu pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. independen (tingkat pengetahuan) dan variabel dependen (penerapan toilet

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi, dengan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif dengan metode

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian diskriptif korelatif karena menjelaskan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. (umur, status pendidikan, status ekonomi (pendapatan), pengetahuan, tipe

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain deskriptif korelatif, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Bilungala Kecamatan Bonepantai. Alasan

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dengan variabel lain yang ada pada suatu objek

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

Transkripsi:

BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan deskriptif analitik yaitu dengan melakukan pengukuran variabel independen (bebas) yang terdiri dari tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan dengan variabel dependen yaitu kecepatan masyarakat dalam mencari bantuan ke sarana pelayanan kesehatan. Kemudian menganalisa data yang terkumpul untuk mencari hubungan antara variabel-variabel tersebut. Pendekatan penelitian adalah Cross Sectional yaitu dengan mengamati variabel yang diteliti di suatu populasi pada satu saat (Murti, 003). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 005). Populasi dari penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang berkunjung di Puskesmas Cepiring Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal. Berdasarkan kunjungan masyarakat pada tahun 006 rata-rata sebanyak 757 orang/bulan.. Sampel Sampel atau contoh adalah subunit populasi yang oleh peneliti dipandang mewakili populasi target (Danim, 003). Sampel yang diambil

dalam penelitian ini adalah sebagian masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas Cepiring serta bersedia menjadi sampel penelitian, dari tanggal 16 Juni sampai 4 Agustus 007. a. Kriteria sampel 1) Kriteria Inklusi a) Laki-laki atau perempuan. b) Berobat untuk diri sendiri c) Bisa membaca dan menulis d) Tercatat sebagai warga di wilayah kerja Puskesmas Cepiring. ) Kriteria Eksklusi a) Lulus atau pernah belajar di sekolah kesehatan. b) Petugas kesehatan. c) Menolak menjadi responden. b. Besarnya sampel. Untuk menentukan besarnya sampel menggunakan rumus sebagai berikut (Nursalam, 003): = d Z.N.p. q n ( N - 1) + Z.p. q Di mana : n = Besar sampel N = Jumlah populasi Z = Standart deviasi untuk 1, 96 dengan derajat kemaknaan 95% d = Derajat ketepatan yang digunakan yaitu sebesar 0,1

p = Proporsi target populasi yang di kenakan memiliki target khusus bila tidak ada estimasi yang baik biasanya yang digunakan 50% atau 0,5 q = Populasi tanpa atribut 1-p = 0,5 Perhitungan sampel Diketahui N : 757 Z : 3,80 d : 0,1 = d Z.N.p. q + Z.p. q n ( N - 1) 3,80.757.0,5 = 0,01.(756) + 3,80.0,5 = 84,51 n = 84 orang c. Metode Pengambilan Sampel. Metode pengambilan sampling menggunakan teknik stratified random sampling yaitu populasi yang terdiri dari unit dan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda atau heterogen (Arikunto, 00; Notoatmodjo, 003). Selanjutnya peneliti melakukan identifikasi karakteristik umum dari populasi, kemudian menentukan strata atau lapisan dari jenis karakteristik unit-unit tersebut. Strata pada penelitian ini berdasarkan jenjang pendidikan, yaitu pendidikan dasar (SD, SLTP), pendidikan menengah (SMU) dan pendidikan tinggi (DIII,

PT). Pengambilan secara strata ini dilakukan guna mengetahui secara jelas tingkatan-tingkatan pada masing-masing strata pendidikan masyarakat. Sampel dalam penelitian ini diambil tiap strata berdasarkan tingkat pendidikan masyarakat. Besar sampel pada strata ditentukan dengan: Ps Ns = x besar sampel SP Keterangan: Ns= jumlah sampel pada strata Ps= populasi sampel? P= jumlah populasi Maka perhitungan sampel pada tiap strata adalah: Tabel 1. Perhitungan Sampel tiap Strata No. 1 Tingkat Pendidikan Pendidikan Dasar (SD, SLTP) Jumlah Populasi 378 Jumlah Sampel 4 Pendidikan Menengah (SMU) 7 5 3 Pendidikan Tinggi (DIII, PT) 151 17 Total 757 84

C. Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Instrumen Hasil ukur Skala 1 3 4 5 1. Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan merupakan jenjang Diukur dengan alat ukur metode Dengan kategori: a. Dasar Ordinal pendidikan formal kuesioner A (SD,SLTP) yang pernah b. Menengah ditempuh (SLTA) masyarakat sebagai c. Tinggi (DIII, responden. PT). Tingkat Pengetahuan Tingkat kemampuan responden untuk menjawab dengan benar pernyataan tentang kesehatan. Diukur dengan alat ukur metode kuesioner B yang terdiri dari 0 item pernyataan. Dengan pernyataan: nilai 1 bila responden benar dalam menjawab pernyataan dan 0 bila responden salah dalam menjawab pernyataan. Dari total 0 item dengan Kategori: a. Baik (80-100%) b. Cukup(65-79%) c. Kurang (< 65%) Ordinal 3. Kecepatan masyarakat dalam mencari bantuan ke sarana pelayanan kesehatan Waktu/saat yang dibutuhkan responden dalam rangka melakukan suatu tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami. Di ukur dengan alat ukur metode kuesioner C yang terdiri dari 4 item pertanyaan dengan nilai item tertinggi 3 dan terendah 1 untuk masing-masing pertanyaan. Kategori Score: a. Cepat (1) b. Lambat (<1) Ordinal D. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data Merupakan kegiatan peneliti untuk melakukan pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian (Alimul, 003). Pertama peneliti meminta ijin kepada Universitas untuk mengambil data awal (lampiran 5)

dan surat ijin penelitian (lampiran 6). Kemudian meminta ijin ke BAPPEDA Kendal sebagai rekomendasi penelitian (lampiran 7), selanjutnya ke Dinas Kesehatan Kendal ijin pelaksanaan penelitian di Puskesmas Cepiring (lampiran 8). Terakhir meminta ijin kepada kepala puskesmas Cepiring (lampiran 9). Pengumpulan data menggunakan kuesioner di bantuan petugas Puskesmas. Bersama petugas Puskesmas peneliti membagikan kuesioner beserta lembar permohonan menjadi responden (lampiran ), dan lembar persetujuan menjadi responden (lampiran 3) kepada responden. Petugas kesehatan dan peneliti mendampingi responden saat mengisi kuesioner untuk menjelaskan hal-hal yang belum dipahami oleh responden. Peneliti mengecek kembali kelengkapan kuesioner yang telah diisi oleh responden, dan melengkapi kekurangan dengan memberikan penjelasan kembali pada responden yang belum jelas dan dipandu dengan kuesioner oleh peneliti sendiri.. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk mengumpulkan data (Notoatmodjo,003). Instrument dalam penelitian ini adalah kuesioner (lampiran 4), yaitu: a. Kuesioner A: Karakteristik responden, meliputi: kode responden, umur, pekerjaan, pendidikan responden. b. Kuesioner B: Tingkat pengetahuan tentang kesehatan terdiri dari berbagai pernyataan tentang sehat-sakit, dan perilaku yang dilakukan

bila sakit. Pernyataan positif terdapat 15 item, negatif terdapat 5 item. Jadi jumlah soal sebanyak 0 item. c. Kuesioner C: Kecepatan mayarakat dalam mencari bantuan ke sarana pelayanan kesehatan saat mengalami masalah kesehatan terdiri dari 4 item pernyataan, berisi tentang cara mencari bantuan kesehatan. E. Metode Pengolahan dan Analisa Data 1. Cara Pengolahan Data Pengolahan data penelitian dilakukan untuk memperoleh penyajian data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang baik dari penelitian. Data yang telah terkumpul diteliti ulang, diperiksa ketepatan/kesesuaian jawabannya serta kelengkapan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Danim, 003; Nursalam, 003) : a. Editing Editing adalah mengecek dan mengevaluasi kuesioner yang telah diisi oleh responden, mengenai jumlah kuesionernya, kelengkapan isi dan jawaban dari tiap-tiap butir pertanyaan dan pernyataan dalam kuesioner, sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian dapat dilengkapi segera oleh peneliti. b. Coding Langkah ini dengan melakukan pengkodean kuesioner dengan memberikan nomor urut kuesioner, memberi kode jawaban sesuai data sosio demografi, data tingkat pendidikan, data tingkat pengetahuan dan

data kecepatan masyarakat dalam mencari bantuan ke sarana pelayanan kesehatan sesuai yang sudah ditentukan didefinisi operasional, sehingga memudahkan pada saat tabulasi dan analisis data selanjutnya. c. Tabulating Adalah kegiatan memasukan data atau jawaban sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, kedalam suatu tabel yaitu data sosial demografi, umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan tingkat pendidikan responden. Tabulasi data pengetahuan dan kecepatan masyarakat dalam mencari bantuan jawaban benar nilainya 1 dan jawaban salah nilainya 0. d. Entry data Kegiatan ini merupakan proses memasukkan data kedalam kategori tertentu untuk dilakukan analisis data dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS Versi 10.0. e. Cleaning Mengecek kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak, membuang data yang sudah tidak terpakai.. Analisa Data Analisa data dilakukan dengan komputer menggunakan program SPSS for windows release 10.0.

a. Analisa univariat Analisa univariat dilakukan terhadap variabel penelitian untuk menganalisis masing-masing dari variabel penelitan tersebut. Pada umumnya hasil yang didapatkan adalah distribusi frekuensi dan prosentase (Notoatmodjo, 003). Dalam analisis univariat, yang di analisis adalah tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan dan kecepatan masyarakat dalam mencari bantuan kesarana pelayanan kesehatan. b. Analisa bivariat Analisa bivariat di lakukan untuk menganalisis dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 003). Pada analisa bivariat yang dianalisis adalah hubungan antara tingkat pendidikan dengan kecepatan masyarakat dalam mencari bantuan ke sarana pelayanan kesehatan, variabel ke dua adalah variabel tingkat pengetahuan dengan kecepatan masyarakat dalam mencari bantuan ke sarana pelayanan kesehatan. Untuk menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan dengan kecepatan menggunakan uji Chi Square, yaitu digunakan untuk mengukur variabel pada tingkat ordinal. Berdasarkan hasil uji statisik tersebut dapat ditetapkan : 1) Hipotesis pengujian Ha diterima dan Ho ditolak jika p value lebih kecil dari alpha 0,05. ) Hipotesis pengujian Ha ditolak dan Ho diterima jika p value lebih besar dari alpha 0,05.

3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas a. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 003). Pengujian validitas kuesioner di ujicobakan di wilayah kerja Puskesmas Kangkung Kabupaten Kendal dengan jumlah responden sebanyak 0 responden, yang mempunyai karakteristik sama/mirip dengan sampel penelitian dengan dibatasi kriteria inklusi dan eksklusi, baru kemudian dilakukan dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiaptiap item pertanyaan terhadap skor total seluruh pertanyaan dengan menggunakan uji Product Moment (Sugiono,005), dengan rumus sebagai berikut : r ( å XY) - ( å X. å Y) - ( å X) Nå Y - å [ X ][ ( Y) ] = V N å N Keterangan : N = Jumlah Teruji X = Nilai tiap Pertanyaan Y = Skor Total R = Product Moment Pengolahan tersebut menggunakan komputer program SPSS for Windows release 10.0. Kemudian hasil perhitungan tiap-tiap item dibandingkan dengan tabel nilai product moment. Apabila hasil uji dari

tiap item pertanyaan ternyata signifikan (p value < 0.05) atau r hitung lebih besar dari r tabel (0,444), maka item pertanyaan tersebut valid dan dapat digunakan. Namun apabila r hitung lebih kecil dari r tabel (0,444), maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid (Machfoedz;dkk, 005; Sugiyono, 005). Adapun hasil uji validitas adalah sebagai berikut: 1). Pengetahuan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Cepiring dengan hasil uji validitas pengetahuan tentang kesehatan dalam rentang 0,5038 0,9038 artinya kuesioner tentang pengetahuan tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar dari 0,444..) Kecepatan masyarakat dalam mencari bantuan : hasil validitas masyarakat dalam rentang 0,7360 0,919 artinya kuesioner tentang kecepatan mencari bantuan tersebut valid karena nilai tersebut lebih besar dari 0,444. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan (Notoatmodjo,00). Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu terhadap konsistensi bila dilakukan pengukuran untuk kedua kalinya atau lebih terhadap prosedur yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama pula. Cara yang digunakan untuk menentukan indeks reliabilitas instrumen ini dengan uji coba Alpha Cronbach, yaitu bila

kuesioner dikatakan reliabel jika indeks reliabilitas yang diperoleh berkisar antara 0,70 hingga 0,95 (Murti,003 ; Sugiyono, 005). Rumusnya sebagai berikut : a = k ïì S ïü 1 í1- ( ) ý k - 1 S ï þ ïî å å 1 Dimana : K : sebagai jumlah item? S1 : sebagai varian Adapun hasil uji reliabilitas adalah sebagai berikut: 1). Pengetahuan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Cepiring dengan hasil uji reliabilitas pengetahuan tentang kesehatan dengan nilai α = 0,944 artinya kuesioner tentang pengetahuan tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Cronbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1..) Kecepatan masyarakat dalam mencari bantuan di wilayah kerja Puskesmas Cepiring dengan hasil uji reliabilitas kecepatan masyarakat dengan nilai α = 0,980 artinya kuesioner tentang kecepatan mencari bantuan tersebut reliabilitas tinggi karena nilai Alpha Cronbach melebihi angka kritik dan mendekati nilai 1.

F. Etika Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan etika dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia yang memiliki hak dalam penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut (Alimul, 003) : 1. Informasi untuk responden (Informed consent) Responden diberi informasi terlebih dahulu maksud dan tujuan serta dampak dari penelitian, juga dijelaskan bahwa keikut sertaannya di dalam penelitian bersifat suka rela. Setelah informasi diberikan dan responden bersedia, maka peneliti memberikan lembar persetujuan untuk di tanda tangani dan jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati ( Lampiran 3 ).. Tanpa nama (Anonimity) Dalam penelitian ini peneliti tidak mencantumkan nama responden masing lembar tersebut. 3. Kerahasiaan (Confidentiality) Kerahasiaan informasi responden dijamin dan hanya kelompok data tertentu saja yang dilaporkan sebagai hasil penelitian. Pemusnahan akan dilakukan dengan cara dibakar. G. Jadwal Penelitian Terlampir pada lampiran 1