PENGEMBANGAN MEDIA REFUTATION TEXT UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM MATERI PERBANDINGAN DI SMP Utin Desy Susiaty 1, Syarifah Fadillah 2 1,2 Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Pendidikan MIPATEK IKIP PGRI Pontianak, Jalan Ampera No. 88 Pontianak Kalimantan Barat 1 e-mail: d3or4f4ty4@gmail.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran refutation text untuk mengatasi kesulitan belajar siswa SMP dalam materi perbandingan. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Tingkat validitas terhadap media refutation text yang dikembangkan; dan (2) Kepraktisan (KKM) siswa dalam penggunaan media refutation text yang dikembangkan. Jenis penelitiannya adalah penelitian pengembangan yang terdiri dari tujuh tahap yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, disain produk, validasi, revisi disain, ujicoba dan revisi produk. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah adalah pengukuran dan observasi langsung. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan mendeskripsikan secara naratif langkah-langkah pengembangan media pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Hasil validasi ahli menyatakan bahwa media refutation text berbentuk LKS layak untuk digunakan dalam pembelajaran materi perbandingan bagi siswa SMP, (2) Hasil uji coba penggunaan media refutation text berbentuk LKS dalam pembelajaran tuntas secara klasikal. Kata Kunci: refutation text, kesulitan belajar, perbandingan. Abstract The purpose of this study is to develop refutation text learning media to overcome the difficulties of junior high school students in comparative. In particular, this study aims to determine: (1) The level of validity of refutation text media developed; and (2) Practicality (KKM) of students in the use of refutation text media developed. The type of research is a development study consisting of seven stages of potential and problems, data collection, product design, validation, design revision, testing and product revision. Data collection techniques used are the measurement and direct observation. The data analysis technique used is to describe narrative steps of learning media development. Based on the results of the research can be summarized as follows: (1) Expert validation results state that the media refutation text in the form of LKS is feasible to be used in comparative learning for junior high school students, (2) Trial result of the use of refutation text media in the form of LKS in the thorough learning in classical. Keywords: refutation text, learning difficulties, comparison. PENDAHULUAN Pengajaran matematika tidak sekedar menyampaikan berbagai informasi seperti aturan, definisi, dan prosedur untuk dihafal oleh siswa tetapi juga harus melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Keikutsertaan siswa secara aktif akan memperkuat pemahamannya terhadap konsep-konsep matematika. Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip kontruktivisme yakni: 1) Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 106
pembelajaran sosial: peserta didik belajar melalui interaksi dengan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu, 2) zona perkembangan tersekat: peserta didik lebih mudah belajar konsep jika konsep itu berada pada zona perkembangan terdekat mereka, 3) pemagangan kognitif: peserta didik secara bertahap memperoleh keahlian interaksinya dengan orang lain yang telah menguasai bidangnya, 4) scaffolding: peserta didik diberikan tugas-tugas kompleks, sulit dan realistis untuk kemudian diberikan bantuan secukupnya untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut (Sani, 2013: 20). Setiap siswa pada prinsipnya tentu berhak memperoleh peluang untuk mencapai prestasi yang memuaskan terutama dalam pembelajaran matematika. Namun dari kenyataan sehari-hari tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan dalam kemampuan intelektual, kemampuan fisik, latar belakang keluarga, kebiasaan dan pendekatan belajar yang terkadang sangat mencolok diantara siswa satu dengan siswa lainnya, siswa tersebut disebut mengalami kesulitan belajar. Kesulitan belajar adalah suatu keadaan dimana anak didik atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya dikarenakan setiap individu itu tidak sama atau berbeda, baik dari faktor intern siswa maupun dari factor ekstern siswa (Basiran, 2012: 3). Sedangkan menurut Mulyadi (Darjiani, dkk., 2015: 2) menyatakan bahwa kesulitan belajar merupakan suatu kondisi tertentu yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam kegiatan mencapai tujuan, sehingga memerlukan usaha lebih giat lagi untuk dapat mengatasinya. Jadi dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana siswa tidak dapat belajar dengan baik, disebabkan karena adanya gangguan, baik berasal dari faktor internal siswa di batasi faktor intelegensi maupun faktor eksternal siswa. Faktor-faktor ini menyebabkan siswa tidak mampu berkembang sesuai dengan kapasitasnya. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam pembelajaran adalah miskonsepsi terhadap suatu konsep dasar. Jika faktor ini tidak segera ditanggulangi akan berakibat fatal karena jika siswa mengalami miskonsepsi terhadap konsep dasar suatu pembelajaran maka akan menyebabkan miskonsepsi yang berkelanjutan pada Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 107
materi pembelajaran lanjutan. Hal tersebut akan berpengaruh besar pada prestasi belajar siswa. Salah satu media pembelajaran yang berkaitan erat dengan miskonsepsi adalah refutation text atau yang dikenal dengan teks sangkalan. Refutation text adalah teks sangkalan adalah teks khusus yang muncul dari model pengubahan konsep (conceptual change model) yang diusulkan oleh Posner, et al (Suma, 2016: 737). Teks sangkalan, kadang-kadang disebut sebagai refutational text, adalah teks yang secara langsung ditujukan pada miskonsepsi, secara eksplisit kontradiktif dan menolak miskonsepsi itu dengan menjelaskan mengapa miskonsepsi itu secara ilmiah tidak dapat diterima, dan kemudian menyajikan eksplansi ilmiah tentang konsep tersebut (Suma, 2016:737). Refutation text merupakan salah satu cara untuk memperbaiki salah konsep yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru yaitu modul. Refutation text terdiri dari tiga komponen yaitu teks pertama memuat miskonsepsi yang sering terjadi pada siswa, teks kedua memuat kalimat dengan isyarat sanggahan, dan teks ketiga memuat kalimat sanggahan disertai penjelasan saintifik yang benar (Addin, dkk., 2016:356). Salah satu mata pelajaran di sekolah yang erat kaitannya dengan miskonsepsi adalah mata pelajaran matematika. Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang ada dalam kurikulum sekolah di semua tingkat sekolah di Indonesia baik di sekolah dasar maupun di sekolah menengah. Mata pelajaran matematika menawarkan konsep-konsep dasar yang terdiri dari teorema, lemma dan aksioma. Semua pembelajaran matematika mengharuskan siswa untuk memehami konsep dasar matematika. Jika konsep dasar sudah dipahami oleh siswa maka siswa tidak akan mengalami kesulitan untuk memahami konsep pembelajaran matematika lanjutan yang ada di sekolah menengah khususnya sekolah menengah atas dan kejuruan. Dalam mata pelajaran matematika terlihat jelas bahwa siswa harus menguasai konsep-konsep dasar tanpa harus mengalami miskonsepsi. Untuk itulah diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat mengatasi miskonsepsi siswa selama pembelajaran matematika. Miskonsepsi yang terjadi pada mata pelajaran matematika khususnya materi perbandingan terlihat pada siswa SMP Negeri 1 Jangkang tahun pelajaran Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 108
2016/2017. Hasil belajar menunjukkan 66,67% dari jumlah siswa tidak memahami konsep bahkan mengalami miskonsepsi sehingga siswa mengalami kesulitan belajar pada materi perbandingan. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran materi perbandingan di SMP, yang selanjutnya media ini akan diujicobakan dalam pembelajaran materi perbandingan di SMP. METODE Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dikembangkan adalah media refutation text untuk mengatasi kesulitan belajar siswa dalam materi perbandingan di SMP. Jenis penelitiannya adalah penelitian pengembangan atau penelitian research and development approach (R & D) yang terdiri dari tujuh tahap (modifikasi dari langkah-langkah pengembangan oleh Sugiyono, 2008: 298). Potensi dan Pengumpul -an Desain produk Validasi Desain Revisi Produk Ujicoba Produk Revisi Desain Gambar 1 Langkah-langkah Penggunaan Metode R & D Objek penelitian ini adalah media refutation text yang dikembangkan secara khusus untuk mengatasi kesulitan belajar siswa dalam materi perbandingan di SMP. Subyek ujicoba dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Jangkang yang mempelajari materi perbandingan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengukuran dan teknik observasi langsung. Instrumen penelitian ini meliputi: (1) lembar validasi ahli pengembangan media refutation text; (2) lembar observasi penggunaan media refutation text dalam ujicoba pembelajaran matematika di kelas; (3) tes hasil belajar untuk mengukur hasil belajar siswa setelah menggunakan media refutation text. Teknik analisis data yang akan Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 109
dilakukan adalah dengan mendeskripsikan secara naratif langkah-langkah pengembangan media pembelajaran. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini mengembangkan media pembelajaran refutation text untuk materi perbandingan di SMP. Media pembelajaran refutation text yang dikembangkan dalam materi perbandingan berbentuk Lembar Kerja Siswa (LKS). Tahapan penelitian dan pengembangan yang pertama adalah pengumpulan informasi. Pada tahap ini diperoleh kesalahan-kesalahan yang dialami siswa pada materi perbandingan. Kesalahan-kesalahan tersebut yaitu: (1) Siswa tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan ketika menyelesaikan soal berbentuk cerita. Siswa biasanya langsung membuat model matematika dan menghitung hasil akhir, sehingga akhirnya keliru dalam membuat model matematika. (2) Siswa salah dalam dalam operasi hitung. (3) Siswa kurang memahami tentang perbandingan senilai dan berbalik nilai, sehinggga menggunakan rumus yang berkaitan dengan perbandingan berbalik nilai sebagai perbandingan senilai, atau sebaliknya. Setelah tahapan pengumpulan informasi, selanjutnya didisain media refutation text berdasarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa. Disain media refutation text berbentuk LKS ini terdiri atas: cover, kata pengantar, dan kegiatan belajar. Kegiatan belajar terdiri dari uraian materi perbandingan, contoh soal, contoh soal refutation text yang menyajikan kesalahan siswa dan membahas alternatif penyelesaian yang benar, serta soal-soal latihan. Masing-masing dari kegiatan belajar dan tugas-tugas tersebut didesain sedemikian rupa agar siswa tertarik dalam belajar dan mengerjakan. Tahap validasi desain merupakan tahap selanjutnya, yaitu meminta validator atau tim ahli untuk memvalidasi desain produk awal yang telah dirancang peneliti. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah produk penelitian yang dikembangkan siap untuk diuji cobakan. LKS menggunakan lembar penilaian yang terdapat delapan butir penilaian. Proses penilaian dilakukan sebanyak dua Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 110
kali validasi. Hasil penilaian tim ahli pada validasi tahap pertama disajikan pada Tabel 1 berikut. Tabel 1 Penilaian Media oleh Tim Ahli Tahap Pertama No. Aspek yang dinilai Ahli 1 Ahli 2 Ahli 3 Rata-rata Skor 1 Kesesuaian isi media refutation text 1 2 2 1,7 dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran 2 Kejelasan konsep yang benar dan 2 3 1 2 yang salah dalam media refutation text 3 Rumusan soal latihan dan contoh 2 2 3 2,3 soal sudah sesuai dengan materi 4 Sistematis 2 1 3 2 5 Menarik 1 2 2 1,7 6 Kejelasan gambar 2 2 1 1,7 7 Isi media refutation text sesuai 2 1 2 1,7 dengan EYD 8 Penggunaan kata yang komunikatif 2 1 1 1,3 Skor 14 14 15 14,3 Rata-rata skor 1,75 1,75 1,88 1,79 Berdasarkan penilaian tahap pertama, rata-rata skor penilaian tim ahli sebesar 1,79 termasuk pada kriteria cukup layak. Tim ahli meminta media yang dikembangkan harus direvisi. Adapun komentar dan saran dari tim ahli terhadap media refutation text berbentuk LKS sebagai berikut: (1) tampilan LKS dibuat lebih menarik; (2) penulisan kalimat dan simbol matematika diperhatikan; (3) membuat LKS lebih komunikatif; (4) sajikan contoh di setiap uraian materi; (5) sajikan jenis kesalahan lebih variatif dan lebih detail dalam penjelasan mengapa salah; (6) Cover dibuat full colour. Setelah memperoleh hasil penilaian tim ahli tahap pertama tersebut, selanjutnya dilakukan revisi agar produk media yang dikembangkan lebih baik dari sebelumnya. Perbaikan dilakukan berdasarkan penilaian dan saran oleh tim ahli. Setelah media diperbaiki selanjutnya peneliti meminta penilaian kembali pada tim ahli. Penilaian tim ahli pada validasi tahap kedua disajikan pada Tabel 2 berikut. Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 111
Tabel 2 Penilaian Media oleh Tim Ahli Tahap Kedua No. Aspek yang dinilai Ahli 1 Ahli 2 Ahli 3 Rata-rata skor 1 Kesesuaian isi media refutation 2 2 3 2,33 text dengan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran 2 Kejelasan konsep yang benar dan 3 3 2 2,67 yang salah dalam media refutation text 3 Rumusan soal latihan dan contoh 3 3 3 3 soal sudah sesuai dengan materi 4 Sistematis 2 2 3 2,33 5 Menarik 3 3 2 2,67 6 Kejelasan gambar 3 3 3 3 7 Isi media refutation text sesuai dengan EYD 2 3 2 2,33 8 Penggunaan kata yang 2 2 3 2,33 Komunikatif Skor 20 21 21 2,33 Rata-rata Skor 2,5 2,63 2,63 2,58 Berdasarkan penilaian tim ahli pada tahap validasi kedua ini, tim ahli menyatakan bahwa produk media yang dikembangkan ini telah layak diuji coba, dengan rata-rata skor sebesar 2,58. Namun tim ahli masih memberikan saran agar tampilan isi dibuat semenarik mungkin, untuk menarik minat siswa. Demikian pula, masih terdapat penulisan simbol matematika dan tata tulis yang harus diperbaiki. Tahap uji coba produk dilakukan untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran refutation text di lapangan. Fokus utama ujicoba adalah untuk mengamati kesalahan dan kekurangan media pembelajaran refutation text ketika digunakan dalam proses pembelajaran, untuk selanjutnya diperbaiki berdasarkan masukan dari proses ujicoba. Ujicoba juga dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada materi perbandingan setelah memperoleh pembelajaran dengan media refutation text. Uji coba dilakukan di kelas VII B SMP Negeri 1 Jangkang yang berjumlah 30 siswa. Dari hasil pengamatan menunjukan siswa terlihat antusias membaca media refutation text berbentuk LKS yang dikembangkan. Ketika dibagikan media Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 112
refutation text tersebut, para siswa nampak penasaran dan ingin tahu tentang isi media refutation text berbentuk LKS. Karena, yang mereka ketahui hanya LKS yang dipenuhi materi dan tidak menarik, sehingga mereka sangat merasa terbantu dengan adanya media refutation text yang di dalamnya menyajikan kesalahan yang sering mereka lakukan saat menyelesaikan soal dan menyajikan juga jawaban yang benar. Berikut ini adalah hasil belajar siswa seteleh memperoleh pembelajaran matematika dengan menggunakan media yang dikembangkan. Pada Tabel 3 berikut disajikan hasil belajar siswa setelah memperoleh pembelajaran matematika dengan menggunakan media yang dikembangkan. Tabel 3 Data Hasil Ujicoba Penggunaan Media Refutation Text No. Hasil Ujicoba Nilai/Persentase 1 Nilai tertinggi 85 2 Nilai terendah 50 3 Rata-rata nilai 73,17 4 Jumlah siswa 30 5 Persentase siswa tuntas 76,67 % 6 Persentase siswa tidak tuntas 23,33 % Dari tes hasil belajar siswa menggunakan soal essay, diperoleh 23 siswa (76,67%) yang tuntas atau mencapai nilai KKM 70, dan 7 siswa (23,33%) belum mencapai nilai KKM atau belum tuntas. Dari hasil pekerjaan siswa dalam tes hasil belajar tersebut, ternyata masih terdapat kesalahan-kesalahan yang masih sering dilakukan siswa. Kesalahan yang paling banyak dilakukan adalah kesalahan dalam operasi hitung, sehingga perlu diperdalam lagi pemahaman siswa dalam melakukan operasi hitung. Berdasarkan kesalahankesalahan tersebut, maka untuk perbaikan media refutation text ditambah dengan jenis-jenis kesalahan yang baru berdasarkan hasil dari ujicoba lapangan. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dari penelitian yang dilakukan serta mengacu pada perumusan masalah pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan ini telah menghasilkan media pembelajaran refutation text dalam materi perbandingan di SMP. Secara khusus, disimpulkan bahwa: (1) hasil validasi Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 113
ahli menyatakan bahwa media refutation text berbentuk LKS layak untuk digunakan dalam pembelajaran materi perbandingan di SMP dan (2) hasil ujicoba penggunaan media refutation text berbentuk LKS dalam pembelajaran di kelas, menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dalam materi perbandingan tuntas secara klasikal. Berikut adalah beberapa hal yang dapat disarankan: (1) Media pembelajaran refutation text berbentuk LKS yang telah dikembangkan ini dapat digunakan dalam pembelajaran matematika guna mengatasi kesulitan siswa dalam mempelajari materi perbandingan. (2) Perlu dikembangkan media pembelajaran refutation text pada materi matematika lainnya sehingga media yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengatasi terjadinya miskonsepsi di setiap materi matematika. (3) Pihak sekolah sebaiknya membiasakan menggunakan media pembelajaran yang dapat mengatasi terjadinya miskonsepsi, sehingga siswa lebih mudah dalam memahami konsep. DAFTAR PUSTAKA Basiran. 2012. Faktor Yang Mempengaruhi Kesulitan Dalam Belajar. Jurnal Edukasi. 7(1): 1-18. Darjiani, N.N.Y., Meter, I.G., & Negara, I.G.A.O. 2015. Analisis Kesulitan- Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas V Dalam Implementasi Kurikulum 2013 di SD Piloting Se-Kabupaten Gianyar Tahun Pelajaran 2014/2015. E-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. 3 (1): 1-11. Sani, A.R. 2013. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuatitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suma, K. 2016. Pengaruh Teks Sangkalan Terhadap Pencapaian Konsep Siswa Tentang Hukum Pertama dan Ketiga Newton. Jurnal Pendidikan Indonesia. 5 (1): 735-748. Fakultas Pendidikan MIPA dan Teknologi IKIP PGRI Pontianak 114